You are on page 1of 11

EduChemia Vol.1, No.

1, Januari 2016
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MULTI LEVEL


REPRESENTASI MAHASISWA TINGKAT I PADA
KONSEP REAKSI REDOKS
Indah Langitasari

Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

E-mail: indahlangitasari@untirta.ac.id

Abstract: Analysis of students initial ability before teaching the chemistry concept are very
important to determine the correct techniques in learning concept. The objectives of this
study was to identify the first year students initial ability to describe and explain redox
reactions concept using macroscopic, submicroscopic and symbolic representation. This
study applies pre-experimental research design involving a group of subjects. The diagnostic
instrument consists of 15 items two-tier multiple choice and 2 items essay. Data were
analyzed descriptively by tabulating students answers of each question. The results showed
that the first year students initial understanding to the redox reactions concept was very low.
Students have not been able to describe and explain the observed redox reactions
(macroscopic) in terms of the atoms, molecules and ions that were involved in the reactions.
This results also indicated the first year students symbolic and microscopic understanding
very limited and only 2.9 % of students were able to make the connection between
macroscopic observations, symbolic and submicroscopic representation .
Keywords: Initial ability, Redox reaction, Multiple levels of representation

Abstrak: Analisis tingkat pemahaman awal mahasiswa sebelum mengajarkan konsep kimia
sangat penting agar dapat menentukan teknik yang tepat dalam pembelajaran konsep.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan awal mahasiswa tingkat I dalam
mendeskripsikan dan menjelaskan konsep reaksi redoks menggunakan representasi
makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
pra-eksperimental dengan melibatkan satu kelompok subjek. Instrumen tes terdiri dari 15
soal two tier dan 2 soal essay. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan
mentabulasikan jawaban mahasiswa untuk masing-masing item soal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemahaman awal mahasiswa tingkat I terhadap konsep reaksi redoks
masih tergolong sangat rendah. Mahasiswa belum mampu mendeskripsikan dan menjelaskan
hasil pengamatan reaksi redoks (makroskopik) dalam bentuk atom, molekul, dan ion yang
terlibat dalam reaksi. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman simbolik dan
submikroskopik mahasiswa tingkat I masih sangat terbatas dan hanya 2,9% mahasiswa yang
mampu membuat hubungan antara pengamatan makroskopik, representasi simbolik dan
gambaran submikroskopik.
Kata kunci: Kemampuan awal, Reaksi redoks, Multi level representasi

14
Analisis Kemapuan Awal Multi Level representasi 15

PENDAHULUAN jika hanya dijelaskan dengan representasi

Pemahaman kimia membutuhkan simbolik saja. Representasi simbolik

kemampuan berfikir menggunakan tiga merupakan mediator antara representasi

level representasi yang berbeda tapi saling makroskopik dan submikroskopik (Taber,

berhubungan yaitu makroskopik, 2009). Oleh karena itu, representasi

submikroskopik, dan simbolik. submikroskopik dan simbolik keduanya

Representasi makroskopik merupakan dibutuhkan untuk menjelaskan fenomena

level konkret yang mendeskripsikan makroskopik, sehingga penjelasan

pengamatan nyata terhadap fenomena terhadap konsep kimia menjadi lebih

kimia yang terjadi, termasuk fenomena lengkap dan bermakna. Pentingnya

kimia yang terjadi pada kehidupan sehari- menggunakan tiga level representasi dalam

hari (seperti: perubahan warna, perubahan pembelajaran kimia adalah untuk

pH larutan, serta pembentukan gas dan membantu peserta didik belajar kimia

endapan dalam reaksi kimia). Representasi dengan lebih bermakna dan mengingat

submikroskopik merupakan level abstrak konsep-konsep kimia dengan lebih mudah

yang mendeskripsikan proses kimia yang (Tuysuz, et al, 2011).

manyangkut interaksi atom, molekul dan Mahasiswa jurusan pendidikan kimia

ion (Johnstone 1982 dalam sebagai calon pendidik kimia harus

Chandrasegaran, et al. 2007). Sementara memiliki kemampuan menjelaskan dan

itu, representasi simbolik merupakan mendeskripsikan berbagai konsep kimia

bahasa kimia yang berupa simbol-simbol menggunakan tiga level representasi.

