Akuntansi Perbankgn Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer
Alur Transaksi Mudharabah
Alur Transaksi Mudharabah Dapat Dilihat pada Figur
Figur 7.2 Alur Teansaksi Mudharabah
1 Negosiasidan |
Bank Syariah ed |
(Shatioul maa) udharavah
iS
2. Petaksenaan
Usaha Produktir
3 Nasabah
| -(Mudherib)
4a, menerima
ors aba
4b. menerima
S.menerima porsilaba
kembalian modal
3. Membagi asi usaha
t * Keuntungan divaai sesual t
risbah
+ Kerugian tanga kelelaian
nasabah ditanggung oleh Bank
syariah
Pertama, dimulaidari pengajuan permohonan pembiayaancleh nasabah dengan mengisi
formulir permohonan pembiayaan. Formulir tersebut diserahkan kepada bank syariah
beserta dokumen pendukung. Pihak bank selanjutnya melakukan evaluasi kelayakan
pembiayaan mudharabah yang diajukan nasabah dengan menggunakan analisis SC
(Character, Capacity, Capital, Commitment, dan Collateral), Analisis dikutl kemudian dengan
verifikasi. Bila nasabah dan usaha dianggep layak, selanjutnya diadakan perikatan dalam
bentuk penandatanganan kontrak mudharabah dengan mudharib i hadapan notaris.
Kontrak yang dibuat setidaknya memuat berbagai hal untuk memastikan terpenuhinys
rukun mudharabah.
Kedua, bank mengontribusikan modalnya dan nasabah mulai mengelola usaha yang
disepakati berdasarkan kesepakatan dan kemampuan terbaiknya,
Ketiga, hasil usaha dievaluasi pada waktu yang ditentukan berdasarkan kesepakatan
Keuntungan yang diperoleh akan dibagi antara bank sebagai shahibul maal dengan
nasabah sebagai mudharib sesual dengan porsi yang telah disepakati. Seandainya terjadi
kerugian yang tidak disebabkan oleh kelalaian nasabah sebagal mudharib, maka kerugian’
ditanggung oleh bank Adapun kerugian yang disebabkan oleh kelalaian nasabah
sepenuhnya menjadi Akuntansi tanggung jawab nasabah.a
Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah e
aye a
Keempat, bank dan nasabah menerima porsi bag! hasil masing-masing berdasarkan
metode perhitungan yang telah disepakati
Kelima, bank menerima pengembalian modalnya dari nasabah. ks nasabah telah
‘mengembalikan semua modal milik bank, selanjutnya usaha menjadi milik nasabah
sepenuhnya.
Cakupan Standar Akuntansi Mudharabah bagi Bank Sya’
Ketentuan tentang akuntansi mudharabah diatur dalam PSAK 105 Tahun 2007 tentang
Akuntansi Mudharabah, Standar ini mengatur pengakuan dan pengukuran transaksi, baik dari
sisi pemilik dana maupua dari sisi pengelola dana, Beberapa hal yang perlu diperbarikan dalam
pengakuan dan pengukuran transaksi adalah mengenai dana mudharabah yang disalurkan, jenis
investasi berupa kas maupun non-kas, penurunan nilai investasi sebelum usaha dimulai, dana,
penghasilan usaha, kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola, hak pihak keriga atas
bagi hasil dana syirkah, penyertaan dana pengelola dalam skema musytarakah, dan pembagian
hasil pada mudharabah musytarakah,
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi Mudharabah
ee AS
Pembahasan teknis perhitungan dan penjumalan transaksi pembiayaan mudharabab akan
didasarkan pada Kasus 7.1 berikut.
Kasus 7.1 Transaksi Pembiayaan Mudharabah
Tanggal 1 Agustus 20XA Bank Murni Syariah (BMS) menyetujui pemberian fasilitas
mudharabah Muthlagah PT Haniya yang bergerak di bidang SPBU dengan kesepakatan
sebagai berikut.
