You are on page 1of 9

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING


TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS XI IPS MAN PALANGKI
KABUPATEN SIJUNJUNG

Cherri Okta Riani*) Zulfitri Aima**) Yulia Haryono**)


*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This research was conducted based on the fact indicating that the students understanding on
mathematic concept was still low, the smart students dominate the learning process while the low
level of students dont have opportunity to speak and giving argument. The aim of this research
was to determine whether students understanding on mathematic concept by implementing
cooperative learning technique Button Clatter is better than the students understanding on
mathematic concept with conventional learning. This was an experimental research. The
sampling technique is total sampling. XI IPS 2 selected as the experimental class and the class as
a class XI IPS 1 control. The instruments of the research was final test study with reliability 0,89.
Based on the analysis of date, average valueof the experimental class is 71,82 with standard
devition 18,37 and the average value of the control class is 53,82 with standard deviation 21,45.
P-Value (0,001) which was smaller than , Thus it was concluded that the students
understanding on mathematic concept by implementing cooperative learning technique Button
Clatter better then that of the conventional learning in class XI IPS MAN Palangki.

Keywords: understanding on mathematic concept, technique Button Clatter, Conventional


learning.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah membuat siswa aktif dan termotivasi


satu ilmu yang memegang peranan dalam proses pembelajaran.
penting dalam meningkatkan kualitas Tujuannya dalah untuk
sumber daya manusia. Salah satunya mengenbangkan, menggali potensi
dalam perkembangan teknologi. Hal dan kemampuan yang dimiliki siswa.
ini disebabkan dalam matematika Sehingga dalam proses pembelajaran
mendidik untuk berpikir logis, kritis siswa tidak hanya mendengarkan
dan sistematis. Idealnya dalam guru tetapi siswa mampu memahami
pembelajaran matematika guru harus konsep, mengklasifikasikan objek
kreatif dalam memberikan materi objek menurut sifat-sifat tertentu
kepada siswa dan guru harus sesuai dengan konsepnya,
memiliki metode yang dapat menyajikan konsep atau algoritma ke

1
pemecahan masalah. Sehingga, jika keterkaitan anatara suatu konsep
siswa telah memahami konsep maka dengan konsep lainnya. Selain itu
hasil belajar siswa akan lebih baik. guru kurang mampu memilih strategi
Banyak cara yang telah dilakukan pembelajaran yang dapat menarik
oleh guru di MAN Palangki untuk siswa, sehingga siswa kurang aktif
meningkatkan kualitas pembelajaran, dalam proses pembelajaran. Siswa
diantaranya adalah memotivas siswa hanya mendengar dan mencatat
untuk giat belajar, memperbanyak materi pelajaran yang disampaikan
latihan dan menggunakan berbagai guru. selain itu siswa lebih banyak
media pembelajaran, sehingga diam tanpa berusaha mencari titik
diharapkan dapat meningkatkan hasil kelemahan pada materi yang sedang
belajar siswa. Tapi kenyataan yang dipelajari, takut bertanya dan
ada di MAN Palangki masih mengeluarkan pendapat tentang
menunjukkan hasil yang kurang materi yang tidak dimengerti
memuaskan. sehingga siswa kurang aktif dan
Berdasarkan observasi yang kurang termotivasi selama
dilakukan di MAN Palangki pada mbelajaran. Berdasarkan wawancara
tanggal 19 Februari 2013, bahwa dengan guru MAN Palangki di
penyebab rendahnya hasil belajar peroleh informasi bahwa berbagai
matematika di sekolah tersebut usaha telah dilakukan leh guru agar
karena berbagai faktor diantaranya pemahaman konsep matematis siswa
pembelajaran yang masih terpusat lebih meningkat. Salah satunya
kepada guru yang terlihat pada adalah guru menerapkan
proses pembelajaran, guru pembelajaran dengan diskusi
mendominasi kegiatan pembelajaran kelompok, tetapi hal ini kurang
di kelas sehingga kesempatan siswa efektif karena yang bekerja dalam
untuk merumuskan sendiri konsep kelompok hanyalah beberapa siswa
matematis berkurang. Siswa hanya saja. Siswa yang pintar terlalu
menerima konsep yang diberikan mendominasi pembelajaran,
guru tanpa tahu bagaimana konsep sedangkan siswa yang
tersebut dirumuskan dan bagaimana berkemampuan rendah tidak

