Professional Documents
Culture Documents
Setiap bagian GTC yang meliputi Retainer atau Pontik disebut : Unit
Contoh : GTC yang terdiri dari 1 pontik dan 2 retainer disebut GTC 3 unit (Three Unit
Bridge)
B. Retainer
Tipe-tipe retainer
1. Tipe dalam dentin (intra coronal)
Preparasi dan badan retainer sebagian besar ada di dalam dentin atau di dalam badan
mahkota gigi.
Misalnya : tumpatan tuang MOD (Mesio Okluso Distal) atau MO (Mesio Oklusal).
C. KonektOr/Joiht
Definisi
Bagian dati gigi tiruan cekat yang menghubungkan setiap unit dari suatu
GTC.
Rigid connector biasanya dibuat dengan menggunakan solder, dan logam perantara
yang digunakan untuk proses ini harus mempunyai titik lebur logam yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan titik lebur logam yang digunakan untuk pontik atau retainer. Cara lain
untuk pembuatan konektor yaitu dengan jalan welding cara ini logam pengisi tidak boleh
terlalu tebal dan mempunyai titik lebur yang sama dengan titik lebur pontik atau retainer.
Welding ini dapat dilakukan dengan pemberian panas atau tekanan. Cara yang paling
mudah di dalam pembuatan konektor yaitu one piece casting disini retainer, pontik dan
konektor diproses sekaligus sehingga merupakan kesatuan rangkaian.
Ukuran, bentuk dan posisi suatu konektor akan mempengaruhi keberhasilan suatu
gigi tiruan cekat. Suatu konektor harus cukup besar untuk mencegah perubahan bentuk atau
patah selama berfungsi, tetapi juga tidak boleh terlalu besar sehingga akan menghalangi
proses pembersihan dan akan mengakibatkan kerusakan jaringan periodontal. Selain itu
konektor yang terlalu besar akan mempengaruhi estetika pada GTC anterior.
Konektor dengan bentuk ellip dengan sumbu panjang searah tekanan pengunyahan
akan merupakan konektor yang paling kuat, tetapi karena pertimbangan anatomi gigi
keadaan ini sukar dilakukan, biasanya sumbu panjang ellip ini akan berpotongan secara
tegak lurus dengan arah tekanan pengunyahan dan ini menyebabkan konektor tersebut
menjadi lemah.
Pembuatan konektor dengan cara one piece casting akan banyak mengundang resiko
walaupun kelihatannya mudah. Pada konektor tipe ini akan terjadi perubahan bentuk
sewaktu model malam tersebut diambil dari model kerjanya karena bagian proksimal
tersebut merupakan bagian yang paling lemah selagi GTC ini masih berupa model malam.
D. Pontik/Dummy
Definisi :
Pontik/ Dummy, adalah bagian dari unit GTC yang mengganti gigi yang hilang serta
merestorasi fungsi gigi tersebut.
Keberhasilan atau kegagalan dari suatu GTC sebagian besar tergantung dari desain
pontik. Desain ini harus dapat mencakup; fungsi, estetis, kuat, mudah dibersihkan, kepuasan
pasien dan memelihara kesehatan jaringan di bawahnya.
Persyaratan Pontik
1. Dapat menahan daya kunyah atau daya gigit.
Ini berarti suatu pontik harus kaku (rigid) dan tidak boleh membengkok atau patah akibat
tekanan daya kunyah. Suatu pontik harus mempunyai kekerasan permukaan yang
cukup untuk menahan kikisan (atrisi) gigi lawan.
2. Mempunyai estetika yang baik.
Pontik anterior, terutama bagian bukal dan labial, harus mempunyai bentuk dan ukuran
anatomis dari gigi ash yang digantinya. Warna dari bagian luar pontik (facing) harus
sama dengan warna gigi asli lainnya.
3. Tidak menyebabkan iritasi pada gusi.
Syarat ini berhubungan erat dengan bahan yang dipakai untuk membuat pontik, bentuk
pontik dan posisi pontik terhadap gusi.
Pontik dapat dibuat seluruhnya dari logam atau merupakan kombinasi antara logam
sebagai backing dan porselen / resin sebagai facing. Jenis kombinasi facing-backing lebih
disukai karena porselen jarang menimbulkan alergi/ iritasi pada jaringan di bawahnya.
Selain itu porselen telah terbukti mudah dibersihkan dan lebih higienis dibanding
material-material lainnya. Resin akrilik sebaiknya tidak dipergurtakan terutama pada bagian
yang berdekatan dengan jaringan mukosa mulut, dikarenakan bahan tersebut mempunyai
sifat porous dan sukar untuk dilakukan pemolesan yang sempurna.
