You are on page 1of 59

HAZARD IDENTIFICATION,

RISK ASSESSMENT
&
DETERMINE CONTROLS
(HIRADC / IBPR )
1
Nama : Eko Gunarto
Umur : 51 Tahun
Anak : 1 Orang
Istri : 1 Orang

Dit. Teknik.
1980 -1986 : Subag - Umum
1986 -2006 : Subdit Keselamatan Kerja

Dit. Panas Bumi


2006 2009 : Subdit P E E Panas Bumi

Dit. Teknik.
2009 - : Subdit Keselamatan Operasi

Hp: 0812-8001532 Telp: 021-8357507


2
H A Z A R D (BAHAYA)
Anything that cause harm; Chemical,
heat, noise, moving machine part. (HSE-UK)

A something which may cause physical


harm (QUT-AST)

A condition or practice with the potensial


for harm. (SHEQM-Germain- dkk)

Sesuatu yang berpotensi


menyebabkan kerusakan/cidera. 3
RISK (RISIKO)
The chance, great or small, that
someone may be harmed by a hazard.
(HSE-UK)

Change of loss; A measure of the probability


and potensial severity of harm.
(SHEQM-Germain- dkk)

Kemungkinan cidera/kerusakan yg dpt


terjadi dari suatu bahaya. 4
HAZID-RIAS - 1
Kecelakaan atau cidera terjadi apabila ada
kontak atau persentuhan langsung
Risiko bukan akhir dari kejadian, juga
bukan apa yang terjadi.
Sebuah Lubang Besar pada lantai kerja di
processing plant adalah Suatu Bahaya. Apabila
tidak ditutup atau diberi pagar pengaman akan
menjadi sebuah resiko.
Risiko bukan terletak pada lubang tetapi pada
5
kemungkinan pemaparan thd lubang tsb.
HAZID-RIAS - 2
Menghirup Gas H2S/Co/Co2, dampaknya thd manusia
tergantung pada konsentrasi dan durasi pemaparan.
Gas H2S tsb berpotensi menciderai namun belum
menjadi risiko bila tidak terpapar ke manusia.

Dari contoh tsb, Risiko adalah kemungkinan


terpaparnya seseorang thd Gas H2S/Co/Co2.

Puley Conveyor tdk dilengkapi pagar pengaman


adalah Suatu Bahaya. Kondisi tsb baru berubah
menjadi Risiko apabila kita melakukan perawatan,
perbaikan, pembersihan, atau berada di dekat 6

puley tsb.
HAZID-RIAS - 3
Bahaya & Risiko Keselamatan:
Sumber-sumber bahaya yg dpt menyebabkan
cidera manusia atau kerusakan pada lingkungan
sekitar, permesinan dan peralatan

Bahaya & Risiko Kesehatan:


Sumber-sumber bahaya yg dpt menyebabkan
sakit atau gangguan kesehatan manusia.
Pemaparan thd gas atau debu dpt berefek akut
(serius & langsung) atau kronis (jangka panjang)7
pd kesehatan seseorang.
HAZID-RIAS - 4
RIsiko Sisa/Residu: suatu resiko yg
tertinggal atau masih ada walaupun telah
diupayakan untuk menghilangkan,
meminimalkan, atau mengendalikan.

Surara Bising, Debu, Getaran,

Acceptable or Unacceptable
Tolerable or Untolerable 8
PENGELOMPOKAN IDENTIFIKASI BAHAYA

Pekerjaan

Proses
Hazards Mesin &
Peralatan
(Bahaya)
Area Kerja
Sumber Energi
TIPE BAHAYA -1

BAHAYA CONTOH

Biologi Micro Biologi ; Bakteri, Virus, Jamur,


Tengu (Mites)
Macro Biologi ; Serangga, Parasit,
Tumbuhan & Binatang
Fisik Suara Bising, Getaran, Pencahayaan,
Radiasi, Temperatur, Tekanan
Kimia Debu, Asap, Gas, Kabut (Aerosols), Fiber,
10
Fume, Uap (Vapors), B3
11
12
TIPE BAHAYA - 2

