MC MURRY CHEMISTRY BOOK CHAPTER 19 THE MAIN-GROUP ELEMENTS

19.4 Boron

Boron is a relatively rare element, accounting for only 0.0010% of the Earths crust by
mass. Nevertheless, boron is readily available because it occurs in concentrated deposits of
borate minerals such as borax, Na2B4O710 H2O.

Elemental boron can be prepared by the high-temperature reduction of B2O3with

magnesium, but the product is impure and amorphous:

High-purity, crystalline boron is best obtained by the reaction of boron tribromide and
hydrogen on a heated tantalum filament at high temperatures:

Crystalline boron is a strong, hard, high-melting substance (mp 2075 C) that is

chemically inert at room temperature except for reaction with fluorine. These properties make
boron fibers a desirable component in high-strength composite materials used in making
sports equipment and military aircraft. (Well discuss composite materials in Section 21.9.)
Unlike Al, Ga, In, and Tl, which are metallic conductors, boron is a semiconductor.

Boron Compounds

Boron HalidesThe boron halides are highly reactive, volatile, covalent compounds that
consist of trigonal planar BX 3 molecules. At room temperature, BF3 and BCl3 are gases,
BBr3 is a liquid, and BI3 is a low-melting solid (mp 50 C). In their most important
reactions, the boron halides behave as Lewis acids. For example, BF3 reacts with ammonia to
give the Lewis acidbase adduct (Section 14.16); it reacts with metal fluorides, yielding salts
that contain the tetrahedral; and it acts as a Lewis acid catalyst in many industrially important
organic reactions. In all these reactions, the boron atom uses its vacant orbital to accept a
share in a pair of electrons from a Lewis base.
 Boron Hydrides The boron hydrides, or boranes, are volatile, molecular compounds
with formulas. The simplest is diborane (B2H6), the dimer of the unstable BH3. Diborane can
be prepared by the reaction of sodium borohydride (NaBH4) and iodine in an appropriate
organic solvent:

Boranes are of interest because of their unusual structures and bonding. The diborane
molecule has a structure in which two BH2groups are connected by two bridging H atoms.
The geometry about the B atoms is roughly tetrahedral, and the bridging B H bonds are
significantly longer than the terminal B H bonds, 133 pm versus 119 pm. The structure
differs from that of ethane (C2H6) and is unusual because hydrogen normally forms only one
bond.

If each line in the structural formula of diborane represented an ordinary 2-electron

covalent bond between 2 atoms (a two-center, two-electron, or 2c2e bond), there would be 8
pairs, or 16 valence electrons. Diborane, however, has a total of only 12 valence electrons3
electrons from each boron and 1 from each hydrogen. Thus, diborane is said to be electron-
deficient: It doesnt have enough electrons to form a 2c2e bond between each pair of bonded
atoms.

Because the geometry about the B atoms is roughly tetrahedral, we can assume that
each boron uses hybrid orbitals to bond to the four neighboring H atoms. The four terminal B
H bonds are assumed to be ordinary 2c2e bonds, formed by the overlap of a boron hybrid
orbital and a hydrogen orbital, thereby using 4 of the 6 pairs of electrons. Each of the 2
remaining pairs of electrons forms a three-center, two-electron bond (3c2e bond), which
joins each bridging H atom to both B atoms. Each electron pair occupies a three-center orbital
formed by the interaction of three atomic orbitalsone hybrid orbital from each B atom and
the orbital on one bridging H atom (Figure 19.3). Because the 2 electrons in the B H B
bridge are spread out over 3 atoms, the electron density between adjacent atoms is less than
in an ordinary 2c2e bond. The bridging B H bonds are therefore weaker and
correspondingly longer than the terminal B-H bonds.
 Terjemahan :

Boron secara relatif adalah unsur yang aneh, perhitungannya hanya 0,0010% dari
lapisan kulit bumi oleh massa. Namun, boron dengan mudah tersedia karena terdapat lapisan
pekat garam mineral asam bor seperti borak, Na2B4O7.10H2O.

