You are on page 1of 14

Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis


Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi
Kasus Kawasan Kota Lama Makassar
Arief Hidayat

Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Abstrak

Riset ini mengenai kenaikan muka air laut atau Sea Level Rise yang terjadi di kawasan pesisir
khususnya kajian dipusatkan pada wilayah pesisir Makassar yaitu Kota Lama Makassar. Dengan
kajian berada pada ruang lingkup genangan permukaan serta melihat arahan pengembangan
kawasan pesisir berbasis kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut yang kian hari kian
makin naik dengan kenaikan 0,8-1 cm/ tahun dari tahun 2000 hingga 2010. Dari hasil analisis
peramalan genangan hingga 2100, analisis kenaikan muka air, analisis kerentanan serta analisis
keruangan lainnya baik berupa fisik daratan maupun fisik hidro oceanografi, kawasan Kota Lama
Makassar tergenang hingga 69,70 ha hingga tahun 2100 dan menggenangi seluruh kawasan
pesisir Kota Lama Makassar yang memiliki ketinggian tanah <1,5 m. Sehingga dalam
pengembangannya perlu arahan pengembangan ruang kawasan yang berbasis mitigasi kenaikan
air laut atau Sea Level Rise.

Kata kunci: pesisir, mitigasi, kenaikan muka air laut

Pendahuluan dipengaruhi oleh laut dan ke laut masih


dipengaruhi darat (Dahuri, 2008; 5-6).
Kawasan pesisir merupakan wilayah perairan
laut yang terkait dengan kegiatan budidaya Kota Makassar dengan luas 175,77 Km2,
dan wilayah daratan yang berada di belakang dengan potensi sumber daya pesisir yang
garis sempadan pesisir yang secara langsung panjang garis pantai 30 Km, dan berada
berkaitan dengan kegiatan sosial ekonomi di pada Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI
wilayah sempadan pesisir dan perairan laut. II) karena berbatasan dengan Selat Makassar
sehingga pintu perdagangan melalui laut,
Berdasarkan Undang-Undang No. 27 tahun kegiatan pariwisata, kegiatan kepelabuhanan,
2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau- kegiatan industri serta potensi pengembangan
Pulau Kecil, bahwa daerah pesisir dihitung ke kawasan pesisir yang tinggi menjadikan
daerah darat yaitu dari garis pantai sampai kawasan pesisir Kota Makassar berkembang
batas administrasi, dan ke arah laut dihitung sejak awal abad ke-16.
dari garis pantai sepanjang 12 mil ke arah laut.
Sehingga kawasan pesisir merupakan daerah Dilihat dari aspek ekonomi, wilayah pesisir
atau kawasan yang kaya akan potensi baik Kota Makassar juga mempengaruhi perubahan
dari sisi ekonomi, wisata, sumber daya serta yang sangat cepat pada nilai atau opportunity
potensi besar bencana. Namun secara batas cost dari lahan pesisir. Kebutuhan
ekologi, kawasan pesisir ke darat masih pengembangan pelabuhan akibat
membengkaknya arus perdagangan,

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 87


Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

kebutuhan lahan untuk pengembangan Water Dalam proses perkembangannya, kenaikan


Front City akibat bertambahnya jumlah muka air laut mampu merubah tatanan
penduduk yang berpendapatan menengah ke potensial kawasan pesisir khususnya sekitar
atas yang menuntut adanya lokasi wilayah pesisir Kota Makassar. Sea Level Rise
permukiman yang lebih berkualitas. menjadi bencana yang harus diwaspadai
sehingga perlunya antisipasi dalam hal
Namun selain memiliki potensi yang cukup perkembangan kawasan pesisir Kota Makassar
tinggi, wilayah pesisir sangat terkenal dengan serta aspek pendukung kawasan pesisir dalam
potensi akan bencana. Daerah pesisir menghadapi bencana kenaikan muka air laut.
Indonesia 70% dapat dikatakan seluruhnya Sehingga dimasa mendatang perlunya arahan
adalah daerah rawan bencana tsunami, serta pengembangan berbasis mitigasi bencana
rawan gempa. Hal ini disebabkan pesisir kenaikan muka air laut yang mampu
Indonesia diapit oleh 3 lempeng besar yaitu mengantisipasi bencana SLR.
lempeng Eurasia, Hindia-Australia, dan
Lempeng Pasifik, sehingga ketika salah satu Rumusan Masalah
lempeng dengan lempeng bersentuhan atau
saling bergeser maka akan terjadi gempa Berdasarkan uraian dari latar belakang
bawah laut yang mengakibatkan terjadinya masalah di atas maka dirumuskan masalah
bencana. Bencana di wilayah pesisir yang pasti dalam penelitian ini adalah :
terjadi adalah Kenaikan Muka Air laut (Sea
Level Rise) akibat laju perubahan iklim yang - Bagaimana pengaruh SLR terhadap
sangat signifikan tiap tahunnya yaitu sekitar perkembangan kawasan pesisir Kota Lama
0,5 OC dalam kurun waktu 70 tahun terakhir, Makassar?
dengan rata-rata kenaikan 1-7 OC dengan
- Bagaimana arahan pemanfaatan ruang
kenaikan muka air laut rata-rata dari tahun
kawasan pesisir Kota Lama Makassar
1993-2003 yaitu sebesar 3,1 mm/tahun (2,4-
berbasis mitigasi SLR?
3,8 mm/tahun) (Diposaptono, 2009; 5).
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kawasan Kota Lama Makassar merupakan
kawasan kota yang beberapa dekade Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
sebelumnya telah berkembang pesat dengan adalah :
keberadaan kawasan pelabuhan serta Benteng
Fort Rotterdam yang menjadi cikal bakal - Mengetahui pengaruh SLR terhadap
berkembangnya Kota Makassar. Kawasan kota perkembangan kawasan pesisir Kota Lama
lama yang berdekatan langsung dengan laut, Makassar.
menjadikan kawasan kota lama menjadi
kawasan di pesisir Kota Makassar yang sangat - Mengetahui Arahan Pemanfaatan Ruang
potensial dari segi lahan maupun aspek kawasan pesisir Kota Lama Makassar
penunjangnya. Kenaikan muka air laut di berbasis mitigasi SLR.
kawasan Kota Lama Makassar menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pengembangan Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini
kawasan. Dari data Pusat Pengembangan adalah:
Lingkungan Hidup (PPLH) Sulawesi kenaikan
muka air laut di kawasan Kota Lama Makassar - Menjadi bahan masukan bagi pemerintah
meningkat menjadi rata-rata 0.8-0.9 cm/per Kota Makassar sebagai pengambil
tahun, hal ini perlu dikendalikan dengan upaya kebijakan penataan ruang kawasan serta
mitigasi. pengembangan kawasan kota lama.

