en Liz J PE thal P / 2008)
Buku Ajar
NEONATOLOGI
Edisi Pertama
Penyunting
M. Sholeh Kosim
Adi Yunanto
Rizalya Dewi
Gatot Irawan Satosa
Ali Usman
Cetakan Pertama
en nan
=
vieano™
Ikatan Dokter Anak Indonesia
2008Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jakarta, 2008
Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan(KDT)
BUKU AJAR NEONATOLOGI, penyunting,
M. Sholeh Kosim, Ari Yunanto, Rizatya Dewi, Gatot Irawan Sarosa, Ali Usman
Tkatan Dokter Anak Indonesia
2009
ISBN 978-979-8421-30-3,
Kedokteran - Neonatologi
Seiring dengan penelitian terbaru dan meluasnya pengalaman klinis terdapat perubahan
dalam ilmu kedokteran, terutama dalam hal tatalaksana. Buku ini ditulis dengan
sebenar-benarnya sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran saat buku ditulis
Pembaca diharapkan selalu memperbaharui perkembangan ilmu, terutama dalam
obat terbaru, seperti dosis terbaru, metode pemberian dan durasi serta kontraindikasi
Penentwan dosis dan terapi yang tepat terhadap tiap individu menjadi tanggung
jawab masing-masing dokter dengan mengandalkan keilmuan dan pengalamannya.
Penerbit dan penulis tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan pada seseorang
atas penerbitan buku ini,
Hak pengarang dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa seizin Penyunting dan Penerbit
‘pe setting: Joke Waloyo, Fitri Hartanto, Baginda Hutahaean
Diterbitkan pertama kali tahun 2008
Edis! I, Cetakan Pertama 2008
Penerbit : Badan Penerbit IDAI\
Sambutan
Ketua UKK Perinatologi IDAI
Perinatologi yang celah lama ditunggu-tunggu, telah selesai. Sesuai dengan ketentuan
yang telah diamanahkan oleh PP [DAI melalui Kecua Sie IImiah Prof. Dr. Sri Rezeki
Hadinegoro, dr, SpA(K), bahwa salah satu tugas UKK adalah membuat buku ajar Sp!
disamping tugas-tugas yang lain sebagai kelengkapan persyacatan pendidikan Spl Ilmu
Kesehatan Anak. Berbeda dengan UKK IDAI yang lain, mengingat ilmu Perinatologi/
Neonatologi begitu luas yang meliputi semua system organ tubuh selama petiode Perinatal-
Neonatal, yang mencakup masalah kehidupan intra-ucerin, adaptasi waktu lahir dantumbuh
dan tumbuh kembang pada bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu Buku Ajar UKK
Perinarologi akan diterbickan dalam 2 jilid. Jilid pertama yang akan segera terbit berisi
sebagian besar materi pengetahuan dan ketrampilan dibidang Perinatologi yang harus
dikuasai oleh setiap Dokter Anak Indonesia. Sedangkan kekurangannya akan diterbitkan
kemudian dalam Buku Ajar Perinacalogi jitid kedua.
Kami berharap apabila seluruh UKK IDAI sudab membuat Buku Ajar disamping
tugas-tugas yang lain seperti : Buku Log Sp! dan Modul Spl, maka lengkaplah standarisasi
pendidikan Sp! flu Kesehacan Anak dilndonesia, Sehinggadiharapkan dapatmenghasilkan
produk Dokter Spesialis Anak Indonesia yangsetara di seluruh wilayah Indonesia walaupun
dari daerah Pusat Pendidikan yang berbeda baik di dalam maupun di luar Jawa.
Kami juga mengucepkan terimakasih dan penghargaan kepada Ketua dan Angora
Tim Editor atas terbitnya Buku Ajar ini.
Semoga Buku Ajar ini bermanfaat bagi kita semua.
pe dan puji syukur kami panjackan kehadicat Allah SWT, akhirnya Buku Ajar Spl
Kecua UKK Perinatologi IDAL
Dr. H. Ali Usman, Sp-A(K)
Buky Ajar Neonatologi Anak iitSambutan
Ketua Umum Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
yang telah melimpahkan rahmat dan kacunia Nya, sehingga menjelang KONIKA
XIII di Surabaya, Juli 2008 ini , Buku Ajar Neonatologi yang diterbitkan oleh UKK
Neonatologi Ikacan Dokter Anak Indonesia dapat rerwujud dan terbic. Suacu hal yang
patut di syukuri dan di banggakan.
Atas nama seluruh jajaran Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
periode 2005 ~ 2008 , saya ucapkan terima kasih dan penghacgaan kepada seluruh Pengurus
UKK Neonatologi, sejak kepengurusan petiode periode sebelum nya dan periode saat ini,
atas keberhasilan menerbitkan Buku Ajar Neonatologi ini, Ungkapan terima kasih dan
penghargaan juga kami sampai kepada seluruh kontributor dan editor buku ini yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membanra terbic aya buku ini, Tentu saja
terbitnya buku ini merupakan hasil kumulatif kerja keras dati beberapa kepengurusan UKK
Neonatologi IDAI sebelumnya sampai saat ini.
‘Menjadi suacu dambaan yang seberulnya suacu keharusan yong dicuntucoleh Kolegium
IDAI, bahwa setiap UKK IDAT hares mempunyai Buku Ajar sendiri, meskipun dalam proses
belajar mengajar bahan pembelajaran berupa Buku Ajar dapac diperoleh dari berbagai macam
sumber. Namun Buku Ajar yang dibuat dan diterbitkan oleh masing masing UKK IDAL, selain
keharusan juga merupakan kebanggaan cersendiri yang bernilai ringgi Sehingga kami berharap
Buku Ajar Neonacologi ini selain dapat menambah khazanah buku yang diterbitkan oleh
IDAT , juga dapat memberi koneribusi kepada peckembangan ilmu pengecahuan khususnya
Inu Kesehatan Anak di Indonesia. Kami juga berharap buku ini dapat dimanfaatkan oleh
semua pihak dan lapisan, mulai dari Peserca PPDS I (Program Pendidikan Dokcer Spesialis
1) Iimu Kesehatan Anak, Dokcer Umum dan Dokcer Spesialis Anak, Harapan kami dengan
meningkamya pengetahuan dan ketssmnpilan para dokter tersebut dapat memberi sumbangan
langsung maupun tidak langsung dalam membancu Pemerintah untuk menurunkan Angka
Kematian Perinatal dan Angka Kematian Bayi yang masih cukup tinggi di Indonesia dalam
upaya mencapai Millenneum Development Goals 2015.
Akbirnya dengan mengucap sekali logi syukur, dan terlepas dari kekurangan yang
ada, kami berharap mudah mudahan Buku Ajet Neonatalogi ini dapat bermanfaac bagi
semua pihak.
