You are on page 1of 5

RESEARCH

EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI DENGAN METODE BASS DAN HORIZONTAL


29 TERHADAP PERUBAHAN INDEKS PLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA

EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI DENGAN METODE BASS DAN


HORIZONTAL TERHADAP PERUBAHAN INDEKS PLAK PADA ANAK
TUNAGRAHITA

Nabila Rizkika*, Moh. Baehaqi**, R. Rama Putranto***


ABSTRACT

Keywords: Background: The important aspect for child especially children with mental
bass method, !"# $#"%&'(%)(& #*(+!#*"+,(-+%*$ !'(.%"+(/!'"#*( !"# $#"%&'(+#0!(*%/%"#"%&')(
horizontal method, in motoric activities that relate to the actions of dental hygiene in normally,
plaque index, that activities is toothbrushing and it can do by bass and horizontal
children with mental method. The aim of this study is to know the difference effectiveness
retardation toothbrushing with bass and horizontal method on the changed of plaque
index in children with mental retardation. Method: The quasi experimental
methods with non-equivalent group design with post test design was used
in this research and have done on 24 children with mild mental retardation
at SDLB Purwosari Kudus which divided two groups, 12 students brushing
with bass method and 12 students brushing with horizontal method. Result:
The data were tested with paired t-test to compare plaque index before and
after toothbrushing with bass and horizontal method, showed that there
were meaningful differences (p<0,05). Independent t-test to compare the
changed of plaque index between both methods, showed that there were
'&(/!#'%'123*($%22! !'4!)(567898:;,(Conclusion: It concluded that both
bass and horizontal method effectively on the changed of plaque index in
children with mental retardation. There was no difference effectiveness
between both methods.

PENDAHULUAN komponen seperti protein, lipid, dan


komponen mineral yakni kalsium dan
Gigi memiliki peranan penting terhadap fosfor5.
pertumbuhan anak, antara lain sebagai Upaya untuk membersihkan plak dapat
alat pengunyahan makanan, membantu dilakukan dengan cara menyikat gigi6.
melumatkan makanan dalam mulut Menyikat gigi dapat dilakukan melalui
dan berfungsi dalam membantu alat beberapa metode, diantaranya adalah
pencernaan sehingga makanan dapat metode bass dan horizontal7. Teknik
diserap tubuh dengan baik1. Seorang bass merupakan teknik meyikat gigi yang
anak dikatakan sehat jika kebersihan dilakukan dengan meletakkan sikat gigi 45
mulutnya terjaga. Jika kebersihan mulut derajat pada akar gigi lalu tekan perlahan
tidak terjaga maka akan timbul berbagai sambil dilakukan gerakan berputar kecil.
permasalahan pada gigi seperti gigi Metode horizontal dilakukan dengan
berlubang atau karies2. mengarahkan sikat gigi bergerak maju
Prevalensi karies di Indonesia masih mundur8.
cenderung tinggi, yakni 90,90%, dimana Kebiasaan menyikat gigi sebaiknya
penyebab utama karies adalah adanya sudah diperkenalkan kepada anak-anak
akumulasi plak berkaitan dengan sejak dini6. Kesulitan melaksanakan
3,4
kebersihan mulut yang buruk . Plak prosedur membersihkan mulut secara
merupakan lapisan lunak yang terdiri benar ditemukan pada anak usia dibawah
dari 80% air dan 20% sisanya merupakan 5 tahun dan juga pada anak dengan

