You are on page 1of 24

BUKU PANDUAN PERLINDUNGAN PRAKATA

PENEMPATAN TENAGA KERJA


ANTAR KERJA ANTAR DAERAH Puji syukur kami panjatkan ke hadlirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah NYA sehingga kami dapat
menyelesaikan salah satu tugas pada Diklatpim Tingkat IV
Angkatan XXXIII Tahun 2015 guna menyusun Buku Panduan
Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Antar
Daerah (AKAD).
Buku panduan ini disusun bukan hanya sebagai salah satu tugas
peserta Diklatpim IV pola baru, tetapi lebih diarahkan guna
memberikan pedoman para pihak pelaku penempatan tenaga
kerja AKAD dalam pelaksanaan penempatan AKAD, sekaligus
dalam rangka memberikan perlindungan tenaga kerja.
Penyusun menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas dukungan,
bimbingan, bantuan dan kerjasama yang telah diberikan dalam
penyusunan Buku Panduan Perlindungan Penempatan Tenaga
Kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), kepada :
1. Ibu Dra. WIKA BINTANG, MM, selaku Kepala Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah.
2. Ibu BUDI PRABAWANINGDYAH, SH., MHum, selaku Kepala
Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja
(BP3TK) Provinsi Jawa Tengah.
3. Bapak AHMAD AZIZ, SE., MM, selaku Kepala Bidang
Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAKERTRANSDUK Prov. Jateng, beserta jajarannya.
DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN 4. Ibu Ir. ESTY TRIANI, MM, selaku Kepala Bidang Pengawasan
BALAI PELAYANAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN TENAGA KERJA
Tenaga Kerja DINAKERTRANSDUK Prov. Jateng, beserta
SEMARANG 2015
jajarannya.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page i Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page ii
5. Bapak Drs. AGUS SUTRISNO, MM, selaku Kepala Bidang Pelatihan DAFTAR ISI
dan Produktivitas DINAKERTRANSDUK Prov. Jateng, beserta
jajarannya.
6. Bapak Drs. HANDONO SUPRIYADI, MM selaku Kepala Bidang
Halaman
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial DINAKERTRANSDUK Prov.
Jateng, beserta jajarannya. HALAMAN JUDUL ........................................................... i
7. Bapak/Ibu Staf BP3TK Provinsi Jawa Tengah, yang telah PRAKATA ........................................................................ ii
membantu baik pada pengumpulan data maupun penyusunan DAFTAR ISI ...................................................................... iv
Buku Panduan.
8. Bapak AGUS SUPRIYANTO, Kasi Penempatan Tenaga Kerja, BAB I KERJA .................................................................... 1
Disnakertrans. Kota Semarang beserta staf, yang telah A. MAKNA BEKERJA ...................................................... 1
membantu memperkaya Buku Panduan dengan kondisi di B. HUBUNGAN KERJA ................................................... 2
lapangan. C. MAJIKAN BURUH ................................................... 4
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang 1. Buruh/Karyawan ................................................ 4
telah membantu penyusunan dan penyelesaian Buku 2. Majikan/Pengusaha ............................................ 4
Panduan.
BAB II PENEMPATAN TENAGA KERJA ............................. 6
Selanjutnya kami berharap Buku Panduan ini dapat A. ANTAR KERJA ANTAR DAERAH ................................. 6
bermanfaat pada perlindungan tenaga kerja mekanisme AKAD 1. Dasar Hukum ...................................................... 6
pada umumnya, dan pada khususnya bagi tenaga kerja pemula 2. Persyaratan ........................................................ 7
berupa para siswa SMK, serta dapat memberikan sumbangsih 3. Mekanisme Penempatan ................................... 8
positif bagi kemajuan kemadirian masyarakat Jawa Tengah. 4. Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja ............ 11
5. Pelaporan ........................................................... 12
Semarang, 1 Juli 2015 6. Sanksi-sanksi ...................................................... 12
B. BURSA KERJA KHUSUS .............................................. 14
PENYUSUN 1. Pengertian .......................................................... 14
2. Latar Belakang .................................................... 14
3. Tujuan ................................................................. 15
4. Ruang Lingkup Kegiatan ..................................... 15
5. Penyaluran Dan Penempatan Tamatan .............. 16
6. Kegiatan Bursa Kerja Khusus .............................. 17

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page iii Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page iv
C. PERJANJIAN KERJA .................................................... 18
1. Pengertian .......................................................... 18 I
2. Hal-hal yang Diperjanjikan dalam Perjanjian
Kerja ................................................................... 18
3. Persyaratan ........................................................ 19
KERJA
4. Jangka Waktu ..................................................... 21

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN ......................................... 23 A. MAKNA BEKERJA


1. Upah dan Pengupahan ....................................... 23 Setiap orang dalam mempertahankan kelangsungan
2. Waktu Kerja dan Waktu Istirahat ....................... 27 hidupnya haruslah melaksanakan pekerjaan, karena dengan
3. Jaminan Sosial .................................................... 29 bekerja orang akan memperoleh nafkah untuk mempertahan
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K 3) ............. 30 kan hidupnya. Pekerjaan tidak hanya untuk memperoleh
5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ..................... 30 penghasilan bagi seseorang guna memenuhi kebutuhan hidup
6. Perlindungan Pekerja Perempuan ...................... 33 bagi diri sendiri dan keluarganya, tetapi dapat dimaknai
A. BURUH/PEKERJA ...................................................... 37 sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehingga
1. Kewajiban Pekerja/Buruh ................................... 37 seorang merasa hidupnya menjadi lebih bermakna bagi diri
2. Hak Pekerja/Buruh ............................................. 38 sendiri, orang lain dan lingkungannya. Selain itu juga sebagai
B. MAJIKAN/PENGUSAHA ............................................. 39 praktek dari ilmu yang didapatkan selama masa pendidikan.
1. Kewajiban Pengusaha ......................................... 39 Ditinjau dari segi perorangan, makna bekerja adalah
2. Hak Pengusaha ................................................... 39 gerak dari badan dan pikiran setiap orang guna memelihara
kelangsungan hidup badaniah maupun rohaniah. Makna
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 40 bekerja ditinjau dari segi kemasyarakatan adalah melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna
LAMPIRAN ................................................................. 41 memuaskan kebutuhan masyarakat. Sedangkan makna
bekerja ditinjau dari segi spiritual, merupakan hak dan
kewajiban manusia dan memuliakan serta mengabdi kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page v Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 1
Setelah kita memahami akan makna bekerja, maka kita pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian
perlu mengetahui apakah sesungguhnya yang dimaksud kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
dengan pekerjaan itu. Ditinjau dari segi hukum dan ekonomi, Dari uraian tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan pekerjaan adalah lapangan usaha Hubungan Kerja adalah hubungan yang terjadi karena adanya
seseorang dengan mengikat dirinya pada orang lain untuk Perjanjian Kerja. Unsur-unsur yang terdapat didalam
bekerja bagi kepentingan orang tersebut dengan Perjanjian Kerja adalah :
mendapatkan upah sesuai jerih payah atau tenaganya. 1. Adanya pekerjaan yang harus dilakukan.
Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan atau bekerja adalah 2. Adanya perintah (bekerja atas perintah pengusaha).
pengerahan tenaga atau jasa seseorang yang telah terikat oleh 3. Adanya upah sebagai imbalan dari pekerjaan.
suatu perjanjian dengan orang lain, dengan tunduk kepada Ketiga unsur yang terdapat di dalam Perjanjian Kerja dikatakan
perintah-perintah dan kepentingan orang tersebut, dengan pula sebagai faktor yang menentukan adanya Hubungan Kerja.
maksud memperoleh imbalan atau upah. Tanpa adanya salah satu unsur tersebut, maka tidak akan ada
Hubungan Kerja. Hubungan Kerja ini menunjukkan kedudukan
kedua belah pihak, yang pada dasarnya menggambarkan hak
B. HUBUNGAN KERJA dan kewajiban pekerja terhadap pengusaha, serta hak dan
kewajiban pengusaha terhadap pekerja.
Jika ditinjau dari segi hukum dan perundang-undangan
Dikemukakan pula bahwa Hubungan Kerja pada
yang berlaku, Hubungan Kerja mempunyai arti : kegiatan-
dasarnya meliputi hal-hal yang berkenaan dengan :
kegiatan pengerahan tenaga atau jasa seseorang secara terus
1. Pembuatan Perjanjian Kerja, yaitu dasar adanya Hubungan
menerus dalam waktu tertentu dan secara teratur demi
Kerja.
kepentingan orang memerintahkannya (pengusaha atau
2. Kewajiban pekerja melakukan pekerjaan, sekaligus
majikan) sesuai dengan Perjanjian Kerja yang disepakati
merupakan hak pengusaha atas pekerjaan tersebut.
bersama.
3. Kewajiban pengusaha membayar upah kepada pekerja,
Dalam pengetahuan Ilmu Hukum, Hubungan Kerja
sekaligus merupakan hak pekerja atas upah.
adalah hubungan antara pekerja dengan pengusaha, yang
4. Berakhirnya Hubungan Kerja.
mana hubungan tersebut hendak menunjukkan kedudukan
5. Cara penyelesaian antara pihak-pihak tersebut (pekerja
kedua belah pihak yang pada pokoknya menggambarkan hak
dengan pengusaha).
dan kewajiban dari masing-masing pihak secara timbal balik.
Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Hubungan Kerja adalah hubungan antara

