You are on page 1of 15

PEDOMAN PELAPORAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA DAN

CADANGAN BATUBARA

Oleh:
Tim Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral-DIK-S T.A.
2003

ABSTRACT

Directorate of Mineral Resources Inventory (DMRI) has routinely conducted inventory of


coal resources/reserves in Indonesia. Most of the resources and reserves data are documented from
the reports of the Indonesian government projects and private mining companies. It has been
recognized that the exploration and feasibility study reports, as well as the finance and work-planning
reports have been produced in a non-standardized format. Many reports use the USGS standard,
while the others use different styles and terminology. In fact, there has been the Indonesian National
Standard (SNI) that may be applied as guidance for classifying mineral and coal resource and
reserve. One of the problems is that some of the company reports use geological terms
inappropriately, providing misleading information. Therefore it is deemed necessary to establish a
technical guidance on reporting coal resources and reserves. The draft of report writing guidance has
been submitted to the Director General of Geology and Mineral Resources to be endorsed as decision
of the Minister or Director General. In future, this should be implemented as a standard for reporting
coal resources and reserves for both government institutions and operating mining companies.
The drafted guidance refers to the Indonesian National Standard (SNI) on reserve estimation
with some modification, in which reported resources during periods of feasibility and pre-feasibility
study have been combined with measured and indicated resources in accordance with the density of
information points. In addition, this new guidance has also introduced the term of Resource and
Reserve Estimator that is someone or a party who is credible and responsible for estimating and
reporting coal resources and reserves.

SARI

Salah satu tugas Direktorat Inventarisasi Sumber daya Mineral adalah melakukan inventarisasi
jumlah sumber daya dan cadangan batubara di Indonesia. Sebagian besar data sumber daya dan
cadangan tersebut diperoleh dari laporan lapoan perusahaan batubara, disamping dari laporan
penyelidikan dari DIM sendiri. Dari laporan laporan yang ada, laporan eksplorasi, FS dan RKAB
terlihat tidak adanya keseragaman cara pelaporan, baik dari standar yang digunakan maupun format
pelaporannya. Banyak yang memakai standar USGS ataupun yang lainnya padahal kita sudah
memunyai SNI tentang klasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral. Sering kali terjadi kekaburan
pemakaian istilah sumberdaya dan cadangan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pedoman
pelaporan sumberdaya dan cadangan batubara. Rancangan pedoman ini dimaksudkan sebagai
usulan kepada Direktorat Jendral Geologi dan Sumberaya Mineral agar dijadikan Keputusan Dirjen
atau Menteri sebagai acuan pelaporan sumberdaya dan Cadangan bagi perusahaan yang beroperasi
di Indonesia.
Rancangan ini berkiblat pada SNI tentang perhitungan sumberdaya dan cadangan dengan beberapa
catatan yaitu sumberdaya prakelayakan dan kelayakan yang dilaporkan digabung dengan
sumberdaya terukur atau tertunjuk sesuai dengan keapatan titik informasinya. Dalam rancangan
pedoman ini juga diperkenalkan istilah estimator sumberdaya dan cadangan yaitu seseorang atau
pihak yang bertanggung jawab atas kredibilitas laporan sumberdaya dan cadangan.