88 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012


Arief Hidayat
- Menjadi dasar pertimbangan bagi praktisi - Kenaikan muka air karena gelombang
dalam merencanakan kawasan Kota Lama (wave set-up)
Makassar, serta menjadi bahan kajian bagi
peneliti lanjutan. - Kenaikan muka air karena angin (wind set-
up).
Ruang Lingkup Penelitian
- Kenaikan muka air karena pasang surut
Ruang lingkup penelitian ini berada pada
kawasan Kota Lama Makassar dengan objek Untuk memprediksi kenaikan elevasi muka air
penelitian melihat batas administrasi 7 karena badai yang sangat penting untuk
kelurahan dalam 2 kecamatan di Kota diperhatikan adalah kecepatan angin. Angin
Makassar sebagai kawasan Kota Lama yang bertiup menyebabkan terjadinya
Makassar, dengan membatasi kajian pada tegangan geser pada permukaan air laut,
kenaikan muka air laut pada daerah sehingga mengakibatkan kenaikan atau
permukaan dengan melihat serta penurunan muka air laut.
memproyeksikan perkembangan SLR di
Grafik 1. Wave set-up dan set-down
kawasan kota lama, dengan melihat
kerentanan kawasan, daya dukung kawasan
serta arahan pengembangan dengan melihat
ambang batas perkembangan kawasan
berbasis mitigasi kenaikan muka air laut.

Tinjauan Pustaka

Ruang Pesisir

Wilayah pesisir menurut UU 27 Tahun 2007 Kenaikan Muka Air karena Pemanasan Global
tentang pengelolaan Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil pasal 1 mengatakan bahwa wilayah Peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca
pesisir adalah daerah peralihan antara di atmosfer menyebabkan kenaikan suhu bumi
Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi sehingga mengakibatkan kenaikan muka air
oleh perubahan di darat dan laut, serta daerah laut. Di dalam perencanaan bangunan pantai,
pertemuan antara darat dan laut. Wilayah kenaikan muka air karena pemanasan global
pesisir menurut UU ini bahwa dari garis pantai ini harus diperhitungkan. Gambar dibawah
sampai batas administrasi, sedangkan ke laut memberikan perkiraan besarnya kenaikan
dihitung dari garis pantai sepanjang 12 mil ke muka air laut dari tahun 1990 sampai 2100,
arah pantai. yang disertai perkiraan batas atas dan bawah.

Kenaikan Muka Air Laut (Sea Level Rise) Grafik 2. Perkiraan besarnya kenaikan muka air laut
dari tahun 1990 sampai 2100
Kenaikan muka air laut merupakan parameter
yang sangat penting dalam menganalisa
kerentanan terhadap kawasan Kota Lama
Makassar. Beberapa proses alam yang terjadi
yang mempengaruhi kenaikan muka air laut
(Triadmodjo, 1999 ; 100 112). Proses alam
tersebut meliputi ;

