You are on page 1of 10

Ke Daftar Isi

ISSN :14W 6381


iiIII'IISIIJQJP8I'tonm3l1 dan ProsontaslllmlalJ FWiDslonai TBknls Non PonaUtl, 18 D8S8DIb8l' 2006

PENGUKURAN KONSENTRASI 228Th,226Ra,228Ra, DAN 40K


DALAM PASIR BESI DI TAMBANG PASIR BESI
CIP ATUJAH- TASIKMALA Y PI
,
Asep Setiawan dan Wahyudi
PTKMR - BAT AN

ABSTRAK
PENGUKURAN KONSENTRASI 228Th, 226Ra,228Ra, DAN 40K DALAM PASIR BESI DI
TAMBANG PASIR BESI CIPATUJAH-TASIKMALA YA. Pengukuran konsentrasi 228Th,
226Ra,228Ra,dan 40K di dalam pasir besi telah dilakukan di beberapa lokasi penambangan pasir
besi di Cipatujah - Tasikmalaya, Jawa Barat. Sampel pasir besi diambil langsung di lokasi
tambang dan diukur menggunakan spektrometer gamma dengan detektor fiermanium
berkemumian tinggi (HPGe). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi 22Th, 226Ra,
228Ra,dan 40K dalam pasir besi berturut-turut adalah (0,58 0,04) Bq/kg sampai (5,22 0,07)
Bq/kg, (1,20 0,08) Bq/kg sampai (8,14 0,14) Bq/kg, (0,56 0,10) Bq/kg samfsai (5,20
0,17) Bq/kg, dan (3,64 0,88) Bq/kg sampai (23,93 1,13) Bq/kg. Konsentrasi 28Th, 226Ra,
228Ra, dan 40K di dalam pasir besi terse but masih jauh di bawah batas konsentrasi yang
direkomendasikan oleh IAEA yaitu sebesar 1000 Bq/kg.

ABSTRACT
THE MEASUREMENT OF 228Th, 226Ra, 228Ra, and 40K CONCENTRATIONS IN IRON
SAND IN CIPATUJAH TASIKMALAYA IRON SAND MINE. Measurement of 228Th,
226Ra,228Ra,and 40K had been done at some iron sand mine sites in Cipatujah, Tasikmalaya,
West Java. Iron sand samples were taken directly at mine site and measured using Gamma
Spectrometr~ with High Purit6: Germanium (HPGe) detector. The measurement result showed
that 228Th,2 6Ra, 228Ra, and 4 K concentrations in iron sand consecutively were (0.58 0.04)
Bq/kg to (5.22 0.07) Bq/kg, (1.20 0.08) Bq/kg to (8.14 0.14) Bq/kg, (0.56 0.10) Bq/kg
to (5.20 0.17) Bq/kg, and (3.64 0.88) Bq/kg to (23.93 1.13) Bq/kg. Highest
concentrations of 228Th,226Raand 228Rawere found at Ciheras mine site and 40K at Cidadap
mine site. Lowest concentrations of 228Th, 226Ra, 228Ra, and 40K were found at Cikawung
Gading 1 mine site. 228Th, 226Ra, 228Ra,and 40K concentration at those sites were still below
concentration limit recommended by IAEA which was 1000 Bq/Kg.

F'ENDAHULUAN

Penduduk dunia selalu mendapat radiasi baik yang berasal dari alam maupun dad
sumber radiasi buatan. Radionuklida alam dapat berasal dari dalam bumi (kerak bumi) disebut
radionuklida primordial (deret 238U,deret 232Th,dan 40K) dan yang berasal dari luar atmosfir
bumi (sinar kosmis) disebut radionuklida kosmogcnik (4H, 7Li, 3H, dan lain-lain).

93
p~ PartBmnan dan Prosuntasl Umlah Flmuslonal TBknls Non PanuIIU,18 Dusumb8r 2006 ISSN :1410 . 6381
.'----- n_n_

Radionuklida buatan timbul karena dibuat oleh manusia seperti dari hasil pembelahan, reaksi
inti, dan debu radioaktif dari hasilledakan born nuklir (90Sr, 60Co, dan lain-lain).
Radiasi yang diterima penduduk dunia per orang (perkiraan dosis tahunan per orang)
sebagian besar berasal dari sumber radiasi alam dan yang terbesar berasal dari kerak bumi
(radiasi primordial) yaitu sekitar 2,0 mSv (84%) dan yang paling besar adalah gas radon
sekitar 1,3 mSv (53%P]. Disamping gas radon radionuklida 228Th,226Ra,228Ra,dan 40Krelatif
besar kandungannya di tanah. Radionuklida terse but dapat lepas ke lingkungan melalui
berbagai kegiatan manusia, misalnya penambangan atau pe~golahan hasil tambang.
Radionuklida yang terdistribusi di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
berbagai media, seperti tanah, air, dan udara. Radionuklida yang terkandung di dalam media
ini dapat terakumulasi dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan pencernaan
makanan.