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-1
I. PENDAHULUAN dan perusahaan-perusahaan batubara
baik pemerintah (BUMN), swasta
asing (PMA) maupun swasta
1. Sesuai dengan peraturan dalam
nasional, dalam wujud Standard
Undang-undang No. 11 tahun 1967
Nasional Indonesia tentang
tentang Ketentuan Pokok
Klasifikasi Sumber Daya dan
Pertambangan, Undang-undang No. 1
Cadangan Batubara (SNI
tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok
Amandemen 1, 13-5014-1998). SNI
Penanaman Modal Asing/PMA dan
ini banyak mengacu kepada United
Undang-undang No. 12 tahun 1970
Nations International Framework
tentang Ketentuan Pokok Penanaman
Classification for Reserve/Resources-
Modal Dalam Negeri/PMDN, pada
Solid Fuels dan Mineral
setiap perioda waktu tertentu
Commodities, 1996 dalam
perusahaan yang bergerak dalam
penghitungan sumberdaya dan
bidang pencarian dan penambangan
cadangan komoditi mineral dan
batubara mempunyai kewajiban
bahan bakar padat.
untuk melaporkan kegiatan
eksplorasi/ eksploitasi sesuai dengan 3. SNI Amandemen 1, 13-5014-1998,
tahap pekerjaannya. Akan tetapi baru menyentuh klasifikasi
umumnya di dalam pelaporan sumber berdasarkan tipe endapan batubara di
daya dan cadangan batubara masing- Indonesia. Hanya saja karena terlalu
masing perusahaan mempunyai tata banyaknya klas sumberdaya
caranya masing-masing. Metoda membuat standar ini perlu ada suatu
penghitungan dan pelaporan sumber pedoman untuk pelaporan
daya/cadangan batubara berdasarkan sumberdaya dan cadangan yang
sistim yang berlaku di negara-negara menjadi dasar acuan baik pemerintah,
yang telah maju dalam bidang pengusaha maupun masyarakat.
perbatubaraannya seperti dari USGS
atau Australian Standard seringkali
digunakan sebagai acuan. Begitu
beragamnya tata cara pelaporan yang II. RUANG LINGKUP
ada, mengakibatkan kesulitan dalam
melakukan evaluasi laporan. Hal ini 4. Dokumen ini meliputi uraian
terjadi karena belum ada panduan mengenai metodologi yang
yang baku baik mengenai tata cara dianjurkan untuk diikuti dalam
maupun format pelaporan sumber memperkirakan/mengestimasikan
daya atau cadangan yang harus jumlah Batubara in-situ, Sumberdaya
dilaporkan. dan Cadangan Batubara ; dan untuk
memberikan panduan dalam
2. Kondisi geologi Indonesia yang
pelaporan kepada pemerintah dan
merupakan pertemuan banyak
dokumen dokumen teknis untuk
lempeng litosfera menyebabkan
pelaporan publik maupun non publik
konfigurasi geologi yang spesifik
(internal perusahaan). Pedoman
yang mempengaruhi endapan
dibuat bersifat luas dengan harapan
batubara secara kualitas, kuantitas
agar dapat diaplikasikan untuk
dan sebarannya sehingga dengan
berbagai endapan batubara Indonesia
demikian sistim penghitungan
yang bervariasi baik dalam
sumber daya atau cadangan seperti
peringkat/rank, kualitas, dan
dari USGS atau Australian Standard
lingkungan geologinya. Pedoman ini
tidak dapat begitu saja diterapkan
juga memperkenalkan Estimator
pada penghitungan sumber daya atau
Sumberdaya dan Cadangan Batubara
cadangan batubara Indonesia. Untuk
yaitu pihak/orang yang bertanggung-
itu pada tahun 1998, telah dicapai
jawab atas kelayakan dan kualitas
suatu kesepakatan mengenai
estimasi Cadangan dan Sumberdaya
klasifikasi sumber daya dan cadangan
yang disampaikannya.
batubara melalui diskusi-diskusi
intensif dalam berbagai sidang yang
dihadiri oleh perwakilan dari instansi