yang mewakili sifat dan perilaku dari zat- Mahasiswa juga harus mampu

zat kimia dan proses kimia yang menghubungkan satu bentuk representasi

digunakan untuk memberikan penjelasan ke bentuk representasi yang lain untuk

pada tingkat molekuler (Talanquer, 2011) memperoleh pemahaman kimia yang lebih

Representasi makroskopik, baik. Ainsworth (1999) dalam deventak,

submikroskopik dan simbolik, ketiganya et.al. (2009), mengungkapkan bahwa

saling melangkapi dalam menjelaskan untuk dapat mencapai pengetahuan yang

fenomena kimia. Penjelasan terhadap lebih baik dari konsep sains, peserta didik

fenomena kimia tidak akan bisa dipahami harus bisa menterjemahkan satu

dengan baik jika hanya menggunakan satu representasi ke representasi yang lain dan

atau dua level representasi saja. Fenomena menghubungkan pengetahuan ini dalam

makroskopik yang diamati tidak cukup proses mempresentasikan pengetahuan

e-ISSN 2502-4787
16 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Langitasari

ilmiah. Sebagai contoh adalah ketika ketiga level representasi dalam


mempelajari materi reaksi redoks maka menjelaskan konsep-konsep kimia
perlu melibatkan representasi sehingga pemahaman yang diperoleh
makroskopik, submikroskopik, dan mahasiswa hanya sebatas permukaannya
simbolik serta hubungan ketiganya. Materi saja. Oleh karena itu, perlu dirancang
reaksi redoks sudah dipelajari oleh strategi pembelajaran yang tepat dalam
mahasiswa tingkat I ketika duduk di mengajarkan konsep-konsep kimia di
sekolah menengah atas. Di perguruan perguruan tinggi dimana mahasiswa dapat
tinggi konsep reaksi redoks diajar kembali berlatih dan belajar konsep kimia dengan
pada mata kuliah kimia dasar. Reaksi melibatkan tiga level representasi. Faktor
redoks merupakan salah satu konsep kimia lain yang harus dipertimbangkan dalam
yang terbilang sulit dipahami karena menentukan strategi pembalajaran adalah
sebagai besar melibatkan konsep-konsep kemampuan awal mahasiswa. Kemampuan
yang bersifat abstrak. Penelitian awal mahasiswa dalam menjelaskan dan
menunjukkan bahwa reaksi redoks mendeskripsikan konsep-konsep kimia
merupakan materi yang sulit dipahami menggunakan tiga level representasi
karena melibatkan konsep-konsep yang sangat menentukan keberhasilan belajar
abstrak, sehingga peserta didik sering kimia di perguruan tinggi.
mengalami kesulitan dan bahkan Kemampuan awal mahasiswa adalah
kesalahan konsep dalam mempelajari kemampuan atau pemahaman yang sudah
materi tersebut (Jong, 1995). dimiliki mahasiswa yang dapat diperoleh
Salah satu faktor penyebab kesulitan dari hasil belajar terdahulu sebelum
mahasiswa ketika mempelajari reaksi menempuh kegiatan belajar di perguruan
redoks adalah kurangnya kemampuan tinggi. Kemampuan awal mahasiswa
menggunakan dan menghubungkan tiga merupakan bekal awal mahasiswa untuk
level representasi dalam mendeskripsikan mempelajari konsep-konsep yang sama
serta memecahkan masalah yang berkaitan tetapi lebih mendalam atau konsep-konsep
dengan reaksi redoks. Hal ini terjadi lain yang berhubungan. Kemampuan awal
karena sejak awal mahasiswa belajar kimia mahasiswa dapat diketahui salah satunya
di sekolah menengah atas tidak dibiasakan dengan melakukan tes awal sebelum
menggunakan tiga level representasi. pembelajaran. Berdasarkan hasil tes
Sebagai akibatnya, mahasiswa seringkali pemahaman awal tersebut dapat diketahui
mengalami kesulitan menghubungkan tentang konsep yang sudah tertanam dalam

