Professional Documents
Culture Documents
Mdea H2S PDF
Mdea H2S PDF
Fikar Cita*
Tutuka Ariadji **
Abstract
Hydrogen Sulfide (H2S) is one of gas impurities that often occurs in natural gas. H2S is a corrosive and toxic
gas. This gas can poses serious health and operational hazard. One of method that used in removal H2S is an
amine absorption. The type of amine solution that often used is methyldiethanolamine (MDEA). In MDEA
based gas sweetening unit, removal of H2S carried out in the amine absorber using counter-current principle.
Due to the existing of H2S and CO2, removal of H2S is accompanied by absorption of CO2 by MDEA. For
regeneration, MDEA is heated in amine regenerator where H2S and CO2 are liberated as acid gas.
Basically, this study revealed the relationship of changing the concentration of MDEA will change its ability to
overcome the variation of H2S concentration. The decreasing of MDEA concentration will increase the ability of
MDEA to absorp the H2S. But, this process will decrease the ability of MDEA to absorp the CO2. Then after the
regeneration process of MDEA there will be less of dissolved CO2 in MDEA. The decreases of dissolved CO2 in
MDEA will increase the ability of MDEA to cope with varying concentrations of H2S. Hence, maintaining the
concentration of MDEA in optimum condition will generate the effective absorption or removal of H2S.
Off gas from gas sweetening process then processed in sulfur recovery unit so that the off gas is safe for
environment. Several method is used in sulfur recovery unit such as LOCAT, SulFerox, Shell-Paques, and
Sulfinol. In this study, LOCAT is used as sulfur recovery unit because it has the best efficiency in the process.
Sari
Hidrogen sulfida (H2S) merupakan salah satu zat pengotor yang sering terdapat di dalam gas. H2S bersifat
beracun dan korosif yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu metode yang
digunakan untuk mengurangi konsentrasi H2S dari gas adalah metode absorpsi amina. Jenis larutan amina yang
paling sering digunakan adalah metildietanolamina atau MDEA. Dalam proses gas sweetening yang
menggunakan MDEA, pengurangan konsentrasi H2S terjadi di dalam amine absorber dengan menggunakan
prinsip counter current. Karena dalam sour gas terdapat H2S dan CO2, pengurangan konsentrasi H2S akan
diikuti juga dengan penyerapan CO2 oleh MDEA. Untuk regenerasinya, MDEA akan dipanaskan di amine
regenerator dimana H2S dan CO2 akan dilepaskan menjadi gas asam.
Pada dasarnya, studi ini mempelajari bagaimana pengaruh perubahan konsentrasi MDEA terhadap
kemampuannya untuk menanggulangi konsentrasi H2S yang bervariasi. Penurunan konsentrasi MDEA akan
meningkatkan penyerapan atau selektivitas MDEA terhadap H2S. Dimana proses ini akan mengurangi
penyerapan CO2 yang nantinya akan mempengaruhi kondisi regenerasi dari MDEA. Hasil regenerasi MDEA
menunjukkan penurunan konsentasi CO2 terlarut di dalam MDEA. Penurunan konsentrasi CO2 terlarut di
MDEA akan meningkatkan kemampuan MDEA untuk menanggulangi konsentrasi H2S yang bervariasi. Oleh
karena itu, mempertahankan konsentrasi MDEA pada konsentrasi yang optimal akan memberikan penyerapan
H2S yang efektif.
Gas keluaran dari proses gas sweetening kemudian diolah kembali dalam sistem pengolahan limbah sulfur. Hal
ini dilakukan agar gas keluaran ini aman bagi lingkungan. Beberapa metode sistem pengolahan limbah sulfur
antara lain metoda LOCAT, SulFerox, Shell-paques, dan Sulfinol. Dalam studi ini akan digunakan metode
LOCAT untuk sistem pengolahan limbah sulfur karena memiliki nilai efisiensi yang paling tinggi.
Kata Kunci: hidrogen sulfida, absorpsi amina, metildietanolamina, sistem pengolahan limbah sulfur
atau (4)
Gambar 1. Contoh Diagram Fasa(1)
2.2 Amine Scrubbing System ADIP (DIPA & MDEA) 35-40oC, >0.1 MPa
MDEA -
Selama kurang lebih 70 tahun, proses alkanolamine
Flexorb/KS-1, KS-2, KS-3 -
menjadi teknik terbaik dalam menghilangkan H2S
dan CO2 dari gas alam. Teknik ini didasarkan pada
reaksi alkanolamine dan H2S dan/atau CO2 untuk
memberikan suatu garam water-soluble amine acid
Karena MDEA merupakan amina tersier dan tidak Teknologi Membran adalah salah satu teknologi
memiliki atom hidrogen, maka reaksi CO2 hanya alternatif untuk memisahkan gas CO2
dapat terjadi setelah terbentuknya ion bikarbonat. (karbondioksida) dan H2S (hidrogen sulfida) atau
Reaksi kimia CO2 dengan air adalah sebagai disebut juga gas yang bersifat asam (acid gas) dari
berikut : (7) gas alam agar kualitas gas alam menjadi lebih baik
sesuai dengan tuntutan/kebutuhan konsumen atau
CO2 + H2O HCO3-+ H+ (2) aliran proses berikutnya.
Berikut ini disajikan hasil studi sensitivitas yang 15000 0.4887 0.0343
dilakukan dengan menggunakan software. 17000 0.4777 0.0347
20000 0.4652 0.0353
Tabel 13. Sensitivitas H2S vs larutan MDEA
H2S @ CO2 @ 22000 0.4572 0.0357
Input H2S MDEA MDEA MDEA
25000 0.4471 0.0363
(ppm) (fraksi massa) (fraksi massa) (fraksi massa)
15000 0.4887 0.0004 0.0067 Tabel 16. Mass Flow H2S dan CO2 di SRU
16000 0.4834 0.0004 0.0065 H2S Mass Flow H2S (kg/h) Mass Flow CO2 (kg/h)
(ppm) Inlet SRU Outlet SRU Inlet SRU Outlet SRU
17000 0.4777 0.0004 0.0064
0.48 3.65E-02
0.47 3.60E-02
3.55E-02