You are on page 1of 140

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU


SISWA PADA MATERI EKONOMI
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pedidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Disusun oleh :

ANISATUL KHAIRIAH
NIM. 107015000796

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Sayayangbertandatangandi bawahini:
Nama AnisatulKhairiah
NIM i 0 7 0 1 s000796
Jurusan Pendidikan
IPS
AngkatanTahun 2007
Alamat Komp.DEPAGBlok23lC6BambuApusPamulang
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi ini yang berjudul "Efektivitas PenggunaanMedia Permainan


Kartu Dalam MeningkatkanHasil Belajar IPS TerpaduSiswaPadaMateri Ekonomi
(PenelitianTindakan Kelas di SMP DarussalamCimanggis-Ciputat)"adalahbenar
hasil karya sendiridi bawahbimbingan:

Nama : Drs. H. Nurochim,MM

NIP : 1 9 5 90 7 1 51 9 8 40 3 1 0 0 3

DosenJurusan : PendidikanIPS

Demikian surat pernyataanini saya buat dengan sesungguhnyadan saya siap


menerima segalakonsekuensiapabila ternyataskripsi ini bukan hasil karya saya
sendiri.

Jakarta,04 November20Il

Anisatulfnairiatr
ABSTRAK
ANISATUL KHAIRIAH, NIM. 107015000796. Efektivitas Penggunaan
Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa
Pada Materi Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar (Penelitian Tindakan Kelas di
SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan IPS , Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 03 Agustus 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas
penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS
siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2011 yang
bertempat di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach)
dengan sampel berjumlah 37 siswa kelas VIII SMP.instrumen yang digunakan
berupa RPP, lembar observasi, lembar wawancara dan tes hasil belajar IPS pada
materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar, berbentuk pilihan
ganda sebanyak 20 soal. Pada penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap 1 siklus
terdiri dari 3 kali pertemuan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami
perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,54 dan meningkat
menjadi 0,77 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa
penggunaan media permainan kartu efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS
siswa pada materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar.
Kata kunci: Permainan Kartu, Hasil Belajar, Penelitian Tidakan Kelas

i
ABSTRACT

ANISATUL KHAIRIAH, NIM. 107015000796. "Effectiveness of Media


Use In Card Games Improve Student Learning Outcomes Integrated IPS In the
Matter of Taxes and Balance Market Price (SMP Classroom Action Research in
Cimanggis Darussalam-Ciputat)". Thesis Department of Education Social Studies,
Faculty of Science and Teacher Training Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 03 August 2011.
The purpose of this study was to determine the effectiveness of media use
a card game in an effort to improve student learning outcomes IPS. The research
was conducted in April and May 2011 which took place in junior Darussalam
Cimanggis-Chester. The method used in this study is the Classroom Action
Research (Classroom Action Reseach) with a total sample of 37 students in grade
VIII SMP.instrumen used form of lesson plans, observation sheets, interview
sheets and test results on the IPS study materials namely Economic Balance Tax
and Market Price, the form of 20 multiple choice questions. In this study
conducted two cycles, each cycle consisting of three first meetings.
The study found that students' learning activities change significantly and
the average N-Gain in cycle I 0.54 and increased to 0.77 in cycle II. Based on
these results can be proven that the use of a card game media effective in
improving student learning outcomes in social studies materials namely Economic
Balance Tax and Market Price.

Keywords: Game Cards, Learning Outcomes, Research actions and Classes

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis persembahkan ke


hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia menuju jalan kebenaran.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini selesai berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran,
pengarahan, ilmu serta motivasinya kepada penulis, semoga kebaikan beliau
dibalas oleh Allah SWT.
3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga
ilmu yang diberikan dapat bertambah dan bermanfaat.
4. Drs. Asnawie selaku kepala sekolah SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat,
sekaligus guru bidang studi IPS yang mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian.
5. Kedua orang tua tercinta Bapak Hamim Ahmad dan Ibu Siti Aminah serta
paman dan bibi yang tiada hentinya memberikan doa, kasih sayang, dan
motivasi kepada penulis baik dalam menyelesaikan skripsi maupun kehidupan
sehari-hari.

iii
6. Kakak dan Adik tercinta yaitu Atik Sholehah dan M. Rifqun Nashahi yang
selama ini selalu memberikan motivasi dan doa, untuk bisa menyelesaikan
skripsi secepatnya.
7. Sahabatku dan teman seperjuangan di Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Konsentrasi Sosiologi-Antropologi angkatan 2007 yaitu Rohilah Wati, Ima
Nimaturrahmah, dan Umi Humairoh yang selalu memberikan bantuan dan
selalu menghibur penulis disaat penulis tidak mampu menyelesaikan tugas.
Semoga kenangan kita selama menjadi mahasiswa di jurusan Pendidikan IPS
tidak terlupakan.
8. Sahabatku Asrianti, Azhar, Safariani, Surya, dan Helmiati yang selalu
memberikan motivasi dan menghibur ketika penulis jenuh dalam
menyelesaikan skripsi.
9. Terimakasih kepada teman-teman HIPPMIH dan IPMR yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu menghibur dan
memberikan motivasi ketika penulis jenuh dalam menyelesaikan skripsi.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, November 2011

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Karya Ilmiah

Lembar Persetujuan/Pengesahan

a. Persetujuan Pembimbing

b. Pengesahan Penguji

ABSTRAK i

Kata Pengantar .. iii

DAFTAR ISI . v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7
D. Perumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
F. Manfaat penelitian ................................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI


TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti


1. Belajar ............................................................................................. 9
2. Hasil Belajar ................................................................................. 13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 15
4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................. 17
5. Pengertian Ekonomi ..................................................................... 20

v
6. Media Pembelajaran ..................................................................... 21
7. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................... 23
8. Permainan Kartu Dalam Pembelajaran ............................................. 26
9. Pajak, dan Terbentuknya Harga Pasar ............................................. 30
B. Acuan Teori Rancangan Alternatif atau Desain-desain Alternatif Intervensi
Tindakan ............................................................................................ 33
C. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 34
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ................................ 35
E. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39


B. Metode dan Desain Interventasi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitia 39
C. Subjek atau Partisipasi yang Terkait ......................................................... 40
D. Peran Peneliti dalam Penelitian ......................................................... 40
E. Tahap Intervensi Tindakan ..................................................................... 40
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan ......................................................... 41
G. Data dan Sumber Data ..................................................................... 41
H. Instrumen-instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan ..................... 41
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 42
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ............................................. 43
K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis ............................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang SMP Darussalam


1. Sejarah Berdirinya SMP Darussalam ............................................. 49
2. Visi dan Misi SMP Darussalam ......................................................... 50
3. Sarana dan Fasilitas ..................................................................... 50

vi
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa.................................................... 51
B. Deskripsi Data .................................................................................. 54
C. Tindakan Pembelajaran Siklus I
1. Tahap Perencanaan ...................................................................... 58
2. Tahap Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 59
3. Analisis Data Test Objektif (Pre Test dan Post test), Observasi dan
Wawancara............................................................................................. 59
4. Tahap Refleksi .................................................................................. 60
D. Tindakan Pembelajaran Siklus II
1. Tahap Perencanaan ...................................................................... 62
2. Tahap Pelaksanaan Siklus II................................................................... 62
3. Analisis Data Test Objektif (Pre Test dan Post test), Observasi dan
Wawancara............................................................................................. 63
4. Tahap Refleksi .................................................................................. 64
E. Analisis Data .............................................................................................. 65
F. Pembahasan Temuan Penelitian................................................................... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................................. 71

B. Saran. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tafsiran Normalized gain 47

Tabel Data Guru dan Karyawan SMP Darussalam. 51

Tabel 2 Keadaan Siswa SMP Darussalam.. 54

Tabel 3 Hasil Belajar IPS Pada Materi Ekonomi Siklus I. 55

Tabel 4 Hasil Belajar IPS Pada Materi Ekonomi Siklus II 57

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Validitas. 73

Lampiran 2 Uji Reliabilitas. 74

Lampiran 3 Tingkat Kesukaran... 75

Lampiran 4 Daya Pembeda.. 76

Lampiran 5 Hasil Wawancara Dengan Guru Sebelum Tindakan. 77

Lampiran 6 Hasil Wawancara Dengan Siswa Sebelum Tindakan 80

Lampiran 7 Hasil Wawancara Dengan Gutru Setelah Tindakan.. 82

Lampiran 8 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan.. 84

Lampiran 9 Kuisioner Akhir Siklus . 86

Lampiran 10 RPP.. 90

Lampiran 11 RPP.. 94

Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen Penelitian.. 98

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembangunan Nasional dalam pendidikan berupaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan berdaya guna.
Peran dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam
menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi pada bangsa
Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tidak hanya
dilakukan dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
saja tetapi juga dapat memanfaatkan IPTEK tersebut dalam dunia
pendidikan.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat tidak akan
bermanfaat bila tidak diimbangi dengan kehidupan beragama dan
penanaman nilai-nilai luhur di dalam masyarakat. Oleh karena itu,
penyesuaian dan perubahan nilai-nilai luhur tersebut meminta usaha
pendidikan yang tidak mudah.

1
2

Menurut Qomari Anwar Nilai-nilai norma yang tumbuh dan


berkembang dalam masyarakat dan budaya Indonesia hendaknya terus
dikaji dan ditanamkan pada generasi yang akan datang.1 Hal ini
sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 tahun 2003 pada bab II pasal 3 tentang dasar, fungsi dan
tujuan pendidikan yaitu,
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.2

Undang-undang tersebut menjadikan pemerintah Indonesia memiliki


tanggung jawab mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa serta berilmu pengetahuan. Sebagai upaya mewujudkan tujuan
pendidikan nasional tersebut, pemerintah menyelenggarakan pendidikan di
sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), sampai Perguruan
Tinggi . Siswa di sekolah diberikan berbagai macam pelajaran seperti
Bahasa Indonesia, PKN, Matematik, IPA, dan IPS.
Mata pelajaran IPS Terpadu pada kelas VIII yang berisikan beragam
materi. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan bagi
mereka untuk mengikuti pembelajarannya.
Menurut Supriono Untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan
yang diamanatkan dalam Undang-undang tersebut diatas, komponen
pendidikan yang meliputi motivasi belajar, materi, proses, dan tujuan
pembelajaran harus saling terkait dan mempengaruhi.3

1
Qomari Anwar, Pendidikan sebagai Karakter Budaya Bangsa, (Jakarta: UHAMKA
Press, 2002), cet. I, hal. 21.
2
UU Sisdiknas No.20 Tahun 20003 Bab II Pasal 3, (Jakarta: Sinar Grafika), Cet. II,
hal.5.
3
Supriono, Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dalam Jurnal Pendidikan Inovatif, dari:
http://jurnallipi.wordpress.com/2007/11/14/, diakses: 10 November 2010.
3

Dalam proses belajar mengajar, guru berusaha untuk mentransfer


pesan kepada siswa. Namun untuk menghasilkan perubahan perilaku
sebagaimana diharapkan dalam proses pembelajaran tidaklah mudah.
Karena untuk mendapatkan pemahaman yang sama antara guru dengan
siswa tentang makna pesan yang disampaikan bukanlah suatu hal yang
mudah. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian
tujuan pendidikan perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh pembelajar
pada saat ini sebagian besar masih berpusat pada guru. Siswa hanya
dijadikan objek didik, sehingga aktivitas siswa tidak optimal. Oleh karena
itu, diperlukan adanya strategi pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan kata lain
siswa harus dijadikan subjek belajar, bukan sebagai objek belajar.
Menurut Syafruddin Wahid Guru harus memiliki berbagai
kemampuan yang berhubungan dengan pengajaran. Kemampuan tersebut
antara lain, menguasai bahan ajar, menggunakan metode, menggunakan
dan memilih media pengajaran, dan kemampuan menerapkan komunikasi
antar pribadi.4 Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat An-
nisa: 63,

( ) ..
dan katakanlah kepada mereka dengan perkataam yang
berbekas pada jiwa mereka.

Adapun kaitan antara ayat di atas dengan proses pembelajaran adalah


seorang guru dituntut menyampaikan suatu bahan pelajaran secara jelas
kepada siswa. Jelas dalam arti apa yang dimaksud oleh guru sama dengan
yang ditangkap oleh siswa sehingga pelajaran tersebut berbekas dalam diri
siswa sampai pada akhirnya siswa dapat memahami bahan pelajaran
4
Syafruddin Wahid, Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran Orang
Dewasa, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan, hal. 149.
4

tersebut. Untuk dapat memberikan pelajaran yang membekas dalam diri


siswa selain dalam hal materi pelajaran, seorang guru sebaiknya juga harus
mengaitkan materi pelajaran dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari sehingga siswa dapat lebih memahami materi pelajaran dengan
mudah. Oleh karena itu, nilai-nilai dalam pembelajaran perlu diberikan
kepada siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mengintegrasikan nilai dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran yang terjadi selama ini di sekolah dinilai
monoton karena kurang adanya penggunaan metode dan media
pembelajaran. Komunikasi selama pembelajaran berlangsung satu arah,
sehingga interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa
sangat minim.
Sebagian siswa cenderung menganggap mata pelajaran IPS Terpadu
sulit dimengerti, atau penyampaian materi yang terlalu kaku sehingga
siswa sulit untuk mencerna pelajaran yang diberikan.
Kesulitan yang dialami siswa dalam proses belajar mengajar dapat
terjadi jika otak menerima ancaman atau tekanan sehingga
mengakibatkan kapasitas saraf berfikir rasional mengecil yang
mengakibatkan otak tidak dapat mangakses keterampilan berpikir
yang tinggi. Oleh karena itu, agar dapat tercipta suasana yang
menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran, kuncinya adalah
membangun ikatan emosional antara guru dengan murid, yaitu
dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan,
dan menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar.5

Salah satu materi dalam IPS Terpadu yang dapat diintergensi dengan
nilai adalah materi Ekonomi. Materi Ekonomi bersifat pemahaman dan
rumus, sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah untuk memahaminya.
Pembelajaran IPS Terpadu cenderung kurang efektif jika hanya
menggunakan metode ceramah atau latihan soal biasa saja. Oleh karena
itu, diperlukan suatu usaha untuk dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam

5
Bobbi de Poter, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 2005), cet XVI, h.22-23
5

proses pembelajaran. Salah satu cara agar proses pembelajaran dapat


berjalan dengan efektif adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Menurut Ken Freed Media pembelajaran merupakan salah satu
sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meminimalisir
kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, media dapat digunakan
sebagai salah satu strategi efektif lainnya untuk menanamkan dengan jelas
tentang pesan atau materi yang diberikan guru secara interaktif.6 Media
pembelajaran yang digunakan harus bersifat komunikatif, mudah
digunakan, dan membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu Sumiati Asra Pada dasarnya media pembelajaran sangat
diperlukan dalam upaya mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Namun,
bukan berarti media pembelajaran yang digunakan harus selalu bersifat
canggih dan pengadaannya memerlukan pendanaan yang cukup besar.7
Salah satu media pembelajaran yang tidak memerlukan pendanaan
yang besar namun bersifat menyenangkan serta mendidik adalah dengan
menggunakan media berupa kartu. Penggunaan media kartu IPS dalam
penelitian ini diharapkan dapat berpengaruh positif dalam pembelajaran
IPS Terpadu sehingga membuat kegiatan belajar menjadi lebih menarik
dan menyenangkan. Kartu IPS merupakan salah satu alternatif media
pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran IPS
Terpadu.
Dalam pembelajaran menggunakan media kartu IPS menuntut guru
relatif berbeda dari pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran ini,
peran guru sebagai fasilitator, siswa harus lebih aktif, kreatif, dan mampu
bekerjasama dengan teman-temannya. Penggunaan media berbentuk kartu
ini digunakan agar siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang
memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

6
Ken Freed, Media an Education, dari: http//www.media-vision.com/ed-edmedia.html.,
diakses: 10 November 2010
7
Sumiati Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 170
6

kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk


memahami materi IPS Terpadu.
Menurut Michael Sciven Salah satu alasan menggunakan media
kartu sebagai bantuan mengajar dalam hal ini adalah agar siswa dapat
belajar untuk mentransfer metode sains atau kemampuan inkuiri secara
keseluruhan pada pengalaman belajar di sekolah.8 Berbagai studi
menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya dapat
memotivasi siswa, menyenangkan, dan ramah serta siswa mempunyai
suara dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat meningkatkan hubungan
dan kepercayaan dalam pengajaran. Sehingga diharapkan dengan adanya
keinginan dan keaktifan siswa untuk menerima pelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar yang kemudian akan berpengaruh positif
terhadap hasil belajar.
Media permainan merupakan satu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu siswa dalam memahami teori secara mendalam
melalui pengalaman-pengalaman belajar. Bahkan dengan permainan dapat
meningkatkan aktifitas, minat dan motivasi siswa dalam belajar. Hal ini
senada dengan pendapat Abdul Kadir yang mengatakan, permainan
menjadi salah satu alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan
kepada siswa dengan menarik dan berbekas, juga berfungsi untuk
merangsang minat dan perhatian siswa. Menurut Abdul Kadir, media
permainan juga mampu merangsang daya pikir inovatif, kreatif, dan kritis
siswa sehingga mereka mampu memahami pesan yang diberikan. Respon-
respon positif yang timbul secara komunikatif merupakan hasil dari
permainan yang dirancang dan diatur secara menarik dan sistematis.9