Plafon + Rpl4S0.000.000
Objck bagihasil : Pendapatan (gross profit sharing)
Nisbah : 70% PT Haniya dan 30% BMS
Jangka Waktu 10 bulan {jatuh tempo tanggal 10 Juni 20XB)
Biaya administeasi - Rp14.500.000 (dibayar saat akad ditandatangani)
Pelunasan Pengembalian pokok di air periode
Keterangan + Modal dari BMS diberikan secara tunai tanggal 10 Agustus 20XA.
Pelaporan dan pembayaran bagi hasil oleh nasabah dilakukan setiap
tanggal 10 mulai bulan September.Akuntansi Perbankgn Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer
Perhitungan Transaksi Mudharabah
Pechitungan yang diperlukan dalam transaksi mudharabah adalah perhitungan bagian bank
atas bagi hasil yang diperoleh
Penjurnalan Transaksi Mudharabah
Saat Penandatanganan Akad Mudharabah
Jucnal pada tanggal 1 Agustus atau saat akad mudharabah ditandatangani cerdiri acas jurnal
pembukaan rekening administracif komicmen pembiayaan PT Haniya dan jurnal pembebanan
biaya administeasi.
: Debit (RE) |_Krediit (Re)
«21/08/%4 | Db. Pos wan komitmen administra parnbayaan 7 480.000.000
1 Kewajban komitmen adminisatfpembiayeon 1.450. 000.000
(einai tanggal 10 Agustus sebesa1450.000000)
1b. Kas ekeringnasabah— PT Haniya 14500000
1 Pendapatan administra 14300000
Penyerahan Pembiayaan Mudharabah
Usaha mudhatabah dianggap mulai berjalan sejak dana atau modal usaha mudharabah ditecima
oleh pengelola dana. Berdasarkan PSAK 10S paragraf 12, diseburkan bahwa dana mudharabah
‘yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai pembiayaan mudharabah pada saat pembayaran
kas atau penyerahan aset non-kas kepada pengelola dana. Pembiayaan mudharabah dalam
bentuk kas diukur sebesar jumfah yang dibayarkan (PSAK 104 paragraf 13a).
“Misalkan tanggal 10 Agustus 20X A, BMS mencairkan pembiayaan sebesar Rp1.450.000.000
untuk pembiayaan mudharabah.
asni0rxa | Db, Pembiayaan mudharabat 1.450.900.000
i Kas/ekaning nasabah 1.450000.000
‘5/107XA | Db, Kewaiban kowitmen adminiswatif Pemblayaan 7.450,000.000|
Ke Pas lawan kommen acministratfpambiayaan 1.450000.000|
* Dalam praktik perbankan,istiah “pembiayaan mudharabah’ sebagaimana yang terdapat dalam PSAK 10S, belum
‘umum dlpskai. Saat ini perbankan syarah a Indonesia masih menggunakan istlah ‘pembiayaen mudharaba.i
‘ ‘Akutan Tranaakal Pembiayann Muchorabah
Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah
Berdasarkan PSAK 105 parageaf 22, dinyatakan bahwa pengakuan penghasilan usaha
mudbarabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi
penghasilan usaha dari pengelola dana dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari
proyeksi hasil usaha. Sekiranya bagian hasil usaha belum dibayar oleh pengelola, bagian tersebut
ddiakui sebagai piutang (PSAK 105 paragraf 24)
Berikut adalah realisasi laba bruto PT Haniya selama 10 bulan yang dilaporkan setiap tanggal
10 bulan herikutnya
mahi) ‘Tanggal Pelaporan | Tanggal Pembayaran.
a __(Rp) Bagi Hasil ‘Bagi Hasil
[axa | 2900090 00000 1050p 10% |
2. | Sepxa soaonoao | 15con000 100K 190ke
3 | OKA, 5.000000 13500000 Toho 10Now
4 [Nova 0.000.000 72000000 10 Des 1006s
5 |_Deska 0.00.600 78000.000| 10.0n 10,80
6 | tenxe soeecco | _15.000.000 1oFeb 10Feb
7 | Febxe) -40.000.000 12000000 10Mar 10War
3 | Mare 0900000 15000000 ToApe Tahpe
3 | Apex 5000000 16500000 10rAel oun
0 | mex eo.000000 18000000 1500 15)un_
‘Transaksi di atas dapat kita klasifikasikan dalam dua bentuk, yaita sebagai berikut.
