Professional Documents
Culture Documents
Rancangan Pelaporan Cadanganbatubara
Rancangan Pelaporan Cadanganbatubara
CADANGAN BATUBARA
Oleh:
Tim Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral-DIK-S T.A.
2003
ABSTRACT
SARI
Salah satu tugas Direktorat Inventarisasi Sumber daya Mineral adalah melakukan inventarisasi
jumlah sumber daya dan cadangan batubara di Indonesia. Sebagian besar data sumber daya dan
cadangan tersebut diperoleh dari laporan lapoan perusahaan batubara, disamping dari laporan
penyelidikan dari DIM sendiri. Dari laporan laporan yang ada, laporan eksplorasi, FS dan RKAB
terlihat tidak adanya keseragaman cara pelaporan, baik dari standar yang digunakan maupun format
pelaporannya. Banyak yang memakai standar USGS ataupun yang lainnya padahal kita sudah
memunyai SNI tentang klasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral. Sering kali terjadi kekaburan
pemakaian istilah sumberdaya dan cadangan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pedoman
pelaporan sumberdaya dan cadangan batubara. Rancangan pedoman ini dimaksudkan sebagai
usulan kepada Direktorat Jendral Geologi dan Sumberaya Mineral agar dijadikan Keputusan Dirjen
atau Menteri sebagai acuan pelaporan sumberdaya dan Cadangan bagi perusahaan yang beroperasi
di Indonesia.
Rancangan ini berkiblat pada SNI tentang perhitungan sumberdaya dan cadangan dengan beberapa
catatan yaitu sumberdaya prakelayakan dan kelayakan yang dilaporkan digabung dengan
sumberdaya terukur atau tertunjuk sesuai dengan keapatan titik informasinya. Dalam rancangan
pedoman ini juga diperkenalkan istilah estimator sumberdaya dan cadangan yaitu seseorang atau
pihak yang bertanggung jawab atas kredibilitas laporan sumberdaya dan cadangan.
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-1
I. PENDAHULUAN dan perusahaan-perusahaan batubara
baik pemerintah (BUMN), swasta
asing (PMA) maupun swasta
1. Sesuai dengan peraturan dalam
nasional, dalam wujud Standard
Undang-undang No. 11 tahun 1967
Nasional Indonesia tentang
tentang Ketentuan Pokok
Klasifikasi Sumber Daya dan
Pertambangan, Undang-undang No. 1
Cadangan Batubara (SNI
tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok
Amandemen 1, 13-5014-1998). SNI
Penanaman Modal Asing/PMA dan
ini banyak mengacu kepada United
Undang-undang No. 12 tahun 1970
Nations International Framework
tentang Ketentuan Pokok Penanaman
Classification for Reserve/Resources-
Modal Dalam Negeri/PMDN, pada
Solid Fuels dan Mineral
setiap perioda waktu tertentu
Commodities, 1996 dalam
perusahaan yang bergerak dalam
penghitungan sumberdaya dan
bidang pencarian dan penambangan
cadangan komoditi mineral dan
batubara mempunyai kewajiban
bahan bakar padat.
untuk melaporkan kegiatan
eksplorasi/ eksploitasi sesuai dengan 3. SNI Amandemen 1, 13-5014-1998,
tahap pekerjaannya. Akan tetapi baru menyentuh klasifikasi
umumnya di dalam pelaporan sumber berdasarkan tipe endapan batubara di
daya dan cadangan batubara masing- Indonesia. Hanya saja karena terlalu
masing perusahaan mempunyai tata banyaknya klas sumberdaya
caranya masing-masing. Metoda membuat standar ini perlu ada suatu
penghitungan dan pelaporan sumber pedoman untuk pelaporan
daya/cadangan batubara berdasarkan sumberdaya dan cadangan yang
sistim yang berlaku di negara-negara menjadi dasar acuan baik pemerintah,
yang telah maju dalam bidang pengusaha maupun masyarakat.