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 2 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 3
C. MAJIKAN BURUH yayasan, lembaga-lembaga sosial, individu, koperasi dan
sebagainya yang mempekerjakan orang lain, seringkali
Sebelum dibahas lebih jauh, maka perlu dipahami
tidak digolongkan sebagai majikan. Padahal, menurut
terlebih dahulu tentang konsep majikan/pengusaha dan
peraturan ketenagakerjaan mengatakan bahwa pemberi
konsep buruh/karyawan.
kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan
hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan
1. Buruh/Karyawan;
tenaga kerja dengan mem-bayar upah atau imbalan
Seringkali terjadi salah pengertian seakan-akan yang
dalam bentuk lain.
disebut pekerja/buruh/karyawan adalah orang-orang yang
Dengan demikian semua orang yang mempe-
bekerja di pabrik, para cleaning service dan staf
kerjakan orang lain dengan membayar upah dapat
administrasi di kantor-kantor. Sedangkan para manajer,
dikatakan sebagai majikan/pengusaha, yang berarti wajib
kepala-kepala bagian, para direktur bukan sebagai pekerja.
melaksanakan ketentuan ketenagakerjaan.
Dalam hukum ketenagakerjaan, pekerja adalah
Setiap orang yang bekerja pada orang lain dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Imbalan
dalam bentuk lain yang dimaksud adalah berupa barang
atau benda yang nilainya ditentukan atas dasar
kesepakatan pengusaha dan pekerja. Unsur-unsur dalam
pengertian pekerja itu adalah :
a. Bekerja pada orang lain.
b. Dibawah perintah orang lain.
c. Mendapat upah.
Dengan demikian siapapun yang bekerja pada orang lain
dengan kompensasi akan mendapatkan upah, dia adalah
karyawan/pekerja/buruh (Libertus Jehani, 2006;1).

2. Majikan/Pengusaha;
Bukan hanya konsep pekerja yang seringkali salah
kaprah, majikan/pengusaha juga dimaknai secara sempit.
Majikan seakan-akan hanya pemilik pabrik atau
perusahaan-perusahaan besar. Sedangkan pemilik

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 4 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 5
c. Keputusan Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga
II Kerja Dalam Negeri Depnakertrans RI No. Kep.-
131/DPPTKDN/XI/2004 tentang Petunjuk Tehnis Bursa
Kerja Khusus (BKK).
PENEMPATAN TENAGA KERJA d. Keputusan Dirjen Binapenta Depnakertrans RI No. Kep.
258/PPTK/2008 tentang Tata Cara Penempatan TK-
AKAD.
Penempatan Tenaga Kerja adalah proses pelayanan kepada e. Keputusan Dirjen Binapenta Depnakertrans RI No. Kep.
pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja 99/PPTK/2009 tentang Tata Cara Pelaporan bagi
dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta, Pemberi
kemampuan. Pelayanan penempatan tenaga kerja menurut lokasi Kerja, Bursa Kerja Khusus dan Penyelenggara Pameran
kerja dibagi berdasarkan : Kesempatan Kerja.
1. Penempatan tenaga kerja lokal (AKL), adalah penempatan
tenaga kerja antar Kabupaten/Kota dalam wilayah 1 (satu) 2. Persyaratan
Provinsi. a. Bagi Perusahaan Calon Pengguna TK AKAD :
2. Penempatan tenaga kerja antar daerah (AKAD), adalah i. Surat permohonan pengerahan tenaga kerja AKAD
penempatan tenaga kerja antar Provinsi dalam Wilayah bermaterai cukup;
Republik Indonesia. ii. Surat Persetujuan Penempatan (SPP) AKAD dari
3. Penempatan tenaga kerja antar Negara (AKAN), adalah Kementrian yang membidangi Ketenagakerjaan/
penempatan tenaga kerja di Luar Negeri. Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan Provinsi/
Kabupaten/Kota daerah penempatan;
iii. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja AKAD (RKTKAD);
A. ANTAR KERJA ANTAR DAERAH iv. Draft perjanjian kerja yang telah diteliti dan
1. Dasar Hukum disahkan oleh Dinas yang membidangi Ketenaga-
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang kerjaan daerah penempatan.
Ketenagakerjaan. b. Bagi Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta-AKAD
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (LPTKS-AKAD)
Nomor Per-07/Men/IV/2008 tentang Penempatan i. Surat permohonan pengerahan tenaga kerja AKAD
Tenaga Kerja. bermaterai cukup;