2
mendapat kesempatan berbicara dan adalah penelitian yang telah
mengeluarkan pendapat dalam proses dilakukan leh Sildermayasni (2010)
pembelajaran. Untuk mengatasi dengan judul Penerapan Model
masalah tersebut maka diterapkan Pembelajaran Kooperatif Teknik
pembelajaran koperatif teknik Kancing Gemerincing Dalam
kancing gemerincing. Seperti Pembelajaran Matematika Pada
dijelaskan oleh Lie (2008: 62) bahwa Siswa Kelas VIII SMPN 2 Lembah
dalam kegiatan kancing gemerincing, Gumanti Kabupaten Solok.
masing-masinng anggota kelompok
mendapatkan kesempatan untuk METODE PENELITIAN
memberikan kontribusi dan Jenis penelitian ini adalah
mendengarkan pandangan dan eksperimen dengan rancangan
pemikiran anggota yang lain. Jadi, penelitian random terhadap subjek.
dengan teknik kancing gemerincing Penelitian ini dilakukan pada tanggal
ini diharapkan dapat meningkatkan 6 November sampai 3 Desember
pemahaman konsep matematis siswa, 2013 di MAN Palangki Kabupaten
karena dengan teknik ini siswa Sijunjung dan uji coba tes akhir pada
mempunyai kesempatan dan tanggal 18 November 2013 di
tanggung jawab yang sama dalam SMAN 4 Sijunjung. Populasi dalam
proses pembelajaran. penelitian ini adalah seluruh siswa
Tujuan penelitian ini adalah kelas XI IPS MAN Palangki yang
untuk mengetahui apakah berjumlah 56 orang siswa.
pemehaman konsep matematis siswa Pengambilan sampel dilakukan
yang menggunakan model secara total sampling, XI IPS2
pembelajaran kooperatif teknik sebagai kelas eksperimen dan XI
kancing gemerincing lebih baik IPS1 sebagai kelas kontrol. Variabel
daripada pemahaman konsep bebas dalam penelitian ini adalah
matematis siswa dengan pembelajaran yang dilaksanakan
pembelajaran konvensinal di kelas dengan menerapkan teknik kancing
XI IPS MAN Palangki. Penelitian gemerincing pada kelas eksperimen
yang relevan dengan penelitian ini dan pembelajaran konvensional pada

3
kelas kontrol, sedangkan variabel pemahaman konsep matematis siswa
terikatnya adalah pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik daripada
matematis siswa. Instrumen pemahaman konsep matematis kelas
penelitian yang digunakan adalah tes kontrol.
akhir yang tesnya berbentuk esai Hasil analisis data diperoleh
dengan reliabilitas = 0,89 dengan hasil P-value = 0,001. Karena P-
pedoman penilaian menggunakan value < maka tolak H0 dan terima
rubrik holistik. Teknik analisis data H1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
yang digunakan adalah uji-t satu arah pemahaman konsep matematis siswa
dengan program MINITAB. Kriteria dengan menerapkan teknik kancing
pengujian berpedoman pada gemerincing lebih baik daripada
syafriandi (2001: 4). pemahaman konsep matematis siswa
yang menerapkan pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN konvensional.
Berdasarkan hasil analisis Proses pembelajaran di kelas
data diperoleh gambaran seperti eksperimen sesuai dengan tahap-
berikut: tahap pelaksanaan model
Deskripsi data pemahaman pembelajaran kooperatif teknik
konsep matematis siswa dapat dilihat Kancing Gemerincing. Pada
pada Tabel 1. pertemuan pertama, siswa masih
Tabel 1. Analisis Hasil Tes terlihat kebingungan untuk cara
Pemahaman Konsep berdiskusi, sehingga siswa banyak
matematis Siswa Kelas yang meribut dan berbicara dengan
Sampel temannya. Pada saat siswa ditunjuk
Kelas S untuk mempresentasikan hasil
Eksperimen 71,82 18,37 100 38 diskusi di depan kelas, mereka masih
Kontrol 53,82 21,45 90 15
malu-malu dan kurang menguasai

Tabel 1 Menunjukkan bahwa materi yang dijelaskannya. Contoh

nilai rata-rata kelas eksperimen lebih hasil diskusi siswa pertemuan

besar dari kelas kontrol. Dengan pertama pada soal:

demikian dapat disimpulkan bahwa

4
2.tentukan ruang sampel dari siswa nomor 2b, siswa tidak bisa
percobaan berikut: menyelesaikannya.
a. sebuah dadu dilempar satu kali Pertemuan kedua dan
b. dua buah dadu dilempar bersama- selanjutnya, siswa sudah mulai
sama satu kali terbiasa untuk berdiskusi, tidak
c. dua ung logam dilempar bersama- bingung lagi bagaimana cara
sama satu kali berdiskusi dengan menggunakan
jawaban siswa: teknik Kancing Gemerincing.
Sehingga pada pertemuan terakhir
yaitu pertemuan keempat, teknik
Kancing Gemerincing sudah
terlaksana dengan baik, siswa sudah
semakin terbiasa berdiskusi dalam
Gambar 1: Lembar diskusi kelompok kelompok. Siswa juga lebih aktif
di kelas eksperimen pada pertemuan berkontribusi dalam kelompoknya.
pertama soal no 2 Contoh lembar diskusi pertemuan
Gambar 1 menunjukkan keempat pada soal nomor:
bahwa siswa dalam kelompok sudah 3. sebuah vas bunga A berisi 5
mampu menyelesaikan soal yang tangkai mawar merah dan 3 tangkai
mengandung indikator menyatakan mawar putih. Vas B berisi 4 tangkai
ulang sebuah konsep. Ini terlihat mawar merah dan 6 tangkai mawar
pada jawaban nomor 2a, siswa sudah putih. Dari masing-masing vas
mampu menentukan ruang sampel diambil 1 tangkai, tentukan peluang
dari percobaan pelemparan sebuah yang terambil mawar merah dari vas
dadu satu kali. tapi siswa belum A dan mawar putih dari vas B!
menyelesaikan soal yang
mengandung indikator
mengklasifikasikan objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan
knsepnya. Ini terlihat dari jawaban

5
Gambar 2. Lembar hasil diskusi
siswa pertemuan keempat pada soal Gambar 3: jawaban siswa di kelas
nomor 3. eksperimen soal nomor 3a
Gambar 2 menunjukkan
bahwa siswa dalam kelompok telah
mampu menyelesaikan soal yang
mengandung indikator menyatakan
ulang sebuah konsep,
mengklasifikasikan objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya dan mengaplikasikan Gambar 4: jawaban siswa di kelas
knsep atau algoritma ke pemecahan kontrol soal nomr 3a
masalah. Gambar 3 menunjukkan
Hasil pemahaman konsep bahwa siswa kelas eksperiman
matematis siswa pada tes akhir dapat terlihat sudah mampu menjawab soal
dilihat pada gambar soal nomor 3; dengan benar sesuai indikator yang
3. dua dadu dilempar bersama-sama diminta tanpa ada kendala yaitu
satu kali. tentukan peluang muncul mampu mengklasifikasikan objek
jumlah mata dadu: menurut sifat-sifat tertentu sesuai
a. lebih dari 5 dengan konsepnya dan mampu
jawaban siswa: mengaplikasikan konsep atau
algoritma kepemecahan masalah
dalam soal cerita tentang
menentukan pelung dari suatu
kejadian dan kmplemenny,
sedangkan untuk hasil dari tes akhir

6
yang dilakukan di kelas kontrol Palangki dapat menerapkan teknik
telihat pada gambar 4 yang Kancing Gemerincing yang dapat
menunjukkan siswa kelas kontrol dijadikan salah satu alternatif dalam
sudah mampu mengklasifikasikan pembelajaran dan dalam proses
objek menurut sifat-sifat tertentu pembelajaran dengan menerapkan
sesuai dengan konsepnya tapi masih teknik kancing gemerincing, guru
terdapat kekurangan pada diharapkan bisa menyesuaikan waktu
mengaplikasikan konsep atau dan lebih meningkatkan ketelitian
algoritm ke pemecahan maslah yaitu dan membimbing siswa.
dalam menentukan peluang
komplemen. DAFTAR PUSTAKA

Iryanti, Puji. (2004). Penilaian


KESIMPULAN DAN SARAN Unjuk Kerja. Yogyakarta:
Depdiknas
Berdasarkan hasil penelitian
Lie, Anita. (2008). Cooperative
yang diperoleh setelah melakukan Learning. Jakarta: Grasindo.
Sildermayasni. (2010). Penerapan
analisis dan pembahasan terhadap
Mdel Pembelajaran
masalah yang telah dikemukakan Kooperatif Teknik Kancing
Gemerincing Dalam
dalam penelitian ini, maka dapat
Pembelajaran Matematika
disimpulkan bahwa pemahaman Pada Siswa Keas VIII SMPN
2 Lembah Gumanti
konsep siswa yang menerapkan
Kabupaten Solok. Padang:
model pembelajaran kooperatif STKIP PGRI Sumatera Barat.
Syafriandi. (2001). Analisis
teknik Kancing Gemerincing pada
Statistika Inferensial dengan
siswa kelas XI IPS MAN Palangki Menggunakan Minitab.
Padang: UNP.
Kabupaten Sijunjung lebih baik dari
pada pemahaman konsep siswa yang
menerapkan pembelajaran
konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh, diajukan saran
sebagai berikut: guru matematika
khususnya guru kelas XI IPS MAN

7
8
9

You might also like