TEORI PILIHAN RASIONAL (Rational Choiche Theory)’:
ALTERNATIF METODE PENJELASAN DAN
PENDEKATAN PENELITIAN HUKUM EMPIRIS
F.C. Susila Adiyanta’
Abstract
Tie rational choice paredigm offers @ general account of such mecenismm among social phenomena. If we
can assume that individvals in variety of social sein make calculating choices based on their beliefs and
goals, we may be able to explain numerous social arrangements as the aggregate effect of such choices.
This paradigm is controversial, however, for some social scientists believe that the rational choice approach
abstracts too much that is culturally specific in human action, with the result that ratonal choice theorems”
‘have little to do with actual social behavior,
Kata Kunci : Teor’ Pilihan Rasional, Metode Penelitian Hukum
Teori pilihan rasional pada dasamya merupakan
kristaliasi dari pemahamen perkembangan aliran
pemikiran dari paham rasionalitas di Eropa Barat,
yaitu paham teori yang muncul pada abad
pertengahan, sebagai antitesis atas pemikiran paham
Naturalis. Pian rasional sebagai model penjalasan
Gari tindakan-tindakan manusia, dimaksudkan untuk
memberikan analisa formal dari pengambilan
Keputusan rasional bérdasarkan_sejumlah
kepercayaan dan ‘tuyjuan, sérla menggabungkan
beberapa area teofi ekonomi, teori kemungkinan,
gamettheory, dan teori public goods. Paradigma teori
pian? rasional_menawarken aspek umum dari
mekanisme tersebut di antara fenomena sosial.
Dengan mengasumsikan bahwa individu dalam
keragamen later belakang sosial dan membuet pilhan
tindakan atau keputusan berdasarkan kepercayaan
dan tujuan mereka, teor ini dimaksudkan untuk dapat
menerangkan sejumiah penyelesaian masalah sosial
(social arrangement} sebagai efek keseluruhan dari
pilinan tersebut. Model pendekatan teori pilhan
tasional (rational choice. theory), dengan
eksplanasinya...yang. komprehensif, mempunyai
fleksibilitas* untuk “digunakan pada penelitian-
penelitian hukum empiris,
Metode penjelasan rasional dimaksudkan untuk
mengupas- lebih lanjut tentang kerangka kerja dari
teori pilihan rasionat- (rational choice theory) yang
meliputi teori pengambilan keputusan (decision
Researi(CLeaRy,
Slat, 5, WHavalah Dosen Fels Hin UNDP. inanBardo, Nat Senarong
Lert tama akan al dar baka: Daniel ite, Varets So
st, 1901, alata ea clpresenzekansetapaoatan dlp
nus atalsh sta! perglor pada Bagian Hulu Adina Negara Fal
emogo et neepenton yang berger khsusltang pnelten kL
theory) sebagai penguin lebih mendalam kerangka
keja plan rasional, dengan desar-dasar_teori
pilihan rasional (rational choice theory) berupe
konsep dari: 1) utlitas (utility), 2) peluang
(probability), dan 3) aturan keputusan (decision rule).
TTeori permainn (geme theory) dengan the prisoner
dilemma sebagai konsep dasamya, teori lindakan
koleXtf (colective action theory), dan.teori ekonomi
marginal yang bergune untuk memberikan teknik
agregasi, teori tindakan kolektf (collective action
theory) yang merupaken area penting lain dar teori
pilhan rasional, dan terakhiradalah kritkalas adanya
ecenderungan ‘pemikiran resional sempit serta
bagaimana aplikasinya bagi penelitian dan
penjetasan ates permasalahan hukum sebagai gejala
sosial yang adapadamasyarakat,
Model perjelasan ini tentunya bukan suatu hel
yang asing bagi khasanah kelimuan di lingkungan
Fakuttas Hukum Universitas Diponegoro, yang
dikenal secara luas mempunyal wama sostologis
dengan penelitian sera penulisan ilmiah . yang
menggunakan metode empiris, Berdasarkan
pertimbangan inilah,. penulis..mencoba.. mengajak
omunites ‘akademis- untuk berdiskusi: menjelajahi
berbagai konsepsi yang beraneka ragam dan
berkembang pesat dalam studi iimu-imu sosial dan
‘imu hukum, yaitu dengan memulai dari bagalmana
eksplanasi agregatif teoriplihan rasional (rational
choice theory) digunakan untuk menjelaskan
narod oT Phtesopy Seca Science, Westview Pres,
mote in kum Unstone, aka Nope 2007
es Huhurn UNDP, aki mabkukan penelan pada “Cenk for Legal
a(MIME. VoL 37 No, 2, ud 2008
paradigm hukum sebagal gejala sosial
Eksplanasi Agregatif (Aggregative Explanation)
Paradigma pian rasional dari suatu eksplenasi
tergantung pada premis utama dan sejumlah beser
teknik analisis, Premis itu adelah bahwa kebiasaan
individual dikendalkan oleh tujuan dan perhitungan.
