+ Kenailan berat badan selama hamil
~ Aktivitas, penyakit yang diderita, dan obat-obatan yang diminum selama hamil
Pemeriksaan fisis
~ Berat badan <2500 gram
~ Tanda prematuritas (bila bayi kurang bulan)
~ Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecit untuk masa kehamilan)
Pemeriksaan penunjang
= Pemeriksaan skor Ballard
~ Tes kecok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang bulan
- Darah rutin, glukosa darah,
= Bila perlu (tergantung kiinis) dan fasilitas tersedia, diperiksa kadar elektrolit dan
analisis gas darah.
~ Foto rontgen dada diperiukan pada bayi baru lahir dengan umwr kehamilan kurang
bulan dan mengalami sindrom gangguan mapas
~ USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan <35 minggu. dimulai pada
mur 3 hari dan dilanjutkan sesuai hasil yang didapat.
Tata laksana
~ Pemberian vitamin K,
= Injeksi | mg IM sekali pemberian; atau
~ Per oral 2 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari dan umur 4-6 minggu).
- Mempertahankan suhu tubuh normal
+ Gunakan salzh satu cara menghangatkan dan mempertahankan suu tubuh bayi,sepert|
kontak kulit ke kuit. kangaroo mother core, pemancar panas, inkubator 2tau ruangan
hangat yang tersedia di fasiinas Kesehatan setemapat sesuai petunjuk (Tabel 1)
= Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
~ Ukur suhu tubuh sesuai jadwal pada Tabel 2
+ Pemberian minum
~ ASI merupakan pilhan wtama
~ Apabila bayi mendapat ASI pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara
apapun. perhatikan cara pemberian AS! dan nifai kemampuan bayi menghisap paling
rang sehari sekali
~ Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan 1V dan beratnya naik 20 gjhari selama
3 hari berturut-turue, timbang bayi 2 kali seminggu.
~ Pemberian minum minimal 8x/hariApabila bayi masih menginginkan dapat diberikan
lagi (ad libitum)
~ Indikasi nutrisi parenteral yaieu status kardiovaskular dan respirasi yang tidak
stabil, fungsi usus belum berfungsilterdapat anomali mayor saluran cerna, NEC,
PGR berat, dan berat lahir <1000 2.
24 Ei iea ka Ran- Pada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera ditingkatian selama
tidak ditemukan tanda dehidrasi dan kadar natrium serta glukosa normal,
Panduan pemberian minum berdasarkan BB
- Berat lahir <1000
- Minum melalui pipa lambung
~ Pemberian minum awal :S10 mLikg/hari
~ Asi perahi term formulalhoffstrength preterm formula
= Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberidan toleransi yang baik: tambahan
05-1 mL interval | jam, setiap 224 jam
~ Setelah 2 minggu:Asi perah + HME (human mile fortifier}/fiel-strength preterm formula
sampai berat badan mencapai 2000 g
- Berat Iahir 1000-1500 g
- Pemberian minum metalui pipa lambung (gavage feeding)
- Pemberian minum awal :S10 mLikg/hari
- ASI PERAH/term formula/haifstrength preterm formula
~ Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberilan toleransi yang baik: tambahan
1-2 ml, interval 2 jam, setiap 224 jam
~ Setelah 2 minggu:Asi perah + HMF(human milk fortifier)/fultstrength preterm formula
sampai berat badan mencapai 2000 g
- Barat Iahir 1500-2000 g
+ Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeding)
+ Pemberian minum awal :$10 milkg/hari
~ ASI PERAH/term formula/haifstrength preterm formulo
- Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik: tambahan
2-4 mi, interval 3 jam, setiag 212-24 jam
+ Setelah 2 minggu: ASI PERAH + HMPifuhstrength preterm formal sampai berat
badan mencapai 2000 g.
~ Berar lahir 2000-2500
~ Apabila mampu sebaiknya diberikan minum per oral
+ ASIPERAH/tem formula
- Bayi sakit!
+ Pemberian minum awal:$10 mLkgihari
* Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang balk:
tambahan 3-5 mL interval 3 jam, setiap 28 jam
Suportif
~ Jaga Gan pantau kehangatan
+ Jaga dan pantau patensi jalan napas
Fea Paap mas 25= Pantau kecukupan nutrisicairan dan elektrolit
~ Bila terjadi penyulic segera kelola sesuai dengan penyulit yang timbul (misalnya
hipotermi, kejang, gangguan napas, hiperbilirubinemia, dil)
~ Berikan dukungan emesional kepada ibu dan anggota keluarga lainnya.
- Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila ini tidak memungkinkan, biarkan ia
berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui
= fjinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarga atau teman dekat ap:
‘dimungkinkan.
