Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
ANISATUL KHAIRIAH
NIM. 107015000796
Sayayangbertandatangandi bawahini:
Nama AnisatulKhairiah
NIM i 0 7 0 1 s000796
Jurusan Pendidikan
IPS
AngkatanTahun 2007
Alamat Komp.DEPAGBlok23lC6BambuApusPamulang
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
NIP : 1 9 5 90 7 1 51 9 8 40 3 1 0 0 3
DosenJurusan : PendidikanIPS
Jakarta,04 November20Il
Anisatulfnairiatr
ABSTRAK
ANISATUL KHAIRIAH, NIM. 107015000796. Efektivitas Penggunaan
Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa
Pada Materi Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar (Penelitian Tindakan Kelas di
SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan IPS , Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 03 Agustus 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas
penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS
siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2011 yang
bertempat di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach)
dengan sampel berjumlah 37 siswa kelas VIII SMP.instrumen yang digunakan
berupa RPP, lembar observasi, lembar wawancara dan tes hasil belajar IPS pada
materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar, berbentuk pilihan
ganda sebanyak 20 soal. Pada penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap 1 siklus
terdiri dari 3 kali pertemuan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami
perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,54 dan meningkat
menjadi 0,77 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa
penggunaan media permainan kartu efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS
siswa pada materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar.
Kata kunci: Permainan Kartu, Hasil Belajar, Penelitian Tidakan Kelas
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
6. Kakak dan Adik tercinta yaitu Atik Sholehah dan M. Rifqun Nashahi yang
selama ini selalu memberikan motivasi dan doa, untuk bisa menyelesaikan
skripsi secepatnya.
7. Sahabatku dan teman seperjuangan di Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Konsentrasi Sosiologi-Antropologi angkatan 2007 yaitu Rohilah Wati, Ima
Nimaturrahmah, dan Umi Humairoh yang selalu memberikan bantuan dan
selalu menghibur penulis disaat penulis tidak mampu menyelesaikan tugas.
Semoga kenangan kita selama menjadi mahasiswa di jurusan Pendidikan IPS
tidak terlupakan.
8. Sahabatku Asrianti, Azhar, Safariani, Surya, dan Helmiati yang selalu
memberikan motivasi dan menghibur ketika penulis jenuh dalam
menyelesaikan skripsi.
9. Terimakasih kepada teman-teman HIPPMIH dan IPMR yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu menghibur dan
memberikan motivasi ketika penulis jenuh dalam menyelesaikan skripsi.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan/Pengesahan
a. Persetujuan Pembimbing
b. Pengesahan Penguji
ABSTRAK i
DAFTAR ISI . v
BAB I PENDAHULUAN
v
6. Media Pembelajaran ..................................................................... 21
7. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................... 23
8. Permainan Kartu Dalam Pembelajaran ............................................. 26
9. Pajak, dan Terbentuknya Harga Pasar ............................................. 30
B. Acuan Teori Rancangan Alternatif atau Desain-desain Alternatif Intervensi
Tindakan ............................................................................................ 33
C. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 34
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ................................ 35
E. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 38
vi
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa.................................................... 51
B. Deskripsi Data .................................................................................. 54
C. Tindakan Pembelajaran Siklus I
1. Tahap Perencanaan ...................................................................... 58
2. Tahap Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 59
3. Analisis Data Test Objektif (Pre Test dan Post test), Observasi dan
Wawancara............................................................................................. 59
4. Tahap Refleksi .................................................................................. 60
D. Tindakan Pembelajaran Siklus II
1. Tahap Perencanaan ...................................................................... 62
2. Tahap Pelaksanaan Siklus II................................................................... 62
3. Analisis Data Test Objektif (Pre Test dan Post test), Observasi dan
Wawancara............................................................................................. 63
4. Tahap Refleksi .................................................................................. 64
E. Analisis Data .............................................................................................. 65
F. Pembahasan Temuan Penelitian................................................................... 69
A. Kesimpulan.................................................................................................. 71
B. Saran. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10 RPP.. 90
Lampiran 11 RPP.. 94
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Qomari Anwar, Pendidikan sebagai Karakter Budaya Bangsa, (Jakarta: UHAMKA
Press, 2002), cet. I, hal. 21.
2
UU Sisdiknas No.20 Tahun 20003 Bab II Pasal 3, (Jakarta: Sinar Grafika), Cet. II,
hal.5.
3
Supriono, Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dalam Jurnal Pendidikan Inovatif, dari:
http://jurnallipi.wordpress.com/2007/11/14/, diakses: 10 November 2010.
3
( ) ..
dan katakanlah kepada mereka dengan perkataam yang
berbekas pada jiwa mereka.
Salah satu materi dalam IPS Terpadu yang dapat diintergensi dengan
nilai adalah materi Ekonomi. Materi Ekonomi bersifat pemahaman dan
rumus, sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah untuk memahaminya.
Pembelajaran IPS Terpadu cenderung kurang efektif jika hanya
menggunakan metode ceramah atau latihan soal biasa saja. Oleh karena
itu, diperlukan suatu usaha untuk dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam
5
Bobbi de Poter, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 2005), cet XVI, h.22-23
5
6
Ken Freed, Media an Education, dari: http//www.media-vision.com/ed-edmedia.html.,
diakses: 10 November 2010
7
Sumiati Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 170
6
8
Michael Sciven, Taking Games Seriously, dari:
http//homepages.wmich.edu/~mscriven/taking%20games%20seriously%20complete,rtf., diakses:
10 November 2010
9
Abdul Kadir, Media Permainan Kokami, dalam www.dunia guru.com, akses 10
Novemver 2010.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang timbul dilihat dari berbagai aspek,
diantaranya:
1. Mata pelajaran IPS sulit dimengerti oleh siswa
2. Proses belajar mengajar yang masih monoton.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Belum adanya pengintegrasian nilai-nilai dalam pembelajaran.
5. Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini, peneliti membatasi masalah pada kurangnya
penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang
diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu pada materi Ekonomi. Hasil
belajar yang diteliti adalah pada aspek kognitif siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka penulis membuat suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
Bagaimanakah efektivitas penggunaan media permainan kartu
terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekonomi?
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas
penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPS terpadu siswa pada materi Ekonomi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Memberi masukan kepada pihak-pihak terkait tentang pembelajaran
yang dapat membangkitkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi guru dalam menentukan metode
pembelajaran yang tepat pada materi Ekonomi.
3. Sebagai bahan acuan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang
kreatif dan efektif dengan menggunakan variasi media, sehingga materi
yang disampaikanm dapat dipahami oleh siswa dengan mudah.
4. Memberi masukan bagi tenaga pengajar sebagai acuan untuk
digunakan dalam penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
9
10
1
Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : Reneka
Cipta,1991), h.119-121
2
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Uhamka Press, 2003),
h.30
11
3
Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama. (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2006) h. 8
4
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
1996), h. 53
5
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT
Bina Aksara, 1984), h. 114.
12
6
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1995), cet.3., h. 2.
7
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2002). h.99.
8
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran ..., (Jakarta: Gaung Persada Press, 2002).
h.99.
9
M. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2007) cet.17. h.5
13
2. Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil belajar terdiri dari
dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu
yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Kemudian belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.11 Suatu proses belajar
akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dari
apa yang dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat
dilakukannya. Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapat
diamati dan dapat dibuktikan dengan perbuatan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan S. Nasution yang mendefenisikan hasil belajar sebagai
10
Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Putaka Jaya, 1996) h. 15-16.
11
Depdikbud, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)
14
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja
perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan
dalam diri pribadi individu yang belajar.12
Sicilia Sawitri mendefenisikan hasil belajar sebagai kapasitas
atau kemampuan yang dapat diperoleh setelah seseorang mengikuti
program pembelajaran. Hasil belajar ini dapat dikelompokkan ke
dalam tiga domain, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor.13
Selanjutnya menurut Veithzal Rivai, hasil belajar adalah:
Proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar seseorang
dengan cara membandingkan dengan norma tertentu dalam sistem
penilaian yang disepakati. Rivai juga mengatakan, hasil belajar
dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian,
kecakapan atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian
itu terjadi tahap demi tahap. Jika seseorang mengalami perubahan
baik dari segi kepandaian, kecakapan atau kemampuannya kepada
arah yang lebih baik dari sebelumnya, maka orang tersebut telah
mendapatkan hasil belajar14.
12
S. Nasution.Didaktik Asas-asas Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,1995) cet.1, h.34.
13
Sicilia Sawitri, Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal Terhadap
Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan, (Jurnal Pendidikan, no.1 tahun XXVI, 1996), h. 40.
14
Veithzal Rivai, Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah
Manajemen Keuangan, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038 tahun ke-8 September
2002), h. 728.
15
15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), cet. 3., h
145
16
16
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,. (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hal.
233, et. Seqq.
17
Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h. 39
17
18
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009) cet. 1, h. 11
19
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. 3, h. 14
18
20
Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2009), Cet, 1, h,208.
19
c. Karakteristik IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain
sebagai berikut:
1) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi
bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari
struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi,
yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok
bahasan atau topik (tema) tertentu.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan
pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat
dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan
pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial
serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti
pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan
keamanan.
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan
tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial
serta kehidupan manusia secara keseluruhan.21
21
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2001), h. 126.
20
d. Tujuan IPS
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai siswa
sebagai individu maupun sebagai sosial budaya.22
Tujuan utama IPS di tingkat sekolah yaitu untuk
mempersiapkan para siswa sebagai warga Negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai
(attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan
untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta
kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang
baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa IPS
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan
nilai siswa sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial
dan budaya, agar nantinya mampu hidup ditengah-tengah
masyarakat dengan baik.
5. Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Defenisi ekonomi, menurut Iskandar Putong, ekonomi atau
economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal
dari bahasa yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos
yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain,
22
Syafruddin Nurdin,Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa
dalam KBK. (Jakarta: Ciputat Press, 2005) h.23
21
6. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.26 Selain sebagai
23
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002),
Ed.2, cet,1,h.14
24
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.4
25
Sapriya, Pendidikan IPS, Konsep dan pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), h.24
26
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta :
PT Raja Grafindo,2003) h. 6
22
27
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya BAkti, 1994), h. 12.
28
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h.5
29
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005), h. 6.
23
dengan kata lain apa yang ditampilkan melalui media tersebut mudah
untuk dipahami siswa.30
Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa
untuk belajar lebih baik dan meningkatkan performance siswa sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi media dalam pembelajaran
adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
menyampaikan informasi dari sumber kepada siswa yang bertujuan
untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk
mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan, untuk
menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, serta
memberikan penguatan motivasi.
30
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004), hl. 206.
31
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta : Gramedia,2004) h.4
32
Asnawir, Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.24.
24
33
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, h.4
25
34
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah Pendektan Baru (Jakarta : Gaung Persada
Press,2008) h. 37
35
Wahyu Sukartiningsih, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan
dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004, h. 56
26
36
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan, h. 78-79
37
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan, h. 78-79
27
Media permainan kartu pada penelitian ini adalah satu paket kartu
yang disajikan dalam bentuk kartu IPS. Dalam hal ini masing-masing
kelompok memasangkan kartu tersebut sesuai dengan pasangannya.
Untuk menarik perhatian siswa, maka bahan dasar kartu diberi warna.
Dalam penggunaan media kartu tersebut sekelompok siswa diberikan
satu paket kartu IPS.