Pasir besi sebagai bahan baku untuk produk yang berbahan dasar logam besi (Fe),
mengandung radionuklida 228Th, 226Ra, 228Ra, dan 40K. Pasir besi terse but akan diekspor ke
negara luar yang mensyaratkan agar kandungan 228Th,226Ra,228Ra, dan 40K diketahui. Data
ini juga dapat digunakan sebagai data dasar kandungan 228Th, 226Ra, 228Ra, dan 40K dalam
pasir besi sebelum dilakukan pengolahan.
Makalah ini menjelaskan pengukuran konsentrasi radionuklida primordial e28Th,
226Ra, 228Ra, dan 40K) dalam sampel pasir besi yan.g diambil dari beberapa lokasi
penambangan pasir besi di pantai, yaitu Ciheras, Cidadap, Cikawung Gading I, Cikawung
Gading 2, dan Cimanuk.
Radionuklida 228Thdan 228Ramerupakan anak luruh 228Ac dari deret peluruhan 232Th
yang mempunyai waktu paroh 1,913 tahun dan 6,7 tahun. Radionuklida ini mempunyai sifat
y,mg mirip dengan unsur stabil kalsium (Ca), sehingga sebagian besar 228Thdan 228Ra mudah
terakumulasi di dalam tulang [2]. Radionuklida 226Ramerupakan anak luruh 230Thdari deret
peluruhan 238Udan waktu parohnya 1602 tahun. Apabila 226Ratersebut masuk ke dalam tubuh
manusia dengan konsentrasi yang cukup tinggi maka 226Radapat menggantikan kalsium dalam
struktur tulang (hampir 99 %i21. Radionuklida 226Rayang masuk ke dalam tubuh sekitar 80%
dikeluarkan dengan cepat dari tubuh dan hanya sekitar 20% yang diserap oleh tubuh[l].
Radionuklida 40K mempunyai waktu paroh 1,28 x 109 tahun. Penyebaran 40K di lingkungan

94
-
PI'03_ PW'tsnwan dan PresantaslllmIaIJ FWiuslonal TBknIs Non POJIIIIIU, 18 Dasombar 2008 ISSN :1410 - 6381

mengikuti penyebaran isotop stabilnya, yaitu 39K. Di dalam sistem biologi unsur ini
mempunyai sifat yang sama dengan l37Cs, sehingga mudah terakumulasi dalam otot.
Umumnya 40K masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui inakanan, dan merupakan
sumber utama dosis radiasi interna yang berasal dad radiasi alam, seperti terlihat pada Gambar
1.[2,3].

Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui berapa besar konsentrasi radionuklida


228Th, 226Ra, 228Ra, dan 40K yang terkandung dalam pasir besi di lokasi penambangan di
Cipatujah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Zat Radioaktif I~- -- -- -- ---- - - - - -- ---- - ---

(
~-----------~------------>
)

1,\
I

.- - - - - - - - - - - Hewan - - ..;- - - - - - - - I

: t t
~'' ',, :

I Manusia
.I I
I
L }

Gambar 1. Daur pencemaran radioaktivitas lingkungan

METODOLOGI[4j
Bahan dan Peralatan

Surveimeter Ludlum model 19, kantong plastik 5 kg, sekop, kertas label, peralatan
tulis, nampan, oven, timbangan, marinelli 1 liter, lem araldite, spektrometer gamma dengan
detektor HPGe model EG&G Ortec GEM-25185.

95
~ Portomuan dan Prosantasillmlah FWlQslnnal Toknls Non PIIIUIIIU,18 DoswnIJor 2008 ISSN :1410 - 6381
.------ -

Penentuan Titik Sampling


Titik sampling ditentukan dengan cara mengukur pajanan radiasi di daerah tambang
pasir besi. Sampel yang diambil adalah sampel pada titik sampling dengan pajanan radiasi
gammanya terbesar untuk lokasi tambang yang telah ditentukan .