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 6 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 7
ii. Surat Persetujuan Penempatan (SPP) AKAD dari i.b. Memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk yang
Kementrian yang mebidangi Ketenagakerjaan RI/ masih berlaku;
Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan Provinsi/ i.c. Copy ijasah pendidikan terakhir bagi yang
Kabupaten/Kota daerah penempatan; memiliki;
iii. Bukti kontrak/pemborongan/SPK bagi perusahaan i.d. Copy sertifikat keterampilan bagi yang
kontraktor; memiliki; dan
iv. Surat Izin LPTKS-AKAD dari Menteri yang i.e. Copy surat keterangan pengalaman kerja bagi
membidangi ketenagakerjaan atau pejabat yang yang memilliki.
ditunjuk; Pencari kerja yang telah mendaftar akan diberikan
v. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja AKAD (RKTKAD); Kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/1).
vi. Draft perjanjian kerja yang telah diteliti dan Pengantar kerja wajib melakukan pengisian data
diketahui oleh Kepala Dinas yang membidangi pencari kerja (AK/II) melalui wawancara langsung
ketenagakerjaan di daerah tujuan penempatan; untuk mengetahui bakat, minat dan kemampuan.
vii. Draft perjanjian penempatan tenaga kerja antara ii. Pendaftaran ulang
calon tenaga kerja dengan LPTKS. Kartu AK/I berlaku selama 2 (dua) tahun dengan
keharusan melapor selambat-lambatnya 6 (enam)
3. Mekanisme Penempatan bulan sekali terhitung sejak tanggal pendaftaran
a. Pelayanan Kepada Pencari Kerja bagi pencari kerja yang belum mendapat
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja dilakukan secara pekerjaan. Pencari kerja yang telah mendapatkan
Manual atau Daring (Online System). Pelayanan pekerjaan wajib melaporkan bahwa yang bersang-
Penempatan Tenaga Kerja harus terintegrasi dalam kutan telah diterima bekerja kepada Dinas/Kantor
satu sistem Penempatan Tenaga Kerja Nasional. yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/
Pencari kerja yang akan bekerja didalam atau ke luar kota. Proses daftar ulang :
negeri wajib dilayani oleh Pengantar Kerja di Dinas ii.a. Pengantar Kerja Menerima Kartu AK/I dari
yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota. pencari kerja;
Pelayanan yang diberikan kepada pencari kerja : ii.b. Meneliti kartu AK/I untuk mengetahui status
i. Pendaftaran Pencari Kerja Baru AK/II masih hidup atau sudah dihapuskan;
Syarat pendaftaran pencari kerja : ii.c. Mengambil Kartu AK/II yang masih hidup dari
i.a. Pas foto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak file/bak bergerak atau AK/II yang telah
2 (dua) lembar;

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 8 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 9
dihapuskan dari file/bak mati untuk menggunakan Kartu antar kerja/ Surat Pengantar
dihidupkan kembali; calon tenaga kerja (AK/V).
ii.d. Menyerahkan Kartu AK/II kepada Pengantar vii. Dinas/Kantor yang bertanggung jawab dibidang
Kerja/Petugas Antar Kerja; ketenagakerjaan kabupaten/kota bersama-sama
ii.e. Menyimpan kembali kartu AK/II ke dalam dengan pemberi kerja mela-kukan seleksi calon
file/bak bergerak. tenaga kerja sesuai persyaratan jabatan yang
b. Pelayanan Kepada Pemberi Kerja dibutuhkan.
Pemberi kerja wajib menyampaikan informasi lowong
an pekerjaan secara tertulis kepada Dinas/Kantor yang 4. Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja
bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan kabu- Pelayanan penempatan tenaga kerja menurut lokasi kerja
paten/kota. Informasi lowongan pekerjaan memuat : dibagi berdasarkan :
i. Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan; a. Penempatan tenaga kerja lokal (AKL).
ii. Jenis pekerjaan, jabatan dan syarat-syarat jabatan b. Penempatan tenaga kerja antar daerah (AKAD).
yang digolongkan dalam jenis kelamin, usia, LPTKS/Pemberi Kerja/BKK yang akan menempat-kan TK
pendidikan, keterampilan, keahlian, pengalaman AKAD harus memiliki Surat Persetujuan Penempatan
kerja dan syarat-syarat lain yang diperlukan. (SPP) yang diterbitkan oleh :
iii. Pengantar Kerja/petugas antar kerja mencatat i. Dinas/Kantor yang membidangi ketenaga kerjaan
Informasi lowongan pekerjaan ke dalam daftar Kabupaten/Kota untuk penempatan TK dalam
isian permintaan tenaga kerja (AK/III) dan Kabupaten/Kota.
menerbitkan bukti lapor lowongan pekerjaan. ii. Dinas yang membidangi ketenagakerjaan Provinsi
iv. Informasi lowongan pekerjaan (AK/III) pemenuhan untuk penempatan TK lintas kabupaten/Kota dalam
nya diisi dari data pencari kerja yang terdaftar satu Provinsi.
(AK/II) iii. Dirjen Binapenta untuk penempatan TK lintas
v. Pencari kerja yang memenuhi persyaratan jabatan provinsi.
yang dibutuhkan dilakukan pemanggilan dengan Syarat mengajukan SPP AKAD :
menggunakan kartu antar kerja/kartu panggilan i. Surat Permintaan dan rencana kebutuhan tenaga
kepada pencari kerja (AK/IV). kerja dari pemberi kerja;
vi. Dinas/Kantor yang bertanggung jawab dibidang ii. Rancangan Perjanjian Kerja antara calon tenaga
ketenagakerjaan kabupaten/kota mengirimkan kerja dengan pemberi kerja;
calon tenaga kerja kepada pemberi kerja dengan

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 10 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 11
iii. Perjanjian penempatan tenaga kerja antara calon 4.pembekuan kegiatan usaha;
tenaga kerja dengan LPTKS/BKK; 5.pembatalan persetujuan;
iv. Rekomendasi dari Dinas/Kantor yang mem-bidangi 6.pembatalan pendaftaran;
ketenagakerjaan Kabupaten/Kota daerah penerima 7.penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
bagi penempatan TK. produksi;
c. Penempatan tenaga kerja antar Negara (AKAN) 8. pencabutan ijin.
Penempatan tenaga kerja AKAN dilaksanakan b. Pelanggaran ketentuan kewajiban pelaksana penem-
berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 patan tenaga kerja untuk memberikan perlindungan
tentang Penempatan dan Perlindungan tenaga kerja sejak rekrutmen sampai penempatan tenaga kerja, dan
Indonesia di luar negeri. kewajiban pemberi kerja dalam mempekerjakan
tenaga kerja untuk memberikan perlindungan yang
5. Pelaporan mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan
Pelaporan dibuat berjenjang dan hirarkhis, meliputi : baik mental maupun fisik tenaga kerja, dapat
a. Pencari kerja terdaftar; dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu)
b. Lowongan terdaftar; bulan dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda
c. Pencari kerja yang telah ditempatkan; paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
d. Penghapusan pendaftaran pencari kerja dan lowongan dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta
kerja. rupiah). Tindak pidana tersebut merupakan tindak
Laporan dibuat dan disampaikan setiap bulan. pidana pelanggaran.
c. Pelanggaran ketentuan kewajiban lembaga pe-
6. Sanksi-Sanksi nempatan tenaga kerja swasta dalam melaksanakan
a. Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan pelayanan penempatan tenaga kerja memiliki izin
sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk, dapat
Lembaga penempatan tenaga kerja swasta, hanya dikenakan sanksi pidana kurungan paling singkat 1
dapat memungut biaya penempatan tenaga kerja dari (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan
pengguna tenaga kerja dan dari tenaga kerja golongan dan/atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00
dan jabatan tertentu. Sanksi administratif berupa : (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
1. teguran; 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Tindak pidana
2. peringatan tertulis; dimaksud merupakan tindak pidana pelanggaran.
3. pembatasan kegiatan usaha;

