You are on page 1of 13

Laporan Family Folder

Puskesmas Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang


Periode 7 Agustus 2017 2 September 2017

Disusun oleh:
Oscar Wiradi Putera
11 2015 104

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Karawang, September 2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan diastolic 90 mmHg ( Smeltzer, 2001).
Menurut Price (2005)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi yang artinya
tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah
suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi
lain yang kompleks dan saling berhubungan (Sani, 2008).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara
kronis dan persisten dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas
90 mmHg.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara mereka
menderita hipertensi essensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya.
Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi
sekunder). ( Smeltzer, 2001).

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dari kasus ini adalah:


1. Faktor resiko apa saja yang ditemukan pada pasien
2. Adanya hubungan antara penyakit hipertensi terhadap pola makan

2
3. Melihat bagaimana fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga dalam mendukung
penyembuhan pasien
4. Evaluasi terapi dalam rangka pengobatan pasien

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah:


1. Mengetahui dan memahami betul tentang penyakit hipertensi itu sendiri, sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan berdasarkan pendekatan kedokteran
keluarga, dengan mengikutsertakan pasien dan keluarga.
2. Mengetahui adanya hubungan antara riwayat keluarga (riwayat biologis, psikologis,
lingkungan/keadaan rumah, spiritual, sosial, kultural keluarga) terhadap penyakit pasien
(hipertensi)
3. Mengetahui sikap, pengetahuan, serta pengobatan yang dilakukan keluarga terhadap
pasien.
4. Untuk memenuhi tugas Family Folder pada ilmu kepaniteraan community medicine.

1.3 Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari kunjungan ke rumah pasien antara lain :


1. Meningkatkan sikap, perilaku, dan pengetahuan pasien dan keluargannya terhadap
hipertensi dan pengobatannya.
2. Mengenali gejala dini dan tanda-tanda bahaya dari penyakit tersebut, serta memanfaatkan
potensi pasien dan keluargannya dalam menanggulangi masalah yang timbul.
3. Meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien
4. Meningkatkan hubungan dokter pasien

LAPORAN KASUS

Puskesmas : Kecamatan Tirtajaya


Tanggal kunjungan : 30 Agustus 2017

3
I. Identitas Pasien :
Nama : Tn. Karso
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Ketua RT
Pendidikan : SD
Alamat : Desa Srijaya
Telepon :-

II. Riwayat Biologis Keluarga :


Keadaan kesehatan sekarang : Sedang
Kebersihan perorangan : Baik
Penyakit yang sering diderita : Pusing
Penyakit keturunan : Tidak ada
Penyakit kronis/menular : Tidak ada
Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
Pola makan : Sedang
Pola istirahat : Sedang
Jumlah anggota keluarga : 4 orang

4
III. Psikologis Keluarga :
Kebiasaan buruk : Tidak ada
Pengambilan keputusan : Bapak
Ketergantungan obat : Obat Hipertensi
Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas
Pola rekreasi : Baik

IV. Keadaan Rumah /lingkungan :


Jenis bangunan : Permanen
Lantai rumah : Keramik
Luas rumah : 5m x 7m =35 m2
Penerangan : Kurang
Kebersihan : Kurang
Ventilasi : Kurang
Dapur : Ada
Jamban keluarga : Ada
Sumber air minum : Air tanah
Sumber pencemaran : Ada
Sistem pembuangan air limbah : Tidak ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
Sanitasi lingkungan : Sedang

V. Spiritual Keluarga :
Ketaatan beribadah : Baik
Keyakinan tentang kesehatan : Cukup

5
VI. Keadaan Sosial Keluarga
Tingkat pendidikan : Sedang
Hubungan antar aggota keluarga : Baik
Hubungan dengan orang lain : Baik
Kegiatan organisasi sosial : Baik
Keadaan ekonomi :Sedang

