Professional Documents
Culture Documents
DINAS PENDIDIKAN
Jln. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813
Fax. (022) 4264881 Wisselboard (022) 4264944, 4264957,
4264973 BANDUNG (40171)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Mengubah ketentuan dalam Lampiran I, Lampiran II, dan
Lampiran III Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
422.1/15346-Set.Disdik/2017 tentang Petunjuk Teknis
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas,
Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Luar Biasa, Sekolah
Menengah Atas Terbuka dan Sekolah Menengah Kejuruan
Terbuka Tahun Pelajaran 2017/2018, sebagaimana tercantum
pada Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III, sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 7 Juni 2017
I. KETENTUAN UMUM
A. Calon Peserta Didik Baru, yaitu:
1. Calon peserta didik baru SMA, adalah semua calon peserta didik baru
yang telah memenuhi syarat dan ketentuan usia sekolah sebagaimana
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
2. Calon peserta didik baru SMA, adalah semua calon peserta didik baru
lulusan tahun berjalan dan lulusan satu tahun sebelumnya, termasuk
lulusan program Paket B, tahun berjalan dan tahun sebelumnya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Jalur Seleksi Peserta Didik Baru terdiri atas Jalur Akademik dan Jalur Non
Akademik:
1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Akademik adalah proses
penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan kriteria utama
berupa nilai hasil Ujian Nasional (UN) sebagai dasar seleksi;
2. Jalur Non-Akademik adalah penerimaan peserta didik baru berdasarkan
Afirmasi (keberpihakan) terhadap kelompok tertentu dan/atau apresiasi
prestasi dengan kriteria utama bukan nilai hasil Ujian Sekolah (US)
dan/atau nilai hasil UN sebagai dasar utama seleksi. Jalur Non-Akademik
terdiri atas:
a. Afirmasi (keberpihakan) untuk warga yang tidak mampu secara
ekonomi, penyandang disabilitas, warga sekitar sekolah yang memiliki
nota kesepahaman (MOU) atau dilindungi oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
b. Apresiasi prestasi siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni, olahraga, keagamaan, dan lain-lain. Diutamakan pada
prestasi yang diperoleh pada kejuaraan yang diselenggarakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan
lembaga atau organisasi yang memiliki induk organisasi tingkat
Daerah Kabupaten/Kota, tingkat Daerah Provinsi, dan Pusat.
D. Peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu yang berdomisili dalam
satu wilayah provinsi paling banyak 20 % (dua puluh persen) dari
keseluruhan peserta didik yang diterima.
E. Apabila pendaftar peseta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu tidak
memenuhi sebanyak kuota yang sudah ditentukan, maka dialihkan sesuai
dengan kewenangan Satuan Pendidikan (MBS) dalam jalur non akademis.
F. Apabila animo peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu di sekolah
tertentu (terutama sekitar pemukiman mayoritas warga berekonomi tidak
mampu) tinggi, daya tampung jalur warga berekonomi tidak mampu pada
sekolah tersebut dapat bertambah dari alokasi daya tampung paling banyak
7
20 % (dua puluh persen) sesuai kondisi riil, diusulkan oleh kepala sekolah
setelah disahkan oleh UPT/BP3 dengan melakukan penyeleksian skoring
jarak terdekat calon peserta didik dengan sekolah yang dituju.
H. Kuota Afirmasi untuk peserta didik disabilitas paling banyak 3 (tiga) orang per
sekolah.
M. Mekanisme Seleksi
Seleksi PPDB dilakukan apabila jumlah pendaftar melebihi daya tampung.
Proses seleksi untuk SMA dilaksanakan secara langsung atau daring (online)
dengan memperhatikan kalender pendidikan.
g. Daftar Ulang
Sekolah melakukan proses daftar ulang terhadap Calon Peserta Didik
Baru yang dinyatakan diterima, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Daftar ulang untuk jalur Non Akademik (Prestasi dan Siswa dari
keluarga ekonomi tidak mampu) dilaksanakan tanggal 3 Juli sampai
dengan 8 Juli 2017;
2) Daftar ulang untuk jalur Akademik dilaksanakan tanggal 11 Juli
sampai dengan 13 Juli 2017;
3) Daftar ulang tidak dipungut biaya apapun; dan
4) Peserta Didik yang diterima dan tidak melaksanakan daftar ulang,
maka dianggap mengundurkan diri, dibuktikan dengan surat
pengunduran diri.