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 12 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 13
d. Pelanggaran ketentuan Lembaga penempatan tenaga berperan mengoptimalkan penyaluran tamat an SMK dan
kerja swasta, hanya dapat memungut biaya sumber informasi untuk pencari kerja. Pemberdayaan BKK
penempatan tenaga kerja dari pengguna tenaga kerja SMK merupakan salah satu fungsi dalam manajemen
dan dari tenaga kerja golongan dan jabatan tertentu, sekolah yaitu sebagai bagian pembinaan terhadap proses
dapat dikenakan sanksi pidana denda paling sedikit Rp pelaksanaan kegiatan BKK SMK yang telah direncanakan
5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp dalam upaya mencapai tujuan pendidikan SMK. BKK SMK
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Tindak pidana merupakan salah satu komponen pelaksanaan pendidikan
dimaksud merupakan tindak pidana pelanggaran. sistem ganda, karena tidak mungkin bisa dilaksanakan
proses pembelajaran yang mengarah kepada kompetensi
jika tidak ada pasangan industri/usaha kerja, sebagai
B. BURSA KERJA KHUSUS lingkungan kerja dimana siswa belajar keahlian dan
profesional serta etos kerja sesuai dengan tuntutan dunia
1. Pengertian
kerja.
Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah sebuah lembaga yang
dibentuk di Lembaga Pendidikan Menengah, Lembaga
3. Tujuan
Pendidikan Tinggi, dan Lembaga Pelatihan Kerja sebagai
a. Sebagai wadah dalam mempertemukan tamatan
unit pelaksana yang memberikan pelayanan dan informasi
dengan pencari kerja.
lowongan kerja, pelaksana pemasaran, penyaluran dan
b. Memberikan layanan kepada tamatan sesuai dengan
penempatan tenaga kerja, merupakan mitra Dinas yang
tugas dan fungsi masing-masing seksi yang ada dalam
membidangi ketenagakerjaan.
BKK.
c. Sebagai wadah dalam pelatihan tamatan yang sesuai
2. Latar Belakang
dengan permintaan pencari kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem
d. Sebagai wadah untuk menanamkan jiwa wirausaha
pendidikan nasional yang bertanggungjawab dalam
bagi tamatan melalui pelatihan.
penyiapan SDM tingkat menengah yang handal,
berorientasi kepada kebutuhan pasar harus mampu
4. Ruang Lingkup Kegiatan
mengembangkan inovasi untuk mempengaruhi per-
a. Penyusunan database siswa lulusan SMK pencari kerja
ubahan kebutuhan pasar sehingga dapat mewujudkan
dan perusahaan pencari tenaga kerja dan penelusuran
kepuasan pencari kerja. BKK SMK merupakan salah satu
tamatan siswa SMK.
komponen penting dalam mengukur keberhasilan
pendidikan di SMK, karena BKK menjadi lembaga yang