e-ISSN 2502-4787
Analisis Kemapuan Awal Multi Level representasi 17

memori mahasiswa dan untuk mendeteksi kuliah Kimia Dasar I di semester ganjil
adanya kesalahan konsep. Dengan tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 34
mengetahui kemampuan awal mahasiswa, mahasiswa. Instrumen tes pemahaman
maka dapat dirancang suatu strategi awal reaksi redoks terdiri dari 15 soal two
pembelajaran yang tepat untuk tier dan 2 soal essay. Soal essay berupa
mengajarkan konsep, memperbaiki penulisan persamaan reaksi redoks.
kesalahan konsep ataupun untuk Instrumen tes yang digunakan mengadopsi
memperkuat konsep yang sudah ada. instrumen penelitian yang sudah pernah
Penelitian ini bertujuan untuk digunakan oleh Langitasari (2014) yang
mengetahui kemampuan awal mahasiswa sudah teruji dan valid.
dalam menjelaskan konsep reaksi redoks
menggunakan tiga level representasi. Tabel 1. Distribusi Konsep pada Instrumen Tes
Reaksi Redoks
Melalui analisis pemahaman awal ini akan
Konsep Reaksi No Representasi
dapat diketahui bagaimana kemampuan Redoks Soal
Reaksi redoks netral 1 Makroskopik;
representasi mahasiswa pada konsep reaksi (Reaksi Zn dan Submikroskopik;
larutan CuSO4 ) Simbolik
redoks, seberapa dalam pemahaman
Reaksi redoks 6 Makroskopik;
mahasiswa terhadap reaksi redoks dan suasana asam Submikroskopik;
(reaksi larutan H2 O2 Simbolik
kemamapuan mahasiswa menghubungkan
dengan larutan KI
satu bentuk representasi ke bentuk suasana asam)
Reaksi redoks 12 Makroskopik;
representasi lainnya dalam menjelaskan suasana basa (reaksi Submikroskopik;
konsep-konsep reaksi redoks. Hasil dari larutan KmnO4 Simbolik
dengan larutan KI
penelitian ini nantinya dapat dijadikan suasana basa)
Bilangan oksidasi 2, 8, Submikroskopik;
sebagai dasar untuk menentukan strategi 14 Simbolik
pembelajaran dalam mengajarkan konsep Persamaan reaksi 7, 13 Submikroskopik;
redoks (Essay) Simbolik
reaksi redoks di perguruan tinggi.
Identifikasi agen 3, 9, Submikroskopik;
pereduksi dan 15 Simbolik
METODE pengoksidasi
Proses transfer 4, 10, Submikroskopik;
Penelitian ini menggunakan desain electron 16 Simbolik

penelitian pra-eksperimental dengan Penentuan Hasil 5, 11, Makroskopik;


reaksi redoks 17 Submikroskopik;
melibatkan satu kelompok subjek. Subjek Simbolik

penelitian adalah mahasiswa Jurusan


Tujuh belas item soal yang digunakan
Pendidikan Kimia Universitas Sultan
mencakup empat konsep reaksi redoks
Ageng Tirtayasa yang menempuh mata

e-ISSN 2502-4787
18 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Langitasari

yaitu proses transfer elektron; bilangan Tabel 2. Persentase Jawaban Mahasiswa untuk
Soal-soal Reaksi Redoks Netral
oksidasi; penentuan oksidator dan
No Pilihan Pilihan Alasan (% )
reduktor; serta penulisan persamaan reaksi Soal Konten (1) (2) (3) (4)
Total