4. Seleksi Penerimaan
a. Jalur Akademik
1) Seleksi Calon Peserta Didik SMA dilakukan melalui
pemeringkatan nilai peserta didik;
2) Nilai Calon Peserta Didik selanjutnya diperingkat. Urutan teratas
Calon Peserta Didik sampai dengan jumlah sesuai kuota
penerimaan Peserta Didik masing-masing sekolah ditetapkan sidang
pleno Panitia PPDB Satuan Pendidikan yang dihadiri oleh unsur
Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Hasilnya
diumumkan sebagai Calon Peserta Didik SMA, yang diterima pada
tahun pelajaran berjalan dan selanjutnya Kepala Sekolah
13
b. Jalur Non-Akademik
1) Afirmasi masyarakat berekonomi tidak mampu
Afirmasi kelompok masyarakat berekonomi tidak mampu yang
dibuktikan dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang ditandatangni oleh Camat;
2) Apresiasi prestasi siswa
a) Calon Peserta Didik jalur ini diseleksi berdasarkan database
prestasi siswa, yaitu daftar nama siswa dan prestasi yang
diperoleh dari berbagai kejuaraan yang diadakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama,
Organisasi Induk olahraga/kesenian atau lembaga lainnya dan
telah ditetapkan Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat dan menjadi database dalam Sistem PPDB;
b) Seleksi jalur prestasi dilakukan sebagai berikut:
(1) Seleksi dokumen (piagam/sertifikat);
(2) Tes keterampilan;
(3) Pemeringkatan.
c) Calon Peserta Didik jalur Non Akademik yang prestasinya tidak
ada dalam Sistem PPDB akan dilakukan verifikasi data, dan akan
dimasukkan pada Tim Help Desk Satuan Pendidikan atau Dinas
Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk
diproses menjadi hasil pemeringkatan;
d) Seleksi didasarkan perolehan pemeringkatan dari sertifikat
prestasi yang dimiliki Calon Peserta Didik (daftar prestasi dan
pemeringkatan terlampir); dan
e) Selanjutnya Kepala Sekolah menerbitkan surat keputusan
penerima dan melaporkan kepada Dinas Pendidikan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat. Calon Peserta Didik yang tidak
diterima di sekolah pilihan ke - 1, akan dilimpahkan ke sekolah
pilihan ke-2. Selanjutnya diperingkat di sekolah pilihan ke-2
sampai dengan jumlah daya tampung di sekolah pilihan-2
terpenuhi.
D. Sanksi
Sanksi terhadap pelanggaran diberikan kepada:
1. Calon Peserta Didik dengan menggunakan dokumen yang tidak
sesuai/tidak benar sebagaimana dipersyaratkan;
2. Pihak/orang yang membantu pendaftar untuk mencabut pendaftaran/
mengganti pilihan ke - 2 yang telah di entry untuk dipindahkan ke sekolah
lain;
3. Pihak/orang yang mengentry data palsu (surat keterangan miskin/surat
keterangan prestasi dan atau mengubah data asli nilai UN dan nilai rapor)
ke dalam sistem saat mendaftar;
4. Pihak/orang yang menerima pendaftaran selain waktu yang telah
ditetapkan dalam petunjuk teknis PPDB;
5. Pihak/orang yang menerima Calon Peserta Didik melebihi kuota dan/atau
daya tampung yang telah ditetapkan;
6. Pihak/orang yang menerima sejumlah uang/gratifikasi dari Orang Tua
Calon Peserta Didik sebagai peruntukan penerimaan Calon Peserta Didik
yang tidak memenuhi persyaratan/tidak lolos seleksi;