perbatubaraannya seperti dari USGS
atau Australian Standard seringkali
digunakan sebagai acuan. Begitu
beragamnya tata cara pelaporan yang II. RUANG LINGKUP
ada, mengakibatkan kesulitan dalam
melakukan evaluasi laporan. Hal ini 4. Dokumen ini meliputi uraian
terjadi karena belum ada panduan mengenai metodologi yang
yang baku baik mengenai tata cara dianjurkan untuk diikuti dalam
maupun format pelaporan sumber memperkirakan/mengestimasikan
daya atau cadangan yang harus jumlah Batubara in-situ, Sumberdaya
dilaporkan. dan Cadangan Batubara ; dan untuk
memberikan panduan dalam
2. Kondisi geologi Indonesia yang
pelaporan kepada pemerintah dan
merupakan pertemuan banyak
dokumen dokumen teknis untuk
lempeng litosfera menyebabkan
pelaporan publik maupun non publik
konfigurasi geologi yang spesifik
(internal perusahaan). Pedoman
yang mempengaruhi endapan
dibuat bersifat luas dengan harapan
batubara secara kualitas, kuantitas
agar dapat diaplikasikan untuk
dan sebarannya sehingga dengan
berbagai endapan batubara Indonesia
demikian sistim penghitungan
yang bervariasi baik dalam
sumber daya atau cadangan seperti
peringkat/rank, kualitas, dan
dari USGS atau Australian Standard
lingkungan geologinya. Pedoman ini
tidak dapat begitu saja diterapkan
juga memperkenalkan Estimator
pada penghitungan sumber daya atau
Sumberdaya dan Cadangan Batubara
cadangan batubara Indonesia. Untuk
yaitu pihak/orang yang bertanggung-
itu pada tahun 1998, telah dicapai
jawab atas kelayakan dan kualitas
suatu kesepakatan mengenai
estimasi Cadangan dan Sumberdaya
klasifikasi sumber daya dan cadangan
yang disampaikannya.
batubara melalui diskusi-diskusi
intensif dalam berbagai sidang yang
dihadiri oleh perwakilan dari instansi
pemerintah terkait, perguruan tinggi
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-2
III. BATASAN BATASAN PELAPORAN Catatan: Dalam rangka penyampaian
Laporan Publik (misalnya
5. Laporan-laporan tentang Sumberdaya laporan-laporan yang dibuat
dan Cadangan Batubara harus hanya dalam rangka penyampaian
menggunakan informasi kepada para
peristilahan/terminologi yang telah investor dan konsultan
ditentukan dalam Diagram 2 mereka), seorang Estimator
terlampir. Diagram ini haruslah merupakan seorang
memperlihatkan hubungan antara anggota dari Asosiasi Profesi
berbagai macam kategori Batubara, di bidang geologi atau
Sumberdaya Batubara dan Cadangan pertambangan.
Batubara serta sistem klasifikasi yang
mencerminkan tingkat keyakinan 7. Titik-titik informasi adalah lokasi
geologi yang berbeda beda dan perpotongan lapisan batubara dengan
tingkat pengetahuan teknis ataupun titk yang diketahui, yang
keekonomiannya yang berbeda pula. memberikan informasi, dengan
berbagai tingkat kepercayaan,
Definisi tentang batubara yang didapat
dengan cara pengamatan, pengukuran
6. Estimator Sumberdaya dan dan atau pengujian pada tempat
Cadangan Batubara/ESCB (Coal berikut ini: singkapan bawah tanah
Resources and Reserves Estimator) atau permukaan, inti bor, logging
adalah seseorang atau pihak yang geofisika, dan atau cutting dalam
bertanggung jawab dalam pemboran non-cored. Di Lokasi
memperkirakan Cadangan dan atau Titik-titik informasi harus
Sumberdaya Batubara yang dimungkinkan penentuan posisi
sekurang-kurangnya berpendidikan keberadaan batubara secara jelas.
