You are on page 1of 10

DETERMINAN PERILAKU SADARI REMAJA PUTRI DALAM UPAYA DETEKSI

DINI KANKER PAYUDARA DI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2014.

Yenni Puspita Sari, Namora Lumongga Lubis, Eddy Syahrial


Program Sarjana FKM USU Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Staf Pengajar FKM USU Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku

ABSTRACT

Breast cancer is a disease that occurs due to abnormal growth of cells in the breast tissue
if not sooner in the handle will cause death. According to Riskesdas (2009), the highest cancer
afflicting Indonesia women's breast cancer incidence by number 26 per 100,000 women. While
according to SIRS (2011), breast cancer ranks first on the inpatient cancer patients throughout
the hospital in Indonesia (16,85%).
The purpose of this research is to know the relationship between the determinants of
behavior breast self-examination (BSE) young women in SMK Negeri 8 Medan by 2014. Factors
which affect, among others, age, family disease history, knowledge, attitude, and the nearest
source of information. Type of this research is quantitative research is deskritif. The population
in this research is the young women who attend school in SMK Negeri 8 Medan and samples
taken as many as 89 people. Sampling techniques that used for stratified random sampling. Data
obtained through interviews with a questionnaire and analyzed using Regresi logistik.
Based on the research found that there was an influence( p < 0,05 ) between the ages of
with the act of breast self - examination (BSE), would be aware of between the acts of family
sickness with the act of breast self - examination (BSE) , would be aware of between knowledge
by the act of breast self - examination (BSE), would be aware of bet breast self - examination
(BSE), ween attitude with the act of breast self - examination (BSE), would be aware of between
a source of information with the act of breast self - examination (BSE) and between persons
nearest to the act of breast self - examination (BSE).
According to research above and suggested to dept. of health and puskesmas to increase
promotion of health on the dangers of breast cancer and important realize to women especially
teenage girls.

Keywords : Determinan, behavior, breast self-examination (BSE)

Pendahuluan serat, maupun proses ( seperti di awetkan,


diasinkan dan diasap). Kanker adalah salah
Penyakit tidak menular mengalami satu penyakit tidak menular yang bisa
peningkatan karena perubahan gaya hidup menyerang jaringan dalam berbagai organ
masyarakat seperti pola konsumsi yang lebih tubuh, temasuk organ reproduksi wanita
mementingkan makanan berlemak, kurang
yang terdiri dari payudara, rahim, indung dengan kanker. Diperkirakan pada tahun
telur dan vagina (Mardiana, 2004). 2030, kematian akibat kanker meningkat
Kanker merupakan suatu kondisi menjadi 17 juta, 27 juta kasus baru dan 75
dimana sel telah kehilangan pengendalian juta orang hidup dengan kanker. Dari 75 juta
dan mekanisme normalnya, sehingga jiwa tersebut, 70 persennya hidup di negara
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, berkembang termasuk Indonesia
cepat dan tidak terkendali, serta mengancam (Setiati,2009).
nyawa individu penderitanya (Baradero, Penyebab langsung kanker payudara
2008). Menurut WHO (2004) angka hingga saat ini belum diketahui, namun hasil
kematian akibat kanker diperkirakan penelitian Simanjuntak dalam Hawari
mencapai 7 juta orang, dua kali lebih banyak (2004) menyatakan bahwa ternyata banyak
dari angka kematian yang disebabkan oleh faktor resiko yang menyebabkan terjadinya
HIV/AIDS, bahkan UICC (Union kanker payudara yang di antaranya yakni
Internationale Contre Le Cancer), wanita yang berumur 25 tahun keatas,
memperkirakan jumlah penderita kanker wanita tidak kawin dan wanita yang
dinegara berkembang pada tahun 2020 bisa memiliki anak pertama setelah usia 35
mencapai 10 juta orang. Apalagi penyakit tahun.