7. Pihak/orang yang memungut biaya PPDB; dan
8. Pihak/Pelanggar lain yang sejenis.
III. PENUTUP
FORMULIR PENDAFTARAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
JALUR AKADEMIK
FORMAT : 1
Catatan :
Dibuat rangkap 3 (tiga)
*) Coret yang tidak perlu
20
FORMULIR PENDAFTARAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)
(SMA)
JALUR NON AKADEMIK (PRESTASI)
FORMAT : 2
Catatan :
Dibuat rangkap 3 (tiga)
*) Coret yang tidak perlu
21
FORMULIR PENDAFTARAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)
(SMA)
JALUR NON AKADEMIK AFIRMASI RAWAN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
FORMAT : 3
Catatan :
Dibuat rangkap 3 (tiga)
*) Coret yang tidak perlu
22
MENYATAKAN
1. Bahwa seluruh data/informasi yang diberikan dalam dokumen-dokumen persyaratan PPDB ini
adalah benar.
2. Bahwa saya tidak akan melakukan suap menyuap dan / atau perbuatan yang melawan hukum
dalam pelaksanaan PPDB ini.
3. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut tidak benar, maka saya bersedia
dikenakan sanksi/hukuman menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan dibuat dengan
sebenar-benarnya.
.........................., ....................2017
Yang membuat pernyataan
Ttd.
Materai 6000
.........................................................
23
SURAT PERNYATAAN
TANGGUNG JAWAB MUTLAK PEJABAT KELURAHAN / KECAMATAN
MENYATAKAN
2. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut tidak benar, maka saya bersedia
dikenakan sanksi/hukuman sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini, saya buat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan dan dibuat dengan
sebenarnya.
.........................., ....................2017
Yang membuat pernyataan
Ttd
Bermaterai 6000
.........................................................
24
SURAT PERNYATAAN
TANGGUNG JAWAB MUTLAK PEJABAT ORGANISASI / INSTANSI
MENYATAKAN
1. Bahwa seluruh data/informasi yang diberikan tentang keterangan prestasi atas nama
........................................................................................................... adalah benar.
2. Surat ini diajukan sebagai bahan pertimbangan Panitia PPDB untuk seleksi Peserta Didik Baru
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini, saya buat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan dibuat dengan
sebenarnya.
.........................., ....................2017
Yang membuat pernyataan
Ttd
Materai 6000
.........................................................
25
A. IDENTITAS SEKOLAH :
1. Nama Satuan Pendidikan :
2. Alamat :
RT......................... RW
Kelurahan :
Kecamatan : .
Kabupaten/ Kota : .
3. Program peminatan yang tersedia (SMA/ tahun lalu) :
a) .......................................................
b) .......................................................
c) .......................................................
4. Program keahlian yang tersedia ( SMK ) :
a) ........................................................
b) ........................................................
c) ........................................................
d) ...... dst.
I. Ketentuan Umum
A. Pengertian
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan layanan
pendidikan guna memenuhi hak-hak dasar warga negara untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu, merata, dan berkeadilan
bagi calon peserta didik.
B. Jalur Seleksi
1. Jalur Non Akademik
Jalur Non Akademik adalah Penerimaan Peserta Didik Baru
berdasarkan Afirmasi (keberpihakan) terhadap kelompok
tertentu dan atau apresiasi prestasi dengan kriteria utama
bukan nilai hasil Ujian Nasional (UN) dan atau nilai hasil Ujian
Sekolah (US) sebagai dasar utama seleksi.
a. Afirmasi
Afirmasi untuk warga yang tidak mampu secara ekonomi,
penyandang disabilitas, warga sekitar sekolah yang
memiliki nota kesepahaman (MoU) atau dilindungi oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Prestasi
Apresiasi prestasi siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, seni, olahraga, keagamaan, dan lain-lain.
Diutamakan pada prestasi yang diperoleh pada kejuaraan
yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Agama, dan lembaga atau
organisasi yang memiliki induk organisasi tingkat Daerah
Kabupaten/Kota, tingkat Daerah Provinsi, dan Pusat.
2. Jalur Akademik
PPDB Jalur Akademik adalah proses penerimaan peserta didik
baru dengan menggunakan kriteria utama berupa nilai hasil
UN sebagai dasar seleksi.