Pengambilan Sampel
Sampel pasir besi diambil sebanyak 2-5 kg di 5 lokasi penambangan pasir besi yang
berbeda di Cipatujah Tasikmalaya, Jawa Barat, yaitu Ciheras, Cidadap, Cikawung Gading 1,
Cikawung Gading 2, dan Cimanuk. Sampel diberi label pada wadahnya dengan
mencantumkan nama lokasi/daerah, tanggal, bulan, dan tahun pengambilan, serta waktu
pengambilan.

Pemrosesan Sampel
Sampel pasir besi dibersihkan dari rumput atau batuan kasar. Sampel dikeringkan
dalam oven dengan suhu 110C selama 24 jam. Sampel kering dimasukkan ke dalam tabung
marinelli hingga hampir penuh kemudian ditimbang berat bersih pasir besi. Selanjutnya
tabung marinelli berisi sampel kering ditutup rapat menggunakan lem araldit. Sampel
disimpan selama dua minggu atau lebih agar terjadi kesetimbangan sekuler antara anak luruh
228Th,226Ra,228Ra,dan induknya.

Kalibrasi Spektrometer Gamma


Kalibrasi spectrometer gamma dengan detector HPGe dilakukan dengan menggunakan
sumber standar Ho-166m dengan aktivitas 22788 Bq pada tanggal 29 Agustus 2000 dalam
tabung marinelli 1 liter. Geometri sumber standar hams sama dengan geometri sampel yang
akan diukur. Hasil kalibrasi tersebut berupa data efisiensi pencacahan yang dinyatakan dalam
bentuk persen sebagai fungsi dari nomor salur atau energi (keV). Kurva efisiensi pencacahan
sebagai fungsi energi diperlihatkan pada Gambar 2.

96
-
prosldliJJ portonwan dan Prosentasillmlah
,-
FWlDSlunaJTeknls Non PeneDtl.18 Desember 2006 ISSN:1410 - 6381

2.50

2.00 -
y = 119.65x.o7289
~ R2 = 0.9918
::: 1.50
III
c
Q>

~ 1.00
w

0.50

0.00
o 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Energi (keV)

Gambar 2. Kurva kalibrasi efisiensi pencacahan sebagai fungsi energi

Pengukuran Sam pel


Sampel diukur dengan spektrometer gamma. Efisiensi relatif detektor 27% dan resolusi
(FWHM) 1,84 untuk energi 1332 (60Co). Pengukuran sampel dilakukan selama 17 jam.
Radionuklida 228Th ditentukan dari anak luruhnya yang memancarkan radiasi gamma, yaitu
212Pbpada puncak energi 238,63 keY dengan Py = 0,435. Radionuklida 226Raditentukan dari
anak luruhnya yang memancarkan radiasi gamma, yaitu 214Bipada puncak energi 609,31 keY
dengan Py = 0,446. Radionuklida 228Ra ditentukan dari anak luruhnya yang memancarkan
radiasi gamma, yaitu 228Acpada puncak energi 911,07 keY dengan Py = 0,27. Radionuklida
40K ditentukan secara langsung pada energi 1460,75 keY dengan Py = 0,1067.

Perhitungan dan Evaluasi Data


Efisiensi pencacahan yang diperoleh sebagai hasH kalibrasi spectrometer gamma
menggunakan sumber standar Ho-166m dapat dihitung menggunakan persamaan :
Ns
E=--
A p-'
x 100 % (1)
s. r

dengan = laju cacah sumber standar (cps = cacah per detik)


= peluruhan (disintegrasi) per detik (aktivitas sumber standar
dalam sertifikat)
Py = 2,20% e28Th), 1,11% e26Ra),0,83% e28Ra),dan 0,59% 40K.