redoks. Keempat konsep tersebut dikemas 1 A - 5,9 38,2 2,9 47,1


B - 20,6 - 2,9 23,5
dalam tiga kelompok reaksi redoks yaitu C - - 11,8 2,9* 14,7
D 8,8 2,9 2,9 - 14,7
reaksi redoks netral, reaksi redoks suasana 2 A 11,8 - - - 11,8
B - - 5,9 - 5,9
asam dan reaksi redoks suasana basa. C - - - - 0,0
D 2,9 76,5* 2,9 - 82,4
Distribusi konsep pada instrumen tes 3 A 32,4* 2,9 2,9 2,9 41,2
reaksi redoks disajikan pada Tabel 1. B 5,9 32,4 2,9 - 41,2
C - 17,6 - - 17,6
Jawaban mahasiswa untuk setiap item D - - - - 0,0
4 A 47,1 5,9 - - 52,9
soal ditabulasi kemudian dianalisis secara B - 2,9 8,8* - 11,8
C 20,6 - 5,9 - 26,5
deskriptif. Analisis deskriptif menjelaskan D 5,9 - - 2,9 8,8
tentang kemampuan mahasiswa tingkat I 5 A 5,9 - - 2,9 8,8
B - 26,5 - 26,5 52,9
dalam menjelaskan dan mendeskripsikan C 2,9 2,9 - 2,9 8,8
D - - - 29,4* 29,4
konsep-konsep reaksi redoks
Ket: * jawaban benar
menggunakan tiga level representasi
dengan mengacu pada persentase jawaban Tabel 2 menunjukkan bahwa hanya
mahasiswa. 2,9% mahasiswa yang menjawab benar
untuk soal nomor 1. Artinya, hanya 2,9%
HASIL DAN PEMBAHASAN mahasiswa yang memahami bahwa
Reaksi Redoks Netral perubahan warna larutan dari biru menjadi
tidak berwarna (representasi makroskopik)
Instrumen tes yang berkaitan dengan
disebabkan karena larutan tembaga(II)
reaksi redoks netral ada 5 soal yaitu nomor
sulfat bereaksi sempurna. Jawaban tersebut
1 sampai 5. Kelima soal tersebut
berhubungan satu dengan yang lain. Pada didukung oleh alasan yang tepat bahwa di
dalam larutan, ion Cu2+ memberikan
soal nomor 1 diberikan reaksi redoks
warna biru dan ketika warna larutan
netral yaitu reaksi serbuk Zn dan larutan
memudar dan berubah menjadi tidak
CuSO 4 , dan diikuti dengan soal nomor 2
berwarna berarti sudah tidak ada lagi ion
sampai 5 yang masih berkaitan dengan
reaksi tersebut. Persentase jawaban Cu2+ di dalam larutan karena digantikan
oleh ion Zn2+ yang menyebabkan larutan
mahasiswa untuk masing-masing item soal
tidak berwarna. Pada Tabel 2 juga dapat
reaksi redoks netral diberikan pada Tabel
diketahui bahwa 76,5% mahasiswa mampu
2.

