You are on page 1of 24

BENTUK MOLEKUL

A. Struktur Lewis

Setiap atom cenderung ingin memiliki susunan elektron seperti susunan elektron gas mulia
yaitu delapan elektron di kulit terluar (kecuali hidrogen), yang dikenal sebagai aturan oktet. Jumlah
elektron di kulit terluar yang dimiliki oleh suatu atom dikenal sebagai elektron valensi dan memiliki
kemampuan untuk mengadakan ikatan dengan atom yang lain. Contoh: Berilium (Be) memiliki tiga
elektron di kulit terluar, maka elektron valensi Be adalah tiga.

Aturan oktet digunakan untuk menyusun bentuk ikatan yang terjadi berdasarkan struktur Lewis.
Sistem titik yang disusun oleh Lewis digunakan untuk menggambarkan elektron dari atom-atom
yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia dan untuk meyakinkan bahwa jumlah total elektron
yang terlibat tidak mengalami perubahan. Lambang titik Lewis (Lewis dot symbol) terdiri dari
lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya menggambarkan setiap elektron valensi dari atom-
atom unsur.

Misalnya molekul karbon tetra klorida (CCl4)

Atom C mempunyai elektron valensi: 4

Atom Cl mempunyai elektron valensi: 7

Karena ada 4 atom Cl, maka elektron Cl yang terlibat dalam ikatan ada 28 Sehingga total elektron
yang terlibat ada 32. Maka menurut Lewis struktur CCl4 adalah: sehingga setiap atom dalam struktur
tersebut memiliki delapan elektron atau memenuhi aturan oktet. Dalam hal ini struktur Lewis belum
memberikan gambaran tentang bentuk molekulernya karena struktur ini hanya menggambarkan
bagaimana pola ikatan dan jumlah suatu ikatan dalam molekul.

B. Teori VSEPR (valence-shell electron-pair repulsion)

Teori tolakan antar pasangan elektron (VSEPR) merupakan teori yang membicarakan gagasan bahwa
elektron-elektron akan saling menolak satu dengan yang lain dan elektron-elektron tersebut akan
menempati posisi sejauh mungkin satu dengan yang lain. Teori VSEPR banyak menjelaskan tentang
bentuk dan struktur molekul, tetapi tidak semua hal tentang molekul dapat dijelaskan dengan Teori
VSEPR. Elektron, baik dalam keadaan berpasangan atau tidak, terikat pada atom pusat dalam suatu
molekul dan dapat berputar dengan bebas di permukaan atom menjauhi elektron lain. Elektron
dalam molekul bisa berupa:

1. Pasangan elektron ikatan


Merupakan sepasang elektron yang terlibat dalam ikatan dan dituliskan sebagai titik dua (:) di antara
dua atom. Pasangan elektron ikat dapat ditemukan pada ikatan tunggal, rangkap dua atau tiga.

2. Pasangan electron bebas

Merupakan pasangan elektron yang lebih nyata, tidak terlibat dalam pembentukan ikatan

3. Elektron tunggal

Dalam hampir semua kasus, elektron tunggal merupakan elektron nonikat.

Istilah-istilah yang digunakan dalam teori VSEPR pada bahasan ini, dan biasanya dipakai berulang-
ulang, adalah:

A: melambangkan atom pusat suatu molekul (fokus dari pembicaraan tentang molekul)
X: melambangkan ligan atau atom yang terikat oleh atom pusat. Tidak ada pembedaan
lambang untuk molekul yang berbeda. Misalnya AX4 bisa melambangkan CH4 maupun CCl4
E : melambangkan pasangan elektron nonikat
e : melambangkan elektron nonikat tunggal

Dengan model teori VSEPR kita dapat meramalkan bentuk molekul dan ion secara sistematis.
Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi ke dalam dua golongan,
yaitu berdasarkan pada apakah atom pusatnya mengandung pasangan elektron bebas atau
tidak.

Tabel 1. Susunan pasangan elektron di sekitar atom pusat (A) dalam suatu molekul dan geometri
beberapa molekul dan ion sederhana yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron bebas.

