You are on page 1of 98

@ ~.i~~.

>
LEMBAGA PENDIDtKAN & PELATtHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

BAS. 1.
PENDAHULUAN

Dalam pelaksanaan proses pekerjaan konstruksi dituntut penggunaan tenaga


kerja yang sangat dominan. Pada. kenyataannya, tingkat pendidikan pekerja dalam
sektor konstruksi relatif rendah bila dibandingkan sektor lain, misalnya sektor
manufaktur. Keadaan ini terjadi di Indonesia pada khususnya, maupun di ne- gara
negara lain pada umumnya. Tenaga kerja ini perlu untuk dilindungi, bukan hanya
karena peraturan yang mengharuskan, akan tetapi karena tenaga kerja adalah modal
usaha yang perlu dijaga dan dibina agar dapat memberi manfaat dan keuntungan
perusahaan.
Penggunaan tenaga kerja dalam jumlah besar dengan tingkat pendidikan relatif
rendah telah membukti kan bahwa sektor ini mempunyai andil yang' cukup dominan
dalam hal timbulnya kecelakaan dan penya kit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit
akibat kerja tersebut pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tingkat
pengetahuan pekerja yang kurang, kebiasaan buruk yang melekat pada diri pekerja,
kurang disiplin, kondisi tempat kerja yang kurang terawat dengan baik. Hal ini bisa
dicegah, diken dalikan, diminimalisir dan ditindaklanjuti dengan baik bila perusahaan
menggunakan suatu sistem terten tu, berupa sistem manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Manajemen K3) merupakan
rangkaian proses pekerjaan yang mempunyai siklus yang dimulai dari suatu
perencanaan, dilanjutkan dengan aplikasi, pemantauan terhadap aplikasi dan
peninjauan kembali terhadap perencanaan yang telah dibuat. Rangkaian tersebut
merupakan rangkaian tertutup dan mempunyai semangat adanya perbaikan
berkesinambungan. Bila pro ses tersebut diperhatikan dengan lebih seksama, maka
akan terlihat adanya perpaduan yang serasi anta ra pelaksanaan pekerjaan di
lapangan dengan pekerjaan administrasi di atas meja.
Pihak-pihak yang berkompeten dafam bidang K3 telah menyusun manajemen
K3 secara sistematis menja di suatu sistem manajemen K3. Ada beberapa sistem
manajemen K3 telah diperkenalkan kepada masya rakat secara luas, diantaranya :
a Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Permenaker No.
5/1996,
b Occupational Health and Safety Assessment Series 18001:1999 (OHSAS
18001 :1999),
Tujuan dari penyusunan tulisan' adalah para pembaca agar memahami konsep
dasar sistem manajemen K3.

z.
C.
,0
z.
m
1
-
~CJ)

.~
.. :-.'::,~_,,\:,,,,,':.'.'S'.l,' ......~,.,,,,_'-;'; .. , .'__ ~1_,'_''.''---:'' , .'., "._, . .t";f
Pelat~h/J'!.~t!.{i.J.'!Atl9,;t:!<3.!l<:qn~truksi .. : ; , . ~L"-2. K3 L ' A 2 K4 - .1 NDO NES 1~tt
.,,~ '-~"""~:="'.;3,,:.<t~';!.-"L:.:~.":~';'':'.'o._"1 ",-' ,. . ': _ _to

.
@ ~ e_~,
LEMBAGA PENDID.KAN "LATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA& L1NGKUNGAN

LP2K3L A2K4 -INDONESIA

BAS. 2.

SISTEM MANAJEMEN K3 SECARA


UMUM DAN PROSEDUR PENGENDALIAN

SISTEM MANAJEMEN K3
Secara umum dan singkat, pengembangan sistem manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja bisa dilihat sebagaimana uraian berikut.

1.a. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Permenaker


~Io. 5/1996 adalah sistem manajemen K3 yang dirumuskan oleh Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang me rupakan penjabaran dari UU NO.1
thn 1970 dan dituangkan kedalam suatu Peraturan Menteri. Sistem ini terdiri
dari 12 elemen yang terurai kedalam 166 kriteria.

Penerapan terhadap SMK3 ini dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :


1. Perusahaan kedl atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah harus
menerapkan sebanyak 64 (enam puluh empat) kriteria,
2. Perusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah
harus menerapkan sebanyak 122 (seratus dua puluh dua) kriteria,
3. Perusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi harus
menerapkan sebanyak 166 (sera tus enam puluh enam) kriteria.

Keberhasilan penerapan SMK3 di tempat kerja diukur dengan cara berikut:


1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0% - 59% dan pelanggaran
peraturan perundangan akan dikenai tindakan hukum,
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60%-84% diberikan sertifikat dan
bendera perak,
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85%-100% diberikan sertifikat dan
bendera emas
Sistem ini bisa digunakan untuk semua jenis industri, berupa industri
manufaktur, Industri jasa konstruk si, industri produksi, dll.

l.b. Sistem Mana;emen Keselamatan dan Kesehatan Kerja versi OHSAS


18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series 18001:1999)

..