BAHAYA CONTOH
Ergonomi Stres Fisik (Physical Stresses); Ruang sempit &
terbatas, menarik, mendorong, Canggung/aneh
(awkward) or Static Postures, overexertion,
repetitive motion,fatigue, excessive force, direct
prssure
Stres kejiwaan/Mental (Psychological Stresses);
Bosan (monotony), Terlalu berat (Overload),
Perceptual confusion

Mekanis Permesinan, Peralatan (Titik operasi, Titik


jepit, Titik geser) 13
BAHAYA ERGONOMIC

14
BAHAYA MEKANIS

15
16
TIPE BAHAYA - 3

BAHAYA CONTOH
Lingkungan Kemiringan, Permukaan tidak rata, Cuaca
Sekitar tidak ramah, Berlumpur/basah, Kegelapan

Psikososial Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola


promosi, Pengorganisasian kerja

Tingkah Ketidak patuhan, kurang keahlian, tugas


Laku baru/tidak rutin, overconfident,

17
LINGKUNGAN SEKITAR

18
19
PEKERJA RESIKO TINGGI
Pekerja dgn ketidak mampuan
Pekerja dgn usia muda
Pekerja Baru dan Ibu sedang mengandung
Pekerja tidak berpengalaman
Personil yg immune-compromised, -
(Penderita HIV)
Personil dgn kondisi kesehatan khusus
(Penderita Asma)
20
Personil Yg Dalam Pengobatan Khusus
Nomor Formulir :
SHE/07/F-001
Halaman :
1/2
RISK PROFILE / PROFIL RISIKO
Section / Jumlah
: :
Departemen Personel
Penanggung
Area/Unit/Proyek : :
Jawab
Tanggal Penilaian : Tim Review :
Tanggal
:
Review
IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RISIKO
Kondi Penilaian
Pengendalian Risiko Sisa
si Sumber Bahaya, Risiko
Proses, Produk Potensi Risiko/ yang dimiliki Tingkat
No. R,NR, Tindakan Bahaya Potensi Bahaya
dan Jasa Sakit Penyakit saat ini (jika Risiko
N,AN, atau Kondisi Bahaya L S RN L S RN
ada)
E
LATI HAN / STUDI KASUS = 1

DISKUSI KELOMPOK

MEMBUAT DAFTAR AKTIVITAS


DALAM PROSES PEKERJAAN

BAGI DALAM 5 KELOMPOK :


1. Produksi
2. Hauling
3. Plant
4. Office
5. Blasting
MERUMUSKAN PENILAIAN RESIKO

SEMUA BAHAYA HARUS DI RUMUSKAN DAN DIHITUNG RESIKONYA


TENTUNYA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SEMUA
PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA DI AREA MASING-MASING.

SEMAKIN LENGKAP DAN SEMAKIN BAIK PENGENDALIAN YANG


SUDAH
ADA, TENTUNYA AKAN SEMAKIN KECIL KEMUNGKINAN, KEPARAHAN
SERTA RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI.
Likelyhood (Kemungkinan Terjadi)

DESCRIPTOR DESCRIPTION

Rare / Jarang Sekali Terjadi hanya dalam


keadaan-keadaan tertentu
saja
Unlikely / Kecil
Kemungkinan Terjadi sekali-sekali saja

Possible / Mungkin Terjadi Bisa terjadi sewaktu-waktu

Likely / Sangat Mungkin Sangat mungkin terjadi


dalam berbagai kondisi
Almost Certain / Hampir Hampir selalu terjadi setiap
selalu terjadi saat
Severity (Keparahan)

DESCRIPTOR DESCRIPTION

Insignificant / Tidak Signifikan P3K

Minor (Minor)
Penanganan Medis

Moderate (Menengah)
Kehilangan Hari Kerja

Major (Berat)
Bisa berakibat cacat

Catastrophic (Fatal)
Meninggal Dunia
Risk Diagram Severity vs Likelyhood

Severity
1 ( Insignificant - 3 ( Moderate - 5 ( Catastrophic -
2 ( Minor - Rendah ) 4 ( Major - Besar )
Sangat Rendah ) Sedang ) Sangat Besar )
likelyhood

1 ( Rare/Sangat Jarang ) Low Low Low Low Moderate

2 ( Unlikely / Jarang ) Low Low Moderate Moderate High

3 ( Moderate / Sedang ) Low Moderate Moderate High High

4 ( Likely / Mungkin Terjadi ) Low Moderate High High Extreme

5 ( Almost certain / Terjadi ) Moderate High High Extreme Extreme


Severity (Keparahan) vs Likelyhood (Keseringan)