8
Michael Sciven, Taking Games Seriously, dari:
http//homepages.wmich.edu/~mscriven/taking%20games%20seriously%20complete,rtf., diakses:
10 November 2010
9
Abdul Kadir, Media Permainan Kokami, dalam www.dunia guru.com, akses 10
Novemver 2010.
7

Melihat pentingnya penggunaan media untuk menumbuhkan


motivasi, minat, dan aktifitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekonomi, maka peneliti
merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA
PADA MATERI EKONOMI.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang timbul dilihat dari berbagai aspek,
diantaranya:
1. Mata pelajaran IPS sulit dimengerti oleh siswa
2. Proses belajar mengajar yang masih monoton.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Belum adanya pengintegrasian nilai-nilai dalam pembelajaran.
5. Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini, peneliti membatasi masalah pada kurangnya
penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang
diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu pada materi Ekonomi. Hasil
belajar yang diteliti adalah pada aspek kognitif siswa.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka penulis membuat suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
Bagaimanakah efektivitas penggunaan media permainan kartu
terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekonomi?
8

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas
penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPS terpadu siswa pada materi Ekonomi.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Memberi masukan kepada pihak-pihak terkait tentang pembelajaran
yang dapat membangkitkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi guru dalam menentukan metode
pembelajaran yang tepat pada materi Ekonomi.
3. Sebagai bahan acuan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang
kreatif dan efektif dengan menggunakan variasi media, sehingga materi
yang disampaikanm dapat dipahami oleh siswa dengan mudah.
4. Memberi masukan bagi tenaga pengajar sebagai acuan untuk
digunakan dalam penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti


1. Belajar
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang
peranan yang penting/vital. Mengajar adalah proses membimbing
kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi
kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi tiap
guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia
dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar
yang tepat dan serasi bagi siswa.
Menurut James O. Whitaker, belajar dapat didefenisikan:
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman. Pendapat lain, bahwa belajar
adalah sama saja dengan latihan sehingga hasil belajar akan
nampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu. Menurut
pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil

9
10

interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan


hidupnya.1

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui


pengalaman.(learning is defined as the modification or strethening of
behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar adalah
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada
itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang
belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh
pengetahuan, belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan
secara otomatis, dan seterusnya. Ada pula tafsiran lain tentang belajar,
yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Lester D. Crow dan Alice Crow mendefeniskan :
Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan dan sikap-sikap. Upaya yang dilakukan oleh seorang
yang belajar untuk memperoleh berbagai kebiasaan, ilmu dan
sikap diatas dilakukan dengan cara tertentu, sehingga hambatan
yang ditemukan dalam proses belajar dapat diatasi. Sehingga
menimbulkan suatu perubahan dalam dirinya dalam mereaksi
terhadap situasi belajar yang dialaminya.2

Dalam konteks psikologi pembelajaran pengertian tentang belajar,


sangat beragam. Beragamnya pengertian belajar dipengaruhi oleh teori
yang melandasi rumusan belajar itu sendiri. Banyak orang
beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau
menghapal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran. Anggapan seperti itu mungkin tidak sepenuhya keliru,

1
Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : Reneka
Cipta,1991), h.119-121
2
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Uhamka Press, 2003),
h.30
11

karena prakteknya banyak orang yang belajar dengan menghapal.


Padahal, menghapal hanya salah satu bagian dari beberapa cara belajar.
Menurut Surya, belajar dapat didefenisikan:
Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan
dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Belajar juga berarti suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sedangkan Menurut Hamalik belajar
mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan
perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misal pemuasan
kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Hilgard
dan Brower, menyatakan bahwa belajar adalah sebagai perubahan
dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.3

Secara psikologi belajar didefenisikan suatu aktifitas


mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.4 Dalam hal
ini, belajar berarti sesuatu yang dilakukan seseorang untuk dapat
merubah dirinya menjadi yang lebih baik.
Menurut Nasution, belajar dapat didefenisikan:
Belajar itu merupakan suatu perkembangan, proses perkembangan
itu melalui tiga fase, yaitu fase acquisition (kemampuan) dimana
seorang mengumpulkan pengetahuan, kemudian fase
specialization (spesialisasi), dimana seseorang memusatkan
perhatiannya kepada bidang tertentu, dan akhirnya fase
integration (penyatuan) dimana seseorang menaruh minat untuk
gaya belajar yang selama ini kurang digunakannya, dan dengan
demikian memperoleh minat dan tujuan hidup baru.5

3
Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama. (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2006) h. 8
4
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
1996), h. 53
5
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT
Bina Aksara, 1984), h. 114.
12

Nasution mengatakan bahwa, belajar sebagai perubahan kelakuan


berkat pengalaman dan latihan. Hal senada yang diungkapkan oleh
Slameto yang mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.6 Dalam pengertian ini
perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan
juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala
aspek pribadi seseorang.
Belajar juga diungkapkan oleh Martinis Yamin yang mengatakan
bahwa belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah
perilakunya diakibatkan pengalaman.7 Demikian juga Harold Spear
mendefenisikan belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran,
membaca dan meniru8. Belajar dapat diartikan sebagai suatu
perubahan yang relatif menetap dalam perilaku seseorang. Defenisi
belajar tersebut mengandung pengertian, bahwa belajar adalah
perubahan perilaku seseorang yang relatif menetap akibat pengalaman
yang didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan
meniru. Proses belajar sebaiknya didasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh siswa sehingga ia dapat mengikutinya
dengan baik.
Burton yang dikutip oleh Uzer Usman menyatakan, learning is
a change in the due to instruction of that individual and his
environment.9 Dalam pengertian ini terdapat kata change atau
perubahan yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses

6
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1995), cet.3., h. 2.
7
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2002). h.99.
8
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran ..., (Jakarta: Gaung Persada Press, 2002).
h.99.
9
M. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2007) cet.17. h.5
13

belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek


pengetahuannya, keterampilannya maupun aspek sikapnya, belajar
adalah suatu aktivitas yang direncanakan untuk meningkatkan
kemampuan serta memperoleh ketrampilan dan pengetahuan baru,
untuk tumbuh dan mendewasakan seseorang sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan.
Ali Imron mengatakan ada sejumlah ciri-ciri belajar yang dapat
dibedakan dengan kegiatan lain selain belajar, yaitu: (1) Belajar
adalah suatu proses yang disengaja dan secara sadar; (2) Belajar
merupakan suatu aktivitas yang dirancang; (3) hasil belajar relatif
menetap dan tidak berubah-ubah.10
Dalam penelitian ini belajar dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan
belajar.

2. Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil belajar terdiri dari
dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu
yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Kemudian belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.11 Suatu proses belajar
akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dari
apa yang dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat
dilakukannya. Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapat
diamati dan dapat dibuktikan dengan perbuatan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan S. Nasution yang mendefenisikan hasil belajar sebagai

10
Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Putaka Jaya, 1996) h. 15-16.
11
Depdikbud, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)
14

suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja
perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan
dalam diri pribadi individu yang belajar.12
Sicilia Sawitri mendefenisikan hasil belajar sebagai kapasitas
atau kemampuan yang dapat diperoleh setelah seseorang mengikuti
program pembelajaran. Hasil belajar ini dapat dikelompokkan ke
dalam tiga domain, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor.13
Selanjutnya menurut Veithzal Rivai, hasil belajar adalah:
Proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar seseorang
dengan cara membandingkan dengan norma tertentu dalam sistem
penilaian yang disepakati. Rivai juga mengatakan, hasil belajar
dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian,
kecakapan atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian
itu terjadi tahap demi tahap. Jika seseorang mengalami perubahan
baik dari segi kepandaian, kecakapan atau kemampuannya kepada
arah yang lebih baik dari sebelumnya, maka orang tersebut telah
mendapatkan hasil belajar14.

Hasil belajar adalah indikasi yang menunjukkan upaya


penguasaan pengetahuan (kognitif) siswa terhadap materi pelajaran
yang diberikan guru melalui kegiatan kokurikuler (pekerjaan rumah)
dan tes ulangan. Hasil belajar nilai akhir dari seorang siswa yang
diukur melalui teknik evaluasi, memenuhi aspek evaluasi dan dapat
digunakan sebagai petunjuk seberapa jauh materi pelajaran telah
dikuasai siswa.

12
S. Nasution.Didaktik Asas-asas Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,1995) cet.1, h.34.
13
Sicilia Sawitri, Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal Terhadap
Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan, (Jurnal Pendidikan, no.1 tahun XXVI, 1996), h. 40.
14
Veithzal Rivai, Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah
Manajemen Keuangan, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038 tahun ke-8 September
2002), h. 728.
15

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah:
a. Faktor internal yang meliputi dua aspek , yaitu; aspek
fisiologis dan aspek psikologis, yang terdiri dari lima faktor,
yaitu:
1) Intelegensi siswa
2) Sikap siswa
3) Bakat siswa
4) Minat siswa
5) Motivasi siswa
b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Lingkungan sosial
2) Lingkungan non sosial (sarana dan prasarana), termasuk
didalamnya media pembelajaran.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.15

Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar


siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan
terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa
menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Jika
siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut, maka siswa tidak dapat
belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan
nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan
belajar. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi
penggunaan media permainan kartu dengan metode diskusi kelompok.
Hasil belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi
proses hasil belajar siswa di sekolah. Terdapat dua faktor utama yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa
(internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan
(eksternal). Tinjauan kedua faktor tersebut adalah:

15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), cet. 3., h
145
16

1) Faktor dari dalam siswa (internal)


a. Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi
harus cukup, karena kekurangan kadar makanan akan
mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya
dapat berupa kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Selain
beberapa penyakit kronis juga sangat mengganggu hasil
belajar siswa, demikian pula kondisi fungsi panca indera
terutama mata dan telinga.
b. Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa
aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan akan
kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang
lain, kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari
masyarakat.
2) Faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal)
a. Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara,
cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat
(letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk
belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku dan alat
peraga).
b. Faktor sosial diantara faktor manusia (sesama manusia),
baik itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat
disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.16

Berdasarkan uraian di atas, Clark mengatakan bahwa hasil


belajar yang diperoleh siswa 70% dipengaruhi kemampuan siswa dan
30% dipengaruhi oleh lingkungan.17 Sungguhpun demikian, hasil
yang dapat diraih siswa juga tergantung dari lingkungan, salah satu
lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar
di sekolah adalah kualitas pengajaran. Hal senada dengan apa yang
dikatakan Carrol, bahwa ada lima faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa yaitu: 1) bakat pelajar, 2) waktu yang tersedia
untuk belajar, 3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan
pelajaran, 4) kualitas pengajaran, dan 5) kemampuan individu.

16
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,. (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hal.
233, et. Seqq.
17
Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h. 39
17

4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


a. Pengertian IPS
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.18
IPS merupakan padanan dari Sosial Studies dalam konteks
kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali
digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga
Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS ( Marsh,
1980; Martorella, 1976). Kurikulum Pendidikan IPS tahun 1994
sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan (1990),
merupakan difusi dari berbagai disiplin ilmu.19

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran


yang di ajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga
pendidikan menengah. Dimana sasaran utamanya adalah
pengembangan teoritis, seperti yang menjadi penekaan pada socian
science. Bedasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang
bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta
mata pelajaran ilmu sosial lainnya.

b. Ruang Lingkup IPS


IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdiri
dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi dan tata Negara.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS (Terpadu) meliputi beberapa
aspek-aspek sebagai berikut:
1) manusia, tempat dan lingkungan.

18
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009) cet. 1, h. 11
19
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. 3, h. 14
18

2) waktu, keberlanjutan dan perubahan.


3) sistem sosial dan budaya.
4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan20
Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, IPS berkenaan
dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan
materinya, memenuhi kebutuhan kebudayaan-kebudayaan jiwanya,
pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur
kesejahteraan, pemerintahan dan sebagainya. Sehingga dapat
dikatakan yang menjadi ruang lingkup IPS adalah manusia pada
konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya
maka dalam pembelajaran IPS ditiap jenjang pendidikan harus
melakukan bembatasan-pembatasan sesuai dengan kemampuan pada
tingkat masing-masing. Pembelajaran IPS bukan hanya sekedar
menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan para siswa,
melainkan lebih jauh kebutuhannya sendiri dan sesuai kebutuhan dan
tuntutan masyarkat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS harus pula
menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat.
Gejala-gejala yang diluar jendela kelas dan di luar halaman
sekolah seperti; persampahan, kemacetan lalu lintas, pengangguran,
dan lain-lain merupakan materi IPS yang dapat merangsang pikiran
para siswa. Gejala-gejala tersebut ditinjau dari berbagai dimensi atau
segi ekonomi, segi mental, segi sikap, berhubungan antar manusia dan
lain-lain. Melalui proses tersebut, guru dan siswa telah memberikan
fungsi yang praktis kepada masyarakat sebagai sumber materi IPS.
Dengan demikian, baik guru maupun murid tidak berhadapan dengan
sumber dan materi yang asing bagi mereka, pada diri siswa dapat
dibina konsep-konsep IPS yang sesuai dengan kenyataan.

20
Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2009), Cet, 1, h,208.
19

c. Karakteristik IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain
sebagai berikut:
1) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi
bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari
struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi,
yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok
bahasan atau topik (tema) tertentu.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan
pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat
dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan
pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial
serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti
pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan
keamanan.
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan
tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial
serta kehidupan manusia secara keseluruhan.21

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa karakteristik IPS


merupakan gabungan dari berbagai materi yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, IPS juga merupakan salah satu
mata pelajaran yang sangat penting karena materinya menyangkut
dengan kehidupan sehari-hari manusia secara keseluruhan.

21
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2001), h. 126.
20

d. Tujuan IPS
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai siswa
sebagai individu maupun sebagai sosial budaya.22
Tujuan utama IPS di tingkat sekolah yaitu untuk
mempersiapkan para siswa sebagai warga Negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai
(attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan
untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta
kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang
baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa IPS
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan
nilai siswa sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial
dan budaya, agar nantinya mampu hidup ditengah-tengah
masyarakat dengan baik.

5. Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Defenisi ekonomi, menurut Iskandar Putong, ekonomi atau
economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal
dari bahasa yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos
yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain,

22
Syafruddin Nurdin,Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa
dalam KBK. (Jakarta: Ciputat Press, 2005) h.23
21

pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal


yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah
tangga.23

Ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu sosial berasal dari


bahasa yunani yaitu dari kata oikonomika, kata ini berasal dari oikos
dan nomos, oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti terlaksana
atau pengaturan, jadi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Modern, Ekonomi mengandung arti tentang pengetahuan dan
penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi,
pemasaran dan pemakaian barang serta kekayaan.24
Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang
bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi
keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas.25
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu
ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak bervariasi, tidak terbatas
dan berkembang dalam sumber daya yang akan melalui pemilihan-
pemilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dan
mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai
kemakmuran, kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat
memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa.

6. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.26 Selain sebagai

23
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002),
Ed.2, cet,1,h.14
24
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.4
25
Sapriya, Pendidikan IPS, Konsep dan pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), h.24
26
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta :
PT Raja Grafindo,2003) h. 6
22

pengantar pesan, media juga merupakan suatu sarana dalam proses


pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa. Oemar Hamalik berpendapat bahwa media pendidikan
merupakan alat, metode dan teknik yang dapat mengefektifkan
komunikasi dan interaksi dalam proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah.27
Menurut Munadi, media pembelajaran merupakan sumber-
sumber belajar selain guru yang disebut penyalur atau penghubung
pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan oleh para guru atau
pendidik.28
Banyak batasan yang dikemukakan para ahli tentang media.
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan dan informasi.29
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan segala bentuk yang dipergunakan orang
untuk proses informasi dalam pembelajaran guna memberikan motivasi
dan inovasi pada pembelajaran agar dapat terjadi proses belajar pada
siswa secara efektif dan efisien. Dalam hal ini efektif berarti
memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari pesannya dan
kepentingan siswa yang sedang belajar. Sedangkan efisien artinya
memiliki daya guna ditinjau dari segi cara penggunaannya, waktu dan
tempatnya. Suatu media dikatakan efisien apabila penggunaannya
mudah, dalam waktu yang singkat dapat mencapai isi yang luas dan
tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Media juga harus bersifat
komunikatif, artinya media tersebut mudah dimengerti maksudnya,

27
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya BAkti, 1994), h. 12.
28
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h.5
29
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005), h. 6.
23

dengan kata lain apa yang ditampilkan melalui media tersebut mudah
untuk dipahami siswa.30
Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa
untuk belajar lebih baik dan meningkatkan performance siswa sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi media dalam pembelajaran
adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
menyampaikan informasi dari sumber kepada siswa yang bertujuan
untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk
mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan, untuk
menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, serta
memberikan penguatan motivasi.