e-ISSN 2502-4787
Analisis Kemapuan Awal Multi Level representasi 19

menentukan perubahan bilangan oksidasi menunjukkan bahwa hanya 20,6 %


(representasi simbolik) dengan tepat, mahasiswa yang dapat menjawab benar
hanya 32,4% yang mampu menentukan untuk soal nomor 6. Mahasiswa tersebut
agen pereduksi (representasi memahami bahwa terbentuknya larutan
submikroskopik dan simbolik), hanya coklat (representasi makroskopik)
8,8% yang dapat menjelaskan proses dikarenakan adanya molekul-molekul I2 di
transfer elektron (representasi dalam larutan sebagai hasil reaksi
submikroskopik) dan hanya 29,4% yang (representasi simbolik dan
dapat mendeskripsikan gambaran submikroskopik).
submikroskopik larutan hasil reaksi. Nilai
persentase antar item soal yang berbeda- Tabel 3. Persentase Jawaban Mahasiswa untuk
Soal-soal Reaksi Redoks Suasana Asam
beda menunjukkan bahwa pemahaman
No Pilihan Pilihan Alasan (% )
representasi mahasiswa masih terpisah Total
Soal Konten (1) (2) (3) (4)
6 A 2,9 11,8 8,8 0,0 23,5
satu dengan yang lainnya. Mahasiswa B - - 2,9 8,8 11,8
belum mampu menghubungkan satu C 2,9 5,9 20,6* 11,8 41,2
D - - - 17,6 17,6
bentuk representasi ke bentuk representasi 8 A - 11,8 5,9 8,8 26,5
B 2,9 14,7 38,2* 8,8 64,7
lainnya dalam menjelaskan konsep reakai C - - 2,9 2,9 5,9
D - 2,9 - - 2,9
redoks netral. 9 A 2,9 - - - 2,9
B - 2,9 - 2,9 5,9
C - - 29,4 2,9 32,4
Reaksi Redoks Suasana Asam D - - 8,8 50,0* 58,8
10 A - - - 2,9 2,9
Instrumen tes berkaitan dengan reaksi B 2,9 5,9 2,9 5,9 17,6
C 17,6 2,9 23,5* 14,7 58,8
redoks suasana asam adalah soal nomor 6 D - - - 20,6 20,6
11 A 2,9 - 2,9 - 5,9
sampai 11. Soal nomor 6, 8, 9, 10, dan 11 B - 8,8 5,9 - 14,7
C - - 2,9 2,9 5,9
berupa two tier dan soal nomor 7 berupa D - 5,9 8,8 58,8* 73,5
soal essay tentang penulisan persamaan Ket: * jawaban benar

reaksi redoks. Keenam soal tersebut


Kemampuan mahasiswa dalam
berhubungan satu dengan yang lain.
menjelaskan proses transfer elektron juga
Persentase jawaban mahasiswa untuk
tergolong masih rendah hanya 23,5%.
masing-masing item soal reaksi redoks
Demikian juga dengan kemampuan
suasana asam diberikan pada Tabel 3.
mahasiswa dalam menuliskan persamaan
Reaksi redoks pada soal nomor 6
reaksi redoks suasana asam dengan benar
adalah reaksi antara larutan H2 O 2 dan
hanya sebesar 38,2% (disajikan pada Tabel
larutan KI dalam suasana asam. Tabel 3

e-ISSN 2502-4787
20 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Langitasari

4). Kesalahan mahasiswa dalam mahasiswa terhadap tiga level representasi


menuliskan persamaan reaksi redoks yang masih terpisah satu dengan yang lainnya.
banyak ditemui adalah kesalahan dalam
menempatkan posisi elektron dan Reaksi Redoks Suasana Basa
menyetarakan jumlah elektron ynag Instrumen tes yang berkaitan dengan
terlibat dalam reaksi. Hal ini menunjukkan reaksi redoks suasana basa adalah soal
bahwa pemahaman representasi nomor 12 sampai 17. Soal nomor 12, 14,
submikrokopik dan simbolik mahasiswa 15, 16 dan 17 berupa two tier dan item 13
masih terbatas. berupa soal essay tentang penulisan
persamaan reaksi redoks. Keenam soal
Tabel 4. Persentase Jawaban Mahasiswa untuk
Persamaan Reaksi Redoks Suasana Asam
tersebut berhubungan satu dengan yang
lain. Persentase jawaban mahasiswa untuk
No Jawaban Benar Penulisan Persamaan
Soal Reaksi Redoks (% ) masing-masing soal reaksi redoks suasana
BO BR BT
7 17,6 11,8 38,2 basa diberikan pada Tabel 5 dan untuk
Ket: BO = benar menuliskan reaksi oksidasi
BR = benar menuliskan reaksi reduksi penulisan reaksi redoks suasana basa
BT = Benar menuliskan reaksi redoks disajikan pada Tabel 6.