- Kenaikan muka air karena tsunami

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 89


Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

Zonasi Wilayah Pesisir kemampuan menghadapi ancaman bencana di


Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (UU No.
Tujuan Zonasi wilayah pesisir untuk mengatasi 27 Thn 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
konflik pemanfaatan sumberdaya, serta untuk Pesisir dan Pulau-pulau Kecil).
memandu pemanfaatan jangka panjang,
pembangunan dan pengelolaan sumberdaya Mitigasi SLR di wilayah pesisir dengan
didalam rencana wilayah rencana memperhatikan beberapa variabel penentu
dalam membentuk Mitigasi di wilayah pesisir
Beberapa Prinsip Zonasi menurut Departemen yaitu
Kelautan dan Perikanan yaitu:
Resiko (Risk)
- Skema zonasi hendaknya mudah dipahami
dan dilaksanakan sesuai dengan Resiko dapat diartikan sebagai suatu
ketersediaan dana, aspek teknik, dan kemungkinan yang dapat menyebabkan
sumber daya manusia kerugian baik itu berupa materi, korban nyawa,
kerusakan lingkungan, atau secara umum
- Sesuai dengan tujuan pembangunan dapat diartikan sebagai kemungkinan yang
daerah dapat merusak tatanan sosial, masyarakat dan
lingkungan yang disebabkan oleh interaksi
- Semaksimal mungkin mempertahankan antara ancaman dan kerentanan.
existing kegiatan yang sudah ada apabila
dianggap sudah rasional dan kompatibel Tingkat resiko suatu wilayah bergantung hal-
hal berikut ini:
- Berdasar pada konflik dan prioritas yang
akan ditangani - Alam/geografi/geologi (kemungkinan
terjadinya fenomena)
- Perlu adanya kawasan kontigensi untuk
kepentingan di masa mendatang - Kerentanan masyarakat yang terpapar
terhadap fenomena (kondisi dan
banyaknya)

- Kerentanan fisik daerah (kondisi dan


banyaknya bangunan)

- Konteks strategis daerah

- Kesiapan masyarakat setempat untuk


tanggap darurat dan membangun kembali.
Gambar 1. Kedudukan rencana zonasi pada
pengelolaan wilayah pesisir menurut UU No 27 thn Faktor Kerentanan (Vulnerability)
2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil Kerentanan dapat artikan sebagai suatu
kondisi yang menentukan bilamana bahaya
Mitigasi Bencana SLR alam (natural hazard) yang terjadi dapat
menimbulkan bencana alam (natural disaster).
Mitigasi Bencana adalah upaya untuk Kerentanan menunjukkan nilai dari potensi
mengurangi risiko bencana, baik secara kerugian pada suatu wilayah akibat bencana
struktur atau fisik melalui pembangunan fisik alam, baik itu nilai lingkungan, materi, korban
alami dan/atau buatan maupun nonstruktur jiwa, tatanan sosial dan lainnya.
atau nonfisik melalui peningkatan

90 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012


Arief Hidayat
Saat ini ada beberapa metode dalam
menentukan tingkat kerentanan bencana di
wilayah pesisir. Salah satunya adalah analisa
tingkat kerentanan yang dikembangkan oleh Bencana
United State of Geological Service.
Kesiap- Tanggap
siagaan Darurat
Dalam analisis kerentanan ini, variabel yang
digunakan terkait dengan lingkungan fisik
adalah geomorfologi. Perubahan elevasi muka
air laut, laju erosi pantai, laju akresi pantai
Pemba-
kemiringan pantai, tinggi gelombang rata-rata, Mitigasi
ngunan
dan kisaran tinggi pasang surut.
Pence-
gahan
Tingkat kerentanan dari segi lingkungan fisik
itu lalu diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan
bahaya, yakni sangat kecil, rendah, sedang,
Gambar 2. Siklus manajemen bencana
tinggi, dan sangat tinggi.
Prinsip Mitigasi Kenaikan Muka Air Laut di
Namun demikian, untuk lebih memudahkan
Wilayah Pesisir
penerapannya di Indonesia, pembobotan itu
perlu disederhanakan. Tabel 1 dibawah Menurut Subandono dalam memitigasi wilayah
menunjukkan pembobotan masing-masing
pesisir yaitu dengan cara adaptasi. Adaptasi
variabel yang telah disederhanakan dari UCGS.
adalah suatu proses menetukan bagaimana
mengambil suatu strategi yang bertujuan
Tabel 1. Tingkat kerentanan lingkungan fisik
menekan, menyesuaikan dan mampu
Variabel
Rendah Sedang Tinggi mengambil manfaat dari dampak suatu
1 2 3
Geomorfologi Pantai Estuaria, Pantai berpasir,
kejadian iklim diperluas, dikembangkan dan
berbatu, Laguna, berteluk, diterapkan. Prinsip dasar adaptasi wilayah
pantai Pantai berlumpur,
bertebing berkerikil rawa payau, pesisir ada 3 yaitu :
delta,
mangrove,
terumbu karang Prinsip Adaptasi Akomodatif
Erosi/akresi >1 -1.0-1,0 >-1
pada garis
pantai Strategi akomodatif dilakukan dengan
(m/thn)
menyesuaikan diri terhadap kenaikan muka
Kemiringan >1,9 0,6-1,9 <0,6
Pantai % air laut. Strategi pola akomodatif ini perlu
Perubahan <1,8 1,8-3,4 >3,4
Elevasi Muka orientasi bisnis baru sehubungan dengan
air relatif kawasan yang tergenang air laut.
(mm/thn)
Rata-rata <1,1 1,1-2,6 >2,6
tinggi
gelombang
(m)
Rata-rata >4,0 2,0-4,0 <2,0
kisaran
pasang surut
(m)

Manajemen Bencana

Ibarat sebuah siklus, pengelolaan bencana


gempa dan tsunami itu mulai dari pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat,
pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi).
Gambar 3. Adaptasi akomodatif

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 91


Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

Prinsip Adaptasi Protektif Alami serta Buatan Metode Penelitian

Pada prinsip ini arahan pertahanan fisik alami Kerangka Penulisan


dengan penanaman pohon bakau, hutan
pantai, pohon nipah, pohon api-api serta
tanaman-tanaman yang berakar kuat yang
mampu menjadi penahan gelombang. Adapun
secara buatan dengan pembuatan breakwater,
seawall, sand nutrition, dan lain-lain. Serta
sistem peringatan dini dengan Buoy Radar,
dan sebagainya.