pemerintah terkait, perguruan tinggi
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-2
III. BATASAN BATASAN PELAPORAN Catatan: Dalam rangka penyampaian
Laporan Publik (misalnya
5. Laporan-laporan tentang Sumberdaya laporan-laporan yang dibuat
dan Cadangan Batubara harus hanya dalam rangka penyampaian
menggunakan informasi kepada para
peristilahan/terminologi yang telah investor dan konsultan
ditentukan dalam Diagram 2 mereka), seorang Estimator
terlampir. Diagram ini haruslah merupakan seorang
memperlihatkan hubungan antara anggota dari Asosiasi Profesi
berbagai macam kategori Batubara, di bidang geologi atau
Sumberdaya Batubara dan Cadangan pertambangan.
Batubara serta sistem klasifikasi yang
mencerminkan tingkat keyakinan 7. Titik-titik informasi adalah lokasi
geologi yang berbeda beda dan perpotongan lapisan batubara dengan
tingkat pengetahuan teknis ataupun titk yang diketahui, yang
keekonomiannya yang berbeda pula. memberikan informasi, dengan
berbagai tingkat kepercayaan,
Definisi tentang batubara yang didapat
dengan cara pengamatan, pengukuran
6. Estimator Sumberdaya dan dan atau pengujian pada tempat
Cadangan Batubara/ESCB (Coal berikut ini: singkapan bawah tanah
Resources and Reserves Estimator) atau permukaan, inti bor, logging
adalah seseorang atau pihak yang geofisika, dan atau cutting dalam
bertanggung jawab dalam pemboran non-cored. Di Lokasi
memperkirakan Cadangan dan atau Titik-titik informasi harus
Sumberdaya Batubara yang dimungkinkan penentuan posisi
sekurang-kurangnya berpendidikan keberadaan batubara secara jelas.
Perguruan Tinggi dalam bidang Titik-titik informasi untuk
Geologi atau Pertambangan, pengukuran kualitas batubara tidak
berpengalaman sekurang-kurangnya harus selalu hanya digunakan pada
5 tahun dalam industri perbatubaraan. evaluasi kualitas batubara. Titik titik
Manakala seorang Estimator akan Informasi untuk evaluasi kualitas
melakukan estimasi atau pengawasan batubara biasanya diperoleh dari
estimasi Sumberdaya Batubara, maka pengujian conto yang didapat dari
pengalaman yang terkait yang singkapan permukaan, bawah tanah
dimintakan adalah dalam bidang atau dari conto inti pemboran dengan
perhitungan, pengkajian, evaluasi recovery yang dapat diterima,
Sumberdaya batubara. Demikian juga umumnya > 95%.
bila seorang Estimator akan
melakukan estimasi atau pengawasan 8. Data interpretasi, adalah
estimasi Cadangan Batubara, maka pengamatan yang membantu
pengalaman yang terkait yang keberadaan batubara, dikumpulkan
dimintakan adalah dalam bidang dengan metode interpretative/
perhitungan, pengkajian dan evaluasi pendugaan atau tidak langsung. Data
keekonomian penambangan interpretasi itu termasuk hasil-hasil
Cadangan batubara. Seorang ESCB dari pemetaan, seismic, magnetic,
bertanggung jawab penuh akan gravitasi dan penyelidikan geologi
kredibilitas laporan estimasi sumber atau geofisika lainnya, namun tidak
daya dan atau cadangan batubara termasuk estimasi mutu dan jumlah
yang dilakukannya. Di dalam batubara. Suatu perusahaan, ketika
pelaporan, ESCB wajib mengikuti melaporkan Data interpretasi, harus
peraturan/perundang-undangan atau menguraikan dasar teknis dari
syarat-syarat khusus yang laporan tsb. Data interpretasi ini
dikeluarkan oleh Pemerintahan dapat digunakan dalam kaitan dengan
terkait. Titik titik Informasi untuk
memperbaiki tingkat kepercayaan
suatu laporan.

