Professional Documents
Culture Documents
Desember 2015
ABSTRACT
Research related to The Effect of Calcite and Dolomite to The Mycelium Growth and
Production of Black Ear Mushroom (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.) was conducted
from May to October 2014 in the Laboratory of Microbiology, Biology Department, Faculty
of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, Padang. The aim of this study was
to determine the effect of the addition of calcite and dolomite onto mycellium growth and the
production of black ear mushrooms. The study was designed based on Completely
Randomized Design (CRD) in two experiments, each experiment was concised of 4
treatment, its were 0%, 1%, 2% and 3% of calcite as well as dolomite concentration on
medium. The results showed that the addition of 3% calcite and 2% dolomite yielded the
best effect on the mycellium growth (0.51 and 0.42 cm/day, respectively) and the best
production (35,93 and 38,17 g, respectively).
Keywords: Calcite, dolomite, growth, production, Auricularia polythrica
ABSTRAK
Penelitian tentang Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium
dan Produksi Jamur Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.)Sacc) telah dilaksanakan
dari bulan Mei sampai Oktober 2014 di Laboratorium Mikrobiologi/Mikologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur dan dolomit terhadap
pertumbuhan miselium dan produksi jamur kuping hitam. Penelitian ini menggunakan
metode Rancangan Acak Lengkap dalam dua tahap penelitian, masing-masing terdiri dari 4
perlakuan, yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% kapur dan dolomit. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan penambahan kapur 3% dan dolomit 2% terbaik terhadap pertumbuhan
miselium (0,51 cm/hari dan 0,42 cm/hari) dan hasil produksi (35,93 g dan 38,17 g).
Kata Kunci : Kapur, dolomit, pertumbuhan, produksi , jamur kuping hitam
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur
Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.)
(Intan Paramita dkk)
331
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(3) :329-337 ISSN: 2338-0950
Desember 2015
perbedaan yang nyata antar perlakuan dalam pertumbuhan hifa jamur yang
yaitu terlihat pada Tabel 1 dan Gambar 1. nantinya akan tumbuh membentuk
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa miselium. Salisbury and Ross (1995)
penambahan kapur 3% pada media tanam dalam Sugijanto, dkk. (2010)
memberikan hasil yang terbaik menambahkan bahwa kalsium berfungsi
dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sebagai bahan penguat dinding sel dan
tetapi tidak berbeda nyata dengan mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan
perlakuan kapur 2%. Hal ini dikarenakan dengan cara membentuk ikatan dengan
adanya penambahan kapur dengan dosis protein dan kalmodulin membentuk Ca-
yang tinggi, maka kebutuhan kalsium yang kalmodulin. Ca-kalmodulin kemudian
dibutuhkan oleh jamur kuping hitam mengaktifkan enzim-enzim dalam sitosol
terpenuhi secara optimal untuk sel. Pembentukan miselium jamur pada
pertumbuhan miseliumnya sehingga lebih media bertujuan untuk menguraikan
cepat memenuhi baglog. Hasil ini sesuai senyawa kompleks yang terdapat di dalam
dengan pendapat Ahmad (2011), yang media menjadi senyawa yang lebih
melaporkan bahwa kalsium karbonat sederhana sehingga mudah diserap oleh
(CaCO3) berfungsi sebagai sumber jamur. Sebagaimana yang dinyatakan
kalsium yang dibutuhkan oleh miselium Djarijah dan Djarijah (2001), bahwa pada
jamur. Selain itu kapur merupakan sumber awal perkembangan miselium, jamur
mineral yang mengandung unsur Ca yang melakukan penetrasi dengan melubangi
dapat berfungsi sebagai aktivator enzim, dinding sel kayu. Proses penetrasi dinding
sehingga dapat meningkatkan aktivitas sel kayu dibantu oleh enzim pemecah
enzim selulase pada media tanam. sellulosa, hemisellulosa dan lignin yang
Kemudian diperkuat oleh Ruiz-Herrera disekresikan oleh jamur melalui ujung
(1992), bahwa kebutuhan kalsium dalam lateral benang-benang miselium.
media pertumbuhan termasuk tertinggi
dibandingkan dengan mineral-mineral Berat Tubuh Buah
lainnya. Hal ini diketahui dari konsentrasi Berdasarkan pengamatan terhadap
kalsium yang ditemukan di daerah ujung berat tubuh buah jamur kuping hitam,
pertumbuhan hifa, lebih tinggi dari bagian terlihat bahwa adanya pengaruh
lainnya. pengapuran terhadap rata-rata berat tubuh
buah jamur kuping hitam pada masing-
masing perlakuan berkisar antara 7,69
sampai 35,93g terlihat pada Tabel 2 dan
Gambar 2. Penambahan kapur 3%
memberikan hasil yang terbaik terhadap
berat tubuh buah dibandingkan dengan
perlakuan yang lainnya. Hal ini
dikarenakan dengan penambahan kapur
akan mempengaruhi nilai pH. Jika semakin
optimum nilai pH pada media tanam, maka
akan semakin baik perkembangan tubuh
buahnya. Pada kapur terdapat sumber
mineral dengan unsur Ca yang dibutuhkan
jamur untuk perkembangan tubuh
buahnya. Narwanti (2013) menjelaskan
Menurut (Djuhariningrum dan bahwa pembentukan tubuh buah jamur
Rusmadi, 2004) unsur kalsium (Ca) yang juga tidak terlepas dari aktivitas miselium
terkandung di dalam kapur yaitu 40,04 %. dalam penyerapan nutrisi dari substrat
Unsur Ca ini diduga berperan penting yang nantinya berpengaruh terhadap
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur
Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.)
