Professional Documents
Culture Documents
Proses Pembuatan Ammonium Sulfat
Proses Pembuatan Ammonium Sulfat
AMMONIUM SULFAT
1. Mengenal Ammonium Sulfat
A. Apa itu Ammonium Sulfat
Ammonium Sulfat, (NH4)2SO4, ialah suatu garam anorganik dengan penggunaan
komersial yang banyak. Penggunaan paling umum ialah sebagai pupuk tanah. Ammonium
sulfat mengandung 21% nitrogen sebagai kation ammonium, dan 24% sulfur sebagai anion
sulfat.
Nama IUPAC garam ammonium ini ialah Diazanium sulfat. Nama lainnya adalah:
Ammonium sulfat, Ammonium sulfat (2:1), Diammonium sulfat, Garam diammonium asam
sulfat, Mascagnite, Actamaster, Dolamin.
( Sumber pustaka :
https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/01/09/ammonium-sulfat-
kegunaannya/ )
Ammonium sulfat adalah salah satu pupuk nitrogen yang banyak digunakan karena
mengandung ion NH4+ yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bagi tanaman.
Karakteristik pupuk ZA atau yang dikenal dengan nama pupuk Ammonium sulfat
((NH4)2SO4) adalah sebagai berikut :
1. Bentuk : Kristal
2. Warna : Putih garam
3. Berat molekul : 132 g/mol
4. Berat jenis : 1,77 g/cm3
5. Kelarutan : Mudah larut dalam air dan menyerap panas, dimana dalam 100 bagian air
pada 0 C akan terbentuk larutan dengan 71 bagian garam. Pada 20 C akan
terbentuk larutan dengan 76 bagian garam dan pada 100 C akan menjadi
larutan dengan 97,5 bagian garam.
6. Pengaruh suhu : Pada 120 C akan mudah terurai dan pada 280 C terjadi sublimasi dengan
sebagian besar terurai menjadi NH3 dan (NH4)2SO4 ( Ammonium disulfat ).
7. Impuritas : Asam sulfat bebas, garam garam mineral dan moisture.
Ammonium sulfat bila digunakan sebagai pupuk yang penting adalah kadar Nitrogen
nya (N2) yang di dalam teorinya terdapat 21,35 % dalam 100 % Ammonium sulfat.Sedangkan
dalam perdagangan biasanya mengandung 20-21 % N2. Ammonium sulfat mempunyai
komposisi sebagai berikut :
1. N2 minimum : 20,80 % berat minimum
2. Asam sulfat bebas : 0,10 % berat maksimum
3. Air : 0,15 % berat maksimum
4. Ukuran Kristal : 75 % tertinggal pada screen
Kapasitas produksi dari pabrik ZA I/III adalah 400.000 ton/tahun.
Diagram proses pembuatan pupuk Ammonium Sulfat, di pabrik ZA I/III adalah sebagai
berikut :
H2SO4
NH3
Mother Liquor
Hot Water
Proses yang dipakai adalah netralisasi ( De nora ) dengan prinsip, uap NH3
dimasukkan Saturator yang sudah terisi Asam sulfat dan ditambahkan air kondensat sebagai
penyerap panas hasil reaksi dengan bantuan udara sebagai pengaduk.
Ammonium sulfat ((NH4)2SO4 ) diperoleh dari netralisasi NH3 dan H2SO4. Gas
Amoniak murni dimasukkan bersama-sama dengan H2SO4 dalam Saturator. Reaksi yang
terjadi untuk pembentukan Ammonium sulfat adalah sebagai berikut :
Reaksi ini sangat eksotermis, sebagian kecil panas ini hilang melalui dinding
Saturator,sebagian besar akan menguapkan air dari larutan dalam Saturator. Temperatur
dalam Saturator dapat bertahan hampir konstan ( 105 110 C ) pada kondisi normal operasi.
Digunakan kondensor pada aliran uap yang keluar Saturator dimaksudkan untuk
mengembalikan sejumlah air guna menjaga keseimbangan air. Penambahan air dapat juga
dimasukkan ke dalam Condesat Recycle System. Uap yang keluar dari Saturator mengandung
sedikit Ammoniak.Untuk memperkecil kehilangan Ammoniak diperlukan syarat syarat
sebagai berikut :
1. Jumlah Ammoniak yang dibutuhkan harus benar benar tepat sehingga
semuanya dapat bereaksi habis dengan Asam sulfat.
2. Larutan Ammoniak sulfat harus dijaga dalam keadaan asam (H2SO4 bebas :
0,2 0,4 %).
