You are on page 1of 6

Semiloka Nasional Prospek

Prospek Industri
IndustriSapi
SapiPerah
PerahMenuju
MenujuPerdagangan Bebas2020
PerdaganganBebas 2020

KUALITAS SUSU PADA BERBAGAI PENGOLAHAN


DAN PENYIMPANAN
(The Quality of Milk and its Products on Several Processing and Storage)

HETI RESNAWATI

Balai Penelitian Ternak, Bogor

ABSTRACT

The development of dairy cows husbandry have changed the variation of milk production ability and quality
of milk. Milk is an essential food for human. It contains many nutritional essentialities for human life, such as
protein, fat, carbohydrate, mineral, vitamin and growth factors. Besides that, milk is also a medium for
several microorganisms that change milk chemical composition during storage. Research has
demonstrated that the bacterial growth on milk can be inhibited by processing and storage methods.
Therefore, efforts to prolong storing period of milk product such us pasteurization, have been conducted by
development of various milk products have also been done such as addition of green tea to yoghurt or
making dali can maintain the nutritional quality of milk and increase the consumers preference.
Keywords: Milk, pasteurization, green tea, yoghurt, dali, quality

ABSTRAK

Perkembangan peternakan sapi perah yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya perubahan
variasi kemampuan produksi dan kualitas susu. Susu adalah bahan pangan yang mengandung zat-zat nutrisi
yang utama untuk kehidupan manusia, antara lain protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan faktor-
faktor pertumbuhan. Selain itu susu merupakan medium untuk beberapa mikroorganisme yang dapat merubah
komposisi kimia susu selama penyimpanan. Penelitian melaporkan bahwa pertumbuhan bakteri pada susu dapat
dihambat dengan cara pengolahan dan penyimpanan yang tepat. Upaya untuk memperpanjang waktu simpan
produk susu adalah dengan cara sterilisasi menggunakan pasteurisasi, penganekaragaman produk susu seperti
penambahan teh hijau pada yoghurt dan pembuatan dali mampu mempertahankan kualitas susu dan
meningkatkan daya kesukaan konsumen.
Kata kunci: Susu, pasteurisasi, teh hijau, yoghurt, dali, kualitas

PENDAHULUAN concentrated milk, masing-masing


mengandung zat-zat nutrisi yang berbeda-beda
Peningkatan produksi susu nasional perlu sesuai tujuan dan hasil produknya.
diimbangi dengan pendayagunaannya secara Susu mempunyai sifat lebih mudah rusak
optimal sehingga secara langsung dapat dibandingkan dengan hasil ternak lainnya
dikonsumsi oleh lingkungan masyarakat kota sehingga penanganan susu harus tepat dan
dan pedesaan. Sebagian besar produksi susu cepat. Pengolahan susu secara sederhana
nasional dimanfaatkan oleh Industri merupakan salah satu penanganan lepas panen
Pengolahan Susu (IPS) untuk diproduksi yang perlu dikembangkan karena untuk
menjadi produk susu olahan. Produk susu olahan memperluas pemasaran susu sebagai usaha
dengan cara modifikasi proses penambahan perbaikan gizi masyarakat disamping para
maupun pengurangan komposisi zat-zat nutrisi, peternak tidak terlalu tergantung pada Industri
penambahan flavor dan aroma. Hasil modifikasi Pengolahan Susu. Penganekaragaman produk
tersebut umumnya lebih disukai konsumen olahan susu sebagai salah satu upaya untuk
dibandingkan dengan susu segar. Beberapa mendapat nilai tambah produk susu. Produk
macam susu olahan antara lain whole milk, susu olahan secara sederhana yang sudah
susu skim, fortified milk, dikembangkan diantaranya adalah susu