~ LEMBAGA PENDIDIKAN & PELAlIHAN


~' >.\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

Sebagaimana diterangkan didepan bahwa, pada dasarnya secara umum ketiga


sistem dari SMK3 yang dimaksud diatas mengandung 5 prinsip dasar yang $ama
yang terdiridari 5 (lima) prinsip dasar (elemen u tama) yaitu :
1. kebijakan K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA policy)
2. Perencanaan (Planning)
3. Penerapan dan Operasi (Implementation and operation)
4. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking and corrective action)
5. Tinjauan Manjemen (Management review)
6. Perubahan perbaikan Berkelanjutan (Perbaikan berkelanjutan)

Pertbaikan
berke/anjutan
(Continual
improvement)

Kebijakan (Policy)

mjauan Manajemen
(Management review) Perencanaan
(Planning)

Penerapan dan
Pemeriksaan dan operasionil
tindakan (Implementation
perbaikan(Checking and Andoperation)
corrective action

Untuk memudahkan dan menyamakan pengertian,' secara umum


sebagaimana diamanatkan Undang - undang No 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan. Dalam pasal 87 ayat 2 yang menyebutkan setiap perusahaan wajib
menjalankan SMK3. yang dimaksudkan disini tentunya adalah SMK3 sesuai dengan
Perrnennaker No. 5/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Berkaitan dengan yang tersebut terakhir ini maka
penjelasan detail ke stiap elemen SMK3 berikut ini, diberikandengan tetap mengacu
pada SMK3 yang dimaksudkan oleh Undang -undang.

-=:Il
5 Prinsip dasar pelaksanaan SMK3 sesuai Permennaker No. 5/MEN/1996
~
tentang pedoman penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3). Terdiri dari. :

1. Penetapan Komitmen dan Kebijakan K3


2. Perencanaan (Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan K3)

PelatihanAiJjj.fVf,jdji~k3.;:Konstruksi.":>
.... .:
~ . ._,', - . --, .;.
:/~\'L'P2
", ; .
K'3'L
-.. ' .,' ,'. .
'..i:,_"_"~:?~~~'_.J;.~_->~,:~:-:~},~~~J_\.ic:' .~:" ~ ':~
;A2 K4
'
~ '1 N. 0
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
\j:'E'-=:E'l'~Y lP2K3l A2K4 -INDONESIA

3. Penerapan Rencana K3 secara Efektif dgn Mengembangkan Kemampuan dan


Mekanisme Pendukung yg Diperlukan utk Mencapai Kebijakan, Tujuan dan
Sasaran K3
4. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan meliputi ; Pengukuran, Pemantauan dan
pengendalian K3
5. Peninjauan Secara Teratur dan Peningkatan Penerapan SMK3 secara

Berkesinambunga, melalui evaluasi Kinerja dan penerapan kebijakan K3

..

Sedangkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Ke~a, diberikan dalam 12 elemen audit yang diberikan sebagai berikut :
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
~

m.
2. Pendokumentasian Strategi
3. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen
5. Pembelian iI:...otO

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


~--.
7. Standar Pemantauan
8. Pelaporan dan PertJaikan Kekurangan
9. Fangelolaan Material dan Perpindahannya
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
11. Audit internal SMK3
12. Tinjauan Manajemen

Penjabaran ke 5 prinsip pedoman pelaksanaan penerapan SMK3 tersebut


diatas akan diberikan sebagai sebagaimana penjelasan berikut ini :

1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN K3


Dalam suatu organisasi harus dibuat Penetapan Komitmen dan
Kebijakan K3, atau secara umum dikenal juga dengan istilah "OH&S Policy"
oleh top management, secara jelas menyatakan tujuan Komitmen dan
Kebijakan K3, serta adanya kommitmen terhadap perbaikan (perubahan)
berkelanjutan (pertJaikan berkelanjutan) dalam kine~a K3 L

Tinjauan Manajern (Management Review)

.
N

Audit (Pengukuran kine~a


Komitmen dan
4
Umpan Balik (Feedback from)
Kebijakan
Imeasuring performance)
I I
~

Perencanaan (Planning)

.
,; ........
~...
~
.. - ~ -'
:
.
.

@ o 0\\
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN LP2K3L A2K4 - INDONESIA
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

Beberapa hal harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan (policy) organisasi

.. a.

b.
c,
sesuai dengan iklim organisasi dan tingkat resiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang dihadapi organisasi,
mengandung komitmen dalam hal perbaikan berkelanjutan,
mengandung komitmen dalam hal pemenuhan terhadap peraturan z
perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku maupun c
persyaratan-persyaratan lainnya, o
d. didokumentasikan, diterapkan dalam aktifitas organisasi dan dipelihara, :z
m
en
e. dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara intensif sehingga seluruh
karyawan peduli terhadap kewajiban-kewajibannya dalam hal Keselamatan dan -
Kesehatan Kerja,
f. mudah dijangkau oleh pihak-pihak lain (pihak luar organisasi)/
g. dievaluasi secara periodik urtuk menjamin bahwa policy organisasi ini masih r
"'D
relevan dan sesuai dengan aktifitas organisasi I\)