Perguruan Tinggi dalam bidang Titik-titik informasi untuk
Geologi atau Pertambangan, pengukuran kualitas batubara tidak
berpengalaman sekurang-kurangnya harus selalu hanya digunakan pada
5 tahun dalam industri perbatubaraan. evaluasi kualitas batubara. Titik titik
Manakala seorang Estimator akan Informasi untuk evaluasi kualitas
melakukan estimasi atau pengawasan batubara biasanya diperoleh dari
estimasi Sumberdaya Batubara, maka pengujian conto yang didapat dari
pengalaman yang terkait yang singkapan permukaan, bawah tanah
dimintakan adalah dalam bidang atau dari conto inti pemboran dengan
perhitungan, pengkajian, evaluasi recovery yang dapat diterima,
Sumberdaya batubara. Demikian juga umumnya > 95%.
bila seorang Estimator akan
melakukan estimasi atau pengawasan 8. Data interpretasi, adalah
estimasi Cadangan Batubara, maka pengamatan yang membantu
pengalaman yang terkait yang keberadaan batubara, dikumpulkan
dimintakan adalah dalam bidang dengan metode interpretative/
perhitungan, pengkajian dan evaluasi pendugaan atau tidak langsung. Data
keekonomian penambangan interpretasi itu termasuk hasil-hasil
Cadangan batubara. Seorang ESCB dari pemetaan, seismic, magnetic,
bertanggung jawab penuh akan gravitasi dan penyelidikan geologi
kredibilitas laporan estimasi sumber atau geofisika lainnya, namun tidak
daya dan atau cadangan batubara termasuk estimasi mutu dan jumlah
yang dilakukannya. Di dalam batubara. Suatu perusahaan, ketika
pelaporan, ESCB wajib mengikuti melaporkan Data interpretasi, harus
peraturan/perundang-undangan atau menguraikan dasar teknis dari
syarat-syarat khusus yang laporan tsb. Data interpretasi ini
dikeluarkan oleh Pemerintahan dapat digunakan dalam kaitan dengan
terkait. Titik titik Informasi untuk
memperbaiki tingkat kepercayaan
suatu laporan.
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-3
9. Batubara in Situ adalah termasuk pelaporan, pengkajian-pengkajian ini
kategori pelaporan yang baru mampu menunjukkan bahwa
diperkenalkan yang mampu pengambilan cadangan dapat
menginventarisir jumlah batubara dipertanggung jawabkan.
in-ground/dalam tanah untuk
dilaporkan kepada Pemerintah atau 13. Probable Coal Reserve (Cadangan
untuk keperluan internal perusahaan. Batubara Terkira) adalah bagian yang
Batubara in-Situ adalah termasuk dapat ditambang secara ekonomis
batubara yang diketemukan dalam dari suatu sumber daya Tertunjuk,
kerak bumi yang mungkin dapat dan dalam beberapa hal Sumberdaya
dilaporkan dan diperkirakan, tanpa Batubara Terukur; dimana faktor-
mengindahkan syarat ketebalan, faktor pengubah atau kriteria sumber
kedalaman, mutu, layak tambang daya asalnya tentu saja mengurangi
atau potensi keekonomiannya; dan tingkat kepercayaannya.
menurut definisi, termasuk seluruh 14. Proved Coal Reserve (Cadangan
Sumberdaya Batubara. Batubara Terbukti) adalah bagian
yang dapat ditambang secara
10. Sumberdaya Batubara adalah ekonomis atas suatu Sumberdaya
bagian dari kategori Batubara in-Situ Batubara Terukur.
dimana pada keadaan dan jumlah
seperti apa adanya mempunyai 15. Cadangan Batubara Terbukti dan
prospek yang cukup beralasan untuk Terkira bisa digabungkan dan
pengambilan secara ekonomis. dilaporkan sebagai Cadangan
Sumberdaya Batubara harus Batubara yang dapat diambil
dilaporkan dalam bentuk kategori (recoverable)
hipotetik, Tereka, Tertunjuk, dan
Terukur. (lihat pengertian Hipotetik, 16. Cadangan Batubara yang dapat di
Tereka, Terunjuk dan Terukur dalam Pasarkan (marketable) adalah jumlah
SNI). tonase batubara, pada mutu dan
kelembaban (moisture) tertentu, yang
11. Sumberdaya Kelayakan (sumberdaya tersedia untuk dijual atas Cadangan
sisa Cadangan terbukti) dan Batubara. Cadangan ini dapat
sumberdaya pra kelayakan (sisa dilaporkan berkaitan dengan laporan-
cadangan terkira) dilaporkan dengan laporan mengenai Cadangan
cara digabung menjadi sumberdaya Batubara, tetapi tidak sebaliknya.