Gambar 4. Adaptasi protektif

Prinsip Adaptasi Mundur

Strategi adaptasi dengan pola mundur


bertujuan menghindari genangan dengan cara
Gambar 6. Diagram alur penelitian
merelokasi permukiman, industri, daerah
lainnya agar terhindar dari kenaikan muka air Hasil dan Pembahasan
laut.
Gambaran Umum Kawasan Penelitian

Kawasan penelitian ini berada di Kawasan


Kota Lama Makassar yang berada di sebelah
barat kawasan pesisir Kota Makassar.
Berdasarkan Rencana Detil Tata Ruang
(RDTR) Kawasan Kota Lama Makassar tahun
2007 (dalam implementasi tata ruang
Mamminasata) dan Intrumen Pengendalian
Ruang (Zoning Regulation) kawasan Kota
Lama Makassar berada dalam 2 Kecamatan
yang menjadi dasar hukum penetapan
kawasan Kota Lama Makassar yaitu
Gambar 5. Adaptasi mundur Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan
Wajo dengan fokus penelitian berada di 7
Kelurahan yaitu Kelurahan Maloku,
Sawerigading, Baru, Bulogading, Pattunuang,

92 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012


Arief Hidayat
Ende, dan Melayu Baru. Dengan luas wilayah kenaikannya 56 cm dan 110 cm. Dengan
keseluruhan yaitu 176.25 Ha. modifikasi proyeksi kebelakang maka 10 tahun
terakhir mulai tahun 2000-2009 mengalami
Penggunaan Lahan kenaikan cukup signifikan dengan kenaikan air
laut rata-rata tiap tahunnya sebesar 15,67%.
Penggunaan lahan di kawasan Kota Lama
Makassar didominasi oleh bangunan Tabel 3. Kenaikan paras air laut di Kota Makassar 10
permukiman (22,55%) dan perdagangan dan tahun terakhir tahun 2000-2009
jasa (40,28). Kawasan kota lama merupakan
kawasan yang padat akan aktivitas No Tahun Kenaikan (cm)
penggunaan lahan terutama perdagangan,
disekitar Kota Lama Makassar sangat padat 1 2000 2
akan perdagangan dan jasa, seperti beberapa
2 2001 3.08
titik pengamatan di lapangan yaitu jalan
penghibur, nusantara, somba opu,dan lain-lain. 3 2002 4.16
Padatnya aktivitas juga membuat ruang-ruang 4 2003 5.24
terbuka sangat sedikit, dengan kepadatan
5 2004 6.32
bangunan melewati ambang batas. Dari
perhitungan Citra dengan menggunakan GIS 6 2005 7.4
dan track GPS dilapangan tahun 2010, lahan 7 2006 8.48
yang terbangun di kawasan kota lama yaitu 8 2007 9.56
sebesar 94,66 Ha sedangkan ruang terbuka
9 2008 10.64
untuk public, privat serta ruang terbuka untuk
prasarana jalan dan lain-lain sebesar 81,59 Ha, 10 2009 11.72
sehingga kawasan Kota Lama Makassar dapat Analisis Proyeksi Genangan Muka Air Laut
dikatakan saat ini sangat padat dan sesak
akan aktivitas. Dari hasil kenaikan muka air laut di atas, maka
kenaikan air laut akibat pemanasan global
Tabel 2. Penggunaan lahan/tanah dirinci jenis
angin, dan pasang surut dengan persentase
bangunan tahun 2010
masukan 11,56% diambil dan diambil rata-rata
Persen- genangan hingga 100 tahun ke depan.
Jenis Luas
No
Bangunan (Ha)
tase Dengan memakai analisis yaitu proyeksi
(%)
metode post censal (sesudah kenaikan)
1 Kesehatan 1.85 1.95
Luasan Diprediksikan pada tahun 2025 kenaikan muka
2 Pendidikan 3.23 3.41 Total air laut naik hingga 32,34 cm atau 0,32 meter
Perdagangan 183,63
3
dan Jasa
38.13 40.28 maka hingga pada tahun 2100 kenaikan muka air
4 Peribadatan 0.90 0.95
laut yaitu 122,67 cm atau sekitar 1,22 meter
94.66 :
88,97 dari level muka air saat ini. Sebagaimana
5 Perkantoran 6.90 7.29
Terbangun : terlihat pada tabel 4 di bawah.
6 Perumahan 21.35 22.55 Tdk
Wisata dan Terbangun
7 2.03 2.14 Tabel 4. Prediksi kenaikan muka air tahun 2025-
Budaya
2100
Pelabuhan
8 (Pangkalan 19.30 20.38
Hatta) Proyeksi Genangan
No Tahun Proyeksi
9 Lainnya 0.99 1.05 (Cm)
Total 94.66 100.00 1 2025 32.34
Kenaikan Paras Muka Air Laut 2 2050 62.45

Kenaikan Paras Muka Air Laut untuk Kota 3 2075 92.56


Makassar diproyeksikan tahun 2050 dan 2100 4 2100 122.67

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 93


Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

Hasil prediksi di atas menjadi patokan


pemodelan genangan kenaikan muka air atau
SLR, hal ini menjadi dasar dalam menilai
pengembangan kawasan pesisir berbasis
mitigasi bencana kenaikan muka air laut atau
SLR.