Se poji dan syukor kita panjatkan kepada Allah SWT Tuan Yang Maha Kuasa
Billahi caufiq wal-hidayah, Wassalamu’alaikum warahmacullahi wabarakatuh,
Ketua Umum Pengurus Pusat
Tkatan Dokter Anak Indonesia
Sukman Talus Putra, dr. Sp A(K),FACC,FESC
iv Buku Ajar Neonatologi AnakSambutan
Ketua Kolegium Ikatan Dokter Anak Indonesia
Assalamu’alaikum warabmatullahi wabarakatuh.
ji syukurselalu kita panjatkan kebadirac Allah swe karena aras berkat dan karuniaNya
P= maka Buku Ajar Neonatologi ini dapat terbit menjelang KONIKA XV.
Percemuan puncak berkala yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) tersebur merupakan wakeu yang tepat untuk penyebarluasan buku,yang memang
sudah sangat dinanti-nantikan ini.
Kolegium imu Kesehatan Anak Indonesia yangbertanggungjawabserhadap masalah
pendidikan dokter spesialis anak telah menecapkan bahwa buku ajar dari setiap Unit Kerja
Koordinasi (UKK) DAI adalah salah satu kelengkapan dalam Program Pendidikan Dokter
Spesialis Anak Indonesia, Karena itu kami menyambut baik dan bangge atas terbitnya Buku
Ajar Neonatologi yang menjadisalah satu acuan dalam proses pendidikan dokter dan dokter
spesialis, cerurama dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak di
semua Fakuleas Kedokteran di Indonesia. Selain itu buku ajar ini dapat dipakai pula sebagai
acuan para dokter dan dokter spesialis untuk menjalankan profesinya dalam prakcik.
Buku Ajar Neonatologi disusun oleh para pakar dan anggota UKK Perinatologi
IDAL, yang sebagian besar di ancaranya adalah staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran berbagai universitas di Indonesia. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan cerima kasih dan penghargaan kepada para penulis yang telah
bersusah-payah menyediakan waktu yang sangat berharga dan dengan segenap ketekunannya
menuangkan pendapat dan pengetahuannya yang sangat bernilai. Ucapan cerima kasib kami
sampaikan pula kepada penyunting dan semua pihak yang telah bekerjasama memberikan
segala jetih-payah serta semua sumbangen dalam penerbiran Buku Ajar Perinatologi ini.
Akhirnya kami juga berharap agar buku ini dapat memberikan sumbangan dalam
imencapai cita-cita luhur kita untuk meningkatkan kualiras hidup anak Indonesia. Amin.
Wasalamu alaikum warabmatullahi wabarakacub
Jakarta, 1 Mei 2008
Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
Prof. Arwin A.P Akib, Dr, SpA(K}
Buku Ajar Neonatologi Anak vKata Pengantar
merupakan lanjutan fase kehidupan janin intra uterin yang harus dapat bertahan
dan beradaptasi untuk hidup di luar rahim. Proses adaptasi ini bukanlah hal yang
mudah dan sering menimbulkan kegagalan yang berakibat kematian atau hidup dengan
gejala sisa atau cacat yang akhir nya nanti akan menjadi beban bagi keluarga masyarakat
dan negara. Selain itu proses adaptasi selain dipengaruhi oleh kondisi janin dan BBL, juga
faktor penolong (tenaga kesehatan) yang bekerja dan berhubungan dengan janin dan BBL,
terutama masalah pengetahuan dan ketrampilannya -
Tkatan Dokter Anak Indonesia, Khususnya UKK (Unit kerja Koordinasi)
Neonatologi IDAI ikut prihatin dengan Angka Kematian Neonatal Dini, Angka Kematian
Perinatal yang masih cukup tinggi di Indonesia dan berupaya untuk membantu pemerintah
dalam Program Penurunan Angka Kematian tersebut. Upaya tersebut antara lain dalam hal
Pembvatan Modul Pelatihan, Penyelenggaraan Pelatihan dan Menyusun Buku Ajat.
Sejak periode kepengurusan UKK beberapa periode yang latu niat ini sudah ada
namun menghadapi berbagai kendala dan rintangan sehingga belum dapat terwujud.
Periode kepengurusan UKK periode yang lalu bekerja sama dengan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia dan JHPIEGO - MNH Indonesia telah berhasil menyusun Buku
Pedoman Manajeman Masalah Bayi Baru Lahir untak Doktes, Perawat dan Bidan, pada
tahun 2003, yang diharapkan juga dapat digunakan sebagai sarana belajar mengajar sebagai
alternatip lain Buku Ajar.
Dengan memanjatkan segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karvnia Nya, sehingga menjelang KONIKA
XII di Surabaya, Juli 2008 ini, Buku Ajar Neonatologl yangdicerbitkan oleh UKK Neonatologi
Tkatan Dekret Anak Indonesia dapac terwujud dan terbit. Suatu hal yang patucdi syukuri dan
di banggakan. Kami menyadati bahwa buku ini masih jaubi dari sempurna, karena mungkin
masih banyak kekurangan di sana sini, baik karena keterbatasan waktu maupun kemampuan
dan pengerahuan kami, namun kami berharap dapat member sumbangan bagi khazanali
lmu pengetahuan khususnya Ilmu Perinatologi dan Neonatologi, Kami menerbitkan buku ini
sebagai upaya pertama dalam bentuk Edisi I Jilid I. Kami berharap semoga dalam waktu yang
tidak terlalu lama, Jilid II dapat segera cerbit
Kepada Pengurus Pusat IDAI dan Pengurus UKK Neonatologi semua periode
sampai dengan periode ini setta para kontributor yang berasal dari berbagai Inscitusi
Pendidikan Dokter Spesialis Anak di seluruh Indonesia, kami mengahturkan ungkapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi tinggi nya atas kepercayaan, bantuan moral
dan material sehingga Buku Ajar neonatologi ini dapat tecbit.
Akhir kata dengan mengucap sekali lagi syukur, kami berharap mudah mudahan
kontribusi kami ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
NE atau Bayi Baru Lahir (BBL) adatah makhluk yang sangat unik karena
Para penyunting
vi Buku Ajar Neonatologi AnakDaftar Kontributor
Abdurachman Sukadi
Bagian [lmu Kesehatan Anak
FK'UNPAD/RSUP Dr, Hasan Sadikin
Bandung
Ali Usman
Bagian lmu Kesehatan Anak
FK'UNPAD/RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
Ari Yunanto
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK'UNLAM/RSUD Ulin
Banjarmasin - Kalimantan Selacan
Astil Aminullah
Deparcemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UJ/RSUPN Dr.Cipro Mangunkusumo
Jakarta
Dwi Hidayah
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK UNS/ RSUD Moewardi
Surakarta
Eriyati Indrasanto
Sub Bagian Perinatologi
RSAB Harapan Kita
Jakarea
Fatimab Indarso
Bayian imu Kesehatan Anak
FK UNAIR/ RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Gatot Irawan S
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK UNDIP/ RSUP Dr Kariadi
Semarang
Hans E. Moningja
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UI/RSUPN Dr-Cipto Mangunkusumo
Jakarca
Herman Barmawi
Bagian llmu Keschacan Anak
FK UNSRI/RSUP Dr. Muhammad Husein
Palembang
Buku Ajar Neonatologi Anak
1 Wayan Retayasa
Bagian imu Kesehatan Anak
FK UNUD / RSUP Sanglah.