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 14 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 15
b. Menjaring informasi tentang pasar kerja melalui iklan c. Merangkul pengurus Majelis Sekolah yang peduli
di media massa, internet, kunjungan ke dunia usaha dengan penempatan tenaga kerja dari alumni.
(industri) maupun kerjasama dengan lembaga penyalur d. Membuat website khusus BKK yang selalu up to date
tenaga kerja dan Kementrian yang membidangi yang dapat di link dengan situs-situs JOB CARRIER.
ketenagakerjaan. e. Menanamkan jiwa enterpreunership kepada siswa
c. Membuat leaflet informasi dan pemasaran lulusan melalui pelatihan ketrampilan untuk menjadi seorang
SMK yang dikirim ke dunia usaha/industri yang terkait wirausaha (enterpreuneur).
Kementrian yang membidangi ketenagakerjaan.
d. Penyaluran calon tenaga kerja lulusan SMK ke dunia 6. Kegiatan Bursa Kerja Khusus
usaha dan industri. a. Merencanakan program kerja hubungan industri setiap
e. Melakukan proses tindak lanjut hasil pengiriman dan program studi.
penempatan tenaga kerja melalui kegiatan penjajakan b. Mengadakan pertemuan dengan Ketua Jurusan
dan verifikasi. tentang penempatan siswa-siswi praktek kerja industri.
f. Mengadakan program pelatihan ketrampilan c. Mengadakan koordinasi dengan panitia PSG tentang
tambahan/khusus bagi siswa dan lulusan SMK penempatan siswa-siswi prakerin.
disesuaikan dengan bidang keahlian yang diperlukan. d. Mengadakan koordinasi dengan panitia PSG tentang
g. Mengadakan program bimbingan menghadapi tahapan guru monitoring.
proses penerimaan siswa dalam suatu pekerjaan e. Melakukan proses negosiasi dengan Dunia Usaha/
(wawancara, psikotest). Dunia Industri dan pemerintah sebagai mitra dalam
h. Memberikan informasi kepada para ALUMNI ataupun penempatan siswa-siswi prakerin.
para lulusan SMK lain yang membutuhkan informasi f. Menjalin kerjasama (MOU) dengan Dunia Usaha/
tentang lowongan kerja. Dunia Industri dalam : sinkronisasi kurikulum,
Pelatihan dan Penempatan tamatan.
5. Penyaluran dan Penempatan Tamatan g. Pemetaan Dunia Usaha/Dunia Industri.
Adapun pelaksanaan penyaluran dan penempatan h. Menjalin kerjasama dengan Kementrian yang
tamatan yang dapat dilakukan BKK SMK adalah : membidangi ketenagakerjaan tentang pelatihan
a. Menindaklanjuti kerjasama dengan industri pasangan (Magang) dan penempatan tamatan.
yang telah menjadi mitra kerja dengan BKK sekolah. i. Membentuk Majelis Sekolah.
b. Melakukan penelusuran alumni dan dimasukkan ke j. Membuat database penelusuran tamatan baik yang
dalam database sekolah. sudah bekerja maupun belum bekerja.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 16 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 17
k. Membentuk Ikatan alumni. 3. Persyaratan
l. Membuat mading informasi lowongan kerja. Syarat sahnya perjanjian kerja yang sah, yaitu :
m. Membuat website khusus BKK. a. Adanya suatu persetujuan atau kesepakatan antara
n. Membuat Laporan Kegiatan. kedua belah pihak yang membuat kesepakatan itu
o. Monitoring dan Evaluasi. artinya bahwa kesepakatan itu dibuat tidak ada unsur
paksaan atau tekanan dari salah satu pihak. Pelang-
garan atas persyaratan ini maka memungkinkan salah
C. PERJANJIAN KERJA satu pihak dapat menuntut sesuai isi kesepakatan.
b. Para pihak yang membuat kesepakatan harus mampu/
1. Pengertian
cakap. Artinya seseorang harus sudah dewasa, tidak
Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja (PK) adalah
dibawah perwalian dan sehat mental. Dalam hal pihak
perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau
yang membuat kesepakatan tidak memenuhi keten-
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
tuan diatas maka kesepakatan itu dapat dibatalkan.
kewajiban para pihak (Pasal 1 ayat (14) UU No. 13 Tahun
c. Sesuatu yang disepakati harus jelas dan tidak dilarang
2003). Dengan adanya perjanjian kerja antara Pekerja dan
oleh peraturan perundang-undangan, kesusilaan dan
Pengusaha akan menimbulkan hak dan kewajiban diantara
ketertiban umum.
mereka.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat
Perjanjian Kerja adalah sebagai berikut :
2. Hal-hal yang Diperjanjikan Dalam Perjanjian Kerja
a. Dibuat secara tertulis dengan menggunakan bahasa
Perjanjian Kerja akan memuat hal hal sebagai berikut :
Indonesia dan tulisan latin. Ini berarti PK itu tidak
a. Macam pekerjaan, cara melaksanakannya, jam kerja
dapat dibuat hanya bahasa asing atau tidak mengguna
dan tempat kerja.
kan tulisan latin.
b. Besarnya upah, tempat dan waktu pembayaran nya
b. Tidak boleh disyaratkan adanya masa percobaan untuk
dan fasilitas yang disediakan pengusaha bagi pekerja
perjanjian kerja waktu tertentu. Apabila dipersyarat
seperti : perumahan, kendaraan, transportasi, DLL.
kan maka masa percobaan tersebut batal demi hukum.
c. Pengobatan : biaya dokter, poliklinik, penggantian,
c. Dibuat atas kemauan bebas kedua belah pihak tanpa
kacamata, biaya bersalin dan lain lain.
paksaan. Perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuat
d. Perjanjian Kerja juga memuat cuti, ijin meninggal kan
berdasarkan paksaan atau yang dibuat oleh seorang
pekerjaan, hari libur, uang pesangon, DLL.
yang tidak mampu atau cakap adalah batal demi
hukum.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 18 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 19
d. Pihak-pihak yang membuat mempunyai kemam puan g. Tempat dan lokasi kerja.
dan kecakapan untuk membuat suatu perjanjian. h. Tempat, tanggal perjanjian kerja dibuat, tanggal mulai
Sehingga anak-anak atau orang dibawah perwalian berlaku dan berakhir serta ditanda tangani oleh kedua
tidak sah membuat PK. belah pihak.
e. Dalam PK waktu tertentu harus jelas pekerjaan Syarat-syarat kerja yang dimuat dalam perjanjian kerja
tertentu tersebut, dan yang disepakati didalam isinya tidak boleh lebih rendah dari syarat-syarat kerja
kesepakatan kerja waktu tertentu tidak dilarang oleh yang termuat dalam peraturan perusahaan atau perjanjian
peraturan perundangan atau bertentangan dengan kerja bersama yang berlaku di perusahaan yang
ketertiban umum atau kesusilaan. bersangkutan. Apabila terdapat perjanjian kerja yang
Perjanjian kerja waktu tertentu hanya diadakan untuk isinya lebih rendah dari peraturan perusahaan atau
pekerjaan tertentu yang menurut sifat, atau jenis, atau perjanjian kerja bersama maka yang berlaku adalah isi
kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu. Pekerjaan peraturan atau perjanjian kerja bersama.
sebagaimana dimaksud adalah : Perjanjian kerja harus dibuat dalam rangkap tiga yang
a. Yang dikerjakan sekali selesai atau sementara sifatnya. masing-masing untuk Pekerja, Pengusaha dan Kantor
b. Yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu tidak Dinas yang membidangi ketenagakerjaan setempat untuk
terlalu lama dan paling lama tiga tahun. didaftar. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pem-
c. Yang sifatnya musiman atau yang berulang kembali. buatan perjanjian tersebut dibebankan kepada Pengusaha.
d. Yang bukan merupakan kegiatan yang bersifat tetap Perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali atau dirubah
dan tidak terputus-putus. kecuali persetujuan kedua belah karena alasan-alasan oleh
e. Yang berhubungan dengan produk baru atau kegiatan Undang-Undang dinyatakan cukup untuk dirubah.
baru atau tambahan yang masih dalam percobaan atau
penjajagan. 4. Jangka Waktu
Dalam perjanjian kerja harus memuat : Jangka waktu PK dan pembaharuan PK :
a. Nama dan alamat Pengusaha dan Perusahaan. a. Perjanjian kerja yang didasarkan atas jangka waktu
b. Nama, alamat, umur, dan jenis kelamin Pekerja. tertentu dapat diadakan paling lama dua tahun.
c. Jabatan atau jenis/macam pekerjaan yang disepakati. Perjanjian tersebut hanya boleh diperpanjang satu kali
d. Besarnya upah serta cara pembayaran. paling lama dalam waktu yang sama dengan waktu
e. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pertama dan jumlahnya tidak boleh melebihi tiga
Pengusaha dan Pekerja. tahun. Apabila perjanjian kerja waktu tertentu akan
f. Jangka waktu berlakunya kesepakatan kerja. diperpanjang selambat-lambatnya tujuh hari sebelum

