You are on page 1of 3

April 2015

22.00
Tgl/jam Diff. O2 Flame Fuel
Crude Oil Fuel Oil Air Pressure Off-Gas Temperature Press Length Oil
Valve
Pressure Skin
Stack Firebox Outllet
FI- TI- Temper PI- Tube
Main Atom. Local TI- TI- TI-
2010 2520 PI- . 2200 TI-
PSH PSL 2043 2042 2040
2060 2044
o o o o o o
Bpd F psi psi psi F psi psi psi psi F F F F inH2O % O2 % %
1 / 16.00 9985 378 110,2 115 109,9 80 120 98 4,7/4,5 3,8 768 1007 600 682 -0,431 18,6 60 30
2 / 16.00 9988 377 109,8 115 110,2 90 117 100 4,7/4,0 3,4 770 1021 591 676,7 -0,421 22,7 60 30
3 / 16.00 9995 390 109,9 115 110,0 65 116 100 5,5/5,0 4,3 783 1011 615 679 -0,43 18,9 60 33
6 / 22.00 10000 378 110 115 110,6 70 120 102 5,2/5,0 5,2 800 1010 615 692,1 -0,441 16,4 65 25
7 / 22.00 10000 381 110 115 110 70 108 102 5,4/5,0 3,9 792 1026 587 684 -0,442 17,5 65 24,5
8 / 22.00 10009 375 110,9 115 110 65 116 100 5,5/5,0 3,9 783 1011 595 679 -0,433 18,9 60 33
9 / 22.00 9969 380 109,7 115 109,7 75 114 102 4,7/4,5 3,8 783 1029 597 685 -0,441 16,3 60 33

Furnace H-2040 merupakan peralatan yang berfungsi untuk memanaskan temperature Crude Oil dengan memanfaatkan panas hasil
pembakaran fuel hingga mencapai temperatur 690 oF untuk selanjutnya dipisah fraksinya pada kolom distilasi D-2000 di Atmospheric
Distilation Unit (ADU) menjadi produk setengah jadi sebelum diproses lebih lanjut di Vacuum Distilation Unit.

Furnace H-2040 pada Atmospheric Distilating Unit (ADU) Train 2 PT. Tri Wahana Universal merupakan furnace tipe Horizontal Cabin dengan jumlah
burner 8 buah. Kapasitas desain umpan H-2040 adalah 12.000 Bpd dengan feed Crude Oil yang didatangkan dari MCL. Untuk saat ini kapasitas feed yang
didatangkan dari MCL adalah 10.000 Bpd. H-2040 menggunakan sistem Natural Draft dimana sirkulasi secunder air dan flue gas-nya dapat berjalan karena
memanfaatkan ketinggian stack sehingga tercipta perbedaaan tekanan yang cukup antara air register tempat masuknya secunder air dan tekanan luar furnace
pada ujung stack.
Feed yang masuk ke H-2040 dinaikan temperaturnya dari 380 oF hingga 690 oF menggunakan burner kombinasi antara fuel gas dan fuel oil. Awalnya H-
2040 didesain untuk menggunakan Vacuum Tower Bottom (VTB) sebagai Fuel Oil dan Flare Gas dari MCL sebagai fuel gas namun karena VTB memiliki
nilai jual yang lebih besar maka penggunaan Fuel Oil digantikan dengan Straight Run Naphta (SRG) sedangkan Fuel Gas-nya saat ini menggunakan Off
gas dari D-2200 di ADU Train 2 karena MCL belum dapat menyuplai Gas nya. Pada line Fuel Oil yang dialiri SRG terdapat Temperature Control Valve
TCV-2040 yang dapat diatur bukaannya pada Control Room jika Temperature Outlet Furnace terlalu tinggi. Bukaan TCV-2040 secara otomatis akan
menyesuaikan valve pada line system return sehingga Fuel Oil yang tidak terpakai akan kembali ke tangki SRG melaluli line system return.
H-2040 dilengkapi dengan instrumentasi untuk menjaga proses tetap safety berdasarkan batasan desain, maupun variabel proses agar dapat memenuhi
spesifikasi produk.
Crude Oil mula mula diompa dari tanki 01-A menggunakan pompa P-2010 A/B/C menuju furnace H-2040 di Train 2 untuk dinaikan suhunya. Sebelum
sampai ke Furnace, Crude akan mengalami pertukaran panas dengan produk produk dari Atmospheric Distillation Unit (ADU) dan Vacuum Distillation Unit
(VDU) melalui 6 Shell and Tube Heat Exchanger. Crude yang masuk melalui Tube akan menyerap panas dari produk-produk yang masuk melalui Shell
sehingga suhu produk akan menurun dan suhu Crude Oilnya akan meningkat. Crude Oil mula-mula melewati E-2320 dan dan bertukar panas dengan
Kerosin dari ADU. Selanjutnya Crude Oil menuju E-2420 dengan pemanas Diesel dari ADU, kemudian secara seri melewati E-3320, E-2520, E-3420, dan E-
3520 dengan pemanas berturut-turut berupa LVGO, AGO, HVGO dan VTB. Crude yang keluar dari E-3520 selanjutnya langsung menuju H-2040 dengan
temperatur inlet kurang lebih 370 oF sampai dengan 390 oF.