1, Penerimaan bagi hasil yang pembayarannya dilakukan bersamaan dengan pelaporan bagi
hhasil, seperti bagi hasil untuk bulan Agustus, September, Oktober, November, Desember,
Januari, Februari, Maret, Bentuk transaksinya adalah berikut ini.
10709744 | Db, Kas/Rakaning nasabal 6.000.000
‘t-Pandapatan bagi hadi mudhorabah ‘6.000.000
“onarka | Db. Kas/Rekening nasabah 15.000.000
Pendapatan bagi asl mudharazah 151000000
TATA | Da. Kas/Rekaning nasabah 13500000
Ki Pendapatan bagi hail rudharabah 13500000
70n2G | Db. Kas/Rekoning nasabah 12000000
Ks, Pendapatan bagi asl muharabah 12000000
1070178 _ | Db. Kas?Rekaning nasabah 78,000,000
Ki. Pendapatan bagi ssl mudharabah 78,900.00,
16r02/x8 | Db. Kas/ekening nasabeh 1¥2.000.000
i Pendapatan bagi has mucharabah 2.000.000
10702/%8 _| Db. Kas/Rekening nasabah 153000.000
Ke Pendapatan bagi hasil musharabah 15900000)
10/047K6 | Db. Kas/Rekening nasabah 15.000.000
Pendapatan bagi hasll mudharabah 15000000Akuntans! Perbankan Sy: Teori dan Praktik Kontemporer
2. Penerimaan bagi hasil yang waktu pembayarannya berbeda dengan tanggal pelaporan bagi
hasil seperti pada bagi hasil bulan April dan Mei. Berdasarkan PSAK 105 paragraf 24,
disebutkan bahwa bagian hasil usaha belum dibayar olch pengelola, maka bagian tersebut
diakui sebagai piutang, Benwuk transaksinya adalah schagai berikut.
aja | Ob, ivtang pendapatan bagi has mudharabah 1.00000
«,Pendapatan bag hall mudharabah aka 16500000
‘os/06/m | De. Kasrekeringnasabah [16500000
i Piutang pendapaten baat has musharabah 16500000
1b. Pendapaten bagi asl mudharabah- all 16500000
i Pendapaten bashes mudharaboh 16500000
‘620 |b. Piotr pendapatan 690 has mudharabah ‘000000
's.Pendepotenbagihes muaharabah akwal 1.000000
15(06/K@ | DB Kaslrekening nasabah e000000
‘x Putang pendapatan bagi hail mudharabah 18000000
Db. Pendopatanbagihasl muharabah aka "000.000
i Pendapatan bo) hail mucharabah 78000000
Piutang pendapatan bagi hasil mucharabah disajikan dalam neraca pada bagian aset. Akun ini
merupakan sub-akun dari piutang. Adapun akun pendapatan bagi hasil madharabah akrual
disajikan dalam laporan laba rugi. Oleb karena bagi hasil tersebut belum berwujud kas, maka
pendapatan bagi hasil akrual tidak diikutsertakan dalam perhitungan bagi hasil dengan nasabah
penghimpunan. Untuk keperluan praktis, pendapatan bagi hasil akrual perlu dibedakan dengan
‘pendapatan bagi hasil yang telah berwujud kas. Dalam pembahasan selanjumnya, khusus uncuk
pendapatan yang belum berwujud kas, penulis akan menambahkan istlah alcrual.
Dalam praktike perbankan, di beberapa bank terdapat deviasi dalam bentuk pengab:
ada pemberitahaan
pendapatan bagi hasil mnudhatabah axial. Pada tain be !
aba bruto oleh nasabah pembiayaan, bank tidak mengakuinya sebagai pendapacan bagi hasil.