Denpasar
Kamilab Budi Rahardjani
ian llmu Kesehatan Anak
FK UNDIP/ RSUP Dr Kariadi
Semarang
M. Sholeh Kosim
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK UNDIP/ RSUP Dr. Kariadi
Semarang
Nani D Walandouw
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RS Budi Kemuliaan
Jakarta
Risa Etika
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK UNAIR/ RSUD Dr, Soetomo.
Surabaya
Risma Kerina Kaban
Depertemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UI/RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
Jakarca
Rizalya Dewi
Bagian llmu Kesehatan Anak
FK'UNANDARS M Djamil
Padang
Rulina Suradi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UI/RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
Jakarea
Sunyataningkamto
Bagian imu Kesehatan Anak
EK UNS/ RSUD Moewardi
Surakarea
Sjavief Hidayat Effendy
Bagian Ilmu Keschatan Anak
FK UNPAD/ RSUP DrHasan Sadikin
Bandung
viiSetya Wandito
Bagian imu Kesehatan Anak
FK'UGM /RSUP Dx. Sardjito
Yoryakarta
‘Tanjung Wibowo
Bagian limu Kesehatan Anak
FK'UGM /RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
Sylviati M. Damanik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK'UNAIR/ RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
viii
Yolidar Hafidh
Bagian IImu Kesehatan Anak
FK UNS/ RSUD Moewardi
Surakarta
Yulniar M. Tasli
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK UNSRI / RSUP Dr. Muhammad
Husein Palembang
‘Buku Ajar Neonatologi AnakACOG.
AC
ADH
ADP
AHA
AKK
AMP
ATT
AVP
BBL
BBLR
BBLSR
BKB
BMK
BPD
CES
cis
CPAP
CPD
CPDA
DIC
DI
DM
ECMO.
EEG
ETT
FGF
FiO2
FSH
GGA
GGK
GVHD
GéPD
Daftar Singkatan
: American Academic of Pediacricians
: American College of Obstetricians and Gynaecologists
1 Assist control
: Anti diuretic hormone
: Adenosine dibosphate
+ American Heart Association
: Aplasia kucis kongenital
: Adenosine monophosphat
: Air tubuh total
Arginin vasopresin
+ Bayi baru lahir
: Bayi berat lahir rendah,
: Bayi berat lahir sangat rendah
: Bayi cukup bulan
+ Bayi kurang bulan,
Besar masa kehamilan.
: Bronchopulmonary dysplasia
: Cairan ekstra seluler
: Cairan inwa seluler
= Continous positive airway pressure
: Citrate phospate dextrose
: Citrate phospate dextrose adenine
: Disseminated intravaswular coagulatian
: Diabetes insipidus
: Diabetes mellitus
: Extracorporeal membrane oxygenation
: Electro encephalography
: Endo tracheal sube
+ Fibroblast growth factor
: Fraction inspired oxygen
+ Follicle seimudacing hormone
: Gagal ginjal akue
: Gagal ginjal kronis
: Graft versus host disease
: Glucose-6-phosphat dehydrogenase
Buku Ajar Neonatologi Anak ixHFO
HIE
HLA
HPA
HPT
HPHT
HSV
IMv
IUGR
WL
KMTK
KMC
KMK
LEG.
LH
LSMT
NAITP
NBAS
NEC
NICU
NST
PBL
PDA
PEEP
PICU
PIH
PIV
PIM
PIP
PMH
PPHN
PRC
PSV
PT
PVR
: High frequency oscillation
: Hypoxic ischemic encephalopaty
: Human leucocyte antigen
: Human platelet antigen
: Hormon paratiroid
: Hari pertama haid terakhir
: Herpes simplex virus
: Invermitten mandatory ventilation
+ Intra wterine growth restriction
: Insensible water losses
: Kutis marmorata telangiektatika kongenital
: Kangoroo Mother Care
: Kecil masa kehamilan
+ Laju filerasi glomerulus
: Luteinizing hormone
: Luas permukaan cubuh
+ Life-sustaining Medical Technology
+ Neonatal alloimmune thrombocytophenia
+ Neonatal Behavioral Assessment Scale
: Necrotizing enterocolitis
: Neonatal Intensive Care Unit
Non shivering thermogenesis
: Neutral thermal environment
: Perawatan bayi lekat
+ Packed cell volume
: Patent ductus arteriosus
: Positive end expiratory pressure
: Pediatric Intensive Care Unit
: Pert intravasculer hemorrhage
: Pielogvafi era vena
: Perdarahan intravaskuler menyeluruh
: Peak inspiratory pressure
: Penyakic membran hialin
: Persistent pulmonary hypertension of the neonate
: Packed sed cell
: Pressure support ventilation
: Partial thromboplastin time
: Prothrombine time
: Puknonary vascular resistance
Buku Ajar Neonatologi Anak+ Respiratory distress syndrome
ROP + Retinopathy of prematurity
SCID » Severe combined immunodeficiency
SDAM + Saline dexerose, adenine, mannitol
SDMP + Sel darah merah pekac
SIADH : Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone
sIMV : Synchronised intermiveent mandatory ventilation
sIPPV : Synchronised intermittent positive pressuze ventilation
SIRS « Systemic inflammatary respons syndrome
SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tanga :
SMK : Sesuai masa kehamilan
ST : Shivering thermogenesis
SOPB : Sistem observasi perilaku BBL
TAR : Thrombositopeni absent radius syndrome
TE : Time expiration
TGF + Transforming growth factor
T + Time inspiration
TORCH ——: Toxoplasmosis, Other, Rubella, Cytomegalovirus and Herpes simplex
UDPG-T ——_: Uridine diphosbace glicorony! transferase
usc : Ultra sonografi
UURI : Undang-Undang Republik Indonesia
VG + Volume guarantee
VKDB : Vitamine K deficiency bleeding
Buku Ajar Neonatologi Anak
xixii ‘Buku Ajar Neonatologi AnakDaftar Isi
Sambutan Ketua UKK Perinatologi [DAY
Sambutan Ketua Umum Pengurus Pusat [DAI
Sambutan Ketua Kolegium IDAL
Kata Pengantar
Daftar Penulis/Kontributor
Daftar Singkatan ....
Daftar Isi ..
BAB I Embriogenesis Umum Janin
Ali Usman .
BAB Il Klasifikasi Berat Badan dan Usia Kehamnilan
Spluiati M Damanik ..
BAB Il Kelainan Kardiovaskuler
Ali Usman
BAB IV Kelainan Kongenital
Sjarif Hidajat Effendi dan Eriyaci indrasanto
BAB V Pemeriksaan Fisis pada Bayi Baru Lair
Rutina Suradi...
BAB VI Termoregulasi
Ari Yunanto ....
BAB VI Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lal
Nani Dharmasetiawani.