Exsplanasi pilhan rasional tergantung pada teoti
tujuan ekhir (means-end) dari tindaken’ rasional
Sebuah tindakan adalah rasional hanya jka sesual
dengan ‘cara’ mencagal tujuan akhir, sesual
kepercayaan ofang tersebut mengenaisituasi dan
pilhan yang ada
Aspek rasionzlitas ini bisa diterangkan sebagai
teori sedethana (thin theory) tentang tindakan orang,
Point utama dari analisa pilihan rasional dimuiai dari
tik int: findakan orang tergantung peda deskripsi
abstrak dari tujuan yang berkaitan dengan interest,
kegunaan, atau pilihan utama dan postulat (dalil”
dasar teori) dari model pemikiren sederhana, sebagai
contoh maksimetisasiutlitas. Upaya ini yang disebut
sebagai eksplanasi agregatif (aggregative
explanation) yang -dicari untuk _menjelaskan
fenomena sosial, ekonomi, dan poitk dalam skale
besar sebagai keseluruhan dan sering merupaken
keluaran (outcome)-yang tidek direncanekan peda
pengambilan'keputusan rasional ~pada'-tataran
individ:
‘Teor permainan: (Game Theory); teori.tindaken
kolektf(Colective Action-Theory),.dan teori ekonomi
marginal: memberikan teknk agregesi untuk rentang
situasi di -mana -pengembil keputusan_rasional
melakukan strategi konflik dan kerja sama,
permeselahanpublicgood, dan pasar.
[Contoh 3.2. Residentiat Segregation (Pemisahan|
Keciaman)
Tidak ada pola umum dari pemisehan antara kelompok ens di
US, Thomas Scheling berupaya untuk membangun eksplanas
hal ersebut dalam habentuk hipotesa mengenai preterensi
indivi. “Bab Ini mengenal macam dari segregasifpemischan|
yang depat desk dari cisriminasiperlaky individu... H
iivmengu) beberepa insentif individu dan persepst individu ates)
perbedaan ang depat mengarch secarakolektf untuk segrogas
(Gcheling 1978: 138) Dia menunjutkan behwa asus lemeh|
mengenal preferensi individu cukup ‘untuk menghasikan|
Peisahan tejam’atas pola residential secara kesekiruhan |
Delam han, ka kitaasumeikan bahwra flap anagota kelompok|
etnis mentolesr petcampuran elnis sampat rasio trtentu dan|
‘akan pindad ka reso tersebutterlampaui, dalam berbagal
model neighbourhood (neighbourtetangge) hal ity akan
memuncuken bahwa keseimbangen adalah di mena kedua|
kelomok dpisankan secara tajam. Hasl keseluruhan ini fk]
berasal dari fakta bahwa tap orang lebih mem ingget peda
lingkunganterpisctetapiebih karena efekreaksi dari penduduk)
yang berpinceh dar lingkungan yang fidak memuesken
kelngkungan baru sehingga merubah proporsi pada iigkungen
baru tersebut, dan kemucian memacu perpindahan baru.
Data: data deshriotf tentang pola keciaman di berbagai koa dl
uni.
Explanatory model: eksplanesi agtegatif berdaserkan hipotesa
tentangagen preferens neighborhood.