Reaksi antara Ammoniak dan asam sulfat diikuti dengan pembentukan Kristal
Ammonium sulfat. Sebenarnya mother liquor ( larutan induk ) di dalam Saturator ini adalah
Ammonium sulfat jenuh serta dengan adanya penambahan Ammoniak dan asam sulfat akan
menghasilkan larutan yang lebih jenuh lagi ( over saturated solution ). Namun pada awal
proses saat pabrik pertama kali dioperasikan, larutan yang digunakan dalam Saturator untuk
awal proses adalah air murni. Hal ini menyebabkan proses pembentukan Ammonium sulfat
terjadi lebih lama yaitu sekitar 8 jam, dibandingkan dengan Saturator yang telah berisi mother
liquor ( larutan induk ) yang membutuhkan waktu 3-4 jam untuk membentuk Ammonium
sulfat. Pada saat pabrik mengalami shut down, cairan mother liquor disimpan pada tangki
penampung mother liquor D 301, untuk digunakan sebagai mother liquor pada proses
selanjutnya setelah pabrik beroperasi kembali. Setelah kristal kristal ini mencapai ukuran
tertentu yang dikehendaki, selanjutnya dimasukkan ke Centrifuge untuk dipisahkan dari
mother liquor ( larutan induk ). Umumnya perbandingan antara kristal dam mother liquor (
larutan induk ) adalah 1 : 1 ( 50 % : 50 % ).
Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan Kristal adalah sebagai berikut :
1. Kemurnian bahan baku
2. Kestabilan pemasukan bahan baku
3. Konsentrasi Asam sulfat bebas
4. Konsentrasi Kristal dalam larutannya
5. Kelancaran bahan baku
Kadang impuritas yang biasanya terdapat didalam larutan asam sulfat adalah Fe, Cr,
Al, dan lain-lain yang mempengaruhi pembentukan Kristal seperti Kristal menjadi rusak dan
warnanya menjadi kekuningan. Zat zat ini dapat dipisahkan dengan menggunakan fosfat
(PO4). Selanjutnya agar pemurnian dapat berlangsung sempurna, maka ditambahkan
oksidator Asam nitrat ( HNO3 ) ke dalam larutan Asam sulfat (H2SO4).
Tahapan proses pembuatan pupuk ZA adalah :
1. Reaksi Netralisasi dan kristalisasi
2. Pemisahan Kristal
3. Pengeringan produk
4. Pendinginan produk
Temperatur reaksi dijaga pada suhu 105 106 C, acidity 0,2 % berat sampai 1 %
berat dan konsentrasi Kristal 50 % volume. Sebagian uap yang terbentuk diembunkan dan
dikembalikan ke Saturator sebagai kondensat return untuk mengatur konsentrasi dan
penyerap panas.
2. Pemisahan Kristal
Peralatan utamanya adalah Centrifuge Separator yang fungsinya memisahkan Kristal
ammonium Kristal yang terbentuk dengan larutan induk. Slurry ammonium sulfat dengan
perbandingan antara liquid : solid = 1: 1, slurry dalam saturator dialirkan ke dalam
Centrifuge yang terdapat screen untuk memisahkan Kristal dari larutannya. Kristal yang
diharapkan 50 % tertahan di screen. Mother liquor bersama sama return condensat
ditampung dalam mother liquor tank. Larutan dalam mother liquor selanjutnya di recycle ke
saturator.
3. Pengeringan Produk
Kristal ZA basah dikeringkan dalam dryer sehingga kandungan H2O maksimal 0,15%
berat. Untuk mencegah penggumpalan, sebelum masuk ke dryer ditambahkan anti caking
Uresoft 150/AFFA dengan dosis 100-200 ppm. Debu ZA ditarik dengan compressor dan
masuk ke cyclone separator kemudian disemprot dengan air, dimana cairannya ditampung
dalam tangki sebagai umpan saturator sedangkan udara yang lolos dapat langsung dibuang
ke udara bebas. Selanjutnya produk ZA didinginkan kemudian dikirim ke bagian
pengantongan.
4. Penampungan Produk
Produk ZA kering yang keluar dari Rotary Dryer dikirim dengan bucket elevator ke
bagian hopper dan diangkut dengan belt conveyor menuju bagian pengantongan untuk
selanjutnya dilakukan pengepakan.
1. http://www.slideshare.net/adhitomowirawan/process-flow-diagram-pg
2. http://www.owlnet.rice.edu/~ceng403/nh3syn97.html
3. www.academia.edu, laporan KKN-P Fitria Nur Azizah mahasiswi Teknik
Industri Universitas Brawijaya
4. https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/01/09/ammonium-sulfat-
kegunaannya/