Simulasi Genangan Muka Air Laut dan Prediksi


Penggenangan

Skenario genangan ini di bagi atas 4 tahun


prediksi genangan SLR, yaitu tahun 2025,
2050, 2075, dan 2100.

Tabel 5. Luasan penggenangan SLR sesuai


tahun prediksi tahun 2025-2100

Tahun Luasan Genangan


No
Proyeksi (Ha)
1 2025 4.41
2 2050 21.45
3 2075 23.19
4 2100 20.65
Gambar 7. Prediksi genangan di penggunaan lahan
Total 69,70

Penggenangan di kawasan Kota lama


berimbas menggenangi 7 kelurahan yang ada
dalam kawasan Kota Lama Makassar. Prediksi
hingga tahun 2100 Kelurahan Baru akan
terendam 3,29 Ha, Kelurahan Bulogading
30,11 Ha, Kelurahan Ende 1,44 Ha, Kelurahan
Maloku 20,5 Ha, Kelurahan Melayu Baru 1,14
Ha, Pattunuang 13,02 Ha dan Sawerigading
0,21 Ha. Penggenangan SLR juga tidak hanya
merendam kelurahan namun juga
pengggunaan lahan yang ada di dalamnya,
penggunaan lahan yang terkena dampak
paling besar yaitu perdagangan dan jasa.

Untuk prasarana yang sangat rentan


genangan yaitu jaringan jalan di sekitar
kawasan kota lama di sekitar pelabuhan dan
sekitar losari. Adapun luasan penggenangan
dan panjang jalan yaitu pada tahun 2025
sebesar 0,39 Ha dengan panjang jalan 966
meter, tahun 2050 sebesar 3,56 Ha Panjang
Gambar 6. Prediksi penggenaan SLR 7430 meter, tahun 2075 sebesar 2,46 Ha
dengan panjang 6785 dan tahun 2100 sebesar
2,53 Ha dengan panjang jalan 6874 meter.

94 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012


Arief Hidayat
Analisis Kerentanan Kenaikan Paras Muka Air Tabel 7. Analisis penilaian kerugian dari segi nilai
Laut lahan akibat SLR di kawasan Kota Lama Makassar
hingga tahun 2100
Dengan melihat data-data kawasan penelitian,
Nilai Tanah dan
untuk wilayah kawasan Kota Lama Makassar Tahun Luas (M2)
Luas
Nilai Kerugian
(Ha)
Rendaman
masuk dalam kelas kerentanan sedang dengan
nilai 2, sehingga kawasan kota lama dalam Kelas I (10-
posisi rentan terhadap kenaikan muka air 20Juta/M2) 361300 36.13 Rp.5,419,500,000,000.00

laut/SLR. Tahun 2025 44100 4.41 Rp. 661,500,000,000.00

Tabel 6. Analisis penilaian kerentanan kawasan Kota Tahun 2050 194700 19.47 Rp.2,920,500,000,000.00
Lama Makassar tahun 2010-2100
Tahun 2075 78400 7.84 Rp.1,176,000,000,000.00

Rendah Sedang Tinggi Nilai


Kerenta- Tahun 2100 44100 4.41 Rp. 661,500,000,000.00
Variabel nan Kota
Lama
Makassar Kelas II (5-10
1 2 3
Juta/ M2) 253200 25.32 Rp.1,266,000,000,000.00

Geomorfologi Pantai
berpasir, Tahun 2050 19800 1.98 Rp. 99,000,000,000.00
berteluk,
Pantai Estuaria, berlumpur, Tahun 2075 142400 14.24 Rp. 712,000,000,000.00
berbatu, Laguna, rawa
1
pantai Pantai payau,
Tahun 2100 91000 9.1 Rp. 455,000,000,000.00
bertebing berkerikil delta,
mangrove,
terumbu Kelas III (2-5
karang Juta/ M2) 82500 8.25 Rp. 330,000,000,000.00
Erosi/
akresi pada Tahun 2075 11100 1.11 Rp. 44,400,000,000.00
>1 -1.0-1,0 >-1 2
garis pantai
(m/thn)
Kemiringan Tahun 2100 71400 7.14 Rp. 285,600,000,000.00
>1,9 0,6-1,9 <0,6 3
Pantai %
Perubahan
Elevasi Muka 697000 69.7 Rp.7,015,500,000,000.00
<1,8 1,8-3,4 >3,4 3
air relatif
(mm/thn)
Rata-rata Beberapa titik atau lokasi yang direndam di
kisaran
pasang surut
>4,0 2,0-4,0 <2,0 1 kawasan Kota Lama Makassar yang tidak
(m) seperti Fort Rotterdam hingga tahun 2100
Total Skor 10
akan terendam oleh kenaikan muka air
Kelas Kerentanan (Skor Total/Banyaknya Variabel) 2
laut/SLR. Fort Rotterdam merupakan harta
serta warisan budaya, sejarah serta
Kerentanan kawasan pesisir di kawasan Kota kebanggaan Kota Makassar, hal ini
Lama Makassar berdampak pada nilai lahan di menyebabkan Fort Rotterdam tidak ternilai
kawasan Kota Lama Makassar, luasan harganya.
penggenangan SLR mencapai 69,70 Ha
Analisis Ambang Batas Pengembangan
dengan merendam 3 kawasan yang memiliki
nilai lahan yang sangat tinggi. Sebagaimana
Ambang batas pengembangan (Treshold
terlihat pada tabel 7 di bawah ini.
Analyst) untuk menganalisis kemampuan
suatu kawasan berkembang, sedangkan
prinsip dari analisis ini adalah efisiensi dan
efektifitas pengembangan lahan dengan
melihat data perkembangan fisik kawasan
atau wilayah. Variabel penentu batas
pengembangan berbasis mitigasi SLR suatu
kawasan yaitu penggunaan lahan, serta