Pasangan
Geometri Geometry Name
Elektron
Gambar Molekul Contoh
Ikatan
molekul (VSEPR class)
(X)
2 Linear linear BeH2,

(180o) (AX2) CO2


trigonal trigonal planar BF3,
planar
3 (AX3) NO3
(120o)

tetrahedral tetrahedral CH4


4 (109.5o) (AX4)
trigonal trigonal PCl5
bipiramidal
5 bipiramidal
(AX5)
(120o)

6 octahedral oktahedral SF6

(90o) (AX6)

Tabel 2. Geometri molekul dan ion sederhana yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih
pasangan elektron bebas

Nama
Jumlah Jumlah
Jumlah Susunan
Kelompok Pasangan Pasangan
pasangan Pasangan Geometri Contoh
Molekul Elektron Elektron
elektron Elektron
Ikatan Bebas

AX2E 3 2 1 Menekuk SO2

O3

PbCl2
AX3E 4 3 1 Segitiga NH3
piramida
PF3

ClO3-

H3O+
AX2E2 4 2 2 Menekuk H2O

OF2

SCl2
AX4E 5 4 1 Tetrahedron SF4,
terdistorsi
XeO3F2

IF4+

IO2F2

-
AX3E2 5 3 2 Bentuk T ClF3

BrF3
AX2E3 5 2 3 Linear XeF2

I3-

IF2

-
AX5E 6 5 1 Segi empat XeOF4
piramida
BrF5
AX4E2 6 4 2 Segi empat XeF4

datar ICl4-

Untuk menentukan geometri molekul suatu senyawa dengan menggunakan teori VSEPR, maka
dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Tulis struktur Lewis molekul tersebut.


2. Tentukan terlebih dahulu atom pusat, yaitu atom yang terikat pada lebih dari satu atom
yang lain.
3. Hitung jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (pasangan elektron ikatan dan bebas).
Perlakukan ikatan rangkap dua dan tiga seolah-olah ikatan tunggal. Kemudian rujuk tabel 1
dan 2 di atas untuk meramalkan susunan keseluruhan pasangan elektron.

Selain itu, tidak semua senyawa memiliki satu atom pusat. Ada dan bahkan banyak senyawa yang
memiliki atom pusat lebih dari satu. Contohnya: Ethanol ( CH3CH2OH dan rumus formula : C2H6O ).
Kelompok CH3 memiliki bentuk molekul tersendiri yaitu tetrahedral, kelompok O memiliki bentuk V,
sehingga apabila digabungkan bentuk molekul etanol seperti dibawah ini

C. Teori Hibridisasi Orbital Atom

Hibridisasi adalah proses pencampuran obital atom dalam suatu atom (biasanya atom pusat)
untuk menghasilkan satu set orbital atom baru sebelum membentuk ikatan kovalen. Orbital Hibrida
adalah orbital atom yang diperoleh ketika dua atau lebih orbital yang tidak setara pada atom yang
sama bergabung untuk bersiap-siap membentuk ikatan kovalen.

1. Hibridisasi sp
Molekul Berilium Klorida (BeCl2) diramalkan linear oleh teori VSEPR. Diagram orbital untuk elektron
valensi dalam Be adalah: Pada keadaan dasar, berilium tidak membentuk ikatan kovalen dengan Cl
karena elektronnya berpasangan dalam orbital 2s. Berdasarkan teori hibridisasi dijelaskan
bahwaterjadi eksitasi electron 2s ke orbital 2p, menghasilkan Sehingga terdapat dua orbital Be yang
tersedia untuk ikatan, yaitu 2s dan 2p. Tetapi, jika dua atom Cl bergabung dengan atom Be dalam
keadaan tereksitasi ini, satu atim Cl akan berbagi elektron 2s dan atom Cl yang lain akan berbagi
elektron 2p, membuat dua ikatan Be dengan Cl yang tidak setara. Skema ini bertentangan dengan
bukti percobaan. Dalam molekul BeCl2 yang sebenarnya, kedua ikatan Be dengan Cl identik dalam
berbagai hal. Jadi orbital 2s dan 2p harus tercampur.

2. Hibridisasi sp2

Molekul boron trifluorida (BF3) yang dikenal memiliki geometri datar berdasarkan VSEPR. Dengan
hanya memperhatikan elektron valensi, diagram orbital B adalah: Pertama-tama terjadi eksitasi
elektron 2s ke orbital 2p yang kosong: Pencampuran orbital 2s dan dua orbital 2p menghasilkan tiga
orbital hibrida sp2: Ketiga orbital sp2 ini terletak pada bidang yang sama, dan sudut antara dua ikatan
diantaranya adalah 1200. Setiap ikatan BF terbentuk dari tumpang tindih orbital hibrida sp2 boron
dan orbital 2p fluorin. Molekul BF3 berbentuk datar dengan semua sudut FBF=1200. Hal ini sesuai
dengan hasil percobaan dan juga ramalan VSEPR.