terukur dan tertunjuk sesuai dengan Dasar dari perkiraan yield/hasil yang
kriteria kerapatan titik informasi dan akan dicapai dalam Cadangan
keadaan geologinya. Batubara Terpasarkan harus
disebutkan. Seandainya Batubara itu
12. Cadangan Batubara adalah bagian akan dipasarkan tanpa keterangan
yang dapat ditambang secara penggunaannya, Cadangan Batubara
ekonomis atas Sumberdaya Batubara Terpasarkan mungkin dapat disebut
Terukur atau Tertunjuk pada saat pula sebagai Cadangan Batubara saja.
pelaporan itu dibuat. Pengertian ini
sudah memasukkan material yang IV. ESTIMASI DAN DOKUMENTASI
dianggap akan dibuang (dilution) BATUBARA IN-SITU DAN
atau hilang (losses) yang mungkin SUMBER DAYA BATUBARA
terjadi manakala batubara itu
ditambang. Pengkajian yang benar, Batubara in Situ
termasuk studi kelayakan,
seyogyanya harus dilakukan. 17. Batubara in Situ meliputi estimasi
Pengkajian ini harus memasukkan seluruh batubara, termasuk hal-hal
pertimbangan-pertimbangan cara yang berkaitan dengan keberadaan
penambangan yang benar, batubara tetapi tidak begitu
keekonomian, pemasaran, prospektif untuk diambil secara
keuntungan, hukum, lingkungan, ekonomi pada kondisi saat itu.
konservasi endapan dan faktor sosial Batubara in Situ termasuk batubara
serta kepemerintahan. Pada saat yang ketebalannya tidak ekonomis
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-4
dan atau kualitasnya atau batubara memenuhi suatu tingkatan dimana
yang terlindungi oleh undang undang terdapat prospek yang menjanjikan,
atau alasan-alasan keselamatan dan untuk suatu penambangan secara
lingkungan. Pengestimasian Batubara ekonomis di suatu daerah, maka
in Situ, harus disiapkan sebagaimana Sumberdaya Batubara untuk lapisan
diuraikan dibawah ini untuk tsb. di daerah itu tidak seharusnya
Sumberdaya Batubara. diestimasikan lagi. Jika ada alasan-
alasan yang mengharuskan untuk
Sumberdaya Batubara mengestimasi sumberdaya di daerah
ini, (misal wilayah tersebut harus
18. Sumberdaya Batubara hanya dapat ditambang untuk akses lapisan yang
diperkirakan dari data yang diperoleh lebih prospektif atau sumberdaya
dari Titik titik Informasi, namun dengan kualitas yang lebih tinggi),
estimasi ini dapat diperkuat dengan Estimator harus mampu memberikan
Data interpretasi. Data dari Teknik- keterangan yang diperlukan tersebut.
teknik geofisika, kecuali downhole Sama halnya, jika ada pertimbangan
logging, bukan merupakan Titik titik pertimbangan geologi, teknis atau
Informasi langsung, tetapi bisa budaya (misal, adanya intrusi yang
meningkatkan keyakinan geologi meluas, letak lapisan batubara yang
mengenai kemenerusan lapisan terlampau dalam, batas ketinggian
batubara antara Titik titik Informasi, penambangan dalam tambang bawah
terutama dalam kategori Sumberdaya tanah, daerah permukaan yang
Tereka. dilindungi) tanpa melihat prospek
atas pengambilan lapisan atau
19. Sumberdaya Batubara dapat sebagian lapisan secara ekonomis,
diestimasikan dengan cara maka Sumberdaya Batubara dari
mengalikan luas area lapisan lapisan tertentu atau sebagian dari
batubara dengan ketebalan lapisan lapisan tersebut yang relevan tidak
dan density batubara ditempat perlu diestimasikan lagi di wilayah
tersebut. Luas area ditentukan oleh itu. Estimator harus mencatat
daerah pengaruh dari Titik titik pertimbangan-pertimbangan ini.