Pengakuan pendapatan ditunda hingga bank menerima porsi bagi hasilnya. Selanjumnya untuk
keperluan pelaporan akhir tahun, bank mengidentifikasi pendapatan yang bersifat akrual secara
manual, untuk selanjutnya mengakuinya sebagai pendapatan pada laporan laba cugi dan piutang
pendapatan bagi hasil mudharabah pada laporan neraca.
Saat Akad Berakhir
Alternatif 1: nasabah pembiayaan mampu mengembalikan modal mudharabah.
Misaikan pada tanggal 10 Juni 20XB, saat jacuh tempo, PT Haniya melunasi pembiayaan
mudharabah sebesar Rp1.450,000.000. Maka, jurnal transaksi tersebut adalah sebagai
berikut,‘ ‘Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah
arose | Db. kas/Rekening nasabah 1.450.000.000
Pembiaysan mudharabah 1.450.000.000
Alternatif 2: nasabah pembiayaan tidak mampu mengembalikan modal
mudharabah.
Berdasarkan PSAK 105 parageaf 19, discbutkan bahwa jika akad mudharabah berakhir
sebelum atau saat akad jaruh tempo dan belum dibayar oleh, pengelala dana, maka
pembiayaan mudharabah diakui sebagai piutang.
Misatkan pada tanggal 10 Juni 20XB, saat jaruh tempo, PT Haniya tidak mampu
melunasi pembiayaan mudharabab, maka jurnal pada saat jatuh tempo tersebur adalah
sebagai berikur.
Db Plutang pemblayaan mudharabahjatuh tempo 1.450000.000
‘¢-Pembieyaan mudharabah ‘ +.as0.000.000
Variasi Transal
1. Pembiayaan mudharabah dengan menggunakan aset non-kas.
Secara teori, transaksi pembiayaan mudharabah dapat dilakukan dengan menggunakan
aset non-kas. Akan retapi, berdasarkan diskusi penulis dengan beberapa praktisi bank
syariah, dapat disimpulkan bahwa transaksi jenis ini tidak lazim diterapkan dalam
unia perbankan syarih. Semua pembiayaan mudharabah oleh bank pada umumnya
berwujud kas, Akan tetapi, jika suatu bank syariah melakukan pembiayaan mudharabah
dengan menggunakan aset non-kas, dapat mengacu pada paragraf 12 dan 13 PSAK 105.
Berdasarkan PSAK 105 parayraf 12, disebutkan bahwa dana mudharabah yang disalurkan
‘oleh pemilik dana diakui sebagai pembiayaan mudharabah pada saat pembayaran kas atau
penyerahan aset non-kas kepada pengelola dana. Penggunaan asct nen-kas memungkinkan
terjadi tiga variasi, yaitu nilai wajar aset sama dengan nilai tercatatnya, nilai wajar asct
lebih tinggi dari nilai tercatatnya, dan nilai wajar aset lebih rendah dari nilai tercatatnya.
a, Nilai wajar aset mudharabah non-kas sama dengan dari nilai tercatatnya
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 13, disebutkan bahwa pembiayaan mudharabah dalam.
bentuk aset non-kas diukur sebesar nilai wajar aset non-kas pada saat penyerahan.
Misalkan pada tanggal 10 Agustus 20XA, bank telah memiliki peralatan pompa bensin
dengan nilai buku sebesar Rp1.400.000.000, (harga perolehan Rp1.500.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp100.000.000). Peralatan tersebut selanjutnya diserahkan
kepada PT Haniya sebagai pembiayaan berwujud non-kas dan dihargai dengan nilai
Rp1.400.000.000. Maka jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Akuntansi Perbankan Syariah: Teorl dan Praktik Kontemporer
‘bb. Pemblayaan mudharsbeh
‘Db. Akumolasipenyusutan [ _
Ke aver non kas I 1500000000 |
b. Nilai wajar aset mudharabah non-kas lebih tinggi dari nilai tereatatnya
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 13, diseburkan bahwa jika nilai wajar lebih tinggi
daripada nilai ercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai Keuntungan tangguhan dan
diamortisasi sesuai jangka waktw akad mudharabah (PSAK 105 paragraf 13b-i)
Misalkan pada tanggal 10 Agustus 20XA, bank telah memiliki peralatan pompa bensin
dengan nilai buku sebesar Rp!.400.000.000, (harga perolehan Rp1.500,000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp100.000,000). Peralacan tersebut selanjutnya diserahkan
kepada PT Haniya sebagai pembiayaan berwujud non-kas dan dibargai dengan nilai
Rp1.450.000,000. Maka jurnal untuk transaksi rersebut adalah:
Db. Pemblayoan mudhaobah 1.450000.000
Db, Akumal penyusutan 700.000.000
Kr. Aset non-kas 1.500,000.000 |
ie Reuntangan Tongguhan soa0a00
Rerdasarkan FSAK 105 paragraf 13b-i, keuntungan tangguhan tersebut diamortisasi
sesuai dengan jangka waktu akad.