2. PERENCANAAN K3 "r
CN

Dalam perencanaan K3 haruslah memenuhi Pemenuhan terhadap Kebijakan


,
I\)
'1
.~

~:'
yang ditetapkan yang memuat Tujuan, Sasaran dan indikator kinerja
penerapan K3 dengan mempertimbangkan penelaahan awal sebagai bag ian
dalam mengidentifikasi potensi sumber bahaya penialaian dan pengendalian
"
~

N
resiko atas permasalahan K3 yang ada dalam perusahaan atau di proyek atau z
tempat kegiatan kerja konstruksi berlangsung. c
..J: Dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang ada serta tantangan yang o
M: dihadapi, akan sangat mempengaruhi dalam menentukan kondisi perencanaan z
~/ m
K3 perusahaan. en
N:'
Q;;
..J~ Untuk hal tersebut haruslah ditentukan oleh Isu Pokok dalam Perusahaan dalam -

II"!II
identifikasi bahaya :
Frekewensi dan tingkat keparahan Keceiakaan Kerja
.
-
(f)"
Keceiakaan Lalu Lintas
.W: Kebakaran dan Peledakan
Z Keselamatan Produk (Product Safety)
'Oi
O~ Keselamatan Kontraktor
Z')
Emisi dan Pencemaran Udara
Limbah lndustri

z
c
o
z
m
en
6

Pelatihan Ah'/i'Muda.K3KOfJstruksi
. I.':'~ ~. -"L .'. "-."
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN

Y'~'Y LP2K3l A2K4 INDONESIA

.
-
en
.,WII,~
IZ:I
0') Tujuan dan Sasaran
C Berdasar telaan awal ditetapkan target atau tujuan serta sasaran yang akan

,z':, dicapai dalam bidang K3. Disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan

tingkat resiko yang ada.


j "
-.::t . I
~.

(\I, Sasaran Penerapan SMK3, meliputi :


e:(
; Sumber Daya Manusia
...Jj

(f)' o Sistem dan Prosedur

~.

i (\I~ Sarana dan Fasilitas

0,;:: Pencapaian prespektif di Lingkungan internal dan ektenal


,..J
Pemberdayaan, pertumbuhan dalam penerapan K3
~

Organisasi harus menyusun planning KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA yang meliputi :
a. identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian dan pengendalian

..
b.
C.

d,
resiko (risk assessment and risk control) yang dapat diukur
pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya,

penentuan tujuan dan sasaran ,

program kerja secara umum dan program kerja secara khusus.

e. Indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja K3

Kebijakan t(
Policy)
, , Umpan balik & pengukuran kinerja
Audit (Feedback from
II Perencanaan
measuring performance
: (Planning)
~ ~'r.

2.1.
Penerapan dan opetsionil (Implementation and operation)

Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko


,."
"tJ
N

.W

-
-,' I\)

I Organisasi harus menyusun dan memeJihara prosedur tentang


perencanaan identifikasi bahaya, peniiaian resiko dan pengendaliannya, dalam
memenuhi kebijakan K3 yang ditetapkan.
"
~

Prosedur perencanaan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan


z
c
pengendaJiannya harus ditetapkan,dikendalikan dan didokumentasikan
o
Z
m
en
7 -
Pelatiha'n AhlrMlji:Fa''k3,'K~n~truksi '
.< :.::,~~'. . .{i-';i.~~-;:.'-~~~_.::',~;{.: /1:~:_ . ;::..~...~'. ';'!.,:~ ~....
':t... - . : ",;.:
,,/'
' '
LP21<3L A2K4 - INDONESIA
@
- ~_~~:'
<EMBAGA PENDIDIKAN &PELAT'HAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
lP2K3l A2K4 INDONESIA
'LP2K3L A2K4 - INDONESIA
r
"tJ
N

Assessment dan pengendalian resiko ini harus telah dipertimbangkan


dalam penetapan target K3.
"
(,,)
r
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menyusun identifikasi bahaya : N
a. identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendaliannya bersifat
proaktif, bukan reaktif, "
~

b. buat identifikasi dan klasifikasi resiko kemudian dikontrol dan


diminimalisir, dikaitkan dengan objective dan program kerja, z
c
c. konsisten diterapkan, o
z
d. bisa memberi masukan dalam penentuan fasilitas-fasilitas yang m
en
diperlukan oleh drganisasi, identifikasi pelatihan dan pengembangan
kontrol terhadap operasi organisasi, -

e. bisa menjadi alat pemantau terhadap tindakan-tindakan yang diperlukan,


sehingga terwujud efektifitas dan efisiensL
r
\J
2.2. Peraturan dan Perundang - Undangan dan Persyaratan Lainnya. N

Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur tentang


identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang "
(,,)
r
diperlukan dalam kegiatan organisasi. .
N
Organisasi tersebut harus memelihara ketersediaan dokumen-dokumen
ini, mensosialisasikan kepada karyawan maupun kepada pi hak luar terkait.
Organisasi harus memastikan dapat mengendalikan tinjauan peraturan
"
~

dan perundang-undangan. standar / acuan terkini sebagai akibat perubahan z


kebijakan pemerintah, perubahan keadaan / peralatan / teknologi yang terjadi c
diluar organisasi o
z
m
en
2.3. Tujuan dan Sasaran .
Organisasi harus menyusun dan memelihara tujuan dan sasaran K3, bila
-

memungkinkan berupa tujuan dan sasaran K3 yang telah dikuantifisir, pada


setiap fungsi dan level dalam organisasi.
r
Ketika menetapkan maupun meninjau kembali tujuan dan sasaran ini, \J
organisasi harus mempertimbangkan peraturan perundangan dan persyaratan N
persyaratan lainnya, bahaya dan resiko, teknologi yang digunakan, kemampuan
keuangan, persyaratan dalam pengoperasian organisasi dan pandangan pihak
luar terkait.
"r
(,,)

Dalam menetapkan tujuan dan sasaran sekurang - kurangnyua harus



N
rnemenuhi kualifikasi :
a. Dapat diukur. "
~

I
b. Satuan / indikator pengukuran, Z
c. Sasaran pencapaian, C
o
d. Jangka waktu pencapaiannya z
m

8
-
en

t4~,""
,~-"t:l;l;.:
'p~/atihiiQY~!Iiil[;Jud~i/K3iK;'~struksii"
,q.~~~~i~;:;;:l~":,>,.;/,-,,.;'i:: . .
'~LP2K3L A2K4 - INDONESIA
@
r( ~~\
LEMBAGA PENOIOIKAN' PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

'LP2K3L A2K4~INDONES1A.:
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3 harus dikonsultasikan


dengan wakil tenaga kerja, Ahli K3, dan pihak - pihak yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan
Tujuan dan sasaran ini harus konsisten terhadap kebijakan K3 termasuk
kebijakan tentang perbaikan berkelanjutan. ~

2.4. Indikator Kinerja .


Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan Keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang dapat
diukur sebagai dasar penilaian kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja, yang
sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian system
manejemen Keselamatan dan kesehatan kerja.

2.5. Program - Program Manajemen K3 .


Program manjemen Keselamatan dan kesehatan kerja meliputi
perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung,
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran, maka organisasi harus menyusun dan
memelihara program kerja Keselamatan dan kesehatan kerja untuk meningkatkan .
kondisi Keselamatan dan kesehatan kerja. Disesuaikan dengan kondisi, sumber daya
yang tersedia dan tingkat prioritasnya.
Program kerja memuat penanggung jawab dan otoritas pada fungsi-fungsi dan

level dalam organisasi dan target waktu dalam pencapaian tujuan dan sasaran

I
organisasi tersebut.

I
II:::=;l

Program kerja ini harus dievaluasi secara periodik dan terencana, bila
diperlukan, bisa diamandemen sehubungan dengan pergeseran aktifitas, hasil produksi,
hasil jasa atau kondisi operasi dalam organisasi.

Elemen Program K3
a. Untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen Keselamatan
dan kesehatan kerja disusun program implementasi atau elemen
Keselamatan dan kesehatan kerja, dengan menetapkan system
pertanggung jawaban dalam pencapaian tujuan dan sasaran sesuai
dengna fungsi dan tujuan dari tingkatan manajemen perusahaan yang
bersangkutan
b. Elemen Keselamatan dan kesehatan kerja disesuaikan dengan kebutuhan
masing - masing perusahaan berdasarkan hasH telaah awal dan penetapan
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan termasuk dalam
menetapkan sarana dan jangka waktu untuk pencapaian tujuan dan
sasaran tersebut .
~

ilIIJ

3. PENERAPAN RENCANA K3
K3 ,
"

9
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN 'LP2K3L 'A2K4,~ INDONESIA;c'
II ~~. LP2K3L A2K4 INDONESIA

secara Efektif dgn Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme


Pendukung yg Diperlukan utk Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran
Keselamatan dan kesehatan kerja

Perencanaan K3 (Planning)

I
t jJmpan balik & pengukuran kinerja
Audit (Feedback from
Penerapan dan
measuring performance
Operasional
of

(Implementation and

operation)

1
Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan (Checking and corrective action)

3.1. Jaminan Kemampuan


3.1.1. Sumber Daya ~anusia, Sarana Dan Dana ~

Organisasi (Perusahaan)' harus menyediakan Sumber daya


manusia (SDM), sarana dan dana yang memadai untuk menjamin
pelaksanaan SMK3 sesuai dengan persyaratan system SMK3 yang
ditetapkan.
Dalam memenuhi ketentuan diatas, organisasi harus membuat
prosedur dan menyediakan biaya, sehingga dapat dipantau ke
efektiffannya, diantaranya :
a. Sumber daya yang memadai sesuai dengan tingkat
keperluannya,
b. Melakukan identifikasi kompetensi ke~a termasuk pelaksanaan
pelatihan yang dibutuhkan, ~
c. Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3 "'C
N
secara efektif,
d.

e,
Membuat ketentuan / peraturan untuk mendapatkan saran
saran dari para ahli
Membuat ketentuan / peraturan untuk pelaksanaan konsultasi
"...
e".)

dan keterlibatan pekerja.


l>
- N

3.1.2. Integrasi "


.a:::.