BAB VIII Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir
M. Shaleh Kosi
BAB LX Hiperbilirubinemial
Abdulrahman Sukadi
BAB X Sepsis pada Bayi Baru Lahir
Asril Aminullah
BAB X1 Gangguan Hemostatsis pada Bayi Baru Lahir
Risa Etika ..
BAB XII Anemia pada Bayi Baru Lahir
Yulidar Hafidh, Dwi Hidayeh, Sunyataningkamea
BAB XIII Gangguan Kulit pada Bayi
[ Wayan Retayasa
BAB XIV Kejang dan Spasme
Gator Irawen Sarasa .
Buku Ajar Neonatologi Anak
31
4L
7
89
103
126
147
170
188.
199
210
726
xiiixiv
BAB XV Perilaku Bayi Baru Lahir
M. Sholeh Kosim . 251
BAB XVI Pemantauan Jangka Panjang
Fatimah Indarso 268
BAB XVII Transfusi Darah dan Komponen
Herman Bermawi
BAB XVI Syok pada Bayi Baru Lahir
M Sholeh Kosim
BAB XIX Aspek Medikolegal
Hans Eldih Monincja
BAB XX Dilema Btika pada Pelayanan Bayi
M. Sholeh Kosim ..
BAB XXI Gangguan Cairan dan Eleketrolit
Kamilah Budhi R ..
BAB XXII Gangguan Urogenital
Julniar M. Tasli
BAB XXIII Prosedur
1, Tatalaksana Pemberian AS]
Rulina Surad
2. Pemasangan Jalur
Tanjung Wibowe .
3. Pengambilan Sampel Darah Kapiler Melalui Tusukan Tumit
Tanjung Wibowo ....
4. Pemasangan Kateter Umbi
Rixalya Dewi
5. Terapi Sinar
Gatot Irawan S, M. Sholeh Kosirn .
6. Transfusi Tokar
Rizalya Dewi .
7. Pemasangan Jalur Intraoscous
297
309
316
350
377
387
393
406
Tanjung Wibowo, Setya Wandina 47
8. Continuous Positive Airway Pressure (
Gatot Irawan . er
9. Terapi Surfaktan
Setya Wandiza, Tanjung Wiboun. 428
10. Veatilasi Mekanik pada Bayi
Risma Kerina Kaban , M. Sholeh Kosi
Penjurus .
Lampiran
450
Buku Ajar Neonatologi AnakBAB |
EMBRIOGENESIS UMUM JANIN
Ali Usman
Pendahuluan .
Pengetahuan mengenai embriglogi sangat penting artinya dalam kaitan dengan proses
perkembangan janin dari awal konsepsi hingga lahis. Prinsig-prinsip embriogenesis dapat
dipakai dalam diagnosis, perawatan dar pencegahan cacat bawaan. Cacat bawaan adalah
penyebab utama kemacian dan cacat badan pada bayi yang pada akhirnya akan mengurangi
kualicas hidup. Pengetahuan mengenai embriogenesis memberikan kontribusi pemahaman
yang menyeluruh mengenai kemungkinan ceriadia malformasi kongenical secara genetik
maupun lingkungan.
Pengerahuan tentang embriogenesis diharapkan dapat digunakan secara klinis unewk
mencegah kelainan kongenital yang dapat menurunkan kualitas bidug.
Pada makalah ini akan dibahas perkembangan organogenesis secara umum sesuai
asa gestasi, mulai dari masa konsepsi, perkembangan minggu pertama, ke dua, ke tiga dan
ke empac sampai ke delapan, masa janin dari bulan ke tiga, trimester ke dua, ke tiga sampai
lahis, serta kelainan bawaan.
Pengertian
Embriogenesis adalah proses pembentukan organ dati tahap embrio sampai menjadi organ
yang dapar berfungsi.
Manfaat
Dengan mengetahui dan memahami embriogenesis umum janin diharapkan pengelola dan
pelaksana program terkait di ingkungan kesehatan maternal perinacal dapat mengantisipasi
dan menatalaksana pasien sesuai standar pelayanan medis kesehatan maternal-perinatal.
Embriogenesis pada minggu pertama kehamilan
A. Pembuahan
Perremuan antara sel telur dan sperma yang discbue dengan pembuahan merupakan
proses penting dalam reproduksi. Proses pembuahan ini cerjadi di ampula tuba fallopi
yang merupakan bagian cerluas pada saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium,
Spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjuenya masuk ke dalam
Embriogenesis Umum Janin 1saluran telur, Pergerakan naik ini disebabkan oleh koncraksi ocot-otoc uterus dan cuba.
Spermatozoa kemudian mengalami kapasicasi dan reaksi akrosom untuk dapar membuahi
oosit. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, yang
pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Saat ini selubung glikoprotein plasma semen
dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah aktosom. Hanya sperma yang
menjalani kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi akrosom. Reaksi
akzosom terjadi setelah penempelan ke zona pelusida dan diinduksi oleh protein-protein
zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim yang diperlukan untuk menembus zona
pelusida, antara Jain akrosin dan zat-zat serupa tripsin. Fase fertilisasi mencakup fase 1 yaitu
penembusan korona radiata, fase 2 penembusan zona pelusida, serta fase 3 berupa fusi oosit
dengan membran sel spetma.!
Hasil urama pembuahan adalah: !
1. Pengembalian jumlah kromosom menjadi diploid, separuh dari ayah dan separuhnya
dari ibu, karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari
kedua or ang tuanya.
2. Penentuan jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa X akan menghasilkan
satu mudigah wanita (XX) dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah
pria (XY).
3. Dimulainya pembelahan. Tanpa pembelahan, oosit akan berdegenerasi 24 jain setelah
ovulasi.
B. Pembelaban
Setelah zigot mencapai tingkat dua sel, ia menjalani serangkaian mitosis, mengakibatkan
bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Sel, yang menjadi semakin kecil pada seriap
pembelahan ini dikenal sebagai blascomer dan sampai pada tingkar delapan sel, Setelah
pembelahan ketiga, hubungan antar blascomer semakin rapat sehingga cerbentuk sebuah
bola sel padat.! Sel-sel embrio yang termampatkan tersebut membelah lagi membenruk
morula (arbei) dengan 16 sel. Sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam,
sedangkan sel-sel sekitarnya membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan menjadi
jaringan embrio sebenarnya, sedangkan massa sel luar membentuk trofoblas, yang kemudian,
ikut membentuk plasenta.
Pada waktu morula memasuki renga rahim, cairan mulai menembus zona pelusida
ke ruang antar sel yang terdapat di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel ini
menyatu, dan membentuk sebuah rongga, yaitu blastokel. Pada saat ini, mudigah ini dikenal
sebagai blastokista. Menjelang akhir minggu pertama perkembangan, zigot manusia telah
melewati cingkat morula dan blastokista serca sudah mulai berimplantasi di selaput lendi
rahim.!?
C. Implantasi
Sebelum implantasi, zona pelusida menghilang dan selanjutnya blastokista menempel serta
menyebabkan erosi dinding endometrium. Setelah erosi, blastokista membenamkan diri
dan menjadi terbungkus selurubinya di dalam endomerrium.