Misalkan pada kasus di atas, dengan lama aked 10 bulan, dan bank melakukan
amortisasi setiap bulan, maka jusnal amortisasi keuntungan setiap bulan adalsh
sebagai berikut,
Db. Keuntungan Tangguhan
Ke Keuntungan 5000000"
(Ret: Amortsast — total keuntongan tangguhanjumiah periods
amtsst
Amortisast = %950000000/10
-Rp5.000000
ce. Nilai wajar aset mudharabah non-kas lebih rendah dati nilai tercatarnya
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 13b-ii,jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai
tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
Misalkan pada tanggal 10 Agustus 20XA, bank telah memilikiperalatan pompa bensin
dengan nilai buku sebesar Rp1.400.000.000, (harga perolehan Rp1.500.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp100.000.000). Peralatan tersebut selanjutnya diserahkan:
kepada PT Haniya sebagai pembiayaan berwujud non-kas dan dihargai dengan nilai
Rp1.350.000.000. Maka jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah
10/08Xh | Db. Pembiayaan mudharabah 1.350.000.000
1b, Akumal penjusutan 101.000.000|
Do. Keruaian 0.000000 ail
Ke Aset non kas a 7.500.960000
Ket pencatatan peryerahen aset non fas dengan
a ae bin eran do i buh dite -
2. Kerugian usaha mudharabah,
Salah satu cici dari pembiayaan mudharabah adalah ikue sertanya pemilik’ modal
menanggung risiko jika terjadi kerugian usaha. Kerugian usaha mudharabah dapat
dibedakan antara dua jenis, yaitu kerugian karena kelalaian pengelola dan kerugian bukan
Karena kelalaian pengelola
a. Kerugian disebabkan bukan karena kelalaian pengetola
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 21, disebutkan bahwa kerugian yang cerjadi dalam
snatu petiode sebelum akad mudharabah berakhir diakwi schagai Kkeeugian dan
dibentuk cadangan kerugian investasi
Misalkan untuk bagi hasil bulan April, dilaporkan pada tanggal 10 Mei 20XB
dilaporkan bahwa PT Haniya mengalami kerugian Rp40 juta akibat bencana alam
Jongsor yang mengenai pom bensin yang dikelola.
(Db, Beban kerugian mudharabah
‘Ke, Cadangan kerugian pembiayaan mudharabah “260000000,
Cadangan kerugian sebesar Rp40.000.000 tersebu: menunjukkan bahwa bank
syariah menanggung 100% kerugian pembiayaan mudharabah yang terjadi. Implikasi
dari adanya cadangan kerugian tersebut adalah berkurangnya pengembalian modal
pembiayaan madharabah yang ditanggung bank syariah, Dengan demikian, jurnal
saat PT Haniya mengembalikan modal madharabab pada walceu jatuh tempo adalch
sebagai berikur,
Ok cto eno er
_— Ta |
Dalam praktik perbankan, pengakuan kerugian pada pembiayaan mudharabah sejauh
ini diperlakukan mengikuti perlakuan kebijakan kolektibilitas bank Indonesia.
b. Kerugian discbabkan karcna kelalaian pengelola
1) Kerugian disebabkan karena kelalaian pengelola dan dipandang masih mampu.
‘melanjutkan usaha