97
ProsIIIJJJJ portenwan dan Prosontasillmlah Flll1l1slonal Toknls NmI PIIIUIII1118 DIISOIIIIJor 2006 ISSH :14105381
.---------

Konsentrasi radionuklida dalam sampel dihitung menggunakan persamaan :

(2)

dengan:

C : konsentrasi radionuklida dalam sampel (Bq/kg)


ns : laju eaeah sampel (eps)

nB : laju eaeah latar (eps)


cr : deviasi standar

E : efisiensi peneaeahan (%)

Py : kelimpahan energi gamma (%)

Fk : Faktor koreksi serapan diri

W : berat sampel (kg)

Bila terjadi perbedaan antara kerapatan sampel dengan kerapatan sumber standar,

maka faktor koreksi dihitung dengan menggunakan persamaan :

F=1
1-e
k J1I
(3)

(4)

Pm = 1,287 E-O,435 (5)

dengan :
Fk : faktor koreksi serapan diri

Il : faktor serapan linier (em-I)


t : tebal sampel (em)

Ilm : faktor serapan massa dari energi gamma

p : kerapatan sampel (g/em3)

E : energi gamma (ke V)

Simpangan baku pengukuran konsentrasi sampel menggunakan metode statistik

Poisson dengan selang kepereayaan 68% dihitung dengan persamaan :....

98
-
ProsIdIIJJ POI'tall1lJ3/l dan Prosentasl UmIah FunuslonaJ ToknIs Non PeneDtI. 18 DBsembar 2008 ISSH :14ID- 5381

tB. : waktu n cacah


deviasi nsampel
standar
laju cacah latar (cps)
(cps)
latar
sampel(cps)
(detik)
(detik)
(]' = 1~+--1!... (6)
ngan: nB
tB
tsns (J'

HASIL DAN PEMBAHASAN

HasH pengukuran konsentrasi 228Th,226Ra,228Ra,dan 40K dalam pasir besi di beberapa


lokasi penambangan pasir besi di pantai Ciheras, Cidadap, Cikawung Gading 1, Cikawung
Gading 2, Cimanuk yang berada di Cipatujah Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Konsentrasi 228Th,226Ra,228Ra,dan 40Kdalam pasir besi di beberapa lokasi


penambangan pasir besi di Cipatujah Tasikmalaya, Jawa Barat

Cidadap Lokasi
No. Ciheras
Cimanuk
Cikawung ulSRa
4uK0,13
23,93
1,40
1,79
8,14
7,93
UbRa
0,56
3,64
1,20
14,00
5,20
1,32
1,36
4,41
5,29
1,84
Gading 1,13
0,14
1,03
0,10
0,08
0,88
1,27
21 0,04
0,17
0,95
5,22
0,09
0,12
0,85
0,11
0,58
0,87
2,17 0,05
0,07 Konsentrasi (Bq/kg)
UISTh

Dari Tabel 1 terlihat bahwa konsentrasi 228Th, 226Ra, dan 228Ra tertinggi terdapat di

.
lokasi penambangan Ciheras dan konsentrasi 228Th,226Ra,228Ra,dan 40K terendah terdapat di
lokasi penambangan Cikawung Gading 1. Sedangkan konsentrasi 40K tertinggi terdapat di
lokasi penambangan Cidadap. Perbedaan data terse but kemungkinan karena perbedaan kondisi
lingkungan lokasi penambangan. Konsentrasi 228Th,226Ra,228Ra,dan 40K di dalam pasir besi

99
-
ProsIiIIIJJ Pm'tBnwan dan Prusontasillmlah FWlUsJOnal TBknls Non P8llBlltl.18 Dusomhor 2006 ISSN :1410 . 6381

tersebut masih jauh di bawah batas konsentrasi yang direkomendasikan oleh Badan Tenaga
Atom Intemasional (IAEA = International Atomic Energy Agency) yaitu sebesar 1000 Bq/kg.

.....
30
~
~
en
<l>
C
enr
.
c:
OJ
20
10
15
OJ 5
025

CJ11'1-228
Ra-226
o Ra-228
o K-40

Oheras Cidadap Cikawung Okaw ung Omanuk


Gading 1 Gading 2

Gambar 2. Histrogram konsentrasi 228Th,226Ra,228Ra,dan 40Kdalam pasir besi di


beberapa lokasi penambangan pasir besi di Cipatujah Tasikmalaya,
Jawa Barat.