3. Hibridisasi sp3

Molekul CH4 yang dikenal memiliki geometri tetrahedral berdasarkan VSEPR. Dengan hanya
memperhatikan elektron valensi, diagram orbital C adalah: Karena atom C memiliki 2 elektron tak
berpasangan (1 dalam tiap orbital 2p), atom C hanya dapat membentuk 2 ikatan dengan hidrogen
dalam keadaan dasar namun tidak stabil. Untuk menjelaskan ke empat ikatan C-H dalam metana,
maka 1 elektron pada orbital 2s dipromosikanke orbital 2p (yaitu, mengeksitasi dengan bantuan
energi). Empat electron tak berpasangan pada atom C yang dapat membentuk empat ikatan C-H.
Tetapi, karena ketiga sudut ikatan HCH akan menjadi 900 (tiga orbital 2p pada C saling tegak lurus),
padahal semua sudut ikatan HCH adalah 109,50. Dari hasil hibridisasi orbital maka dihasilkan empat
orbital hibrida yang setara untuk atom C dengan mencampurkan orbital 2s dan 3 orbital 2p. Karena
orbital baru terbentuk dari satu orbital s dan 3 orbital p, orbital itu disebut dengan orbital hibrida sp3.
Keempat orbital hibrida ini dirahkan menuju empat sudut tetrahedron beraturan dengan semua
sudut HCH adalah 109,50.
Bentuk Molekul
1. Teori Domain Elektron
Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI
dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan
dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repultion)
Molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI maupun PEB.
Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka tolak-
menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB - PEB) > tolakan (PEB - PEI) >
tolakan (PEI - PEI)
Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan
membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian
bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada
atom pusat.
Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatannya
Contoh molekul CH4 memiliki 4 PEI

2. Merumuskan Tipe Molekul


1) Atom pusat dilambangkan dengan A
2) Domain elektron ikatan dilambangkan dengan X
3) Domain elektron bebas dinyatakan dengan E

Tabel tipe molekul

Jumlah Pasangan Jumlah Pasangan Rumus Bentuk Molekul Contoh


Elektron Ikatan Elektron Bebas (E) (AXnEm)
(X)
2 0 AX2 Linear CO2
3 0 AX3 Trigonal planar BCl3
2 1 AX2E Bengkok SO2
4 0 AX4 Tetrahedron CH4
3 1 AX3E Piramida trigonal NH3
2 2 AX2E2 Planar bentuk V H2O
5 0 AX5 Bipiramida trigonal PCl5
4 1 AX4E Bipiramida trigonal SF4
3 2 AX3E2 Planar bentuk T IF3
2 3 AX2E3 Linear XeF2
6 0 AX6 Oktahedron SF6
5 1 AX5E Piramida sisiempat IF5
4 2 AX4E2 Sisiempat datar XeF4

Dengan menggunakan teori VSEPR maka kita dapat meramalkan bentuk geometri suatu
molekul. Dalam artikel ini maka akan di contohkan menentukan bentuk geometri molekul
XeF2, XeF4, dan XeF6. Diantara molekul-molekul tersebut ada yang memiliki pasangan
elektron bebas dan ada yang tidak, jadi molekul-molekul tersebut adalah contoh yang bagus
untuk lebih memahami teori VSEPR.
Pertama kita harus mementukan struktur lewis masing-masing molekul. Xe memiliki jumlah
elektron valensi 8 sedangkan F elektron valensinya adalah 7.(lihat gambar dibawah)

Struktur Lewis XeF2 seperti gambar sebelah kiri, dua elektron Xe masing-masing diapakai
untuk berikatan secara kovalen dengan 2 atom F sehingga meninggalkan 3 pasangan
elektron bebas pada atom pusat Xe. Hal yang sama terjadi pada molekul XeF4 dimana 4
elektron Xe dipakai untuk berikatan dengan 4 elektron dari 4 atom F, sehingga
meninggalkan 2 pasangan elektron bebas pada atom pusat Xe.
Lihat gambar diatas XeF2 memiliki 2 pasangan elekktron terikat (PET) dan 3 pasangan
elektron bebas (PEB) jadi total ada 5 pasangan elektron yang terdapat pada XeF2, hal ini
menandakan bahwa geometri molekul atau kerangka dasar molekul XeF2 adalah trigonal
bipiramid. Karena terdapat 3 PEB maka PEB ini masing masing akan menempati posisi
ekuatorial pada kerangka trigonal bipiramid, sedangkan PET akan menempati posisi aksial
yaitu pada bagian atas dan bawah. Posisi inilah posisi yang stabil apabila terdapat atom
dengan 2 PET dan 3 PEB sehingga menghasilkan bentuk molekul linear. Jadi bentul
molekul XeF2 adalah linier.(lihat gambar dibawah).