[sumber: Thomas .Schelling, Micromotives and
Macrobehavior (1978)
Penjelasan Scheiling (Contoh 3.2) adatah suatu
contoh yang sedethane, Berdasarkan hipotesa
sederhana mengenai preferensi individu, dia
menurunkan Konsekuensi agregat dati preferensi
tersebut pada model sedethana. Model Marx (pada
contoh 3.3, sedi lebih komplcks tetapi esensinya
sara saja. Hal itu dapat drangkum sebagai berkut:
feature terberi pada kepitalisme terjadi karena
kapitals adalah rasional den berkaitan dengan
sejumiah insentif, larangan, dan. peluang, . Ketka
mereka mencar. strategi individu -yang_ optimal
berkaitan dengen.. insentif,larangan, dan peluang,
penjelasan. tersebut bertahan sebagai Konsekuensi
agregat dari piihan-piian yang dinasikan...Masing-
masing-kemudian,..menjadi,.eksplanasi-.egregatif
(eggregalive..explanation). karena..berusaha. untuk
menunjukkan.. bahwa..feature. sosial. adalah
konsekuensi yang. tidak. direncanakan deri.strategi
rasional-yang'dipiiih oleh sejumlah besar partisipan
dalam lingkup pilihan yang tersedia,
(Contoh3.3. Ekonomi Marx
[Képiteisme cbed ke 19 menunjkkan ‘sountah karekteristk
sisterik ~sebegel contoh,krsis, konsentresi model, jtubnye
tingkat keuntungan, dan 'sekumpulan pengangguran.kronis.
[Marx mencabe untuk menjelesken karekterstk ini (yang. dia
sebut the laws of motion ofthe capitalist mode of production =|
hukum pergerakan mode produksi kapitals) melati analisa
Perdefinsin institusiekomikapitals: produksiuntuk profit yeng|
orgarisir meal porusafian independén, kepeniken privat
(Waste), mempekerjaken buruh: Ekonomi keptasdidefiniskan |
dengan Seperangket hubunga sosial dari: produks! (property
relation = eterkaitan property). Hubungen-hubungan ii
enentokan dengan jelzs, lingkungen/sitvasi phen, untk
berbegat peak (cnitalsipemdda, poker, dan penyanidang
dana). Dan fiighungenisitiast ini adalah moivesonal‘dan|
‘terkondisi. Mereka membangun interest tiap mihk, peluang|
untuk masing-masing, dan pembates tndakan yang membalasi
plan, Problem yang dihadapi Max adalah dia harus|
mendemonstasikan kerakterstic mode kepitlisproduksi(yaita
2 Must, Kooi SumberDays Aras dan UneyePenepotan Hukumays, Metta dsarpetan pads Seminar Nesloal Pembeharuea Agar), Yqraka, 6
2002)
4 Rechnod Usmen, ion Pnyeescion Sogo LVLvarPongadan, PT. Clays Baki Eandng,2003,ha
82jatunya tingkat keuntungen), yetukerakerstkc yang mengikull
Perhitungannya etas instiusi utana dari kaptais meal
Teasoning (alasen) tentang rational behavior datam|
ingkunganisuasi plan. Kaptals berusaha_keras untuk
memaksinelkan ingkat keuntungan pada perusahaannya, yang
jaken mengarahkan mereka untuk mengadops!teknolag bar
pemangkesan biaya yang secara thikal padat modal; Kefka
Inovas ni Giadopsi oleh semua produse,tingkat keuntungan|
akan alu,
Data: indikator ekonom dari kaptalsme abad 19 (ingkal
‘keuntungan, ukuran perusahean, data upah, dsb.)
Explanalory Mode: eksplenesi agregalif berdaserkan (1)
petlakuindvidu kaa rasiona, (2) pembetas dan dorengen}
yang dlciptakan oleh stuktur ekonomi kepitais, dan (3)
Penggunaan model ekonomi kiasik untuk
menurunkarvmenjabarkan konsekuensidartemuan-teman in
Sumber: Karl Marx, Capital, vo.4 (1867/1977)
Pendekatan pian rasional kemudian terletak
pada adanya strategi penjelasan sederhana.
Fenomena. sosial terberi dapat. djelaskan apabila
Ccukup terdapat sejumlah: 1) Lingkungan piihan yang
‘menjadi bagian dari ingkup tindakan; 2) Strategi yang
rasional, orang yaing bersifal halichat! akan bergerak
pada. lingkungen fersebut, 2) Efek agregate dari
strategitersebut.
