You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI II

Pembuatan Masker Anti Jerawat Ekstrak Daun Kemuning (Murraya


paniculata L. Jack) dan Pembuatan Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle) dan Daun Mint (Mentha arvensis L)
Tanggal Percobaan : Sabtu, 25 April 2015
Kelompok : 8 Kelas B
Disusun oleh :
Anthoni Dedi Suryadi (0661 12 053)
Kartika Suardi (0661 12 055)
Vina Ramdiani (0661 12 072)
Ardilla Lissawardi (0661 12 077)
Indah Karlina (0661 12 084)

Dosen Pembimbing :
1. Dr. Haryanto Susilo
2. Septia Andini, S.Farm., Apt
Assisten Dosen :
1. Ardelia Nurhaida
2. Monica Prabawati
3. Chory Aprilianti
4. Yulita Kurniasih
5. Fransiska Vita Handayani

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Mempelajari cara pembuatan masker anti jerawat ekstrak daun
kemuning
2. Mempelajari cara pengujian atau evaluasi sediaan masker anti jerawat
ekstrak daun kemuning

1.2 Dasar Teori


1.2.1. Masker
Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir
dalam perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan
setelah massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir
sehingga akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk
kosmetik yang berkerja secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat
mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah
sebagai berikut:
Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit,
memperbaiki dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.
Melenyapkan kesuraman kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan
sel seltanduk yang masih melekat pada kulit.
Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit.
Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan da
melembutkan kulit.
Mencegah, menyamarkan, mengurangi keriput-keriput dan
hyperpigmentasi.
Melancarkan peredaran darah kulit.
Melancarkan peredaran cairan limfe (getah bening) dalam
membawa sisa-sisa

1.2.2. Jerawat
Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat
sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah
penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann,
seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat, "Tak
ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah
jerawat di kulitnya." Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan
hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Perubahan
hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah
masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres.
Penyebab Jerawat adalah sebagai berikut :
Produksi minyak berlebihan
Jerawat tidak selalu muncul karena kotor, melainkan lebih
disebabkan faktor dari dalam tubuh. Jerawat adalah kondisi abnormal
kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceus
gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan
pori-pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon,
tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.
Sel-sel kulit mati
Umumnya, jerawat disebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak
karena giat diproduksi hormon androgen. Jerawat timbul karena
kelenjar minyak yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit
mati. Ketika sel-sel kulit itu bercampur dengan jumlah debu atau
kotoran yang sudah meningkat itu, campuran yang tebal dan lengket itu
dapat membentuk penyumbat yang menjadi bintik hitam atau putih.
Banyak yang beranggapan, bahwa jerawat hanya menyerang muka,
tetapi jerawat bisa juga menyerang bagian tubuh lain, seperti di bagian
punggung, dada dan lengan atas.
Bakteri
Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada di
kulit, yang disebut p.acne, yang cenderung berkembang biak di dalam
kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang
menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus
membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang
ke kulit daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis
yang paling mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang
dan bekas luka seperti cacar yang permanen.
Kosmetik
Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan
kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak
yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada
bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.
Obat-obatan
Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun
topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun,
juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri
patogen yang meningkat.

1.2.3. Daun Kemuning (Murraya paniculata L. Jack)


Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) adalah salah satu
tanaman yang sering
digunakan sebagai obat.
Tanaman ini termasuk suku
Rutaceae, tumbuh liar di
semak belukar atau sengaja
ditanam di halaman rumah
sebagai tanaman hias. Salah satu bagian tanaman yang sering digunakan
untuk obat adalah daun. Di masyarakat khasiat daun kemuning
(Murraya paniculata (L.) Jack) diantaranya digunakan untuk
mengatasi nyeri, menurunkan demam, obesitas, penyakit infeksi seperti
bisul, eksema, ulkus, infeksi saluran kencing, infeksi saluran
pernafasan, diare dan disentri. Daun kemuning (Murraya paniculata
(L.) Jack) mengandung senyawa kimia yang merupakan metabolit
sekunder seperti minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, saponin, damar, dan
tanin. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung di tanaman
Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) dilaporkan dalam beberapa
karya ilmiah mempunyai aktivitas biologi sebagai obat pemati rasa
(anestesia), penenang (sedatif), penurun panas (antipiretik), dan
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Klasifikasi tanaman kemuning :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus: Murraya
Spesies: Murraya paniculata L. Jack