(Intan Paramita dkk)
332
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(3) :329-337 ISSN: 2338-0950
Desember 2015
pembentukan tubuh buah yang besar. buah dalam perkembangan biasanya
Semakin banyak nutrisi yang diserap oleh menyesuaikan kapasitas daya dukung
jamur dari substrat maka semakin tinggi substrat yang tersedia. Jika jumlah tubuh
tubuh buah yang dihasilkan. Besar buahnya banyak, tidak berarti berat
kecilnya berat yang dihasilkan oleh jamur biomasa yang dihasilkan juga tinggi.
merupakan indikator tinggi rendahnya Jumlah tubuh buah yang banyak dalam
produktivitas jamur. Selain itu, satu baglog, dalam perkembangannya
pembentukan dan perkembangan tubuh menghasilkan biomasa yang lebih kecil per
buah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah tubuh buah dibandingkan yang jumlah
satunya yaitu faktor lingkungan. Menurut tubuh buahnya sedikit. Namun, jika tubuh
Sumarsih (2010), faktor-faktor lingkungan buahnya dalam baglog sedikit maka
umumnya akan berpengaruh pada cenderung berkembang menghasilkan
pembentukan tubuh buah. Diantaranya tubuh buah dengan ukuran yang lebih
suhu media tanam, udara dan faktor besar.
cahaya (intensitas cahaya, komposisi dan
waktu pencahayaan). Selain dari faktor
lingkungan, penambahan kapur merupakan
hal yang berpengaruh terhadap tubuh buah
jamur kuping hitam.
B. DOLOMIT
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur
Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.)
(Intan Paramita dkk)
333
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(3) :329-337 ISSN: 2338-0950
Desember 2015
(selulase) pada media. Hal ini dipertegas produktivitas dari jamur tersebut. Unsur
Winarno (2004), bahwa magnesium Mg dalam dolomit (CaMg(CO3)2) juga
merupakan mineral makro yang berfungsi ikut berperan penting dalam pertumbuhan
sebagai aktivator berbagai jenis enzim dan perkembangan jamur. Menurut
yang berkaitan dalam metabolisme protein Indrasari (2006), magnesium berfungsi
dan karbohidrat. sebagai kofaktor dalam sintesis protein,
Dolomit mengandung unsur Ca dan ribosom dan sebagai aktivator enzim
Mg yang merupakan sumber mineral yang dalam metabolisme karbohidrat.
dibutuhkan oleh jamur untuk Magnesium sangat berperan dalam proses
pertumbuhannya. Menurut Konno (1984) pertumbuhan sel dan pemeliharaan
dalam Sumiati (2009), kalsium berfungsi jaringan.
dalam perpanjangan serta pembelahan sel, Jamur awalnya tumbuh membentuk
mengatur permeabilitas dan stabilitas miselium dengan cara mengeluarkan
membran, integritas sel dan memperkuat enzim ekstraseluler yang dapat merombak
dinding sel. Sedangkan magnesium senyawa-senyawa kompleks menjadi lebih
berperan dalam sintesis protein, sederhana, sehingga nutrisi yang
mendorong aktivitas enzim, dan dibutuhkan mudah diserap oleh jamur.
memperbaiki kualitas nutrisi yang pada Dimana aktivitas pertumbuhan miselium
akhirnya menghasilkan pertumbuhan akan mempengaruhi berat tubuh buah. Hal
optimal pada jamur. ini diperkuat oleh Seswati (2013),
pembentukan tubuh buah dipengaruhi oleh
pertumbuhan miselium, karena
pembentukan miselium merupakan tahap
awal pembentukan tubuh buah.
Penambahan dolomit selain
berpengaruh terhadap berat tubuh buah
jamur kuping hitam, dolomit juga
menambah unsur Ca dan Mg dalam
substrat dan dolomit dapat memperbaiki
keasaman media serta meningkatkan
ketersediaan unsur lain misalnya Mo dan P
(Sumarno dan Suryono, 2000).
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur
Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.)
(Intan Paramita dkk)
335
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(3) :329-337 ISSN: 2338-0950
Desember 2015
Pengembangan Geologi Nuklir- Tiram, dan Jamur Merang. Agro
Batan. Media Pustaka. Jakarta.