7. Fungsi Media Pembelajaran


Azhar dalam Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa.31 Selain itu, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan
memadatkan informasi.
Asnawir mengatakan fungsi media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar adalah untuk mengatasi hambatan dalam
berkomunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif siswa serta
mempersatukan pengamatan mereka.32 Banyak hal-hal yang sangat

30
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004), hl. 206.
31
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta : Gramedia,2004) h.4

32
Asnawir, Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.24.
24

tidak mungkin dilakukan di dalam kelas, seperti objek yang terlalu


besar, bisa digantikan oleh gambar, film bingkai, atau model.
Levie dan Lentz sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad,
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual sebagai berikut:
a. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.
b. Fungsi afektif, yaitu dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.
c. Fungsi kognitif, yaitu bahwa lambang visual/gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris, yaitu untuk mengakomodasikan siswa
yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks/disajikan secara verbal.33

Dengan penggunaan media pada proses pembelajaran, dapat


menambah daya tarik untuk siswa. Dalam hal ini, media dapat
diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap
terjaga dan memperhatikan. Selain itu, media juga dapat merubah
peran guru menjadi lebih positif. Beban guru untuk penjelasan yang
berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi, sehingga ia
dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses
pembelajaran, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa
merupakan dunia komunikasi sendiri. Dalam proses belajar mengajar
terjadi pertukaran informasi, ide dan pikiran antara keduanya yang
terkadang terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi
tersebut tidak berjalan efektif dan efisien. Untuk mengatasi
kemungkinan diatas dapat digunakan media pendidikan atau
pembelajaran dalam proses KBM, agar terjadi keserasian dalam
penerimaan informasi.

33
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, h.4
25

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber


belajar. Dalam kalimat sumber belajar ini tersirat makna keaktifan,
yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.
Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip
pengelolaan pusat sumber belajar (1992) menyebutkan bahwa
sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem
instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan
lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami
sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang
(siswa) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses
belajar.34

Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki


kemampuan untuk menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit
menjadi lebih sistematik dan sederhana, meningkatkan daya tarik,
perhatian pembelajaran, dan meningkatkan sistematika pembelajaran.
Adapun kriteria-kriteria tersebut yaitu :
a. Tingkat ketertarikan
b. Keterpahaman
c. Kredibilitas
d. Tingkat identifikasi perilaku atau kejadian
e. Ketepatan pesan yang disampaikan
f. Daya penuh terhadap pemusatan perhatian
g. Efektif 35

Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa


fungsi media tidak lagi sekedar merupakan alat bantu tetapi sudah
merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Dengan kata
lain seperti ada pembagian tugas antara guru dengan media
pembelajaran.

34
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah Pendektan Baru (Jakarta : Gaung Persada
Press,2008) h. 37
35
Wahyu Sukartiningsih, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan
dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004, h. 56
26

8. Permainan Kartu Dalam Pembelajaran


Apa yang disebut permainan (games) adalah setiap kontes antara
para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-
aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap
permainan harus mempunyai empat komponen utama yaitu:
a. Adanya pemain
b. Adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi
c. Adanya aturan-aturan main, dan
d. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Sebagai media pembelajaran, permainan memungkinkan adanya


partisipasi aktif siswa untuk belajar. Permainan mempunyai
kemampuan untuk melibatkan siswa dalam proses belajar secara
aktif. Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk
dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti halnya permainan
kartu. Media permainan mempunyai beberapa kelebihan sebagai
berikut:
a. Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan
b. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa
untuk belajar.
c. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung.
d. Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun
peran-peran ke dalam situasi dan peranan sebenarnya di
masyarakat.
e. Permainan bersifat luwes.
f. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.36

Adapun kelemahan dari media permainan antara lain:


a. Sifatnya luwes sehingga membuat siswa terlalu asyik bermain
sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
b. Efektivitas pembelajaran tergantung materi yang dipilih secara
khusus.
c. Terkadang dibutuhkan biaya yang cukup besar.
d. Membutuhkan waktu yang cukup lama.37

Saat ini permainan kartu semakin beragam, dan beberapa


permainan kartu beralih fungsi, tidak hanya sekedar untuk permainan
tetapi juga merupakan media dalam pembelajaran. Seperti yang

36
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan, h. 78-79
37
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan, h. 78-79
27

dikatakan oleh seorang pengajar di Instituteof Comunication Studies,


University of Leeds yaitu David Guantlett, mengatakan bahwa:
Ia telah membuat sebuah permainan kartu teori yang berisi
tentang pemikiran dan teori-teori kebudayaan. Dikatakan David,
bahwa permainan kartu teori (kartu pendidikan) yang ia buat,
dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dengan
permainan kartu teori, pemain dapat mempelajari dan
memahami ide-ide atau konsep-konsep yang yang terdengar
sulit38.

Media permainan kartu pada penelitian ini adalah satu paket kartu
yang disajikan dalam bentuk kartu IPS. Dalam hal ini masing-masing
kelompok memasangkan kartu tersebut sesuai dengan pasangannya.
Untuk menarik perhatian siswa, maka bahan dasar kartu diberi warna.
Dalam penggunaan media kartu tersebut sekelompok siswa diberikan
satu paket kartu IPS.
Peraturan permainan kartu IPS:
1. Permainan ini merupakan kompetisi antar kelompok
2. Satu kelompok terdiri dari 4-5 pemain
3. Masing-masing kelompok mendapatkan satu paket kartu IPS
4. Masing-masing kelompok berusaha mencari pasangan dari
kartunya dengan cara setiap siswa membaca pertanyaan.
5. Siswa yang memiliki kartu jawaban sesuai dengan pertanyaan
dapat meletakkan kartu jawabannya dibawah kartu soal.
6. Permainan dinyatakan selesai bila telah sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Dan pemenang dilihat dari kelompok
yang menyelesaikan soal-soal dengan benar dan cepat.

38
Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0151_0605585_chapter2.pdf Diakses kamis
24/03/11
28

Contoh Kartu IPS

Pengertian pajak

Iuran wajib yang dibayar oleh wajib


pajak berdasarkan norma-norma
hokum untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan umum
yang balas jasanya tidak diterima
secara langsung

Pengertian retribusi

Pungutan yang dikenakan kepada


masyarakat yang menggunakan
fasilitas yang disediakan negara
29

Fungsi
pajak

Sebagai
Sebagai
pengatur
pendapatan
kegiatan
negara
ekonomi

Sebagai alat Sebagai alat


pemerata stabilitas
ekonomi perekonomian

Jumlah barang/jasa yang


Pengertian akan dibeli pada berbagai
tingkat harga, waktu, dan
permintaan tempat tertentu.

Pengertian Jumlah barang yang


ditawarkan pada tingkat harga,
penawaran waktu dan tempat tertentu
30

Berdasarkan jumlah konsumen:


a. Permintaan Individual
b. Permintaan Pasar

Macam-macam
permintaan
Berdasarkan daya beli
konsumen:
a. Permintaan efektif
b. Permintaan potensial
c. Permintaan absolut

Pada gambar kartu IPS diatas, terlihat bahwa pada setiap satu
buah kartu IPS, terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan
bagian bawah. Kotak bagian bawah kartu merupakan butir
pertanyaan, sedangkan pada bagian bawah kartu berupa jawaban
untuk setiap butir jawaban. Masing-masing kelompok harus dapat
mencocokkan antara butir pertanyaan dengan jawaban.

9. Pajak, dan Terbentuknya Harga Pasar


1) Pengertian pajak
Pajak adalah iuran dari masyarakat kepada kas negara yang
dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang dengan tanpa
mendapat jasa timbal balik langsung39. Dan pajak merupakan
sumber pendapatan kas negara yang merupakan pengeluaran dari
masyarakat.

39
Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas
VIII. (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 311.
31

1) Fungsi pajak
Secara umum pajak memiliki empat fungsi dalam
pembangunan, yaitu;
a) Sebagai sumber pendapatan negara
b) Sebagai alat pemerata perekonomian
c) Sebagai pengatur kegiatan ekonomi
d) Sebagai alat stabilitas perekonomian
2) Jenis-jenis pajak
a) Berdasarkan pihak yang menanggung, terdiri dari; pajak
langsung seperti PPh, dan PBB. Pajak tidak langsung
sepertiPPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM.
b) Berdasarkan pihak yang memungut; pajak negara misalnya
PPh, PBB, PPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM.
Pajak daerah misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak
reklame, retribusi terminal, dan lain sebagainya.
c) Berdasarkan sifatnya; pajak objektif seperti pajak penghasilan
(PPh). Pajak subjektif seperti PBB, PPn, PPN, dan PPn-BM.
3) Sistem perpajakan di Indonesia
Sistem perpajakan adalah tatacara yang digunakan oleh
suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada
masyarakat. Agar pemungutan pajak berjalan dengan baik ada
beberapa hal yeng perlu diketahui, yaitu:
a) Kriteria pemungutan pajak yaitu; distribusi beban pajak harus
adil, beban pajak harus lebih seminimal mungkin, pajak harus
mampu memperbaiki ketidak efisienan, pajak harus mampu
melakukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem pajak
harus dimengerti oleh wajib pajak, biaya administrasi dan
biaya pelaksanaannya haruslah seminimal mungkin, dapat
dilaksanakan, dan dapat diterima.
b) Unsur-unsur pajak yaitu; subjek pajak, wajib pajak, objek
pajak, tarif pajak (proporsional, progresif, dan degresif).
32

c) Pajak yang ditanggung keluarga, yaitu pajak penghasilan


(PPh), dan pajak bumi dan bangunan (PBB).
2) Permintaan, penawaran harga barang dan jasa
1) Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada
berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.permintaan
akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah
sama, karena masing-msing memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan akan barang dan jasa, yaitu:
a) Harga barang
b) Pendapatan masyarakat
c) Selera masyarakat
d) Kualitas barang
e) Harga barang lain yang berkaitan
f) Waktu
g) Jumlah penduduk
h) Kejadian yang akan datang.
Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga
suatu barang, maka makin banyak jumlah barang yang diminta,
dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang
yang diminta makin berkurang. Jadi, hubungan antara harga
barang dengan permintaan berbanding terbalik.
Macam-macam permintaan, yaitu; berdasarkan jumlah
konsumen (permintaan individual, dan permintaan pasar).
Berdasarkan daya beli konsumen (permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut).
2) Pengertian penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran:
33

a) Biaya produksi
b) Tingkat teknologi
c) Harga barang lain
d) Tujuan perusahaan
Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga barang
yang ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang
ditawarkan pun akan bertambah, dan sebaliknya jika harga
barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan
berkurang.
3) Harga keseimbangan
a) Pengertian harga keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar
menawar.
b) Proses terbentuknya harga keseimbangan
Terbentuknya harga keseimbangan melalui proses tawar
menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai
kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga
permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya
sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan
bersama.

B. Acuan Teori Rancangan Alternatif atau Desain-desain


Anternatif Intervensi Tindakan
Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Hamalik dalam bukunya mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
34

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-


pengaruh psikologis terhadap siswa.40 Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pengajar akan sangat membantu keefektivan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran.
Pada pembelajaran IPS, media pembelajaran sangat membantu
dalam mengoptimalkan proses pembelajaran. Karena IPS merupakan mata
pelajaran yang kompleks, dengan bantuan media diharapkan dapat
membantu siswa untuk memahami materi-materi yang ada dalam IPS.
Pada penelitian ini, penulis mencoba memilih media permaianan
kartu dalam proses pembelajaran IPS. Khususnya untuk materi Ekonomi.
Karena materi ini berisi fakta-fakta dan istilah-istilah yang cukup banyak
dan bervariasi yang harus dipahami dan sekaligus dihafalkan oleh siswa.
Sehingga dengan media permainan kartu diharapkan siswa lebih mudah
memahami dan mengingat istilah-istilah yang ada. Dengan demikian
belajar IPS siswapun diharapkan dapat meningkat, khususnya untuk materi
Ekonomi.

C. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan


1. Mardiah, pengaruh permainan kartu terhadap hasil belajar siswa
kelas X pada pokok bahasan tata nama senyawa. Skripsi jurusan
pendidikan IPA FITK UIN Jakarta 2007. Dalam kesimpulannya
mengatakan permainan kartu memberi pengaruh yang baik
terhadap hasil belajar. Mardiah juga mengatakan rata-rata hasil
belajar siswa yang menggunakan media permainan kartu lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media
kartu.
2. Ika Kristianti, efektivitas pembelajaran kimia pokok bahasan tata
nama senyawa dan persamaan reaksi kimia sederhana dengan
media permainan kartu. Ika menyimpulkan bahwa: 1) Media
permainan kartu dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran tata
40
Hamalik, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksra), h. 17-18
35

nama senyawa dan persamaan reaksi kimia sederhana; 2) Media


permainan kartu dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa
terhadap pelajaran kimia; 3) Media permainan kartu dapat
memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah.

D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan


Agar penelitian ini terlaksana dengan baik, maka sangat diperlukan
konsep perencanaan tindakan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan
penelitian. Dengan adanya konsep perencanaan tindakan yang telah dibuat
sebelum melakukan penelitian, diharapkan penelitian yang akan
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana. Pada penelitian ini konsep
perencanaan tindakan yang diajukan adalah sebagai berikut:
NO TAHAPAN KEGIATAN WAKTU
1 ANALISIS Wawancara dengan guru IPS seputar Dilaksanakan
KEBUTUHAN pelajaran IPS, khususnya materi selama 2 hari
ekonomi (03 dan 04 Mei
Wawancara dengan beberapa siswa 2011)
2 TEMUAN AWALa. Kesulitan guru dalam mengajar IPS Dilaksanakan
b. Kesulitan siswa dalam mempelajari selama 2 hari
IPS (11 dan 12 Mei
c. Hasil belajar siswa yang kurang 2011)
bagus
3 DIAGNOSA Penggunaan media permainan kartu Dilaksanakan
dapat mengatasi kesulitan guru selama 1 hari
dalam mengajar IPS dan kesulitan (13 Mei 2011)
siswa dalam mempelajarai IPS.
a. Dengan menggunakan media
permainan kartu dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
4 PERENCANAANa. Peneliti membuat acuan program Dilaksanakan
36

TINDAKAN pembelajaran dengan media selama 2 hari


SIKLUS I permainan kartu pada materi (14 dan 15
ekonomi. Mei2011)
b. Peneliti mempersiapkan media
permainan kartu
5 PELAKSANAANa. Sebelum proses pembelajaran Dilaksanakan
TINDAKAN dilaksanakan, guru memberikan tes selama 2 hari
SIKLUS I kemampuan awal (pre test) kepada (18 dan 19 Mei
siswa 2011)
b. Guru memberikan penjelasan
mengenai silabus materi yang akan
diberikan kepada siswa
c. Guru membagi kelas menjadi 8
kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4 hingga 5 orang
d. Guru membagikan media permainan
kartu
e. Guru menjelaskan aturan permainan
kartu dengan memberikan contoh
f. Siswa memainkan media permainan
kartu
g. Siswa mempresentasikan hasil
perminan
h. Pada akhir pembelajaran guru dan
siswa bersama-sama menyimpulkan
materi
6 MONITORING a. Peneliti mencatat setiap detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas selama 2 hari
KEBERHASILANb. Memberikan tes kemampuan akhir (18 dan 19 Mei
PROSES (posttest) dan kuisioner kepada siswa 2011)
37

PEMBELAJARAN pada akhir siklus I


PADA SIKLUS I
7 REFLEKSI a. Pengolahan dan menganalisis data Dilaksanakan
PROSES yang diperoleh pada siklus I selama 2 hari
PEMBELAJARANb. Menarik kesimpulan kekurangan (20 dan 21 Mei
PADA SIKLUS I siklus I 2011)
c. Merefleksikan kekurangan siklus I
8 PERENCANAANa. Mencari solusi dari kekurangan yang Dilaksanakan
TINDAKAN terdapat pada siklus I selama 2 hari
SIKLUS II b. Peneliti melakukan penyempurnaan (22 dan 24 Mei
acuan program pembelajaran dengan 2011)
media permainan kartu pada materi
ekonomi
c. Peneliti kembali mempersiapkan
media permainan kartu
9 PELAKSANAANa. Sebelum proses pembelajaran Dilaksanakan
TINDAKAN dilaksanakan, guru memberikan tes selama 2 hari
SIKLUS II kemampuan awal (pre test) kepada (25 dan 26 Mei
siswa 2011)
b. Guru memberikan penjelasan
mengenai silabus materi yang akan
diberikan kepada siswa
c. Guru membagi kelas menjadi 8
kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4 hingga 5 orang
d. Guru membagikan media permainan
kartu
e. Guru menjelaskan aturan permainan
kartu dengan memberikan contoh
f. Siswa memainkan media permainan
38

kartu
g. Siswa mempresentasikan hasil
permainan
h. Pada akhir pembelajaran guru dan
siswa bersama-sama menyimpulkan
materi
10 MONITORING a. Peneliti mencatat setiap detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas selama 2 hari
KEBERHASILANb. Memberikan tes kemampuan akhir (25 dan 26 Mei
PROSES (posttest) dan kuisioner kepada siswa 2011)
PEMBELAJARAN pada akhir siklus II
PADA SIKLUS II
11 REFLEKSI a. Mengolah dan menganalisis data Dilaksanakan
PROSES yang diperoleh pada siklus II selama 2 hari
PEMBELAJARANb. Menarik kesimpulan dari hasil (28 dan 29 Mei
PADA SIKLUS II analisis pada akhir siklus II 2011)
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

E. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran IPS pada materi Ekonomi dengan menggunakan media
permainan kartu diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Darussalam Cimanggis-


Ciputat pada semester genap tahun ajaran 2010-2011. Penelitian akan
dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2011.