Mahasiswa tingkat I juga belum


Tabel 5. Persentase Jawaban Mahasiswa untuk
mampu menggabungkan tiga level Soal-soal Reaksi Redoks Suasana Basa

representasi dalam menjelaskan konsep No Pilihan Pilihan Alasan (% )


Total
Soal Konten (1) (2) (3) (4)
reaksi redoks. Berdasarkan jawaban 12 A - - 2,9 5,9 8,8
mahasiswa diketahui bahwa mahasiswa B - 5,9 - 32,4 38,2
C - 2,9 20,6 8,8 32,4
yang dapat menuliskan persamaan reaksi D - - 5,9 8,8* 14,7
14 A 64,7* - 11,8 - 76,5
antara larutan H2 O2 dan larutan KI dalam B - 5,9 2,9 5,9 14,7
C 2,9 - 2,9 - 5,9
suasan asam, memberikan jawaban salah D - - - - 0,0
15 A 2,9 - 2,9 - 5,9
ketika menjelaskan terbentuknya larutan B - - - 8,8 8,8
coklat sebagai hasil reaksi. Mahasiswa C - - - - 0,0
D - - 82,4* - 82,4
yang mampu menuliskan persamaan reaksi 16 A 26,5* - 14,7 - 41,2
B 2,9 23,5 - 2,9 29,4
redoks dengan benar seharusnya dapat C - 2,9 5,9 - 8,8
D - 11,8 - 8,8 20,6
menjelaskan perubahan warna larutan 17 A 8,8 - - - 8,8
selama reaksi dan sebaliknya. Keadaan ini B - 2,9 - 2,9 5,9
C - 50,0 29,4* 2,9 82,4
menunjukkan bahwa pemahaman D 2,9 - - - 2,9
Ket: * jawaban benar

e-ISSN 2502-4787
Analisis Kemapuan Awal Multi Level representasi 21

Tabel 6. Persentase Jawaban Mahasiswa untuk representasi submikroskopik dan simbolik


Persamaan Reaksi Redoks Suasana Basa
mahasiswa masih terbatas.
No Soal Jawaban Benar Penulisan Persamaan
Reaksi Redoks (% ) Berdasarkan distribusi jawaban
BO BR BT mahasiswa yang dirangkum pada Tabel 7,
13 0,0 2,9 32,4
Ket: BO = benar menuliskan reaksi oksidasi diketahui bahwa dari 34 mahasiswa hanya
BR = benar menuliskan reaksi reduksi
BT = Benar menuliskan reaksi redoks 1 mahasiswa yang mampu menggunakan
tiga level representasi dengan baik dalam
Reaksi redoks pada soal nomor 12 menjelaskan konsep reaksi redoks. Artinya
adalah reaksi antara larutan KMnO 4 dan hanya 2,9% mahasiswa yang mampu
larutan KI dalam suasana basa. Tabel 5 berfikir majemuk dan dapat
menunjukkan bahwa hanya 8,8 % menghubungkan satu bentuk representasi
mahasiswa yang dapat menjawab benar ke bentuk representasi lain dalam
untuk soal nomor 12. Artinya hanya 8,8% memberikan penjelasan konsep reaksi
mahasiswa yang dapat menjelaskan redoks.
perubahan warna larutan dari ungu
menjadi tidak berwarna (representasi Tabel 7. Persentase Mahasiswa yang Mampu
Menjawab Benar untuk Semua Soal
makroskopik). Mahasiswa tersebut
Reaksi Redoks Jumlah Persentase
memahami bahwa ion-ion MnO4 - yang Mahasiswa (% )
Reaksi redoks netral 1 2,9
memberi warna ungu pada larutan telah Reaksi redoks 1 2,9
suasana asam
tereduksi menjadi MnO 2 yang tidak larut
Reaksi redoks 1 2,9
-
dan di dalam larutan terdapat ion IO 3 yang suasana basa

menyebabkan larutan hasil reaksi tidak


Rendahnya kemampuan representasi
berwarna. Pada Tabel 5 juga terlihat
mahasiswa dalam menjelaskan konsep
bahwa pemahaman submikroskopik siswa
reaksi redoks dikarenakan sejak awal
dalam menjelaskan proses transfer
mahasiswa belajar kimia di sekolah
elektron hanya sebesar 26,5%. Demikian
menengah atas tidak dibiasakan
juga dengan kemampuan mahasiswa
menggunakan tiga level representasi.
dalam menuliskan persamaan reaksi
Penyajian konsep reaksi redoks di sekolah
(representasi simbolik) antara larutan
menengah atas pada umumnya hanya
KMnO4 dan larutan KI dalam suasana basa
melibatkan level makroskopik dan
dengan benar hanya sebesar 32,4%
simbolik saja, sedangkan level
(disajikan pada Tabel 6). Data ini
submikroskopik cenderung diabaikan.
menunjukkan bahwa kemampuan

e-ISSN 2502-4787
22 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Langitasari