Lihat gambar strutur lewis XeF4 memiliki 4 pasangan elekktron terikat (PET) dan 2
pasangan elektron bebas (PEB) jadi total ada 6 pasangan elektron yang terdapat pada
XeF4, hal ini menandakan bahwa geometri molekul atau kerangka dasar molekul XeF4
adalah oktahedral. Karena terdapat 2 PEB maka PEB ini masing masing akan menempati
posisi aksial pada kerangka oktahedral, sedangkan PET akan menempati posisi ekuatorial.
Posisi inilah posisi yang stabil apabila terdapat atom dengan 4 PET dan 2 PEB sehingga
menghasilkan bentuk molekul yang disebut segiempat planar. Jadi bentul molekul XeF2
adalah segiempat planar.(lihat gambar
dibawah).

Bentuk molekul akan sama dengan susunan ruang elektron yang ada pada atom pusat jika
tidak pasangan elektron bebas.
Perhatikan gambar berbagai bentuk molekul berikut ini !
X : atom pusat
E : pasangan elektron bebas
Bentuk Molekul, Teori Domain Elektron, Tolakan Pasangan, Notasi VSEPR, Hibridisasi,

Muhammad Fadli | 06:55 |

Bentuk Molekul, Teori Domain Elektron, Tolakan Pasangan, Notasi VSEPR, Hibridisasi,
Teori Domain Elektron, Tolakan Pasangan, Notasi VSEPR dan Bentuk Molekul, Hibridisasi,
Contoh Soal, Pembahasan, Kimia - Domain berarti wilayah atau daerah. Domain elektron
berarti suatu wilayah yang ditempati oleh elektron. Adapun elektron yang dimaksud di sini
adalah elektron dari atom-atom pembentuk molekul, meliputi pasangan elektron bebas (PEB)
dan pasangan elektron ikatan (PEI). Sebuah molekul memiliki bentuk atau struktur yang
berbeda dengan struktur molekul lain. Bentuk molekul berarti cara atom tersusun di dalam
ruang. Bentuk molekul ini banyak memengaruhi sifat-sifat fisis dan kimia dari molekul
tersebut, khususnya dalam reaksi kimia. Ketika dua molekul dicampurkan untuk bereaksi, ada
kemungkinan reaksi tidak berhasil dikarenakan struktur tiga dimensi dan orientasi relatif
molekul-molekul tersebut tidak tepat. Dalam reaksi biologi, terutama pada obat dan aktivitas
enzim, struktur molekul sangat penting untuk mengetahui kecocokan antara bentuk molekul
dengan tapak atau membran yang dipakai. (Baca juga : Gaya Antar Molekul). Bentuk molekul
adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan ruang
pasangan elektron dalam atom atau molekul, baik pasangan elektron yang bebas maupun
yang berikatan. Bentuk suatu molekul dapat diperkirakan berdasarkan teori tolakan
pasangan elektron maupun teori hibridisasi. Bagaimanakah bentuk suatu molekul
berdasarkan teori tersebut? Perhatikan uraian berikut.

1. Teori Tolakan Pasangan Elektron

Konsep yang dapat menjelaskan bentuk geometri (struktur ruang) molekul dengan
pendekatan yang tepat adalah Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi (Valence Shell
Electron Pair Repulsion = VSEPR). Teori ini disebut juga sebagai Teori Domain Elektron.
Teori Domain dapat menjelaskan ikatan antar atom dari PEB dan PEI yang kemudian dapat
mempengaruhi bentuk molekul. Dalam teori ini dinyatakan bahwa "pasangan elektron terikat
dan pasangan elektron bebas, yang secara kovalen digunakan bersama-sama di antara atom
akan saling menolak, sehingga pasangan itu akan menempatkan diri sejauh-jauhnya untuk
meminimalkan tolakan". Teori VSEPR pertama kali dikembangkan oleh ahli kimia dari Kanada,
R.J. Gillespie (1957). Bentuk molekul dan strukturnya dapat diramalkan dengan tepat melalui
Struktur Lewis. Struktur ini dapat menggambarkan bagaimana elektron tersusun pada suatu
atom yang berikatan. Sebagat contoh adalah ikatan kovalen pada molekul HC1 (Gambar 1).
Struktur Lewis juga dapat menggambarkan jumlah pasangan elektron bebas dan jumlah pas-
angan elektron ikatan yang berada di sekitar atom pusat.

