Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Haqiqi Amira Syathir
132011101065
Pembimbing:
dr. Laksmi Indreswari, Sp.B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
i
DAFTAR ISI
Cover .............................................................................................................. i
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
Soft tissue tumour adalah tumor atau benjolan pada jaringan lunak.
Kelainan ini sering dijumpai di klinik. Sebagian besar tumor jaringan lunak
bersifat jinak, dengan tingkat kesembuhan yang sangat tinggi setelah eksisi.
Sepertiga dari kasus soft tissue tumour adalah lipoma, sepertiga kasus
fibrohistiocytic dan tumor jaringan fibrosa, 10% merupakan tumor vaskular dan
5% tumor selubung saraf. Etiologi soft tissue tumour belum diketahui secara pasti.
Faktor genetik dan lingkungan, iradiasi, infeksi virus dan kekebalan tubuh telah
ditemukan berkaitan dengan perkembangan soft tissue tumour. Lesi jinak terletak
superfisial atau subkutan dan memiliki manifestasi klinis khas namun kebanyakan
tidak. Beberapa lesi tanpa metastasis, seperti tipe desmoid fibromatosis atau
hemangioma intramuskular, diperlukan wide excision untuk menghindari
kekambuhan. Biopsi diagnostik (sebelum terapi definitif) dianjurkan untuk semua
massa jaringan lunak >5 cm (kecuali massa subkutan yang sangat jelas
mengindikasikan lipoma) dan untuk semua massa subfascia atau massa yang
dalam berapapun ukurannya. Sebagian besar soft tissue sarcoma pada ekstremitas
dan badan tidak menimbulkan rasa nyeri, tumor ditemukan secara tidak sengaja,
yang tidak mempengaruhi status generalis meskipun ukuran tumor besar. Lesi
jaringan lunak superfisial yang lebih besar dari 5 cm dan terletak dalam memiliki
angka risiko tinggi (sekitar 10 persen) menjadi sarkoma dan pasien tersebut
idealnya harus dirujuk ke pusat tumor khusus untuk perawatan yang optimal. Oleh
karena itu, deteksi dini dan tatalaksana awal penting untuk mencegah keganasan
dan prognosis yang lebih baik.
1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. 1 Gambaran Umum
2
2. 1. 2 Soft Tissue Pedis
3
Pergerakan kaki bertumpu pada sendi pergelangan kaki (atas)
dan sendi talocalcaneonavicular (bawah). Sendi lainnya pada tarsus
dan metatarsus adalah amfiartrosis yang meningkatkan rentang
gerakan sendi talocalcaneonavicular sampai batas tertentu. Pada sendi
pergelangan kaki, maleolus menyusun socket dan troklea dari talus.
Pada bagian tengah, kedua sendi distabilkan oleh ligamentum
collatrale mediale (deltoideum) dan terdiri dari empat bagian (Pars
tibiotalaris anterior, Pars tibiotalaris posterior, Pars tibiocalcanea, dan
Pars tibionavicularis). Ada tiga ligamen tunggal di sisi lateral yaitu
ligamen talofibulare anterius, Lig. talofibulare posterius, Lig.
calcaneofibulare). Ligamen tersebut memberikan stabilisator
tambahan terhadap sendi talocalcaneonavicular.
4
Ligamen-ligamen ini secara pasif mempertahankan arkus
longitudinal kaki. Ligamen tersebut didukung secara aktif oleh tendon
dari muskulus tibialis posterior dan fibularis longus (- Gambar 4.148)
dan otot pendek pada dasar kaki. Struktur pendukung ini memberikan
tension band system untuk melawan tubuh. Ligamen dapat
dikategorikan menjadi tiga tingkatan superimposing:
5
Gambar 5. Muskulus dorsum pedis (Sumber: Paulsen dan waschke,
2010)
6
Gambar 6. Muskulus plantar pedis lapisan tengah (Sumber: Paulsen
dan waschke, 2010)
8
2.2.2 Etiologi dan Faktor Risiko
2.2.3 Klasifikasi
9
Terdapat 50 jenis subtipe histologi soft tissue tumours.
Klasifikasi soft tissue tumour berdasarkan WHO (2006) adalah sebagai
berikut.