497 497
Semiloka Nasional Prospek
Prospek Industri
IndustriSapi
SapiPerah
PerahMenuju
MenujuPerdagangan Bebas2020
PerdaganganBebas 2020

pasteurisasi, yoghurt dan dali. Tujuan tulisan selama enzimatis (WARNER, 1976). Selama
ini untuk menginformasikan kualitas susu proses pasteurisasi, susu akan terus mengalami
segar dan beberapa produk susu olahan dalam kontaminasi baik langsung maupun tidak
hal perbedaan proses pengolahan dan langsung. Organisme dapat masuk pada saat
penyimpanannya. pengemasan susu dengan daya virulensinya
(ECKLES et al., 1960). Dilaporkan oleh
Susu segar UMIYASIH (1986) bahwa pembuatan susu
pasteurisasi dapat dilakukan secara sederhana
Susu segar adalah air susu hasil pemerahan
dengan memanaskan susu dalam kemasan
yang tidak dikurangi atau ditambahkan bahan
plastik polyethylene (PE) dengan mengguna-
apapun yang diperoleh dari pemerahan sapi yang
sehat (AAK, 1995). Susu merupakan bahan kan dandang yang diisi air pada suhu 750C.
minuman yang sesuai untuk kebutuhan hewan Pasteurisasi cara ini ternyata mampu menekan
dan manusia karena mengandung zat gizi perkembangan jumlah bakteri hingga dapat
dengan perbandingan yang optimal, mudah mempertahankan kualitas sekaligus daya
dicerna dan tidak ada sisa yang terbuang. simpan susu sampai 8 hari dengan penyim-
Selain sebagai sumber protein hewani, susu panan dalam lemari pendingin. Menurut
juga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. SAUNDER (1973) dan SYARIEF (1989)
Kriteria air susu sapi yang baik setidak- pengemasan polietilen (PE) bersifat lentur, liat
tidaknya memenuhi hal-hal sebagai berikut dan tahan robek, tahan air dan bahan kimia
(AAK, 1995): (i) bebas dari bakteri pathogen, pada suhu kamar, sedangkan polypropilen (PP)
(ii) bebas dari zat-zat yang berbahaya ataupun tahan terhadap bahan kimia dan air.
toksin seperti insektisida, (iii) tidak tercemar Lebih lanjut UMIYASIH dan WIJONO (1990)
oleh debu dan kotoran, (iv) zat gizi yang tidak melaporkan bahwa sterilisasi sederhana
menyimpang dari codex air susu, dan (v) mampu mempertahankan kualitas susu sampai
memiliki cita rasa normal. Zat-zat gizi yang 48 jam dengan penyimpanan pada suhu kamar.
terkandung dalam susu sapi segar, seperti Lama pemanasan berpengaruh nyata terhadap
terlihat pada Tabel 1. kadar kasein dan angka keasaman. Semakin
Jumlah kuman susu yang ditentukan lama proses penyimpanan kadar kasein
dengan codex susu adalah 3 x 106 sel/ml. cenderung menurun, tapi angka keasaman
Jumlah bakteri dalam susu yang diproduksi cenderung meningkat seperti terlihat pada
dapat dihambat dengan penanganan susu yang Tabel 2.
baik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan FOSTER (1957) dan PEDERSON (1971)
adalah higenitasnya dengan cara melindungi mengemukakan bahwa tinggi rendahnya angka
susu dari kontak langsung ataupun tidak keasaman susu antara lain disebabkan oleh
langsung dengan sumber-sumber yang dapat banyak sedikitnya asam laktat yang merupakan
mencemari air susu selama pemerahan, hasil penguraian laktosa oleh bakteri dan
pengumpulan dan pengangkutan. Selain itu aktivitas enzim yang terdapat dalam susu.
perlu penanganan yang tepat dalam proses Pengemasan susu yang telah dipasteurisasi
pengolahan dan penyimpanan (EVERITT et al., sebaiknya dilakukan dengan segera setelah
2002). suhu dingin dibawah 100C tercapai, ditempat-
kan dalam wadah yang tertutup untuk
Susu pasteurisasi menghindari kontaminasi dan pencemaran dari
luar (TULL, 1987). Jumlah mikroba dalam susu
Pasteurisasi merupakan salah satu usaha segar sebagai bahan baku mempengaruhi
pengolahan susu dengan cara pemanasan untuk kualitas susu pasteurisasi yang dihasilkan.
mempertahankan mutu dan keamanan susu. Menurut ATHERTON dan NEWLANDER (19820,
Usaha ini adalah proses pembasmian bakteri suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri susu
patogen yang mungkin masih terdapat dalam adalah berkisar antara 10-380C.
air susu. Susu pasteurisasi merupakan bentuk
lain dari susu segar dan sebagai usaha untuk Yoghurt
memperpanjang daya tahannya. Pasteurisasi
susu perlu dilakukan untuk mencegah Salah satu cara pengawetan susu adalah
pemindahan penyakit dan mencegah kerusakan dengan mengasamkan melalui proses