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan


Siklus Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan


kelas. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan media permainan kartu,
siswa terlibat langsung dan memainkan kartu yang telah disediakan oleh
guru. Media permainan kartu ini memicu siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan antusias dan memudahkan siswa dalam memahami
konsep dan menyerap ilmu yang diberikan. Dengan demikian diharapkan

39
40

hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun rancangan siklus dalam


penelitian ini dapat dilihat pada bagan 1.

C. Subjek atau Partisipasi yang Terkait

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa
kelas VIII SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat. Adapun jumlah siswa
yang menjadi subjek penelitian sebanyak 37 siswa/i, yang terdiri dari 22
siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

D. Peran Peneliti dalam Penelitian

Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai observer sekaligus


guru. Dan berkolaborasi dengan guru IPS sebagai partner, yaitu
menyaksikan segala aktifitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media permainan kartu
serta mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses
pembelajaran pada materi ekonomi yang menggunakan media permainan
kartu.

E. Tahap Intervensi Tindakan

Prosedur tindakan yang dilakukan pada penelitian ini sebagai


berikut:
1. Peneliti membuat acuan program pembelajaran dengan media
permainan kartu pada materi Ekonomi.
2. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, guru memberikan tes
kemampuan awal (pre test)
3. Guru memberikan penjelasan mengenai silabus materi yang akan
diberikan kepada siswa.
4. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok yang masing-masing terdiri
dari 4-5 siswa.
5. Guru membagikan media permainan kartu.
6. Guru menjelaskan aturan main kartu dengan memberikan contoh
41

7. Siswa memainkan media permaiana kartu


8. Siswa mempresentasikan hasil permainan
9. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi
10. Tes kemampuan akhir (post test)

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya partisipasi


siswa dalam berinteraksi selama proses pembelajaran berlangsung dan
adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya
pada materi Ekonomi dengan media permainan kartu.

G. Data dan Sumber Data

Data untuk analisis kebutuhan terhadap proses pembelajaran diambil


dari hasil wawancara dengan guru dan siswa. Data saat proses
pembelajaran berlangsung diambil dari lembar observasi, wawancara
bebas dengan guru pada akhir siklus serta dari hasil kuisioner tiap akhir
siklus. Sedangkan sumber data hasil belajar diperoleh dari hasil tes siswa
yang diberikan sebelum pembelajaran (pre test), dan sesudah pembelajaran
(post test).

H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan

1. Lembar wawancara analisis kebutuhan

Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa. Pedoman


wawancara kepada guru menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan
guru dalam mengajar IPS, khususnya pada materi Ekonomi. Sedangkan
pedoman wawancara dengan siawa menitik beratkan pada pandangan
siswa terhadap pelajaran IPS dan kesulitan dalam mempelajari IPS
khususnya pada materi Ekonomi serta saran siswa terhadap
pembelajaran berikutnya.
42

2. Lembar observasi proses pembelajaran

Lembar observasi diperlukan untuk mencatat kejadian-kejadian


selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini berisi
tentang kegiatan-kegiatan baik yang dilakukan oleh siswa ataupun oleh
guru selama proses pembelajaran.

3. Kuisioner

Kuisioner diberikan di akhir siklus. Selain untuk mengetahui


pendapat siswa tentang proses pembelajaran dengan menggunakan
media permainan kartu, juga untuk mengetahui minat siswa untuk
belajar dengan media permainan.

4. Tes kemampuan

Tes kemampuan dilakukan sebelum (pre test) dan sesudah (post


test) pembelajaran. Tes kemampuan yang dilakukan sebelum
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang
dimiliki siswa. Sedangkan tes kemampuan yang diberikan setelah
proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar/kemampuan siswa setelah mendapat pengajaran dengan media
permainan kartu.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan


melakukan wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru
IPS dan siswa. Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pandangan
siswa terhadap pembelajaran IPS, proses pembelajaran yang diterapkan
oleh guru, kesulitan guru dalam mengajarkan IPS pada siswa khususnya
pada materi Ekonomi, serta kesulitan siswa dalam mempelajari dan
memahami IPS khususnya pada materi Ekonomi.
43

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kejadian-


kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Selain observasi,
peneliti juga memberikan kuisioner disetiap akhir siklus untuk mengetahui
pendapat siswa tentang media permainan kartu dan tes kemampuan untuk
mendapatkan data hasil belajar IPS siswa.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan studi

1. Uji validitas

Validitas butir soal dicari dengan rumus product moment yang


menurut Arikunto adalah sebagai berikut:1

Keterangan

: koefisien korelasi

: rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya

: rerata skor total

: standar deviasi dari skor total

: proporsi siswa yang menjawab benar

Nb : banyaknya siswa yang menjawab benar

1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 185
44

N : jumlah seluruh siswa

Q : proporsi siswa yang menjawab salah

Jika harga r < dari harga dalam table, maka korelasi tidak signifikan.
Tetapi jika sebaliknya maka signifikan.

2. Uji reliabilitas

Tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan


rumus KR 20 (AnatesV4), sebagai berikut:2

n St 2 PiQi
rn
n 1 St 2

Keterangan:

Rn : reabilitas instrumen

N : banyaknya butir soal

St 2 : varians total

Pi : proporsi taste yang menjawab butir item dengan benar

Qi : proporsi taste yang menjawab butir item dengan salah

PiQi : jumlah dari hasil perkalian antara Pi dengan Qi

2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi , hal. 252
45

3. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan nilai rata-rata dari kelompok


peserta test. Pengujian taraf kesukaran menggunakan rumus:3

Keterangan:

P : indeks kesulitan untuk setiap butir soal

Np : banyak siswa yang menjawab benar untuk setiap butir

N : banyak siswa yang memberi jawaban pada soal yang


dimaksud

Kriteria indeks kesukaran:

0.00-0.30 : sukar

030-0.70 : sedang

0.70-1.0 : mudah

4. Daya pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan


untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong
kurang mampu (rendah prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda
adalah sebagai berikut:4

3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi , h. 372.
4
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi , h. 389
46

D = PA-PB, dimana

PA = dan PB =

Keterangan:

D : daya pembeda

PA : proporsi kelas atas

PB : proporsi kelas bawah

BA : banyak siswa atas yang menjawab benar untuk setiap butir


soal

BB : banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap


butir soal

JA : jumlah siswa kelas atas

JB : jumlah siswa kelas bawah

Klasifikasi daya pembeda:

D < 0.20 : buruk

D = 0.20 0.40 : cukup

D = 0.40 0.70 : baik

D = 0.70 1,00 : sangat baik


47

K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis

Setelah mendapatkan data dari hasil pengamatan pada setiap siklus,


maka data tersebut dianalisis. Adapun analisis yang dilakukan meliputi:

1. Hasil belajar

Untuk mengetahui peningkatan skor pre test dan post test


menggunakan rumus Normalized gain.5

N-gain =

2. Efektivitas media permainan kartu

Untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam


pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang
memperhitungkan ketuntasan hasil belajar, maka digunakan tafsiran
efektivitas untuk rata-rata N-gain adalah:6

Table 1. Tafsiran Normalized gain

Normalized gain Tafsiran


Kurang 0,40 Tidak efektif
0,40 0,55 Kurang efektif
0,56 0,75 Cukup efektif
0,76 1,00 Efektif

5
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu
Dalam Meningkatkan Hasil Baelajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia
Sederhana. (Skripsi, 2008) h. 35
6
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media... h.35
48

Analisis Wawancara dengan


kebutuhan guru dan siswa

OBSERVASI
AWAL
RENCANA TINDAKAN I

OBSERVASI
TINDAKAN I REFLEKSI
TINDAKAN I

PELAKSANAAN
TINDAKAN I

RENCANA
TINDAKAN II

OBSERVASI
REFLEKSI
TINDAKAN II
TINDAKAN II

PELAKSANAAN
TINDAKAN II

KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI

Gambar 3. Rancangan Siklus Penelitian Tindakan


BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tentang SMP DARUSSALAM.
1. Sejarah Berdiri SMP Darussalam
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan kepala
sekolah SMP Darussalam Ciputat diperoleh keterangan bahwa SMP
Darussalam didirikan pada tahun 1985 dengan SK pendirian sekolah
Nomor: 779/102/Kep/E/1987 oleh Yayasan Pendidikan Islam (YPI)
Darussalam. SMP Darussalam beralamat di Jl. Otista No. 36 RT. 001/10
Cimanggis Ciputat, Kab. Tangerang.
Pada awal berdirinya masyarakat mempunyai respon yang sangat
baik terbukti, saat pendaftaran dibuka SMP Darussalam langsung
menerima siswa sebanyak 83 orang (dua kelas) dan tenaga pendidik serta
karyawan sebanyak 20 orang. Pada saat ini SMP Darussalam berstatus
terakreditasi A dengan jumlah siswa 1367 orang dan tenaga pendidik
beserta karyawan berjumlah 61 orang.
Sekolah ini didirikan sebagai suatu wujud serta dalam
pembangunan generasi muda dan kepedulian dalam meningkatkan mutu
pendidikan, baik bidang IPTEK maupun IMTAQ, serta membekali siswa
dengan keterampilan melalui penyaluran minat dan pengembangan
bakat, sebagai bekal masa depan siswa.

49
50

2. Visi dan Misi SMP Darussalam


VISI:
SMP Darussalam berprestasi dalam belajar dan berkarya, dipercaya dan
dibanggakan, serta menghasilkan para lulusan yang Cerdas, Terampil
dan Berakhlak.
MISI:
1. Meningkatkan sikap tanggung jawab atas dasar keikhlasan seorang
muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Mengembangkan propesionalisme personal dan peningkatan
pelayanan pendidikan demi pencapaian mutu lulusan.
3. Memacu terciptanya lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih
dari pengaruh lingkungan yang tidak baik.

3. Sarana dan Fasilitas


Menjawab tuntutan kemajuan di bidang teknologi dan era
globalisasi informasi, diperlukan sarana dan fasilitas yang bermutu, oleh
karena itu telah disiapkan antara lain:
1. Gedung milik sendiri
2. Ruang belajar tiga lantai
3. Laboratorium bahasa (Full AC)
4. Laboratorium komputer+internet (Ful AC)
5. Sarana olah raga (Hall Mini)
6. Perpustakaan
7. Sarana ibadah (Masjid)
8. Kesenian
9. Kantin sekolah
10. Beasiswa bagi yang berprestas.
51

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa


a. Keadaan guru dan Karyawan
Tabel 1
Data Tenaga Pengajar dan Karyawan SMP Darussalam Tahun 2010/ 2011
J
Pend. Mulai
NO NAMA / Jabatan
Terakhir Kerja
K
1. Drs. Asnawie L S1 1985 Kepala Sekolah
2. Drs. Mukija HS, MM L S2 1985 Guru Matematika
Wakasek Bid.
3. Drs. Riswadi L S1 1986
Kurikulum/Guru Penjaskes
4. Sriyono, S.Pd L S1 1986 Guru PPKn
5. Dra. Ida Farida P S1 1986 Guru IPS
H. Alam Tahrudin,
6. L S1 1987 Guru Bahasa Indonesia
S.Pd
7. Dra. Maryanah P S1 1992 Guru IPS
Malih Romansyah,
8. L S1 1993 Guru IPA
S.Pd
9. Rita P D3 1993 Guru Matematika
10. Dra. Marwiyah P S1 1993 Guru Bahasa Indonesia
11. B. Zubaedah, S.Pd.I P S1 1995 Guru Agama
12. Dra. Liah P S1 1995 Guru PPKn
13. Dra. Eti Junaeti P S1 1996 Guru Matematika
14. Basyah Agyatno, S.Pd L S1 1997 Guru Matematika
15. Dasuki, S.Pd. MM L S2 1997 Guru IPS
N. Iis Yunengsih,
16 P S1 1997 Guru Agama
S.Ag
17. Sartuti, SE P S1 1997 Guru IPS
18. Marul Waid, S.Ag L S1 1998 Guru Agama
19. Yuliani, S.Ag P S1 1999 Guru Bahasa Inggris
52

Nurul Aeni, S.Pd.


20. L S2 2000 Guru IPS
M.Pd
21. Sri Iraningsih, S.Pd P S1 2000 Guru Bahasa Indonesia
22. Neneng Herawati P D1 2000 Guru Komputer
23. Verawati, SS P S1 2000 Guru Bahasa Inggris
24. Edi Junaedi, A.Ma.Pd L D3 2001 Guru IPA
25. Isman Fauzi, ST. MM L S2 2001 Guru IPA
Samsul Bahri Ritonga,
26. L S2 2003 Guru Agama
M.Pd
27. Iswadi, S.Ag L S1 2003 Guru IPS
Wardani Susanto, SE.
28. L S2 2003 Guru Matematika
MM
29. Dra. Sri Rachmani P S1 2003 Guru Matematika
Sophan Sophian,
30. L S1 2003 Guru Komputer
S.Kom
Wakasek Bid.
Jamaludin Al Afgani,
31. L S1 2004 Kurikulum/Guru Bahasa
SE. S.Fil.I
Inggris + Al-quran
32. Amru Ikhwan, S.Ip L S1 2004 Guru Bahasa Indonesia
Ridwan Indarto, SE.
33. L S2 2004 Guru IPA
MM
Maradona, S.Th.I.
34. L S2 2004 Pembina OSIS/Guru Agama
MM
35. Hendra, S.Pd.I L S1 2004 Guru KTK
36. Ismail Helmi, S.Sos L S1 2004 Guru PPKn
37. Tito Yusdiana, ST L S1 2004 Guru IPA
38. Rita Zahara, S.Pd P S1 2005 Guru IPA
Maryuni Utamisari,
39. P S1 2005 Guru IPA
S.Ip
40. Zwesty Faj Inggraini, P S1 2006 Guru Bahasa Indonesia
53

S.Pd
Wakasek Bid.
41. Dini Munasar, SS L S1 2006 Kesiswaan/Guru Bahasa
Inggris
42. Rully Trisandi, S.Kom L S1 2006 Guru Komputer
43. Faisal Syarif, SE L S1 2006 Guru Penjaskes
44. Nur Wulan Sugih, SS P S1 2008 Guru KTK
45. Mariam Martina, S.Pd P S1 2008 Guru Bahasa Indonesia
46. Erna Kurniawati, S.Pd P S1 2008 Guru IPS
Muhibuddin
47. L S1 2008 Guru Agama + Al-quran
Mutawali, S.Ag
48. Edi Sutikno, S.Pd L S1 2008 Guru Penjaskes