2 Buku Ajar NeonatologiPada hari kedelapan, trofoblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu':
L, Sacu lapisan sel-sel berinci tunggal disebelah dalam, Sitotrofoblas
2. Satu zona luar berinti banyak canpa batas sel yang jelas, Sinsitiotrofoblas.
Gambaran mitosis biasanya ditemukan di dalam sitotrofoblas, tetapi tidak pernah
dicemukan pada sinsitiotrofoblas. Sel-sel di dalam sitotrofoblas membelah, bermigrasi ke
sinsicioccofoblas, kemudian menyacu dan kehilangan selapat selnya.
Sel-sel dari massa sel dalam arau embrioblas juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan,
yaitu:
1. Lapisan hipoblas, berupa satu lapisan sel-sel kecil kuboid berdampingan dengan congga
blastokisca
2. Lapisan epiblas, yaitu satu lapisan sel silinder tinggi bersebelahan dengan rongga
amnion
Pada saat bersamaan, sebuah congga kecil muncul di dalam epiblas dan membesar
menjadi rongga amnion. Trofoblas menunjukan kemajuan perkembangan yang pesat,
terucama pada kutub embrionalnya, dimana terlihat vakuola-vakuola pada sinsitium.
Vakuola ini kemudian menyatu membentuk lakuna-lakuna yang besar. Tahap peckembangan,
ini dikenal sebagai tahap lakunaris. Sementara itu pada kutub abembrional, sel-sel gepeng
yang mungkin berasal dari hipoblas membentuk suatu setaput tipis, dikenal sebagai selaput
eksoselom (selaput Heuser), yang melapisi petmukaan dalam sitotrofoblas. Selaput ini
bersama dengan hipoblas membentuk lapisan untuk rongga eksoselom (kantung kuning
celur primitif).?
Sel-sel sinsitiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma dan merusak lapisan
endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibu, Pembuluh-pembuluh ini tersumbac dan
kemudian melebar, dikenal sebagai sinusoid. Trofoblas terus merusak sinusoid sehingga
darah ibu mulai mengalir dan membencuk sirkulasi utero-plasenta. Sementara icu
sekelompok sel baru muncul diantara permukaan dalam sitotrofoblas dan permukaan.
luar rongga eksosefom. Sel-sel ini berasal dari kancung kuning telur dan membentuk
jaringan penyambung yang halus dan longgar. Mesoderm ekstcaembrional pada
akhirnya akan mengisi semua ruang diantara trofoblas disebelah Juas, serta amnion
dan selaput eksoselom di sebelah dalam. Selanjutnya terbentuk rongga-rongga besar
di dalam mesoderm baru yang dikenal sebagai selom ekstraembrional (rongga korion)-
Rongga ini mengelilingi kantung kuning telur primitif dan rongge amnion kecuali pada
tempat cakram mudigah berhubungan dengan trofoblas melalui cangkai penghubung,
Mesoderm ekstraembrional yang membatasi sitotrofoblas dan amnion disebut mesoderm.
ekscraembrional somatopleural, sedangkan yang menutupi kantung kuning telur dikenal
sebagai mesoderm ekstraembrional splanknopleural*
Trofoblas ditandai dengan munculnya struktur-sccuktur villi, Sel-sel sitotrofoblas
berproliferasi setempat dan menembus ke dalam sinsitiotrofoblas, sehingga membentuk
silinder-silinder sel yang dikelilingi sinsicium. Silinder-silinder ini dikenal sebagai vili primer.
Sementara itu hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi ke sisi dalam selaput
Embriogenesis Umum Janin 3eksoselom. Sel-sel ini berproliferasi dan berangsur-angsur membentuk rongga baru di dalam
rongga eksoselom. Rongga baru ini dikenal sebagai kantung kuning telur sekunder atau
kantung kuning telur definitif. Sementara itu selom ekstraembrional meluas dan membentuk
sebuah tongga besar yang dikenal sebagai rongga korion. Mesoderm ekscraembrional yang
melapisi permukaan dalam sitotrofoblas kemudian disebut sebagai lempeng korion*
Menjelang akhir minggu kedua, cakram mudigah terdiri atas dua cakram sel yang
saling berhadepan yaitu epiblas yang membentuk lantai rongga amnion, dan hipoblas
yang membentuk atap kuning telur sekunder, Di daerah kepalanya, caktam hipoblas
memperliharkan sedikit pencbatan, dikenal sebagai lempeng prekordal, Ini adalah sel roraks
yang melekat erat pada cakram epiblas di atasnya.
Perkembangan minggu ke tiga
Perisciwa paling khas dalam minggu ke tiga adalah gastrulasi, yaitu proses yang inembentuk
ketiga lapisan germinal pada embrio. Gastrulasi dimulai dengan pembencukan primitive streak
{garis primitif) pada permukean epiblas. Mula-mula batas garis ini samat-samar, tetapi pada
mudigah 15 -16 hari garis ini jelas cerlihae sebagai alur sempit dengan sedikit penonjolan
pada kedua tepinya, Pada ujung kepata dari primitive streak terdapat nodus primitive, Di
daerah nodus dan garis ini sel-sel epiblas bergerak masuk (invaginasi) membencuk lapisan
sel-sel baru yaitu endoderm dan mesoderm. Sel mesoderm intraembrional bermigrasi di
antara dua lapisan mudigah lainnya sampai terbentuk hubungan dengan mesoderm
ekstraembrional yang membungkus kancung kuning telur dan amnion. Sel-sel prenotokord
yang bergerak masuk didalam lubang primitif, bergerak ke depan hingga mencapai lempeng
prekordal. Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai Iempeng notokord. Pada
perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm, dan terbencuklah
sebuah tali padat, yaitu notokord. Notokord membentuk sumbu tengah yang akan menjadi
dasar bagi kerangka sumbu badan. Karena itu pada akhir minggu ke tiga terbentuklah tiga
lapisan mudigah, yang terdiri dari ektoderm, mesoclerm dan endoderm, dan diferensiasi
jaringan dimulai.!24
Pada saat yang sama, trofoblas dengan cepat berkembang. Vili primer sudah memiliki
inti mesenkim tempat munculnya pembuluh-pembuluh kapiler kecil. Kerika kapiler vili ini
berhubungan dengan kapiler di dalam lempeng korion dan tangkai penghubung, sistem vili
tersebut sudah siap memasok zat-zae makanan dan oksigen kepada mudigah.
Pada perkembangan minggu ke tiga hingga ke delapan, terdapac suatu periode yang
dikenal sebagai masa embriogenik atau masa organogenesis, di mana masing-masing lapisan
dari ketiga lapisan mudigah membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik.