Bentuk dan kontak secara alami antara pontik dengan jaringan di bawahnya
merupakan hal yang sangat penting, karena kontak yang berlebihan akan menyebabkan
kegagalan suatu GTC. Daerah kontak antara pontik dengan jaringan di bawahnya dibuat
kecil / sesedikit mungkin, dan bagian yang kontak tersebut dibuat cembung. Peradiran pada
daerah kontak untuk tujuan estetis yang dilakukan pada model kerja merupakan kontra
indikasi karena hal ini akan menyebabkan inflamasi. Bagian embrasure mesial, distal dan
lingual/palatinal dibuat terbuka lebar sehingga memungkinkan pasien menggunakan dental
floss untuk membersihkannya.
Design Pontic
1. Saddle Pontic,
Pontik ini paling menyerupai gigi asli, karena dapat menggantikan seluruh gigi yang
hilang tanpa merubah bentuk anatominya. Bagian embrasure mesial dan distal tertutup,
permukaan bukal overlaps pada daerah edentulous ridge dengan bagian yang kontak
berbentuk cekung. Keadaan ini menyebabkan kebersihan kurang terjamin sehingga akan
menghasilkan peradangan pada jaringan di bawahnya. Sebaiknya pontik jenis ini tidak
dipakai/ dipergunakan.
3. Hygienic Pontic
Disini pontik tidak mempunyai bagian yang menempel sama sekali dengan jaringan
di bawahnya/ridge. Bentuk ini sering disebut juga sebagai "sanitary pontic" tetapi hal ini
sebetulnya keliru, karena sanitary pontic merupakan nama dagang yang tergolong di dalam
type pontic bukan pada kelompok design pontic. Jenis ini dirancang untuk daerah yang tidak
mudah terlihat (nonappearance zone) dengan demikian daerah yang paling tepat adalah
posterior RB. Ketebalan oklusogingival pontic ini tidak boleh kurang dari 3 mm, dan jarak
antara ridge dengan pontik cukup lebar untuk memberikan fasilitas pembersihan.
Type Pontic
1. Truepontic
2. Interchangable Facing
3. Sanitary Pontic
4. Pin Facing
5. Modified Pin Facing
6. Reverse Pin Facing
7. Harmony Facing
E. Macam-macam GTC
1. Fixed-Fixed Bridge :
Bridge (GTC) yang konektornya bersifat rigid/kaku. Bisa digunakan pada gigi
anterior/pasterior. Konektor dikerjakan dengan pematrian/soldering atau one piece
casting.
3. Spring bridge
Bridge (GTC) yang mempunyai pontik jauh dari retainer dan dihubungkan dengan
palatal bar.
Indikasi : pada kasus di mana gigi anterior terdapat diastema (kasus yang
mengutamakan estetis).
4. Cantilever Bridge :
Satu ujung Bridge (GTC) melekat secara rigidlkaku pada retainer sedang ujung yang
lain bebas/menggantung. Biasanya dibuat pada pasien yang menghendaki sedikit
jaringan gigi asli yang dikurangi tetapi tetap tidak lepas dari kriteria retensi dan
stabilisasi.
Persyaratan GTC
Suatu GTC harus memenuhi :
1. Persyaratan Mekanis
Gigi-gigi penyangga harus mempunyai sumbu panjang yang sejajar atau hampir
sejajar satu sama lain, atau sedemikian rupa sehingga dapat dibuat sejajar tanpa
membahayakan vitalitas pulpa. Gigi panyangga harus mempunyai bentuk dan ukuran
yang sedemikian rupa sehingga dapat dipreparasi dengan baik untuk memberi
pegangan (retensi) yang baik bagi retainer. Suatu pontik harus mempunyai bentuk
mendekati bentuk anatomi gigi asli yang diganti dan harus sedemikian kuatnya
sehingga dapat menahan/ memikul daya kunyah tanpa patah atau bengkok.
2. Persyaratan Fisiologis
GTC tidak boleh mengganggu kesehatan gigi-gigi penyangga dan jaringan-jaringan
pendukung lainnya. Preparasi pada gigi vital tidak boleh membahayakan vitalitas
pulpanya. Suatu retainer atau pontik tidak boleh mengiritasi jaringan lunak (gusi,lidah,
pipi, bibir).
3. Persyaratan Hygiene
Pada GTC tidak boleh terdapat bagian-bagian yang dapat menyangkut dan
menimbulkan sisa-sisa makanan. Di antara pontik-pontik atau pontik dan retainer,
harus ada sela-sela (embrasure) yang cukup besar sehingga dapat dibersihkan
dengan mudah oleh arus Judah atau lidah (self cleansing effect). Diantara pontik dan
gusi harus dapat dilalui seutas benang untuk