kanker biasanya menyerang siapa saja tidak Tetapi saat ini telah banyak ditemukan
mengenal kelas sosial ekonomi, jenis penderita kanker payudara pada usia muda,
kelamin dan usia penderita. Angka kematian bahwa tidak sedikit remaja putri usia empat
akibat penyakit kanker diperkirakan juga belas tahun menderita tumor di
akan terus menambah, karena payudaranya. Dimana tumor yang terjadi
kecenderungan pasien melalui pengobatan bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi
ketika penyakit kankernya sudah pada lebih awal. Meskipun tidak semuanya ganas,
stadium lanjut (Luwina, 2006). tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini sudah
Badan kesehatan dunia World Health ada tren gejala kanker payudara yang
Organization (WHO) tahun 2006 semakin tinggi di usia remaja (Lily, 2008).
menjelaskan di Amerika Serikat, kanker Berdasarkan data yang diperoleh dari
payudara merupakan 28% kanker pada RSHS di Provinsi Jawa Barat selama Tahun
wanita kulit putih dan 25% pada wanita kulit 2011 di kutip dari Siahaan (2012) Jumlah
hitam, ini merupakan keganasan nomor satu kunjungan pasien dengan keluhan menderita
dan merupakan penyebab kematian nomor benjolan pada payudara atau kanker
dua setelah kanker paru, yang diperkirakan payudara mengalami kenaikan yang
terdapat 193.700 kasus baru kanker signifikan yaitu sebanyak 1.502 terdiri dari
payudara dengan angka kematian sebesar criteria remaja berumur 11-24 tahun
43.000 setiap tahunnya. Berdasarkan data sebanyak 45 0rang sedangkan usia 25-44
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008, tahun sebnyak 673 orang dan usia lebih dari
pada tahun 2005 kematian akibat kanker di 45 tahun sebagai sisanya masih menempati
seluruh dunia mencapai 7 juta orang, 11 juta urutan pertama jumlah penderita kanker
kasus baru kanker dan 25 juta orang hidup payudara.
Berdasarkan survei awal yang Manfaat Penelitian
dilakukan pada tanggal 23 desember 2013, Hasil Penelitian ini diharapkan dapat
terdapat 6 dari 10 remaja putri yang meningkatkan pengetahuan tentang periksa
memiliki pengetahuan yang cukup baik payudara sendiri agar mampu
tentang kanker payudara dan SADARI mengaplikasikannya dalam kehidupan
karena mereka telah mengetahui tentang sehari-hari, menjadi masukan yang dapat
bahaya kanker payudara dan apa itu memperkaya kepustakaan atau mungkin
SADARI. Dan dari 6 orang yang memiliki dapat dikembangkan dalam penelitian
pengetahuan yang baik, hanya 1 orang yang selanjutnya, Berguna sebagai pengalaman
melakukan tindakan SADARI, karena dan tambahan dalam melakukan penelitian
remaja tersebut pernah menjalani operasi ilmiah serta menambah wawasan tentang
tumor payudara sehingga telah mengetahui kanker payudara dan periksa payudara
cara dan tujuan SADARI. Untuk beberapa sendiri (SADARI), Memberikan informasi
alasan diatas peneliti memilih SMK Negeri kepada pihak Dinas Kesahatan/Puskesmas
8 Medan sebagai lokasi Penelitian. SMK agar dapat memberikan penyuluhan ataupun
Negeri 8 merupakan sekolah menengah pelatihan tentang kanker payudara dan
kejuruan negeri yang terletak di Jl. Dr. SADARI.
Mansyur/Jl. SMTK-20131 Medan.
Mempunyai jumlah siswa sebanyak 1401 Metode Penelitian
orang terdiri dari 203 siswa laki-laki dan Penelitian ini merupakan penelitian
1198 siswa perempuan. kuantitatif yang bersifat korelasi untuk
Berdasarkan informasi yang di dapat mengetahui hubungan determinan perilaku
dari Guru maupun bagian tata usaha SMK SADARI remaja putri dalam upaya deteksi
Negeri 8 belum pernah ada penelitian dini kanker payudara di SMK Negeri 8
maupun penyuluhan tentang kanker Medan.
payudara di SMK tersebut. Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 8 Medan. Penelitian ini dilaksanakan
Perumusan Masalah pada bulan Desember 2013 sampai Maret
Berdasarkan latar belakang diatas, 2014.
permasalahan pada penelitian ini adalah Responden dalam penelitian ini
bagaimana determinan perilaku SADARI adalah remaja putri yang bersekolah di SMK
remaja putri dalam upaya deteksi dini Negeri 8 Medan.