Derivat Japisan mudigah ektoderm
Ektoderm yang terletak di atas notokord menebal membentuk tempeng saraf. Sel-sel
lempeng saraf membentuk neurocktoderm, dan induksi pembentukan neuroekeoderm ini
merupakan peristiwa awal dalam proses neurulasi.#
Proses induksi ini bersifac kompleks dan memerlukan perangsangan suacu jaringan
atau sekelompok sel yang responsif oleh suatu jaringan penginduksi, dalam hal ini epiblas
4 Buku Ajar Neonatologioleh nocokord. Motekul-molekul pemberi sinyal tampaknya termasuk anggota keluarga
fakcor percumbuhan pengubah bentuk B (TGE-B), yang mencakup aktivin, dan faktor-
faktor pertumbuhan fibroblast (FGF).
Begitu induksi terjadi, lempeng sataf yang memanjang dan berbentuk mirip "sandal"
berangsuc-angsur meluas menuju gatis primitif. Pada akhir minggu ketiga, tepi-tepi lateral
lempeng saraf terangkat naik membentuk lipat-lipat saraf. Perlahan-lahan, kedua lipat
saraf saling mendekat ke garis rengah, tempat mereka menyaru. Penyatuan ini mulai di
daerah bakal ieher (somit ke empat) seria berjalan menuju kepala dan kaudal, sehingga
terbentuk tuba neuralis. Sampai penyatuan selesai, ujung kaudal dan kepala tuba neuralis
masih berhubungan dengan rongga amnion masing-masing melalui neuroporus kranial dan
kaudal. Penutupan neuroporus kranial terjadi kira-kira pada hart ke 25 (tingkat 18 sampai
20 somit), sedangkan neutopotus posterior menutup pada hari ke 27 (tingkat 25 somit).
Secara umum dapat dikatakan bahwa lapisan mudigah ekroderm membentuk organ
dan bangunan yang memelihara hubungan antara dunia luar yaitu sistem saaf pusat,
siscem saraf tepi, epitel sensorik celinga, hidung dan mata, serta epidermis termasuk rambur
dan kuku. Selain itu, lapisan ini juga membentuk kelenjat-kelenjar bawah kulit, kelenjar
maminae, kelenjar hipofisis, serta email gigi.”
Derivat lapisan mudigah mesoderm
Mula-mula sel-sel dan lapisan mudigah mesoderm membencuk sebuah fembaran tipis
jaringan Jongger pada kanan kiri garis rengah. Menjelang hari ke-17, sebagian sel yang
berada di dekat garis cengah berproliferasi dan membentuk lempeng jaringan yang tebal,
disebut mesoderm paraksial. Di bagian laceral, lapisan mesoderm terap tipis dan disebut
sebagai lempeng lateral. Jarigan ini kemudian terpecah menjadi dua lapisan yaicu lapisan
yang bersambungan dengan mesoderm yang membungkus amnion disebut lapisan mesoderm,
somatik atau paciecal, dan yang bersambungan dengan mesoderm pembungkus kancung
kuning telur disebut lapisan mesoderm splanknik atau viseral. Kedua lapisan ini membatati
congga selom inrraembrional, yang berhubungan dengan selom ekstraembrional. Mesodenm
incermediar menghubungkan mesoderm paraksial dan mesoderm lempeng lateral.
Pada awal minggu ke tiga, mesoderm paraksial cersusun dalam segmen-segmen yang
disebur dengan somitomer. Pertama terlihat di leher mudigah dan berjalan ke sefalokaudal.
Somicomer terdiri dari sel-sel mesoderm, Di daerah kepala, jika dikaitkan dengan segmentasi
lempeng saraf, membencuk neuromer dan mesenkim kepala. Dari oksipital ke arab kaudal,
somitomer terorganisasi menjadi somit percama yang muncul di servikal embrio pada umuc
kira-kira 20 hari. Somit terlihat berurutan dengan kecepatan kira-kira tiga pasang/hari.
Pada akhir minggu kelima ada 42-44 pasang somic. Umur mudigah biasanya dinyatakan
dalam jumlah jumlah somic."?
Diferensiasi somit
Pada awal minggu ke empat, sel-sel yang membentuk dinding ventral dan medial somit
kchilangan organisasinya yang kompak, menjadi polimorf, dan bergeser posisinya sehingga
mengelilingi notokotd (korda dorsalis), disebut sklerotom. Sklerotom membencuk mesenkim
Embriogenesis Umum Janin 5yang akan mengelilingi sumsum tulang belakang dan korda dorsalis yang membentuk
kolumna vertebralis.
Dinding dorsal somie yang tertinggal dinamakan dermomiotom, membentuk sebuah
lapisan sel baru. Sel-sel ini merupakan miorom dan setiap miotom mempersiapkan ocot-
ofot untuk segmennya sendiri. Setelah sel-sel dermomiotom membentuk miotom, mareka
kehilangan sifat-sifac epicelnya dan menyebar di bawah ektoderrm. Di sini sel-sel iru
membencuk deymis dan jaringan subkutan di kulic®
Derivat lapisan mudigah endoderm
Saluran pencernaan merupakan sistem organ utama yang berasal dari lapisan mudigah
endoderm. Pembentukannya sangat tergantung pada pelipatan mudigah dengan arah
sefalokaudal dan lateral. Pelipatan sefalokaudal cerucama disebabkan oleh pertumbuhan
memanjang sistem saraf pusat yang cepat, sementara pelipatan melincang atau laceral
cimbul karena pembentukan somit-somit yang tumbuh dengan cepat. Pembentukan usus’
yang menyerupai tabung merupakan kejadian yang pasif dan merupakan penyusupan dan
pencakupan bagian kancung kuning telur yang dilapisi endoderm ke dalam rongga cubuh.
Selama itu hubungan antara mudigah dan kantung kuning telur yang mulanya lebar
menyempit menjadi saluran yang sempit dan panjang disebut duktus vitellinus.
Lapisan mudigah endoderm menutupi permukaan ventral embrio dan membentuk
kantung kuning celur. Selanjutnya, dengan berkembang dan rumbuhnya gelembung
otak, cakram mudigah tersebut mulai menonjol ke dalam rongga amnion dan melipat ke
arah sefalo-kaudal. Pelipatan ini paling menonjol di daerah kepala dan ekor, di tempat
terbentuknya lipatan kepala dan liparan ekor
Akibat pelipatan sefalo-kaudal, rongga yang dilapisi endoderm dan dicakup ke dalam
tubuh mudigah makin lama makin besar. Pada bagian anterior, endoderm membencuk
usus depan; di daerah ckor, membentuk usus belakang, Bagian di antara usus depan dan
usus belakang disebut usus tengah. Untuk sementara, usus tengah berhubungan dengan
kantung kuning telur melalui sebuah tangkai lebar, yaitu dukeus omfalomesenterikus atau
vicellinus.
Pada ujung kepalanya, usus depan untuk semencara dibatasi oleh lempeng prokordal,
suatu selaput ektoderm-endoderm yang disebut dengan membran bukofaringeal, Pada
akhir minggu ke tiga, membran bukofaringeal pecah, sehingga cerbenruk hubungan terbuka
antara rongga amnion dan usus primitif Usus belakang uncuk sementara juga berujung
pada sebuah selaput ektoderm-endoderm yang disebut membran kloaka.
