You are on page 1of 19

Modul Fisika Teknik

DINAMIKA

Hukum Newton I

Hukum Newton II

Hukum Newton III

Gaya Gesek Pada Bidang Datar

Gaya Gesek Pada Bidang Miring

Test dan Test Akhir

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP TAMAN SISWA BIMA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
2017
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Belajar dengan modul memerlukan kemandirian, keteguhan hati dan kejujuran Anda.

Apabila Anda belum menguasai sepenuhnya, perlu Anda mengulangi bagian yang belum

Anda kuasai itu, sehingga dasar belajar Anda lebih mantap.

Dalam memperlajari modul ini diharapkan Anda :

1. Membaca dan mencermati uraian kegiatan belajar dengan seksama.

2. Mendiskusikan hasil lembar kerja dengan teman, kakak asuh maupun guru

pembimbing mata pelajaran.

3. Mengerjakan uji pemahaman.

4. Mengikuti saran dalam umpan balik dan tindak lanjut, sehingga Anda lebih siap

untuk menghadapi ujian kompetensi dasar.

Selain modul ini, Anda diharapkan membaca pula buku-buku acuan yang banyak

terdapat di perpustakaan dan sumber belajar online di internet untuk lebih meningkatkan

pemahaman dan memperluas pengetahuan Anda.

Selamat belajar!
TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik

B. Kompetensi Dasar

1. Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus,
gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.

KEMAMPUAN PRASARAT

Bila kita lemparkan kelereng di atas permukaan lantai, maka kecepatan kelereng

semakin lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng itu diam

(berhenti).Kenapa demikian? Hal itu disebabkan karena adanya gaya gesekan antara

lantai dengan kelereng. Jadi dalam hal ini gaya dapat menyebabkan terjadinya

perubahan kecepatan pada benda. Apa yang terjadi jika bola softball yang dilempar

lalu kita pukul?

PRETES

Kerjakan dengan singkat dan jelas.

1. Ketika sebuah benda diletakkan di atas kertas, dan kertas ditarik dengan

perlahan-lahan apa yang terjadi? Demikian sebaliknya jika kertas ditarik dengan jepat

apa yang terjadi dengan benda tersebut.

2. Sebuah benda massanya 0,5 m/s2 bergerak dengan percepatan 2 m/s2. Berapa

gaya yang dialami benda tersebut


3. Sebuah benda diletakkan diatas sebuah meja. Gambarkan gaya-gaya yang terjadi

pada meja tersebut.

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran selesai siswa dapat:

1. Melakukan percobaan hukum Newton 1 dan 2.


2. Menggambar gaya berat, gaya normal, gaya tegang tali, dalam memecahkan
masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan.
3. Melakukan percobaan gerak benda dalam bidang miring untuk membedakan
gesekan statis dan gesekan kinetis
4. Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang datar,
bidang miring dan sistem katrol
5. Melakukan praktik gaya sentripetal
KEGIATAN BELAJAR

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

A. Pengertian Gaya.

Bila kita lemparkan kelereng di atas permukaan lantai, maka kecepatan kelereng semakin

lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng itu diam (berhenti).Kenapa

demikian? Hal itu disebabkan karena adanya gaya gesekan antara lantai dengan kelereng.

Jadi dalam hal ini gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan pada benda.

Apa yang terjadi jika bola softball yang dilempar lalu kita pukul? Tentunya bola itu akan

terpental dengan arah yang berbeda dengan arah semula. Dengan demikian gaya dapat

menyebabkan perubahan arah gerak suatu benda. Contoh lain perubahan yang terjadi akibat

pengaruh gaya adalah perubahan ukuran suatu benda. Misalnya kalau kita tarik pegas, maka

panjang pegas akan berubah dari panjang semula. Tentunya masih banyak lagi perubahan-

perubahan yang dissebabkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda. Coba berikan

contoh yang lain akibat pengaruh gaya!

Dari contoh-contoh di atas dapatlah didefinisikan bahwa gaya adalah sesuatu yang dapat

menyebabkan perubahan gerak, perubahan arah gerak, perubahan ukuran atau perubahan

bentuk dari benda. Tetapi dalam hal ini kita akan pelajari khusus tentang hubungan gaya

dengan gerak. Orang yang paling berjasa dalam pembahasan ini adalah seorang yang

bernama Isaac Newton, ilmuawan berkebangsaan Inggris yang hidup pada tahun 1642

1727.