Tumor adiposit
a. Benigna : Lipoma, lipomatosis, angiolipoma
b. Intermediet (locally agressive): Atypical lypomatous tumour/
well differentiated sarcoma
c. Maligna : Myxoid liposarcoma, dedifferentiated liposarcoma
Tumor fibroblastik/ miofibroblastik
a. Benigna : Nodular fasciitis, fibroma of tendon sheath, giant
cell angiofibroma
b. Intermediet (locally agressive): Desmoid-type fibromatosis,
lipofibromatosis
c. Intermediet (rarely metastasizing): Infantile fibrosarcoma,
inflammatory myofibroblastic tumour
d. Maligna: Adult fibrosarcoma, sclerosing epithelioid
fibrosarcoma
So-Called Fibrohystiocytic Tumours
a. Benigna : Giant cell tumour of tendon sheath
b. Intermediet (rarely metastasizing): Giant cell tumour of soft
tissue
c. Maligna : Undifferentiated pleomorphic sarcoma
Tumor otot polos: Angioleiomyoma, leiomyosarcoma
Tumor perisitik/ perivaskular: Myopericytoma
Tumor otot rangka
a. Benigna : Rhabdomyoma
b. Maligna : Embryional rhabdomyosarcoma, alveolar
rhabdomyosarcoma
Tumor vaskular
a. Benigna : Epithelioid hemangioma, lymphangioma
10
b. Intermediet (locally agressive): Kaposiform
haemangioendothelioma
c. Intermediet (rarely metastasizing): Retiform
hemangioendothelioma, kaposi sarcoma
d. Maligna : Angiosarcoma of soft tissue
Tumor kondrooseus: Extraskeletal osteosarcoma, soft tissue
chondroma
Tumours of uncertain differentiation
a. Benigna : Intramuscular myxoma, juxta-articular myxoma
b. Intermedit (rarely metastasizing): Angiomatoid fibrous
histiocytoma
c. Maligna : Synovial sarcoma, epitheloid sarcoma
2.2.4 Patogenesis
12
inflamasi lokal atau proses infektif, atau fibromatosis plantar mungkin
terjadi. Pada pemeriksaan fisik, konsistensi massa padat lunak, nyeri
saat palpasi, lokasi relatif superfisial terhadap struktur fasia, dan bentuk
yang tidak beraturan dengan batas tegas cenderung mengarahkan
diagnosis pada lesi jinak. Namun, kedalaman massa jaringan lunak
kurang prediktif terhadap keganasan daripada ukuran massa. Pada kaki
atau pergelangan kaki, jumlah jaringan lunak, khususnya pada sisi
plantar, adalah minimal dan tulang kortikal relatif tipis dan rapuh
sehingga invasi tulang menjadi sering terjadi dan mungkin menjadi
tanda dari keganasan (Goldberg, 2015).
16
2.2.6 Diagnosis
17
Grading soft tissue tumour berdasarkan FNCLCC adalah
sebagai berikut.
18
2.2.7 Pemeriksaan Penunjang
a. MRI
19
b. CT Scan
c. Biopsi
20
paling sering terjadi adalah lipoma, yang sering tidak terobati. Beberapa
lesi jinak memiliki manifestasi klinis khas namun kebanyakan tidak.
Beberapa lesi tanpa metastasis, seperti tipe desmoid fibromatosis atau
hemangioma intramuskular, diperlukan wide excision untuk
menghindari kekambuhan. Biopsi diagnostik (sebelum terapi definitif)
dianjurkan untuk semua massa jaringan lunak > 5 cm (kecuali massa
subkutan yang sangat jelas mengindikasikan lipoma) dan untuk semua
massa subfascia atau massa yang dalam berapapun ukurannya.
Sebagian besar soft tissue sarcoma pada ekstremitas dan badan tidak
menimbulkan rasa nyeri, tumor ditemukan secara tidak sengaja, yang
tidak mempengaruhi status generalis meskipun ukuran tumor besar.
Lesi jaringan lunak superfisial yang lebih besar dari 5 cm dan terletak
dalam memiliki angka risiko tinggi (sekitar 10 persen) menjadi sarkoma
dan pasien tersebut idealnya harus dirujuk ke pusat tumor khusus untuk
perawatan yang optimal (WHO, 2006).
a. Benigna
21
pertumbuhan lokal. Lesi prototip kategori ini adalah fibromatosis
desmoid.
d. Maligna
2.2.8 Penatalaksanaan
a. Operatif
23
Kemoterapi neoajuvan bersamaan dengan radioterapi preoperatif
> pembedahan > kemoterapi ajuvan
Kemoterapi neoajuvan > radioterapi preoperatif > pembedahan
> kemoterapi ajuvan (WHO, 2006).
2.2.9 Prognosis
24
BAB 3. LAPORAN KASUS
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama: Benjolan di kaki kanan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengatakan benjolan di kaki kanan muncul sejak 2 bulan
yang lalu. Awalnya, benjolan berukuran kecil, terasa panas dan nyeri,
bengkak, serta tampak kemerahan. Benjolan kemudian semakin membesar
dan rasa nyeri semakin bertambah dengan lokasi tetap dalam 1 minggu.
