You are on page 1of 4

BAB 3

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN ABLASIO RETINA

Suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan kererawatan yang


mempunyai 4 tahapan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi

A. Pengkajian
Merupakan tahap awal dari landasan proses keperawatan. Tahap
pengkajian teridiri dari 3 kegiatan yaitu, pengumpulan data, pengelompokan
data, dan perumusan diagnosisi keperawatan
a. Pengumpulan data
1. Identitas pasien
Meliputi nama, umur untuk mengetahui angka kejadian pada usia
berapa, jenis kelamin untuk membandingkan angka kejadian antara
laki-laki dan perempuan, pekerjaan untuk mengetahui apakah
penderita sering menggunakan tenaga secara berlebihan atau tidak.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada pengkajian ini yang perlu dikaji adanya kelhuan pada
penglihatan seperti penglihatan kabur, melihat kilatan-kilatan kecil,
adanya tirai hitam yang menetupi area penglihatan, adanya penurunan
tajam penglihatan.
3. Riwayat penyakit dahulu
Adakah riwayat penyakit dahulu yang diderita pasien yang
berhubungan dengan timbulnya ablasio retina yaitu adanya miopi
tinggi, retinopati, trauma pada mata.
4. Riwayat penyakit keluarga
Adakah anggota keluarga lain yang mengalami penyakit seperti
yang dialami pasien dan miopi tinggi.
5. Riwayat psikososial dan spiritual
Bagaimana hubungan pasien dengan anggota keluarga yang lain
dan lingkungan sekitar sebelum maupun sesudah sakit. Apakah pasien
mengalami kecemasan, rasa takut, kegelisahan karena penyakit yang
dideritanya dan bagaimana pasien menggunkan koping mekanisme
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
6. Pola pola fungsi kesehatan
Masalah yang sering muncul pada pasien dengan post ablasio
retina apabila tidak terdapat komplikasi, adalah sebagai berikut :
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup
Bagaimana persepsi klien tentang hidup sehat, dan apakah
dalam melaksanakan tatalaksana hidup sehat penderita
membutuhkan bantuan orang lain atau tidak.
b. Pola tidur dan istirahat
Dikaji berapa lama tidur, kebiasaan disaat tidur dan
gangguan selama tidur sebelum pelaksanaan operasi dan setelah
pelaksanaan operasi. Juga dikaji bagaimana pola tidur dan istirahat
selama masuk rumah sakit.
c. Pola aktifitas dan latihan
Apa saja kegiatan sehari-hari pasien sebelum masuk rumah
sakit. Juga ditanyakan aktifitas pasien selama di rumah sakit,
sebelum dan setelah pelaksanaan operasi.
d. Pola hubungan dan peran
Bagaimana hubungan pasien dengan lingkungan sekitarnya.
Apakah peranan pasien dalam keluarga dan masyarakat. Juga
ditanyakan bagaimana hubungan pasien dengan pasien lain di
rumah sakit, sebeleum dan setelah pelaksanaan operasi.
e. Pola persepsi dan konsep diri
Bagaimana body image, harga diri, ideal diri, dan identitas
diri pasien. Apakah ada perasaan negatif terhadap dirinya. Juga
bagaiaman pasien menyikapi kondisinya setelah pelaksanan
operasi.
f. Pola sensori dan kognitif
Bagaimana daya penginderaan pasien. Bagaimana cara
berpikir dan jalan pikiran pasien.
g. Pola penanggulangan stress
Bagaimana pasien memecahkan masalah yang dihadapi dan
stressor yang paling sering muncul pada pasien
7. Pemeriksaan
a. Status kesehatan umum
Bagaimana keadaan penyakit dan tanda-tanda vitalnya.
b. Pemeriksaan mata
Pemeriksaan pada mata dibagi berdasarkan segmen-segmen yaitu :
pemeriksaan segmen anterior :
- Adanya pembengkakan pada palpebrae atau tidak, biasanya
pada klien post operasi ablasio retina, palpebranya akan
bengkak
- Keadan lensa, bila tidak ada komplikasi lain, maka keadaan
lensanya adalah jernih
- Bagaimana keadaa pupilnya, pupil pada klien ablastio retina
yang telah masuk rumah sakit akan melebar sebagai akbiat dari
pemberian atropin
- Kamera okuli anteriornya biasanya dalam
- Bagaimana keadaan konjungtivanya, biasanya pasien post
operasi akan mengalami hipertermi pada konjungtivanya
Pemeriksan segmen posterior :
- Corpus vitreum ada kelainan atau tidak
- Ada atau tidak pupil syaraf optiknya
Pemeriksaan diagnostik :
- Visus, untuk mengetahui tajam penglihatan, adakah penurunan
atau tidak dan untuk mengetahui sisa penglihatan yang masih
ada. Pengujian ini dengan menggunakan kartu snelen yang
dibuat sedemikia rupa sehingga huruf tertentu yang dibaca
dengan pusat optik mata membentuk sudut 50 untuk jarak
tertentu. Pada ablastio retina didapatkan penurunan yajam
penglihatan.
- Fundus kopi, untuk mengetahui bola mata seperti warna retina,
keadaan retina reflek dan gambaran koroid.
B. Analisa data

Setelah pengumpulan data dilakukan, kemudian data tersebut


dikelompokkan dan dianalisis. Data tersebut dikelompokkan menjadi 2 jenis. 1
adalah data subyektif, yaitu data yang diungkapkan oleh pasien dan data
obyektif,yaitu data yang didasarkan pada pengalaman penulis. Data tersebut
dikelompokka berdasarkan perannya dalam menunjang suatu masalah, dimana
masalah tersebut berfokus kepada pasien dan respon yang tampak pada pasien.

C. Diagnosis keperawatan
D.

You might also like