498 498
Semiloka Nasional Prospek
Prospek Industri
IndustriSapi
SapiPerah
PerahMenuju
MenujuPerdagangan Bebas2020
PerdaganganBebas 2020

fermentasi oleh bakteri Streptococcus penyimpanan yoghurt yang dianjurkan adalah


thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus 50C.
yang menghasilkan konsistensi menyerupai Teh hijau mengandung komponen nutrisi
pudding (TAMIME dan ROBINSON, 1989). dan senyawa bioaktif catechin dan theoflavine
Yoghurt bermanfaat bagi orang yang tidak yang bersifat antibakteri dan berperan
tahan terhadap gula susu (laktosa) yang dikenal membantu menjaga kadar normal lemak dalam
sebagai penderita lactose intolerance karena darah (kolesterol) (YAMANISHI, 1995). Uji
selama proses pembuatan yoghurt, kadar gula organoleptik (rasa, aroma, warna,
susu diturunkan sampai seperempatnya. homogenitas) terhadap yoghurt teh hijau
Yoghurt merupakan makanan yang bergizi berlemak 10% lebih disukai dibandingkan
sehingga dengan minum yoghurt dapat dengan yoghurt teh hijau skim. Sifat fisik dan
meningkatkan kesehatan. Selain itu, bakteri- kimiawi yoghurt teh hijau berlemak lebih baik
bakteri yoghurt dapat menyelimuti dan dibandingkan teh hijau skim (KHUSMIATI et
membuat dinding usus menjadi asam. Kondisi al., 2004). Keadaan ini diduga disebabkan oleh
ini menyebabkan mikroba patogen tidak dapat adanya perombakan protein dan lemak dalam
menyerang (HALFERICH dan WESTHOFF, 1980). proses fermentasi yoghurt teh hijau berlemak.
Pada dasarnya dalam pembuatan yoghurt, Seperti dilaporkan ABRAHAM et al. (1993),
susu yang akan difermentasikan perlu bahwa selama proses fermentasi yoghurt
dipanaskan dulu untuk menurunkan populasi terjadi perombakan senyawa nutrisi terutama
mikroba untuk memberikan kondisi yang baik protein dan lemak oleh adanya aktivitas L.
bagi pertumbuhan biakan dan mengurangi Bulgaricus dan S. Thermophillus dalam starter
airnya agar diperoleh yoghurt yang lebih padat. yoghurt. Hal ini akan berpengaruh terhadap
Beberapa penelitian melaporkan bahwa sifat fisik, kimiawi dan organoleptis yoghurt
pemanasan susu dilakukan sampai 85-900C (NAKAZAWA dan HASONA, 1992).
selama 10-15 menit atau 80-850C selama 15-20 Kombinasi penggunaan bahan baku susu
menit, kemudian didinginkan sampai 480C, kedelai dan susu sapi pada pembuatan yoghurt,
selanjutnya diinokulasi biakan (starter) dilaporkan oleh ABUBAKAR dan SYAWALUDIN
sebanyak 2-3% dan diinkubasikan pada suhu (2000), bahwa penambahan susu kedelai
450C sampai keasaman mencapai 0,85-0,90% sebanyak 20% dari jumlah susu sapi yang akan
asam laktat (DEWIPADMA, 1978). dibuat yoghurt, paling disukai konsumen dan
Komponen susu yang paling berperan mempunyai karakteristik yoghurt yang
dalam pembuatan yoghurt adalah laktosa dan optimal. Komposisi nutrisi dan uji organoleptik
kasein. Laktosa digunakan sebagai sumber yoghurt dapat dilihat pada Tabel 3.
energi dan karbon selama pertumbuhan biakan
yoghurt dan proses selanjutnya menghasilkan Dali
asam laktat. Terbentuknya asam laktat akan
Dali merupakan produk olahan susu
meningkatkan keasaman susu. Kasein yang
tradisional berbentuk gumpalan protein dengan
merupakan bagian terbanyak dalam susu
tekstur lemak menyerupai tahu dibuat dari bahan
mempunyai sifat sangat peka terhadap
baku susu kerbau. Pengolahan susu kerbau
perubahan keasaman sehingga dengan
secara tradisional sudah lama dikenal di
menurunnya pH susu menyebabkan kasein
beberapa daerah di Indonesia, antara lain di
tidak stabil dan terkoagulasi menjadi yoghurt
Sumatera Utara (disebut dali) dan di Nusa
(HAFERICH dan WESTHOFF, 1980).
Tenggara Barat (disebut cologanti). ZULBARDI
Kualitas yoghurt sangat dipengaruhi oleh
(2002) melaporkan mengenai pengolahan susu
jenis susu, starter dan suplemen yang
kerbau di Sumatera Barat, yang disebut dadih.
digunakan dalam pembuatan yoghurt
Salah satu makanan spesifik terbuat dari susu
(ABRAHAM et al., 1993). Menurut ABUBAKAR
kerbau. Susu kerbau dimasukkan ke dalam
et al. (2000), jenis susu yang baik untuk
wadah tabung bambu, kemudian ditutup
pembuatan yoghurt berdasarkan kualitasnya
dengan daun pisang dan diikat. Juga dijelaskan
dan preferensi konsumen, berturut-turut adalah
bahwa usaha pembuatan dadih merupakan
susu sapi, susu kambing, susu kental manis, susu
usaha utama dan termasuk industri rumah tangga
krim dan susu skim. Sedangkan suhu
yang perlu diperhitungkan keberadaan-