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-3
9. Batubara in Situ adalah termasuk pelaporan, pengkajian-pengkajian ini
kategori pelaporan yang baru mampu menunjukkan bahwa
diperkenalkan yang mampu pengambilan cadangan dapat
menginventarisir jumlah batubara dipertanggung jawabkan.
in-ground/dalam tanah untuk
dilaporkan kepada Pemerintah atau 13. Probable Coal Reserve (Cadangan
untuk keperluan internal perusahaan. Batubara Terkira) adalah bagian yang
Batubara in-Situ adalah termasuk dapat ditambang secara ekonomis
batubara yang diketemukan dalam dari suatu sumber daya Tertunjuk,
kerak bumi yang mungkin dapat dan dalam beberapa hal Sumberdaya
dilaporkan dan diperkirakan, tanpa Batubara Terukur; dimana faktor-
mengindahkan syarat ketebalan, faktor pengubah atau kriteria sumber
kedalaman, mutu, layak tambang daya asalnya tentu saja mengurangi
atau potensi keekonomiannya; dan tingkat kepercayaannya.
menurut definisi, termasuk seluruh 14. Proved Coal Reserve (Cadangan
Sumberdaya Batubara. Batubara Terbukti) adalah bagian
yang dapat ditambang secara
10. Sumberdaya Batubara adalah ekonomis atas suatu Sumberdaya
bagian dari kategori Batubara in-Situ Batubara Terukur.
dimana pada keadaan dan jumlah
seperti apa adanya mempunyai 15. Cadangan Batubara Terbukti dan
prospek yang cukup beralasan untuk Terkira bisa digabungkan dan
pengambilan secara ekonomis. dilaporkan sebagai Cadangan
Sumberdaya Batubara harus Batubara yang dapat diambil
dilaporkan dalam bentuk kategori (recoverable)
hipotetik, Tereka, Tertunjuk, dan
Terukur. (lihat pengertian Hipotetik, 16. Cadangan Batubara yang dapat di
Tereka, Terunjuk dan Terukur dalam Pasarkan (marketable) adalah jumlah
SNI). tonase batubara, pada mutu dan
kelembaban (moisture) tertentu, yang
11. Sumberdaya Kelayakan (sumberdaya tersedia untuk dijual atas Cadangan
sisa Cadangan terbukti) dan Batubara. Cadangan ini dapat
sumberdaya pra kelayakan (sisa dilaporkan berkaitan dengan laporan-
cadangan terkira) dilaporkan dengan laporan mengenai Cadangan
cara digabung menjadi sumberdaya Batubara, tetapi tidak sebaliknya.
terukur dan tertunjuk sesuai dengan Dasar dari perkiraan yield/hasil yang
kriteria kerapatan titik informasi dan akan dicapai dalam Cadangan
keadaan geologinya. Batubara Terpasarkan harus
disebutkan. Seandainya Batubara itu
12. Cadangan Batubara adalah bagian akan dipasarkan tanpa keterangan
yang dapat ditambang secara penggunaannya, Cadangan Batubara
ekonomis atas Sumberdaya Batubara Terpasarkan mungkin dapat disebut
Terukur atau Tertunjuk pada saat pula sebagai Cadangan Batubara saja.
pelaporan itu dibuat. Pengertian ini
sudah memasukkan material yang IV. ESTIMASI DAN DOKUMENTASI
dianggap akan dibuang (dilution) BATUBARA IN-SITU DAN
atau hilang (losses) yang mungkin SUMBER DAYA BATUBARA
terjadi manakala batubara itu
ditambang. Pengkajian yang benar, Batubara in Situ
termasuk studi kelayakan,
seyogyanya harus dilakukan. 17. Batubara in Situ meliputi estimasi
Pengkajian ini harus memasukkan seluruh batubara, termasuk hal-hal
pertimbangan-pertimbangan cara yang berkaitan dengan keberadaan
penambangan yang benar, batubara tetapi tidak begitu
keekonomian, pemasaran, prospektif untuk diambil secara
keuntungan, hukum, lingkungan, ekonomi pada kondisi saat itu.