VII. Kultural Keluarga


Adat yang berpengaruh : Jawa
Lain lain : Tidak ada

VIII. Daftar anggota keluarga

1 2

3 4
No Nama Hub Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan Keadaan Imunisasi K Keterangan
kesehatan
dgn KK gizi B
1 Tn. KK 40 th Tamat SD Ketua RT Islam Baik Baik Lupa - -
Karso
2 Ny. Istri 36 th Tamat SD Ibu Rumah Islam Baik Baik Lupa + -
Suryati Tinggi
3 Aziz Anak 20 th SMP Penjaga Islam Baik Baik Lengkap - -
warung
4 Annisa Anak 19 th SMP Ibu rumah Islam Baik Baik Lengkap - -
tangga

IX. Keluhan Utama :


Nyeri kepala

X. Keluhan Tambahan :
Tidak ada

XI. Riwayat Penyakit sekarang :


Pasien mengaku pertama kali datang ke puskesmas Tirtajaya 2 tahun yang lalu karena
keluhan rasa kencang di belakang kepala.Rasa kencang dan nyeri kepala dirasakan pasien
sejak 2 tahun yang lalu. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah oleh
petugas di Puskesmas dan didapatkan tekanan darahnya 160/90 mmHg dan didiagnosa
Hipertensi oleh dokter Puskesmas.

6
Pasien mengaku tidak meminum obat darah tingginya dengan teratur. Setelah ditensi
sekarang tekanan darah pasien adalah 150/90 mmHg. Pasien memiliki riwayat darah
tinggi pada keluarga yaitu pada ayah pasien dan pasien senang mengonsumsi jeroan dan
makanan asin serta pasien sudah merokok selama 17 tahun.

XII. Riwayat penyakit dahulu :


Tidak ada

XIII. Pemeriksaan fisik :


Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Pernapasan : 24 x/menit
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,2C

XIV. Diagnosis Penyakit :


Hipertensi grade I

XV. Diagnosis keluarga :


Tidak ada

XVI. Anjuran penatalaksanaan penyakit :


a. Promotif : Menjelaskan tentang penyakit Hipertensi
b. Preventif :
- Diet rendah garam
- Olah raga teratur
- Menghindari factor resiko : rokok, alcohol, stress
c. Kuratif :
Terapi medikamentosa :
- Amlodipin 1 x 10 mg tab 1 kali sehari
d. Terapi non-medikamentosa :
1. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Harus memperhatikan kebiasaan
makan.
2. Menghindari stress dengan cara menciptakan suasana yang menenangkan bagi
pasien penderita hipertensi.
3. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Anjurkan kepada pasien penderita
hipertensi untuk melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat
selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
4. Berhenti merokok.
e. Rehabilitatif : -

7
XVII. Prognosis :
Penyakit : bonam
Keluarga : bonam

XVIII. Resume

Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 30 Agustus 2017,
didapatkan bahwa pasien adalah penderita Hipertensi grade I. Pasien belum memiliki
pengetahuan yang baik tentang penyakitnya dan pola hidupnya bisa dikatakan kurang
sehat seperti kurang olahraga dan minum obat secara tidak teratur. Rumah pasien
tergolong rumah yang kurang sehat dengan ventilasi rumah yang masih kurang dan udara
dalam ruangan terasa pengap. Pada pasien hipertensi, perlu dilakukan pencegahan
sekunder untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul dengan minum obat secara
teratur, kontrol tekanan darahnya secara rutin minimal 1 minggu sekali dan olahraga
secara teratur, tetap mempertahankan pola makan sehat dan melakukan hal-hal yang
terdapat dalam perilaku hidup sehat.
Sedangkan keluarga pasien sebagai kelompok berresiko tinggi, dianjurkan untuk
berperilaku hidup sehat sedini mungkin dan mengontrol tekanan darah secara teratur dan
hidup dengan pola makan yang sehat.