LEVEL ACTION / CONTROL

Low Risk Tidak diperlukan kontrol tambahan


Diperlukan monitoring agar kontrol
yang ditetapkan dapat di maintain
Moderate Dikendalikan dengan monitoring
yang spesifik atau membuat
prosedur
High
Diperlukan tanggungjawab spesifik
Manajemen dan tindakan tepat &
Extreme cepat
Diperlukan tindakan sangat segera
HIRARKI KONTROL BAHAYA
1. Primary Control Methods
Engineering Control

2. Secondary Control Methods


Administrative Control

3. Tertiary Control Methods


Work Practices, .

4. Personal Protective
28
Equipment ( PPE)
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1)

1. Primary/Engineering Control; meliputi


Prosedur lockout , perubahan proses atau
peralatan, mengurangi penggunaan zat
berbahaya, alat peringatan, dsb.

2. Secondary/Administrative Control; Variasi


proses manajemen dpt untuk
mengendalikan pengaruh bahaya seperti:
Pemilihan staff, Pembatasan jam kerja,
program pemeliharaan, prosedur pembelian. 29
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-1)

Primary Control Methods /Engineering Control


Type of Control:

1. Mensubtitusi dgn proses yg kurang bahaya


2. Mengganti proses utk mengurangi pemaparan
3. Menutupi/melindungi proses sehingga edek bahay
tdk tertranformasi ke pekerja.
4. Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal
atau umum utk mengurangi konsentrasi agent yg
berbahaya di udara.
5. Mengatur banyaknya getaran yg timbul sehingga 30
kebisingan dan trauma ke badan dpt dikurangi.
31
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2)

Primary Control Methods /Engineering Control


Contoh Kontrol:
1. Memasang peredam suara di sekeling
peralatan yg bising
2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling
pinch point & rotating couplings.
3. Merelokasi katup (valves) switches and
shutdown devices dari area yg berbahaya.
4. Memasang pelindung lampu pada mesin- 32

mesin di tempat-tempat pemuatan.


33
34
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-3)
Secondary Control / Administrative Control
Contoh Kontrol;

1. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/


pengamat dan orang lainnya ke area kerja
2. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang
ahli/berpengalaman dgn bukti-bukti kesuksesan.
3. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu
waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di
lapangan dengan demikian mengurangi potensi
untuk pekerja terpapar. 35
HIRARKI KONTROL BAHAYA (2)
Tertiary Control methods/ Work Practice
Langkah ketiga ini merupakan agak sedikit
langkah akhir dan tidak memberikan tingkat
kepastian yg tinggi bahwa bahaya akan dpt
terkendali seluruhnya.
Tipe kontrol ini berhubungan dengan ringan dan
Resiko Sisa (Minor & Residual Risk).
Kontrol disini termasuk praktek kerja sesuai am
bentuk prosedur yang tepat dan pelatihan
(training) untuk memastikan bahwa para pekerja
mengetahui: bagaimana mengenal dan 36

menghindari bahay kesehatan apabila mungkin.


HIRARKI KONTROL BAHAYA (3-1
Tertiary Control methods
Contoh Kontrol;
1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur
kerja
2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap
langkah kerja.
3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga
kerjaan
4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan
peralatan baru yang lebih baik. 37

5. Membuat tempat kerja yang lebih aman.


HIRARKI KONTROL BAHAYA (3)
Personal Protective Equipment (PPE)

PPE tidak pernah menjadi kebijakan yang


pertama atau kedua dalam kontrol bahaya di
tempat kerja.
Bahaya harus dihilangkan dengan kebijakan
kontrol pertama, kedua, dan ketiga sedangkan
PPE digunakan sebagai suatu
kemungkinan/kebetulan dari metode kontrol
langkah terakhir.

38
BAGAIMANA MENILAI /
MENGKAJI ?
1. Identifikasi Seluruh Operasi
2. Identifikasi Bahaya /Resiko Masing-
Masing Operasi
3. Identifikasi Bahaya/Resiko Masing-
Masing Tugas
4. Identifikasi Pengaruh Potensial 39

Personil/Pribadi
BAGAIMANA MENILAI /
MENGKAJI ?