Gambar 1. PEI dan PEB pada ikatan kovalen molekul HCl.

Teori VSEPR tidak menggunakan orbital atom dalam meramalkan bentuk molekul, tetapi
menggunakan titik elektron suatu atom. Jika suatu atom bereaksi, maka elektron pada kulit
terluar (elektron valensi) akan bcrhubungan langsung terlebih dahulu. Elektron valensi akan
menentu-kan bagaimana suatu ikatan dapat terjadi.

Teori VSEPR menjelaskan terjadinya gaya tolak-menolak antara pasangan-pasangan elektron


pada kulit terluar atom pusat.

Masih ingatkah kalian dcngan jumlah elektron yang mcncmpati suatu orbital? Apakah yang
dimaksud dengan rumus duplet dan rumus oktet?
Pada setiap orbital terdapat sejumlah elektron. Ikatan antar atom terjadi karena
kecenderungan atom untuk memenuhi rumus duplet dan rumus oktet. Duplet berarti
mcmiliki 2 elektron, scdangkan oktrt menandakan suatu atom memiliki 8 elektron.
Bagaimana cara meramalkan bentuk molekul dengan titik elektron? Pengaturan pasangan
elektron di sekitar atom sedemikian rupa sehingga tolakan di antara pasangan elektron itu
minimum. Tolakan minimum tcrjadi bila elektron terletak pada bagian yang saling
bcrlawanan terhadap inti. Perhatikan molekul BeC12 pada Gambar 2.

Gambar 2. Bentuk molekul BeC12 berupa linear.

Terdapat 2 elektron yang terletak berlawanan pada orbital berupa balon terpilin.
Molekul BeC12 berbentuk linear dengan sudut 1800. Bagaimana dengan bentuk molekul lain,
semisal SO2 dan BC13? Perhatikan Gambar 3. dan 4.

Gambar 3. Bentuk molekul SO2 berupa V.


lkatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemilikan bersama pasangan elektron
berikatan yang merupakan sum-bangan dari kedua atom atau salah satunya.

Gambar 4. Bentuk molekul BC13 berupa segitiga datar.

Teori VSEPR berhasil menjelaskan bentuk molekul. Ketepatan daya prediksi teori VSEPR
relatif sangat tinggi, khususnya untuk molekul-molekul yang pusatnya atom non-logam.
(www.unibookstore.stie-mce.ac.id) Mengapa struktur SO2 berbeda dengan struktur BeC12?
Mengapa pula berbeda dengan struktur BC13. Penjelasan berikut akan memberikan
jawabannya. Tolakan minimum didapat dengan meletakkan elektron pada bagian yang
berlawanan. Tolakan minimum pada mulekul BC13 dengan atom B sebagai atom pusat
didapat dengan bentuk segitiga. Adapun pada molekul SO2 terdapat 3 kelompok elektron,
yang salah satunya adalah PEB dari atom S. Adanya elektron bebas ini akan mendesak atau
mendorong elekron ikatan untuk saling berdesakan, sehingga bentuk molekul menjadi
bentuk V. Urutan tolak-menolak antara pasangan elektron pada atom pusat dapat diurutkan
sebagai: PEB-PEB > PEI-PEB > PEI-PEI. PEB mempunyai gaya tolak-menolak sejauh mungkin
sehingga tolakannya minimum. Perbedaan kekuatan tolakan PEB dan PEI menyebabkan
penyimpangan dalam susunan ruang elektron dari bentuk molekul yang seharusnya. Apabila
pada molekul BC12 atom pusat B dinotasikan dengan M, sedangkan ikatan dengan Cl yang
terjadi dengan 2 pasang elektron ikatan dinotasikan dengan X2, maka molekul BC12 dan
molekul sejenis dinotasikan dengan MX2. SO2 dinotasikan dengan MX2E, dengan E
menunjukkan jumlah pasangan pa sangan elektron bebas. Notasi semacam ini disebut
sebagai notasi VSEPR. Perhatikan notasi VSEPR dan bentuk molekul beberapa senyawa pada
Tabel 1. Tabel 1. Notasi VSEPR Molekul