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 95


Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

kenaikan muka air laut yang terjadi yang Arahan Pengembangan Kawasan Kota Lama
diprediksi 100 tahun kemudian. Makassar Berbasis Kenaikan Muka Air Laut

Limitasi Fisiografis Arahan pengembangan kawasan berbasis


mitigasi dari SLR merupakan peralihan
Kondisi fisik daratan kawasan seperti paradigma dalam penataan ruang kawasan
kemiringan lereng, jenis tanah, serta keaadaan dengan mengutamakan pertimbangan pada
batuan kawasan Kota Lama Makassar, tidak kondisi fisik dasar kawasan tersebut.
menjadi kendala pengembangan kawasan.
Pengembangan kawasan secara fisik perairan Kawasan Kota Lama Makassar merupakan
tidak terlalu menjadi kendala, baik itu kawasan pesisir dengan kerentanan sedang
perencanaan untuk reklamasi, namun batas terhadap kenaikan muka air laut dari tahun
ambang pengembangan untuk variabel lain proyeksi yaitu tahun 2025-2100. Arahan
akan menjadi pertimbangan penting. pengembangan kawasan Kota Lama Makassar
dibagi atas 2 zona kawasan yaitu Zona A
Kemungkinan Mengubah Penggunaan Lahan dengan kategori kawasan rentan terhadap SLR
dan Fungsi Bangunan (Tidak Aman) dan Zona B kawasan yang aman
atau tidak rentan terhadap SLR.
Kondisi penggunaan lahan yang sekarang
pada tahun 2010 sangat padat dengan Zona A (Zona Rentan/Tidak Aman dari SLR)
berbagai aktivitas di dalamnya, sehingga
pengembangan guna lahan baru sangat tidak Arahan Penggunaan Lahan serta Tata
mungkin. Kemungkinan mengubah fungsi Bangunan Kawasan.
bangunan sangat dimungkinkan, hal ini fungsi
bangunan kawasan Kota Lama Makassar Zona A merupakan zona yang rentan terhadap
sangat menentukan besaran aktivitas dalam kenaikan muka air laut seluas 81,63 Ha yang
kawasan Kota Lama Makassar. Fungsi meliputi kelurahan Pattunuang, Bulogading,
bangunan di kawasan kota lama dimungkinkan Ende, Melayu Baru, Sawerigading dan Maloku,
dapat berubah sesuai untuk menghadapi dengan kenaikan muka air laut mencapai 1,22
keadaan muka air laut yang diprediksi tahun meter pada tahun 2100. Zona A dalam proses
2100 akan naik, sehingga fungsi bangunan pengembangannya perlu dikendalikan
yang masih memiliki ruang-ruang terbuka khususnya penggunaan lahan dan tata
serta resapan air maka tetap dipertahankan, bangunan. Untuk kawasan zona A,
serta bangunan-bangunan yang dianggap penggunaan lahan di zona ini diarahkan untuk
telah menyalahi aturan bangunan dapat tidak membangun tutupan lahan yang baru,
dibebaskan, hal ini melihat kawasan kota lama hal ini untuk memberi ruang sebagai rongga-
sangat sedikit ruang terbuka untuk resapan air. rongga untuk ruang terbuka. Untuk tata
bangunan kawasan Zona A, sebaiknya pada
Kemungkinan Revitalisasi Prasarana Perkotaan sekitar pantai permukiman yang berkepadatan
rendah seperti pada Kelurahan Ende, Maloku
Prasarana perkotaaan di kawasan Kota Lama dan Sawerigading untuk Kelurahan Melayu
Makassar diharapkan dapat direvitalisasi dalam Baru hingga Pattunuang yang memiliki
menghadapi kenaikan muka air laut hingga kepadatan tinggi, diharapkan sesuai arahan
100 tahun kedepan, hal ini untuk lebih dini pemanfaatan ruang dapat dibatasi tersebarnya
mempersiapkan kawasan kota lama yang distribusi permukiman. Mengendalikan fungsi
makin hari makin tumbuh seiring tumbuhnya ruang khususnya permukiman. Perkantoran,
Kota Makassar. retail maupun perdagangan dan jasa
dikendalikan pemanfaatannya agar tidak
tumbuh kembali perdagangan dan