B. Hukum I Newton.

Dari contoh di atas dikemukakan, bila suatu kelereng dilemparkan di atas lantai maka

kecepatan kelereng semakin lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng akan

berhenti. Bayangkanlah, bagaimana jika lantainya sangat licin sehingga tidak ada gaya

gesek antara lantai dengan kelereng?


Tentunnya kelereng itu akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap dan tidak akan pernah

berhenti, Bagaimana pula jika kelereng itu diletakkan di atas lantai tanapa diberi gaya?

Tentu saja kelereng itu tetap akan diam di tempatnya. Keadaaan inilah yang sebesarnya

dikemukakan oleh Newton yang dikenal dengan hukumnya yang pertama.

Bunyi hukum I Newton:

Bila tidak ada gaya yang bekerja pada benda (jumlah gaya-gaya yang bekerja sama

dengan nol) maka benda akan diam atau bergerak lurus beraturan.

Dari pernyataan itu dapat kita ringkas:

Jika F = 0, maka benda itu diam atau bergerak lurus beraturan.

Perhatikan gambar berikut!


Balok akan tetap diam atau bergerak
F1y lurus beraturan jika:

Fx = 0
F1x F2x
Fy = 0
F2y

Hukum I Newton disebut juga kelembaman, yaitu sifat suatu benda yang cenderung untuk

mempertahankan keadaan semula. Suatu benda yang diam cenderung untuk tetap diam,

sebaliknya bila benda itu bergerak maka cenderung untuk terus bergerak. Hal ini dapat kita

rasakan pada saat kita naik bus. Apabila bus tiba-tiba bergerak maka kita akan merasakan

badan kita terdorong kebelakang, sebaliknya pada saat bus sudah bergerak kemudian tiba-

tiba direm, maka kita merasa badan kita terdorong ke depan. Inilah yang dimasud dengan

sifat lembam suatu benda.

C. Hukum II Newton.
Hukum I Newron membicarakan keadaan suatu benda jika tidak ada gaya yang bekerja

padanya. Lalu bagaimana jika ada gaya yang nekerja pada benda atau jumlah gaya yang

bekerja pada benda tidak sama dengan nol?

Tentunya keadaan benda akan sebaliknya, yaitu benda akan bergerak dan gerakannya tidak

lurus beraturan tetapi bergerak lurus berubah beraturan. Kalau benda bergerak lurus

berubah beraturan tentu ada percepatannya. Berapa besar percepatannya? Keadaan ini telah

dikemukakan oleh Newton dalam hukumnya yang kedua.

Bunyi Hukum II Newton:

Besarnya percepatan yang ditimbukan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding

lurus dengan besarnya gaya tetapi berbanding terbalik dengan massa benda.

F
a F m.a
m
atau

Keterangan:

a = percepatan benda (m/s2)

F = gaya (N)

m = massa benda (kg)

D. Hukum III Newton.

Bila kita memakai sepatu roda kemudian mendorong tembok, apakah yang terjadi? Tembok

akan tetap diam, malah kita yang terdorong ke belakang. Semakin besar dorongan kita,

semakin kuat kita terdorong ke belakang. Bagaimana ini bisa terjadi? Kejadian ini dapat

dijelaskan bahwa pada saat kita mendorong (memberikan gaya) pada tembok, sebenarnya

tembokpun memberikan gaya pada kita dengan besar gaya sama tetapi arahnya berlawanan.

Keadaan ini telah dikemukakan oleh Newton pada hukumnya yang ketiga dan dikenal pula

sebagai hokum aksi-reaksi.

Bunyi Hukum III Newton.


Bila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda kedua juga akan

memberikan gaya pada benda pertama dengan besar gaya sama tetapi arahnya

berlawanan.

Secara matematis hokum III Newton dapat ditulis:

F(aksi) = - F(reaksi)

Perlu diperhatikan bahwa pasangan gaya aksi dan gaya rekasi ini timbul secara bersamaan

tetapi bekerja pada benda yang berlainan. Perhatikan pasangan gaya aksi-reaksi berikut ini.