Crude Oil masuk Furnace H-2040 melalui sesi konveksi, kemudian dibagi secara menjadi 2 aliran, yang mana masing-masing aliran akan melewati 16 tube
horizontal secara seri yang tersusun 8 baris ke bawah dengan susunan 2 tube pada tiap-tiap barisnya. 2 aliran ini kemudian memasuki seksi radian dan
masing-masing aliran tersebut melewati 21 tube horizontal yang tersusun ke bawah di sepanjang dinding Furnace H-2040. 2 aliran ini kemudian akan
menyatu kembali sebelum keluar dari H-2040 menuju kolom distilasi D-2000.

H-2040 menggunakan Burner kombinasi yaitu Burner yang menggunakan fuel Oil dan fuel gas sebagai bahan bakarnya. Fuel Oil menggunakan SRG dari tanki
SRG sedangkan Fuel Gas-nya menggunakan Off Gas dari vessel D-2200. Pada line Fuel Oil, terdapat Temperature Control Valve TCV-2040 yang saat ini
dioperasikan secara manual bukaannya pada Control Room. Jika sewaktu-waktu temperatur outlet-nya terlalu tinggi, TCV-2040 akan dikurangi bukaanya
sehingga secara otomatis akan membuka valve pada line System Return untuk mengembaikan sejumlah Fuel Oil yang tidak terpakai ke tangki.
Furnace 11F-1 Crude Destilling Unit (CDU) 1 pada kilang Fuel Oil Complex 1 PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap merupakan furnace dengan tipe dual
radiant box yang memiliki 32 buah dual burner yang masing masing terdapat pada cell A 16 buah dan cell B 16 buah. Dapur 11F-1 sendiri memiliki
kapasitas desain sebesar 65.910.000 kcal/jam dengan sistem tarikan udara natural draught. Dapur 11F-1 harus dioperasikan secara efisien, dalam arti
penggunaan fuel yang sedikit tetapi kondisi operasi yang diinginkan dapat tercapai.
Feed Furnace 11F-1 merupakan crude oil jenis ALC (Arabian Light Crude). Feed dapur 11F-1 dipanaskan dari TIC (Temperature Inlet Crude) sekitar
230oC menjadi TOC (Temperature Outlet Crude) sekitar 360oC dengan flow rate sekitar 565.712 kg/jam. Fuel yang digunakan pada dual burner dapur 11F-1
adalah fuel oil dan fuel gas. Fuel oil merupakan HGO dan HFO yang berasal dari UTL 05, sedangkan fuel gas berasal dari 11V-10 dan berasal dari 11V-1.
Dalam operasinya, temperatur tube skin dapur diatur untuk tidak melebihi desainnya, yaitu 438oC. Hal ini dikarenakan jika melebihi temperatur tersebut,
tube dapat menjadi rusak. Selain itu, pada dapur 11F-1 juga diatur kadar O2 sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi. Saat ini O2 analyzer pada
dapur 11F-1 mengalami kerusakan, sehingga perhitungan efisiensi menggunakan grafik NHV Nelson yang didasari oleh temperature stack dan kadar O2
menggunakan portable O2 analyzer yang dimiliki oleh bagian ECLC (Energy Concervation Loss Control) yang datanya diambil setiap seminggu sekali.
Walaupun mengalami kendala tersebut, dapur 11F-1 masih dapat memenuhi kondisi operasi yang ditargetkan ditandai dengan efisiensinya yang tinggi
sekitar 81%.

You might also like