kanker payudara di SMK Negeri 8 Medan
tahun 2014. Hasil dan Pembahasan

Tujuan Penelitian Pengaruh Umur terhadap Tindakan


Untuk mengetahui determinan SADARI remaja Putri
perilaku SADARI remaja putri dalam upaya Hasil penelitian bahwa umur
deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri responden terbanyak adalah umur 16 tahun
8 Medan. sebanyak 37 orang (41,6%) dan umur 17
tahun sebanyak 29 orang (32,6%),
kemudian umur 15 tahun sebanyak 22 orang
(24,7%) dan paling sedikit berumur 18 tahun Pengaruh Riwayat Penyakit Keluarga
sebanyak 1 orang (1,1%) di SMK Negeri 8 terhadap Tindakan SADARI Remaja
Medan. Putri
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Hasil penelitian diketahui bahwa
Berdasarkan Umur sebagian besar keluarga responden tidak
memiliki riwayat penyakit kanker payudara
No Umur F % yaitu sebanyak 78 orang (87,6%) sedangkan
(tahun) keluarga responden yang memiliki riwayat
1 15 22 24,7 penyakit kanker payudara yaitu sebanyak 11
2 16 37 41,6 orang (12,4%).
3 17 29 32,6
4 18 1 1,1 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Jumlah 89 100 Berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga
Secara statistik ada hubungan yang Remaja Putri Yang Menderita Kanker
bermakna antara umur dengan tindakan Payudara
SADARI karena p value (0,018)<dari
No Keluarga F %
0,05. Setelah dilakukan analisis Multivariat
Yang
dengan uji regresi logistik, ternyata umur
Menderita
mempengaruhi tindakan SADARI dengan
Kanker
nilai p= 0,018<0,05.
Payudara
Hal ini sejalan dengan Teori
1 Ya 11 12,4
Notoatmodjo (2003), yang mengatakan
2 Tidak 78 87,6
Umur dianggap faktor yang memengaruhi
Jumlah 89 100
persepsi seseorang terhadap penyakit, baik
gejala dan keseriusannya (Lewin, 1954), Secara statistik ada hubungan yang
sedangkan menurut Green(1980) faktor yang bermakna antara riwayat penyakit keluarga
mempengaruhi seseorang berperilaku terdiri dengan tindakan SADARI karena p value
dari beberapa faktor yaitu faktor predisposisi (0,030)<dari 0,05. Setelah dilakukan
(umur, pendidikan, pendapatan analisis Multivariat dengan uji regresi
keluarga,pengetahuan, sikap dan riwayat logistik, ternyata riwayat penyakit keluarga
penyakit keluarga), faktor pemungkin tidak memengaruhi tindakan SADARI
(biaya, informasi, pelayanan kesesehatan dengan nilai p= 0,827>0,05.
dan media informasi), dan faktor penguat Hal ini tidak sejalan dengan hasil
(orang terdekat dan dukungan sosial). penelitian Maharani (2010), wanita yang
Berdasarkan uraian diatas dapat melakukan pemeriksaan terhadap payudara
disimpulkan bahwa umur bukan berdiri misal mammografi ke rumah sakit sebagian
sendiri memengaruhi perilaku remaja putri mengakui bahwa pemeriksaan dilakukan
dalam melakukan SADARI. Ada faktor lain sebagai tindakan preventif, dan ada juga
yang menentukan seperti riwayat penyakit wanita yang melakukan pemeriksaan karena
keluarga, pengetahuan, sikap, sumber adanya keluarga yang telah mengidap
informasi dan orang terdekat. kanker payudara.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat peningkatan pengetahuan masyarakat
David dan Muzaham (1995) yang tentang kesehatan sudah tinggi, tetapi
menyatakan bahwa nilai dari suatu tindakan prilakunya masih rendah. Hal ini berarti
yang berkaitan dengan upaya menangani bahwa perubahan atau peningkatan
gejala penyakit bersumber dari pengalaman pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
seseorang selaku kelompok sosial. tidak diimbangi dengan prilakunya. Hasil
Berdasarkan uraian diatas dapat penelitian diatas ternyata tidak sesuai
disimpulkan bahwa riwayat penyakit dengan tinjauan teori yang menyebutkan
keluarga putri di SMK Negeri 8 Medan tidak bahwa perilaku yang didasari oleh
memengaruhi tindakannya dalam melakukan pengetahuan akan lebih langgeng daripada
periksa payudara sendiri (SADARI). perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
Pengaruh Pengetahuan terhadap Sama halnya dengan teori
Tindakan SADARI Remaja Putri Notoatmodjo (2003) pengetahuan
Hasil penelitian diketahui bahwa merupakan domain paling penting dalam
sebagian besar responden kategorik membentuk tindakan seseorang. Pendapat
pengetahuan baik yaitu sebanyak 43 orang yang sama dinyatakan oleh Green dalam
(48,3%), pengetahuan cukup yaitu sebanyak Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan
32 orang (36,0%), dan pengetahuan kurang menjadi salah satu factor predisposing yang
yaitu sebanyak 14 orang (14%). mempengaruhi perilaku seseorang atau
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kategori masyarakat terhadap kesehatan.