Lathifah Maryam,
49. P S1 2009 Guru IPS
S.Hum
50. Nani Suhartini, S.Pd P S1 2009 Guru IPA + KTK
51. Ilham Suyatno, S.Pd L S1 2009 Guru Bahasa Indonesia
52. Ainal, S.Ag L S1 2009 Guru Bahasa Indonesia
53. Sayidatunnisa, SE P S1 2009 Guru Bahasa Indonesia
54. Carsipan, SE L S1 2003 Tata Usaha/Guru IPS
55. Marisi Nirmala, SE P S1 1993 Bendahara
56. Sucipto, SE L S1 1989 Tata Usaha
57. Mahlawi, SE L S1 2004 Tata Usaha
58. Aceng Iskandar L SMA 1999 Tata Usaha
Hendra Wijaya,
59. L S1 1993 Tata Usaha
S.Kom
60. M. Aminullah L SMA 2006 Keamanan
61. Albert Legi L SMA 2000 Keamanan
54

b. Keadaan siswa
Tabel 2
JUMLAH SISWA/I SMP DARUSSALAM
Dalam 4 (Empat) tahun terakhir
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Jumlah
Jumlah
Pendaftaran Jml
Jml Jumlah Jumlah Jml Jumlah (Kls VII, VIII
Tahun (calon siswa Siswa
Siswa Siswa dan IX)
Ajaran baru)
Rombel Rombel Rombel Siswa Rombel
2007/2008 1505 455 11 523 12 527 12 1505 35
2008/2009 1272 489 11 349 9 434 10 1272 30
2009/2010 1280 498 11 440 11 342 9 1280 32
2010/2011 1369 484 12 466 11 419 10 1369 33

B. Deskripsi Data
1. Pembelajaran IPS di Kelas VIII-6 SMP Darussalam Cimanggis-
Ciputat
Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS kelas VIII pada
tanggal 02 Mei 2011. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran IPS pada materi pajak dan terbentuknya harga pasar di
kelas VIII dan mengetahui efektivitas pembelajaran IPS pada materi
pajak dan terbentuknya harga pasar. Berdasarkan wawancara tersebut,
diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPS khususnya pada materi
pajak dan terbentuknya harga pasar yang selama ini digunakan adalah
dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.
Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII-6 sebagai kelas
yang cocok untuk penelitian, terkait dengan permasalahan efektivitas
pembelajaran siswa dalam belajar IPS pada materi pajak dan
terbentuknya harga pasar. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan
yang dilakukan oleh guru selama mengajar di kelas tersebut. Dalam
pengamatan ini terlihat efektivitas belajar siswa masih rendah.
55

Melihat masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian untuk


mengatasi masalah rendahnya efektivitas belajar siswa tersebut. Peneliti
menggunakan 2 (dua) siklus dalam penelitian ini, selain wawancara
peneliti juga memberikan pre test dan post test pada siswa. Data berikut
adalah data hasil belajar dengan menggunakan metode permainan kartu
yang menjadi temuan yang memperoleh hasil dari penelitian yang
dilakukan. Berikut disajikan data hasil prestasi siswa dari siklus I hingga
siklus II.
Tabel 3
Hasil Belajar IPS pada Materi Ekonomi
Pada Siklus I
Siklus I
NO NAMA
Pretest Postest N-Gain
1 A1 50 80 0,6
2 A2 60 80 0,5
3 A3 50 85 0,7
4 A4 60 80 0,5
5 A5 60 80 0,5
6 A6 70 85 0,5
7 A7 60 80 0,5
8 A8 60 70 0,25
9 A9 70 90 0,67
10 A10 65 75 0,28
11 A11 60 70 0,25
12 A12 70 90 0,67
13 A13 65 70 0,14
14 A14 60 80 0,5
15 A15 65 85 0,57
16 A16 60 80 0,5
17 A17 60 85 0,62
56

18 A18 60 85 0,25
19 A19 60 85 0,62
20 A20 50 70 0,4
21 A21 65 85 0,87
22 A22 70 90 0,67
23 A23 50 80 0,6
24 A24 50 85 0,7
25 A25 50 80 0,6
26 A26 50 75 0,5
27 A27 60 80 0,5
28 A28 50 80 0,6
29 A29 40 75 0,58
30 A30 65 85 0,57
31 A31 40 80 0,67
32 A32 60 90 0,75
33 A33 60 80 0,5
34 A34 40 70 0,5
35 A35 40 80 0,67
36 A36 65 90 0,76
37 A37 60 80 0,42
Jumlah 2130 2990 19,98
Rata-rata 58,78 80,81 0,54
57

Tabel 4
Hasil Belajar IPS pada Materi Ekonomi
Pada Siklus II
Siklus II
NO NAMA
Pretest Postest N-Gain
1 A1 70 95 0,5
2 A2 65 80 0,43
3 A3 60 75 0,37
4 A4 65 100 1
5 A5 70 95 0,85
6 A6 75 100 1
7 A7 65 85 0,57
8 A8 70 80 0,34
9 A9 70 85 0,5
10 A10 60 100 1
11 A11 65 95 0,85
12 A12 70 95 0,84
13 A13 70 95 0,84
14 A14 75 95 0,8
15 A15 75 100 1
16 A16 70 95 0,84
17 A17 70 85 0,5
18 A18 60 95 0,87
19 A19 60 100 1
20 A20 60 90 0,5
21 A21 70 100 1
22 A22 75 90 0,6
23 A23 65 90 0,71
24 A24 60 95 0,87
25 A25 70 95 0,84
58

26 A26 60 85 0,62
27 A27 75 95 0,8
28 A28 60 95 0,87
29 A29 60 90 0,5
30 A30 65 100 1
31 A31 60 95 0,87
32 A32 65 90 0,71
33 A33 70 100 1
34 A34 65 95 0,85
35 A35 70 100 1
36 A36 65 95 0,85
37 A37 65 100 1
Jumlah 2465 3450 28,69
Rata-rata 66,622 93,24 0,77

C. Tindakan Pembelajaran Siklus I


1. Tahap Perencanaan
Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dengan
durasi 2 X 40 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah pajak.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus I
adalah peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)
dilengkapi lembar observasi untuk setiap pertemuan dan pedoman
wawancara yang sebelumnya telah dilakukan sebelum tindakan.
Pada siklus I, peneliti memperkenalkan metode pembelajaran
dengan menggunakan media permainan kartu kepada siswa. Penelitian
dilaksanakan di kelas VIII-6 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari
22 perempuan dan 15 laki-laki.
59

2. Tahap Pelaksanaan Siklus I


Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dengan
menggunakan media permainan kartu. Pembelajaran dengan
menggunakan media permainan kartu terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
penjelasan materi dan permainan. Dalam penelitian ini, penjelasan materi
terbagi menjadi 2 (dua) kali pertemuan , dengan melakukan pre test
dahulu pada awal pembelajaran. Sedangkan permainan dibuat menjadi 1
(satu) kali pertemuan. Hal ini dikarenakan terbatasnya jam belajar di
sekolah sehingga tidak memungkinkan penerapan ketiga bagian dari
metode permainan kartu disatukan dalam 1 (satu) kali pertemuan.
Sehingga dalam 3 (tiga) kali pertemuan, terdapat 2 (dua) kali pembahasan
materi mengenai pajak, dan 1 (satu) kali pertemuan untuk menggunakan
metode permainan kartu yang terdiri dari soal-soal, kemudian
pembelajaran diakhiri dengan post test.

3. Analisis Data Test Objektif (pre test dan post test), Observasi dan
Wawancara
Hasil pre test dan post test dianalisis dengan menggunakan program
Anates, sedangkan tahap observasi dilakukan dengan menggunakan tahap
pelaksanaan pengamatan untuk mengamati efektivitas belajar siswa.
Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara pada
akhir siklus untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang
dilakukan pada akhir siklus adalah sebagai berikut:
1. Siswa mulai menyukai pembelajaran IPS pada materi ekonomi
dengan menggunakan metode permainan kartu.
2. Siswa lebih mudah berkonsentrasi dan bersemangat dalam belajar
menggunakan metode permainan kartu dibandingkan dengan
pembelajaran sebelum menggunakan metode permainan kartu.
3. Siswa mudah mengingat materi yang disampaikan oleh peneliti
dengan menggunakan metode permainan kartu.
60

4. Pembelajaran menyenangkan sehingga membuat siswa berani untuk


bertanya.
5. Seluruh siswa menyukai permainan yang dilakukan walaupun banyak
soal yang harus mereka kerjakan.

4. Tahap Refleksi
Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis pada sisklus I.
Berdasarkan hasil analisis pada tes objektif dan wawancara ditemukan
beberapa kekurangan yang ada pada siklus I.
1.) Kekurangan dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus I
a. Belum tercapainya KKM oleh seluruh siswa
Pada siklus I ini masih terdapat 12 (Dua belas) siswa
dengan nilai dibawah KKM. Hal ini dikarenakan sulitnya
pemahaman siswa akan materi ekonomi.
Peneliti akan memperbaiki hal tersebut di siklus II dengan
memberikan banyak tugas dan juga menambah kualitas mengajar
peneliti agar tercapai hasil belajar yang diharapkan.
b. Belum meratanya bimbingan yang dilakukan oleh peneliti
kepada siswa
Hal ini terjadi karena ada beberapa siswa yang banyak
bertanya kepada peneliti sehingga peneliti cenderung
memberikan penjelasan tambahan hanya pada siswa yang
bertanya. Hal tersebut dikarenakan jam pelajaran yang terbatas
sehingga peneliti kurang dapat membimbing siswa secara
keseluruhan.
Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah peneliti lebih
sering membimbing siswa dalam kelas bukan hanya kepada
siswa yang bertanya namun kepada seluruh siswa. Peneliti
bekerjasama dengan guru dalam hal membimbing siswa sehingga
proses bimbingan akan lebih merata ke seluruh siswa. Terkadang
diluar jam belajarpun peneliti membimbing siswa yang ingin
61

menanyakan tentang soal permainan kartu yang sulit mereka


kuasai.
c. Siswa kurang memahami materi pembelajaran
Terdapat begitu banyak materi ekonomi yang membuat
siswa sulit untuk memahami materi. Selain itu, siswa lebih
berkonsentrasi pada permainan kartu karena adanya perasaan
bersaing untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan reward.
Dengan adanya keadaan yang demikian, peneliti
mengambil langkah dengan memberikan pengarahan kepada
siswa agar lebih berkonsentrai pada saat pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya konsentrasi yang baik saat
pembelajaran, siswa akan dapat memahami materi-materi yang
dipelajari sehingga lebih siap dalam menghadapi soal-soal
permainan.
2.) Kelebihan Pembelajaran Pada Siklus I
a. Pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu
membuat suasana yan menyenangkan dalam belajar IPS pada
materi ekonomi
Keadaan ini dipengaruhi oleh pembelajaran siswa yang
sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan,
sehingga membuat siswa bosan. Dengan adanya media permainan
kartu diharapkan siswa akan lebih aktif selama proses
pembelajaran, dan memberikan suasana baru dalam belajar IPS
bagi siswa sehingga belajar IPS menjadi lebih menyenangkan.
b. Siswa mulai terbiasa mengerjakan soal tepat pada waktunya
sehingga meningkatkan efektivitas belajar IPS
Pada setiap pertemuan siswa selalu diberikan tugas berupa
Lembar Kerja Siswa (LKS). Hal ini membuat siswa mengerjakan
soal-soal IPS setelah mendapat penjelasan materi. Selain itu, siswa
harus menyelesaikan LKS setiap pada akhir jam pelajaran dengan
62

konsekuensi tidak akan mendapat nilai jika tidak mengumpulkan


LKS yang telah dikerjakan.
Dengan melihat hasil refleksi pada siklus I dan belum
tercapainya indikator keberhasilan yang ditetapkan karena masih
rendahnya efektivitas belajar siswa, maka penelitian ini dilanjutkan
pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan
hasil refleksi siklus I.

D. Tindakan Pembelajaran Siklus II


1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi dan
pedoman wawancara. Pada siklus II ini RPP dibuat untuk 3 (tiga) kali
pertemuan dengan 2 (dua) kali pertemuan untuk pembahasan materi, dan
1 (satu) kali pertemuan untuk permainan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, sehingga pada siklus II
proses pembelajaran lebih diarahkan kepada perbaikan yang telah disusun
pada siklus I. Perbaikan-perbaikan yang ada pada siklus I diterapkan pada
siklus II merubah beberapa peraturan pembelajaran yang ada pada siklus
I. Seperti; memberikan pengarahan kepada setiap siswa agar tetap
percaya diri dalam mencari jawaban pada saat permainan berlangsung
ataupun pada saat pembelajaran biasa, dan perbaikan pada kualitas
mengajar peneliti.
Target yang ingin dicapai pada siklus II adalah meningkatkan
efektivitas belajar siswa, yaitu dilihat dari nilai ulangan harian yang
dilakukan setelah siklus I dan siklus II.
2. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus II berlangsung selama 3 (tiga) kali
pertemuan. Perbaikan-perbaikan pada siklus II mulai diterapkan pada
awal pertemuan. Pre test masih tetap dilakukan karena untuk mengetahui
kemampuan awal siswa.
63

3. Analisis Data Tes Objektif (pre test dan post test) Observasi dan
Wawancara
Pada siklus II, berdasarkan hasil pre test dan post test, serta
observasi yang dilakukan terdapat peningkatan efektivitas belajar siswa.
Hal tersebut dilihat dari nilai ulangan yang meningkat dan melebihi
KKM. Selain itu, terdapat peningkatan pula pada hasil pre test dan post
test siswa. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan seluruh siswa
memperoleh nilai diatas KKM.
Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II
menunjukkan bahwa adanya perubahan yang positif, hasil wawancara
pada siklus II dirangkum sebagai berikut:
a. Media permainan kartu cocok diterapkan pada pembelajaran IPS dan
dapat pula diterapkan pada pelajaran yang lain.
b. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan
dengan menggunakan metode ceramah.
c. Siswa terlihat senang saat belajar IPS pada materi ekonomi. Hal ini
terlihat dari banyaknya saran agar metode/media ini diterapkan pada
setiap pertemuan.
d. Media permainan kartu membantu siswa dalam belajar dan siswa
menjadi bersemangat dalam belajar.
e. Seluruh siswa senang belajar dengan menggunakan media permainan
kartu.
f. Seluruh siswa berharap belajar dengan menggunakan media permainan
kartu dilaksanakan terus menerus, karena siswa lebih mudah dalam
menerima pelajaran dan suasana belajar yang menyenangkan.
g. Siswa menjadi terbiasa dengan soal-soal yang banyak dan
menyelesaikan soal-soal tepat waktu.
Dengan adanya data-data yang mengarah pada peningkatan
efektivitas belajar IPS siswa, maka penelitian ini dicukupkan pada siklus
II dan media permainan kartu dapat meningkatkan efektivitas belajar
siswa dalam belajar IPS pada materi Ekonomi.
64

4. Tahap Refleksi
Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis observasi dan wawancara ditemukan beberapa
kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada siklus II.
1.) Kekuragan dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus II
a. Peneliti belum melakukan motivasi awal secara rutin pada
setiap kali pertemuan
Penyebab kekuranga ini adalah karena peneliti masih merasa
kesulitan dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga lebih
sering langsung memberikan penjelasan materi.
Kekurangan ini terletak pada kurangnya pemberian motivasi
kepada siswa sehingga perbaikan yang harus dilakukan adalah
memberikan motivasi pada setiap pertemuan.
b. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa terkadang sama dengan
pertanyaan yang sudah diajukan oleh siswa lain, sehingga
sering terjadi pengulangan penjelasan.
Penyebabnya adalah siswa bertanya secara individu sehingga
peneliti hanya memberikan penjelasan hanya kepada siswa yang
bertanya, dan tidak memberikan penjelasan kepada seluruh siswa.
Sehingga mengakibatkan timbulnya pertanyaan yang sama dari
siswa yang lain.
Seharusnya hal itu tidak terjadi, jika peneliti memberikan
penjelasan secara menyeluruh kepada siswa. Sehingga siswa
mengetahui pertanyaan dan pejelasan yang diberikan peneliti dan
tidak terjadi pengulangan penjelasan.
2.) Kelebihan Pembelajaran pada Siklus II
a. Siswa bersemangat dalam belajar IPS
Keadaan ini dipengaruhi oleh pembelajaran yang
menggunakan media permainan kartu sehingga siswa menjadi
bersemangat dalam belajar. Selain itu, pada setiap pertemuan
65

diberikan soal-soal dalam bentuk permainan sehingga siswa lebih


tertarik mengerjakan soal-soal IPS.
b. Meningkatnya pemahaman siswa dalam pelajaran IPS dan
mengurangi sifat sering lupa terhadap materi pelajaran
Hal ini terjadi karena pengaruh dari rasa senang siswa dalam
belajar IPS sehingga siswa mudah untuk berkonsentrasi dengan
baik pada saat belajar IPS. Dengan adanya konsentrasi yang baik
dalam belajar membuat siswa lebih mudah dalam memahami
materi yang diajarkan. Selain itu, kebiasan siswa yang mudah
melupakan materi yang telah diajarkan juga berkurang karena
siswa merasa menguasai materi yang diajarkan dan karena
banyaknya latihan yang diberikan membuat siswa mudah dalam
mengingat materi yang telah diajarkan.
Dengan adanya data-data yang merujuk pada meningkatnya
efektivitas belajar siswa dalam belajar IPS, maka penelitian ini
dihentikan pada siklus II dan dianggap media permainan kartu
dapat meningkatkan efektivitas belajar IPS siswa pada
pembelajaran ekonomi.

E. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada
dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut
1. Tes Objektif
Dari hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa media
permainan kartu terbukti dapat meningkatkan efektivitas belajar IPS
siswa.
2. Lembar Observasi
Pada setiap pelaksanaan tindakan, peneliti didampingi oleh guru
kolaborator. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat
efektivitas belajar siswa. Data tersebut dianalisis pada setiap siklus dan
66

lembar observasi untuk menilai kualitas guru untuk mendapatkan data


mengenai kesiapan dan pelaksanaan mengajar guru.
3. Wawancara
Selain data yang diperoleh dari lembar observasi, penelitian ini juga
diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru
dan beberapa siswa. Wawancara dilakukan sebelum tindakan dan setelah
tindakan. Pada wawancara yang dilakukan sebelum tindakan kepada
guru IPS adalah sebagai berikut:
a. Tingkat efektivitas pembelajaran masih rendah karena metode yang
digunakan adalah metode ceramah dan penugasan.
b. Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa sehingga siswa kurang
aktif.
Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa sebelum
dan setelah tindakan adalah sebagai berikut:
a. Sebagian besar siswa kurang menyukai pelajaran IPS.
b. Siswa kurang bersemangat dalam belajar karena metode
pembelajarannya monoton, yaitu ceramah dan penugasan.
c. Kurangnya komunikasi antara siswa dan guru sehingga siswa merasa
takut jika akan bertanya kepada guru.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II, hasil
wawancara yang diperoleh memiliki perubahan baik dari pendapat guru
maupun dari siswa terhadap pelajaran IPS. Hasil wawancara kepada guru
setelah tindakan adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu membuat
siswa aktif dalam proses pembelajaran IPS.
b. Media permainan kartu cocok diterapkan pada pelajaran IPS dan
dapat diterapkan pada pelajaran yang lain.
c. Siswa lebih mudah berkonsentrasi dan serius dalam belajar terutama
saat permainan kartu dilakukan. Namun pada siklus I pada saat belajar
kelompok masih terdapat siswa yang mengandalkan teman
sekelompoknya yang pintar dalam mengerjakan tugas kelompok.
67

Akan tetapi mulai ada peningkatan pada siklus II, karena sudah ada
pembagian tugas dalam mengerjakan tugas kelompok.
d. Beberapa siswa mengaku sudah tidak merasa takut lagi untuk
bertanya kepada guru.
e. Siswa merasa senang terhadap bimbingan yang diberikan peneliti dan
guru, karena siswa merasa lebih dekat dengan guru.
f. Dalam mengerjakan soal-soal IPS, siswa dapat menyelesaikannya
tepat waktu karena setiap soal dapat didiskusikan dengan temannya.
4. Interpretasi Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis, data yang diperoleh menunjukkan bahwa
siswa menyenangi pelajaran IPS dengan menggunakan media permainan
kartu. Dengan adanya rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan
memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga dapat
meningkatkan efektivitas belajar siswa. Meskipun pada siklus I masih
terdapat beberapa siswa yang mendapatkann nilai dibawah KKM. Dan
beberapa siswa saja yang berani bertanya, sedankan yang lainnya lebih
senang bertanya kepada teman. Hal ini dikarenakan siswa masih merasa
malu-malu dan takut jika mengajukan pertanyaan langsung kepada guru.
Hal ini dikarenakan siswa baru mengenal permainan kartu.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media
permainan kartu, siswa lebih aktif dalam belajar IPS. Selain itu adanya
kerjasama dan saling membantu antar siswa, sehingga siswa yang sulit
dalam memahami pelajaran akan terbantu dengan adanya kerjasama
tersebut. Karena permainan dilakukan bukan semata-mata untuk
membuang-buang waktu atau hanya bersenang-senang. Namun, ketika
bermain siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
belajar mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah dalam keadaan
senang sehingga sehingga proses pembelajaran tidak membosankan.
Pada di awal pembelajaran, yaitu di siklus I siswa mulai mengenal
soal-soal permainan. Sehingga pada siklus II siswa sudah dapat
menguasai materi yang diajarkan, jika dilihat dari banyaknya jawaban
68

soal yang benar. Pada siklus II, dilakukan pula perbaikan atas
kekurangan dari siklus I, sehingga indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Keaktifan belajar siswa ternyata memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Syafruddin Wahid Guru harus memiliki berbagai
kemampuan yang berhubungan dengan pengajaran. Kemampuan
tersebut antara lain; menguasai bahan ajar, menggunakan metode,
menggunakan dan memilih media pengajaran, dan kemampuan
menerapkan komunikasi antar pribadi.1 Karena pembelajaran
merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa. Dan hal ini terbukti
pada hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah
menggunakan media permainan kartu dalam pembelajaran. Karena
media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi atesi, yaitu media berfungsi untuk menarik dan
mengarahkan perhatian siswa kepada isi pelajaran ataupun materi
yang sedang diajarkan.
b. Fungsi afeksi, yaitu media berfungsi untuk memberikan rasa
senang dan menikmati pelajaran kepada siswa pada saat
mengikuti pelajaran.
c. Fungsi kognitif, yaitu media berfungsi sebagai alat untuk
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi dengan
menggunakan gambar atau lambang serta mempermudah siswa
untuk mengingat.
d. Fungsi kompensatoris, yaitu media berfungsi untuk membantu
siswa yang lambat atau lemah dalam memahami pelajaran.

1
Syafruddin Wahid, Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran Orang
Dewasa, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan, hal. 149.
69

Berdasarkan hasil analisis dan hasil wawancara dapat disimpulkan


bahwa pembelajaran dengan menggunakan media permaianan kartu
dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar siswa. hal ini terlihat
pada meningkatnya hasil belajar siswa pada materi Ekonomi, dimana
seluruh siswa telah mencapai KKM.

F. Pembahasan Temuan penelitian


1. Pembelajaran media permainan kartu meningkatkan efektivitas
belajar siswa
Permainana dapat mengembangkan motivasi siswa untuk belajar
untuk belajar aktif karena permainan mampu menembus kebosanan. Rasa
senang terhadap pelajaran IPS melalui media permainan kartu membuat
siswa bersemangat dan dapat berkonsentrasi dalam menerima pelajaran,
serta membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dan pada
akhirnya memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal
ini terbukti:
a. Hasil post test lebih besar dari pada pre test, baik pada siklus I maupun
pada siklus II.
b. Terjadi peningkatan hasil belajar dilihat dari tercapainya KKM oleh
seluruh siswa.
2. Pembelajaran menggunakan media permainan kartu membuat siswa
memiliki jiwa kompetitif dan kerjasama yang baik.
permainan memberikan tantangan untuk memecahkan masalah
dalam sussana gembira dan dapat menimbulkan semangat kooperatif dan
mendidik siswa untuk memiliki jiwa kompetitif yang sehat, dimana siswa
harus bertanggung jawab terhadap diri serta kemampuan dalam
menghadapi siswa lain untuk mengumpulkan poin-poin sebanyak
mungkin. Serta mengajarkan bagaimana bekerjasama yang baik dengan
siswa lain sehingga memiliki rasa untuk saling membantu dan dapat
menciptakan pembagian tugas yang baik. Serta membantu siswa yang
lamban dan kurang aktif/motivasi dalam belajar.
70

3. Keterbatasan Peneliti
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, meskipun usaha
yang dilakukan peneliti telah maksimal, namun penelitian ini masih
banyak kekurangan. Kekurangan tersebut disebabkan kurang meratanya
pembagian siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar dalam
setiap kelompok. Sehingga masih terdapat kelompok yang pasif dan
kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Kelompok tersebut tidak
mempresentasikan hasil diskusi, mungkin dikarenakan kurang berani atau
kurang percaya diri atas hasil yang didiskusikan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:
Pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu
berpengaruh positif dalam mengembangkan kemampuan,
pengetahuan, dan sikap siswa serta merangsang dan meningkatkan
kepedulian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
efektif. Dan sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar dengan
menggunakan media permainan kartu lebih menyenangkan
dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang
lain yaitu dengan menggunakan media ceramah dan penugasan.

2. Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis dari hasil penelitian,


maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media permainan kartu
efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPS Terpadu pada materi Ekonomi. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil
belajar IPS pada post test siklus I 80,81 dengan N-Gain yang
diperoleh 0,54 meningkat pada post test pada siklus II menjadi 93,24
dengan N-Gain 0,77. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai

71
72

kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah yaitu 60.


Dengan demikian penggunaan media permainan kartu meningkatkan
hasil belajar IPS Terpadu khususnya pada materi Ekonomi.

B. Saran
1. Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada
pengembangan metode pembelajaran dengan menggunakan
media permainan kartu sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
2. Kepada Guru diharapkan:
a. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran
dengan menggunakan media permainan kartu karena
metode pembelajaran ini mampu meningkatkan efektivitas
belajar siswa dan menciptakan suasana belajar baru yang
menyenangkan dalam belajar IPS, sehingga siswa mampu
mencapai prestasi yang optimal.
b. Guru lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan
hasil belajarnyapun akan meningkat.
c. Guru lebih memperhatikan aktifitas siswa selama proses
pembelajaran.
3. Siswa hendaknya menanamkan rasa senang terhadap pelajaran
IPS. Karena hal tersebut akan memudahkan siswa dalam
memahami pelajaran sehingga dapat meningkatkan efektivitas
belajar.
4. Kepada orang tua siswa, hendaknya memberikan dukungan
ataupun motivasi terhadap siswa, sehingga harapan guru
tercapai dan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Qomari. Pendidikan sebagai Karakter Budaya Bangsa, cet. I. Jakarta:


UHAMKA Press, 2002.
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta : PT Raja Grafindo,2003.
Arsyad, Azhar . Media Pendidikan, Jakarta : Gramedia,2004.

Asnawir, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Asra, Sumiati. Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008.

Bobbi de Poter, Quantum Teaching, cet. XVI. Bandung: Kaifa, 2005.

David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media Permainan


Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Baelajar Kimia Siswa Pada Konsep
Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana. Skripsi, 2008.

Depdikbud, Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Drs. Widodo Supriyono, Drs. H. Abu Ahmadi. Psikologi Belajar, Jakarta :


Reneka Cipta,1991.

Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran


IPS), Ed. I, cet 3. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Hamalik, Oemar. Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994.
Imran, Ali. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Putaka Jaya, 1996.

Ken Freed.Media an Education, dari: http//www.media-vision.com/ed-


edmedia.html.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, Jakarta: Gaung


Persada Press, 2008.

Michael sciven, Taking Games Seriously,


dari:http//homepages.wmich.edu/~mscriven/taking%20games%20seriousl
y%20complete,rtf.

Nurdin, Syafruddin. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman


Individu Siswa dalam KBK. Jakarta: Ciputat Press, 2005.
Putong, Iskandar . Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Ed. 2, cet. I. Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002.

Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Uhamka Press,


2003.

Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0151_0605585_chapter2.pdf

Rivai, Veithzal. Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah
Manajemen Keuangan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038
tahun ke-8 September 2002.

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005.

Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, cet. I. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2009

Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004.

Sawitri, Sicilia. Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal


Terhadap Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan, Jurnal Pendidikan,
no.1 tahun XXVI, 1996.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, cet. 3. Jakarta:


PT. Rineka Cipta, 1995

S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,


Jakarta: PT Bina Aksara, 1984.

S. Nasution.Didaktik Asas-asas Mengajar. Cet.I. Jakarta: Bumi Aksara,1995.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2005.
Sukartiningsih, Wahyu. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan
Menulis Permulaan dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata
Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004.
Supriono, Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dalam Jurnal Pendidikan
Inovatif, dari: http://jurnallipi.wordpress.com/2007/11/14/
Suryabrata, Sumandi. Psikologi Pendidikan,. Et. Seqq. Jakarta: PT.Raja
Grafindo, 2007.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, cet. 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004.

Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama. Jakarta: PT. Raja


Grafindo, 2006.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2001.

Usman, M. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Cet. 17. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2007.

UU Sisdiknas 2003, cet. II. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika.

Wahid, Syafruddin. Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran


Orang Dewasa, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan.

Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs


kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2008.

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana


Indonesia, 1996.

www.dunia guru.com

Yamin, Martinis Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung


Persada Press, 2002.
UJI VALIDITAS

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X
A1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14
A2 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
A3 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 13
A4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 12
A5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 12
A6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 14
A7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 14
A8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16
A9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
A10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16
A11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15
A12 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
A13 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12
A14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 14
A15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16
A16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 15
A17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17
A18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 15
A19 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
A20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
A21 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14
A22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
A23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
A24 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
A25 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
A26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
A27 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14
A28 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
A29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17
A30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 17
A31 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
A32 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
A33 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
A34 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16
A35 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
A36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18
A37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 17
0,86486 0,567568 1 0,891892 0,756757 0,72973 0,864865 0,567568 0,837838 0,594595 1 0,918919 0,540541 0,810811 0,459459 0,702703 1 1 0,594595 0,621622
32 21 37 33 28 27 32 21 31 22 37 34 20 30 17 26 37 37 22 23
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
77

Lampiran 4

KUTIPAN HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara dengan guru sebelum tindakan:

Peneliti : apakah dalam setiap belajar IPS siswa memperhatikan pembelajaran


anda?

Guru : ada yang memperhatikan, tapi ada juga yang tidak memperhatikan,
kebanyakan siswa laki-laki yang tidak memperhatikan.

Peneliti : apa usaha anda untuk mengantisipasi siswa yang tidak


memperhatikan pembelajaran anda?

Guru : saya hanya memberikan nasehat.

Peneliti : apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang nada ajarkan?

Guru : tidak, dalam setiap pertemuan tidak lebih dari 1-2 orang saja yang
bertanya.

Peneliti : bagaimana sikap siswa pada saat anda memberikan soal, dan
meminta mereka untuk menjawab?

Guru : hanya ada beberapa siswa saja yang antusias untuk menjawab soal
yang saya berikan, dan yang lain tampak malas menjawabnya.

Peneliti : bagaimana sikap siswa ketika mendapat soal-soal yang sulit?

Guru : ada yang bertanya namun banyak yang mengeluh dengan soal-soal
sulit

Peneliti :bagaimana cara anda dalam menghadapi kesulitan belajar siswa?


78

Guru : sering memberikan tugas rumah, dan membimbing siswa yang


kurang paham.

Peneliti : apakah dalam setiap pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan


kesenangannya pada IPS?

Guru : kurang

Peneliti : apakah siswa sering mengeluh dengan pelajaran IPS?

Guru : ada yang mengeluh, namun ada juga yang tidak.

Peneliti : hal apa saja yang sering dikeluhkan oleh siswa dalam pelajaran IPS?

Guru : siswa mengeluh karena banyak yang harus mereka baca, hafal dan
siswa menganggap pelajaran IPS kebanyakan mendongeng.

Peneliti : apa tanggapan anda terhadap keluhan tersebut?

Guru : saya hanya memberikan motivasi agar mereka lebih rajin lagi dalam
belajar dan membaca, serta menulang pelajaran seusai sekolah serta
bertanya jika ada yang tidak dimengerti.

Peneliti : metode apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran IPS?

Guru : saya hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, meskipun


terkadang ada diskusi tapi itu jarang saya gunakan.

Peneliti : apakah anda pernah mencoba dengan menggunakan metode yang


lain, seperti permainan ataupun pembelajaran aktif learning yang lain?

Guru : belum pernah

Peneliti : berdasarkan pengalaman anda, apa tanggapan anda mengenai metode


yang akan saya gunakan pada penelitian ini?
79

Guru : bagus

Peneliti : apakah metode permainan kartu ini cocok diterapkan pada kelas yang
anda ajar?

Guru : cocok
KUTIPAN WAWANCARA

Wawancara dengan guru sebelum tindakan:

1. apakah dalam setiap belajar IPS siswa memperhatikan pembelajaran anda?