*Program Pendidikan Dokter Gigi UNISSULA, **DKK Kabupaten Demak,***FKG Universitas Islam Sultan
Agung
Korespondesi: Nabila Rizkika (nabilarizkika@yahoo.com)
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei 2014
Rizkika / Baehaqi / Putranto 30
ketidakmampuan mental9. Anak dengan yang dilakukan di SDLB Purwosari Kudus.
ketidakmampuan mental atau dikenal Sampel yang digunakan merupakan
dengan tunagrahita memiliki keterbatasan populasi sampel, yakni seluruh populasi
dalam memfungsikan diri, penyesuaian #'#<("3'#1 #+%"#($!'1#'(<*#)%=<#)%( %'1#'(
diri dengan lingkungan10. sebanyak 24 anak. Sampel kemudian
Prevalensi karies yang lebih tinggi 30% dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 12
dibanding anak normal dan kebersihan anak kelompok menyikat gigi metode
mulut yang buruk merupakan masalah bass dan 12 anak kelompok menyikat
yang dihadapi anak tunagrahita11,12. gigi metode horizontal. Pada masing-
Kekurangan dalam motivasi dan masing kelompok diberi pengetahuan
kemampuan berkonsentrasi membuat tentang kesehatan gigi dan mulut serta
anak tunagrahita sulit dalam melakukan teknik menyikat gigi yang benar sesuai
kegiatan yang berhubungan dengan metode yang digunakan dalam waktu
tindakan kebersihan gigi11. Penelitian yang berbeda, kemudian seluruh sampel
terdahulu menyebutkan bahwa pada diinstruksikan untuk berlatih metode
anak normal dengan usia 9-10 tahun menyikat gigi sesuai yang telah diajarkan
didapatkan bahwa metode horizontal dengan pengawasan orang tua dalam
lebih efektif dalam penurunan indeks plak waktu satu minggu. Setelah satu minggu
jika dibandingkan dengan metode roll13. kemudian dilakukan pengukuran indeks
Penelitian ini bertujuan untuk plaks yang pertama, kemudian masing-
mengetahui perbedaan efektivitas masing kelompok diinstruksikan untuk
menyikat gigi dengan metode bass dan menyikat gigi sesuai metode yang telah
horizontal terhadap perubahan angka diajarkan dengan durasi waktu yang
indeks plak pada anak tunagrahita. sama. Setelah itu dilakukan pengukuran
indeks plak yang kedua.
METODE PENELITIAN Data hasil penelitian ini selanjutnya
di uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
Penelitian ini adalah penelitian quasy untuk mengetahui apakah sampel berasal
experimental dengan rancangan penelitian dari populasi yang terdistribusi normal.
non equivalent group with posttest design kemudian untuk membedakan perubahan

Tabel 1. Distribusi frekuensi kriteria indeks


plak menyikat gigi metode bass

Tabel 2. Distribusi frekuensi kriteria indeks


plak menyikat gigi metode horizontal

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei 2014


EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI DENGAN METODE BASS DAN HORIZONTAL
31 TERHADAP PERUBAHAN INDEKS PLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA

Tabel 3. Rata-rata indeks plak sebelum dan


sesudah menyikat gigi dengan metode bass

Tabel 4. Rata-rata indeks plak sebelum dan


sesudah menyikat gigi dengan metode horizontal

Tabel 5. Rata-rata selisih indeks plak sebelum


dan sesudah menyikat gigi antara 2 metode

angka indeks plak sebelum dan sesudah didapatkan p nilai p sebesar 0,000 dan
perlakuan menyikat gigi dengan metode nilai ini di bawah 0,05 (p< 0,05) sehingga
bass dan horizontal dilakukan uji paired dapat dikatakan terdapat perbedaan yang
t-test, kemudian dilakukan uji independent bermakna antara indeks plak sebelum
t-test untuk membandingkan perubahan dan sesudah perlakuan menyikat gigi
angka indeks plak setelah mendapat dengan metode horizontal, dimana rata-
perlakuan menyikat gigi dengan metode rata indeks plak sebelum adalah 3,73 dan
bass dan horizontal sesudah perlakuan 2,90.
Hasil analisis statistik dengan uji
HASIL PENELITIAN beda independent t-test pada tabel 5
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
Data yang ditunjukkan pada tabel 1 perubahan angka indeks plak yang
dan 2 menunjukkan terdapat perubahan bermakna antara menyikat gigi dengan
indeks plak sebelum dan sesudah metode bass dan horizontal pada anak
menyikat gigi dengan metode bass dan "3'#1 #+%"#(567(898:;,(
horizontal . Hasil uji paired t-test pada tabel
3 menunjukkan nilai p sebesar 0,000 dan DISKUSI
nilai ini di bawah 0,05 (p< 0,05) sehingga
dapat dikatakan terdapat perbedaan yang Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bermakna antara indeks plak sebelum dan bahwa baik metode bass maupun
sesudah perlakuan menyikat gigi dengan horizontal efektif dalam perubahan angka
metode bass, dimana rata-rata indeks indeks plak pada anak tunagrahita.
plak sebelum adalah 3,88 dan sesudah Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa
perlakuan 3,03. menyikat gigi dengan metode horizontal
Pada tabel 4 dengan uji paired t-test lebih efektif dalam pengurangan plak
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei 2014
Rizkika / Baehaqi / Putranto 32
dibanding metode roll pada anak normal dan bantuan yang lebih banyak serta
dengan usia 9-10 tahun13. Menyikat gigi pengajaran yang berulang-ulang untuk
dengan metode bass lebih efektif daripada dapat melakukan suatu kegiatan dengan
teknik roll dalam pembersihan bagian benar18. Hal ini juga yang menyebabkan
margin gingiva dan sulkus14. mereka mengalami kesulitan dalam
Hasil uji statistik pada penelitian ini mempraktekkan metode menyikat gigi
menunjukkan tidak terdapat perbedaan seperti yang telah diajarkan sebelumnya
yang bermakna antara metode bass dan jika dibandingkan dengan anak normal.
horizontal dalam efektivitas perubahan Kesulitan dalam mempraktekkan
angka indeks plak pada anak tunagrahita. metode menyikat gigi sesuai dengan
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang telah diajarkan dapat dipengaruhi
terdahulu yang membandingkan karena kesulitan anak tunagrahita dalam
efektivitas metode horizontal scrub dan berpikir, berkonsentrasi dan memusatkan
!"#$%"&'()) terhadap penurunan indeks perhatian terhadap suatu informasi.
plak pada anak tunanetra dan didapatkan Penggunaaan metode penyuluhan yang
hasil tidak berbeda13. tepat dapat mempengaruhi kemampuan
Tidak adanya perbedaan efektivitas anak tunagrahita dalam menyerap
yang bermakna diantara kedua metode informasi yang disampaikan.
dapat dikarenakan faktor dari anak Faktor lain yang dapat mempengaruhi
tunagrahita. Anak tunagrahita sulit sekali hasil penelitian ini adalah orang tua.
berpikir abstrak, dalam belajar harus Anak tunagrahita membutuhkan
dikaitkan dengan objek yang bersifat dukungan sosial dari orang tua mereka,
kongkrit, mengalami kesulitan mengingat karena dengan dukungan tersebut akan
terutama ingatan jangka pendek, dan membantu mereka untuk dapat melakukan
kesulitan dalam mentransfer pengetahuan kegiatan yang berhubungan dengan
yang sudah dimiliki pada situasi yang tindakan merawat diri19. Pengetahuan
berbeda15. Mereka mengalami kesulitan merupakan salah satu faktor dalam
dalam merawat diri, salah satunya menentukan perilaku sehingga apabila
melakukan tindakan membersihkan gigi pengetahuan orang tua tinggi maka
dan mulut karena adanya keterbatasan praktek menyikat gigi pada anak juga
koordinasi motorik sehingga menghambat bisa dilaksanakan dengan baik dan peran
penderita retardasi mental untuk yang aktif dari orang tua akan menjadikan
mengkoordinasikan gerakan tangan dan anak terbiasa melaksanakan menyikat
jari-jari dalam kegiatan menyikat gigi yang gigi secara rutin20.
benar16.
Anak tunagrahita yang menjadi KESIMPULAN
sampel pada penelitian ini adalah anak
tunagrahita ringan. Anak tunagrahita Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
ringan merupakan tunagrahita yang hasil menyikat gigi dengan metode bass
masih bisa dididik dan juga masih dan horizontal efektif terhadap perubahan
memiliki kemampuan persepsi yang baik angka indeks plak pada anak tunagrahita.
tetapi pada umumnya mereka mengalami Tidak terdapat perbedaan efektivitas
kesulitan untuk mengolah informasi, >#'1( )%1'%=<#'( $%#'"# #( <!$3#( /!"&$!(
menyimpan dan menggunakan kembali tersebut.
informasi yang sebelumnya sudah
disimpan17.
Kesulitan dalam merawat diri pada DAFTAR PUSTAKA
anak tunagrahita menyebabkan mereka
memerlukan waktu yang lama, latihan 1. Thioritz, E. Pengaruh Faktor Sosial

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei 2014


EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI DENGAN METODE BASS DAN HORIZONTAL
33 TERHADAP PERUBAHAN INDEKS PLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA

Ekonomi Terhadap Status Karies Pada Murid Asia Journal of Public Health, 2012, Vol. 1, No.
Taman Kanak-Kanak Kec. Rappocini. Media 3, pg 337
Kesehatan Gigi, 2010, pg 43. 13. Smutkeeree, A., Rojlakkanawong, N.,
2. Paulus, K. Efek Klinis Pemakaian Obat Kumur Yimchaeron, U. A 6-month Comparison
Melia Propolid Terhadap Pertumbuhan Plak !*& +!!,-'./)-#01& 2*$3(34& +-%& 5!.#6!0,(7&
Pada Gigi Anak Usia 11-13 Tahun di Panti 83./'& (0"& 9!"#$%"& :())& 9%,-!")& #0& ;#)/(74&
Asuhan Asshabirin Kota Makassar. Media Impaired Students. Thailand. International
Kesehatan Gigi, 2010, pg 6 Journal of Paediatric Dentistry, 2011, Vol. 21,
3. Zulkarnain, R.A.A., Riyanti, E., Sasmita, I.S. pg 278-279, 282
The Differences of Caries Prevalence and 14. Ferrera, M.P., Egea, J.S., Fernandez, P.B.
Caries Index of Children in Primary School with <! =(.#)!0& !*& 9!"#$%"& :())& +%3-0#>/%& ?#,-&
UKSG in Kota Batam. Bandung. Padjajaran @!. (7& +!!,-'./)-#01& A.(3,#3%)& *!.& 2*$3(34&
Journal of Dentistry, 2009, Vol. 21, No. 1, pg 36 in Supragingival Plaque Removal. Faculty of
4. Indirawati, T.N., S, Made, A.L., Delima., Ganni, Dentistry Univercity of Seville Spain. Int J Dent
L. Nilai Karies Gigi Anak Kelas 1 dan Kelas Hygiene, 2003, Vol.1, pg 111
6 Sekolah Dasar di Salah Satu Puskesmas 15. Palupi, D.R. Peningkatan Kualitas
Kabupaten Tangerang (Pemeriksaan Dokter Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan
Umum, Dokter Gigi dan Perawat Gigi). Jakarta. Melalui Pembelajaran Matematika Realistik
Bul. Penelit. Kesehat, 2010, Vol, 38, No. 2, pg Peserta Didik Tunagrahita Ringan SLB
90 Pembina Malang. Diakses 3 September 2013.
5. Harmely, F., Lucida, H., Mukhtar, M.H. ejournal.umm.ac.id. 2012
Efektivitas Bromelain Kasar dari Batang Nenas 16. Anggraeni, A., Soelarso, H., Martina, L. Peran
(Ananas comosus L. Merr) sebagai Antiplak Orang Tua/Pengasuh Terhadap Prevalensi
dalam Pasta Gigi. Sicentia, 2011, Vol. 1, No.1 Karies Molar Pertama Rahang Bawah
6. Hermina, V. Efektivitas Metode Pengajaran Permanen Pada Anak-Anak Retardasi Mental.
Cara Menyikat Gigi Terhadap Penurunan Surabaya. Dental Public Health Journal, 2010,
Indeks Plak Anak Usia 3-5 tahun. Medan. Vol. 2, No. 2, pg 3
Dentika Dental Journal, 2010, Vol. 15, No. 1, 17. Sumaryanti., Kushartanti, W., Ambardhini,
pg 42 R.L. Pengembangan Model Pembelajaran
7. Putri, M.H., Herijulianti, N., Nurjannas, N. Jasmani Adaptif Untuk Optimalisasi Otak Anak
Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Tunagrahita. Yogyakarta. Jurnal Kependidikan,
dan Jaringan Pendukung Gigi,( ?@-,( A#<# "#,( 2010, Vol. 40, No. 1, pg 31-32
2010. pg 54-57, 98-99, 107-108, 113-114 18. Nurlailiwangi, E., Rahayu, M.S., Juwita, O.
8. B# %)9( C,D,9( @&$&>9( E,@,9( C#"+!9( -,C,( 5!$;,( Studi Mengenai Dukungan Sosial Orang
Primary Preventive Dentistry. New Jersey. Tua Dalam Melatih Self Help Anak yang
Pearson Education, 2009. pg 14, 131, 245 Mengalami Down Syndrome di PKA PUSPPA
9. Angela, A. Pencegahan Primer Pada Anak Suryakanti Bandung. Prosiding Seminar
yang Berisiko Karies Tinggi. Medan. Maj. Ked. Nasional Penelitian dan PKM. 2011. Vol 2, No.
Gigi, 2005, Vol. 38, No. 3, pg 132 1, pg 71
10. Wardani, IG.A.K., Astati., Hernawati, T., 19. Nurulistyawan, T.P., Sri, R. Pengetahuan dan
Somad, P. Materi Pokok Pengantar Pendidikan Peran Orang Tua Tentang Oral Hygiene
Luar Biasa. Universitas Terbuka. Jakarta. dengan Praktik Gosok Gigi pada Anak usia
2009. pg 6.5 6-12 Tahun di Desa Gondosari Kec. Gebog
11. Stefanovska, E., Nakova, M., Radojkova- Kabupaten Kudus. Jurnal Keperawatan, 2008,
Nikolovska, V.; Ristoska S. Tooth-Brushing Vol. 2, No. 1, pg 48
Intervention Programme among Children with 20. Agoes, A., Windarwati, H.D., Widyartaty, K.
Mental Handicap. Bratisl Lek Listy, 2010, Vol. Hubungan Pemberian Motivasi Oleh Keluarga
111, No. 5, pg 299 Terhadap Kemampuan Merawat Diri Pada
12. Purohit, B.M., Singh, A. Oral Health Status Anak Tunagrahita Di SDLB Putra Jaya Malang.
of 12-year-old Children with Disabilities and Diakses 25 Agustus 2013. www.fk.ub.ac.id.
Controls in Southern India. WHO South-East 2011

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei 2014

You might also like