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 20 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 21
berakhir, Pengusaha telah memberitahukan maksud-
nya secara tertulis kepada para Pekerja yang bersang- III
kutan untuk memperpanjang perjanjian tersebut.
b. Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas
pekerjaan tertentu tidak boleh berlangsung lebih dari
HAK DAN KEWAJIBAN
tiga tahun.
c. Perjanjian kerja waktu tertentu yang telah
diperbaharui tidak dapat diperpanjang lagi. Persetujuan yang ditanda-tangani oleh buruh/pekerja dan
d. Perjanjian kerja waktu tertentu dinyatakan majikan/pengusaha dalam suatu perjanjian kerja, akan melahirkan
bertentangan dengan ketentuan yaitu : hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. Hak dan kewajiban
i. Dibuat dalam bahasa asing atau tidak tulisan latin. antara keduanya inilah yang pada dasarnya termuat dalam syarat-
ii. Kesepakatan dibuat untuk pekerjaan yang terur syarat kerja. Yang dimaksudkan dengan syarat-syarat kerja adalah
menerus. segala petunjuk atau aturan yang harus ditata oleh buruh maupun
iii. Jangka waktu melebihi ketentuan. majikan dalam suatu hubungan kerja (Endang Rokhani, 1999 : 1).
Maka kesepakatan kerja waktu tertentu ini menjadi Syarat kerja ini pada hakekatnya adalah kondisi kerja, yaitu
perjanjian kerja waktu tidak tertentu. suatu kondisi yang harus dipenuhi, baik oleh pengusaha maupun
Berakhir perjanjian kerja, apabila : pekerja untuk mencegah timbulnya perselisihan hubungan
a. Apabila waktu perjanjian telah berakhir atau pekerjaan industrial maupun kecelakaan kerja. Untuk itu amatlah penting
yang diperjanjikan telah selesai. mengetahui hak dan kewajiban kedua belah pihak agar memenuhi
b. Karena meninggalnya Pekerja yang bersangkutan ketentuan syarat kerja berdasarkan ketentuan perundangan yang
c. Perjanjian kerja waktu tertentu tidak berakhir karena berlaku, antara lain :
Pengusaha meninggal kecuali disepakati sebelumnya.
d. Apabila Pengusaha meninggal dunia maka ahli waris 1. Upah dan Pengupahan
Pengusaha dapat mengakhiri perjanjian kerja dengan Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan
mengajukan izin pemutusan hubungan kerja kepada dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau
Pengadilan Hubungan Industrial. pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan atau
e. Perjanjian kerja tidak berakhir karena jatuh pailit. dibayarkan menurut PK, kesepakatan, atau peraturan
Apabila terjadi kepailitan maka hak-hak Pekerja perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi para pekerja/
diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang- buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
undangan yang berlaku. yang telah atau akan dilakukan.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 22 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 23
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh
memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan
mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan,
layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan kebijakan suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua
pengupahan meliputi : atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah
a. upah minimum; meninggal dunia;
b. upah kerja lembur; d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya
c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan; karena sedang menjalankan kewajiban terhadap negara;
d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya
luar pekerjaannya; karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;
e. upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya; f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah
f. bentuk dan cara pembayaran upah; dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik
g. denda dan potongan upah; karena kesalahan sendiri maupun halangan yang
h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah; seharusnya dapat dihindari pengusaha;
i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional; g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
j. upah untuk pembayaran pesangon; dan h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat
k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan. buruh atas persetujuan pengusaha; dan
Pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebu- i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari
tuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas perusahaan.
dan pertumbuhan ekonomi. Pengusaha dilarang membayar Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit :
upah lebih rendah dari upah minimum. a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus
Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan perseratus) dari upah;
pekerjaan. Ketentuan dimaksud tidak berlaku, dan pengusaha b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh
wajib membayar upah apabila : lima perseratus) dari upah;
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh
pekerjaan; perseratus) dari upah; dan
b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima
dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan perseratus) dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja
pekerjaan; dilakukan oleh pengusaha.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 24 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 25
Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak a. Upah harus dibayarkan langsung kepada pekerja.
masuk bekerja sebagai berikut : b. Berbentuk uang, kecuali untuk sebagian dapat diganti
a. pekerja/buruh menikah, dibayar selama 3 (tiga) hari; dengan bentuk lain selain minuman keras, obat obatan
b. menikahkan anaknya, dibayar selama 2 (dua) hari; atau bahan obat (maksimal 25 %).
c. mengkhitankan anaknya, dibayar selama 2 (dua) hari; c. Pembayaran dilakukan dengan alat pembayaran yang sah
d. membaptiskan anaknya, dibayar selama 2 (dua) hari; dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar d. Pembayaran dilakukan ditempat dimana pekerja
selama 2 (dua) hari; melakukan pekerjaan, kecuali ada perjanjian lain.
f. suami/isteri, orang tua/mertua, anak/menantu mening gal e. Pembayaran dilakukan paling cepat seminggu sekali dan
dunia, dibayar selama 2 (dua) hari; dan selambat-lambatnya sebulan sekali.
g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, Khusus untuk upah minimum, hanya berlaku bagi mereka
dibayar untuk selama 1 (satu) hari. yang masa kerjanya kurang dari satu tahun, sementara untuk
Pengaturan pelaksanaan ketentuan dimaksud ditetapkan mereka yang masa kerjanya lebih dari 1 tahun perlu dilakukan
dalam PK, PP, atau PKB. melalui perundingan atau kesepakatan.
Sistem pembayaran upah didasarkan atas status pekerja :
a. Upah harian berlaku untuk pekerja yang berstatus harian, 2. Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
baik harian tetap maupun harian lepas. Waktu kerja adalah 7 (tujuh) jam perhari dan 40 (empat
b. Upah bulanan, yaitu sistim pembayaran upah yang puluh) jam seminggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)
diberlakukan terhadap pekerja yang berstatus bulanan minggu, dan 8 (delapan) jam perhari dan 40 (empat puluh)
atau yang menurut PK dibayarkan secara bulanan. jam seminggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
c. Upah Borong diberlakukan kepada pekerja yang mela- Selebihnya adalah jam kerja lembur, dengan ketentuan
kukan pekerjaan dalam ukuran satuan atau volume lembur sehari tidak boleh lebih dari 3 (tiga) jam dan 14 (empat
barang/jasa yang dihasilkan. belas) jam seminggu, dan ada persetujuan dari pekerja/buruh
Dalam hal ini, upah sering tidak dapat dipisahkan dengan yang bersangkutan. Pengusaha yang mempekerjakan
status pekerja (borong, bulanan, harian, kontrak, musiman pekerja/buruh melebihi waktu kerja tersebut, wajib
dan lain-lain). membayar upah kerja lembur.
Sistim pembayaran upah, harus memenuhi ketentuan yang Waktu Istirahat dan Cuti :
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 a. Istirahat antara jam kerja, sekurang kurangnya setengah
tentang Perlindungan Upah, antara lain : jam setelah bekerja selama 4 (empat) jam terus menerus
dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja;