5. Identifikasi Tindakan Existing Control.


6. Tentukan Apakah Existing Control
Memadai

7. Tentukan Tindakan Further Control yg


tepat
8. Kembangkan Action Plan untuk
Implementasi Tindakan Kontrol 40
PENGKAJIAN/PENILAIAN
ULANG
Pengkajian/Penilaian harus ditinjau ulang
ketika terjadi perubahan/penggantian yg
signifikan dalam Operasi, Personil, Peralatan
dsb karena dapat timbul bahaya dan resiko
baru yang berbeda.

Pengkajian/Penilaian Ulang menjadi kebijakan


yang baik apabila dilakukan secara tetap, 41

misal secara setahun sekali.


LATI HAN / STUDI KASUS = 1

DISKUSI KELOMPOK II

PENILAIAN RISIKO DAN


PENETAPAN PENGENDALIAN

BAGI DALAM 5 KELOMPOK :


1. Production
2. Pit Service
3. Plant
4. Office
5. Hauling
TERIMA KASIH

43
HAZARD RECOGNITION (1)
What if ? Analysis -;
Analisis ini paling effective dilakukan oleh sebuah team
bukan secara independen (brainstorming).
Anggota team harus terdiri dr pekerja yg berpengetahuan
(knowledgeable) dari seluruh departemen yg tertarik pada
proses yaitu : operation, production, maintenance, safety,
purchasing, environmental, egineering, hygiene, and
occupational health personnnel.
Teknis ini bukan merupakan pendekatan yg sistematis &
hasilnya tergantung sebagian besar pengetahuan dari
44
anggota team.
IDENTIFIKASI BAHAYA & ANALISIS
DENGAN PROSES WFAT-IF (1-1)

Gambaran Isu:________________________________________
No. Isu: _______ Tanggal _______ Anggota Team ______
Question
No. What-If ? Responses Existing Recomendation
Control

45
HAZARD RECOGNITION (2)
Hazard Operability Studies (HazOp) ;
Merupakan teknik analisis yg sistematis untuk
mengidentifikasi bahaya dan masalah pengoperasian
dan dpt diterapkan hampir semua fase suatu proyek/
atau kegiatan proses.
Perlu Pengetahuan lengkap tentang teknologi proses
dan metode pengoperasian, serta jumlah staf yg
memadai.
Identifikasi penyimpangan, penyebab, konsekuensi,
dan tindakan perbaikan. 46
LEMBAR KERJA
ANALISIS & IDENTIFIKASI BAHAYA
DENGAN PROSES HAZOP (2-1)

Gambaran Isu:____________________________________________
No. Isu: _______ Tanggal ________ Anggota Team __________

No Guide Deviation Cause Konse Existing Action


Word kuensi Control Required

47
HAZARD RECOGNITION
Fault Tree Analysis (FTA) ;
Identifikasi dan Analisis Bahaya dgn membuat
diagram logik yg berkaitan & berisi seluruh
kemungkinan rangkaian kejadian.
Analisis ini memeriksa/meninjau kejadian manusia
dan peralatan yg dpt mengakibatkan kegagalan
(failure).
Kegagalan yg telah dianalisis di speifikasi dan
seluruh kejadian atau rantai kejadian yg
mengakibatkan kegagalan dpt di identifikasi. 48
HAZARD RECOGNITION
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) ;
Metode sistematis untuk memeriksa /menguji seluruh
komponen dan cara/mode operasi suatu proses untuk
menetapkan akibat kegagalan.
Seluruh komponen mekanis atau proses kerja secara
independen didaftar, kemudian kemungkinan kegagalan
untuk masing-masing komponen tersebut diidentifikasi.
Teknis analisis ini pada umumnya digunakan untuk
menganalisis suatu sistem yg komplek dengan jumlah
49
kompenen yang banyak.
TERIMA KASIH