N Balok melakukan gaya pada meja sebesar W dan meja


melakukan gaya pada balok sebesar N, dimana
N=W
N = gaya normal
W = gaya berat
W

E. Berat dan massa.

Dalam kehidupan sehari-hari pengertian massa dan berat dianggap sama saja. Tetapi di

dalam fisika kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Massa suatu benda menyatan

kuantitas materi yang dikandungnya. Besaran massa benda dimana-mana sama besar, tidak

tergantung dimana letak benda itu berada. Massa benda 100 kg di bumi bila di bawa ke

bulan massanya tetap 100 kg. Tetapi lain halnya dengan berat. Berat suatu benda

menyatakan besarnya gaya gravitasi terhadap benda itu. Berat suatu benda tergantung

massa benda dan percepatan gravitasi tempat dimana benda itu berada. Berat benda di bumi

200 N akan berbeda beratnya jika di bawa ke bulan atau planet lain, karena percepatan

gravitasi di bumi berbeda dengan percepatan gravitasi di bulan atau planet lain.

Hubungan antara massa dan gaya berat (berat0 dapat ditulis sebagai berikut:
W = m. g

Keterangan:

W = berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

F. Gaya Gesekan.

Bila kita lemparkan sebuah kelereng di atas lantai, maka kecepatan kelereng sedikit demi

sedikit akan berkurang dan akhirnya kelereng itu akan berhenti setelah menempuh jarak

tertentu. Bagaimanakah jarak yang ditempuh kelereng jika dilemparkan di atas jalan

beraspal? Tentunya jarak yang ditempuh kelereng jauh lebih pendek jika dibandingkan di

atas lantai. Hal ini dapat dimaklumi karena pada permukaan jalan beraspal gaya

gesekannya lebih besar bila dibandingkan permukaan lantai. Arah gaya gesekan selalu

berlawanan dengan arah gerak benda, sehingga gaya ini selalu menghambat gerak benda.

Keuntungan dan kerugian gaya gesekan.

Gaya gesekan tidak selalu merugikan kita. Banyak sekali adanya gaya gesekan ini

menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan diantaranya memang dibuat

sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.

Di bawah ini diberikan contoh-contoh gaya gesekan yang merugikan maupun yang

merugiksn.

Contoh gaya gesekan yang merugikan:

1. gaya gesekan antara komponen-komponen dalam sebuah mesin.

2. gaya gesekan antara roda dengan porosnya.

3. gaya gesekan antara udara dengan bodi pesawat.

Contoh gaya gesekan yang menguntungkan:


1) gaya gesekan antara ban roda mobil dengan jalan.

2) gaya gesekan pada rem sepeda motor

3) gaya gesekan meja dengan lantai.

Hal-hal yang mempengaruhi gaya gesekan.

Besar kecilnya gaya gesekan ditentikan oleh dua hal, yaitu:

1) tingkat kekasaran permukaan benda-benda yang berseinggungan atau koedisien

gesekan ( )

2) gaya normal (N)

Besarnya gaya gesekan memenuhi persamaan:

fg .N

G. Gaya gesekan statik dan kinetic.

Pada saat kita menarik sebuah peti di atas lantai datar dan peti tidak bergeser dari tempat

semula, hal ini disebabkan adanya gaya gesekan antara peti dengan lantai yang besarnya

sama dengan gaya yang kita berikan tetapi arahnya berlawanan. Gaya gesekan ini disebut

gaya gesekan statik. Bila gaya tarikan kita diperbesar sehingga peti bergerak, maka gaya

yang kita berikan telah melampaui gaya gesekan static maksimum.

Besarnya gaya gesekan static maksimum adalah sebagai berikut:

fs. max s.N

Keterangan: fs.max = gaya gesekan static maksimum (N)

s = koefisien gesekan statik

N = gaya normal (N)

Setelah peti bergerak, gaya tarikan yang kita rasakan akan lebih kecil bila dibandingkan

dengan gaya tarikan pada saat awal peti belum bergerak. Hal ini terjadi karena gaya
gesekan kinetik (gaya gesekan pada saat peti bergerak) nilainya selalu lebih kecil dari pada

gaya gesekan static maksimum.