8
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut teori Blum, didapatkan bahwa kesehatan manusia terdiri beberapa unsur yang
saling berinteraksi dan saling terkait secara hirarkis yaitu lingkungan, pelayanan kesehatan,
perilaku dan keturunan.
Dari hasil kunjungan rumah pada penderita hipertensi grade I, pasien mengatakan bahwa
semua keluarga nya sehat dan tidak ada yang menderita tekanan darah tinggi. Pasien memiliki
pola makan yang sehat seperti sayur-sayuran walaupun jarang dan selalu mengkomsumsi ikan
dan jarang mengkomsumsi daging namun makannya tidak teratur. Beliau teratur minum obat
hipertensi dan setiap seminggu sekali datang ke puskesmas untuk mengecek tekanan darahnya.
Selain itu jika dilihat dari hasil kunjungan rumah pasien, didapatkan bahwa tempat tinggal
pasien, terdapat ventilasi, pencahayaan di dalam rumah baik serta kebersihan didalam rumah
tergolong baik hanya saja ada dibagian dapur tidak ada ventilasi dan sangat berdekatan dengan
kamar mandi dan jamban, serta penerangannya kurang. Pembuangan sampah ditempat tinggal
pasien cukup. Namun saluran air di depan rumah nya buntu dan terdapat banyak sampah.

Klasifikasi Hipertensi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)

klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat I, dan derajat II.1

Klasifikasi Tekanan Darah


Klasifikasi Tekanan Darah
Menurut JNC 7TDD (mmHg)
TDS (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120 139 80 89
Hipertensi derajat 1 140 159 90 99
Hipertensi derajat 2 >160 >100

Etiologi

9
Pada 90-95% orang mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi esensial)
yang sebabnya tidak diketahui yang ditingkatkan oleh gaya hidup yang kurang aktif,
merokok, berat badan berlebih, diet tinggi lemak, konsumsi alcohol dan stress.2 Pada 5-
10% orang (hipertensi sekunder) mempunyai penyakit lain yang mendasari menyebabkan
tingginya tekanan darah dan memerlukan pengobatan segera.2
Terdapat faktor-faktor risiko yang berperan dalam hipertensi. Faktor resiko yang
dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor Faktor yang dapat diubah termasuk gaya hidup, antara lain
:
Merokok

Kurang aktivitas fisik

Kelebihan berat badan

Diet tinggi lemak

Asupan garam berlebih

Konsumsi alcohol berlebih

Faktor Faktor yang tidak dapat diubah, antara lain :


Riwayat keluarga dengan hipertensi

Usia > 45 tahun pada pria dan >55 tahun pada wanita

Etnik / suku bangsa

10
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 30 Agustus 2017, Pasien
memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya sehingga melakukan pola makan yang
kurang sehat dan tidak minum obat secara teratur. Rumah pasien tergolong rumah yang tidak
sehat dilihat dari kurangnya ventilasi rumah.Karena pasien sudah menderita tekanan darah tinggi
pasien disarankan untuk melakukan pencegahan sekunder untuk mencegah komplikasi yang
dapat timbul dengan minum obat secara teratur, kontrol tekanan darahnya secara rutin minimal 1
minggu sekali di puskesmas maupun diklinik dan olahraga secara teratur, Sedangkan keluarga
pasien, dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat sedini mungkin dan mengontrol tekanan darah
secara teratur dan hidup dengan pola makan yang sehat. Untuk mencapai kesehatan yang
menyeluruh hendaknya didukung pula oleh kondisi rumah yang tetap sehat, oleh karena itu
pasien disarankan untuk menjaga kebersihan rumah.

4.2 Saran

Pada penderita Hipertensi, untuk melakukan pola hidup yang sehat, agar tekanan darah
tetap stabil yaitu dengan cara mengontrol makanan yang dikonsumsi, istirahat yang cukup dan
teratur minum obat antihipertensi dan selalu di kontrol tekanan darahnya dengan datang ke
Puskesmas terdekat. Begitu juga dengan keluarga pasien yang beresiko. Dan untuk mencapai
kesehatan yang menyeluruh yaitu dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan baik itu didalam
maupun diluar rumah.

11
Lampiran

Daftar Pustaka

12
1. Yogiantoro, Mohammad. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi V Jilid III. Jakarta : Interna Publishing, 2009.
2. Perhimpunan Hipertensi Indonesia. Konsesus Penatalaksanaan Hipertensi Dengan
Modifikasi Gaya Hidup. Jakarta : InaSH, 2011.

13

You might also like