BAB II
METODE KERJA

II.1. Alat dan Bahan


II.1.1. Alat
1. Alat uji alir
2. Ayakan mesh 100
3. Blender
4. Gelas Kimia
5. Gelas Ukur
6. Indikator pH Universal
7. Mortar
8. Objek glass dan cover glass
9. Saringan teh
10. Spatula/sudip
11. Timbangan
II.1.2. Bahan
1. Aquadet
2. Amilum Oryzae
3. Ekstrak daun kemuning
4. Gliserin
5. Metil paraben
6. Pewangi
7. Tepung maizena
8. Zinc oksida

II.2. Cara Kerja


II.2.1. Pembuatan Ekstrak Daun Kemuning
1. Ditimbang 250 g daun kemuning, dimasukkan dalam blender.
2. Ditambahkan 250 ml air suling. Di jalankan blender sampai
campuran halus.
3. Dilakukan penyaringan dengan penyaring teh, dikumpulkan filtrat.

II.2.2. Pembuatan Masker anti Jerawat Ekstrak Daun Kemuning


1. Bagi tepung beras menjadi 2 bagian/ beaker glass.
2. Bagian pertama dicampur dengan Metil paraben.
3. Bagian kedua dicampur dengan Pewangi.
4. Dicampurkan keduanya menjadi satu dan diaduk dalam mortar.
5. Ditambahkan Zinc oksida, sebagai tepung maizena ( bagian) dan
Glyserin. Aduk dengan rata dalam mortar.
6. Ditambahkan Ekstrak kemuning kedalam mortar, di aduk sampai
rata. Ditambahkan bagian tepung maizena dan diaduk sampai
rata.
7. Dilakukan pengayakan dengan saringan mesh 100

II.2.2. Pengujian Masker Anti Jerawat Ekstrak Daun Kemuning


1. Dilakukan uji organoleptic : Warna, aroma, kehalusan dan kerataan
2. Dilakukan pengujian pH dengan indicator pH universal : 6 gram
masker dalam 45 air suling
3. Dilakukan uji alir (25 gram melalui corong)
4. Dilakukan uji aplikasi dengan cara masker dilarutkan hingga
mencapai masa masker yang sesuai, kemudian dioleskan pada
tangan.
BAB III
FORMULA, HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Formula

Bahan Jumlah
Amilum oryzae 16,5 gram
Zinc oksida 1,25 gram
Gliserin 1,25gram
Metil paraben 0,05 gram
Pewangi 1 gram
Tepung maizena 25 gram
Ekstrak daun kemuning 5 ml

III.2. Hasil Evaluasi


A. Hasil uji organoleptic

Uji organoleptik Panelis

I II III IV V

Warna ( Hijau) +++ +++ ++ +++ +++

Aroma +++ +++ +++ +++ +++

Kerataan +++ +++ +++ +++ +++

Kehalusan +++ +++ +++ ++ ++

Keterangan = (+) Cukup


= (++) Baik
= (+++) Sangat Baik

B. Hasil uji pH dengan indikator universal


pH = 6 (Asam lemah)

C. Hasil uji aliran

Syarat: >10 bebas mengalir

4 -10 mudah mengalir

1,4 - 4 kohesif

<1,4 sangat kohesif


= 0,15 g/s (sangat kohesif)

D. Hasil uji aplikasi


Hasil = ++ (Baik)