Dasar Boron dapat diolah dengan temperatur tinggi reduksi untuk B2O3 dengan
magnesium, tapi hasilnya (produk) tidak murni dan tidak berbentuk:

Kemurnian tinggi, terdiri dari kristal boron terbaik diperoleh dari reaksi boron
tribromida & hidrogen untuk pemanasan tantalum filamen pada temperatur tinggi:

Kristal boron kuat, keras, zat peleburan tinggi (mp 2075oC) supaya lamban secara
kimiawi pada temperatur ruang kecuali untuk reaksi dengan fluorin. Sifat pembuat komponen
serabut boron yang diinginkan pada kekuatan tinggi gabungan material digunakan dalam
pembuatan peralatan olahraga dan pesawat kemiliteran. (Kita akan mendiskusikan gabungan
material pada bagian 21.9). Tidak seperti Al, Ga, In & Ti yang mana adalah logam
konduktor, boron adalah semi konduktor.

Senyawa Boron

Boron Halida. Boron halida sangat reaktif, mudah menguap, senyawa kovalen itu
terdiri dari trigonal planar BX3 molekul. Pada suhu ruang, BF3 dan BCl3 adalah gas , cairan
BBr3 dan BI3 padat peleburan rendah (mp 50o C). Dalam beberapa reaksi penting, Boron
Halida menunjukkan reaksi asam Lewis. Untuk contoh, BF3 memberi reaksi dengan amonia
memberikan asam Lewis berdasarkan yang dikemukakan F3B-NH3 (bagian 14.16) ; reaksinya
dengan logam fluorida, menghasilkan garam yang mengandung tetrahedral anion BF4 ; dan
tindakanny sama dengan katalis asam Lewis pada reaksi organik yang penting secara industri.
Pada semua reaksi, atom boron menggunakan orbital 2p yang kosong untuk menerima
seppanjang elektron dari Lewis.

Boron Hidrida. Boron hidrida, atau boranes mudah menguap, senyawa molekul
dengan rumus BnHm. Yang paling sederhana adalah diboran (B2H6), dimer BH3 tidak stabil.
Diboran bisa dibuat dengan reaksi sodium borohidrida dan iodin pelarut organik secara tepat:

Boron menarik karna mereka strukturnya tidak biasa & mengikat. Molekul diboran
mempunyai struktur yangmana 2 kelompok BH2 terhubung dengan 2 penghubung H atom.
Geometri disekeliling atom B tetrahedral yang kasar, dan penghubung ikatan B-H yang
berarti lebih panjang dari etana (C2H6) dan tidak biasa karna bentuk hidrogen normal hanya 1
ikatan.

Jika tiap baris rumus yang berkaitan dengan struktur dari diboran biasanya mewakili 2
elektron ikatan kovalen diantara 2 atom (2 pusat, 2 elektron, atau 2c-2e ikatan) mereka akan
menjadi 8 pasangan atau 16 elektron valensi. Diboran, bagaimanapun hanya mempunyai total
12 elektron valensi-3 elektron dari tiap boron & 1 dari tiap hidrogen. Jadi, diboran kira-kira
menjadi kekurangan elektron. Dia tidak mempunyai elektron cukup untuk membentuk 2c-2e
ikatan antara tiap pasangan dari ikatan atom.

Karna geometri disekeliling atom B tetrahedral kasar,kita dapat mengasumsikan bahwa

tiap boron menggunakan orbital sp3 hibrida untuk mengikat 4 atom H sekitar. 4 sambungan
ikatan B-H dianggap 2c-2e ikatan biasa, dengan menggunakan 4 dari 6 pasangan elektron.
Tiap-tiap dari 2 sisa pasangan bentuk elektron 3 pusat, 2 elektron ikat (3c-2e ikatan) yang
mana mengikat tiap-tiap penghubung atom H untuk kedua atom B. Tiap elektron pasangan
menempati 3 pusat orbital yang terbentuk dari interaksi 3 atom orbital-satu sp3 orbital hibrida
dari tiap atom B & orbital 1s pada 1 penghubung atom H. Karna 2 elektron pada B-H-B
penghubung adalah penyebaran berlebih 3 atom, kepadatan elektron antara perbatasan atom
tak sebanyak dari 2c-2e ikatan biasa. Oleh karna itu, penghubung ikatan B-H lebih lemah dan
selalu berhubungan lebih panjang daripada sambungan ikatan B-H.

Summary (Simpulan)

The group 3A elementsB, Al, Ga, In, and Tlare metals except for boron, which is a
semimetal. Boron is a semiconductor and forms molecular compounds. Boranes, such as
diborane (B2H6), are electron-deficient molecules that contain three-center, two-electron
bonds. Crystalline boron is a strong, hard, high-melting substance (mp 2075 C) that is
chemically inert at room temperature except for reaction with fluorine. These properties make
boron fibers a desirable component in high-strength composite materials used in making
sports equipment and military aircraft.