You are on page 1of 11

PENTINGNYA AQIDAH DALAM

KEHIDUPAN

M. AGUS HADI PRANOTO


T. SIPIL
30201403832

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG
Jl. Raya Kaligawe Km 4, Po. Box 1054/sm Terboyo Kulon, Indonesia
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul PENTINGNYA AQIDAH
DALAM KEHIDUPAN ".

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pendidikan Agama Islam, Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :

1. Kepada Drs. Muhtar Arifien Sholeh, M.Lib yang sudah memberikan tugas dan
petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
3. Kepada teman-teman yang sudah membantu.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang


setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini menjadikan ibadah, Amiin yaa robbal alamiin.

Semarang, 15 Desember 2014

M. Agus hadi pranoto


DAFTAR ISI
Halaman Judul I

Kata Pengantar II

Daftar Isi III

BAB 1 1

Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2

BAB 2 3

Pembahasan 3

A. Pengertian 3
B. Kedudukan Akidah Yang Benar 3
C. Hakikat Aqidah dan Iman 4
D. Implementasi Aqidah Dalam Kehidupan 4
E. Nilai akidah dalam IPTEK 4

BAB 3 6

Penutup 6

Kesimpulan 6

Daftar Pustaka 7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar nilai
manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang paling utama adalah
ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak
kenal Allah SWT adalah orang yang bodoh, karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari
pada orang yang tidak mengenal penciptanya.

Allah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya dan selengkap - lengkapnya bentuk


dibanding dengan makhluk/ciptaan yang lain. Kemudian Allah bimbing mereka dengan
mengutus para Rasul-Nya.

Begitu pentingnya aqidah ini, sehingga Nabi Muhammad Saw, penutup para Nabi dan
Rasul membimbing umatnya selama 13 tahun ketika berada di Makkah dengan menekankan
masalah aqidah ini, karena aqidah adalah landasan semua tindakan, bahkan merupakan
landasan bangunan Islam. Oleh karena itu, maka para dai dan para pelurus agama dalam
setiap masa selalu memulai dakwah mereka dengan tauhid dan pelurusan aqidah sebelum
mereka mengajak kepada perintah-perintah agama yang lain. Bahkan para Nabi dan Rasul
sebelum Rasulullah juga menyerukan hal yang sama dalam dakwah-dakwah mereka kepada
umatnya.

Aqidah ( ) dari kata berarti ikatan. Tali sebagai alat pengikat adalah IMAN-
ISLAM. Siapa yang mengikat ? ALLAH ash-Shomad ( ) . Siapa yang diikat ? seluruh
manusia.

Aqidah sebagai dasar utama ajaran Islam bersumber pada Al Quran dan sunnah Rasul.
Aqidah Islam mengikat seorang Muslim sehingga ia terikat dengan segala aturan hukum yang
datang dari Islam. Oleh karena itu, menjadi seorang Muslim berarti meyakini dan
melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan
kepada ajaran Islam. Hal ini seperti yang tersebut dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 208,
Yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam keseluruhannya dan janganlah
kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu
(QS. Al Baqarah: 208)
B. Tujuan
Dengan di buatnya makalah ini berharap mempunyai banyak manfaat dan mempunyai
banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu untuk mengihlaskan niat dan
ibadah kepada AllahI semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagiNya,
maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada Nya
juga membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati
dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya
dari setiap akidah serta menyembah materi yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh
pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas
dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang
mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur, Hakim yang
membuat tasyri'.
Oleh karena itu hatinya menerima takdir-Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu
tidak mencari pengganti yang lain.
Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah
dan bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani para
Rasul, dengan mengikuti jalan mereka ya
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Aqidah Secara Etimologi


Aqidah berasal dari kata aqd yang berarti pengikatan. Aqidah adalah apa yang
diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati
dan pembenaran terhadap sesuatu.