Indrasari, S. D., 2006, Kandungan Mineral Piliang, I.W., 2011, Pengaruh Tingkat
Padi Varietas Unggul dan Kaitannya Keasaman Serbuk Gergaji
dengan Kesehatan. Peneliti pada TehadapPertumbuhan Vegetatif dan
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Produksi Jamur Kuping Hitam
Iptek Tanaman Pangan No. 1. (Auricularia polytricha(Mont.)Sacc).
Kartika, L., Y.M.P.D. Pudyastuti dan A.W Skripsi Universitas Andalas. Padang.
Gunawan, 1995, Campuran Serbuk Ratnaningtyas., N. Ina., Ekowati.,
Gergaji Kayu Sengon dan Tongkol Nuraini., Mumpuni dan Aris., 1999,
Jagung Sebagai Media Untuk Isolasi Seleksi dan Pembuatan Bibit
Budidaya Jamur Tiram Putih. Jurnal Jamur Kuping serta Uji Kualitasnya
Hayati. 2: 23-27. Pada Media Serbuk Gergaji Kayu :
Mansur dan Koko, 2000, Metode tahun II: Laporan Hasil Penelitian
Penggunaan Kapur Pada Tanah Fakultas Biologi Universitas
Sulfat Masam. Ajun Teknisi Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Litkayasa Madya pada Pusat Ruiz-Herrera, J., 1992, Fungal Cell Wall :
Penelitian Tanah dan Agroklimat. Structure, Synthesis and Assembly.
Bogor. CRC Press, Boca Raton, FL.
Muchroji dan A.Y., Cahyana. 2002, Budi Saputra, D.Y., 2013, Pengaruh
Daya Jamur Kuping. Penebar Pengaturan Keasaman Limbah
Swadaya. Jakarta. Industri Teh Terhadap Pelapukan
Mufariah. L., 2008, Pengaruh Serta Ekspresinya Pada
Penambahan Bekatul dan Ampas Pertumbuhan dan Produksi Jamur
tahu pada Media Terhadap Tiram Cokelat (Pleurotus cystidiosus
Pertumbuhan dan Produksi Jamur O.K. Miller). Skripsi Universitas
Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Andalas. Padang.
Skripsi Universitas Islam Negeri Seswati, R., 2013, Pengaruh Tingkat
(UIN). Malang. Keasaman Media Serbuk Gergaji
Mustachfidoh, 2010, Pengaruh CaCO3 Terhadap Pertumbuhan dan
Terhadap Pertumbuhan Jamur Produksi Jamur Tiram Cokelat
Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). (Pleurotus cystidiosus O.K. Miller).
Jurnal Ilmiah Progressif, Vol. 7(19): Jurnal Biologi Universitas Andalas
53-61. (J. Bio. UA). 2(1): 31-36.
Narwanti, E., 2013, Perbedaan Pengaruh Sugijanto, N.N.E., Nuning., A.T. Purnomo
Media Sekam Padi Dan Serbuk dan L.B. Pramana, 2010, Pengaruh
Gergaji Sengon Terhadap Berat Kalsium dalam Media terhadap
Basah, Jumlah Tubuh Buah Jamur Pertumbuhan Miselium dan
Tiram Putih Dan Efficiency Biology Kandungan Asam Amino Jamur
Rate. Skripsi IKIP PGRI Fakultas Lentinus edodes. Majalah Farmasi
Pendidikan MIPA. Semarang. Airlangga. Surabaya.
Nurilla, N., L. Setyobudi dan E. Nihayati., Sumarno dan Suryono, 2000, Pengaruh
2013, Studi Pertumbuhan dan Dosis Pupuk Dolomit dan Sp-36
Produksi Jamur Kuping (Auricularia Terhadap Jumlah Bintil Akar dan
auricula) Pada Substrat Serbuk Hasil Tanaman Kacang Tanah di
Gergaji Kayu dan Serbuk Sabut Tanah Latosol. Hasil Penelitian
Kelapa. Jurnal Produksi Tanaman. Pertanian Indonesia Agrosains Vol
Malang, Vol 1(3) : 41-47 2(2) Universitas Sebelas Maret.
Parjimo dan A. Andoko., 2007, Budi Surakarta.
Daya Jamur, Jamur Kuping, Jamur
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur
Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.)
(Intan Paramita dkk)
336
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(3) :329-337 ISSN: 2338-0950
Desember 2015
Sumarsih, S., 2010, Untung Besar Usaha
Bibit Jamur Tiram. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sumiati, E., 2009, Jenis Suplemen Substrat
untuk Meningkatkan Produksi Tiga
Strain Jamur Kuping. Balai
Penelitian Tanaman Sayuran
Lembang. Bandung. Jurnal. Hort,
Vol. 19(1):75-88.
Utoyo, N., 2010, Bertanam Jamur Kuping
di Lahan Sempit. PT. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Wibowo, Z.S. 1983. Pengaruh Mg Tanah
Dan Pemupukan Mg Terhadap
Pertumbuhan Tanaman. Hasil
Penelitian Pertanian Indonesia.
Winarno, F.G., 2004, Kimia Pangan dan
Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Pengaruh Kapur dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur
Kuping Hitam (Auricularia polythrica (Mont.) Sacc.)
(Intan Paramita dkk)
337