Laindain atau rujukan
~ Bila periu fakukan pemeriksaan USG kepala atau fisioterapi
~ Pada umur 4 minggu atau selambat-lambatnya usia koreksi 34 minggu konsuitasi ke
dokter spesialis mata untuk evaluasi kemungkinan retinopathy of prematurity (ROP)
~ THT:skrining pendangaran dilakukan pada semua BBLR. dimulaiusia 3 bulan sehingga
apabila terdapat kelsinan dapat dikoreksi sebelum usia 6 bulan.
~ Periksa alkaline phosphatase (ALP). PCa saat usia kronologis 24 minggu dan 2 minggu
setelah bayi minum secara penuh sebanyak 24 kalori/or_Jika ALP > 500 U/L berikan
fosfat 2-3 mmol/kg/hari dibagi 3 dosis.
~ imunisasi yang diberikan sama seperti bayi normal kecuali hepatitis B.
~ Bila periu siapkan transportasi dan atau rujukan:
Pemantauan
Tata laksana
~ Bila diperlukan terapi untuk penyulie tetap diberikan
~ Preparat besi sebagai suplementasi mulai diberikan pada usia 2 minggw
Tumbuh Kembang
~ Pantau berat bayi secara periodike
~ Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama (sampai [0% untuk bayi dengan
erat lahir 2 1500 gram dan 15% untuk bayi berat lahir <1500 gram). Berat lahir
biasanya tercapai kentbali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi
~ Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua katagori berat lahir) dan
telah berusia lebih dari 7 hari
~ Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLikg/hari sampai tercapai jumlah 18 mL/kg’
hari
~ Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah
pemberian ASI tetap 180 mUkg/hari
~ Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI
sampai 200 mL/kgihari
~ Timbang berat badan setiap hari, ukur panjang badan dan lingkar kepala setiap
minggu
26 Ray eowlier aaahPemantauan setelah pulang
Masalah jangka panjang yang mungkin timbut:
= Gangguan perkembangan
= Gangguan pertumbuhan
- Retinopati karena prematuritas
- Gangguan pendengaran
~ Penyakie paru kronike
~ Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
+ Kenailan frekuensi kelainan bawaan
‘Untuk itu periu difakukan pemantauan sebagai berikut
= Kunjungan ke dokter hari ke-2, 10, 20, 30 seteiah pulang. dilanjutkan setiap bulan
- Hitung umur koreksi
- Pertumbuhan: berat badan, panjang badan dan lingkar kepala (lihat_grafik
pertumbuhan}.
- Tes perkembangan: Denver develapment screening test (DDST)
= Awasi adanya kelainan bawaan
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada BBLR
+ Hipotermi
~ Hipoglikemia
- Hiperbilirubinemia
~ Respiratory distress symdrome (RDS)
~ Introcerebral ond intraventricular hoemorrhage (IV)
= Periventricular leucomaiasia (PVL
= Infeksi bakteri
= Kesulitan minum
= Penyakit paru kronis (chronic hung diseose)
- NEC (necrotizing enterocolitis)
- AOP (apnea of prematurty) terutama terjadi pada bayi <1000 g
~ Potent Ductus Arteriosus (PDA) pada bayi dengan berat <1000 ¢
= Disabilitas mental dan fisik
= Keterlambatan perkembangan
~ CP {cerebrol palsy)
= Gangguan pendengaran
~ Gangguan pengiihatan seperti ROP (retinopathy of prematurity)
Kepustakaan
|. Stewart JE. Martn CR, josolaw MR. Follve-Up Cara ofery Low Birth Wight infant. Dame Cloherty
JP Eschenvald EC, Stark AR. Manual of Neonatal Care, edie! hesnam.Philadeiphis:ippincart liam:
‘§ Wns; 2008, .159-€2
Prius Ragan Mata 272. Rao I Nurrtiona! Maragament Dalam: Gomes TL Cunnmgham MD, Eyal FG. Tutte 0; panyuncing.
[Neonatology managareent, procedures. on- 1500 ¢ 50. 80 100 120 150
1500 e 50. 100 20 140 150
‘abel 6. insensible Water Loss (1W/L) pada bayl prematur
Berat baden (gram WL rata-rate (mi/kg/hesi
750 1100-200
750-1000 60-70
1001-1250 30-80
1251-1500 30-40
1501-2000 20-30
2001-3250 15-20
“ember: Cunningham Ne Body Water Puig, and Electrolytes Gale: Gomei 7L Cunringham MD,
a1 FG, Tutoe D, panyurning. Neonatoingy, management, procecures, on-osl praniems, alzanzes
(oruge. esis keenam. New wo
Prion Rape Mads 29PEDOMAN
PELAYANAN MEDIS
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
Tim Editor
Antonius H. Pudjadi
Badriul Hegar
Setyo Handryastuti
Nikmah Salama Idris
Ellen P. Gandaputra
Eva Davita Harmoniati
iD
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
2009