Professional Documents
Culture Documents
WAHAM
A. DEFENISI
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-
menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2007).
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya klien (Aziz R, 2009).
Aziz R, (2009) menyatakan bahwa itu merupakan suatu keyakinan
tentang isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok
dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya, keyakinan tersebut
dipertahankan secara kokoh dan tidak dapat diubah-ubah.
B. JENIS WAHAM
1. Waham kebesaran
Menyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus diucapkan
berulangkali tapi tidak sesuai dengan kenyataan
2. Waham curiga
Menyakini bahwa ada seseorang/ kelompok orang yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya
3. Waham Agama
Memiliki suatu kenyakinan agama secara berlebihan dan diucapkan
berulang kali
4. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuhnya atau bagian tubuhnya terganggu
5. Waham ninhilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal
6. Waham dosa
Meyakini bahwa dirinya sudah berbuat dosa atau kesalahan yang besar
yang tidak dapat diampuni
A. PENGKAJIAN
Data yang perlu dikaji:
1. Perubahan isi pikir : waham (..)
Data subjektif : Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (
tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali
secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengkaji waham :
a) Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang
diungkapkan dan menetap?
b) Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah
pasien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?
c) Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya
aneh dan tidak nyata?
d) Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?
e) Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang
lain?
f) Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh
orang lain atau kekuatan dari luar?
g) Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca
pikirannya?
Data objektif :Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,
bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,
sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah
klien tegang, mudah tersinggung
B. DIAGNOSA
Perubahan isi pikir : waham
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2009
Keliat Budi A. 2009. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC : Jakarta