Pengetahuan Responden Berdasarkan hal diatas dapat
No Pernyataan F % disimpulkan bahwa pengetahuan dapat
1. Baik 43 48,3 memengaruhi remaja putri di SMK Negeri 8
2. Cukup 32 36,0 Medan dalam melakukan tindakan SADARI.
3. Kurang 14 15,7
Jawaban 89 100 Pengaruh Sikap tehadap Tindakan
Secara statistik ada hubungan yang SADARI Remaja Putri
bermakna antara pengetahuan dengan Hasil penelitian diketahui bahwa
tindakan SADARI karena p value sebagian besar sikap responden termasuk
(0,000)<dari 0,05. Setelah dilakukan kategori kurang yaitu sebanyak 49 orang
analisis Multivariat dengan uji regresi (55,0%), kategori baik yaitu sebanyak 24
logistik, ternyata pengetahuan memengaruhi orang (27,0%), dan kategori cukup yaitu
tindakan SADARI dengan nilai p= sebanyak 16 orang (18,0%).
0,077<0,05.
Sejalan dengan hasil studi yang
dilakukan WHO dan para ahli pendidikan
kesehatan, terungkap memang benar bahwa
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
sudah tinggi, tetapi praktik mereka masih
rendah. Hal ini berarti bahwa perubahan atau
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kategorik Pengaruh Sumber Informasi terhadap
Sikap Responden Tindakan SADARI Remaja Putri
No Pernyataan F % Hasil penelitian diketahui bahwa
1. Baik 24 27,0 sebagian besar sumber informasi responden
2. Cukup 16 18,0 kategori cukup yaitu sebanyak 56 orang
3. Kurang 49 55,0 (62,9%), kategori baik yaitu sebanyak 21
Jumlah 89 100 orang (23,6%), dan kategori kurang yaitu
Secara statistik ada hubungan yang sebanyak 12 orang (13,5%).
bermakna antara sikap dengan tindakan Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kategori
SADARI karena p value (0,024)<dari Sumber Informasi Responden
0,05. Setelah dilakukan analisis Multivariat
No Pernyataan F %
dengan uji regresi logistik, ternyata sikap
1. Baik 21 23,6
tidak memengaruhi tindakan SADARI
2. Cukup 56 62,9
dengan nilai p= 0,591>0,05.
3. Kurang 12 13,5
Hal ini tidak sejalan dengan teori
Jumlah 89 100
Wahid (2009) rasa peduli juga merupakan
sesuatu yang berkaitan dengan obsesi Secara statistik ada hubungan yang
seseorang untuk menghindari berbagai bermakna antara sumber informasi dengan
problem yang terjadi pada tubuhnya tindakan SADARI karena p value
sehingga sehingga membutuhkan segala (0,000)<dari 0,05. Setelah dilakukan
usaha dan perjuangan pada seseorang untuk analisis Multivariat dengan uji regresi
membuat tubuh menjadi sehat dan ideal logistik, ternyata sumber informasi paling
sesuai dengan keinginan. dominan memengaruhi tindakan SADARI
Hal ini tidak sesuai dengan teori dengan nilai p= 0,000<0,05.