499 499
Semiloka Nasional Prospek
Prospek Industri
IndustriSapi
SapiPerah
PerahMenuju
MenujuPerdagangan Bebas2020
PerdaganganBebas 2020

nya. Kandungan nutrisi dali (SIRAIT, 1991), ditambahkan pada yoghurt dapat
dicantumkan pada Tabel 4. meningkatkan daya kesukaan konsumen.
Produk olahan dali dari susu kerbau
semakin sulit diperoleh dan harga yang relatif 3. Dali yang merupakan produk olahan susu
mahal. Produksi susu kerbau lebih sedikit kerbau secara tradisional masih merupakan
daripada susu sapi, sementara hasil olahan dali industri rumah tangga dan harganya relatif
belum diusahakan secara komersial, daya tahan mahal. Susu sapi yang produksinya lebih
simpan relatif singkat (SIRAIT, 1991). tinggi dibandingkan susu kerbau dapat
Salah satu cara untuk meningkatkan menjadi alternatif untuk membuat dali.
pendapatan peternak sapi susu dan memenuhi Penambahan garam dan pengemasan dali
kebutuhan gizi masyarakat, telah dilakukan dengan plastik propilen ataupun aluminium
beberapa penelitian mengenai penganeka- foil dapat memperpanjang daya simpan dali
ragaman pengolahan susu tradisional. SIRAIT sampai tiga hari pada suhu kamar.
(1995), melaporkan bahwa susu sapi dapat juga 4. Penganekaragaman produk olahan susu
digunakan untuk membuat dali karena nilai secara komersial perlu terus dikembangkan
nutrisinya hampir sama dengan susu kerbau, untuk meningkatkan pendapatan peternak
disamping memang lebih disukai konsumen. dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Bahan penggumpal susu digunakan buah
papaya dengan konsentrasi 0,4% yang ternyata
lebih baik dibandingkan dengan menggunakan DAFTAR PUSTAKA
bahan penggumpal dari ekstrak buah nenas.
AAK. 1995. Petunjuk praktis beternak sapi perah.
Penambahan garam dan pengemasan dengan
Cetakan ke6 Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
plastik propelin ataupun aluminium foil dapat
memperpanjang daya simpan dali sampai tiga ABRAHAM, A.G., G.L. DE ANTONI and M.C. ANON.
hari pada suhu kamar. 1993. Proteolitic activity of Lactobacillus
Proses pengolahan susu kerbau menjadi bulgaricus grown in milk. J. Dairy Sci.
76:14981505.
dadih masih tradisional, belum memperhatikan
faktor sanitasi dan higienis guna mendapat ABUBAKAR DAN M.L. NOOR. 1995. Pengaruh metode
produk yang bermutu. Produk susu olahan pasteurisasi dan pengemasan terhadap mutu
yang sudah menggunakan teknologi maju susu selama penyimpanan. Prosiding Seminar
dapat menghasilkan hasil yang bermutu, seperti Nasional Sains dan Teknologi Peternakan.
yoghurt, keju, yakult dan lain-lain. Balai Penelitian Ternak. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan, CiawiBogor 25
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka
26 Januari1995:315321.
proses pengolahan dan penyimpanan dali
masih perlu terus dikaji supaya dapat ABUBAKAR, A. BUDI dan H. HARSONO. 2000.
memperluas jalur pemasaran. Pengaruh suhu dan macam susu terhadap mutu
yoghurt selama penyimpan. Prosiding Seminar
Nasional Peternakan dan Veteriner. Jilid II.
KESIMPULAN Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Bogor 1819
1. Proses pengolahan secara sterilisasi
Oktober 1999. p.755760;
sederhana dengan pasteurisasi dapat
mempertahankan kualitas susu sampai 48 ABUBAKAR dan M. SYAWALUDIN. 2000.
jam, dengan penyimpanan pada suhu Perbandingan persentase susu kedelai dan
kamar. Lama pemanasan, lama susu sapi terhadap karakteristik yoghurt.
Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan
penyimpanan dan jenis pengemasan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan
berpengaruh terhadap angka keasaman. Peternakan. Bogor 18-19 Oktober 1999:443
2. Proses fermentasi susu dengan bakteri 450.
Streptococcus thermophillus dan
ATHERTON, H.V. and J.A. NEWLANDER. 1982.
Lactobacillus bulgaricus berpengaruh th

