You are on page 1of 2

Keutamaan Puasa Sunnah

Dari Abu Said Al Khudri -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-
bersabda:

Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan
wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim. (HR. Al-Bukhari no. 2628 dan
Muslim no. 1153)

Ada yang menafsirkan di jalan Allah dengan jihad dan ada juga yang menafsirkannya dengan
ketaatan kepada Allah secara umum, wallahu alam.

Abu Hurairah -radhiallahu anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

Allah Taala telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum,
sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum
itu adalah benteng (dari api neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang
melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika
ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan
Aku orang yang sedang shaum. Dan demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya,
sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Taala dari pada
harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan
yang dia akan bergembira dengan keduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila
berjumpa dengan Rabnya dia bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu. (HR. Al-Bukhari
no. 1771 dan Muslim no. 1151)

Penjelasan ringkas:

Puasa termasuk dari ibadah-ibadah yang mulia lagi mempunyai keutamaan yang besar, saking
besarnya sampai-sampai para ulama berbeda pendapat mengenai ibadah yang paling utama,
apakah shalat atau puasa. Hal itu karena semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan
maksimal sampai 700 kali lipat kecuali puasa, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah tanpa
batas bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Taala berfirman, Tidak ada yang dipenuhkan
pahalanya tanpa batas kecuali orang-orang yang bersabar, dan puasa mengumpulkan ketiga
jenis kesabaran: Sabar dalam menjalankan perintah, sabar dalam menjauhi larangan, dan sabar
terhadap takdir yang menyusahkan (berupa lapar dan haus).

Puasa -baik yang sunnah apalagi yang wajib- juga adalah perisai yang bisa melindungi bahkan
menjauhkan pelakunya dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan, sebagaimana dia juga
melindungi dari semua bentuk maksiat dan kemungkaran. Karenanya sangat wajar kalau Allah
Taala mensyariatkan ibadah puasa ini bukan hanya pada umat Islam akan tetapi kepada semua
umat sebelum Islam, karena Allah ingin agar mereka semua mendapatkan keutamaannya.

Maka sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk bersegera mengamalkan amalan mulia ini
dan hendaknya dia menanggung beban kesulitan yang sedikit itu (pembatal puasa) guna
mendapatkan kebahagian yang besar ketika dia berbuka dan ketika dia berjumpa dengan
Rabbnya pada hari kiamat.

You might also like