27
II. Pelaksanaan
A. Calon Peserta Didik Baru
1. Calon Peserta Didik Baru SMK adalah semua calon peserta didik
baru yang telah memenuhi persyaratan dan ketentuan usia
sekolah;
2. Persyaratan Calon Peserta Didik Baru SMK:
a. Telah lulus dan memiliki ijazah SMP/MTs/Paket B/ sederajat;
28
B. Persyaratan Pendaftaran
1. Jalur Non Akademik (Afirmasi)
a. Menyerahkan Surat Keterangan tidak mampu;
b. Menyerahkan fotokopi Ijazah yang dilegalisasi dan SHUN, paket
B asli atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional, yang
diterbitkan Sekolah/Madrasah, bagi calon peserta didik
lulusan Tahun Pelajaran 2016/2017;
c. Bagi lulusan sebelum tahun 2016/2017 menyerahkan fotokopi
Ijazah yang dilegalisasi dan Surat Hasil Ujian Nasional (SHUN)
SMP/MTs, paket B asli;
d. Menyerahkan fotokopi Akta Kelahiran;
e. Menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua,
fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan menunjukkan KTP orang tua
calon peserta didik serta KK asli;
f. Menyerahkan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari sekolah
asal yang menyatakan tidak terlibat kenakalan remaja,
penyalahgunaan Narkoba, tawuran, dan genk motor,
sedangkan bagi lulusan sebelum tahun 2016/2017
menyerahkan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari
Kepolisian;
g. Menyerahkan Surat Pernyataan Tanggung jawab Mutlak yang
dibuat Orangtua/Wali (format disediakan sekolah/madrasah,
Form: SPTJM-OTW);
h. Menyerahkan Surat Pernyataan Tanggung jawab Mutlak
Afirmasi dari Kepala Sekolah/Madrasah asal (format
disediakan sekolah, Form: SPTJM-KS); dan
i. Khusus calon peserta didik Jalur Non Akademik prestasi
peserta didik: Menunjukkan sertifikat asli dan menyerahkan
fotokopi sertifikat penghargaan yang dilegalisasi oleh
Pejabat/Lembaga berwenang (format disediakan
sekolah/madrasah, form: SPTJM-PJO).
2. Jalur Akademik
a. Menyerahkan fotokopi Ijazah yang dilegalisasi dan SHUN, paket
B asli atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional, yang
diterbitkan Sekolah/Madrasah, bagi calon peserta didik
lulusan Tahun Pelajaran 2016/2017.
29
C. Mekanisme Pendaftaran
Pendaftaran, berupa penerimaan persyaratan dan entry data/informasi
Calon Peserta Didik yang dilakukan secara langsung atau daring (online)
oleh panitia/operator tingkat sekolah
1. Calon Peserta Didik boleh memilih dua pilihan Sekolah yang
berada di seluruh Daerah Provinsi;
2. Setiap Calon Peserta Didik dapat memilih dua sekolah pilihan yang
berada di Daerah Kabupaten/Kota yang sama;
3. Setiap Calon Peserta Didik bebas memilih untuk sekolah pilihan
ke-1, pilihan ke-2 wajib memilih sekolah yang berada dekat dengan
tempat tinggal;
4. Calon Peserta Didik SMK dapat memilih 2 (dua) Kompetensi
Keahlian (pilihan ke-1 dan ke-2) dalam satu SMK, atau Kompetensi
Keahlian yang sama/Kompetensi Keahlian berbeda (pilihan ke-1
dan ke-2) untuk 2 (dua) SMK;
5. Calon Peserta Didik berkebutuhan khusus dapat diterima di SMK
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Calon Peserta Didik yang sudah mendaftar, tidak dibenarkan
mengubah pilihan Satuan Pendidikan yang menjadi pilihannya;
dan
7. Seluruh berkas pendaftaran, tidak dapat diambil sampai dengan
pengumuman penerimaan peserta didik baru ditetapkan oleh
Satuan Pendidikan.