Chemistry and testing of diary product. 4 ed.


terhadap sifat fisik, kimiawi dan
AVI Publishing Company Inc. Connectucut.
organoleptik yoghurt. Teh hijau yang

500 500
Semiloka Nasional Prospek
Prospek Industri
IndustriSapi
SapiPerah
PerahMenuju
MenujuPerdagangan Bebas2020
PerdaganganBebas 2020

DEWIPADMA, J.K. 1978. Pekerjaan laboratorium SYARIEF, R. 1989. Teknologi pengemasan pangan.
mikrobiologi pangan. Departemen Teknologi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB,
Hasil Pertanian, Fakultas Mekanisasi dan Bogor.
Teknologi Hasil Pertanian. IPB, Bogor.
TAMIME, A.Y. and R.K. ROBINSON. 1989. Yoghurt
EVERITT, B., T. EKMAN and M. GYLLENWARD. 2002. science and technology. Pergamon Press.
Monitoring milk qulity and adder health in Oxford New York. Paris. Beijing. Frankfurt.
Swedish AMS herds. Proc. of the 1st North San Paolo. Sydney. Tokyo. Toronto.
American Conference on Robotic Milking. p TULL, A. 1987. Food and nutrition. Oxford
V72. University Press. Pp 7883.
ECKLES, C.H.B., W. COMB and H. MACY. 1960. Milk UMIYASIH, U., D.B. WIJONO dan SOEMARMI. 1986.
and milk production. 5th ed. McGraw Hill Pengaruh pasteurisasi sederhana terhadap
Book Co. New York. kualitas susu. Proc. Seminar Pemanfaatan
FOSTER. 1957. Dairy microbiology. Prentice Hall Lahan Sempit untuk Meningkatkan Produksi
Inc. Englewood Cliffs, New Jersey. peternakan. NufficUniv. Brawijaya. Malang.