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 26 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 27
b. Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja 3. Jaminan Sosial
dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari Dalam rangka memberikan perlindungan dan meningkatkan
kerja dalam 1 (satu) minggu; kesejahteraan tenaga kerja, juga dilaksanakan melalui
c. Cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja program jaminan sosial di perusahaan. Jaminan sosial adalah
setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh
12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan layak.
dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing- Dalam pelaksanaan program jaminan sosial, penyelenggara
masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang telah program jaminan sosial adalah :
bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus-menerus pada a. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenaga-
perusahaan yang sama dengan ketentuan pekerja/buruh kerjaan, untuk program :
tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam i. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK); adalah manfaat
2 (dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan
setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun. yang diberikan pada saat peserta mengalami
Dengan ketentuan : pelaksanaan waktu istirahat tahunan kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh
diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau lingkungan kerja.
perjanjian kerja bersama, hak istirahat panjang hanya berlaku ii. Jaminan Kematian (JKM); adalah manfaat uang tunai
bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan tertentu yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta
(diatur dengan Keputusan Menteri), dan setiap pekerja/buruh meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja.
yang menggunakan hak waktu istirahat berhak mendapat iii. Jaminan Hari Tua (JHT); adalah manfaat uang tunai
upah penuh. yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta
Pekerja/buruh tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi. memasuki usia pensiun, meninggal dunia, atau
Pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/buruh untuk mengalami cacat total tetap.
bekerja pada hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat iv. Jaminan Pensiun, adalah jaminan sosial yang bertujuan
pekerjaan (diatur dengan Keputusan Menteri) tersebut harus untuk mempertahankan derajat kehidup an yang layak
dilaksanakan atau dijalankan secara terus-menerus atau pada bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan
keadaan lain berdasarkan kesepakatan antara pekerja/buruh memberikan penghasilan setelah peserta memasuki
dengan pengusaha. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/ usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
buruh yang melakukan pekerjaan pada hari libur resmi wajib meninggal dunia.
membayar upah kerja lembur.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 28 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 29
b. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, c. pekerja/buruh menjalankan ibadah yang diperintahkan
untuk : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), adalah agamanya;
jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta d. pekerja/buruh menikah;
memperoleh manfaat pemeliharaan dan perlindungan e. pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang kandungan, atau menyusui bayinya;
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran f. pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan/atau
atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam
satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K 3) kerja, peraturan perusahan, atau perjanjian kerja bersama;
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu upaya g. pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau
perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat pengurus serikat pekerja/serikat buruh, pekerja/buruh
dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja, serta melakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh di luar
begitu pula bagi orang lain yang memasuki tempat kerja jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan
maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
efisien dalam pemakaiannya. perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian
kerja bersama;
5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) h. pekerja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan
kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan tindak pidana kejahatan;
berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan i. karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku,
pengusaha. warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau
Pengusaha dilarang melakukan PHK dengan alasan : status perkawinan;
a. pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit j. pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat
menurut keterangan dokter selama waktu tidak kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang
melampaui 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus; menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
b. pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaannya penyembuhannya belum dapat dipastikan.
karena memenuhi kewajiban terhadap negara sesuai Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan alasan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dimaksud batal demi hukum dan pengusaha wajib
berlaku; mempekerjakan kembali pekerja/buruh yang bersangkutan.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 30 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 31
Pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan 6. Perlindungan Pekerja Perempuan
pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga Secara kodrati perempuan memiliki berbagai keadaan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Penetapan fisiologis yang berbeda dengan laki-laki, sehingga pekerja
dimaksud tidak diperlukan dalam hal : perempuan harus mendapatkan perlindungan dan perlakuan
a. pekerja/buruh masih dalam masa percobaan kerja, bila sebagi perempuan seutuhnya dalam pekerjaan dengan
mana telah dipersyaratkan secara tertulis sebelumnya; memperhatikan harkat, martabat dan kodratnya dalam
b. pekerja/buruh mengajukan permintaan pengunduran diri, melakukan peran gandanya. Perlindungan yang diberikan oleh
secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa ada indikasi pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan ketenaga-
adanya tekanan/intimidasi dari pengusaha, berakhirnya kerjaan meliputi :
hubungan kerja sesuai dengan perjanjian kerja waktu a. Kerja Malam Wanita :
tertentu untuk pertama kali; Kerja malam wanita dimungkinkan karena adanya proses
c. pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai dengan produksi yang terus menerus, pekerjaan yang bertimbun-
ketetapan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, timbun dan harus segera dilakukan.
perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundang- Ketentuan mengenai larangan kerja bagi wanita pada
undangan; atau malam hari dimaksudkan agar pekerja wanita dapat
d. pekerja/buruh meninggal dunia. memenuhi tugas-tugasnya sebagai istri dan ibu rumah
Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana tangga. Larangan bekerja pada malam hari diatur dalam
dimaksud batal demi hukum. Selama putusan lembaga Undang-undang No. 13 Thn 2003 pasal 76 :
penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum i. Pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang dari
ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus 18 (delapan belas) tahun dilarang dipekerjakan antara
tetap melaksanakan segala kewajibannya. Pengusaha dapat pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00.
melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana ii. Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja/buruh
dimaksud berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh perempuan hamil yang menurut keterangan dokter
yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan
tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara
biasa diterima pekerja/buruh. Dalam hal terjadi pemutusan pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00,
hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang iii. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul
penggantian hak yang seharusnya diterima. 07.00 wajib : memberikan makanan dan minuman

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 32 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 33
bergizi; dan menjaga kesusilaan dan keamanan selama Hal yang perlu diperhatikan mengenai istirahat melahir
di tempat kerja. kan/gugur kandung ini adalah bahwa buruh wanita
iv. Selain itu pengusaha wajib menyedia kan angkutan tersebut tidak dapat di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
antar jemput bagi pekerja/buruh perempuan yang oleh perusahaan dan mendapat upah dan istirahat
berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 tersebut tidak dipotong dengan cuti tahunan.
sampai dengan pukul 05.00. d. Kesempatan Menyusui Anak :
b. Cuti Haid : Dalam Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 pasal 83
Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pasal 81 : menyebutkan pekerja/buruh perempuan yang anaknya
i. Pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya
merasakan sakit dan memberitahukan kepada untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan
pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan selama waktu kerja.
kedua pada waktu haid ; Yang dimaksud dengan kesempatan sepatutnya adalah
ii. Pelaksanaan ketentuan dimaksud diatur dalam lamanya waktu yang diberikan kepada pekerja/ buruh
Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP) atau perempuan untuk menyusui bayinya, apabila hal itu perlu
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). dilakukan selama waktu kerja. Perusahaan yang mempe-
c. Istirahat Melahirkan dan Gugur Kandung : kerjakan perempuan disarankan untuk menyediakan
Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja tempat penitipan anak, dimana pada saat-saat tertentu
wanita dan anaknya diberikan istirahat melahirkan sesuai pekerja perempuan dapat menyusui anaknya, tetapi harus
dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 pasal 82 : mempertimbangkan atau memperhatikan kondisi dan
Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat kemampuan perusahaan.
selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya e. Penanggulangan Anemia Gizi :
melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahir Pekerja perempuan merupakan kelompok yang rentan
kan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. terhadap kasus Anemia Gizi (kekurangan zat besi), karena
Pasal ini dimaksudkan menjamin waktu istirahat bagi sesuai dengan kodratnya pekerja perempuan mengalami
pekerja perempuan untuk menjaga kesehatan dan haid, kehamilan dan menyusui bayi.
keselamatan ibu dan anaknya. Tetapi jika menurut dokter f. Penghapusan Diskriminasi :
dalam waktu yang telah ditentukan ternyata kondisi Diskriminasi pada dasarnya memiliki pengertian yang
kesehatannya tidak/belum memungkinkan maka dapat bersifat universal, dan sering diartikan sebagai perbedaan
diperpanjang selama-lamanya 3 bulan sebelum saat perlakuan.
pekerja wanita tersebut melahirkan.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 34 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 35
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Penghapusan Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan.
ketenagakerjaan dalam Bab III pasal 5 menyebutkan : Pemerintah telah meratifikasi Konvensi ILO No. 111 yang
Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama telah diratifikasi dengan Undang-Undang nomor : 21 tahun
tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. 1999 mengenai diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan
Kemudian dalam pasal 6 menyebutkan : Setiap disebutkan bahwa istilah Diskriminasi meliputi setiap
pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama perbedaan, pengecualian atau pengutamaan atas dasar
tanpa diskriminasi dari pengusaha , menjamin hak yang ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, keyakinan politik,
sama antara laki-laki dan wanita dalam melakukan kebangsaan atau asal usul sosial yang berakibat
pekerjaan : meniadakan dan mengurangi persamaan kesempatan
i. Hak mendapatkan pekerjaan sebagai hak azasi. atau perlakuan dalam pekerjaan dan jabatan. Kemudian
ii. Kesempatan kerja yang sama dalam penerimaan disebutkan bahwa istilah pekerjaan dan jabatan meliputi
pegawai. juga kesempatan mengikuti pelatihan, ketrampilan
iii. Hak memilih dengan bebas profesi & pekerjaan. memperoleh pekerjaan dan jabatan tertentu dan syarat-
iv. Hak menerima upah yang sama dengan pekerja laki- syarat serta kondisi kerja.
laki untuk pekerjaan yang sama nilainya.
v. Hak atas jaminan sosial khususnya dalam pensiun,
sakit, cacat, hari tua/usia lanjut, cuti yang harus A. BURUH/PEKERJA
dibayar.
1. Kewajiban Pekerja/Buruh
Penghapusan Diskriminasi dalam Pengupahan.
Sebelum mendapatkan haknya, sudah tentu pekerja/
Pemerintah telah meratifikasi Konvensi ILO No. 100 tahun
buruh harus menjalankan kewajibannya sebagai pekerja/
1954 dengan Undang-Undang Nomor 80 tahun 1957
buruh yang telah diatur dalam Perjanjian Kerja (PK),
tentang Pengupahan yang sama antara pekerja laki-laki
Peraturan Perusahaan (PP), dan Perjanjian Kerja Bersama
dan perempuan
(PKB), maupun peraturan perundang-undangan bidang
Pengusaha dilarang mengadakan diskrimi nasi dalam
ketenagakerjaan. Kewajiban tersebut antara lain :
menetapkan upah antara laki-laki dan wanita untuk
a. Melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan
pekerjaan yang sama nilainya. Ketentuan lain yang
perjanjian dan kemampuan.
mengatur larangan diskriminasi di bidang pengupahan
b. Melaksanakan tugas dan pekerjaannya tanpa ban tuan
antara laki-laki dan wanita tertuang dalam Peraturan
orang lain kecuali diijinkan oleh pengusaha.
Pemerintah No. 8 tahun 1981 pasal 3 mengenai
c. Mentaati segala peraturan kerja dan peraturan tata
Perlindungan Upah.
tertib yang berlaku di perusahaan.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 36 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 37
d. Patuh dan taat atas segala perintah pengusaha dalam B. MAJIKAN/PENGUSAHA
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan.
1. Kewajiban Pengusaha
e. Meningkatkan produktivitas.
a. Membayar imbalan kepada pekerja berupa upah atau
Kewajiban ini penting dilaksanakan terlebih dahulu,
gaji dengan jumlah dan waktu yang telah ditentukan.
dikarenakan dengan pelaksanaan kewajiban dengan baik
b. Menyediakan dan mengatur fasilitas kerja, tempat
dan benar akan menjaga kelangsungan usaha dan
kerja dan alat kerja.
berusaha, yang pada akhirnya akan meningkatkan hak
c. Mengatur segala sesuatu hal yang berada diba-wah
yang akan diterima pekerja/buruh.
tanggungjawabnya dalam hubungan kerja yang
bersangkutan.
2. Hak Pekerja/Buruh
d. Memberikan jaminan sosial kepada pekerja baik yang
Undang-undang telah memberikan perlindungan terhadap
dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
hak-hak dasar pekerja. Pengusaha atau siapapun yang
(BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan) maupun
melanggar hak-hak dasar pekerja dapat dijatuhkan sanksi,
dilaksanakan sendiri.
mulai dari sanksi ringan seperti teguran, peringatan,
e. Memberikan surat keterangan yang menerang-kan
pencabutan usaha sampai pada tingkat pelanggaran yang
bahwa pekerja benar-benar bekerja di perusahaannya
dapat digolongkan sebagai kejahatan sehingga dapat
apabila diminta oleh pekerja.
dikenakan sanksi kurungan atau pidana penjara. Hak
pekerja/buruh adalah :
2. Hak Pengusaha
a. Berhak atas upah setelah melaksanakan kewajibannya
a. Berhak sepenuhnya atas hasil kerja pekerja, artinya
sesuai dengan perjanjian.
seluruh hasil pekerjaan pekerja adalah milik
b. Hak atas fasilitas fasilitas lain berupa tunjangan , dana
pengusaha.
bantuan dan lainnya.
b. Berhak atas ditaatinya aturan kerja yang diberikan
c. Hak perlakuan yang baik dari pengusaha atas dirinya
kepada pekerja.
seperti : perlindungan keselamatan kerja, kesehatan
c. Berhak atas perlakuan yang hormat, sopan dan wajar
kerja, penghargaan dan peng-hormatan yang layak
serta sikap tingkah laku yang layak dari pekerja.
sesuai dengan harkat serta martabat sebagai manusia.
d. Berhak untuk dilaksanakan tata tertib kerja yang telah
d. Jaminan kehidupan yang wajar dan layak dari
dibuat oleh pengusaha.
pengusaha serta kejelasan status waktu dan cara
kerjanya pada pengusaha.
ooo000ooo