Akibat perrumbuhan cepac somic, cakram mudigah yang pada mulanya rata, mulai
melipat kearah lateral dan mudigah menjadi berbentuk bulat. Bersamaan dengan itu,
terbentuk dinding badan ventral mudigah, kecualt di sebagina Kecil daeal vensral perut
tempat tangkai kuning telur berhubungan.*
Meskipun usus depan dan usus belakang terbentuk, sebagai hasil dari pembencukan
lipat kepala dan lipat ekor, usus tengah tetap berhubungan dengan kantung kuning telur.
Awalnya hubungan ini lebar, tetapi karena terjadi pelipatan lateral, hubungan ini menjadi
Panjang dan sempit, hingga membencuk duktus vitellinus. Lama sesudah itu, ketika duktus
6 Buku Ajar Neonatologivitellinus mengalami obliterasi, usus tengah kehilangan hubungannya dengan rongga asal
yang dilapist endoderm dan akhirnya kedudukannya menjadi bebas di rongga perut.
Akibat lain dari pelipatan sefalo-kaudal dan lateral adalah pencakupan sebagian
allancois ke dalam cubuh mudigah, di tempat terbentuknya kloaka. Bagian distal allantois
tetap di dalam cangkai penghubung. Pada minggu ke lima, tangkai kantung kuning elur
dan tangkai penghubung bersatu membentuk tali pusat.
Lapisan mudigah endoderm mula-mula membencuk epitel yang melapisi usus primitif
dan bagian-bagian allantois yang cerdapat di intraembrional dan duktus vitellinus. Dalam
perkembangan selanjucnya, fapisan ini menghasilkan lapisan epitel saluran pernafasan,
parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati, pankreas; stroma retikuler tonsil dan timus;
lapisan epitel kandung kemih dan urethra; serta fapisan epicel kavum timpani dan tuba
euscachii.
Pada bulan ke dua perkembangan, jumlah somit sudah sulic dihitung, umur mudigah
kemudian dicetapkan melalui panjang puncak kepala-bokong (PBB) dan dinyatakan dalam
millimeter.
Masa janin ({bulan ke tiga hingga lahir)
Masa yang dimulai dari awal bulan ke ciga hingga akhir kehidupan dalam rahim dikenal
sebagai masa janin. Masa ini dirandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ serra
pertumbuhan tubuh yang cepat. Beberapa kelainan bisa timbul pada masa ini seperti cacat
yang disebabkan oleh gaya mekanik seperti kompresi intra uterus bisa cerjadi. Demikian
juga gangguan pada pembentukan sistem saraf pusat bisa mengakibarkan gangguan perilaku
pasca natal dan kecerdasan.
Salah sacu keadazan paling mencolok selama masa janin adatah percumbuban kepala
yang relatif lebih lambat dibandingkan bagian cubuh lainnya, Pada permulaan bulan ke tiga,
kepala kira-kita setengah dari puncak kepala bokong. Menjelang permulaan bulan ke lima
kuran kepala kira-kita sepertiga puncak kepala tumit. Pada saat lahir kira-kira seperempac
puncak kepala tumit. Karena icu sesuai dengan berlalunya waktu, percumbuhan badan
berrambah cepat tetapi pertumbulian kepala menjadi lebih lambac.2
Malformasi kongenital
Malformasi kongenital, anomali kongenital, dan cacat lahir adalah istilah yang sama
maknanya, digunakan untuk menerangkan kelainan struktural, perilaku faal dan kelainan
metabolik pada waktu fahic, Cacat straktural kongenital yang besar rerjadi pada 2-3%
bayi lahir bidup, dan 2-3% lainnya dikenali pada anak-anak pada umur 5 tahun sehingga
cotalnya 4-6%. Cacar lahir merupakan penyebab besar kematian bayi yaitu kira-kira 21%
dari sernua kematian bayi.!
Pada 40-60% cacatlahir, penyebabnya tidak dikerahui. Faktor genetik seperti kelainan
kromosom dan gen-gen mutan menerangkan sekirar 15%, faktor lingkungan menghasilkan
kira-kira 10%, sehingga gabungan pengaruh genetik dan lingkungan menghasilkan 20-25%
kehamilan kembar menyebabkan 0.5-1% cacat labic
Embriogenesis Umum Janin 7Beberapa jenis anomali pada janin yaitu :
1. Malformasi, terjadi sclama pembentukan strukeur, yaitu pada saat organogenesis. Cacat
ini bisa berupa hilangnya sebagian atau semua struktur organ, atau berupa perubahan
dari konfigurasi normal. Malformasi disebabkan oleh faktor lingkungan dan acau genetik
yang bekerja sendiri-sendiri atau bersama-sama, Kebanyakan malformasi berawal dati
minggu ketigs hingga kedelapan kehamilan.
2. Disrupsi, menyebabkan perubahan morfologi scruktur organ setelah pembentukannya,
disebabkan oleh proses-proses yang merusak. Kecelakaan pada pembuluh darah yang
menyebabkan atresia usus atau cacat yang ditimbulkan oleh pita amnion adalah contoh
dati disrupsi.
3. Deformasi disebabkan oleh gaya mekanik yang mencetak sebagian janin dalam jangke
waktu lama. Talipes Karena kompresi di rongga amnion adalah salah sacu contahaya.
Deformasi sering mengenai sistem rangka otot dan bisa pulih kembali setelal lahir,
Penyebab cacat kongenital
Infeksi intra uterin :
Rubella
Virus rubella dapat menyebabkan malformasi pada mata (katarak dan mikroftalmia); telinga
bagian dalam (tuli kongenital karena kerusakan ofgan korti) serta jantung (duktus arteriosus
persisten datrkebocoran sekat atrium dan ventrikel). Virus ini bisa pula menyebabkan
kerusakan otak dan keterbelakangan mental. Virus rubella juga menyebabkan keverlambatan
pertumbuhan janin di dalam rahim, kerusakan miokardium dan cacat vaskular Jenis
kelainannya ditentukan oleh tingkat petkembangan janin pada saat terjadinya infeksi,
misalnya katarak timbul jika infeksi terjadi pada kehamilan minggu ke enam, sedangkan
ketulian terjadi akibat infeksi pada minggu ke sembilan. Kelainan jancung terjadi karena
infeksi pada minggu ke lima hingga ke sepulub, dan kelainan susunan saraf pusat terjadi
karena infeksi pada trimester ke dua.
Dalam dekade terakhir ini telah terjadi dua kemajuan yang sangat penting. Kini telah
cersedia ujilaboratorium yang memungkinkan vitus ditemukan didalam darah penderita serta
pemeriksaan kadar antibodi dalam serum. Uji ini bermanfaac untuk menentukan apakah
penderita kebal schingga tidak perlu khawatir terserang infeksi rubella selama kehamilan.