Peraturan permainan kartu IPS:
1. Permainan ini merupakan kompetisi antar kelompok
2. Satu kelompok terdiri dari 4-5 pemain
3. Masing-masing kelompok mendapatkan satu paket kartu IPS
4. Masing-masing kelompok berusaha mencari pasangan dari
kartunya dengan cara setiap siswa membaca pertanyaan.
5. Siswa yang memiliki kartu jawaban sesuai dengan pertanyaan
dapat meletakkan kartu jawabannya dibawah kartu soal.
6. Permainan dinyatakan selesai bila telah sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Dan pemenang dilihat dari kelompok
yang menyelesaikan soal-soal dengan benar dan cepat.
38
Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0151_0605585_chapter2.pdf Diakses kamis
24/03/11
28
Pengertian pajak
Pengertian retribusi
Fungsi
pajak
Sebagai
Sebagai
pengatur
pendapatan
kegiatan
negara
ekonomi
Macam-macam
permintaan
Berdasarkan daya beli
konsumen:
a. Permintaan efektif
b. Permintaan potensial
c. Permintaan absolut
Pada gambar kartu IPS diatas, terlihat bahwa pada setiap satu
buah kartu IPS, terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan
bagian bawah. Kotak bagian bawah kartu merupakan butir
pertanyaan, sedangkan pada bagian bawah kartu berupa jawaban
untuk setiap butir jawaban. Masing-masing kelompok harus dapat
mencocokkan antara butir pertanyaan dengan jawaban.
39
Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas
VIII. (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 311.
31
1) Fungsi pajak
Secara umum pajak memiliki empat fungsi dalam
pembangunan, yaitu;
a) Sebagai sumber pendapatan negara
b) Sebagai alat pemerata perekonomian
c) Sebagai pengatur kegiatan ekonomi
d) Sebagai alat stabilitas perekonomian
2) Jenis-jenis pajak
a) Berdasarkan pihak yang menanggung, terdiri dari; pajak
langsung seperti PPh, dan PBB. Pajak tidak langsung
sepertiPPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM.
b) Berdasarkan pihak yang memungut; pajak negara misalnya
PPh, PBB, PPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM.
Pajak daerah misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak
reklame, retribusi terminal, dan lain sebagainya.
c) Berdasarkan sifatnya; pajak objektif seperti pajak penghasilan
(PPh). Pajak subjektif seperti PBB, PPn, PPN, dan PPn-BM.
3) Sistem perpajakan di Indonesia
Sistem perpajakan adalah tatacara yang digunakan oleh
suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada
masyarakat. Agar pemungutan pajak berjalan dengan baik ada
beberapa hal yeng perlu diketahui, yaitu:
a) Kriteria pemungutan pajak yaitu; distribusi beban pajak harus
adil, beban pajak harus lebih seminimal mungkin, pajak harus
mampu memperbaiki ketidak efisienan, pajak harus mampu
melakukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem pajak
harus dimengerti oleh wajib pajak, biaya administrasi dan
biaya pelaksanaannya haruslah seminimal mungkin, dapat
dilaksanakan, dan dapat diterima.
b) Unsur-unsur pajak yaitu; subjek pajak, wajib pajak, objek
pajak, tarif pajak (proporsional, progresif, dan degresif).
32
a) Biaya produksi
b) Tingkat teknologi
c) Harga barang lain
d) Tujuan perusahaan
Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga barang
yang ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang
ditawarkan pun akan bertambah, dan sebaliknya jika harga
barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan
berkurang.
3) Harga keseimbangan
a) Pengertian harga keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar
menawar.
b) Proses terbentuknya harga keseimbangan
Terbentuknya harga keseimbangan melalui proses tawar
menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai
kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga
permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya
sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan
bersama.
kartu
g. Siswa mempresentasikan hasil
permainan
h. Pada akhir pembelajaran guru dan
siswa bersama-sama menyimpulkan
materi
10 MONITORING a. Peneliti mencatat setiap detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas selama 2 hari
KEBERHASILANb. Memberikan tes kemampuan akhir (25 dan 26 Mei
PROSES (posttest) dan kuisioner kepada siswa 2011)
PEMBELAJARAN pada akhir siklus II
PADA SIKLUS II
11 REFLEKSI a. Mengolah dan menganalisis data Dilaksanakan
PROSES yang diperoleh pada siklus II selama 2 hari
PEMBELAJARANb. Menarik kesimpulan dari hasil (28 dan 29 Mei
PADA SIKLUS II analisis pada akhir siklus II 2011)
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
E. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran IPS pada materi Ekonomi dengan menggunakan media
permainan kartu diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
39
40
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa
kelas VIII SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat. Adapun jumlah siswa
yang menjadi subjek penelitian sebanyak 37 siswa/i, yang terdiri dari 22
siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.
3. Kuisioner
4. Tes kemampuan
1. Uji validitas
Keterangan
: koefisien korelasi
: rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 185
44
Jika harga r < dari harga dalam table, maka korelasi tidak signifikan.
Tetapi jika sebaliknya maka signifikan.
2. Uji reliabilitas
n St 2 PiQi
rn
n 1 St 2
Keterangan:
Rn : reabilitas instrumen
St 2 : varians total
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi , hal. 252
45
3. Tingkat kesukaran
Keterangan:
0.00-0.30 : sukar
030-0.70 : sedang
0.70-1.0 : mudah
4. Daya pembeda
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi , h. 372.
