You are on page 1of 2

MENGUKUR DENYUT NADI DAN

PERNAFASAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS H. SEJARAH, S.Sos


RENSING NIP. 19661231 198603 1 093

1. Pengertian 1. Menghitung denyut nadi dengan meraba arteri radialis pada


pergelangan tangan, arteri brachialis pada siku bagian dalam, arteri
carotis pada leher, arteri temporalis pada pelipis, arteri fermoralis pada
lipatan paha ( selangkang ), arteri dorsalis pedis pada kaki, dan arteri
frontalis pada ubun-ubun ( bayi ).
2. Menghitung pernafasan ( inspirasi yang diikuti eksperasi ) dalam 1
menit
Dilakukan pada :
a. Setiap pasien baru, tiap hari untuk pengisian status pasien.
b. Sewaktu-waktu bila keadaan pasien memerlukan.
c. Pada pasien dengan kelainan paru-paru / trauma paru-paru (
hitung pernafasan )
d. Pada pasien post narkose umum ( hitung pernafasan )
2. Tujuan 1. Mengetahui jumlah denyut nadi dan pernafasan pasien dalam satu
menit.
2. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.
3. Membantu menentukan diagnosa.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /PKMR/I/2017 tentang Standar
Pelayanan Publik Puskesmas Rensing.

4. Referensi Dirjen Yanmed. Nomor : 00.03.2.6.7637 tentang Berlakunya Standar


Asuhan Keperawatan
5. Prosedur / 1. Alat dan bahan
Langkah- a. Arloji tangan dengan penunjuk detik / dengan polsteller.
langkah b. Buku catatan suhu / nadi dan vulpen.
c. Pasien diberi penjelasan supaya tenang.
d. Pada waktu pengukuran nadi, pasien dalam posisi berbaring atau
duduk.
2. Persiapan pasien
a. Memberi salam/memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur
c. Mengatur posisi pasien
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran
suhu.
c. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-benar
istirahat dalam posisi berbaring atau duduk.
d. Pada waktu menghitung denyut nadi dilakukan dgn menempelkan
isi ( volume ) , irama ( teratur /atau tidak ) , dan tekanannya (
kera/lemah ) , selama setengah menit , dan hasilnya dikalikan dua
. Khusus pada anak anak penghitungan dilakukan selama satu
menit.
e. Menghitung pernafasan dilakukan bersamaan pada waktu
mengukur suhu dan setelah menghitung denyut nadi tanpa
diketahui pasien.
f. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi.
4. Perhatian :
a. Jangan mengukur denyut nadi jika tangan petugas baru
memegang es.
b. Bila keadaan pasien payah atau bila diperlukan untuk waktu-waktu
tertentu, penghitungan harus dilakukan lebih sering dan dicatat
pada daftar/ lembar khusus.
c. Bila terjadi perubahan pada denyutnadi/ pernafasan pasien,
segera laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter
yang bersangkutan.
6. Unit Terkait 1. UGD
2. Rawat Inap

You might also like