Penjelasan terhadap konsep reaksi redoks mengintegrasikan level makroskopik,


tidak akan bisa dipahami dengan baik jika submikroskopik, dan simbolik dalam
hanya menggunakan level makroskopik mengajarkan konsep kimia, tetapi bergerak
dan simbolik saja. Hal ini dikarenakan diantara ke tiga level representasi tersebut
sebagian besar konsep reaksi redoks tanpa menghubungkannya (Gabel, 1993).
bersifat abstrak, sehingga membutuhkan Konsep-konsep reaksi redoks tidak akan
penjelasan pada tingkat partikulat dapat dipahami dengan baik jika
(submikroskopik). Gabel (1993) penjelasannya hanya bergerak dari satu
berdasarkan hasil penelitannya representasi ke representasi lainnya tanpa
menyebutkan bahwa pembelajaran kimia menghubungkannya. Pada dasarnya satu
yang hanya menekankan pada level bentuk representasi merupakan penjelasan
simbolik dan pemecahan masalah untuk representasi lainnya.
menyebabkan peserta didik kesulitan Hasil penelitian ini dapat digunakan
untuk mengembangkan pemahaman sebagai dasar untuk merancang strategi
konseptual dalam kimia. Disamping itu, pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran konsep reaksi redoks yang mengajarkan konsep reaksi redoks di
tidak melibatkan penjelasan pada level perguruan tinggi dengan melibatkan tiga
submikroskopik dapat menyebabkan level representasi. Pentingnya
kesalahan konsep pada peserta didik. Hal menggunakan tiga level representasi
ini sejalan dengan temuan Tasker & adalah agar mahasiswa memperoleh
Dalton (2006) bahwa banyak kesalahan pemahaman yang kuat tentang konsep-
konsep yang terjadi dalam kimia berasal konsep kimia yang kelak akan di ajarkan
dari ketidakmampuan untuk pada anak didiknya. Pemahaman konten
memvisualisasikan struktur dan proses kimia yang kuat akan menjadikan seorang
pada level submikroskopik. pendidik dapat mengeksplor dan
Materi reaksi redoks banyak mengembangkan pembelajaran dengan
melibatkan konsep yang bersifat abstrak berbagai strategi dalam mengajarkan
sehingga dalam mempelajari meteri konsep-konsep kimia. Pengembangan
tersebut dibutuhkan representasi kemampuan representasi mahasiswa dapat
makroskopik, submikroskopik, dan dibina secara eksplisit dengan mendorong
simbolik serta hubungan ketiganya. mahasiswa untuk mempresentasikan
Penelitian menunjukkan bahwa banyak masalah kimia dan solusi dalam berbagai
guru di sekolah menengah atas yang tidak bentuk reprsentasi kimia. Mahasiswa juga

e-ISSN 2502-4787
Analisis Kemapuan Awal Multi Level representasi 23

harus dibiasakan untuk menggunakan pengamatan reaksi redoks (makroskopik)