III.3. Pembahasan
Pada praktikum Kosmetologi II kali ini, praktikan membuat
sediaan kosmetik berupa masker anti jerawat dari ekstrak daun kemangi.
Dimana dalam daun kemuning terdapat kandungan zat aktif minyak atsiri,
alkaloid, flavonoid, saponin, damar, dan tanin. Berdasarkan kandungan
inilah daun kemuning dapat pula dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
kosmetik tradisional selain bisa dibuat obat. Masker pada dasarnya adalah
salah satu kosmetik skin care, masker anti jerawat digunakan untuk
mencegah timbulnya jerawat atau mengurangi jerawat yang telah timbul
atau menghilangkannya. Daun kemangi bersifat antibakteri sehingga dapat
mengurangi bakteri penyebab jerawat.
Sama halnya dengan pembuatan obat, pembuatan kosmetik pun
perlu dievaluasi untuk mengetahui mutu dari sediaan tersebut. Walaupun
pada percobaan ini evaluasi yang dilakukan hanya sebatas evaluasi fisik
dan tidak mengevaluasi batas keamanan masker anti jerawat tersebut.
Secara fisik atau organoleptik masker yang kelompok kami hasilkan
warna, kehalusan dan kerataanya bagus menurut kelima panelis yang
terdiri dari anggota kelompok kami sendiri, akan tetapi untuk aroma
kelompok kami salah memberi pengaroma karena aroma yang kami
gunakan adalah mint atau mentol. Kesalahan pemberian aroma ini dapat
mempengaruhi aplikasi masker pada wajah, sebab aroma mint bila
digunakan pada wajah akan membuat mata panas. Kemudian dilakukan
pengujian pH terhadap sediaan masker tersebut, dengan hasil adalah
pHnya 6. Hal ini menunjukan bahwa sediaan kami bersifat asam lemah,
sedangkan pH fisiologi kulit manusia adalah berkisar 4,5 - 6,5. Walaupun
masih ada dalam batas interval pH kulit normal, tapi tetap saja sebaiknya
sediaan masker ini bersifat tidak basa dan tidak asam atau netral sehingga
tidak merusak kulit. Kemudian evaluasi yang terakhir adalah melakukan
uji alir terhadap sediaan masker kelompok kami menggunakan corong,
hasil dari uji alir ini adalah 0,15 g/s. Hal ini menandakan bahwa masker
yang kami buat bersifat sangat kohesif dan daya mengalir serbuknya jelek,
ini bisa terjadi karena kemungkinan serbuk terlalu lembab dan kurang
kering sehingga tidak dapat dengan cepat melewati corong yang tersedia.
Akan tetapi penggunaan bahan-bahannya sudah sesuai dengan formula
yang diharuskan.

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan masker anti


jerawat ini maka dapat disimipulkan bahwa :
1. Masker anti jerawat adalah salah satu kosmetik skin care yang digunakan
untuk mencegah, mengurangi atau menghilangkan jerawat pada wajah.
2. Kandungan saponin dalam daun kemuning bersifat sebagai antibakteri,
sehingga dapat mengobati dan mencegah timbulnya jerawat.
3. Secara fisik atau organoleptik sabun yang kelompok kami hasilkan warna,
kehalusan dan kerataanya bagus menurut kelima panelis yang terdiri dari
anggota kelompok kami sendiri walaupun aromanya tidak sesuai.
4. pH dari sabun cair ini adalah 6 dengan daya alirnya adalah 0,15 gram/s
yang menandakan bahwa serbuk masker kelompok kami bersifat sangat
kohesif.
DAFTAR PUSTAKA

Gunardi. Kartika Dwi S. 2007. Profil Kromatogram Dan Aktivitas Antibakteri


Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya Paniculata (L) Jack.)
Terhadap Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Khardiansyarh, Randy. 2014. Masker.
http://rkhardian.blogspot.com/2014/02/masker.html (Diakses pada 27
April 2015 pukul 21.26 WIB)
Marlina. 2012. Kosmetik Perawatan Wajah.
http://file.upi.edu/Direktori/Fptk/Jur._Pend._Kesejahteraan_Keluarga/19
5902031986032-Marlina/Bu_112_Dasar_Rias/4__Perawatan_Wajah.Pdf.
(Diakses pada 27 April 2015 pukul 20.30 WIB)

Susilo, Haryanto. 2015. Penuntun Praktikum Semester Genap Kosmetologi II.


Bogor : Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan.

You might also like