Pasien berobat ke Klinik Bedah RSD dr. Soebandi Jember dan disarankan
operasi. Pasien diberi obat (merk tidak diketahui) kemudian bengkak dan
nyeri mereda. Benjolan kembali bengkak dan nyeri saat pasien berjalan
terlalu jauh, dan menghilang perlahan dengan istirahat. 2 minggu sebelum
jadwal operasi, bengkak dan nyeri pada benjolan kambuh setelah pasien
memiliki acara hajatan di rumah. Secara tiba-tiba, benjolan mengeluarkan
25
nanah warna kuning dan kemudian terbentuk lubang di benjolan tersebut.
2 tahun yang lalu, pasien sempat memiliki keluhan serupa tetapi benjolan
kecil dan dapat kempes dengan hanya minum obat dari Klinik RSD dr.
Soebandi Jember. Riwayat trauma disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu: Selulitis (2015)
Riwayat Penyakit Keluarga: Tumor disangkal
Riwayat Pengobatan: Obat dari Klinik Bedah RSD dr. Soebandi Jember
I = Pada sisi lateral pedis, tampak massa (+) warna merah kehitaman, bengkak
(+), ulkus (+), sekret (-) dengan area kehitaman seluas metatarsal digiti III-V
27
Pada sisi medial pedis, tampak massa (+) warna serupa kulit sekitar,
bengkak (-), ulkus (-), nekrotik (-)
P = Pada sisi lateral pedis, teraba massa diameter 4 cm, konsistensi padat kenyal,
fixed, teraba lebih hangat daripada kulit sekitar, sensasi nyeri (+) berkurang
dibandingkan sisi normal
Pada sisi medial pedis, diameter massa 3 cm, konsistensi padat keras,
fixed, teraba hangat sesuai suhu kulit sekitar, sensasi nyeri (+) normal
Laboratorium (07-08-2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hb 9,5 13,5 17,5
28
Leukosit 12,0 4,5 11
Hematokrit 30,1 41-53
Trombosit 498 150-450
PPT 9,3 Nilai kontrol: 9,5 (Beda dengan kontrol <2 detik)
APPT 26,2 Nilai kontrol: 28,3 (Beda dengan kontrol <7 detik)
SGOT 35 10-31
SGPT 66 9-36
GDS 133 <200
Natrium 140,0 135-155
Kalium 3,32 3,5-5,0
Klorida 108,2 90-110
Serum kreatinin 1,1 0.5-1.1
BUN 16 6-20
Asam urat 35 2.0-5.7
3.5 Diagnosa
Soft tissue tumour pedis dekstra
29
3.7 Planning
Pro eksisi dengan RA
3.8 Prognosis
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
30
LAPORAN OPERASI
Instruksi post-operasi:
- Cefixime 2x100 mg per oral
- Asam mefenamat 3x500 mg per oral
- Pro KRS besok, kontrol poli Selasa, 10 Oktober 2017
31
FOLLOW UP
3 Oktober 2017
S/ Nyeri di luka operasi
33
DAFTAR PUSTAKA
Beaman, F. D., Kransdorf, M. F., Andrews, T. R., Murphey, M. D., Arcara, L. K.,
Keeling, J. H. 2007.Superficial Soft-Tissue Masses: Analysis, Diagnosis,
and Differential Considerations. Radiographics Journal.
Binnendyk, C. 2013. Lets Talk About Foot Fat Pads. Available at https://ageless-
pilates.com/2013/07/10/footfatpadatrophy/. Diakses pada 2 Januari pukul
20.00.
Blacksin, M. F., Ha, D., dan Hameed, M. 2006. Superficial Soft Tissue Masses of
the Extremities. Radiographics Journal.
Erik, V. H., Vanhoenacker, F., Dyck, P. V., Schepper, A. D., dan Parizel, P. M.
2011. Pseudotumoral Soft Tissue Lesions of the Foot and Ankle: A
Pictorial Review. Insights Imaging Journal.
Goldberg, A. S. 2015. Primary Soft Tissue Masses of the Foot and Ankle.
Continuing Medical Education: Podiatry Management Magazine.
Husain, N., dan Verma N. 2011. Current Concepts in Pathology of Soft Tissue
Sarcoma. Indian Journal of Surgical Oncology. 2 (4): 302-308.
34
Paulsen, F., dan Waschke, J. 2010. Paulsen dan waschke Atlas of Human
Anatomy: General Anatomy and Musculoskeletal System. Elsevier:
Munich.
Subhawong, T. K., Fishman, E. K., Swart, J. E., Carrino, J. A., Attar, S., dan
Fayad, L. M. 2010. Soft-Tissue Masses and Masslike Conditions: What
does CT Add to Diagnosis and Management?. American Rontgen Ray
Society. 194 (6): 1559-1567.
35