Green, Green membagi faktor perilaku Hal ini sejalan dengan penelitian Sari
menjadi 3 faktor utama salah satunya yaitu (2004) pada pengajar SD di wilayah
faktor predisposisi. Faktor predisposisi kecamatan pasar Rebo. Hasil analisis pada
merupakan faktor yang memotivasi suatu penelitian tersebut diperoleh nilai p < alpha
perilaku atau mempermudah terjadinya (0,05) yaitu sebesar 0,005. yang menyatakan
perilaku seseorang. Perilaku siswi dalam terdapat hubungan yang signifikan antara
SADARI dapat dihubungkan dengan faktor banyaknya sumber informasi yang diperoleh
predisposisi seperti pekerjaan orang tua, oleh responden dengan tindakan deteksi dini
pendapatan keluarga, pengetahuan, sikap, pada tenaga pengajar wanita SD di wilayah
dan riwayat penyakit keluarga kecamatan Pasar Rebo.
(Notoatmodjo, 2007). Sama halnya dengan teori Wahid
Berdasarkan analisis diatas dapat (2007), kemudahan seseorang untuk
disimpulkan bahwa sikap tidak memperoleh informasi dapat membantu
memengaruhi tindakan SADARI remaja mempercepat seseorang memperoleh
putri di SMK Negeri 8 Medan. pengetahuan yang baru. Semakin banyak
sumber informasi responden, akan semakin
baik pengetahuannya tentang SADARI,
sedangkan jika informasi kurang maka bisa demikian ini akan menjadi penguat bagi
dikatakan pengetahuan responden juga remaja yang memutuskan melakukan
kurang tentang SADARI. Maka peneliti tindakan deteksi dini (Notoatmodjo, 2007).
berasumsi bahwa semakin banyak media Orang terdekat seseorang terdiri dari
informasi yang digunakan semakin baik seluruh kelompok yang mempunyai
tindakan siswi dalam melakukan SADARI. pengaruh langsung maupun tidak langsung
Berdasarkan hal diatas dapat terhadap sikap atau perilaku seseorang.
disimpulkan bahwa sumber informasi Beberapa diantaranya adalah kelompok-
mempengaruhi tindakan remaja putri di kelompok primer (adanya interaksi yang
SMK Negeri 8 Medan dalam melakukan cukup berkesinambungan) seperti keluarga,
periksa payudara sendiri (SADARI). teman, dan guru. Orang umumnya sangat
dipengaruhi oleh orang terdekat mereka
Pengaruh Orang Terdekat terhadap dengan tiga cara, seperti : orang terdekat
Tindakan SADARI Remaja Putri memperlihatkan perilaku dan gaya hidup
Hasil penelitian diketahui bahwa baru, mempengaruhi sikap dan konsep jati
sebagian besar orang terdekat responden diri seseorang karena orang tersebut
kategori kurang yaitu sebanyak 58 orang umumnya ingin menyesuaikan diri
(65,2), sedangkan kategori baik yaitu menciptakan tekanan menyesuaikan diri
sebanyak 31 orang (34,8%). yang dapat mempengaruhi untuk melakukan
SADARI.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kategori
Hal ini sejalan dengan teori kognitif
Orang Terdekat Responden
sosial, remaja putri memperoleh
No Pernyataan F % pengetahuan sebagai hasil pembelajaran
1. Baik 31 34,8 melalui pengamatan tindakan dan hasil
2. Kurang 58 65,2 perilaku orang lain yaitu keluarga dan teman
Jumlah 89 100 sebaya (Glanz & Rimer, 2002). Seorang
secara statistik ada hubungan yang anak yang sedang tumbuh mendapatkan
bermakna antara orang terdekat dengan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan
tindakan SADARI karena p value perilaku melalui suatu proses sosilisasi yang
(0,000)<dari 0,05. Setelah dilakukan melibatkan keluarga (Setiadi, 2003). Faktor
analisis Multivariat dengan uji regresi lain yang mempengaruhi kehidupan remaja
logistik, ternyata orang terdekat adalah teman sebaya. Bahkan teman sebaya
memengaruhi tindakan SADARI dengan cenderung lebih berpengaruh dibandingkan
nilai p= 0,005<0,05. keluarga terhadap pengetahuan dan
Hal ini juga sejalan dengan teori tindakan remaja. Teman sebaya dijadikan
Green (1980) yang mengatakan bahwa role model dalam hal perilaku bagi anak usia
perubahan perilaku terhadap tindakan remaja (Nerendra, 2002). Demikian juga
kesehatan tergantung dari ada dukungan, penelitian yang dilakukan oleh Kimberly et
adapun salah satu dukungan yang dapat al (2002) dari University of Pensylvania
diperoleh dari orang tua/keluarga, dengan menyatakan bahwa adanya hubungan yang
linier antara perilaku remaja dengan putri tidak pernah menyarankan
kehadiran teman sebaya. untuk melakukan SADARI dan ada
Berdasarkan uraian diatas dapat hubungan antara orang terdekat
disimpulkan bahwa orang terdekat remaja dengan tindakan SADARI remaja
putri di SMK Negeri 8 Medan memengaruhi putri.