4
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi , h. 389
46
D = PA-PB, dimana
PA = dan PB =
Keterangan:
D : daya pembeda
1. Hasil belajar
N-gain =
5
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu
Dalam Meningkatkan Hasil Baelajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia
Sederhana. (Skripsi, 2008) h. 35
6
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media... h.35
48
OBSERVASI
AWAL
RENCANA TINDAKAN I
OBSERVASI
TINDAKAN I REFLEKSI
TINDAKAN I
PELAKSANAAN
TINDAKAN I
RENCANA
TINDAKAN II
OBSERVASI
REFLEKSI
TINDAKAN II
TINDAKAN II
PELAKSANAAN
TINDAKAN II
KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
49
50
S.Pd
Wakasek Bid.
41. Dini Munasar, SS L S1 2006 Kesiswaan/Guru Bahasa
Inggris
42. Rully Trisandi, S.Kom L S1 2006 Guru Komputer
43. Faisal Syarif, SE L S1 2006 Guru Penjaskes
44. Nur Wulan Sugih, SS P S1 2008 Guru KTK
45. Mariam Martina, S.Pd P S1 2008 Guru Bahasa Indonesia
46. Erna Kurniawati, S.Pd P S1 2008 Guru IPS
Muhibuddin
47. L S1 2008 Guru Agama + Al-quran
Mutawali, S.Ag
48. Edi Sutikno, S.Pd L S1 2008 Guru Penjaskes
Lathifah Maryam,
49. P S1 2009 Guru IPS
S.Hum
50. Nani Suhartini, S.Pd P S1 2009 Guru IPA + KTK
51. Ilham Suyatno, S.Pd L S1 2009 Guru Bahasa Indonesia
52. Ainal, S.Ag L S1 2009 Guru Bahasa Indonesia
53. Sayidatunnisa, SE P S1 2009 Guru Bahasa Indonesia
54. Carsipan, SE L S1 2003 Tata Usaha/Guru IPS
55. Marisi Nirmala, SE P S1 1993 Bendahara
56. Sucipto, SE L S1 1989 Tata Usaha
57. Mahlawi, SE L S1 2004 Tata Usaha
58. Aceng Iskandar L SMA 1999 Tata Usaha
Hendra Wijaya,
59. L S1 1993 Tata Usaha
S.Kom
60. M. Aminullah L SMA 2006 Keamanan
61. Albert Legi L SMA 2000 Keamanan
54
b. Keadaan siswa
Tabel 2
JUMLAH SISWA/I SMP DARUSSALAM
Dalam 4 (Empat) tahun terakhir
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Jumlah
Jumlah
Pendaftaran Jml
Jml Jumlah Jumlah Jml Jumlah (Kls VII, VIII
Tahun (calon siswa Siswa
Siswa Siswa dan IX)
Ajaran baru)
Rombel Rombel Rombel Siswa Rombel
2007/2008 1505 455 11 523 12 527 12 1505 35
2008/2009 1272 489 11 349 9 434 10 1272 30
2009/2010 1280 498 11 440 11 342 9 1280 32
2010/2011 1369 484 12 466 11 419 10 1369 33
B. Deskripsi Data
1. Pembelajaran IPS di Kelas VIII-6 SMP Darussalam Cimanggis-
Ciputat
Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS kelas VIII pada
tanggal 02 Mei 2011. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran IPS pada materi pajak dan terbentuknya harga pasar di
kelas VIII dan mengetahui efektivitas pembelajaran IPS pada materi
pajak dan terbentuknya harga pasar. Berdasarkan wawancara tersebut,
diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPS khususnya pada materi
pajak dan terbentuknya harga pasar yang selama ini digunakan adalah
dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.
Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII-6 sebagai kelas
yang cocok untuk penelitian, terkait dengan permasalahan efektivitas
pembelajaran siswa dalam belajar IPS pada materi pajak dan
terbentuknya harga pasar. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan
yang dilakukan oleh guru selama mengajar di kelas tersebut. Dalam
pengamatan ini terlihat efektivitas belajar siswa masih rendah.
55
18 A18 60 85 0,25
19 A19 60 85 0,62
20 A20 50 70 0,4
21 A21 65 85 0,87
22 A22 70 90 0,67
23 A23 50 80 0,6
24 A24 50 85 0,7
25 A25 50 80 0,6
26 A26 50 75 0,5
27 A27 60 80 0,5
28 A28 50 80 0,6
29 A29 40 75 0,58
30 A30 65 85 0,57
31 A31 40 80 0,67
32 A32 60 90 0,75
33 A33 60 80 0,5
34 A34 40 70 0,5
35 A35 40 80 0,67
36 A36 65 90 0,76
37 A37 60 80 0,42
Jumlah 2130 2990 19,98
Rata-rata 58,78 80,81 0,54
57
Tabel 4
Hasil Belajar IPS pada Materi Ekonomi
Pada Siklus II
Siklus II
NO NAMA
Pretest Postest N-Gain
1 A1 70 95 0,5
2 A2 65 80 0,43
3 A3 60 75 0,37
4 A4 65 100 1
5 A5 70 95 0,85
6 A6 75 100 1
7 A7 65 85 0,57
8 A8 70 80 0,34
9 A9 70 85 0,5
10 A10 60 100 1
11 A11 65 95 0,85
12 A12 70 95 0,84
13 A13 70 95 0,84
14 A14 75 95 0,8
15 A15 75 100 1
16 A16 70 95 0,84
17 A17 70 85 0,5
18 A18 60 95 0,87
19 A19 60 100 1
20 A20 60 90 0,5
21 A21 70 100 1
22 A22 75 90 0,6
23 A23 65 90 0,71
24 A24 60 95 0,87
25 A25 70 95 0,84
58
26 A26 60 85 0,62
27 A27 75 95 0,8
28 A28 60 95 0,87
29 A29 60 90 0,5
30 A30 65 100 1
31 A31 60 95 0,87
32 A32 65 90 0,71
33 A33 70 100 1
34 A34 65 95 0,85
35 A35 70 100 1
36 A36 65 95 0,85
37 A37 65 100 1
Jumlah 2465 3450 28,69
Rata-rata 66,622 93,24 0,77
3. Analisis Data Test Objektif (pre test dan post test), Observasi dan
Wawancara
Hasil pre test dan post test dianalisis dengan menggunakan program
Anates, sedangkan tahap observasi dilakukan dengan menggunakan tahap
pelaksanaan pengamatan untuk mengamati efektivitas belajar siswa.
Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara pada
akhir siklus untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang
dilakukan pada akhir siklus adalah sebagai berikut:
1. Siswa mulai menyukai pembelajaran IPS pada materi ekonomi
dengan menggunakan metode permainan kartu.
2. Siswa lebih mudah berkonsentrasi dan bersemangat dalam belajar
menggunakan metode permainan kartu dibandingkan dengan
pembelajaran sebelum menggunakan metode permainan kartu.
3. Siswa mudah mengingat materi yang disampaikan oleh peneliti
dengan menggunakan metode permainan kartu.
60
4. Tahap Refleksi
Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis pada sisklus I.
Berdasarkan hasil analisis pada tes objektif dan wawancara ditemukan
beberapa kekurangan yang ada pada siklus I.
1.) Kekurangan dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus I
a. Belum tercapainya KKM oleh seluruh siswa
Pada siklus I ini masih terdapat 12 (Dua belas) siswa
dengan nilai dibawah KKM. Hal ini dikarenakan sulitnya
pemahaman siswa akan materi ekonomi.
Peneliti akan memperbaiki hal tersebut di siklus II dengan
memberikan banyak tugas dan juga menambah kualitas mengajar
peneliti agar tercapai hasil belajar yang diharapkan.
b. Belum meratanya bimbingan yang dilakukan oleh peneliti
kepada siswa
Hal ini terjadi karena ada beberapa siswa yang banyak
bertanya kepada peneliti sehingga peneliti cenderung
memberikan penjelasan tambahan hanya pada siswa yang
bertanya. Hal tersebut dikarenakan jam pelajaran yang terbatas
sehingga peneliti kurang dapat membimbing siswa secara
keseluruhan.
Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah peneliti lebih
sering membimbing siswa dalam kelas bukan hanya kepada
siswa yang bertanya namun kepada seluruh siswa. Peneliti
bekerjasama dengan guru dalam hal membimbing siswa sehingga
proses bimbingan akan lebih merata ke seluruh siswa. Terkadang
diluar jam belajarpun peneliti membimbing siswa yang ingin
61
3. Analisis Data Tes Objektif (pre test dan post test) Observasi dan
Wawancara
Pada siklus II, berdasarkan hasil pre test dan post test, serta
observasi yang dilakukan terdapat peningkatan efektivitas belajar siswa.
Hal tersebut dilihat dari nilai ulangan yang meningkat dan melebihi
KKM. Selain itu, terdapat peningkatan pula pada hasil pre test dan post
test siswa. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan seluruh siswa
memperoleh nilai diatas KKM.
Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II
menunjukkan bahwa adanya perubahan yang positif, hasil wawancara
pada siklus II dirangkum sebagai berikut:
a. Media permainan kartu cocok diterapkan pada pembelajaran IPS dan
dapat pula diterapkan pada pelajaran yang lain.
b. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan
dengan menggunakan metode ceramah.
c. Siswa terlihat senang saat belajar IPS pada materi ekonomi. Hal ini
terlihat dari banyaknya saran agar metode/media ini diterapkan pada
setiap pertemuan.
d. Media permainan kartu membantu siswa dalam belajar dan siswa
menjadi bersemangat dalam belajar.
e. Seluruh siswa senang belajar dengan menggunakan media permainan
kartu.
f. Seluruh siswa berharap belajar dengan menggunakan media permainan
kartu dilaksanakan terus menerus, karena siswa lebih mudah dalam
menerima pelajaran dan suasana belajar yang menyenangkan.
g. Siswa menjadi terbiasa dengan soal-soal yang banyak dan
menyelesaikan soal-soal tepat waktu.
Dengan adanya data-data yang mengarah pada peningkatan
efektivitas belajar IPS siswa, maka penelitian ini dicukupkan pada siklus
II dan media permainan kartu dapat meningkatkan efektivitas belajar
siswa dalam belajar IPS pada materi Ekonomi.
64
4. Tahap Refleksi
Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis observasi dan wawancara ditemukan beberapa
kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada siklus II.
1.) Kekuragan dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus II
a. Peneliti belum melakukan motivasi awal secara rutin pada
setiap kali pertemuan
Penyebab kekuranga ini adalah karena peneliti masih merasa
kesulitan dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga lebih
sering langsung memberikan penjelasan materi.
Kekurangan ini terletak pada kurangnya pemberian motivasi
kepada siswa sehingga perbaikan yang harus dilakukan adalah
memberikan motivasi pada setiap pertemuan.
b. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa terkadang sama dengan
pertanyaan yang sudah diajukan oleh siswa lain, sehingga
sering terjadi pengulangan penjelasan.
Penyebabnya adalah siswa bertanya secara individu sehingga
peneliti hanya memberikan penjelasan hanya kepada siswa yang
bertanya, dan tidak memberikan penjelasan kepada seluruh siswa.
Sehingga mengakibatkan timbulnya pertanyaan yang sama dari
siswa yang lain.
Seharusnya hal itu tidak terjadi, jika peneliti memberikan
penjelasan secara menyeluruh kepada siswa. Sehingga siswa
mengetahui pertanyaan dan pejelasan yang diberikan peneliti dan
tidak terjadi pengulangan penjelasan.