KESIMPULAN

Bcrdasarkan data hasH pengukuran konsentrasi 228Th,226Ra,228Ra,dan 40K dalam pasir


besi di beberapa lokasi penambangan pasir besi di Cipatujah Tasikmalaya, Jawa Barat, dapat
disimpulkan bahwa konsentrasi 228Th, 226Ra, 228Ra, dan 40K dalam sampel umumnya
bervariasi, yaitu antara (0,58 0,04) Bq/kg sampai (5,22 0,07) Bq/kg untuk 228Th,(1,20
0,08) Bq/kg sampai (8,14 0,14) Bq/kg untuk 226Ra,(0,56 0,10) Bq/kg sampai (5,20 0,17)
Bq/kg untuk 228Ra, dan (3,64 0,88) Bq/kg sampai (23,93 1,13) Bq/kg untuk 4oK.
Konsentrasi 228Th, 226Ra, dan 228Ra tertinggi terdapat di lokasi penambangan Ciheras dan
konsentrasi 40K tertinggi terdapat di lokasi penambangan Cidadap. Konsentrasi 228Th,226Ra,
228Ra, dan 40K terendah terdapat di lokasi penambangan Cikawung Gading 1. Konsentrasi
22UTh,226Ra,228Ra,dan 40K di dalam pasir besi tersebut masih jauh di bawah batas konsentrasi
yang direkomendasikan oleh IAEA yaitu sebesar 1000 Bq/kg.

100
.---
PI'IISIIIq portomuan
---.-
dan Prssantasl DmIah FWlOsionai TBknls Non PIIII8II[1I D8s8mIJor 2006 ISSN :1410 - 5381

DAFT AR PUST AKA


I. IAEA, Measurement of Radionuclides in Food and the Environment, A Guidebook,
Tech.Report Series No. 295, International Atomic Energy Agency (IAEA), Vienna,
1989 ..

2. UNSCEAR, Sources and Effects of Ionizing Radiation, United Scientific Committee on


the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR) 2000 Report to the General Assembly.
With Scientific Annexes, Vol. I, United Nations, New York, 2000.
3. Wardana, Wisnu Arya., Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan, ANDI, Yogyakarta,
1993.

4. P3KRBiN - BATAN, Instruksi Kerja Analisis 228Th,226Ra,228Ra,dan 40K Pada Sampel


Tanah, Sedimen, dan Bahan Bangunan, Laboratorium KKL, Puslitbang Keselamatan
Radiasi dan Biomedika Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta, 2003.

Tanya - Jawab :

1. Penanya : Subagyo ES (PPGN - BAT AN)


Pertanyaan
Bagaimana seandainya unsur-unsur tersebut di atas batas konsentrasinya melebihi/jauh di
atas konsentrasi, sedang penambang pasir tidak mengetahui hal tersebut? Dan bagaimana
tindakan PTKMR?

Jawaban : Asep S (PTKMR - BA TAN)


Bila konsentrasi unsur di atas batas yang direkomendasikan oleh IAEA, maka areal
tambang tersebut harus segera dibersihkan dari unsur tersebut yang selanjutnya pasir
dengan kandungan unsur yang melebihi batas rekomemndasi tersebut dikumpulkan di
suatu tempat (misal dengan cara landfill) dengan pemantauan yang berkelanjutan. Peran
PTKMR sesuai tusinya adalah melakukan pemantauan berkelanjutan yang dimulai dengan
pembersihan areal tersebut (pemantauan sebelum dibersihkan sid pemantauan setelah
dilokalisasi).

101
-
ProsIiIIIJJ P6I'twnuan dan Presontasillmlah FWlOsional TBknIs Non PlliUllltI, 18 DosamIJar 2006 ISSH :14106381

2. Penanya : Leli Nirwani (PTKMR - BAT AN)


Pertanyaan
Kenapa konsentrasi Fe makin tinggi dalam pasir akan mempengaruhi radionuklida, apa
sebabnya?
Jawaban : Asep S (PTKMR - BAT AN)
Dalam hal ini hanya kebetulan saja antara konsentrasi radionuklida alam dengan
konsentrasi logam Fe berbanding lurus, tapi yang paling berpengaruh terhadap kandungan
radionuklida adalah struktur geologinya.

3. Penanya : Sutarman (PTKMR - BATAN)


Pertanyaan
a. Mengapa konsentrasi K-40 dalam pasir besi paling tinggi?
b. Apakah ada batasan/rekomendasi konsentrasi setiap radionuklida dalam pasir besi?
Jawaban : Asep S (PTKMR - BAT AN)
a. K-40 dalam pasir besi tinggi dikarenakan struktur geologi di daerah tersebut
kemungkinan besar mengandung feldspar yang biasanya mengandung K-40 yang tinggi.
b. Untuk setiap radionuklida dalam pasir besi ada rekomendasi dari IAEA yaitu
1000Bq/kg.

102 Ke Daftar Isi

You might also like