D. Proses Seleksi
1. Jalur Non-Akademik
a. Seleksi, SMK jalur Non Akademik Afirmasi siswa dari keluarga
ekonomi tidak mampu, dilakukan melalui verifikasi database
dan/atau verifikasi lapangan Calon Peserta Didik;
b. Bagi Calon Peserta Didik yang tidak dapat diterima di sekolah
pilihan ke-1, akan dilimpahkan secara otomatis oleh sistem ke
sekolah pilihan ke-2 untuk selanjutnya diperingkat di sekolah
pilihan ke-2 sampai dengan jumlah daya tampung di sekolah
pilihan ke-2 tersebut;
30
2. Jalur Akademik
a. Seleksi Calon Peserta Didik SMK dilakukan melalui
pemeringkatan nilai peserta didik berdasarkan SHUN;
b. Nilai Calon Peserta Didik selanjutnya diperingkat. Urutan
teratas Calon Peserta Didik sampai dengan jumlah sesuai
kuota penerimaan Peserta Didik masing-masing sekolah;
c. Bagi Calon Peserta Didik yang tidak dapat diterima di sekolah
pilihan ke-1, akan dilimpahkan ke sekolah pilihan ke-2 untuk
selanjutnya diperingkat di sekolah pilihan ke-2 sampai dengan
jumlah daya tampung di sekolah pilihan ke-2 tersebut; dan
d. Jika pada batas akhir daya tampung terdapat nilai akhir yang
sama, maka: Dilakukan pemeringkatan berdasarkan nilai UN
mata pelajaran, secara berurutan: Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, IPA, dan bila masih sama didasarkan
pada jarak terdekat calon peserta didik dengan sekolah yang
dituju.
G. Daftar Ulang
1. Sekolah melakukan proses daftar ulang terhadap Calon Peserta
Didik Baru yang dinyatakan diterima;
2. Selama pelaksanaan daftar ulang tidak diperkenankan ada pungutan
apapun; dan
3. Bagi Peserta Didik yang diterima dan tidak melaksanakan daftar
ulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, maka dianggap
mengundurkan diri.
I. Jadwal
No Kegiatan Tanggal Keterangan
Jalur Non Akademik
1. Pendaftaran dan Seleksi 6 Juni 14 Juni
2017
2. Pengumuman 16 Juni 2017
3. Daftar Ulang 3 Juli 5 Juli 2017
Jalur Akademik
1. Pendaftaran dan Seleksi 3 Juli 8 Juli 2017
2. Pengumuman 10 Juli 2017
3. Daftar Ulang 11 Juli 13 Juli
2017
4. Awal Tahun Pelajaran 17 Juli 207
2017/2018
5. Kegiatan Masa Pengenalan 17 Juli 18 Juli
Lingkungan Sekolah (MPLS) 2017
K. Pembiayaan
Selama kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru, Calon Peserta Didik
Baru tidak dipungut biaya.
III. Kepanitiaan
A. Panitia Pelaksana Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat terdiri dari
Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Audit Pengelolaan ICT, Tim
Perumus Petunjuk Teknis, Tim Pengembang Sistem PPDB,
Koordinator Bidang SMK, Balai Pelayanan dan Pengawasan
Pendidikan (BP3), Panitia Pendaftaran Tingkat Satuan Pendidikan, Tim
Verifikasi Data, dan Penanggung Jawab Operasi Sistem PPDB;
B. Kepala Sekolah di tiap Satuan Pendidikan wajib membentuk panitia
penyelenggara tingkat Satuan Pendidikan atau disesuaikan dengan
kebutuhan Satuan Pendidikan masing-masing; dan
C. Tim Pengaduan/Aspirasi Masyarakat terdiri dari Pengawas internal
Dinas meliputi Pengawas SMK serta Pengawas eksternal yang
merupakan kolaborasi Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, dan
masyarakat.