Organisasi menjamin system SMK3 yang dilaksanakan dapat


terintegrasi dengan system manajemen perusahaan secara selaras
dan seimbang

10

~0 \.
"MBAGA "NOIOIKAN & "tAli HAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
-.:LP2K3LA2K4 ':. INDONESIA/"

3.1.3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

Organisasi

Organisasi harus menentukan aturan main, kewenangan


dan otoritas personil-personil yang mengatur, menjalankan dan !I'll
memantau aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan resiko K3
dalam kaitan dengan aktifitas, fasilitas dan proses dalam
organisasi secara keseluruhan. Dokumen-dokumen tersebut
harus di tetapkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan.
Penanggung jawab tertinggi dalam K3 adalah top
management. Bila organisasi berupa perusahaan berskala besar,
mempunyai anak-anak perusahaan, maka yang dimaksud top
management harus didefi nisikan dengan jelas.
Manajemen organisasi harus menyediakan sumber daya
utama, termasuk didalamnya sumber daya manusia, spesialis
spesialis, teknologi maupun keuangan dalam rangka
pelaksanaan; kontrol dan perbaikan ma najemen K3.
Organisasi mampu mengembangkan Organisasi K3 yang
handal dan berkualitas dalam hal Implementasi :
Pengembangan Job Description K3
Penerapan Job Safety Analysis
..
Peran Tenaga Ahli
Untuk mengembangkan, menerapkan dan
memelihara eara kerja, prosedur, sistem, pengaman dan
standar untuk menghilangkan, mengendalikan dan mengurangi
bahaya Kecelakaan kerja terhadap manusia, prasarana dan
Iingkungan, pembinaan SOM K3
Penanggung jawab K3 dalam manajemen organisasi
harus mempunyai aturan main, tanggung jawab dan wewenang
dalam rangka :
..

'

",
,'"
"Wl
a. menjamin bahwa persyaratan-persyaratan dalam sistem 1
.. c:(~ manajemen K dibangun, diterapkan dan dipelihara sesuai
dengan spesifikasi dalam OHSAS,
Cii'~1
;W i
'~'
l
b_ menjamin bahwa laporan performance sistem manajemen
. Z: K33 disampaikan kepada top manage- ment dalam
"'
-0 ' rangka evaluasi dan sebagai dasar perbaikan sistem
.,0:' manajemen K3.
'Z!
-'
3.1.4. Konsu Itasi, Komunikasi, dan Kesadaran
Organisasi harus mempunyai prosedur yang menjamin bahwa
informasi-informasi K3 dikomunikasikan kepada dan dari karyawan
, maupun pihak lain terkait. Keterlibatan dan konsultasl karyawan harus

11
:-'<).
@
~,.~ '\
LEMBAGA PENDIDI..N& PELATINAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4
' - . - . / Ll'lK:R AlK4 INDONESIA
'INUUNt:lIA

didokumentasikan dan disampaikan kepada pihak lain yang


berkepentingan.
Dalam hal ini pengurus organisasi harus dapat menunjukkan
komitmennya dalam pelaksanaan konsultasi, komunikasi dan
penyadaran pekerja kan pelaksanaan K3, dengan melibatkan seluruh
unsur pekerja dan pihak - pihak lain yang terkait akan pelaksanaan dan
penerapan, pemeliharaan dan pengembangan SMK3, untuik hal ini
maka, Karyawan harus :
a.
a. berperan aktif dalam pengembangan dan evaluasi kebijakan dan
prosedur berkaitan dengan pengen dalian resiko,
b.
b. diberi informasi tentang wakil karyawan dalam bidang K dan
penanggung jawab manajemen da lam bidang K.

3.1.5.
3.1.5. Pelatihan Kompetensi Kerja
Pengurus organisasi harus mempunyai dan menjamin
kompetensi ke~a dan pelatihan setiap tenaga kerja yang cukup dalam
rangka menjalankan tugasnya dalam unit-unit ke~a yang terkait dengan
K3. Kompetensi harus didefinisikan sesuai dengan pendidikan, pelatihan
dan pengalaman.
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk
menjamin karyawan-karyawannya bekerja pada
pad a fungsi-fungsi dan level
yang relevan, dalam kaitan dengan : '
a.
a. menjamin kesesuaian sistem yang dijalankan dengan kebijakan,
prosedur dan persyaratari-persyaratan dalam sistem K3,
b.
b. konsekwensi-konsekwensi K3, baik aktual maupun potensial,
dalam menjalankan aktifitas kerja,
aturan main dan tanggung jawab dalam pencapaian kebijakan K3
dan prosedur

3.2. Kegiatan Pendukung


3.2.1.
3.2.1. Komunikasi
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan
sumber penting pelaksanaan SMK3, semua kegiatan ini harus
, didokumentasikan, prosedur yang ada harus dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan tersebut :
a.
a. Mengkomunikasikan hasil pelaksanaan SMK3, pemantauan,
audit dan tinjauan ulang manajemen kesemua pihak yang
mempunyai tanggung jawab dalam kinerja K3,
b.
b. Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait
dari luar perusahaan,
c.
c. Menjamin informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orang
- orang diluar perusahaan yang membutuhkannya