Besarnya gaya gesekan kinetic memenuhi persamaan:

fk k .N

Keterangan: fk = gaya gesekan kinetik (N)

s = koefisien gesekan kinetik

N = gaya normal (N)

Gaya gesekan pada bidang datar.

Bila suatu balok di atas bidang datar ditarik dengan gaya F yang arahnya juga mendatar,

maka gaya-gaya yang bekerja pada balok adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar di

bawah ini:

Besarnya gaya normal:


N
N=W
fs F N = m.g

Bila F < fs.max balok belum bergerak

Bila F = fs.max balok tepat akan bergerak/ hampir bergerak

Bila F > fs.max balok bergerak

Bila balok bergerak, maka percepatan yang terjadi sebesar :

F fk
a
m

Jika gaya F bekerja membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar, maka gaya-gaya yang

bekerja seperti pda gambar di bawah ini.


N
Fsin F Besarnya gaya normal:

N W F sin

fs Fcos

Bila Fcos < fs.max balok belum bergerak

Bila Fcos = fs.max balok tepat akan bergerak/ hamper bergerak

Bila Fcos > fs.max balok bergerak

Bila balok bergerak, maka percepatan yang terjadi sebesar:

F cos fk
a
m

Gaya gesekan pada bidang miring.

Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada balok yang berada di atas bidang miring di bawah

ini.

Besarnya gaya normal:


fs
Wsin

Wcos N W cos

W
Bila Wsin < fs.max balok belum bergerak

Bila Wsin = fs.max balok tepat akan bergerak/ hamper bergerak

Bila Wsin > fs.max balok bergerak

Bila balok bergerak, maka percepatannya adalah:

W sin fk
a
m

RANGKUMAN

1. Gerak benda dipengaruhi oleh gaya. Menurut hukum I Newton Sebuah benda yang

diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak

lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, F = 0

2. Menurut hokum II Newton Besar percepatan yang timbul pada sebuah benda karena

pengaruh suatu gaya yang bekerja pada benda, besarnya berbanding lurus dengan besar

gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda. a =


F
m
3. Menurut hukum III Newton Jika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, banda

tersebut akan mengerjakan gaya pada anda yang sama besarnya tetapi dengan arah

yang berlawanan. Kedua gaya tersebut dinamakan gaya aksi-reaksi . gaya kontak

antara dua benda merupakan contoh gaya aksi-reaksi.

4. Gaya gesek timbul karena adanya permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesek

termasuk gaya kontak yang selalu berusaha melawan arah gerak benda. Gaya gesek

ada yang merugika dan ada yang menguntungkan.

5. Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya menuju ke pusat lintasan lingkaran
v2
Fsp = m as = m
R

6. Gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus bidang permukaan tempat benda

bersentuhan.

TEST

Kerjakan dengan singkat dan jelas.

1. Suatu balok massanya 5 kg di atas bidang datar yang licin ditarik gaya 20 N. Jika

balok mula-mula dalam keadaan diam, tentukan:

a. percepatan yang dialamo balok

b. kecepatan balok setelah 6 sekon

c. jarak yang ditempuh setelah 8 sekon

2. Sebuah mobil massanya 400 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 3 m/s

kemudian dipercepat sehingga dalam waktu 10 s kecepatannya berubah menjadi 11

m/s. Tentukanlah besarnya gaya mesin untuk mempercepat mobil tersebut.

3. Gaya sebesar 12 N bekerja pada balok yang berada di atas bidang datar yang licin

sseperti pada gambar.

A
F
B

Jika massa balok A dan B masing-masing 6 kg dan 4 kg, tentukanlah:

a. percepatan kedua balok

b. gaya kontak antara kedua balok

4. Sebutkan macam-macam gaya dan contohnya!

SUMBER MEDIA YANG DIGUNAKAN

Alat set sentripetal , Pesona edukasi dan Internet


TEST AKHIR

Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggap benar dengan

menggunakan cara.