konservasi endapan dan faktor sosial Batubara in Situ termasuk batubara
serta kepemerintahan. Pada saat yang ketebalannya tidak ekonomis
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-4
dan atau kualitasnya atau batubara memenuhi suatu tingkatan dimana
yang terlindungi oleh undang undang terdapat prospek yang menjanjikan,
atau alasan-alasan keselamatan dan untuk suatu penambangan secara
lingkungan. Pengestimasian Batubara ekonomis di suatu daerah, maka
in Situ, harus disiapkan sebagaimana Sumberdaya Batubara untuk lapisan
diuraikan dibawah ini untuk tsb. di daerah itu tidak seharusnya
Sumberdaya Batubara. diestimasikan lagi. Jika ada alasan-
alasan yang mengharuskan untuk
Sumberdaya Batubara mengestimasi sumberdaya di daerah
ini, (misal wilayah tersebut harus
18. Sumberdaya Batubara hanya dapat ditambang untuk akses lapisan yang
diperkirakan dari data yang diperoleh lebih prospektif atau sumberdaya
dari Titik titik Informasi, namun dengan kualitas yang lebih tinggi),
estimasi ini dapat diperkuat dengan Estimator harus mampu memberikan
Data interpretasi. Data dari Teknik- keterangan yang diperlukan tersebut.
teknik geofisika, kecuali downhole Sama halnya, jika ada pertimbangan
logging, bukan merupakan Titik titik pertimbangan geologi, teknis atau
Informasi langsung, tetapi bisa budaya (misal, adanya intrusi yang
meningkatkan keyakinan geologi meluas, letak lapisan batubara yang
mengenai kemenerusan lapisan terlampau dalam, batas ketinggian
batubara antara Titik titik Informasi, penambangan dalam tambang bawah
terutama dalam kategori Sumberdaya tanah, daerah permukaan yang
Tereka. dilindungi) tanpa melihat prospek
atas pengambilan lapisan atau
19. Sumberdaya Batubara dapat sebagian lapisan secara ekonomis,
diestimasikan dengan cara maka Sumberdaya Batubara dari
mengalikan luas area lapisan lapisan tertentu atau sebagian dari
batubara dengan ketebalan lapisan lapisan tersebut yang relevan tidak
dan density batubara ditempat perlu diestimasikan lagi di wilayah
tersebut. Luas area ditentukan oleh itu. Estimator harus mencatat
daerah pengaruh dari Titik titik pertimbangan-pertimbangan ini.
Informasi dan faktor lain yang yang
membatasi luasnya sumberdaya. 22. Panduan berikut ini harus digunakan
Faktor-faktor yang membatasi luas oleh Estimator ketika menentukan
area sumberdaya bisa saja sangat kategori sumberdaya yang relevan
teknis (misal: ketebalan lapisan untuk suatu deposit, tentunya
maksimum atau minimum, dibawah syarat atau kondisi geologi
kedalaman, kualitas dan ketebalan yang menguntungkan.
minimum yang dapat dipisahkan).
Para estimator juga harus menjamin 23. Kerapatan titik informasi yang
bahwa density batubara ditempat optimal untuk masing masing
tersebut benar dan disebutkan dengan kategori sumberdaya tergantung pada
jelas. kondisi geologi dan tingkat
keyakinan geologi yang diinginkan.
20. Sumberdaya Batubara harus Kerapatan titik untuk tiap kategori
diestimasikan dan dilaporkan untuk sumberdaya pada kondisi geologi
setiap lapisan dalam suatu deposit sederhana, moderat dan kompleks
sesuai dengan variable kunci yang sudah ditentukan dalam SNI tentang
tepat (misal: ketebalan, kedalaman, perhitungan sumberdaya dan
parameter parameter kualitas cadangan mineral dan batubara yang
batubara). bisa dilihat pada tabel 1 berikut :