2. apa usaha anda untuk mengantisipasi siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran
anda?
3. apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang nada ajarkan?
4. bagaimana sikap siswa pada saat anda memberikan soal, dan meminta mereka untuk
menjawab?
5. bagaimana sikap siswa ketika mendapat soal-soal yang sulit?
6. bagaimana cara anda dalam menghadapi kesulitan belajar siswa?
7. apakah dalam setiap pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan kesenangannya
pada IPS?
8. apakah siswa sering mengeluh dengan pelajaran IPS?
9. hal apa saja yang sering dikeluhkan oleh siswa dalam pelajaran IPS?
10. apa tanggapan anda terhadap keluhan tersebut?
11. metode apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran IPS?
12. apakah anda pernah mencoba dengan menggunakan metode yang lain, seperti permainan
ataupun pembelajaran aktif learning yang lain?
13. berdasarkan pengalaman anda, apa tanggapan anda mengenai metode yang akan saya
gunakan pada penelitian ini?
14. apakah metode permainan kartu ini cocok diterapkan pada kelas yang anda ajar?
80

Lampiran 5

KUTIPAN HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara dengan siswa sebelum tindakan:

Peneliti : apa yang menyebabkan kamu senang/tidak senang terhadap IPS?

Siswa 1 : tergantung gurunya bu, kalau gurunya humoris saya jadi semangat
belajar dan tidak ngantuk

Siswa 2 : kalau saya karena ada ekonominya bu, kan matematika dah banyak
itung-itungannya bu.

Peneliti : bagaimana perasaan kamu saat belajar IPS?

Siswa 1 : seru bu

Siswa 2 : biasa aja bu,

Peneliti : apakah kamu dapat berkonsentrasi saat belajar IPS?

Siswa 1 : bisa-bisa aja bu, asal dijelasinnya berulang-ulang dan kelas nggak
berisik.

Siswa 2 : kalo ngantuk saya nggak bisa konsen bu.

Peneliti : jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus bagus pada pelajaran
IPS bagaimana perasaan kamu?

Siswa 1 : ada rasa sedih dan penyesalan.

Siswa 2 : nggak jadi pusing bagi saya lebih baik nilai jelek tapi hasil sendiri
daripada nilai bagus tapi hasil nyontek.
81

Peneliti : bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal yang kamu anggap
sulit?

Siswa 1 : saya akan bertanya pada guru

Siswa 2 : kalau saya akan berusaha mencari jawabannya di buku.

Peneliti : apakah pelajaran IPS itu penting? Mengapa?

Siswa 1 : penting dong bu, kan pelajaran IPS memuat pengetahuan baik
nasional maupun internasional, seperti sejarah kemerdekaan negara
kita.

Siswa 2 : penting, supaya kita mengetahui keadaan di dunia

Peneliti : apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar IPS? Mengapa?

Siswa 1 : pernah, kalau ada ulanagan

Siswa 2 : nggak bu, biasa aja

Peneliti : apakah kamu merasa tegang saat belajar IPS?

Siswa 1 : santai aja bu, nggak tegang ko

Siswa 2 : biasa-biasa ja bu.

Peneliti : pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar IPS?

Siswa 1 : setelah materi dan penjelasan diberikan latihan

Siswa 2 : jangan terlalu banyak materi, atau jangan nyatet terus. Sekali-sekali
ada diskusi atau mungkin permainan.
KUTIPAN WAWANCARA

Wawancara dengan siswa sebelum tindakan:

1. apa yang menyebabkan kamu senang/tidak senang terhadap IPS?


2. bagaimana perasaan kamu saat belajar IPS?
3. apakah kamu dapat berkonsentrasi saat belajar IPS?
4. jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus bagus pada pelajaran IPS bagaimana
perasaan kamu?
5. bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal yang kamu anggap sulit?
6. apakah pelajaran IPS itu penting? Mengapa?
7. apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar IPS? Mengapa?
8. apakah kamu merasa tegang saat belajar IPS?
9. pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar IPS?
82

Lampiran 6

KUTIPAN HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara dengan guru setelah tindakan:

Peneliti : menurut anda apakah cocok metode permainan kartu ini dalam
pembelajaran IPS?

Guru : cocok, karena terlihat banyak siswa yang aktif

Peneliti : pada materi apa yang cocok digunakan metode permainan dalam
pembelajaran Ekonomi?

Guru : pada semua materi metode ini dapat diterapkan

Peneliti : adakah kemungkinan anda menerapkan metode permainan kartu ini


di kelas yang anda ajarkan?

Guru : mungkin bisa saya terapkan

Peneliti : berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat


kemajuan dalam belajar IPS siswa setelah di terapkan metode
permainan kartu?

Guru : banyak sekali kemajuannya

Peneliti : apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan?

Guru : siswa lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran IPS, serta
siswa juga menjadi lebih rajin dalam mengerjakan soal-soal.

Peneliti : menurut anda, apakah kekurangan dan kelebihan dari metode


permainan kartu ini?
83

Guru : kekurangannya adalah, kurang membimbing siswa secara


keseluruhan, kelebihannya siswa menjadi lebih aktif bertanya dan
semangat belajar siswapun meningkat.

Peneliti : bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada


tindakan ini?

Guru : sebaiknya peneliti tidak hanya membimbing siswa yang bertanya


saja, namun kepada seluruh siswa.

Peneliti : dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat
perhatian siswa terhadap pelajaran?

Guru : siswa jadi lebih bersemangat dalam belajar dan lebih aktif

Peneliti : apakah ada keluhan siswa terhadap penerapan metode ini?

Guru : tidak ada, bahkan mereka meminta agar terus diterapkan


KUTIPAN WAWANCARA

Wawancara dengan guru setelah tindakan:

1. menurut anda apakah cocok metode permainan kartu ini dalam pembelajaran IPS?
2. pada materi apa yang cocok digunakan metode permainan dalam pembelajaran Ekonomi?
3. adakah kemungkinan anda menerapkan metode permainan kartu ini di kelas yang anda
ajarkan?
4. berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar IPS
siswa setelah di terapkan metode permainan kartu?
5. apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan?
6. menurut anda, apakah kekurangan dan kelebihan dari metode permainan kartu ini?
7. bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini?
8. dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat perhatian siswa
terhadap pelajaran?
9. apakah ada keluhan siswa terhadap penerapan metode ini?
84

Lampiran 7

KUTIPAN WAWANCARA

Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan:

Peneliti : apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan


metode permainan kartu?

Siswa 1 : saya suka bu

Siswa 2 : menyenagkan karena nggak bikin bosen dan ngantuk bu

Peneliti : metode manakah yang kamu sukai,pembelajaran dengan permainan


kartu atau pembelajaran biasa?

Siswa 1 : lebih senang dengan permainan

Siswa 2 : metode permainan kartu bu

Peneliti : pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan kartu ini?

Siswa 1 : pada saat bermainnya bu

Siswa 2 : saat saya menempelkan kartu bu

Peneliti :perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan
menggunakan metode permainan kartu?

Siswa 1 : saya menjadi lebih paham dan aktif

Siswa 2 : saya dan teman-teman lebih bersemangat dalam mengerjakan soal-


soal
85

Peneliti : menurut kamu apa kelebihan dan kekurangan dari metode permainan
kartu ini?

Siswa 1 : kekurangannya waktu permainannya kurang lama. Kalau


kelebihannya kita termotivasi untuk belajar dan lebih aktif

Siswa 2 : kekurangannya tidak adanya hukuman bagi siswa yang mengerjakan


soal yang salah dan tidak tepat waktu dalam menyelesaikannya.
Kelebihannya siswa menjadi lebih aktif dan cepat paham.

Peneliti : apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan


menggunkan metode ini agar lebih baik? Bagaimana saran kamu?

Siswa 1 : waktu permainan lebih lama

Siswa 2 : kalau bisa dikasi hadiah bagi siswa yang menjawab benar.
KUTIPAN WAWANCARA

Wawancara dengan siswa setelah tindakan:

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan metode permainan


kartu?
2. Metode manakah yang kamu sukai,pembelajaran dengan permainan kartu atau
pembelajaran biasa?
3. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan menggunakan
metode permainan kartu ini?
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan metode
permainan kartu?
5. Menurut kamu apa kelebihan dan kekurangan dari metode permainan kartu ini?
6. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan menggunkan metode ini
agar lebih baik? Bagaimana saran kamu?
86

Lampiran 8

KUISIONER AKHIR SIKLUS SISWA KELAS VIII

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1. Anda diminta untuk memberikan pendapat anda mengenai proses


pembelajaran pada akhir siklus ini, yang akan digunakan sebagai masukan
bagi penyempurnaan proses pembelajaran berikutnya.
2. Tugas anda memilih jawaban yang telah disediakan, menurut anda mana yang
paling tepat.
3. Jika ada butir-butir pertanyaan yang belum jelas, silahkan bertanya pada
peneliti.
4. Boleh pilih jawaban lebih dari satu.

Materi pokok : Pajak dan Terbentuknya harga pasar

Kelas : VIII (Delapan)

Tanggal :

PERTANYAAN JAWABAN
1. Peralatan apa saja yang a. Buku paket
digunakan oleh guru anda? b. Media permainan
(jawaban boleh lebih dari c. Lembar kerja siswa
satu) d. Lain-lain...
2. Apakah media yang a. Ya
digunakan oleh guru anda b. Tidak
sudah dipersiapkan sebelum
masuk kelas?
3. Bagaimana pendapat anda a. Menarik
87

mengenai media permainan b. Susah dipahami


kartu yang digunakan oleh c. Dapat memotivasi belajar anda
guru anda? d. Lain-lain...
4. Menurut anda, apa .....................................................................
kelebihan dan kekurangan .....................................................................
media permainan kartu ......................................................................
......................................................................
......................................................................
.......................................................................
5. Apa saran-saran untuk .......................................................................
perbaikan media permainan ........................................................................
kartu tersebut? ........................................................................
........................................................................
........................................................................
........................................................................
6. Apakah waktu untuk a. Ya
bermain sambil belajar yang b. Tidak
disediakan cukup?
7. Apakah guru anda a. Ya
memberikan bantuan dan b. Tidak
bimbingan kepada anda? c. Jika ya, bantuan atau bimbingan seperti
apa?
8. Menurut anda bagaimana a. Jelas
cara guru anda menjelaskan b. Sistematis
materi pajak dan c. Susah dipahami
permintaan, penawaran serta d. Lain-lain....
terbentuknya harga pasar?
(jawaban boleh lebih dari
88

satu)
9. Apakah guru anda a. Ya
menguasai materi pajak dan b. Tidak
permintaan, penawar, srta
terbentuknya harga pasar?
10. Metode apa yang digunakan a. Ceramah
oleh guru anda? b. Diskusi
(jawaban boleh lebih dari c. Bermain sambil belajar
satu) d. Lain-lain..........
11. Apakah guru anda a. Ya
memberikan kesimpulan b. Tidak
pembelajaran pada akhir
pembelajaran?
12. Apakah guru anda a. Ya
mengajukan pertanyaan- b. Tidak
pertanyaan?
13. Apakah anda menjawab a. Ya
pertanyan tersebut? b. Tidak
14. Apakah anda memanfaatkan a. Ya
semua sumber belajar (buku b. Tidak
paket, media perminan, dan c. Jika tidak,............................................
lain-lain) yang disediakan .............................................................
oleh guru? ..............................................................
..............................................................
15. Apakah anda mengerjakan a. Selalu
tugas-tugas yang diberikan b. Kadang-kadang
oleh guru? Alasan....................................................
...............................................................
89

................................................................
...............................................................
16. Bila anda mengalami a. Bertanya pada guru
kesulitan belajar, apa yang b. Bertanya pada teman
anda lakukan? c. Mencari di buku paket
(jawaban boleh lebih dari d. Mencari di buku lain
satu) e. Lain-lain...................
17. Dapatkah guru anda a. Ya
mengkondisikan kelas? b. Tidak
18. Saran-saran untuk perbaikan ..........................................................................
proses pembelajaran ...........................................................................
selanjutnya ..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
100

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Darussalam

Mata Pelajaran : IPS Terpadu

Kelas/Semester : VIII/2 (Genap)

Pertemuan Ke- : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 3X40 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perekonomian


Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan Fungsi Pajak dalam


Perekonomian Nasional

Indikator:

a) Menjelaskan pengertian pajak


b) Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis pajak
c) Mengidentifikasi sistem perpajakan di Indonesia
1. Tujuan pembelajaran
a) Siswa mampu menjelaskan pengertian pajak
b) Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis pajak
c) Siswa mampu mengidentifikasi sistem perpajakan di Indonesia
2. Materi Pembelajaran : Pajak
1) Pengertian pajak
Pajak adalah iuran dari masyarakat kepada kas negara yang
dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang dengan tanpa
101

mendapat jasa timbal balik langsung1. Dan pajak merupakan


sumber pendapatan kas negara yang merupakan pengeluaran dari
masyarakat.
1) Fungsi pajak
Secara umum pajak memiliki empat fungsi dalam
pembangunan, yaitu;
a) Sebagai sumber pendapatan negara
b) Sebagai alat pemerata perekonomian
c) Sebagai pengatur kegiatan ekonomi
d) Sebagai alat stabilitas perekonomian
2) Jenis-jenis pajak
a) Berdasarkan pihak yang menanggung, terdiri dari; pajak
langsung seperti PPh, dan PBB. Pajak tidak langsung
sepertiPPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM.
b) Berdasarkan pihak yang memungut; pajak negara misalnya
PPh, PBB, PPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM.
Pajak daerah misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak
reklame, retribusi terminal, dan lain sebagainya.
c) Berdasarka sifatnya; pajak objektif seperti pajak penghasilan
(PPh). Pajak subjektif seperti PBB, PPn, PPN, dan PPn-BM.
3) Sistem perpajakan di Indonesia
Sistem perpajakan adalah tatacara yang digunakan oleh
suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada
masyarakat. Agar pemungutan pajak berjalan dengan baik ada
beberapa hal yeng perlu diketahui, yaitu:
a) Kriteria pemungutan pajak yaitu; distribusi beban pajak harus
adil, beban pajak harus lebih seminimal mungkin, pajak harus
mampu memperbaiki ketidak efisienan, pajak harus mampu
melakukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem pajak

1
Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 311.
102

harus dimengerti oleh wajib pajak, biaya administrasi dan


biaya pelaksanaannya haruslah seminimal mungkin, dapat
dilaksanakan, dan dapat diterima.
b) Unsur-unsur pajak yaitu; subjek pajak, wajib pajak, objek
pajak, tarif pajak (proporsional, progresif, dan degresif).
c) Pajak yang ditanggung keluarga, yaitu pajak penghasilan
(PPh), dan pajak bumi dan bangunan (PBB).

3. Metode dan Strategi Pembelajaran


a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Permainan Kartu
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a) Kegiatan awal

Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa serta berdoa


bersama sebelum memulai kegiatan belajar. Apersepsi dengan
memberikan pertanyaan tentang pajak. Menjelaskan garis-garis besar
materi yang akan di pelajari, serta mengkondisikan kelas.

b) Kegiatan inti

Guru menjelaskan pengertian pajak, ciri-ciri pajak, jenis-jenis pajak,


dan sistem perpajakan di Indonesia. Untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa, guru melakukan sebuah permainan kartu.

c) Kegiatan akhir

Guru memberikan evaluasi bagi siswa dengan memberikan


pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahanan siswa terhadap materi yang baru dibahas.
Setelah itu, guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama materi yang
telah di bahas. Dan kegiatan belajar diakhiri dengan membaca hamdalah.
103

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
b. Lembar kerja siswa
c. White board
6. Penilaian Hasil Belajar
a. Objektif
Ciputat, 14 Mei 2011

Peneliti

Anisatul Khairiah
NIM.107015000796
104

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Darussalam

Mata Pelajaran : IPS Terpadu

Kelas/Semester : VIII/2 (Genap)

Pertemuan Ke- : 3 dan 4

Alokasi Waktu : 3X40 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perekonomian


Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan Permintaan Penawaran


serta Terbentuknya Harga Pasar

Indikator:

a) Menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran


b) Mendeskripsikan hukum permintaan dan penawaran
c) Mengidentifikasi terbentuknya harga keseimbangan
1. Tujuan pembelajaran
a) Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran
b) Siswa mampu mendeskripsikan hukum permintaan dan penawaran
c) Siswa mampu mengidentifikasi terbentuknya harga keseimbangan
2. Materi Pembelajaran :
a) Permintaan, penawaran harga barang dan jasa
1) Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada
berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.permintaan
akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah
105

sama, karena masing-msing memiliki kemampuan yang


berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan akan barang dan jasa, yaitu:
a) Harga barang
b) Pendapatan masyarakat
c) Selera masyarakat
d) Kualitas barang
e) Harga barang lain yang berkaitan
f) Waktu
g) Jumlah penduduk
h) Kejadian yang akan datang.
Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga
suatu barang, maka makin banyak jumlah barang yang diminta,
dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang
yang diminta makin berkurang. Jadi, hubungan antara harga
barang dengan permintaan berbanding terbalik.

