Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Oscar Wiradi Putera
11 2015 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan diastolic 90 mmHg ( Smeltzer, 2001).
Menurut Price (2005)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi yang artinya
tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah
suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi
lain yang kompleks dan saling berhubungan (Sani, 2008).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara
kronis dan persisten dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas
90 mmHg.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara mereka
menderita hipertensi essensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya.
Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi
sekunder). ( Smeltzer, 2001).
2
3. Melihat bagaimana fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga dalam mendukung
penyembuhan pasien
4. Evaluasi terapi dalam rangka pengobatan pasien
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
LAPORAN KASUS
3
I. Identitas Pasien :
Nama : Tn. Karso
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Ketua RT
Pendidikan : SD
Alamat : Desa Srijaya
Telepon :-
4
III. Psikologis Keluarga :
Kebiasaan buruk : Tidak ada
Pengambilan keputusan : Bapak
Ketergantungan obat : Obat Hipertensi
Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas
Pola rekreasi : Baik
V. Spiritual Keluarga :
Ketaatan beribadah : Baik
Keyakinan tentang kesehatan : Cukup
5
VI. Keadaan Sosial Keluarga
Tingkat pendidikan : Sedang
Hubungan antar aggota keluarga : Baik
Hubungan dengan orang lain : Baik
Kegiatan organisasi sosial : Baik
Keadaan ekonomi :Sedang
1 2
3 4
No Nama Hub Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan Keadaan Imunisasi K Keterangan
kesehatan
dgn KK gizi B
1 Tn. KK 40 th Tamat SD Ketua RT Islam Baik Baik Lupa - -
Karso
2 Ny. Istri 36 th Tamat SD Ibu Rumah Islam Baik Baik Lupa + -
Suryati Tinggi
3 Aziz Anak 20 th SMP Penjaga Islam Baik Baik Lengkap - -
warung
4 Annisa Anak 19 th SMP Ibu rumah Islam Baik Baik Lengkap - -
tangga
X. Keluhan Tambahan :
Tidak ada
6
Pasien mengaku tidak meminum obat darah tingginya dengan teratur. Setelah ditensi
sekarang tekanan darah pasien adalah 150/90 mmHg. Pasien memiliki riwayat darah
tinggi pada keluarga yaitu pada ayah pasien dan pasien senang mengonsumsi jeroan dan
makanan asin serta pasien sudah merokok selama 17 tahun.
7
XVII. Prognosis :
Penyakit : bonam
Keluarga : bonam
XVIII. Resume
Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 30 Agustus 2017,
didapatkan bahwa pasien adalah penderita Hipertensi grade I. Pasien belum memiliki
pengetahuan yang baik tentang penyakitnya dan pola hidupnya bisa dikatakan kurang
sehat seperti kurang olahraga dan minum obat secara tidak teratur. Rumah pasien
tergolong rumah yang kurang sehat dengan ventilasi rumah yang masih kurang dan udara
dalam ruangan terasa pengap. Pada pasien hipertensi, perlu dilakukan pencegahan
sekunder untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul dengan minum obat secara
teratur, kontrol tekanan darahnya secara rutin minimal 1 minggu sekali dan olahraga
secara teratur, tetap mempertahankan pola makan sehat dan melakukan hal-hal yang
terdapat dalam perilaku hidup sehat.
Sedangkan keluarga pasien sebagai kelompok berresiko tinggi, dianjurkan untuk
berperilaku hidup sehat sedini mungkin dan mengontrol tekanan darah secara teratur dan
hidup dengan pola makan yang sehat.
8
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut teori Blum, didapatkan bahwa kesehatan manusia terdiri beberapa unsur yang
saling berinteraksi dan saling terkait secara hirarkis yaitu lingkungan, pelayanan kesehatan,
perilaku dan keturunan.
Dari hasil kunjungan rumah pada penderita hipertensi grade I, pasien mengatakan bahwa
semua keluarga nya sehat dan tidak ada yang menderita tekanan darah tinggi. Pasien memiliki
pola makan yang sehat seperti sayur-sayuran walaupun jarang dan selalu mengkomsumsi ikan
dan jarang mengkomsumsi daging namun makannya tidak teratur. Beliau teratur minum obat
hipertensi dan setiap seminggu sekali datang ke puskesmas untuk mengecek tekanan darahnya.
Selain itu jika dilihat dari hasil kunjungan rumah pasien, didapatkan bahwa tempat tinggal
pasien, terdapat ventilasi, pencahayaan di dalam rumah baik serta kebersihan didalam rumah
tergolong baik hanya saja ada dibagian dapur tidak ada ventilasi dan sangat berdekatan dengan
kamar mandi dan jamban, serta penerangannya kurang. Pembuangan sampah ditempat tinggal
pasien cukup. Namun saluran air di depan rumah nya buntu dan terdapat banyak sampah.
Klasifikasi Hipertensi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat I, dan derajat II.1
Etiologi
9
Pada 90-95% orang mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi esensial)
yang sebabnya tidak diketahui yang ditingkatkan oleh gaya hidup yang kurang aktif,
merokok, berat badan berlebih, diet tinggi lemak, konsumsi alcohol dan stress.2 Pada 5-
10% orang (hipertensi sekunder) mempunyai penyakit lain yang mendasari menyebabkan
tingginya tekanan darah dan memerlukan pengobatan segera.2
Terdapat faktor-faktor risiko yang berperan dalam hipertensi. Faktor resiko yang
dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor Faktor yang dapat diubah termasuk gaya hidup, antara lain
:
Merokok
Usia > 45 tahun pada pria dan >55 tahun pada wanita
10
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 30 Agustus 2017, Pasien
memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya sehingga melakukan pola makan yang
kurang sehat dan tidak minum obat secara teratur. Rumah pasien tergolong rumah yang tidak
sehat dilihat dari kurangnya ventilasi rumah.Karena pasien sudah menderita tekanan darah tinggi
pasien disarankan untuk melakukan pencegahan sekunder untuk mencegah komplikasi yang
dapat timbul dengan minum obat secara teratur, kontrol tekanan darahnya secara rutin minimal 1
minggu sekali di puskesmas maupun diklinik dan olahraga secara teratur, Sedangkan keluarga
pasien, dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat sedini mungkin dan mengontrol tekanan darah
secara teratur dan hidup dengan pola makan yang sehat. Untuk mencapai kesehatan yang
menyeluruh hendaknya didukung pula oleh kondisi rumah yang tetap sehat, oleh karena itu
pasien disarankan untuk menjaga kebersihan rumah.
4.2 Saran
Pada penderita Hipertensi, untuk melakukan pola hidup yang sehat, agar tekanan darah
tetap stabil yaitu dengan cara mengontrol makanan yang dikonsumsi, istirahat yang cukup dan
teratur minum obat antihipertensi dan selalu di kontrol tekanan darahnya dengan datang ke
Puskesmas terdekat. Begitu juga dengan keluarga pasien yang beresiko. Dan untuk mencapai
kesehatan yang menyeluruh yaitu dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan baik itu didalam
maupun diluar rumah.
11
Lampiran
Daftar Pustaka
12
1. Yogiantoro, Mohammad. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi V Jilid III. Jakarta : Interna Publishing, 2009.
2. Perhimpunan Hipertensi Indonesia. Konsesus Penatalaksanaan Hipertensi Dengan
Modifikasi Gaya Hidup. Jakarta : InaSH, 2011.
13