Informasi dan faktor lain yang yang
membatasi luasnya sumberdaya. 22. Panduan berikut ini harus digunakan
Faktor-faktor yang membatasi luas oleh Estimator ketika menentukan
area sumberdaya bisa saja sangat kategori sumberdaya yang relevan
teknis (misal: ketebalan lapisan untuk suatu deposit, tentunya
maksimum atau minimum, dibawah syarat atau kondisi geologi
kedalaman, kualitas dan ketebalan yang menguntungkan.
minimum yang dapat dipisahkan).
Para estimator juga harus menjamin 23. Kerapatan titik informasi yang
bahwa density batubara ditempat optimal untuk masing masing
tersebut benar dan disebutkan dengan kategori sumberdaya tergantung pada
jelas. kondisi geologi dan tingkat
keyakinan geologi yang diinginkan.
20. Sumberdaya Batubara harus Kerapatan titik untuk tiap kategori
diestimasikan dan dilaporkan untuk sumberdaya pada kondisi geologi
setiap lapisan dalam suatu deposit sederhana, moderat dan kompleks
sesuai dengan variable kunci yang sudah ditentukan dalam SNI tentang
tepat (misal: ketebalan, kedalaman, perhitungan sumberdaya dan
parameter parameter kualitas cadangan mineral dan batubara yang
batubara). bisa dilihat pada tabel 1 berikut :
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-5
Tabel 1. Jarak kerapatan titik informasi (X) untuk tiap Kategori sumberdaya dan Keadaan
Geologinya
SUMBERDAYA
GEOLOGI KRITERIA
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
Sederhana 1000<X<2000 500<X<1000 X<500
Jarak Titik
Moderat Tak dibatasi 500<X<1000 250<X<500 X<250
Informasi
Kompleks 200<X<500 100<X<200 X<100
V. ESTIMASI DAN
PENDOKUMENTASIAN
CADANGAN BATUBARA
Kaji ulang
Tahap Eksplorasi
Eksplorasi Rinci Eksplorasi Umum Prospeksi Survey Tinjau
Kelayakan
1. Cadangan Terbukti
(Proved Reserve)
111
Studi Kelayakan dan atau
Laporan Penambangan
2. Sumberdaya Kelayakan
(Feasibility Resources)
211
1. Cadangan Terkira
(Probable Reserve)
121 + 122
Studi
Pra Kelayakan
2. Sumberdaya Prakelayakan
Prefeasibility Resources
221 + 222
1-2. Sumberdaya ? Sumberdaya
1-2. Sumberdaya Terukur 1-2. Sumberdaya Tertunjuk
Tereka Hipotetik
Studi Geologi Measured Resources Indicated Mineral Resources
Inferred Resources Hipotetical Resources
331 332
333 334
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-10
tinggi
tingkat keyakinan geologi rendah
Kategori Ekonomis : 1= ekonomis, 2.= berpotensi Ekonomis, 1-2=ekonomis ke berpotensi ekonomis (berintrinsik ekonomis), ? = tidak ditentukan.
Kelayakan didasarkan pada kajian faktor faktor : ekonomi, pemasaran, penambangan, pengolahan, lingkungan,, sosial, hukum/perundang undangan, dan kebijakan pemerintah.
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-11
Diagram 2. HUBUNGAN ANTARA KATEGORI BATUBARA IN-SITU, SUMBERDAYA DAN CADANGAN
Lampiran 1 . Contoh Tabel Resume laporan Sumberdaya dan Cadangan
Perusahaan :
Lokasi :
Tanggal Pelaporan :
Estimator :
Metoda Penambangan : Permukaan/Dalam
* Parameter Kualitas dapat disajikan dalam tabel terpisah asalkan dilaporkan untuk tiap blok dan seam
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral DIM, TA. 2003
6-13