Macam-macam permintaan, yaitu; berdasarkan jumlah


konsumen (permintaan individual, dan permintaan pasar).
Berdasarkan daya beli konsumen (permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut).

2) Pengertian penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran:
a) Biaya produksi
b) Tingkat teknologi
c) Harga barang lain
d) Tujuan perusahaan
Hukumpenawaran menyatakan bahwa jika harga barang yang
ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang ditawarkan
106

pun akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang turun,


maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan berkurang.

b) Harga keseimbangan
1) Pengertian harga keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar
menawar.
2) Proses terbentuknya harga keseimbangan
Terbentuknya haraga keseimbangan melalui proses tawar
menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai
kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga
permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya
sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan
bersama.
3. Metode dan Strategi Pembelajaran
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Permainan Kartu
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a) Kegiatan awal

Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa serta berdoa


bersama sebelum memulai kegiatan belajar. Apersepsi dengan
memberikan pertanyaan tentang permintaan, penawaran dan terbentuknya
harga pasar. Menjelaskan garis-garis besar materi yang akan di pelajari,
serta mengkondisikan kelas.
107

b) Kegiatan inti
1.) Guru mengulang dan menanyakan kembali materi yang telah
diajarkan.
2.) Guru menjelaskan materi yang akan diajarakan.
3.) Guru memberikan bimbingan dan melakukan penialaian terhadap
aktifitas individu maupun kelompok siswa.
4.) Memberikan motivasi dan melakukan pendekatan kepada siswa
yang lemah dalam memahami pelajaran/materi.
c) Kegiatan akhir

Guru memberikan evaluasi bagi siswa dengan memberikan


pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahanan siswa terhadap materi yang baru dibahas.
Setelah itu, guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama materi yang
telah di bahas. Dan kegiatan belajar diakhiri dengan membaca hamdalah.

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Walugo, Sri Sudarmi. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
b. Lembar kerja siswa
c. White board
6. Penilaian Hasil Belajar
a. Objektif
Ciputat, 25 Mei 2011

Peneliti

Anisatul Khairiah
NIM.107015000796
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan Perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan Fungsi Pajak dalam Perekonomian Nasional

1.2 Mendeskripsikan Permintaan dan Penawaran serta


Terbentuknya Harga Pasar

Indikator Soal Jenjang


1. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. C1
I. Menuliskan pengertian Rochmat Sumitro, S.H., adalah
pajak, ciri-ciri pajak, a. Iuran wajib bagi setiap penduduk yang dapat
dan pengertian retribusi dipaksakan pemungutannya dan balas jasanya
tidak diterima secara langsung
b. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak
berdasarkan norma-norma hukum untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif
guna meningkatkan kesejahteraan umum yang
balas jasanya tidak diterima langsung
c. Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluran umum.
d. Pengalihan sumber-sumber dari sektor
swasta ke sektor pemerintah
e. Pungutan yang di wajibkan kepada masyarakat

2. Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh C1


wajib pajak pajak berdasarkan norma-norma
hukum untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran kolektif guna meningkatkan
kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak
diterima langsung, merupakan pengertian pajak
menurut
a. Prof. Dr. Rochmat Sumitro
b. UU No.16 Tahun 2000
c. UU No. 19 Tahun 1997
d. UU No.6 Tahun 1983
e. UU No. 6 Tahun 1997
C2
3. Berikut ini adalah ciri-ciri pajak, kecuali
a. Iuran wajib pajak kepada setiap masyarakat
b. Digunakan untuk membiayai pembangunan
proyek-proyek vital
c. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat
wajib pajak
d. Balas jasanya diterima masyarakat secara
langsung
e. Digunakan untuk membiayai kepentingan
umum
C1
4. Pelaksanaan perpajakan di Indonesia
berpedoman kepada ketentuan UUD 1945
Pasal
a. 23 ayat 1
b. 23 ayat 2
c. 23 ayat 3
d. 27 ayat 2
e. 33 ayat 2 C1
5. Pelaksanaan retribusi diatur dalam
a. UU No. 19 Tahun 1997
b. UU No. 19 Tahun 1983
c. UU No. 6 Tahun 1997
d. UU No. 19 Tahun 1979
II. Menuliskan jenis- e. UU No. 6 Tahun 1983 C2
jenis pajak dan sistem 6. Beberapa jenis pajak:
perpajakan di 1. Pajak pertambahan nilai
Indonesia 2. Pajak penghasilan
3. Pajak bumi dan bangunan
4. Pajak tontonan
5. Pajak penjualan barang mewah
Yang termasuk dalam pajak langsung
adalah
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 1
C2
7. Beberapa jenis pajak:
1. Pajak reklame
2. Pajak penghasilan
3. Pajak tontonan
4. Pajak pertambahan nilai
5. Pajak bumi dan bangunan
Yang termasuk dalam pajak daerah
adalah
a. 1 dan 5
b. 2 dan 4
c. 1 dan 2
d. 3 dan 5
e. 1 dan 3
C1
8 Persentase tarif pajak yang makin rendah jika
objek pajak makin bertambah disebut tarif
a. Materai
b. Progresif
c. Degresif
d. Proporsional
e. Regresif
C1
9. Undang-undang yang mengatur pembayaran
pajak bumi dan bangunan adalah
a. UU No 12 Tahun 1994
b. UU No. 27 Tahun 2001
c. UU No. 12 Tahun 1983
d. UU No. 17 Tahun 2000
e. UU No. 12 Tahun 2001
C2
10. Berikut yang bukan termasuk objek pajak bumi
dan bangunan adalah
a. Perabot rumah tangga
b. Jalan tol
c. Pagar mewah
d. Pekarangan
e. Kolam renang
C2
11. Pajak mempunyai peranan penting dalam
pembangunan nasional seperti di bawah ini,
kecuali
a. Sebagai pungutan yang diwajibkan kepada
seluruh masyarakat
b. Sebagai sarana untuk mengatur kegiatan
ekonomi nasional
c. Sebagai sumber penerimaan Negara
d. Untuk membiayai pembangunan
e. Untuk pemerataan pendapatan
C2
12. Di bawah ini merupakan objek pajak yang tidak
dikenakan pajak bumi dan bangunan, kecuali
a. Pesantren
b. Rumah sakit
c. Hutan lindung
d. Perumahan diplomat
e. Rumah dinas pegawai negeri
III. Menuliskan C1
pengertian 13. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada
permintaan, hukum berbagai tingkat harga, waktu dan tempat
permintaan dan tertentu disebut
macam-macam a. Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan permintaan
b. Permintaan
c. Hukum permintaan
d. Penawaran
e. Hukum penawaran
C2
14. Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan:
1. Harga barang
2. Biaya produksi
3. Selera masyarakat
4. Kualitas barang
5. Harga barang lain yang berkaitan
6. Harga barang lain
7. Jumlah penduduk
8. Tingkat teknologi
Yang bukan termasuk dalam faktor yang
mempengaruhi permintaan adalah
a. 1, 2 dan 3
b. 3, 4 dan 5
c. 6, 7 dan 8
d. 2, 6 dan 8
e. 4, 7 dan 8
C4
15. Makin rendah harga suatu barang maka makin
banyak jumlah barang yang diminta, dan
sebaliknya makin tinggi harga barang maka
a. Permintaan menurun
b. Jumlah barang yang ditawarkan pun akan
meningkat
c. Barang yang ditawarkan akan berkurang
d. Jumlah barang yang diminta akan berkurang
e. Barang sedikit
C1
16. Permintaan terhadap sejumlah barang di pasar
pada waktu dan harga tertentu yang dilakukan
oleh individu tertentu, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolut
C1
17. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah
dilaksanakan, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolute
C1
18. Permintaan yang disertai dengan kemampuan
membeli, tetapi belum melakukan transaksi
disebut
a. pasar
b. absolut
c. efektif
d. potensial
e. afektif
C1
19. Permintaan yang tidak didukung dengan
kemampuan membeli, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolut
C1
20. Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat
harga, waktu dan tempat tertentu adalah
a. Permintaan
b. Pasar
c. Absolut
d. Penawaran
e. Harga
IV. Menuliskan C1
pengertian 21. Upaya produsen untuk menjual sejumlah barang
penawaran, hukum atau jasa pada tingkat harga tertentu disebut
penawaran dan harga a. Penawaran
keseimbangan b. Keseimbangan
c. Permintaan
d. Tingkat harga
e. Harga
C1
22. Harga keseimbangan adalah harga yang
disepakati oleh
a. Penjual dan pembeli
b. Penjual dan produsen
c. Penjual dan pedagang
d. Penjual dan konsumen
e. Pembeli dan produsen
C2
23. Harga barang di pasar swalayan ditentukan
oleh
a. Pembeli
b. Penjual
c. Penjual dan pembeli
d. Pemilik toko
e. Pedagang
C4
24. Berikut adalah pernyataan yang menyatakan
harga pasar, kecuali
a. Titik potong antara kurva permintaan
dengan kurva penawaran
b. Tingkat harga yang terbentuk pada saat
permintaan dengan penawaran sama
c. Harga kesepakatan antara penjual dan
pembeli
d. Nilai tukar barang yang ditukar dengan uang
e. Adanya kesepakatan harga antara penjual
dan pembeli
C4
25. Apabila harga naik dan faktor lain dianggap
tetap, maka
a. Penawaran naik
b. Penawaran turun
c. Penawaran tetap
d. Penawaran sama dengan permintaan
e. Permintaan dan pewaran berbanding
terbalik
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban
yang benar pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Sumitro, S.H., adalah


a. Iuran wajib bagi setiap penduduk yang dapat dipaksakan
pemungutannya dan balas jasanya tidak diterima secara langsung
b. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma
hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima
langsung
c. Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluran umum.
d. Pengalihan sumber-sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah
e. Pungutan yang di wajibkan kepada masyarakat

2. Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pajak berdasarkan
norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif
guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima
langsung, merupakan pengertian pajak menurut
a. Prof. Dr. Rochmat Sumitro
b. UU No.16 Tahun 2000
c. UU No. 19 Tahun 1997
d. UU No.6 Tahun 1983
e. UU No. 6 Tahun 1997

3. Berikut ini adalah ciri-ciri pajak, kecuali


a. Iuran wajib pajak kepada setiap masyarakat
b. Digunakan untuk membiayai pembangunan proyek-proyek vital
c. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak
d. Balas jasanya diterima masyarakat secara langsung
e. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum

4. Pelaksanaan perpajakan di Indonesia berpedoman kepada ketentuan UUD


1945 Pasal
a. 23 ayat 1
b. 23 ayat 2
c. 23 ayat 3
d. 27 ayat 2
e. 33 ayat 2

5. Pelaksanaan retribusi diatur dalam


a. UU No. 19 Tahun 1997
b. UU No. 19 Tahun 1983
c. UU No. 6 Tahun 1997
d. UU No. 19 Tahun 1979
e. UU No. 6 Tahun 1983

6. Beberapa jenis pajak:


1. Pajak pertambahan nilai
2. Pajak penghasilan
3. Pajak bumi dan bangunan
4. Pajak tontonan
5. Pajak penjualan barang mewah
Yang termasuk dalam pajak langsung adalah
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 1

7. Beberapa jenis pajak:


1. Pajak reklame
2. Pajak penghasilan
3. Pajak tontonan
4. Pajak pertambahan nilai
5. Pajak bumi dan bangunan
Yang termasuk dalam pajak daerah adalah
a. 1 dan 5
b. 2 dan 4
c. 1 dan 2
d. 3 dan 5
e. 1 dan 3

8. Persentase tarif pajak yang makin rendah jika objek pajak makin bertambah
disebut tarif
a. Materai
b. Progresif
c. Degresif
d. Proporsional
e. Regresif

9. Undang-undang yang mengatur pembayaran pajak bumi dan bangunan


adalah
a. UU No 12 Tahun 1994
b. UU No. 27 Tahun 2001
c. UU No. 12 Tahun 1983
d. UU No. 17 Tahun 2000
e. UU No. 12 Tahun 2001
10. Berikut yang bukan termasuk objek pajak bumi dan bangunan adalah
a. Perabot rumah tangga
b. Jalan tol
c. Pagar mewah
d. Pekarangan
e. Kolam renang

11. Pajak mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional seperti di


bawah ini, kecuali
a. Sebagai pungutan yang diwajibkan kepada seluruh masyarakat
b. Sebagai sarana untuk mengatur kegiatan ekonomi nasional
c. Sebagai sumber penerimaan Negara
d. Untuk membiayai pembangunan
e. Untuk pemerataan pendapatan

12. Di bawah ini merupakan objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan
bangunan, kecuali
a. Pesantren
b. Rumah sakit
c. Hutan lindung
d. Perumahan diplomat
e. Rumah dinas pegawai negeri

13. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu
dan tempat tertentu disebut
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
b. Permintaan
c. Hukum permintaan
d. Penawaran
e. Hukum penawaran

14. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan:


1. Harga barang
2. Biaya produksi
3. Selera masyarakat
4. Kualitas barang
5. Harga barang lain yang berkaitan
6. Harga barang lain
7. Jumlah penduduk
8. Tingkat teknologi
Yang bukan termasuk dalam faktor yang mempengaruhi permintaan adalah
a. 1, 2 dan 3
b. 3, 4 dan 5
c. 6, 7 dan 8
d. 2, 6 dan 8
e. 4, 7 dan 8

15. Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang
diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang maka
a. Permintaan menurun
b. Jumlah barang yang ditawarkan pun akan meningkat
c. Barang yang ditawarkan akan berkurang
d. Jumlah barang yang diminta akan berkurang
e. Barang sedikit

16. Permintaan terhadap sejumlah barang di pasar pada waktu dan harga tertentu
yang dilakukan oleh individu tertentu, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolut

17. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan, disebut
a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolute

18. Permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum


melakukan transaksi disebut
a. pasar
b. absolut
c. efektif
d. potensial
e. afektif

19. Permintaan yang tidak didukung dengan kemampuan membeli, disebut


a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual
d. Permintaan potensial
e. Permintaan absolut

20. Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat
tertentu adalah
a. Permintaan
b. Pasar
c. Absolut
d. Penawaran
e. Harga

21. Upaya produsen untuk menjual sejumlah barang atau jasa pada tingkat harga
tertentu disebut
a. Penawaran
b. Keseimbangan
c. Permintaan
d. Tingkat harga
e. Harga

22. Harga keseimbangan adalah harga yang disepakati oleh


a. Penjual dan pembeli
b. Penjual dan produsen
c. Penjual dan pedagang
d. Penjual dan konsumen
e. Pembeli dan produsen

23. Harga barang di pasar swalayan ditentukan oleh


a. Pembeli
b. Penjual
c. Penjual dan pembeli
d. Pemilik toko
e. Pedagang

24. Berikut adalah pernyataan yang menyatakan harga pasar, kecuali


a. Titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran
b. Tingkat harga yang terbentuk pada saat permintaan dengan penawaran
sama
c. Harga kesepakatan antara penjual dan pembeli
d. Nilai tukar barang yang ditukar dengan uang
e. Adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli

25. Apabila harga naik dan faktor lain dianggap tetap, maka
a. Penawaran naik
b. Penawaran turun
c. Penawaran tetap
d. Penawaran sama dengan permintaan
e. Permintaan dan pewaran berbanding terbalik
SMP DARUSSALAM 66A''
STATUS : TERAKREDITASI
IZIN KANWILNO.7791102/KEP/E/87 NSS: 202280310010 NIS: 200100
NDS:2002040032
Jl. Otista No.36 Cimanggis- Ciputat Kota Tangerang Selatan- Banten
Ielp. (021) 749s873Fax. (021) 74702683

SURAT KETER.ANGAN
Nomor : 3061
| 46|SMP-D/V/20
11

-Uertanda
Vang tangan di btwah ini"-Kipali SekolahMenengah Pertama ( SMP )
Darussalam Ciputat Kota Tangerang Selatan Banten menerangkan dengan
sesungguhnya
bahwa:

Nama Anisatul Khairiah


Nimor Induk Mahasiswa t07015000796
Jurusan PendidikanIPS
Semester Vn ( Delapan)

Telah melaksanakan Penelitian di SMP Darussalam Ciputat Kota Tangerang Selatan


Banten dari tanggal 4 sld27 Mei 2011, untuk keperluanpembuatanskripsi denganjudul :
66EfektivitasPenggunaanMedia Permainan
Kartu Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Terpadu Siswa di SMP Darussalam Cimanggis - Ciputat,6
Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenamyauntuk diketahui oleh pihak
yang berkepentingan.

}@tlirvlei2o11
K.Ba{"!$MPDarus
salam,
""-"'/r),,
. ;-*,,+l]
t *' !i

You might also like