You are on page 1of 2

BIOREMEDIASI

Pengertian
Bioremediasi adalah proses pendegradasian bahan organik berbahaya secara biologis menjadi
senyawa lain seperti karbondioksida (CO2), metan, dan air (Ciroreksoko, 1996).
Bioremediasi merujuk pada penggunaan secara produktif proses biodegradatif untuk menghilangkan
atau mendetoksi polutan yang mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat
(Craword, 1996).
Jadi bioremediasi adalah salah satu teknologi alternatif untuk mengatasi masalah lingkungan dengan
memanfaatkan bantuan mikroorganisme.
Tujuan
- Memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang tidak beracun
- Mengontrol atau mereduksi bahan pencemar dari lingkungan

Manfaat
1. Bidang Lingkungan
Pengolahan limbah dengan mengubah limbah menjadi ramah lingkungan.
2. Bidang Industri
Bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang membangkitkan semangat industri
sehingga terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang bioremediasi,
contohnya adalah Regenesis Bioremediation Products, Inc., di San Clemente, Calif.
3. Bidang Ekonomi
Karena bioremediasi menggunakan bahan-bahan alami yang hasilnya ramah lingkungan,
sedangkan mesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan limbah memerlukan modal dan
biaya yang jauh lebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang lebih baik.
4. Bidang Pendidikan
Penggunaan mikroorganisme dalam bioremediasi dapat membantu penelitian terhadap
mikroorganisme yang masih belum diketahui secara jelas.

Jenis-jenis
1. Bioremediasi yang melibatkan mikroba
a. Biostimulasi
Biostimulasi adalah suatu proses yang dilakukan melalui penambahan zat gizi
tertentu yang dibutuhkan oleh mikroorganisme agar mikroorganisme tumbuh dan
beraktivitas lebih baik.
b. Bioaugmentasi
Bioaugmentasi merupakan penambahan satu jenis atau lebih mikroorganisme yang
alami maupun yang sudah mengalami perbaikan sifat.
c. Bioremediasi Intrinsik
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia) dalam air
atau tanah yang tercemar.

2. Bioremediasi berdasarkan lokasi


a. Bioremediasi in-situ, yaitu proses pengelolaan limbah di lokasi limbah itu berada
dengan mengandalkan kemampuan mikroorganisme yang telah ada di lingkungan
tercemar untuk mendegradasinya.
b. Bioremediasi ex-situ, yaitu bioremediasi yang dilakukan dengan mengambil limbah
di suatu lokasi lalu ditreatment di tempat lain, setelah itu baru dikembalikan ke
tempat asal. Kemudian diberi perlakuan khusus dengan memakai mikroba.
Faktor Yang Memengaruhi
1. Tanah
Karakteristik tanah yang cocok untuk bioremediasi adalah mengandung butiran pasir ataupun
kerikil kasar sehingga dispersi oksigen dan nutrient dapat berlangsung dengan baik serta
kelembaban tanah menjamin kelancaran sirkulasi nutrien dan substrat di dalam tanah.

2. Temperatur
Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokaron adalah 30-40oC.

3. Oksigen
Tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak.
Ketersediaan oksigen di tanah tergantung pada (a) kecepatan konsumsi oleh mikroorganisme
tanah, (b) tipe tanah dan (c) kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen.

4. Nutrien
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energy dan keseimbangan
metabolism sel sehingga proses degradasi oleh mikroorganisme berlangsung lebih cepat dan
pertumbuhannya meningkat.

You might also like