96 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012


Arief Hidayat
pemanfaatan lain di luar rencana kawasan. bangunan harus dikendalikan hal ini untuk
Pentingnya mempertahankan ruang terbuka mengawasi bangunan yang seharusnya berada
yang telah ada hal ini untuk menjaga titik atau dalam kawasan dan diharapkan berubah
lokasi resapan air. fungsi sesuai dengan arahan pemanfaatan
lahan kawasan.
Kawasan losari dan sekitarnya diharapkan
dibuatkan penahan atau dinding pantai yang
lebih tinggi daripada sekarang, hal ini penting
sebagai upaya proteksi terhadap kenaikan
muka air laut. Akibat penggunaan lahan
kawasan sekitar tidak diubah secara besar-
besaran, sistem proteksi dengan membangun
dinding pantai lebih tinggi maupun menimbun
kawasann sekitar pantai.

Di depan kawasan bersejarah Fort Rotterdam


sebisa mungkin diubah fungsi menjadi ruang
terbuka dengan pembangunan reklamasi
kawasan dengan tinggi maksimum mencapai
2 meter dari tinggi normal. Upaya proteksi
disekitar pelabuhan terutama kolam pelabuhan,
breakwater, atau pemecah ombak diharapkan
mampu diperbaiki atau ditambah
ketinggiannya. Namun rencana Pelabuhan
Soekarno Hatta akan melakukan reklamasi
untuk menambak luasan kawasan pelabuhan, Gambar 8. Peta zonasi
sehingga rencana ini perlui direalisasikan
segera dalam kurun waktu kurang dari 20
tahun dimulai dari tahun sekarang (2010).

Arahan Revitalisasi Prasarana Kawasan

Prasarana kawasan seperti jalan, air bersih,


dan drainase secara terpadu direncanakan
serta di kembangkan dalam lingkup mitigasi
SLR Air. Pembangunan jaringan jalan, drainase
serta prasarana lainnya diharapkan mampu
menghadapi gempuran serta hantaman
kenaikan muka air laut.

Zona B (Zona Aman dari SLR)

Luas zona B yaitu 94,62 Ha, dengan


Pemanfaatan lahan zona B tidak terlalu jauh
berbeda dengan zona A hal ini untuk
mengantisipasi kawasan Kota Lama Makassar
dari kenaikan muka air laut yang berlebihan.
Untuk zona B akan diarahkan sesuai dengan
arahan pemanfaatan kawasan Kota Lama
Gambar 9. Peta zona kerentanan
Makassar, hal ini sudah sesuai dengan
peruntukannya, namun fungsi-fungsi
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 97
Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

Kesimpulan dan Saran sebagai rongga-rongga untuk ruang terbuka


Sarana vital yang berada di zona A seperti
Kesimpulan sarana kesehatan, perkantoran serta
pendidikan sebagai sarana-sarana sosial,
Berdasarkan data dan hasil analisis yang dikendalikan sesuai arahan pemanfaatan
dilakukan, maka dihasilkan kesimpulan ruang. Pembangunan breakwater serta
berdasarkan tujuan dari penelitian yang reklamasi pantai dengan strutkur yang baik
dilakukan yaitu sebagai berikut; akan memitigasi SLR secara buatan atau
teknologi. Prasarana kawasan seperti jalan, air
Pesisir Kota Lama Makassar merupakan
bersih dan drainase secara terpadu
kawasan yang sangat padat dan sangat sibuk
direncanakan serta di kembangkan dalam
akan aktivitas ruang yang terdiri permukiman,
lingkup mitigasi SLR. Pada Zona B Luas zona B
pariwisata, perhotelan, pelabuhan,
yaitu 94,62 Ha, dengan Pemanfaatan lahan
perkantoran, perdagangan, dan lain-lain.
zona B tidak terlalu jauh berbeda dengan zona
Dari data dan analisis Kenaikan Muka Air laut A dan fungsi-fungsi bangunan harus
pada tahun 2100 mengalami kenaikan hingga dikendalikan hal ini untuk mengawasi
122 cm sehingga sangat berpengaruh bangunan yang seharusnya berada dalam
terhadap kawasan yang berada di sekitar kawasan dan diharapkan berubah fungsi
pesisir Kota Lama Makassar. sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan
kawasan.
Kenaikan muka air laut di kawasan kota
mempengaruhi 65 Ha penggunaan lahan yang Saran
berada di kawasan kota lama. Seperti
Diharapkan hasil penelitian menjadi dasar dari
Pelabuhan, perkantoran, rekreasi, permukiman,
Pemerintah untuk mampu menetapkan hasil
dan lain-lain.
rencana dan membatasi pertumbuahan
Kenaikan muka air laut di kawasan kota lama kawasan tidak berada pada Zona Rawan SLR.
menelan kerugian dari segi lahan mencapai Baik berupa rencana penataan kawasan serta
7,5 triliun hingga tahun 2100, serta perda kawasan yang mampu di taati oleh
menjadikan lokasi yang tidak ternilai harganya masyarakat sekitar.
seperti pelabuhan serta Fort Rotterdam
Pemerintah memberikan sosialisasi tanggap
menjadi tergenang.
bencana serta bagaimana beradaptasi dengan
Arahan kebijakan penataan kawasan Kota perubahan iklim yang berdampak buruk
Lama Makassar harus menjadi pedoman terhadap masyarakat sekitar serta sosialisasi
pelaksanaan hal ini dikarenakan beberapa hasil rencana yang berbasis mitigasi SLR yang
arahan rencana pemanfaatan lahan di mampu diterima oleh masyarakat.
kawasan kota lama berbasis mitigasi SLR.
Diharapkan masyarakat di sekitar kawasan
Arahan pengembangan dari hasil penelitian
kota lama mampu beradaptasi dengan
yaitu mengarahakan kotalama Makassar pada
keadaan SLR yang makin hari dari tahun ke
2 zona, yaitu Zona Rawan SLR dan Zona Aman
tahun semakin meningkat. Sehingga
SLR. Zona A merupakan zona yang rentan
pendidikan tanggap bencana serta kesadaran
terhadap kenaikan muka air laut seluas 81,63
masyarakat terhadap perda tata ruang atau
Ha dengan kenaikan muka air laut mencapai
penataan ruang sangat penting demi di masa
1,22 meter pada tahun 2100. Arahan pada
yang akan datang.
Zona A yaitu penggunaan lahan di zona ini
diarahkan untuk tidak membangun tutupan Masukan bagi peneliti selanjutnya, karena
lahan yang baru, hal ini untuk memberi ruang dalam penelitian banyak variabel yang tidak