2.) Kelebihan Pembelajaran pada Siklus II
a. Siswa bersemangat dalam belajar IPS
Keadaan ini dipengaruhi oleh pembelajaran yang
menggunakan media permainan kartu sehingga siswa menjadi
bersemangat dalam belajar. Selain itu, pada setiap pertemuan
65
E. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada
dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut
1. Tes Objektif
Dari hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa media
permainan kartu terbukti dapat meningkatkan efektivitas belajar IPS
siswa.
2. Lembar Observasi
Pada setiap pelaksanaan tindakan, peneliti didampingi oleh guru
kolaborator. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat
efektivitas belajar siswa. Data tersebut dianalisis pada setiap siklus dan
66
Akan tetapi mulai ada peningkatan pada siklus II, karena sudah ada
pembagian tugas dalam mengerjakan tugas kelompok.
d. Beberapa siswa mengaku sudah tidak merasa takut lagi untuk
bertanya kepada guru.
e. Siswa merasa senang terhadap bimbingan yang diberikan peneliti dan
guru, karena siswa merasa lebih dekat dengan guru.
f. Dalam mengerjakan soal-soal IPS, siswa dapat menyelesaikannya
tepat waktu karena setiap soal dapat didiskusikan dengan temannya.
4. Interpretasi Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis, data yang diperoleh menunjukkan bahwa
siswa menyenangi pelajaran IPS dengan menggunakan media permainan
kartu. Dengan adanya rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan
memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga dapat
meningkatkan efektivitas belajar siswa. Meskipun pada siklus I masih
terdapat beberapa siswa yang mendapatkann nilai dibawah KKM. Dan
beberapa siswa saja yang berani bertanya, sedankan yang lainnya lebih
senang bertanya kepada teman. Hal ini dikarenakan siswa masih merasa
malu-malu dan takut jika mengajukan pertanyaan langsung kepada guru.
Hal ini dikarenakan siswa baru mengenal permainan kartu.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media
permainan kartu, siswa lebih aktif dalam belajar IPS. Selain itu adanya
kerjasama dan saling membantu antar siswa, sehingga siswa yang sulit
dalam memahami pelajaran akan terbantu dengan adanya kerjasama
tersebut. Karena permainan dilakukan bukan semata-mata untuk
membuang-buang waktu atau hanya bersenang-senang. Namun, ketika
bermain siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
belajar mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah dalam keadaan
senang sehingga sehingga proses pembelajaran tidak membosankan.
Pada di awal pembelajaran, yaitu di siklus I siswa mulai mengenal
soal-soal permainan. Sehingga pada siklus II siswa sudah dapat
menguasai materi yang diajarkan, jika dilihat dari banyaknya jawaban
68
soal yang benar. Pada siklus II, dilakukan pula perbaikan atas
kekurangan dari siklus I, sehingga indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Keaktifan belajar siswa ternyata memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Syafruddin Wahid Guru harus memiliki berbagai
kemampuan yang berhubungan dengan pengajaran. Kemampuan
tersebut antara lain; menguasai bahan ajar, menggunakan metode,
menggunakan dan memilih media pengajaran, dan kemampuan
menerapkan komunikasi antar pribadi.1 Karena pembelajaran
merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa. Dan hal ini terbukti
pada hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah
menggunakan media permainan kartu dalam pembelajaran. Karena
media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi atesi, yaitu media berfungsi untuk menarik dan
mengarahkan perhatian siswa kepada isi pelajaran ataupun materi
yang sedang diajarkan.
b. Fungsi afeksi, yaitu media berfungsi untuk memberikan rasa
senang dan menikmati pelajaran kepada siswa pada saat
mengikuti pelajaran.
c. Fungsi kognitif, yaitu media berfungsi sebagai alat untuk
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi dengan
menggunakan gambar atau lambang serta mempermudah siswa
untuk mengingat.
d. Fungsi kompensatoris, yaitu media berfungsi untuk membantu
siswa yang lambat atau lemah dalam memahami pelajaran.
1
Syafruddin Wahid, Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran Orang
Dewasa, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan, hal. 149.
69
3. Keterbatasan Peneliti
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, meskipun usaha
yang dilakukan peneliti telah maksimal, namun penelitian ini masih
banyak kekurangan. Kekurangan tersebut disebabkan kurang meratanya
pembagian siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar dalam
setiap kelompok. Sehingga masih terdapat kelompok yang pasif dan
kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Kelompok tersebut tidak
mempresentasikan hasil diskusi, mungkin dikarenakan kurang berani atau
kurang percaya diri atas hasil yang didiskusikan.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:
Pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu
berpengaruh positif dalam mengembangkan kemampuan,
pengetahuan, dan sikap siswa serta merangsang dan meningkatkan
kepedulian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
efektif. Dan sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar dengan
menggunakan media permainan kartu lebih menyenangkan
dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang
lain yaitu dengan menggunakan media ceramah dan penugasan.
71
72
B. Saran
1. Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada
pengembangan metode pembelajaran dengan menggunakan
media permainan kartu sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
2. Kepada Guru diharapkan:
a. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran
dengan menggunakan media permainan kartu karena
metode pembelajaran ini mampu meningkatkan efektivitas
belajar siswa dan menciptakan suasana belajar baru yang
menyenangkan dalam belajar IPS, sehingga siswa mampu
mencapai prestasi yang optimal.
b. Guru lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan
hasil belajarnyapun akan meningkat.
c. Guru lebih memperhatikan aktifitas siswa selama proses
pembelajaran.
3. Siswa hendaknya menanamkan rasa senang terhadap pelajaran
IPS. Karena hal tersebut akan memudahkan siswa dalam
memahami pelajaran sehingga dapat meningkatkan efektivitas
belajar.
4. Kepada orang tua siswa, hendaknya memberikan dukungan
ataupun motivasi terhadap siswa, sehingga harapan guru
tercapai dan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994.
Imran, Ali. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Putaka Jaya, 1996.
Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0151_0605585_chapter2.pdf
Rivai, Veithzal. Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah
Manajemen Keuangan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038
tahun ke-8 September 2002.
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005.
Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, cet. I. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2009
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2001.
Usman, M. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Cet. 17. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2007.
www.dunia guru.com
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X
A1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14
A2 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
A3 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 13
A4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 12
A5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 12
A6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 14
A7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 14
A8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16
A9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
A10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16
A11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15
A12 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
A13 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12
A14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 14
A15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16
A16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 15
A17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17
A18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 15
A19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
A20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
A21 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14
A22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
A23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
A24 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
A25 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
A26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
A27 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14
A28 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
A29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17
A30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 17
A31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
A32 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
A33 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
A34 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16
A35 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
A36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18
A37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 17
0,86486 0,567568 1 0,891892 0,756757 0,72973 0,864865 0,567568 0,837838 0,594595 1 0,918919 0,540541 0,810811 0,459459 0,702703 1 1 0,594595 0,621622
32 21 37 33 28 27 32 21 31 22 37 34 20 30 17 26 37 37 22 23
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
77
Lampiran 4
Guru : ada yang memperhatikan, tapi ada juga yang tidak memperhatikan,
kebanyakan siswa laki-laki yang tidak memperhatikan.
Peneliti : apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang nada ajarkan?
Guru : tidak, dalam setiap pertemuan tidak lebih dari 1-2 orang saja yang
bertanya.
Peneliti : bagaimana sikap siswa pada saat anda memberikan soal, dan
meminta mereka untuk menjawab?
Guru : hanya ada beberapa siswa saja yang antusias untuk menjawab soal
yang saya berikan, dan yang lain tampak malas menjawabnya.
Guru : ada yang bertanya namun banyak yang mengeluh dengan soal-soal
sulit
Guru : kurang
Peneliti : hal apa saja yang sering dikeluhkan oleh siswa dalam pelajaran IPS?
Guru : siswa mengeluh karena banyak yang harus mereka baca, hafal dan
siswa menganggap pelajaran IPS kebanyakan mendongeng.
Guru : saya hanya memberikan motivasi agar mereka lebih rajin lagi dalam
belajar dan membaca, serta menulang pelajaran seusai sekolah serta
bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
Peneliti : metode apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran IPS?
Guru : bagus
Peneliti : apakah metode permainan kartu ini cocok diterapkan pada kelas yang
anda ajar?
Guru : cocok
KUTIPAN WAWANCARA
Lampiran 5
Siswa 1 : tergantung gurunya bu, kalau gurunya humoris saya jadi semangat
belajar dan tidak ngantuk
Siswa 2 : kalau saya karena ada ekonominya bu, kan matematika dah banyak
itung-itungannya bu.
Siswa 1 : seru bu
Siswa 1 : bisa-bisa aja bu, asal dijelasinnya berulang-ulang dan kelas nggak
berisik.
Peneliti : jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus bagus pada pelajaran
IPS bagaimana perasaan kamu?
Siswa 2 : nggak jadi pusing bagi saya lebih baik nilai jelek tapi hasil sendiri
daripada nilai bagus tapi hasil nyontek.
81
Peneliti : bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal yang kamu anggap
sulit?
Siswa 1 : penting dong bu, kan pelajaran IPS memuat pengetahuan baik
nasional maupun internasional, seperti sejarah kemerdekaan negara
kita.
Peneliti : apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar IPS? Mengapa?
Peneliti : pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar IPS?
Siswa 2 : jangan terlalu banyak materi, atau jangan nyatet terus. Sekali-sekali
ada diskusi atau mungkin permainan.
KUTIPAN WAWANCARA
Lampiran 6
Peneliti : menurut anda apakah cocok metode permainan kartu ini dalam
pembelajaran IPS?
Peneliti : pada materi apa yang cocok digunakan metode permainan dalam
pembelajaran Ekonomi?
Guru : siswa lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran IPS, serta
siswa juga menjadi lebih rajin dalam mengerjakan soal-soal.
Peneliti : dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat
perhatian siswa terhadap pelajaran?
Guru : siswa jadi lebih bersemangat dalam belajar dan lebih aktif
1. menurut anda apakah cocok metode permainan kartu ini dalam pembelajaran IPS?
2. pada materi apa yang cocok digunakan metode permainan dalam pembelajaran Ekonomi?
3. adakah kemungkinan anda menerapkan metode permainan kartu ini di kelas yang anda
ajarkan?
4. berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar IPS
siswa setelah di terapkan metode permainan kartu?
5. apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan?
6. menurut anda, apakah kekurangan dan kelebihan dari metode permainan kartu ini?
7. bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini?
8. dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat perhatian siswa
terhadap pelajaran?
9. apakah ada keluhan siswa terhadap penerapan metode ini?
84
Lampiran 7
KUTIPAN WAWANCARA
Peneliti : pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan kartu ini?
Peneliti :perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan
menggunakan metode permainan kartu?
Peneliti : menurut kamu apa kelebihan dan kekurangan dari metode permainan
kartu ini?
Siswa 2 : kalau bisa dikasi hadiah bagi siswa yang menjawab benar.
KUTIPAN WAWANCARA
Lampiran 8
Tanggal :
PERTANYAAN JAWABAN
1. Peralatan apa saja yang a. Buku paket
digunakan oleh guru anda? b. Media permainan
(jawaban boleh lebih dari c. Lembar kerja siswa
satu) d. Lain-lain...
2. Apakah media yang a. Ya
digunakan oleh guru anda b. Tidak
sudah dipersiapkan sebelum
masuk kelas?
3. Bagaimana pendapat anda a. Menarik
87
satu)
9. Apakah guru anda a. Ya
menguasai materi pajak dan b. Tidak
permintaan, penawar, srta
terbentuknya harga pasar?