Contoh
Jumlah Jumlah Jumlah Notasi Molekul
Domain PEI PEB VSEPR
2 2 - AX2 BeCl2

3 3 - AX3 BCl3

3 2 1 AX2E SO2

4 4 0 AX4 CH4

4 3 1 AX3E NH3

4 4 2 AX2E3 H2O

5 5 0 AX5 PCl5

5 4 1 AX4E TeCl4

5 3 2 AX3E2 ClF3

5 2 3 AX2E3 XeF2

6 6 0 AX6 SF6

6 5 1 AX5E IF5

6 4 2 AX4E2 XeF4

Tabel 2. Bentuk Molekul

Contoh Bentuk Molekul

Molekul

BeCl2
BCl3

SO2

CH4
NH3

H2O

PCl5
TeCl4

ClF3
XeF2

SF6
IF5

XeF4

Penentuan bentuk molekul dari beberapa molekul dapat lebih jelas jika kalian perhatikan
contoh soal berikut. Contoh Soal : Tentukan PEB, PEI, serta notasi VSEPR dan bentuk molekul
dari:

a. CH4

b. NH3

Jawaban :
a. CH4

Atom pusat C memiliki nomor atom 6, dengan konfigurasi elektron: 1s2, 2s2, 2p2, sehingga
mempunyai 4 elektron valensi. Atom C mengikat 4 atom H yang masing-masing memiliki 1
elektron tunggal, sehingga:

Jumlah atom : C = 4 x 1 = 4 elektron

H = 4 x 1 = 4 elektron

+
8 elektron

Dari 8 elektron (4 pasang elektron) tersebut, keempatnya merupakan PEI (Pasangan Elektron
Ikatan) dengan 1 elekton atom C berikatan dengan 1 elektron atom H. Berdasarkan data
pada Tabel 1, kita dapat menyimpulkan bahwa molekul CH4 dengan notasi
VSEPR AX4, memiliki bentuk molekul tetrahedron (tetrahedral).

Gambar 5. Bentuk molekul CH4.


b. NH3

Atom pusat N memiliki nomor atom 7, dengan konfigurasi elektron: 1s2, 2s2, 2p3, sehingga
memiliki 5 elektron valensi. Atom C mengikat 3 atom H yang masing-masing memiliki 1
elektron tunggal, sehingga:

Jumlah atom : N = 5 x 1 = 4 elektron

H = 3 x 1 = 4 elektron

+
8 elektron

Dari 8 elektron (4 pasang elektron) tersebut, 3 pasang merupakan PEI (3 elekton atom N
berikatan dengan 3 elektron atom H), dan sepasang elektron merupakan PEB (Pasangan
Elektron Bebas). Berdasarkan data pada Tabel 1, kita dapat menyimpulkan bahwa
molekul NH3 dengan notasi VSEPR AX3E memiliki bentuk molekul piramida trigonal.

Cara Menentukan Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR

1. Tentukan atom pusatnya.


2. Cari tahu nomor atomnya dan buat konfigurasi elektronnya.
3. Tentukan jumlah elektron valensinya.
4. Tentukan jumlah domain elektron dari atom lain yang berikatan (ligan).
5. Jumlahkan elektron dari semua atom.
6. Bagilah dua untuk mendapatkan jumlah pasangan elektron.
7. Tentukan PEI berdasarkan jumlah atom yang terikat pada atom pusat, sisanya
merupakan PEB.
8. Tentukan notasi VSEPR dan bentuk molekul berdasarkan jumlah PEB dan PEI (lihat
tabel 1. sebagai acuan).

2. Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Hibridisasi


Orbital hibrida adalah orbital yang terbentuk sebagai hasil penggabungan (hibridisasi) 2 atau
lebih orbital atom. Sebagai contoh, sebuah atom C yang pada kulit valensinya memiliki 3
orbital, yaitu 2s2, 2px1, 2pyl, dan sebuah orbital kosong, 2pz. Keempat orbital ini dapat
berhibridisasi membentuk empat orbital hibrida sp3. Masing-masing orbital hibrid dari atom
C inilah yang digunakan untuk berikatan dengan 4 orbital s dari 4 atom H membentuk
sebuah molekul CH4 Keempat ikatan ini saling mem-bentuk sudut tetrahedron. Lebih
jelasnya, lihatlah Gambar 6.