98 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012


Arief Hidayat
dikaji karena penelitian ini hanya mengkaji _________. 2006. Pedoman Penataan Kota
sebatas genangan permukaan belum Pesisir: Jakarta
memasukkan amblesan tanah, perubahan
tanah akibat intrusi air laut serta banyak hal _________. 2008. 12 Buku Petunjuk Teknis
yang peneliti tidak kaji sehingga kedepannya Perencanaan Wilayah Pesisir dan Laut :
penelitian yang bersifat sama akan Jakarta
memberikan pemahaman yang beragam.
Diposaptono, Subandono dkk. 2007. Hidup
Ucapan Terima Kasih Akrab dengan Gempa dan Tsunami. DKP :
Jakarta
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
lembaga yang telah memberikan data dan _________. 2008. Renzon Berbasis Mitigasi
informasi yang Pemerintah Kota Makassar, (Bahan Presentase Zonasi Wilayah Pesisir
BPN, LANTAMAL IV, BMKG, dan lainnya. dan Pulau-pulau Kecil). DKP: Jakarta
Terima kasih juga kepada Pak Jamaluddin
Jahid sebagai Ketua Jurusan Perencanaan Hamka. 1988. Tafsir Al Quran Al-Azhar. PT.
Kota dan Wilayah UIN Alauddin Makassar, Pustaka Panjimas: Jakarta
Bapak Agus Salim dan Bapak Nursyam telah
membantu membimbing para penulis dalam Katsir, Ibnu. 1988. Terjemah Singkat Tafsir
makalah ini, Profesor Amran yang telah Ibnu Katsir. PT. Bina Ilmu: Surabaya
bersedia untuk berdiskusi dan teman-teman
dan keluarga yang tidak dapat disebutkan satu Latief, Hamzah dkk. 2008. Zonasi Wilayah
per satu. Pesisir Berbasis Mitigasi (Bahan Presentase
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil).
Daftar Pustaka
Jakarta
Al Quranul Karim. 1989. Al-Quran dan
Terjemahannya. Departemen Agama Modul Sosialisasi Tata Ruang Laut P3K. 2004.

Adisasmita, Rahardjo. 2008. Kawasan Nasution, S. 2009. Metode Research. Bumi


Pembangunan Semeja. Graha Ilmu : Aksara: Jakarta
Yogyakarta
Permen 16 Tahun 2008 Tentang Konservasi di
_________, Rahardjo. 2008. Pembangunan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kelautan dan Kewilyahan. Graha Ilmu :
Yogyakarta Permen 17 Tahun 2008 Tentang Perencanaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Budiharsono, Sugeng. 2005. Teknik Analisis
Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. Pradadimara, Dias. 2004. (Draft Pertama: The
Pradnya Paramita : Jakarta 1st International Conference on Urban
History) Penduduk Kota, Warga Kota,
Dahuri, Rokhmin dkk. 2008. Pengelolaan Sejarah Kota: Kisah Makassar. Surabaya
Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Terpadu. Pradnya Paramita : Jakarta Rais, Jacub dkk. 2004. Menata Ruang Laut
Terpadu. Pradnya Paramita: Jakarta
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002.
Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan Strauss, Anselm & Corbin, Juliet. 2009. Dasar-
Pulau-Pulau Kecil: Jakarta dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012 | 99


Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Sea Level Rise (Kenaikan Muka Air Laut) Studi Kasus Kawasan Kota
Lama Makassar

Sudjana, Nana. 1991. Tuntunan Penyusunan


Karya Ilmiah. Sinar Baru: Bandung

Taufiq, Tuhana. 2007. Mitigasi Bencana


Gempa dan Tsunami. Global Pustaka Utama:
Yogyakarta

Teuween. D & Doorn. H. 2006. The Conquest


Of The Dutch 1956-1800. Holland

Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai.


Beta Offset: Yogyakarta

UU 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan


Bencana

UU 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan


Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

100 | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1 Juli 2012

You might also like