Model ini memerlukan analisa pada 2 (dua) poin
tama, pertama, perlunya penghitungan formal dari
struktur. pengambian Keputusan rasionel sehingga
bisa ciketahui prediksi ahi dar pilhan rasional pada
lingkypgan. sosial tersebut; Kedua, analisa dari
beberapa situasi Kebiasaan interaksi sosial di mana
pendeketan pilinan rasional, dapat diterapkan,
khususnyarasionalitasstrategis dan indekan kolektif.
Teori Pengambilan Keputusan (Decision Theory)
Bagian ini merupakan langkah pengujian lebih
mendalam kerangka Kerja pilhan rasional. Sebagal
dasar-dasar dari teori pillhan rasional adalah : 1)
konsep dari ufiitas (utility), 2) peluang (probabilty),
dan3) aturan keputusan (decision rule).
Utiitas dan Preferensi Utiity and Preference)
Konsep ulitas/kegunaan! manfeat (tility) dipakal
sebagai dasar_ untuk membandingkan,, antara
kebalkan dan keburukan atau keuntungan dan biaya,
Teori_utiitas didesain untuk memberi pengukuran
umum atas-manfeat -penghasilan, kesenangan,
nutrisi dan biaya, tantangan intelektial dan
lingkungan sostal,
Teor utlitas dimaksudkan untuk memformalkan
kapasitas tersebut. Logika dasar yang diperiuken
FG. SusteAlyents-ToorPiiton sional (Rational Choise Theon)-
untuk teorinia¢aleh : (1) bahwa utlitas adalah fungst
yang mengambil manfaat sebagai variable dan
menspesifikasi nilai dari manfaat terhadap agen
sebagai hasi (result), (2) bahwa agen rasional selalu
memifh keluaran dengan utlitas yang lebih besar, dan
(@) batwva skala utiltas adalah kontinyu (sehingga
dimungkinkan untukmenambah tits).
Probabilitas (Probability)
Teori utilitas memberikan cara untuk
merepresentasikan tujuan dari suatu tindakan agen.
Dengan demikian, yang diperlukan pada reprentas| ini
adalah bagaimana agen mempertimbangkan
masalah resiko dan ketidakpastian dalam setiap
pengambiian keputusan.
Konsep sentral yang digunakan dalam
menerangkan resiko dan ketidakpastian adalah
Peluang (probability) dari kejadian atau keluaran,
Secara umum peluang dari sebuah kejadian adalah
perkiraan kemungkinan dari kejadian tersebut,
dengan rentang antera 0 ~ 1. dengan penjelasan
sebagai berikut:
Oberartitidakmungkin terjadi
‘untuk hal yang pastiterjadi
Dengan asumsi seperti tersebut di atas, yang
kemudian menjadi pertanyaan adalah bagaimana
interpretasinilaiantara 0-1? “Ada 2 interpretasi yang
dapat digunakan yaitu : 1) interpretasi:rekuensi (
disebut juga objective probability); dan 2) interpretasi
tingkat kepercayaan. (subjective . probability).
Ketidakpastian interpretasi subjektif (subjective
probability) lebih bermanfaat karena di sini tidak
memperkirakan frekuensi relatif. Secara -umum
interpretasi frekuensi lebih banyak dipakai untuk
ekspianasi scientific. Bagan figur seperti di bawah ini
(fig. 3.1.) adalah salah satu ilustrasi_ mengenai
pengambllan keputusan berdasarkan pilihan-pilhan
dengan asumsi akan adanya suatu keluaran dengan
kemungkinan ats kemanfaatan (utility) yang juga
mungkin dapat diperoleh. dari pelaku pengambilan
keputusan. Demikian “pula asumsi atas peluang
(probability) yang mungkin timbul ‘Serta’ ekspektasi
atas kercungkinan peluang yang ada.
ee acm Se
o——st# 2 EB BS
o—sbE nos
Dati adanya berbagai pian dengan hasil berupa
keluaran (outcome) dan manfaat yang akan diperoleh
dari berbagai peluang yang dapat diperhitungkan
3MME, Vol 37 No.2, uni 2008
dengan ekspektasi kemungkinan adanya manfaat
yang zkan diperoleh dari ops phan suatu keputusan
yang diambil oleh agen, maka yang menjadi masalah
‘deri model penjelasan pian rasional (rational choice
problem) Kemudian adalah : agen dihadapkan pada
sejumiah pilihan tindakan dan masing-masing
tindekan memilki satu atau lebih kemungkinen
keluaran (outcome) dengan berbagai probabilitas
(lingkup resiko dan ketidakpastian).. Fig 3.1 dates
adalah contohsoderhana, yatu:
‘Agen memnliki2piiian (C1 dan C2).