berbagai representasi ketika berbicara satu dalam bentuk atom, molekul, dan ion yang
dengan yang lain yaitu untuk terlibat dalam reaksi. Hal ini
menggambarkan, menjelaskan, mengindikasikan bahwa pemahaman
menanyakan, dan mendiskusikan konsep- simbolik dan submikroskopik mahasiswa
konsep kimia. Beberapa penelitian tingkat I masih sangat terbatas dan hanya
Adadan, et al. (2009); Hilton & Nichols 2,9% mahasiswa yang mampu membuat
(2011); dan Stieff (2011) mengemukakan hubungan antara pengamatan
bahwa pengajaran kimia yang melibatkan makroskopik, representasi simbolik dan
tiga level representasi dapat meningkatkan gambaran submikroskopik. Implikasi dari
kompetensi representasi dan pemahaman penelitian ini adalah perlunya suatu
konseptual mahasiswa serta strategi pembelajaran yang tepat yang
mengembangkan kemampuan berfikir melibatkan tiga level representasi dalam
ilmiah. pengajaran konsep reaksi redoks seperti
penggunaan media animasi
KESIMPULAN submikroskopik. Pembelajaran kimia
Kemampuan awal mahasiswa tingkat I dengan melibatkan media submikroskopik
dalam menjelaskan dan mendeskripsikan dapat membantu siswa mengkonstruk
konsep reaksi redoks menggunakan tiga konsep-konsep kimia dengan lebih mudah
level representasi masih tergolong rendah. sehingga mendapatkan pemahaman yang
Mahasiswa belum mampu utuh.
mendeskripsikan dan menjelaskan hasil

DAFTAR RUJUKAN

Adadan, E., Irving, K.E., & Trundle, K.C. Chandrasegaran, A.L., Treagust, D.F., &
2009. Impacts of Multi- Mocerino, M. 2007. The Development
representational Instruction on High of two-tier multiple-choice diagnostic
School Students' Conceptual instrumen for evaluating secondary
Understandings of the Particulate school students ability to describe and
Nature of Matter. International explain chemical reactions using
Journal of Science Education, vol. 31, multiple levels of representation.
no. 13, hh. 1743-1775. Chemistry Education Research and

e-ISSN 2502-4787
24 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Langitasari

Practise, vol. 8, no. 3, hh. 293-307. Reaksi Redoks. Tesis tidak diterbitkan.
Deventak, I., Lorber, E.D., Jurisevic, M., Malang: Program Pascasarjana
& Glazar, S.A. 2009. Comparing Universitas Negeri Malang
Slovenia Year 8 and Year 9 Stieff, M. 2011. Improving
Elemntary School Pupils Knowledge Representational Competence using
of Electrolyte chemistry and Their Molecular Simulations Embedded in
Intrinsic Motivation. Chemistry Inquiry Activities. Journal of
Education Research and Practise, Vol Research in Science Teaching, vol. 48,
10, hh. 281-290. no. 10, hh. 1137-1158.
Gabel, D.L. 1993. Use of the Particle Taber, K.S. 2009. Learning at the
Nature of Matter in Developing Symbolic Level. In J.K. Gilbert &
Conceptual Understanding. Journal of D.F. Treagust (Eds), Multiple
Chemical Education, vol. 17, no. 3, Representation of Chemical
hh. 193-194. Education. Australia: Springer.
Hilton, A. & Nichols, K. 2011. Talanquer, V. 2011. Macro, Submicro, and
Representational Classroom Practices Symbolic: The many faces of the
that Contribute to Students Conceptual chemistry triplet. International
and Representational Understanding of Journal of Science Education, vol. 33,
Chemical Bonding. International no. 2, hh. 179-195.
Journal of Science Education, hh.1-32. Tasker, R. & Dalton, R. 2006. Research
Jong, O.D., Acampo, J., & Verdonk, A. Into Practise: Visualisation of the
1995. Problems in Teaching the Topic Molecular World Using Animations.
of Redox Reactions: Actions and Chemistry Education Research and
Conceptions of Chemistry Teachers. Practise, vol. 7, no. 2, hh. 141-159.
Journal of Research in Science Tuysuz, M., Ekiz, B., Bektas, O.,
Teaching, vol. 32, no. 10, hh. 1097- Uzuntiryaki, E., Tarkin, A., & Kutucu,
1110. E.S. 2011. Pre- service Chemistry
Langitasari, I. 2014. Pengaruh Model Teachers Understanding of Phase
Dinamik dan Statik pada Changes and Dissolution at
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Macroscopic, Symbolic, and
terhadap Pemahaman Makroskopik, Microskopic Levels. Procedia Social
Simbolik dan Mikroskopik Siswa Kelas and Behavioral Sciences, vol 15,
X pada Materi Larutan Elektrolit dan hh.152-455.

e-ISSN 2502-4787

You might also like