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 38 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 39
DAFTAR PUSTAKA Lampiran 1 : Format Laporan Bulanan.

KOP SURAT BKK SMK


Anonymous, Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang
LAPORAN KEGIATAN ANTAR KERJA BKK
Ketenagakerjaan.
Bulan : . Tahun : .
Anonymous, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI SATUAN PERGURUAN
Nomor Per-07/Men/IV/2008 tentang Penempatan PENCARI KERJA, LOWONGAN DAN
PENDIDIKAN TINGGI
LEMBAGA
No FAKULTAS L P JML KET
Tenaga Kerja. PENEMPATAN
SMU SMK NON
PELATIHAN
EKSAK
EKSAK
I PENCARI KERJA
Anonymous, Keputusan Dirjen Pembinaan dan Penempatan 1. Pencari kerja yg belum ditempatkan
Tenaga Kerja Dalam Negeri Depnakertrans RI No. akhir bulan lalu
Kep.131/DPPTKDN/XI/2004 tentang Petunjuk Tehnis 2. Pencari kerja yg terdaftar bulan ini
A JUMLAH (1 + 2)
Bursa Kerja Khusus (BKK). 3. Pencaker yg dikirimkan ke pengguna
4. Pencaker yg ditempatkan bulan ini
5. Pencaker yg berusaha mandiri
Anonymous, Keputusan Dirjen Binapenta Depnakertrans RI No. 6. Pencaker yg dihapuskan bulan ini
Kep.258/PPTK/2008 tentang Tata Cara Penempatan B JUMLAH (3 + 4 5)
7. Pencaker yg belum ditempatkan pada
TK-AKAD. akhir bulan ini (A B)
II LOWONGAN KERJA
SEKTOR LAPANGAN USAHA
Anonymous, Keputusan Dirjen Binapenta Depnakertrans RI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L P JML
Kep.99/PPTK/2009 tentang Tata Cara Pelaporan bagi 1. Lowongan yang belum ditempatkan
pada akhir bulan yang lalu
Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta, Pemberi 2. Lowongan yang terdaftar bulan ini
Kerja, Bursa Kerja Khusus dan Penyelenggara Pameran A JUMLAH (1 + 2)
Kesempatan Kerja. 3. Lowongan yg belum dipenuhi bulan ini
4. Lowongan yg dihapus dalam bulan ini
B JUMLAH (3 + 4)
Jehani, Libertus, Hak-hak Pekerja Bila di PHK, Cetakan Pertama, 5. Lowongan yang belum dipenuhi akhir
bulan ini (A B)
Visimedia, Jakarta 2006.
Penanggungjawab
Rokhani, Endang, SH, Pengetahuan Dasar Tentang Hak-hak Buruh,
Cetakan Pertama, Jakarta 1999. ( . )

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 40 Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 41
Keterangan :
Sektor Lapangan Usaha :
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan.
2. Pertambangan dan Penggalian.
3. Industri Pengolahan.
4. Listrik, Gas, dan Air Minum.
5. Konstruksi.
6. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi.
7. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi.
8. Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan Jasa
Perusahaan.
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan.

Buku Panduan Perlindungan Penempatan TK AKAD Page 42

You might also like