Ci memilki 3keluaran (outcome): 01.1,01.2,01.3.
C2memiiki 2keluaren {outcome}: 02.1, dan O22.
Mesing-masing keluaran (outcome) terkeit dengan
hasil ekhir (U) dan peluang (P). Kita asumsikan
bahwa
|. Agendapat memberikan nila pada tiap hasil akhir
(U). Nialinikta sebututites.
Agen depal menghitung probablitas pada tap
keluaran (outcome). Probalitas ini
menggambarkan frekuensi yang dinarapkan
terjadi padappercobaan berulang.
Berdasarkan asumsi sebagaimana dijelaskan dl
ates, agen akan bertindak dalam melakukan pithan
yaitu dalam bentuk pengembilan keputusan rasional
berdasarkan . dengan. pertimbangan-periimbangan
yang--meminimalkan: kerugian: namun . mampu
memberikan: hasil..yang_optimal:~-Berdasarkan
‘ekspektasi:-yang mungkin ekan-terjad-itulah agen
bertindak dan berinteraksi dengan pihaklainnya.
‘Aturan Pengambilan Keputusan (Decision Rule)
Untuk -mengetahui bageimana kinetja_aturan
pengambilan. keputusan (devision rule), maka perlu
melinat, kemball kepada, problem pian yeng
digambarkan pada figute 3.1., yallu berkenaan
dengan proses "bagalmana agen. memulusken
mengenal apa yang harus dilakuken, Langkeh
Pengambiian kepulusan agen tersebut menunjukkan
bahwa pada aturan ekspektasi ullias, agen dalam
mengambil keputusan memilfn keluaran: (outcome)
dengan ekspektasi utiitas. yang paling besar, aturan
inidisebut Bayes' rule.
Keuntungan dari aturan ini adateh dia akan
mengarahkan paxia ullitas terbesarjika diapikasiken
padasejumlah besarsituasiplinan,
rea
Coname Ey Pay aes ay
—< ree
a
om wow
Peace attest titihy
Rett:
84
Wealaupun penjumlahan ekspektasi ullitas pada
plan C1 (yaitu sebesar 90) lebih besar daripada
penjumlahan ekspektasi utiitas pada pilihan C2 (yaitu
sebesar 88), tetepi aluran ekspeklasiulltas akan
menyarankan untuk memih C2 karena pada C1
{erdepat 90% peluang untuk tity negatit.
‘Aturan lain yang dapat digunakan disebut
maximin rule of choice. Pada aluran ini, agen
mempertimbangkan tiap -alternatif dan
mengidentifkasi- keluaran: (outcome). -terburuknya
emudian memilih Keluaran (outcome) terburuknya
yangpaling bak.
Dalamcontoh Fig. 3.2:
4 memilk keluaren (outcome) terburuk-20
C2memilik eluaran (outcome) terburuk 20
maka pith2.
‘Maximin ule alalah aturan "menolak /menentang
resiko', melindungi agen dari resiko kerugian yang
besar (catastrophic losses), walaupun pencapaian
hesilterbaiknya jugamungkin ebih rendah.
TeoriPermainan (Game Theory)
Strategi adalah aturan rind da teori permainen
(gare theory) untuk tosehuian game Gemnan)
Tiap permainan punya daftar_strteg! yang dimilk
pada fap tahap. Game tree (potion. permainan)
Giinuli dar langkeh perfemai permainan untuk iap
‘psi akan menghasilken sejumlah ofsi bagi pernain II
dan setenisnya.“Tiag'-cabang-selengkapaya pada
game tree: menggambarkan pasangan strategi dari
eduapemain.
Diasumsiken masing-masing pemain adalah rasionel,
pada setiap tahap pemain akan menentukan pian
dan memberi pithan bagi lawannya, Problemmasing-
masing adalah memih strategi tintuk memaksa
Jawan, sehingga dia sendii bisa sampai pada
keluaran terburuk yang paling baik (aplikas! prinsip
maximin).