tindakan remaja putri dalam melakukan 6. Sumber informasi yang diperoleh
periksa payudara sendiri (SADARI). remaja putri tentang kanker payudara
dan SADARI sudah cukup kerena
Kesimpulan dan Saran remaja putri pernah mendapatkan
informasi dari internet, majalah
Kesimpulan
maupun buku dan ada hubungan
1. Umur remaja putri di Mayoritas
yang antara sumber informasi dengan
berumur 16 tahun dan ada hubungan
tindakan SADARI remaja putri.
yang antara umur dengan tindakan
7. Tindakan SADARI remaja putri
SADARI remaja putri.
tidak baik karena remaja putri tidak
2. Riwayat penyakit keluarga sebagian
pernah melakukan periksa payudara
kecil yang menderita penyakit kanker
sendiri (SADARI).
payudara dan ada hubungan yang
antara riwayat penyakit keluarga
SARAN
dengan tindakan SADARI remaja 1. Diharapkan kepada remaja putri di
putri. SMK Negeri 8 Medan agar bisa
3. Pengetahuan remaja putri tentang menerapkan SADARI dengan rutin
kanker payudara dan SADARI sudah dalam kehidupan sehari-hari untuk
baik karena remaja putri sudah mencegah kanker payudara.
pernah mendapatkan informasi 2. Diharapkan kepada SMK Negeri 8
tentang kanker payudara dan Medan agar bisa menempelkan
SADARI dan ada hubungan yang poster tentang penyakit kanker
antara pengetahuan dengan tindakan payudara dan SADARI dimading
SADARI remaja putri. sekolah agar remaja putri dapat
4. Sikap remaja putri tentang kanker membacanya.
payudara dan SADARI kurang 3. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan
karena remaja putri mengatakan dan Puskesmas untuk meningkatkan
penyakit kanker payudara tidak perlu promosi kesehatan tentang
ditakuti dan SADARI tidak dapat bahayanya penyakit kanker payudara
mencegah terjadinya kanker dan pentingnya dilakukan SADARI
payudara dan ada hubungan yang kepada semua wanita khususnya
antara sikap dengan tindakan remaja putri.
SADARI remaja putri. 4. Diharapkan kepada Fakultas
5. Dukungan Orang terdekat remaja Kesehatan Masyarakat Universitas
putri kurang karena orang terdekat Sumatera Utara untuk dapat
(ibu,kakak,teman dan guru) remaja memberikan seminar, penyuluhan,
pendidikan dan latihan (diklat) Erniyati, Seniartika S, 2006. Perilaku
singkat atau memberikan poster Sadari Wanita Pedesaan dan Wanita
mengenai kanker payudara dalam Perkotaan. Abstrack, PSIK FK USU.
upaya mencegah terjadinya kanker Fransiskus, 2012. Pengaruh Komunikasi
payudara sejak dini dengan cara TerapeutikPerawat terhadap
melakukan SADARI kepada Kepatuhan Penderita Kanker
masyarakat, remaja dan mahasiswi Payudara dalam Menjalankan
Universitas Sumatera Utara sebagai Kemoterapi di Hope Clinic Medan.
usaha promosi kesehatan. FKM USU.
Gale, Danielle & Charette, Jane. (2000).