1. Bila suatu benda dalam keadaan diam, maka sudah dapat dipastikan bahwa benda

itu:

a. dalam keadaan diam

b. bergerak lurus beraturan

c. bergerak lurus berubah beraturan

d. bergerak melingkar

e. dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan

2. Percepatan yang dialami benda akibat pengaruh gaya, besarnya tergantung pada: :

a. bessarnya gaya

b. besarnya massa benda

c. besarnya gaya dan massa benda

d. arah kerja gaya

e. percepatan gravitasi bumi

3. Suatu balok massanya 8 kg terletak di atas bidang datar yang licin dalam keadaan

diam. Jika balok ditarik dengan gaya 12 N, berapakah kecepatan balok tersebut

setelah 6 detik kemudian?

a. 4 m/s

b. 5 m/s

c. 6 m/s

d. 8 m/s
e. 9 m/s

4. Suatu benda massanya 6 kg mula-mula diam diatas bidang datar yang licin. Benda

diberi gaya sehingga setelah menempuh jarak 16 m kecepatannya berubah menjadi

8 m/s. Berapakah besar gaya yang bekerja pada benda tersebut?

a. 4N

b. 8N

c. 12 N

d. 16 N

e. 24 N

5. Jika suatu benda diberi gaya 12 N mengalami percepatan 6 m/s 2, berapakah

percepatan benda tersebut jjika diberi gaya 8 N?

a. 2 m/s2

b. 3 m/s2

c. 4 m/s2

d. 6 m/s2

e. 8 m/s2

6. Suatu benda mula-mula bergerak dengan kecepatan 4 m/s kemudian diberi gaya

sehingga kecepatannya berubah menjadi 12 m/s dalam waktu 6 detik. Jika massa

benda 3 kg, maka besar gaya yang bekerja adalah

a. 4N

b. 6N

c. 8N

d. 9N

e. 12 N
7. Suatu gaya F bekerja pada benda A sehingga mengalami percepatan 4 m/s 2 dan jika

dikerjakan pada benda B, benda B mengalami percepatan 6 m/s 2. Jika benda A dan

B digabung menjadi satu kemudian diberi gaya yang sama, maka akan mengalami

percepatan sebesar

a. 2,0 m/s2

b. 2,0 m/s2

c. 3,0 m/s2

d. 3,6 m/s2

e. 4,2 m/s2

8. Berat suatu benda ketika berada di bumi sebesar 180 N. Jika benda tersebut di bawa

ke suatu planet yang memiliki percepatan gravitasi kali percepatan gravitasi

bumi, maka beratnya menajdi

a. 20 N

b. 30 N

c. 45 N

d. 50 N

e. 75 N

9. Jika sebuah benda terletak di atas bidang miring, maka gaya normal pada benda itu

adalah

a. sama dengan berat benda

b. lebih kecil dari berat benda

c. lebih besar dari berat benda

d. dapat lebih besar atau lebih kecil daripada berat benda

e. dapat sama atau tidak sama dengan berat benda


10. Sebuah benda massanya 1,5 kg diletakkan di punczk bidang miring licin dan

ternyata benda tersebut meluncur. Jika sudut bidang miring terhadap horizontal 300

dan g = 10 m/s2, maka besarnya gaya yang mempengaruhi gerak benda tersebut

adalah

a. 5,0 N

b. 7,5 N

c. 13,0 N

d. 15,0 N

e. 17,5 N

UMPAN BALIK

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan pada tes akhir periksalah jawaban anda

setelah divalidasi bersama-sama dengan guru di kelas, atau melihat kembali materi

pada modul ini. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui ketuntasan belajar anda.

skor yang anda peroleh

Target penguasaan = x 100 %

skor maksimal

Tingkat penguasaan yang anda peroleh:

90 % - 100 % baik sekali

80 % - 89 % baik

70 % - 79 % cukup

< 69 % kurang

Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda telah tuntas

mempelajari kegiatan belajar dan dapat mempelajari kegiatan belajar selanjutnya. Jika

tingkat penguasaan anda kurang dari 80 % anda harus mempelajari kembali kegiatan

belajar ini, terutama bagian yang belum anda kuasai.


DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran

Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian

Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.

3. Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork: Addison

Wesley Longmen.

4. Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit Erlangga.

You might also like