12
@ d.fj)~
lEM'AGA PENVIVIKAN & PEtAlIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
1IIIIIIII
LP2K3L A2K4 INDONESIA

3.2.2. Pelaporan
Sistem pelaporan internal penerapan SMK3 perlu ditetapkan oleh
organisasi untuk memastikan bahwa SMK3 dipantau dan kinerjanya
ditingkatkan, Hal tersebut untuk menangani :
a. Pelaporan identifikasi sumber bahaya, HI
b. Pelaporan terjadinya insiden,
c. Pelaporan ketidaksesuaian,
d. Pelaporan Kinerja SMK3, dan
e. pelaporan lainnya yang dipersyaratkan oleh perusahaan
maupun oleh peraturan - perundang undangan _O;l
~

3.2.3. Pendokumentasian
Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam
bentuk cetak (kertas) atau elektronik. Dokumen-dokumen disusun
sepraktis mung kin, sehingga bisa mewujudkan efektifitas dan efisiensi
dalam be kerja.
I
3.2.4. Pengendalian Dokumen
Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk
mengontrol seluruh dokumen dan data--data untuk menjarnin :
a. seluruh dokumen diarsip dengan baik,
I

b. secara periodik dievaluasi, direvisi sesuai kebutuhan dan


disetujui, disesuaikan dengan kecukupannya oleh personil yang
berko mpeten,
c. revisi yang berlaku tersedia di semua lokasi yang
memerlukannya,
d. dokumen-dokumen yang tidak terpakai dipisahkan dengan baik
dan aktifitas yang sedang berjalan

, 3.2.5. Pencatatan dan Manajemen Informasi
Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi,
menglaemlTlKaSf, memelihara dan mendespo
memellnara aan menaespo sisi catatan K,
S1S1 CalaIan termasuk
t'\, IermaSUK
hasil audit dan evaluasi. '
Catatan K3 harus sah, bisa diidentifikasi dan mempunyai
kemampuan teiusur sehubungan dengan akti fitas tertentu. Catatan K
harus disimpan dan dipelihara dengan eara tertentu, sehingga siap
setiap sa at untuk didapatkan dan terlindung dari kerusakan atau hilang.

3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko


13
~.;.~'i~
eo'
@
~'0~::'
LEM"G' PENDIDIKAN & PELATI"'N

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN <:::LP2K3l: A2K4 ':;' INDONESIJ(4~'~.;.

>", ;, ".,:,., . ", ,- , !1r~~~


LP2K3L A2K4 INDONESIA
:::~~t\
'""'"
"-1
':Hi'
r-'
:....'.
,en' 'N"
:W~ -:,"".
rzf Identifikasi bahaya sebagaimana ditetapkan dalam bag ian / ,:(,,)1
!~,
f"'d~ elemen 2.2.1, harus dinillai tingkat resikonya, yang merupakan tolok .,:' ,
'CT' ukur mengetahui adanya kemungkinan terjadinya bahaya-kecelakaan r~,:.
:'zj~ kerja dan penyakit akibat ke~a.. yang selanjutnya akah dapat , .....l:
)."'..i.'
1-:;./ dikendalikan tingkat resikonya '~~
},' .')

~.&.
,11
'l::t)
'~.~
'N~ 3.3.1. Identifikasi Sumber Bahaya
\Zi'
t Identifikasi potensi sumber bahaya dilakukan dengan !c
i"::~ ~Oi,
..I~ mempertimbangkan :
t~'Z"
(W)~
, ~~, a. Kondisi atau kejadian yang dapat menimbulkan bahaya m'
lNt ',00:'.
"CL
,~.~.
b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat
terjadi
"'-'
",
"-.

;~ ~:...

3.3.2. Penilaian
Penilaian resiko harus dilakukan setelah diketahui identifikasi
potensi sumber bahaya, Penilaian resiko didasarkan pada :
a. Tingkat kekerapan (frekwensi) terjadinya insiden / kecelakaan
kerja
b. Tingkat keparahan (consequences) yang terjadi akibat insiden /
kecelakaan kerja
Penilaian resiko ini untuk memastikan dan menentukan adanya
prioritas pengendalian resiko inseden, kecelakaan dan penyakit akibat
kerja

3.3.3. Tindakan Pengendalian


Organisasi harus mengontrol seluruh aktifitas-aktifitas sesuai
dengan identifikasi resiko yang telah disusun. Hal ini .bisa ditempuh
dengan jalan:
di
a. penerapan dan pemeliharaan prosedur, sehingga akan bisa
mefihat adanya deviasi tertladap policy dan tujuan dan sasaran
K3,
b. menyusun kriteria-kriteria operasi dalam prosedur,
c, penerapan dan pemeliharaan prosedur yang bertlubungan
dengan resiko material, peralatan kerja dan tenaga kerja dan
" mengkomunikasikan prosedur-prosedur tersebut kepada pihak
terkait lainnya,
d. penerapan dan pemeliharaan prosedur dalam perencanaan areal
ke~a, proses, instalasi lainnya.