50
PENILAIAN/PENGKAJIAN

Task Hazard Personal Existing Y/ Futher Action


/Risk Affected Control N Control /Date
Y
N

Y
N

Y
N

Y
51
N
KEKERAPAN (FREQUENCY)
25 SEVERAL EMPLOYEES SEVERAL TIMES A SHIFT

20 - 24 SEVERAL EMPLOYEES ONCE PER SHIFT

15 - 19 TWO OR THREE TIMES A WEEK

10 - 14 ONCE PER MONTH

5-9 ONCE OR TWICE A YEAR

0 NEVER

Berapa tingkat kekerapan karyawan terpapar


oleh bahaya yg terkaji ? 52

HSE-UK
KEPARAHAN (SEVERITY)
50 FATALITY, PARA/QUADRIPLEGIA, BLINDNESS

40-49 PERMANENT DISABILITY, AMPUTATION, MUTILATION

30-39 FRACTURE, DISLOCATION, LACERATION REQUIRING SUTURES

20-29 MEDICAL TREATMENT INJURY, SEVERE SPRAINS/STRAINS,


SECOND AND THIRD DEGREE BURNS
10-19 REPEATED FIRST AID TREATMENTS, DEEP ABRASIONS, FIRST
DEGREE BURNS
1- 9 MINOR FIRST AID, SCRATCHES, BRUISING, PARTICLE IN EYE,
SLIGHT ABRASIONS, SMALL FIRST DEGREE BURN
0 NO INJURY

Bagaimana Tingkat Keparahan cidera/kerusakan yg 53


dapat terjadi oleh bahaya ?
HSE-UK
PROBABILITY
25 CERTAINTLY
15 - 24 SIGNIFICANT CHANCE
10 - 14 POSSIBLE
5-9 POSSIBLE BUT UNLIKEY
1-4 EXTREMELY UNLIKELY

Bagaimana Tingkat Kemungkinan Bahaya tsb


akan menyebabkan kecelakaan ? 54

HSE-UK
NILAI BAHAYA
61 A serious hazard for which corrective action must be
- taken without delay
100
31 A moderate hazard requiring remedial action as soon as
- possible. Warnings, personal protective equipment and
60 notices may serve as acceptable interim measures

1 - A minor hazard falling into the category of acceptable


30 level of risk and for which there is little justification for
control
Nilai Bahaya adalah Jumlah dr Kekerapan,
Keparahan, dan Kemungkinan.
55

HSE-UK
LEVEL RISIKO

CONSEQUENCES
1 2 3 4 5
LIKELIHOOD Insigfct Minor Moderate Major Catostph
Alamost H H E E E
Certain
Likely Md H H E E

Possible L Md H E E

Unlikely L L Md H E

Rare L L Md H H 56

EHS-MU-AST
PROBABILITY
SEVERITY Likely to Probable in Possible in Remotely
Occ. Imd Time Time Possible

A B C D
Fatal, PTD C C S Md
1
LTI C S Md Mr
2
RI /NLT S Md Mr Ngb
3
MMT Md Mr Ngb Ngb
4 57

Bs-S H E Q - RM
RISK = SEVERITY x PROBABILITY
LEVEL RISIKO
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Lvel
Risk (ExPxC)
Continuously Almost - Catastrophic 20
Extreme >20
10 Certain 1,0
Frequency 6 Likely 0,6 Major 10 High >10

Occsionally 3 Possible 0,3 Moderate 5 3 - 10


Moderate

Infrequently 2 Unlikely 0,1 Minor 2 Low < 3

Rarely 1 Rare 0,05 Insignificant 1 58

EHS-MU-AST
KLASIFIKASI BAHAYA
KELAS TINGKAT CIDERA/KERUSAKAN/KERUGIAN

A Fatal, Cacat Tetap, Hilang Bagian Tubuh, Kebakaran/


MAJOR Kerusakan Alat atau Properti >Rp 50 juta, Hilang
Produksi >Rp 40 juta,
Sengketa Lingkungan >Rp 50 juta (Segera No delay)
B Cidera Berat, Cacat Sementara, kebakaran/kerusakan
SERIUS Alat atau property <Rp 50 juta, Hilang Produksi
<Rp 40 juta, Sengketa Lingkungan <Rp 50 juta
(Komplit dlm 1 minggu)
C Cidera Ringan, Sakit Jabatan (Ossupational Illness),
MINOR Kebakara/Kerusakan Alat atau Properti <Rp 15 juta,
Hilang Produksi <Rp 10 juta, 59
Sengketa Lingkungan <Rp 15 juta. (OK dlm 1 bulan)

You might also like