21. Jika ada parameter lapisan (misal:


ketebalan, kadar abu, yield) tidak

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-5
Tabel 1. Jarak kerapatan titik informasi (X) untuk tiap Kategori sumberdaya dan Keadaan
Geologinya
SUMBERDAYA
GEOLOGI KRITERIA
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
Sederhana 1000<X<2000 500<X<1000 X<500
Jarak Titik
Moderat Tak dibatasi 500<X<1000 250<X<500 X<250
Informasi
Kompleks 200<X<500 100<X<200 X<100

24. Untuk Sumberdaya Hipotetik interpretasi, cukup untuk


kecenderungan dalam ketebalan dan memperoleh estimasi yang realistik
kualitas batubara (daerah pengaruh atas rata-rata ketebalan, luas wilayah,
dari titik informasi) ditentukan kisaran kedalaman, kualitas dan
terutama oleh keberanian dan jumlah in-Situ dari batubara.
pengalaman estimator dalam Sumberdaya ini telah mampu
penentuan radius daerah pengaruh memberikan tingkat kepercayaan
dari titik informasi sesuai dengan yang cukup atas endapan untuk
keadaan geologi di daerah tersebut. pembuatan rencana rencana tambang
Dalam tabel disebut sebagai tidak dan menentukan kualitas produk
dibatasi. Walaupun begitu dalam batubara yang kira-kira akan didapat.
estimasi sumberdaya hipotetik harus
dinyatakan jarak batas batas terluar 28. Sumberdaya Batubara Tertunjuk ini
dari titik informasi dan alasan alasan dapat diestimasikan dengan
yang mendasarinya. menggunakan data yang diperoleh
dari Titik titik Informasi umumnya
25. Bagi Sumberdaya Batubara Tereka, kurang dari 1 km untuk keadaan
kerapatan dan penyebarluasan Titik geologi yang sederhana, 0.25 s/d 0.5
titik Informasi, yang mungkin km untuk keadaan geologi moderat
ditunjang oleh Data interpretasi, dan 0.1 s/d 0.2 km untuk keadaan
harus memberikan pengertian yang geologi yang kompleks.
memadai atas keadaan geologi untuk Kecenderungan akan ketebalan dan
menyimpulkan kemenerusan lapisan kualitas batubara (daerah pengaruh)
antara Titik titik Informasi. jangan diprediksi lebih dari 1 km dari
Sumberdaya ini harus juga Titik titik Informasi.
memungkinkan adanya estimasi
kisaran ketebalan batubara juga 29. Untuk Sumberdaya Batubara
kualitasnya walaupun masih pada Terukur, kerapatan, distribusi dan
tingkat kepastian yang rendah, keterpaduan dari Titik titik Informasi,
sehingga tidak memadai untuk yang bisa ditunjang dengan Data
tujuan perencanaan penambangan. interpretasi, cukup untuk
memperoleh estimasi yang dapat
26. Sumberdaya Batubara Tereka dapat dipercaya akan ketebalan rata-rata,
diestimasikan dengan menggunakan luas wilayah, rentang kedalaman,
data yang didapat dari Titik titik kualitas dan jumlah in-Situ dari
Informasi dengan kerapatan hingga batubara. Sumberdaya ini
sejauh 1 s/d 2 km. Untuk kondisi memberikan tingkat kepastian akan
geologi sederhana, 0,5 km s/d 1 km endapan untuk pembuatan rencana
untuk keadaan geologi moderat dan rinci tambang, menentukan biaya
0.2 s/d 0.5 km untuk keadaan geologi penambangan dan memberikan
kompleks. Kecendurangan dalam spesifikasi produk yang dapat
ketebalan kualitas batubara tidak dipasarkan.
dapat diperkirakan lebih dari 2 km
dari Titik titik Informasi. 30. Sumberdaya Batubara Terukur ini
bisa diestimasikan dengan
27. Untuk Sumberdaya Batubara menggunakan data yang diperoleh
Tertunjuk, kerapatan, distribusi dan dari Titik titik Informasi umumnya
keterpaduan Titik titik Informasi, kurang dari 500m untuk keadaan
yang mungkin diperkuat dengan Data geologi sederhana, 0.25 km untuk
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-6
proses
keadaan geologi moderat dan 0.1
pengestimasiannya dan
km untuk keadaan
asumsi- asumsi
geologi yang kompleks.
yang digunakannya;
Kecenderungan
dan berisikan
dalam ketebalan dan
rancangan-rancangan yang
kualitas batubara
seharusnya tidak diprediksi lebih relevan pada skala yang
dari benar. Sebagai petunjuk saja,
500 m dari Titik titik dokumen yang yang
Informasi. dimaksud harus memuat:

31. Di daerah dimana lapisan a. Peta-peta setiap


itu tersesarkan, diterobos, lapisan, menunjukan
bercabang, berbentuk lokasi dan luas wilayah
lensa atau sangat bervariasi dari setiap
dalam ketebalan kategori
atau kualitas, Jarak antar Sumberdaya, factor-
Titik titik Informasi faktor yang digunakan
yang diperlukan lebih untuk
dekat, dan kemungkinan dukungan membatasi
adanya Data interpretasi,
akan diperlukan dalam keadaan
seperti ini.

32. Estimasi/estimasi Batubara in-


Situ dan Sumberdaya Batubara
mutlak harus disampaikan dengan
jelas faktor-faktor yang
digunakan dalam estimasi ini,
termasuk luas wilayah, ketebalan
dan density setempat.
Estimasi atas jumlah tonase harus
dibulatkan sesuai dengan ketepatan
estimasinya. Prosedur Estimasi
ini harus transparan dan dapat
diulang lagi.

33. Jika estimasi atas Batubara in


Situ dan Sumberdaya
Batubara dipaparkan
bersama, suatu
pernyataan harus
disampaikan dengan jelas
dengan mengetengahkan apakah
estimasi itu dilaporkan secara
terpisah atau digabung.