Gambar 6. Bentuk molekul CH4 berdasarkan teori hibridisasi.

Dalam molekul C2H4, 1 orbital s dan 2 orbital p dalam scbuah atom C dapat membentuk 2
orbital hibrida sp2 dengan sudut 120, sedangkan dalam molekul C2H2, 1 orbital s dan 2
orbital p dapat membentuk 1 orbital hibrid sp (linear). Perhatikan contoh molekul NH3 pada
Gambar 7.

Gambar 7. Molekul NH3.

Bila bentuk molekul didasarkan pada tolakan pasangan elektron, NH3 dengan notasi VSEPR
AX3 memiliki bentuk molekul piramida trigonal. Bagaimana bentuk molekulnya berdasarkan
hibridisasi orbital? Atom N memiliki nomor atom 7 dan konfigurasi elektronnya 1s2, 2s2, 2px1,
2py1, dan 2pz1. Karena memiliki 3 atom tunggal pada orbital 2p, maka atom N dapat
membentuk 3 ikatan kovalen dengan atom H secara ekuivalen, sehingga sudut N-H-N
sebesar 107 C. Mengingat sudut ikatan mendekati sudut tetrahedron (sp3), maka untuk
menambahkan 1 orbital lagi dipakai orbital 2s2. Akhirnya, atom N menggunakan 4 orbital
atom untuk berikatan, 1 orbital dengan elektron berpasangan dan 3 orbital lain dengan
elektron tunggal. Perhatikan Gambar 8. agar lebih jelas.

Gambar 8. Bentuk molekul berdasarkan hibridisasi dari NH3.

Jumlah domain (pasangan elektron) dalam suatu molekul baik domain elektron bebas
maupun domain domain elektron ikatan, dapat dinyatakan dengan cara berikut ini:

Atom pusat dinyatakan dengan lambang A


Domain elektron ikatan dinyatakan dengan X
Domain elektron bebas dinyatakan dengan E

Contoh: Molekul yang terdiri atas 4 domain elektron ikatan dan 0 domain elektron bebas
(seperti molekul CCl4) dirumuskan sebagai AX4

Tipe molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Tentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV)


2. Tentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
3. Tentukan jumlah elektron bebas (E)

E = (EV-X)/2

Berbagai kemungkinan bentuk molekul yang atom pusatnya 4,5 atau 6 pasangan elektron

Jumlah Pasangan Jumlah Pasangan Rumus Bentuk Molekul Contoh


Elektron Ikatan Elektron Bebas
4 0 AX4 Tetrahedron CH4
3 1 AX3E Piramida trigonal NH3
2 2 AX2E2 Planar bentuk V H2O
5 0 AX5 Bipiramida trigonal PCl5
4 1 AX4E Bidang empat SF4
3 2 AX3E2 Planar bentuk T IF3
2 3 AX2E3 Linear XeF2
6 0 AX6 Oktahedron SF6
5 1 AX5E Piramida sisiempat IF5
4 2 AX4E2 Segiempat planar XeF4

Contoh :
1. Bentuk molekul CCl4

Konfigurasi elektron

6C = 2 4
17Cl = 2 8 7

Elektron Valensi

C = 4 dan Cl = 7

Jumlah elektron valensi

(1 x 4) + (4 x 7) = 32 buah

Jumlah Pasangan Elektron Valensi (PEV) = 32 = 16 pasang

Pasangan Elektron Berikatan (PEI)

PEI= 4 pasang

Pasangan Elektron Bebas (PEB)

PEB= 16 4 = 12 pasang
Disebarkan sekitar atom pusat secara merata sehingga memenuhi kaidah oktet, jika masih
ada sisa letakkan pada atom pusat

Struktur Lewis :

Atom C sebagai atom pusat, atom Cl yang mengelilingi atom C

Perhatikan pasangan elektron pada atom pusat

Pasangan elektron atom pusat = 4


Pasangan elektron atom berikatan = 4
Pasangan elektron atom bebas = 0
Sehingga susunan ruang elektronnya :Tetrahedron.

Bentuk molekulnya : Tetrahedral

You might also like