Daftar Pustaka Rencana asuhan keperawatan
Arikunto, S, 2007. Manajemen Penelitian. onkologi. Jakarta : EGC.
Cetakan Ketujuh. Malang : Rineka Cipta. Hurlock, E. B. 2005. Psikologi
American Cancer Society, 2008. Cancer Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Facts and Figures. Latifah Melly, 2008. Tumbuh Kembang
http://www.cancer.org. Anak. Http://edublogs.org/karakteristik-
Azri, Noor M, 2010. Prevalensi dan remaja (dikutip Tanggal 03 januari 2014).
Karakteristik Penderita Kanker Lemeshow, S.Dkk, 1997. Besar Sampel
Payudara di Departemen Bedah dalam Penelitian Kesehatan,Gajah
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Mada University press, Yogyakarta.
Malik Medan Tahun 2010. FK USU. Lily, 2008. Hati-hati, ABG Rentan
Azwar, 2010. Sikap Manusia, Teori Dan Terkena Kanker Payudara. Kawan
Pengukurannya. Yogyakarta: Edisi Pustaka, Jakarta.
kedua, Pustaka Pelajar. Luwia, Melissa S, 2003. Problematik dan
BKKBN, 2006. Remaja Mengenali Perawatan Payudara.
Dirinya. UNFPA, Hal : 92-94. (http://www.Rleks.com, diakses 12
Cherestella, Jessy, 2012. Hubungan Sikap Desember 2013).
Yang Terdapat Pada Individu. Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan
(http://pkhbbrpsikapindividu/nmf/hdp.co Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
m, diakses 02 Desember 2013). Cipta.
Chyntia, Erlin, 2009. Akhirnya Aku _____________, 2007. Promosi Kesehatan
Sembuh Dari Kanker Payudara. dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Edisi Rineka
Yokyakarta: Maxsimus. Cipta.
Dalimartha, Setiawan, 2004. Kanker Otto, S, E, Budi Jane, F (Alih Bahasa),
Payudara, Dalam : Deteksi Dini 2005. Buku Saku Keperawatan
Kanker dan Simplisia Antikanker. Onkologi. Penerbit Buku Kedokteran.
Penerbit: Swadaya, Jakarta. EGC : Jakarta.
Elizabeth, Tara, MD, 2001. Kanker Pada Putri, Estetia, 2011. Hubungan Tingkat
Wanita. Jakarta: Graha Ilmu. Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
Tentang Sadari Di MA KMI 2008-epidemiologi-kanker-di-dunia-
DINIYYAH Putri. Padang Panjang. t3023.htm
Prawirohardjo, S, 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Kanker Indonesia (YKI), 2008.
Jakarta: PT. Bina Pustaka. Kanker Payudara.
Riskesdas, 2009. Laporan Nasional 2009. (http://www.cancerhelp.com, diakses 12
(http://www.k4health.org/sites/default/fil Desember 2013).
es/LaporanNasionalRiskesdas2009.pdf, Yuniastuti, A., 2008. Gizi dan Kesehatan.
diakses 12 Desember 2013). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sari, Mulia R, 2013. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Dengan Resiko
Kanker Payudara Pada remaja Putri
Di MAN 2 Banda Aceh. STIKes
UBudiyah Banda Aceh.
Setiati, E., 2009. Waspadai Empat Kanker
Ganas Pembunuh Wanita, Kanker
Rahim, Kanker Indung Telur, Kanker
Leher Rahim, Kanker Payudara.
Yokyakarta: Andi.
Siahaan, ER, 2012. Pengaruh Penyuluhan
Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Siswi Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Dalam Rangka Deteksi Dini
Kanker Payudara Di SMAN 14 Garut.
(http://jhupongatana2.blogspot.com/2012/
07/pengaruh-peny uluhan-
terhadap.html, Diakses, 10 Januari 2014).
Subagyo P.Joko, (1997), Metode Penelitian
dalam Teori dan Praktek. PT.Rineka
Cipta.Jakarta.
Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang
Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.
WHO, 2006. Kanker Payudara.
(http://www.who.go.org, diakses 12
Desember 2013).
WHO. 2008. Epidemiologi Kanker Di
Dunia. from
http//gayindo.forumotion.net/pojok-
kesehatan-health-cancer-f7/data-who-

You might also like