34. Dengan berdasar atas hal-hal


tersebut di atas, merupakan
tanggung jawab Estimator untuk
menentukan kategori Sumberdaya
Batubara dan Batubara in-Situ
secara tepat atas
setiap deposit yang
diestimasikan. Estimator harus
menyiapkan dokumen
tehnik yang secara
menyeluruh menguraikan
sumberdaya; dan Titik titik
Informasi (dengan lubang/sumur
kualitas batubara yang
dibedakan dengan jelas) dimana
estimasi untuk lapisan
sumberdaya itu berdasar.

b. Tabel yang menggambarkan


estimasi kategori sumberdaya, wilayah,
rentang ketebalan
lapisan, density secara relatif, rentang
kedalaman dan kisaran kualitas
batubara yang relevan untuk estimasi
setiap lapisan.

c. Basis kelembaban (moisture) atas


setiap estimasi dan factor penyesuaian
kelembaban (jika dilakukan)

d. Rincian atas seluruh faktor yang


digunakan untuk membatasi
estimasi sumberdaya;

e. Pernyataan apakah dokumen yang


disampaikan itu sesuai SNI dan
pedoman yang berlaku

V. ESTIMASI DAN
PENDOKUMENTASIAN
CADANGAN BATUBARA

35. Cadangan Batubara Terkira, Terbukti


seluruhnya dinamakan Cadangan
Batubara.

36. Cadangan Batubara hanya dapat berasal


dari Sumberdaya Tertunjuk dan atau
Terukur yang disertai dengan rencangan
penambangannya. Cadangan ini
menampilkan jumlah tonase batubara pada
kelembaban tertentu, diharapkan untuk
ditambang dan diberikan sebagai
batubara tertambang (ROM/Run of
Mine). Sumberdaya Batubara
Tertunjuk layak sebagai sumberdaya
asal untuk mengestimasikan Cadangan
Batubara Terkira. Tetapi hanya
Sumberdaya Batubara Terukurlah yang
pantas untuk perencanaan tambang secara
rinci dan estimasi Cadangan
Batubara Terbukti.

37. Dalam mengestimasikan Cadangan


Batubara, mining recovery dan mining
dlilution (yang
diperkirakan hilang selama diusulkan, keadaan fisiknya, kriteria
penambangan) harus diperhitungkan tentang kualitas atau keekonomian
terhadap Sumberdaya Batubara asal. yang membatasi penambangan atau
Penyesuaian atas nilai kelembaban, metoda penambangan; nilai yang
sangat disarankan. layak terhadap faktor loss dan
dilution sesuai dengan metoda
38. Mining recovery dan mining dilution penambangan yang diusulkan, faktor
tergantung atas metode penambangan faktor penyesuaian kelembaban (jika
yang diusulkan dan bisa digunakan), dan untuk Cadangan
diekspresikan kedalam jumlah yang Batubara yang dapat Dipasarkan
hilang dari batubara dalam setiap (marketable), bila dilaporkan, yield
lapisan atau, sebagai pilihan, yang diperkirakan dan basis untuk
merupakan suatu persentase rekoveri memperkirakan yield itu. Estimasi
penambangan. Kecuali bila ada jumlah tonase Cadangan Batubara
faktor khusus yang telah ditentukan harus dibulatkan berdasarkan
dari konsep studi awal, dapat ketepatan estimasi. Prosedur
digunakan rekoveri penambangan estimasi harus transparan dan dapat
yang telah terbukti dalam sejarah diulang-ulang.
metode penambangan yang diusulkan
pada suatu wilayah. Seandainya 42. Untuk laporan kepada pemerintah
informasi ini tidak tersedia, atau cukup dilaporkan cadangan terkira
seandainya rekoveri penambangan dan terbukti saja dan dapat
tidak menentu karena kompleksitas dijumlahkan dalam bentuk
geologinya, maka bisa digunakan recoverable reserve/ cadangan
faktor rekoveri sebesar 50% atas yang terambil. Cadangan Batubara
Sumberdaya Batubara untuk tambang yang dapat dipasarkan cukup
bawah tanah dan 90% atas dilaporkan untuk kepentingan
Sumberdaya Batubara untuk tambang internal perusahaan saja.
permukaan. Estimator harus
melaporkan faktor-faktor rekoveri 43. Atas hal itu semua, merupakan
apa yang telah digunakannya. tanggung jawab Estimator untuk
menentukan kategori Cadangan
39. Cadangan Batubara dapat dibatasi Batubara dengan tepat atas setiap
secara tehnik (misal, struktur, endapan yang ada. Estimator harus
tekanan, gas, air bawah tanah), menyiapkan dokumen teknik yang
kualitas batubara (misal, kandungan secara lengkap menguraikan proses
abu, zat terbang, intrusi, yield), atau estimasi dan asumsi asumsi yang
faktor-faktor ekonomi (misal, digunakan; dan berisikan rancangan
Striping rasio/nisbah pengupasan). relevan dengan skala yang tepat.
Cadangan Batubara harus Sebagai Petunjuk saja, dokumen itu
diestimasikan secara terpisah untuk harus membahas dan memasukkan:
bagian-bagian endapan yang dapat
ditambang dengan metoda Peta dari masing masing lapisan,
permukaan atau bawah tanah. yang menunjukan lokasi dan luas
wilayah cadangan dan kategori
40. Cadangan Batubara yang dapat sumberdaya asalnya
Dipasarkan/marketable diestimasikan
Kategori sumberdaya dimana
dengan memperhitungan yield yang
estimasi cadangan itu berdasar
diperkirakan sebelumnya dan faktor-
faktor penyesuaian dari kelembaban Lapisan yang akan ditambang
produk terhadap Cadangan Batubara.
Metode-metode penambangan
41. Estimasi akan Cadangan Batubara yang diusulkan
harus menyatakan dengan jelas
Kriteria yang digunakan untuk
seluruh factor yang digunakan dalam
membatasi cadangan
estimasi ini, termasuk Sumberdaya
Batubara dimana dia berasal, metoda
metoda penambangan yang
Faktor-faktor perolehan
Penambangan/ Mining Recovery
dan kehilangan dalam
Penambangan/mining dilution
serta asal-muasalnya
Dasar kelembaban (moisture)
pada estimasinya dan faktor-
faktor penyesuaian kelembaban
(jika dilakukan)
Basis/dasar dalam
memperkirakan preparation
plant-yield (jika Cadangan
Batubara yang dapat
Dipasarkan/marketable
dilaporkan)
Spesifikasi Kualitas/mutu
produk batubara
Pernyataan yang jelas bahwa
Sumberdaya Batubara
dilaporkan tidak dicampur-
adukkan dengan Cadangan
Batubara,
Pernyataan apakah laporan ini
sesuai dengan pedoman