HALFERICH, W. and WESTHOFF. 1980. All about UMIYASIH, U. dan D.B. WIJONO. 1990. Pengaruh
yoghurt. PrenticeHall Inc. Englewood Cliffs, sterilisasi sederhana terhadap kualitas dan
New Jersey. daya tahan susu. Jurnal Ilmiah Penelitian
Ternak Grati Vol.1(1):3943.
KHUSMIATI, T., SUMIDJAH dan R. HANDAYANI. 2004.
Pengaruh penambahan teh hijau terhadap sifat WARNER, J.N. 1976. Principle of dairy processing.
fisik dan kimiawi yoghurt. Prosiding Seminar Willey Eastern Limited. New York.
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
YAMANISHI, T. 1995. Biochemistry on the chemical
Buku I. Pusat Penelitian dan Pengembangan
component in tea. Proc. of 95 International
Peternakan. Badan Penelitian dan
TeaQualityHuman Health Symp. November
Pengembangan Pertanian. Bogor 45 Agustus
710: 3137. Shanghai, China.
2004:262267.
ZULBARDI, M. 2002. Upaya peningkatan produksi
NAKAZAWA, Y. and A. HASONA. 1992. Function of
susu kerbau bagi ketersediaan dan memper-
fermented milk. Elsevier Applied Science.
tahankan potensi dadih. Prosiding Seminar
London.
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
SAUNDERS, K.J. 1973. Organic polymer chemistry. CiawiBogor, 30 September1 Oktober
Chapman and Hall. London. 2002:186189.
SIRAIT, C.H. 1991. Evaluasi produk dali di daerah
Porsea Sumatera Utara.. Prosiding Seminar
Nasional Usaha Peningkatan Produktivitas Lampiran
Peternakan dan Perikanan. Universitas
Diponegoro, Semarang. Tabel 1. Komposis zat-zat nutrisi susu sapi segar
SIRAIT, C.H. 1995. Uji organoleptik dali sapi dan Komposisi nutrisi (Persentase)
dali kerbau dengan bahan penggumpal ekstrak
Air 87,7
nenas dan getah buah papaya. Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Bahan kering 12,3
Peternakan. Balai Penelitian Ternak. Pusat Bahan kering tanpa lemak 8,6
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Lemak 3,4
CiawiBogor 2526 Januari 1995:322327. Protein 3,2
SIRAIT, C.H. dan H. SETIYANTO. 1995. Evaluasi Laktosa 4,6
mutu dadih di daerah produsen. Prosiding Mineral 0,8
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lain-lain 0,4
Peternakan. Balai Penelitian Ternak. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Sumber: AAK (1995)
CiawiBogor 2526 Oktober 1994:281284.

501 501
Semiloka Nasional Prospek
Prospek Industri
IndustriSapi
SapiPerah
PerahMenuju
MenujuPerdagangan Bebas2020
PerdaganganBebas 2020

Tabel 2. Kualitas susu pasteurisasi berdasarkan lama pemanasan dan penyimpanan

Lama penyimpanan (jam)


Kualitas susu Lama pemanasan (menit) Rata-rata
12 24 36 48
10 2,78 2,81 2,51 2,51 2,65
Kasein (%) 20 2,68 2,73 2,68 2,46 2,63
30 2,38 2,40 2,57 2,51 2,46
10 3,63 3,63 3,83 3,73 3,70
Lemak (%) 20 3,63 3,70 3,70 3,66 3,67
30 3,86 4,03 3,80 3,76 3,86
10 9,00 11,33 12,83 12,00 11,29
Keasaman (0D) 20 9,33 11,83 13,00 16,67 12,70
30 9,66 10,67 12,17 17,33 12,45
Sumber: UMIYASIH dan WIJONO (1990)
Keterangan: 0D = Derajat dornic
Tabel 3. Komposisi nutrisi dan uji organoleptik Tabel 4. Kandungan nutrisi dali
yoghurt
Kandungan nutrisi
Jenis susu Uraian
Uraian Susu kerbau Susu sapi

Susu sapi Susu kedelai Kadar air (%) 76,94 75,37


Komposisi nutrisi Rendemen (%) 32,58 23,80

Asam laktat (0D) 82,33 57,00 Protein (%) 7,29 9,90


pH 4,21 4,78 Lemak (%) 11,35 11,72
Uji organoleptik
Sumber : SIRAIT (1991)
Aroma 4,27 2,04
Warna 3,35 2,50
Tekstur 3,92 2,67
Rasa 3,97 2,40

Sumber : ABUBAKAR dan SYAWALUDIN (2000)


Keterangan : 0D = Derajat dornic

502 502

You might also like