10. Metode apa yang digunakan a. Ceramah
oleh guru anda? b. Diskusi
(jawaban boleh lebih dari c. Bermain sambil belajar
satu) d. Lain-lain..........
11. Apakah guru anda a. Ya
memberikan kesimpulan b. Tidak
pembelajaran pada akhir
pembelajaran?
12. Apakah guru anda a. Ya
mengajukan pertanyaan- b. Tidak
pertanyaan?
13. Apakah anda menjawab a. Ya
pertanyan tersebut? b. Tidak
14. Apakah anda memanfaatkan a. Ya
semua sumber belajar (buku b. Tidak
paket, media perminan, dan c. Jika tidak,............................................
lain-lain) yang disediakan .............................................................
oleh guru? ..............................................................
..............................................................
15. Apakah anda mengerjakan a. Selalu
tugas-tugas yang diberikan b. Kadang-kadang
oleh guru? Alasan....................................................
...............................................................
89
................................................................
...............................................................
16. Bila anda mengalami a. Bertanya pada guru
kesulitan belajar, apa yang b. Bertanya pada teman
anda lakukan? c. Mencari di buku paket
(jawaban boleh lebih dari d. Mencari di buku lain
satu) e. Lain-lain...................
17. Dapatkah guru anda a. Ya
mengkondisikan kelas? b. Tidak
18. Saran-saran untuk perbaikan ..........................................................................
proses pembelajaran ...........................................................................
selanjutnya ..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
100
Lampiran 10
(RPP)
Indikator:
1
Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 311.
102
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan akhir
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
b. Lembar kerja siswa
c. White board
6. Penilaian Hasil Belajar
a. Objektif
Ciputat, 14 Mei 2011
Peneliti
Anisatul Khairiah
NIM.107015000796
104
Lampiran 11
(RPP)
Indikator:
2) Pengertian penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran:
a) Biaya produksi
b) Tingkat teknologi
c) Harga barang lain
d) Tujuan perusahaan
Hukumpenawaran menyatakan bahwa jika harga barang yang
ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang ditawarkan
106
b) Harga keseimbangan
1) Pengertian harga keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar
menawar.
2) Proses terbentuknya harga keseimbangan
Terbentuknya haraga keseimbangan melalui proses tawar
menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai
kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga
permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya
sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan
bersama.
3. Metode dan Strategi Pembelajaran
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Permainan Kartu
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
1.) Guru mengulang dan menanyakan kembali materi yang telah
diajarkan.
2.) Guru menjelaskan materi yang akan diajarakan.
3.) Guru memberikan bimbingan dan melakukan penialaian terhadap
aktifitas individu maupun kelompok siswa.
4.) Memberikan motivasi dan melakukan pendekatan kepada siswa
yang lemah dalam memahami pelajaran/materi.
c) Kegiatan akhir
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
b. Lembar kerja siswa
c. White board
6. Penilaian Hasil Belajar
a. Objektif
Ciputat, 25 Mei 2011
Peneliti
Anisatul Khairiah
NIM.107015000796
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
2. Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pajak berdasarkan
norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif
guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima
langsung, merupakan pengertian pajak menurut
a. Prof. Dr. Rochmat Sumitro
b. UU No.16 Tahun 2000
c. UU No. 19 Tahun 1997
d. UU No.6 Tahun 1983
e. UU No. 6 Tahun 1997
8. Persentase tarif pajak yang makin rendah jika objek pajak makin bertambah
disebut tarif
a. Materai
b. Progresif
c. Degresif
d. Proporsional
e. Regresif
12. Di bawah ini merupakan objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan
bangunan, kecuali
a. Pesantren
b. Rumah sakit
c. Hutan lindung
d. Perumahan diplomat
e. Rumah dinas pegawai negeri
13. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu
dan tempat tertentu disebut
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
b. Permintaan
c. Hukum permintaan
d. Penawaran
e. Hukum penawaran
15. Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang
diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang maka
a. Permintaan menurun
b. Jumlah barang yang ditawarkan pun akan meningkat
c. Barang yang ditawarkan akan berkurang
d. Jumlah barang yang diminta akan berkurang
e. Barang sedikit
16. Permintaan terhadap sejumlah barang di pasar pada waktu dan harga tertentu
yang dilakukan oleh individu tertentu, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolut
17. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolute
20. Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat
tertentu adalah
a. Permintaan
b. Pasar
c. Absolut
d. Penawaran
e. Harga
21. Upaya produsen untuk menjual sejumlah barang atau jasa pada tingkat harga
tertentu disebut
a. Penawaran
b. Keseimbangan
c. Permintaan
d. Tingkat harga
e. Harga
25. Apabila harga naik dan faktor lain dianggap tetap, maka
a. Penawaran naik
b. Penawaran turun
c. Penawaran tetap
d. Penawaran sama dengan permintaan
e. Permintaan dan pewaran berbanding terbalik
SMP DARUSSALAM 66A''
STATUS : TERAKREDITASI
IZIN KANWILNO.7791102/KEP/E/87 NSS: 202280310010 NIS: 200100
NDS:2002040032
Jl. Otista No.36 Cimanggis- Ciputat Kota Tangerang Selatan- Banten
Ielp. (021) 749s873Fax. (021) 74702683
SURAT KETER.ANGAN
Nomor : 3061
| 46|SMP-D/V/20
11
-Uertanda
Vang tangan di btwah ini"-Kipali SekolahMenengah Pertama ( SMP )
Darussalam Ciputat Kota Tangerang Selatan Banten menerangkan dengan
sesungguhnya
bahwa:
}@tlirvlei2o11
K.Ba{"!$MPDarus
salam,
""-"'/r),,
. ;-*,,+l]
t *' !i