Kaji ulang

44. Panduan ini akan dikaji ulang oleh


suatu Panitia yang terdiri dari
perwakilan bidang industri dan
pemerintah.

45. Kalu ada usulan tertulis sebaiknya


dialamatkan ke
apbroto@yahoo.com.au
Diagram 1. KRITERIA DAN KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN (SNI, 1998)

Tahap Eksplorasi
Eksplorasi Rinci Eksplorasi Umum Prospeksi Survey Tinjau
Kelayakan

1. Cadangan Terbukti
(Proved Reserve)
111
Studi Kelayakan dan atau
Laporan Penambangan
2. Sumberdaya Kelayakan
(Feasibility Resources)
211

1. Cadangan Terkira
(Probable Reserve)
121 + 122
Studi
Pra Kelayakan
2. Sumberdaya Prakelayakan
Prefeasibility Resources
221 + 222
1-2. Sumberdaya ? Sumberdaya
1-2. Sumberdaya Terukur 1-2. Sumberdaya Tertunjuk
Tereka Hipotetik
Studi Geologi Measured Resources Indicated Mineral Resources
Inferred Resources Hipotetical Resources
331 332
333 334

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-10
tinggi
tingkat keyakinan geologi rendah

Kategori Ekonomis : 1= ekonomis, 2.= berpotensi Ekonomis, 1-2=ekonomis ke berpotensi ekonomis (berintrinsik ekonomis), ? = tidak ditentukan.

Kelayakan didasarkan pada kajian faktor faktor : ekonomi, pemasaran, penambangan, pengolahan, lingkungan,, sosial, hukum/perundang undangan, dan kebijakan pemerintah.

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-11
Diagram 2. HUBUNGAN ANTARA KATEGORI BATUBARA IN-SITU, SUMBERDAYA DAN CADANGAN
Lampiran 1 . Contoh Tabel Resume laporan Sumberdaya dan Cadangan

Perusahaan :
Lokasi :
Tanggal Pelaporan :
Estimator :
Metoda Penambangan : Permukaan/Dalam

Koordinat Kualitas (basis )* Sumberdaya Cadangan


No. Blok seam
x y M VM St Ash CV Hipo Tereka Tertunjuk Terukur total Probable Proved Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

* Parameter Kualitas dapat disajikan dalam tabel terpisah asalkan dilaporkan untuk tiap blok dan seam
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-13

You might also like