Permainan (game) dapat dirangkum dalam mattiks
sbb:
Strategipemain| = $1.1. $1.2 $1.3 dst
bai
jaberis
Srategipemainll=.S2.1. S22 $23. dst
patakolom
Fig 33
Problem utama pada teori permainan (game
theory) adalah menentukan adakah prosedur rasional
untukmemilin strategidalam menganalisa game.Permainan (game) ini juga memiliki solusi untuk
kedua pemain. Pada kasus ini solusinye adalah mix
strategy : distibusi di antara beberapa strategi yang
berbeda, ditentukan dengan menetapkan sejumiah
probablitas yang mungkin terjadi pada strategi-
strategi. tersebut (diaplikasikan secara acak).
Keuntungan dati mix strategy adalah lawan tidak
mungkin menguras kemampuannya untuk
mengetahui apa yang akan sayalakukan.
Apabita keadaan permainan (game) terkondisi
tidak-serselesaikan, maka dimungkinkan adanya
solusi-negosiatif. Di sini mereka bisa mencapai
kesepakaten dengan mengkordinasikan pilhannya
untuk sampai pada satu game (outcome). Hal yang
mempengaruh! bargaining solution adelah pada hasil
akhir para pihek, Secara intuiif_kesimpulan
umumnya adalah, jka saya sebagai pihak yang paling
berkemungkinan kalah, saya akan mendorong iawan
untuk menerima bargained solution dan tidak
Mmenggunekan threat advantage (keuntungan dari
tindakannya senditi diluar kesepakatan), karena jika
kesepakatan dilangger, maka saya lebih menderita
daripada dia.
ThePrisorier Dilemma:
The prisoner’ dlemma adalah konsep dasar dati
sgamegatheory. Teor! “ini memilki sedikt aplivasi
Tangsting, karena_ketidakmungkinan. menggunakan
-asumsi:mengehal -pengétahuan dan kemampuan
berhitung iap pemain. . Sebagailustrasi bagaimana
agen ‘melakuken tirdakan yang mengarah: pada
kerjasama atau mempertahankan dif dan tidak
melakukan tindakan yang -koopertif. dalam. suatu
strategipengambilan keputusan yang dikenal sebagai
teoripermainan (game theory), pada dasarnya adalah
adanya perhitungen rasional agen tersebut alas apa
yang akan diaperoleh ates lindakannyatersebut.
Fig, 34 __Pisoners' dilemma
Cooperate Delt
Cooperate At
Defect 42 BIE fe
Pada Fig 3.4 tlap pemain dihadapken pada 2
plinan strategi: kerjasama atau menolak: Hasilakhir
arimasing-masing dtunjukkan pada tabel tersebut.
Strategi A pada sebelah kiri (Baris); strategi B di
bagian atas (Kolom).
Hasil akhir A ditunjukkan oleh angka pertama, B
angkakedua.
Jika Keduanya memilih bekerja sama, keduanya
mendapatkan 1; jika keduanya menolak maka
. Susla Adlyenta-Teor Phan Rasional Rational Chive Theory
keduanya rugi 1. Akhimya jika salu memlih kerja
sama dan lainnya menolak, pihak yang menolak
mendapat2, yang memilin kefjasamarugi2.
Permainan ini memilikititk keseimbangan, Karena
‘fap pemain memilki strategi dominan (dominant
strategy), yaitu menolak. Masing-masing akan
melihal bahwa lebih baik pada posisi menolak
daripada bekerja sama, Tiik keseimbangan terletak
pada strategi menolek di mana keduanya akan rugi
point.
Pada dasamya Kedua pemain lebih menyukai hasi
kerjasama (cooperate) daripada penolakan-
penolakan (defect), tetapi hasil tersebut tidak dapat
dicapai melalui pengambilan keputusan rasional, Hal
ini merupakan apa yang dixenal sebagal paradoks
rasionalits kolektif (rational collective paradox). Tap
pemain memiih secara. rasional, _strategl yang
memaksimalkan keluaran (outcome) sendin, dan
hasil bersinnya (net result) adalah keluaran (outcome)
yang lebih buruk bagi keduanya dibanding peluang
lain yaitu jika keduanya memilih kerjasama
(cooperate). Terihat kemudian bahwa rasionaltas
indvidv pa Kasus ni mengarah pada bohaya
kolekti
eolten (defect) tidak lagi mend stetgi yang
optimal bagi. tiap, pemain