Penyelidikan epidemiologi terhadap 600 orang wanita memperlihatkan hahwa 85% subyek
mempunyai kekebalar, terhadap rubella. Kemajuan penting kedua adalah penemuan balwa
virus menginfeksi janin melalui plasenta dan bahwa infeksi tersebuc dapac berlangsung
hingga setelah lahir selamia beberapa bulan atau beberapa tahun. Vaksin yang amen dan
efektif untuk rubella akhit-alchir ini telah dikembangkan daw telah diberikané
Sitomegalovirus
Sitomegalovirus telah dipastikan dapat menyebabkan malformasi dan infeksi janin kronis,
yang terus berlangsung sampai setelah lahir. Gejala ucama infeksi virus ini adalah mikrosefali,
perkapuran otak, kebutaan, korioretinitis, hepatosplenomegali, kern ikcerus dan banyak
8 Buku Ajar Neonatologiperdarahan kecil (petekie). Penyakit ini sesing mematikan apabila menyerang mudigah atau
janin, cetapi apabila penderita dapat hidup terus meningensefalicis dapat menyebabkan
keterbelakangan mental.
Toksoplasmosis
Infeksi parasit protozoa Toxoplasma gondii pada ibu yang didapatkan dari memakan daging
kurang marang, binatang peliharaan (kucing) serta tanah yang tercemar tinja, telah terbukei
menimbulkan cacat kongenital. Anak yang terserang dapat mengalami kalsfikasi otak,
hidrosefalus acau kererbelakangan mental Sulicmemberikan gambaran pasti rencanginsiden
kecacatan yang disebabkan oleh roksoplasmosis, karena seperti halnya sitomegalovirus
penvakie ini biasanya tidak dikenali pada wanita-wanita hamil.
B. Faktor kromosom dan genetik
Kelainan kromosom seperti kelainan jumlah atau susunan, merupakan penyebab penting
malformasi kongenital serta abortus spontan. Diperkirakan 50% dari semua konsepsi
berakhir dengan abortus spontan dan 50% dari abortus ini mempunyai kelainan kromosom
berat. Jadi kira-kira 25% dari semua konsepcus mengalami cacat kromosom.
Kelainan pada sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat (SSP) tampak pada perraulaan minggu ke tiga sebagai lempeng penebalan
ektoderm yang berbenruk seperti sandal. Lempeng ini terletak di daerah dorsal tengah,
di depan lubang primitif. Pinggir lateral lempeng ini segera meninggi membentuk lipatan-
lipatan saraf. Sebagian besar cacat medula spinalis disebabkan oleh kelainan penutupan
lipatan saraf pada minggu ke 3 dan ke 4 perkembangan. Kelainan yang dihasilkannya dikenal
sebagai cacat tabung saraf (neural ube defect) yang juga melibatkan meningen, vertebrae,
otot-otot dan kulit.
Spina bifida yang berarti terbelahnya arcus vertebrae bisa melibatkan jaringan saraf
dibawahnya atau tidak, Angka kejadian cacat tabung saraf kira-kira 1 dalam 100, tetapi
bervariasi pada populasi yang berbeda. Spina bifida dapat didiagnosis prenatal dengan
ultrasonografi dan dengan menetapkan kadar a fetoprotein (AFP) di dalam serum ibu dan
cairan amnion. Vertebra dapat dilihat pada kehamilan 12 minggu, dan cacat penutupan
lengkung vertebra dapat dideteksi.
Meningokel, meningoensefalokel, meningohidroensefalokel, semuanya disebabkan
oleh cacat penulangan pada tulang tengkorak. Tulang yang sering terkena adalah pats
skuamosa osis oksipitalis yang dapac sebagian atau seluruhnya tidak terbencuk. Apabila
lubang os oksipical kecil hanya selaput otak yang menonjol melaluinya (meningokel)
cecapi bila lubangnya besar bagian ocak dan bahkan venrrikel dapar menerobos melalui
lubang itu memasuki kantong selaput otak. Dua cacat ini masing-masing dikenal sebagai
meningoensefalokel dan meningohidroensefalekel.
Hidrosefalus ditandai dengan pengumpulan cairan otak abnormal di dalam susunan
sistem yentrikel. Sebagian besar kasus hidrosefalus pada bayi baru lahir disebabkan oleh
Embriogenesis Umum Janin 9penyumbatan aqueductus Sylvii (stenosis aqueductus). Hal ini menghalangi cairan
serebrospinalis yang ada di dalam ventrikel lateral dan ventrikel 3 mengalir memasuki
ventrikel 4 untuk selanjutnya menuju ke ruang subarakhnoid dan direabsorbsi. Akibatnya
cairan menumpuk di ventrikel lateral dan memberikan cekanan pada otak dan tulang
tengkorak. Karena sutura-sutura kranialis belum menyatu, ruang-tuang diantaranya
melebar sehingga kepala menjadi membesar.®
Ringkasan
Berdasarkan ilmu religi/agama dan ilmu kedokteran/kesehatan, adalah sangar penting
untuk mempelajari dan mengetahui embrialogi janin khususnya manusia.
Dengan mengetahui embrioiogi janin, akan dapat diikuti percumbuhan dan perkembangan
janin intrauterin, apakah janin akan tumbuh dan berkembang secara normal dan optimal
ataukah akan mengalami malformasi, anomali kongenital yang berupa cacar lahir sebagai
akibat dari kelainan struktural, perilaku faal dan kelainan metabolik yang disebabkan oleh
gangguan faktor genetik yaitu adanya proses malformasi, desrupsi, dan deformasi.
Di samping itu faktor lingkungan seperti terinfeksinya ibu selama kehamilan, defisiensi
nutrisi dan pengaruh obar-obatan akan berdampak cacar kongenital.
Semua gangguan cersebut di atas akan berdampak serius cerhadap kelangsungan
hidup janin yang dapat berakhir dengan abortus, lahir mati maupun lahir hidup cerapi
dengan kualitas hidup yang buruk/rendah,
Daftar pustaka
1. Sadler TW. Langman's medical embryology. Edisi ke-10. Baltimore: Lippincott Williams &
‘Wilkins; 2006.
2. Goldman AS, Prabhakar BS, Embriology overview. Diunduh dari URL Medmicro:
embryology @www.medmicro.org; 2007.
3. Cunninghara FG, Levenu KI, Bloom SL, Hauth JC, Gilserap LC, Wenstrom KD. Fetal growls and
development . Dalam: Williams’ Obstetrics. Edisi ke-22. New York: McGrawHill, 2005. 33-40.
4. Dileo GM. Anatomy of fetus: The Placenta. 1996 through 2006. Diunduh dari URL :hup:/Avwur
baby zonecom.
5. Crosignani PG, Mishell DR. Ovulacion in the human. London: Academic Press; 1990.
6. Bianchi DW, Crombleholme TM, D’ Alton ME. Ferology diagnosis and managemenc of the
fetal patient. New York: McGraw Hill; 2000.
7. Creasy RK, Resnik R, Iams JD. Normal early development. Dalam; Maternal fetal medicine
principles and practice. Edisi ke-5. Pennsylvania: Elsevier Health Sciences; 2003.
8. Robert R, Pilu G, Jeanty P Ghidini A, Hibbins J. Prenatal diagnosis of congenital anomalies.
California: Appleton and Lange; 1988.
10 Buku Ajar Neonatologi