You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) atau dikenal dengan

Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPP/H), merupakan suatu

gangguan kronis yang mulai muncul pada masa kanak-kanak (early childhood)

atau kurang dari 7 tahun, ditandai dengan ketidakmampuan dalam memusatkan

perhatian dan/atau perilaku hiperaktivitas-impulsivitas (Kaplan dan Sadock,

2010). Menurut Kemper et.al (2013), setidaknya lebih dari 30% penderita ADHD

masih menunjukkan gejala-gejala meskipun telah diberi kombinasi farmakoterapi

dan psikoterapi. Banyak orang tua lebih memilih untuk tidak mengobati anaknya

karena khawatir akan efek samping pengobatan medis, sehingga mereka memilih

pengobatan alternatif atau pengobatan herbal alami.

Meskipun sampai saat ini penyebab dan patofisiologi ADHD masih belum

dapat dijelaskan secara pasti, namun perlu diketahui bahwa zink terlibat dalam

proses pembentukan prostaglandin, neurotransmitter dan melatonin; yaitu suatu

faktor penting dalam patofisiologi ADHD karena mampu memodulasi kerja

dopamin. Zink juga mengatur transporter dopamin, yang merupakan lokasi

bekerjanya obat psikostimulan yang digunakan untuk mengobati ADHD (Bloch

et.al, 2011).

Berbagai studi terhadap pengukuran kadar zink dalam plasma, serum, urin

dan rambut penderita ADHD menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar zink

di bawah batas normal (Witkowski et.al, 2011; Swardfager et.al, 2013; Scassellati

1
et.al, 2012; Bilici et.al, 2014 dan Lepping, 2010). Temuan ini membuat para

peneliti melakukan berbagai studi mengenai pengaruh suplementasi zink terhadap

perbaikan gejala-gejala ADHD. Studi mengenai pemberian suplementasi zink

pada penderita ADHD yang dilakukan oleh Eyles et.al (2013) dan Ghanizadeh

(2013) menunjukkan adanya perbaikan pada gejala hiperakitvitas/impulsivitas

penderita ADHD di rumah, sekolah maupun di lingkungan bermain, namun tidak

ada perbaikan pada gejala inatensi, sehingga mereka menduga kuat kemungkinan

besar penderita ADHD akan memperoleh keuntungan dengan pemberian

suplementasi zink.

Menurut tinjauan Islam, ADHD merupakan penyakit kejiwaan pada anak

yang perlu mendapat perhatian orang tua untuk diobati, karena anak merupakan

tanggung jawab orang tua sehingga segala hak-hak hidupnya harus dipenuhi,

termasuk hak untuk sehat dan terbebas dari penyakit, sebagaimana tercantum

dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari mengenai tanggung

jawab orang tua dalam mengisi fitrah anak-anaknya. Dalam mencari pengobatan

untuk anaknya, orang tua hendaknya bersabar karena Allah menegaskan dalam

QS. Al-anfaal (8) : 28, bahwa pada dasarnya anak dan harta merupakan ujian atau

cobaan dari Allah dan Dia akan memberikan pahala yang besar atas kesabaran

orang tua (Muallifah, 2009).

Menurut tinjauan Islam, zink merupakan salah satu zat-zat yang berfungsi

menyehatkan badan atau thayyiba. Dalam Quran, Allah memerintahkan manusia

untuk mengonsumsi makanan yang halal dan thayyiba, sebab dengan badan yang

sehat maka seseorang dapat beribadah dengan optimal (Kusumah, 2007).

Pemberian suplementasi zink pada anak penderita ADHD dapat memberikan

2
dampak positif terhadap penyembuhan gejala pemyakit serta menurunkan efek

samping pengobatan farmakologis ADHD. Dengan demikian pemberian

suplementasi zink terhadap penderita ADHD tidak bertentangan dengan syariat

Islam.

Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

mengangkat masalah tersebut dalam skripsi yang berjudul Pengaruh

Suplementasi Zink Terhadap Tatalaksana Attention Deficit Hyperactivity

Disorder (ADHD) Ditinjau Dari Segi Kedokteran Dan Islam.

1.2. Permasalahan

1. Apakah faktor penyebab Attention Deficit Hyperactivity Disorder

(ADHD) ?

2. Bagaimana pengaruh suplementasi Zink terhadap tatalaksana ADHD ?

3. Bagaimana pandangan Islam mengenai pengaruh suplementasi Zink

terhadap tatalaksana ADHD ?

1.3. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memahami dan mampu menjelaskan mengenai pengaruh suplementasi

zink terhadap tatalaksana attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

ditinjau dari segi kedokteran dan Islam.

2. Tujuan Khusus

1. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai faktor penyebab Attention

Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

3
2. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai pengaruh suplementasi

Zink terhadap tatalaksana ADHD.

3. Memahami dan mampu menjelaskan pandangan Islam mengenai pengaruh

suplementasi Zink terhadap tatalaksana ADHD.

1.4. Manfaat

1. Bagi Penulis

Diharapkan penulis memperoleh informasi mengenai pengaruh

suplementasi zink terhadap tatalaksana attention deficit hyperactivity

disorder (ADHD) ditinjau dari segi kedokteran dan Islam serta menambah

pengalaman dalam membuat karya ilmiah yang baik dan benar.

2. Bagi Universitas YARSI

Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan di perpustakaan Universitas YARSI serta menjadi bahan

masukan bagi civitas akademika mengenai pengaruh suplementasi zink

terhadap tatalaksana attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

ditinjau dari segi kedokteran dan Islam.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan skripsi ini dapat membantu menambah khasanah pengetahuan

masyarakat mengenai pengaruh suplementasi zink terhadap tatalaksana

attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) ditinjau dari segi

kedokteran dan Islam.

You might also like