Pengendalian resiko kecelakaan dan penyekit akibat kerja


dilakukan juga melalui metode
e. Pendidikan, peltihan,

14
~.\I
J;

f.
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
'1f!.{'lE:t"~_::z:V LP2K3L A2K4.INDONESIA
--
Pembangunan kesadaran dan motivasi dengan pemberian
penghargaan dapat berupa insentif / bonus, surat penghargaan
dllnya,
g. Evaluasi terhadap hasil inspeksi, audit, analis~;:jnsiden
l'.
dan
~
kecelakaan,
rm
h. Penegakkan hokum dan peraturan - peraturan K3,
i. Pengendalian teknis / rekayasa yang meliputi : eliminasi, subtitusi ~
bahaya, isolasi, ventitasi, higene dan sanitasi

Ada suatu contoh siklus aplikasi K3 yang dibuat oleh Japan


Construction Safety and Hearth Association (JCSHA), terdiri dari :
a. Siklus harian K3 (Daily Safety Work Cycle)
b. Siklus mingguan K3 (Weekly Safety Work Cycle)
c. Siklus bulanan K3 (Monthly Safety Work Cycle)
Ketiga siklus K3 (Iihat Bab 5) diatas penting sekali untuk secara
konsisten dilakukan oleh organisasi proyek, mengingat pelaksanaan .
proyek konstruksi mempunyai item-item pekerjaan yang berbeda dan
dinamis, berganti dari waktu ke waktu. Satu jenis proyek konstruksi juga
berbeda dari jenis proyek lainnya, sehingga mempunyai strategi
penanganan yang berbeda pula.

3.3.4. Perancangan (Design) dan Rekayasa


Pengendalian resiko kecelakaan dan penyakrt akibat kerja dalam
proses rekayasa harus dimulai sejak tahapan perancangan dan
perencanaan.
Setiap tahap dari siklus perancangan meliputi :
a. Pengembangan,
b. Verifikasi tinjauan ulang,
c. Validasi dan penyesuaian yang dikaitkan dengan identifikasi
sumber bahaya, prosedur penilaian dan pengendalian resiko
, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pada bag ian Perancangan (Design) dan Rekayasaini, personel
yang menangani harus memiliki kompetensi kerja yang sesuai dan,
diberikan wewenang serta tanggung jawab yang jelas untuk melakukan
validasi persyaratan SMK3
L:"""'l'I

3.3.5. Pengendalian Administratif


a. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus
mempertimbangkan segala aspek K3 pada setiap tahapan,
b. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus terdokumentasi,

15

@
~?~.
LEM'AGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
lP2K3l A2K4 INDONESIA

c. Rancangan, tinjauan ulang Prosedur dan instruksi kerja harus


dibuat oleh personel yang mempunyai kompetensi kerja dengan
melibatkan pelaksana yang terkait. Dalam hal ini personel yang
melaksanakan harus diberikan pelatihan agar memiliki
kompetensi yang sesuaidengan bidang pekerjaannya.
d. Prosedur dan instruksi kerja yang dibuat harus ditinjau secara
berkala, untuk memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja
tersebut terkendali sesuai dengan perubahan keadaan yang
terjadi seperti pada peraturan - perundang undangan, peralatan,
proses atau bahkan bahan baku yang digunakan.

3.3.6. Tinjauan Ulang Kontrak


Pengadaan barang dan jasa harus ditinjau ulang untuk
memastikan dan menjamin kemampuan organisasi dalam memenuhi
persyaratan - persyaratan K3 yang ditentukan

3.3.7. Pembelian
Setiap pembelian barang dan jasa termasuk didalamnya prosedur
pemeliharaan barang dan jasa harus terintegrasi dalam strategi
penanganan pencegahan resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja :
a. Dalam sistem pembelian harus menjamin agar produk barang
dan jasa serta mitra kerja perusahaan memenuhi persyaratan
K3, .
b. Pada saat penerimaan barang dan jasa di tempat kerja ,
organisasi harus dapat n'lenjelaskan kepada semua pihak yang
akan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenai
identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi.

3.3.8. Prosedur Menghadapi KeadJiart Darurat atau Bencana


Organisasi harus membuat dan memelihara perencanaan d~n
prosedur untuk mengidentifik~si potensial bahaya dalam rangka
ma.respon insiden dan situasi ke<1daan darurat dan dalam rangka
tindakan prefentif dan reduksi terhadap kecelakaan dan sakit akibat
kerja.
Dokumen ini harus dievaluasi, terutama setelah mendapatkan
insiden dan situasi keadaan darurat. Dokumen ini juga harus ditest / di
uji secara periodic / berkala, untuk mengetahui kehandalan sistem yang
ditetapkan,
Pengujian sistem keadaan darurat harus dilakukan oleh orang /
petugas yang mempunyai kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang
besar harus rnendapatkan ijin dari / atau dikoordinasikan dengan
instansi yang berwenang.

