You are on page 1of 4

Ragunan Zoo

One of the famous tourist destines in Jakarta is the Ragunan. The Zoo is its
location at the Sunday market, South Jakarta. Occupy the land140 acres, Ragunan
Zoo has a large collection of animals. There are at least 295 species with 4040
specimens.

When the first cases of bird flu to bloom, the Zoo was closed for three weeks.
This is because animals that inhabit the Zoo there is a contracted bird flu. This event
happened exactly on September 19, 2005 and ended on October 11, 2005.

Ragunan Zoo History

Ragunan Zoo was the first in Indonesia. Before being named the Ragunan
Zoo, named Planten En Dierentuin meaning plant and the Zoo.

Ragunan, built in 1864. Before occupying the location now, RagunanZoo is


located in Cikini, Menteng, Central Jakarta. Where 10 hectaresof land used to build
the Zoo is the awarding of Raden Saleh, a painter famous for Indonesia.

Dierentuin En Planten Manager when it is an association called the society of


Batavia Flora and Fauna Lover named Culturule Vereniging EnPlanten Dierentuin
at Batavia. In 1949 the turn occurs the name of zoos, from Planten En Dierentuin
became Cikini Zoo.
As the development of the capital, eventually proved unsuitable Cikiniagain
used as a place of animal demonstrations. Therefore, when the Government of
Governor Dr. Soemarno was Preparation of the Agencys implementation of the Zoo
Development that aims to move the location of the area of the Zoo to the Sunday
market Cikini, Jakarta Selatan.

The land donated by the local authorities for the location of this zoo is
covering an area of 30 acres in Ragunan. The location is about 20 km if taken from
the city centre. When the transfer is done, the animalswere brought from the Cikini is
as much as over 450 animal tail, whereit is the last remaining collection from Cikini
Zoo.

Ragunan Zoos official opening was done on June 22, 1966 by the then-
Gubernatorial that is major General Ali Sadikin who was named Ragunan Wildlife
Park. Next in 1983, under the leadership of its first Director of Ragunan named
Benjamin Galstaun Ragunan Wildlife Park name changed back so the Ragunan Zoo
Management.

Later in the year 2001 back changes name to Ragunan Wildlife Park Office.
In 2009 changed name again so UPT Ragunan Wildlife Park. While the General
Services Agency named 2010 Area Ragunan Wildlife Park. And then extensive Zoo
reached 147 hectares with a population ofwildlife species the tail and 220 2101.

At 2015 BLUD Ragunan Wildlife Park again changed name so Ragunan


Wildlife Park Manager Office follow Perda No. 12 year 2014 about Organization of
the device area.
Ragunan Zoo

Salah satu desatinasi wisata yang terkenal di Jakarta adalah Ragunan. Kebun
binatang yang satu ini lokasinya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menempati lahan
seluas 140 hektar, Kebun Binatang Ragunan mempunyai banyak koleksi satwa.
Setidaknya ada 295 spesies dengan 4040 spesimen.

Dahulu ketika kasus flu burung marak, kebun binatang ini pernah ditutup
selama tiga minggu. Hal ini dikarenakan satwa yang menghuni kebun binatang ada
yang terjangkit flu burung. Peristiwa ini terjadi tepatnya pada tanggal 19 September
2005 sampai dengan 11 Oktober 2005.

Sejarah Kebun Binatang Ragunan

Ragunan merupakan kebun binatang pertama yang terdapat di Indonesia.


Sebelum bernama Ragunan, kebun binatang ini dinamakan Planten En Dierentuin
yang memiliki arti Tanaman dan kebun binatang.

Ragunan dibangun pada 1864. Sebelum menempati lokasi yang sekarang,


Kebun Binatang Ragunan terletak di daerah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Di mana
tanah seluas 10 hektar yang dipakai untuk mendirikan kebun binatang adalah
pemberian dari Raden Saleh, seorang pelukis terkenal Indonesia.
Pengelola Planten En Dierentuin saat itu adalah suatu perhimpunan yang
dinamakan Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang dinamakan
Culturule Vereniging Planten En Dierentuin at Batavia. Pada tahun 1949 terjadi
pergantian nama kebun binatang, dari Planten En Dierentuin menjadi Kebun Binatang
Cikini.

Seiring perkembangan ibukota, lama kelamaan Cikini dirasa tidak cocok lagi
dipakai sebagai tempat peragaan satwa. Oleh karena itu saat pemerintahan Gubernur
Dr. Soemarno dibentuklah Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun
Binatang yang bertujuan untuk memindahkan lokasi kebun binatang dari daerah
Cikini ke daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Lahan yang dihibahkan oleh pemerintah daerah untuk lokasi kebun binatang
ini adalah seluas 30 hektar di Ragunan. Lokasinya sekitar 20 km jika ditempuh dari
pusat kota.Saat dilakukan pemindahan, satwa yang dibawa dari Cikini adalah
sebanyak lebih dari 450 ekor satwa, di mana itu merupakan sisa koleksi terakhir dari
Kebun Binatang Cikini.

Pembukaan resmi Kebun Binatang Ragunan dilakukan pada tanggal 22 Juni


1966 oleh Gubernur DKI kala itu yaitu Mayor Jenderal Ali Sadikin yang waktu itu
dinamai Taman Margasatwa Ragunan. Selanjutnya pada 1983, di bawah pimpinan
direktur pertama Ragunan yang bernama Benjamin Galstaun nama Taman
Margasatwa Ragunan kembali diubah jadi Badan Pengelola Kebun Binatang
Ragunan.

Kemudian di tahun 2001 kembali terjadi perubahan nama menjadi Kantor


Taman Margasatwa Ragunan. Pada 2009 berubah nama lagi jadi UPT Taman
Margasatwa Ragunan. Sedangkan 2010 bernama Badan Layanan Umum Daerah
Taman Margasatwa Ragunan. Dan kala itu luas kebun binatang mencapai 147 hektar
dengan jumlah satwa 2101 ekor dan spesiesnya 220.

Pada 2015 BLUD Taman Margasatwa Ragunan kembali berubah nama jadi
Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mengikuti Perda no.12 tahun 2014
tentang Organisasi Perangkat Daerah.

You might also like