Aqidah Secara Syara


Yaitu beriman kepada Allah, para MalaikatNya, kitab-kitabNya, para Rasulnya,
dan kepada hari Akhir serta kepada qadar baik yang baik maupun yang buruk

Aqidah secara terminologi


Menurut Abu Bakar Jabir al Jazairy, Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang
dapat diterima secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarakan akal, wahyu dan
fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan
dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu

B. Kedudukan Akidah Yang Benar

Akidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan.
Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Taala di dalam firman-Nya:





Artinya :

Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia


beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah
kepada-Nya.
(QS. Al Kahfi: 110)

Allah taala juga berfirman,

Artinya :

Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu: Sungguh,


apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus seluruh amalmu dan kamu benar-benar
akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.
(QS. Az Zumar: 65)
Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila
tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rasul sangat memperhatikan perbaikan
akidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh
para Rasul kepada kaum mereka; menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan
penyembahan kepada selain-Nya.

C. Hakikat Aqidah dan Iman

Dalam menjelaskan definisi akidah ada disebut perkataan kepertayaan atau


keimanan. Ini disebabkan iman merupakan unsur utama kepada akidah .

Iman ialah perkataan Arab yang berarti percaya yang merangkumi ikrar (pengakuan)
dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mempraktikkan dengan perbuatan .

Berdasarkan sebuah hadis :


Artinya :

" Iman itu ialah mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan
beramal dengan anggota "

LANDASAN IMAN

Artinya :

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari


Tuhannya, demikian pula orang -orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda -bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul -rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali."
(QS. Al-Baqarah 2:285)

D. Implementasi Aqidah Dalam Kehidupan

Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena :

- Tanpa aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan
berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya
dan menjauhkan dirinya dari jalan hidup kebahagiaan.

- Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat
ragu oleh berbagai in6ormasi yang menyesatkan keimanan

Oleh karena itu, akidah sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari
beberapa implementasi aqidah dalam kehidupan sehari hari dapat dilihat dari beberapa sisi
antara lain :

1. Aqidah dalam individu

Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman dalam
kehidupan manusia

Contoh penerapannya : Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua


larangan-Nya

2. Aqidah dalam keluarga

Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling
menyayangi sesuai dengan ajaran islam

Contoh penerapannya : S h a l a t b e r j a m a a h y a n g dipimpin oleh ayah, dan berdoa


sebelum melakukan sesuatu.

3. Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat

Aqidah sangatlah penting dalam berkehidupan bermasyarakat karena dapan menjaga


hubungan baik dengan manusia lain, menghargai satu sama lain sehingga terciptanya suatu
masyarakat yang tentram dan harmonis.

Contoh penerapannya : Tolong menolong, toleransi, musyawarah,


bersikap adil, menyadari bahwa derajat manusia itu sama di depan Allah.

E. Nilai Akidah Dalam IPTEK

Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dapat dilakukan d e n g a n
menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang
baik.
I n i merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu
kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain.
Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya
ajaran islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-
cabang ilmu pengetahuan Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu seperti seni
budaya, Filsafat, dan Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan
menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan


pancaindera, ilustrasi dan firasat.

Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi,


disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan Kebenaran obyektif, telah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah

Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian.
Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan
orang y a n g b a n y a k t a h u t a p i t i d a k m e m p e r d a l a m d i s e b u t g e n e r a l i s ,
d e n g a n k e t e r b a t a s a n kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan
orang yang menguasai beberapa ilmu secara mendalam.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan tulisan yang saya ketik diatas menerankan bahwa aqidah itu
sangat lah penting buat kehidupan, orang yang tidak memiliki aqidah pasti akan
terombang ambing ta tau entah kemana arah jalan hidupnya.

Orang yang memiliki aqidah pasti akan diberi petunjuk oleh Allah SWT
dalam setiap mengambil keputusan.

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, Penulis menyimpulkan masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pelajaran PAI 1


Referensi Makalah Kakak Angkatan tahun 2011
Kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Oleh Yazid bin
Abddul Qadir Jawas
Kitab Buhuus fii Aqidah Ahlus Sunaah Wal Jamaah ( hal 11 12 )
Oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim al Aql
Kitab Aqidah Ahlus Sunaah Wal Jamaah ( hal 13 14 ) Karya
Syaikh Muhammad bin Ibrahim al Hamd
Kitab Mujmal Ushuul Ahlus Sunaah Wal Jamaah Fil Aqidah
o l e h Dr. Nashir bin Abdul Karim al Aql
Sumber rujukan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah, Asy Ayaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin
Referensi Makalah Kakak Angkatan tahun 2013
Referensi Makalah Agama Islam Karya Setiawan Jodi
www.muslim.or.id penulis Abu Mushlih Ari Wahyudi

You might also like