IV. Kepengawasan
A. Penjaminan pelaksanaan ketentuan sebagaimana diatur dalam
peraturan PPDB ini, pengawasan, dan pengendalian dilakukan Tim
Pengawas internal dan eksternal ditetapkan oleh Kepala BP3 Wilayah;
B. Semua pejabat, panitia, dan petugas PPDB termasuk Tim IT serta para
pemangku kepentingan terkait dengan pelaksanaan PPDB, wajib
membuat surat pertanggungjawaban mutlak di atas materai 6000
untuk tidak melakukan pelanggaran dan menyalahgunakan wewenang
yang telah diberikan; dan
C. Pelanggaran dalam pelaksanaan PPDB dapat dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Sanksi
Sanksi diberikan terhadap pelanggaran pelaksanaan PPDB
disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan mempertimbang-kan jenis pelanggaran setelah diobservasi,
konfirmasi, dan klarifikasi melalui prosedur pelaporan pengaduan
pelanggaran PPDB.
Keterangan :
MENYATAKAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa
paksaan, dan dibuat dengan sebenarnya.
.., .............................................
Yang membuat pernyataan
Bermaterai
6000
...................................................................
37
Form: SPTJM-
OTW
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
ORANG TUA / WALI
MENYATAKAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa
paksaan, dan dibuat dengan sebenar-benarnya.
.., .............................................
Yang membuat pernyataan
Bermaterai
6000
...................................................................
38
Form: SPTJM-KS
MENYATAKAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa
paksaan dan dibuat dengan sebenarnya.
.., .............................................
Yang membuat pernyataan
Bermaterai
6000
...................................................................
39
Form: SPTJM-PJO
MENYATAKAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa
paksaan, dan dibuat dengan sebenarnya.
.., .............................................
Yang membuat pernyataan
Bermaterai
6000
...................................................................
40
C. IDENTITAS SEKOLAH :
5. Nama Satuan Pendidikan : ............................................................
6. Alamat : ............................................................
RT........................./ RW ...
7. Kelurahan : ............................................................
8. Kecamatan : ............................................................
9. Kabupaten / Kota : ............................................................
10. Kompetensi keahlian) :
a)........................................................
b)........................................................
c)........................................................
d) ...... dst.
Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak Luar Biasa
(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)
Tahun Pelajaran 2017/2018
A. Pengertian
1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah penerimaan peserta didik
berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki
kelainan/kekhususan/penyandang disabilitas tunanetra, tunarungu,
tunagrahita, tunadaksa, dan autis pada Satuan Pendidikan TKLB, SDLB,
SMPLB, dan SMALB di Sekolah Luar Biasa (SLB);
2. Taman Kanak-kanak Luar Biasa yang selanjutnya disingkat TKLB, adalah salah
satu bentuk Satuan Pendidikan anak usia dini yang memiliki hambatan fisik,
mental, intelektual, sosial, dan perilaku pada jalur pendidikan formal atau
bentuk lain pendidikan formal yang sederajat;
3. Penerimaan Peserta Didik Baru, yang selanjutnya disingkat PPDB, adalah
penerimaan peserta didik baru pada TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB di SLB;
4. Satuan Pendidikan khusus adalah TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB;
5. Rombongan Belajar adalah kelompok peserta didik berkebutuhan khusus yang
terdaftar pada tingkat kelas dalam satu Satuan Pendidikan;
6. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
8. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat; dan
9. Dinas adalah Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
B. Tujuan PPDB
PPDB pada TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB di SLB bertujuan untuk menjamin
penerimaan peserta didik baru berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan
tanpa diskriminasi sehingga mendorong peningkatan akses layanan pendidikan.
3. SLB Negeri dan SLB yang diselenggarakan oleh masyarakat (SLB Swasta)
melaksanakan PPDB pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli setiap tahun;
dan
4. SLB Negeri dan SLB Swasta wajib mengumumkan secara terbuka proses
pelaksanaan dan informasi PPDB antara lain terkait persyaratan, seleksi, dan
daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar untuk setiap Satuan
Pendidikan khusus TKLB/SDLB/SMPLB/SMALB, jenis kekhususan peserta
didik baru, biaya, serta hasil penerimaan peserta didik baru berdasarkan
identifikasi dan asesmen, melalui papan pengumuman sekolah maupun media
lainnya.
D. Persyaratan PPDB
1. Persyaratan calon peserta didik baru pada TKLB adalah:
a. berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A;
b. berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B;
dan
c. menyertakan hasil pemeriksaan/pengukuran dari audiolog/dokter
spesialis/psikolog/dokter umum/dokter THT dan/atau profesional lainnya
sesuai dengan kekhususan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).
2. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SDLB atau bentuk lain yang
sederajat:
a. calon peserta didik baru yang berusia 7 (tujuh) tahun wajib diterima sebagai
peserta didik;
b. calon peserta didik baru berusia paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal
1 Juli tahun berjalan; dan
c. menyertakan hasil pemeriksaan/pengukuran dari audiolog/dokter
spesialis/psikolog/dokter umum/dokter THT dan profesional lainnya sesuai
dengan kekhususan PDBK.
3. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMPLB atau bentuk lain
yang sederajat:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun;
b. memiliki ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) SD/SDLB atau bentuk
lain yang sederajat; dan
c. menyertakan hasil pemeriksaan/pengukuran dari audiolog/dokter
spesialis/psikolog/dokter umum/dokter THT dan/atau profesional lainnya
sesuai dengan kekhususan PDBK.
4. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMALB, atau bentuk
lain yang sederajat:
a. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun;
b. memiliki ijazah/STTB SMP atau bentuk lain yang sederajat;
c. memiliki SHUN/SHUS SMPLB atau bentuk lain yang sederajat; dan
d. menyertakan hasil pemeriksaan/pengukuran dari audiolog/dokter
spesialis/psikolog/dokter umum/dokter THT/dan profesional lainnya sesuai
dengan kekhususan PDBK.
5. Syarat usia dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan dilegalisir oleh lurah setempat
sesuai dengan domisili calon peserta didik berkebutuhan khusus.
59
E. Seleksi
1. Seleksi calon peserta didik TKLB atau bentuk lain yang sederajat
mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai dengan daya
tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar;
2. Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SDLB atau bentuk lain yang
sederajat mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai dengan
daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar sebagai berikut:
a. usia; dan
b. jarak tempat tinggal ke SDLB di SLB sesuai dengan ketentuan zonasi.
3. Seleksi calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai dengan
daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar sebagai berikut:
a. jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai dengan ketentuan zonasi;
b. usia;
c. nilai hasil ujian SDLB atau bentuk lain yang sederajat; dan
d. prestasi di bidang Akademik dan Non Akademik yang diakui Sekolah sesuai
dengan kewenangan daerah masing-masing.
4. Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMALB atau bentuk lain
yang sederajat mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai daya
tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar sebagai berikut:
a. jarak tempat tinggal ke SLB sesuai dengan ketentuan zonasi;
b. usia;
c. SHUN/SHUS SMP/SMPLB/MTs atau bentuk lain yang sederajat; dan
d. prestasi bidang Akademik dan bukan Akademik yang diakui sekolah.
F. Sistem Zonasi
1. SLB wajib menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona
terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari
total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima;
2. Domisili calon peserta didik berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan PPDB.
J. Rombongan Belajar
1. Jumlah Peserta Didik Berkebutuhan Khusus/Penyandang Disabilitas dalam
Satu Rombongan Belajar diatur sebagai berikut:
a. TKLB dalam satu kelas berjumlah paling banyak 5 (lima) peserta didik
berkebutuhan khusus;
b. SDLB dalam satu kelas berjumlah paling banyak 5 (lima) peserta didik
berkebutuhan khusus;
c. SMPLB dalam satu kelas berjumlah paling banyak 8 (delapan) peserta didik
berkebutuhan khusus; dan
d. SMALB dalam satu kelas berjumlah paling banyak 8 (delapan) peserta didik
berkebutuhan khusus.
2. Ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar dapat
dikecualikan paling banyak 1 (satu) Rombongan Belajar dalam 1 (satu) tingkat
kelas.
M. Sanksi
1. Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan
dengan PPDB diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
61
2. Pengenaan sanksi juga berlaku bagi Komite Sekolah atau pihak lain yang
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
3. Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat/Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota memberikan sanksi berupa penggabungan atau penutupan
SLB kepada SLB yang tidak dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta didik
dalam satu Rombongan Belajar dan jumlah Rombongan Belajar pada Sekolah.