Number 16

Refractory Results: Safety and Efficacy of Secondary Piggybag Sensar AR40 Intraocular Lens
Implantation to Correct Pseudophakic Refractory Error

Abstract

In this study we evaluate the visual outcomes, safety, efficacy, and stability of implanting of second
sulcus intraocular lens (IOL) to correct unsatisfied ametropic patients after phacoemulsification.
Methods. Retrospective study of 15 eyess (15 patients) underwent secondary intraocular lens
implanted into the cilliary sulcus. The IOL used was a Sensar IOL three-piece foldable hydrophobic
acrylic IOL. The First IOL in all patients was acrylic intrabagal IOL implanted inuncomplicated
phacoemulsification surgery. Results. Fifteen eyes (15 patients) were involved in this study.
Preoperatively, mean log MAR UDVA and CDVA were 0,88 + 0,22 and 0,19 + 0,13, respectively, with
a mean follow-up 28months (range 24 to 36 months). At the end of the follow-up, all eyes achieved
log MAR UDVA of 0,20 + 0,12 with postoperative refraction ranging from 0,00 to 0,50 D of attempted
emmetropia. Conclusions. Implantantation of the second sulcus Sensar AR40 IOL was found to be
safe, easy, and simple technique for management of ametropia following uncomplicated
phacoemulsification.

Paragraph 1

Phacoemulsification with intra ocular lens (IOL) implantation is one of the most frequently
performed surgical procedures in our clinical life. In uncomplicated surgeries with no other ocular
pathology patients and doctors both suggest excelent vision in a very short period. Advanced
surgical techniques, new IOL designs, recent accurate biometry machines, and advanced methods of
IOL power calculation allow most cataract patients to restore very good quality vision in a very short
time after surgery. Postoperative refractive surprise with different degrees of ametropia is a
common cause of patient dissatisfaction after nice uncomplicated phacoemulsification and remains
an important and challenging issue for ophthalmic surgeons. Surgical choices for subsequent
correction of residual ametropia after cataract surgery include keratorefractive laser surgery as
LASIK or PRK, IOL exchange, and sulcus IOL using piggyback technique which is accurate easy and
simple technique.
Nomor 16

Hasil Refraksi : Keamaan dan efikasi Piggyback Sensar AR40 Lensa Intraokular Implantasi kedua
untuk mengoreksi Kerusakan Refraksi Psedophakic

Abstrak

Dalam studi ini kami mengevaluasi hasil visual akhir,efikasi, dan stabilitas dari implantasi Lensa Intra
Okular untuk mengoreksi pasien ametropik setelah phacoemulsifikasi. Metode. Studi retrospektif
terhadap 15 mata (15 pasien) yang melalui Implantasi Lensa Intra Okular kedalam Sulkus Siliaris.
Implantasi Lensa Intraokular yang digunakan adalah Sensar yang terdiri dari tiga keping hidrofobik
akrilik yang mudah terlipat. Implantasi Lensa Intraokuler yang pertama pada semua pasien
merupakan Implantasi Lensa Intraokular akrilik intrabagal setelah operasi phakoemulsifikasi tanpa
komplikasi. Hasil. 15 mata (15 pasien) mengikuti dalam studi ini. Sebelum operasi, rata-rata data
MAR UDVA dan CDVA adalah 0,88 + 0,22 dan 0,19 + 0,13, sedemikian, dengan rata-rata kontrol
selama 28 bulan (24-26 bulan). Pada akhir dari kontrol, semua mata mendapat data MAR UDVA
sebesar 0,20 + 0,12 dengan refraksi setelah operasi berkisar dari 0,00 hingga 0,50 D dari emetropia
yang diharapkan.Kesimpulan. Implantasi dari Piggyback Sensar AR40 Lensa Intraokular Implantasi
kedua didapatkan aman, mudah, dan sederhana untuk manajemen dari ametropia setelah
phacoemulsifikasi tanpa komplikasi.

Paragraf 1

Phakoemulsifikasi dengan Implantasi Lensa Intraokular merupakan satu dari prosedur bedah yang
paling sering dikerjakan dalam praktik klinik sehari-hari.Pada tindakan bedah tanpa komplikasi tanpa
patologi selain pada bola mata pasien dan dokter menunjukkan penglihatan yang baik dalam periode
waktu yang sangat singkat.Teknik bedah lebih lanjut, desain Implantasi Lensa Intraokular yang baru,
akurasi mesin biometri terbaru, dan metode lanjut Implantasi Lensa Intraokular kekuatan kalkulasi
memungkinkan sebagian besar pasien katarak untuk kembali mendapat kualitas penglihatan yang
lebih baik dalam periode waktu yang lebih singkat setelah operasi. Perbedaan hasil akhir refraktif
setelah operasi dengan perbedaan derajat ametropia merupakan hal yang normal membuat pasien
tidak puas setelah tindakan phakoemulsifikasi tanpa komplikasi yang baik dan selalu menetap
sebagai isu yang menantang dan penting bagi dokter bedah mata. Pilihan tindakan bedah lain untuk
menggantikan koreksi ametropia yang tersisa setelah operasi katarak meliputi operasi laser
keratorefraktif seperti LASIK atau PRK, penggantian Implantasi Lensa Intraokular, dan Sulkus
Implantasi Lensa Intraokular menggunakan teknik penunjang yang akurat, mudah dan sederhana.