16
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~~1 KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN ~. ''lP2K3L A2K4 '- INDONESIA",~;"
r.
~===':>j LP2K3L A2K4 -INDONESIA

3,3.9. Prosedur Menghadapi Insiden


Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur yang
menetapkan tanggung jawab dan wewenang dalam hal:
a. menangani dan menyelidiki kecelakaan kerja, insiden dan ketidak
sesuaian,
b. pengambilan tindakan dalam rangka mereduksi akibat yang
timbul oleh kecelakaan, insiden atau keti dak sesuaian,
c. konfirmasi dalam hal efektifitas dari tindakan korektif dan
tindakan prefentif yang telah dilakukan.
Penyediaan fasilatas guna melengkapi prosedur yang ditetapkan
meliputi:
d. Penyediaan sarana dan fasilitas P3 K yang cukup sesuai dengan
tingkatan besamya organisasi, guna menyakinkan dapat
melaksanakan pertolongan medik dalam ke?daan darurat,
e. Proses perawatan lanjutan setelah insiden I kecelakaan
Prosedur ini juga mengandung hal-hal dimana tindakan korektif
dan tindakan prefentif harus dievaluasi dengan menggunakan proses
penilaian resiko sebelum diimplementasikan

3.3.10. Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan darurat


Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur yang
menetapkan tanggung jawab dalam hal PemuJihan Keadaan darurat,
yang secara cepat dapat menangani dan mengembalikan pada kondisi
normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma.

4. Prosedur pengendalian K3
Prosedur pengendalian disini maksudnya adalahsuatu tata cara yang
~ mengatur bagaimana melaksanaan pengendalian penerapan K3 meliputi

fI
pemeriksaan atas seluruh pelaksariaan penerapan K3, adakah terdapat

.~ kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan, dan bilamana terdapat

ketidaksasuaian atau penyimpangan dalam pelaksanaan tentunya harus

dilaksanakan perbaikan menuju ke standar yang telah ditetapkan, atau

melakukan pencegahan pada suatu kondisi yang akan mengarah terjadinya



insiden I kecelakaan kerja, hal - hal yang menyangkut perbaikan dan
pencegahan inilah yang dinamakan dengan pengendalian.
Prosedur pengendalian tersebut perlu ditetapkan dengan tujuan untuk
tetap mempertahankan pe!aksanaan K3 secara konsisten terus - menerus, ~
bahkan bilamana dianggap perlu, dapat ditindak lanjuti dengan ~~
pengembangannya guna mempertinggi ha.sil- hasil yanghendak dicapai

.f

17

LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN


y,~ . y KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

4.1. Prosedur Pengendalian

Pengendalian disini maksudnya adalah memantau dan mengukur


pencapaian kinerja K3, yang meliputi proses K3 didasarkan dengan adanya :
a. Kinerja masing-masing proses kegiatan dan.
b. Sasaran
Pengukuran (Evaluasi) dan peningkatan Kinerja K3 Pengukuran adalah
Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketentuan yang telC!h ditetapkan
sebelumnya berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.
Misalnya mengukur :
1. Tingkat pemahaman pengetahuan dan partisipasi pekerja dalam
kegiatan K3, termasuk partisipasi pengunjung / tamu / sub kontraktor/
vendor / mitra kerja dll yang terkait pelaksanaan kerja konstruksi
dilapangan
2. statistilk angka insiden / kecelakaan, tingkat keparahan dan frekwensi
insiden ataupun kecelakaan ,
3. jumlah jam kerja hilang,

Penerapan dan Operasionil (Implementation and operation)

Umpan balik dan


Checking pengukuran kinerja
Audit
And (Feedback from
Corrective Action
measuring performance )

Ti~jauan Manajemen (Management review)

Pengukuran, Pemantauan, dan Pengevaluasian Kinerja K3


Organisasi harus membuat dan memeiihara prosedur untuk memantau
dan mengukur kinerja K seca ra teratur. Prosedur ini mengandung :
a. ukuran yang bersifat kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kebutuhan
organisasi,
b. pemantauan terhadap peningkatan tujuan dan sasaran K organisasi,

18

LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN


't~'Y KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

c, secara proaktif melakukan pengukuran terhadap kinerja pemenuhan


program manajemen,
d. secara reaktif melakukan pengukuran kinerja kecelakaan kerja, sakit
akibat kerja, insiden (termasuk near-miss) dan bukti-bukti historis K,
pencatatan data dan hasil pemantauan dan pengukuran kinerja dalam upaya
analisa upaya korektif dan analisa upaya prefentif.
Prosedur pengendalian jika di teliti dapat secara berturutan dibagi dalam
pembagian sebagai berikut : Prosedur Pemeriksaan, inspeksi dan pengujian,
Tindakan perbaikan

4.2. Prosedur Pemeriksaan, inspeksi dan pengujian, Tindakan perbaikan

1. Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan dapat berupa inspeksi dan audit yang
bersifat intemal, pemeriksaan harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai kompetensi di bidang K3, khususnya K3 dibidang pekerjaan
konstruksi,
Pemeriksaan yang bersifat inspeksi dapat dilaksanakan secara
harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly), yang harus
dijalankan secara tetap dan kontinyu untuk mempertahankan hasil yang
telah dicapai
Pemeriksaan yang bersifat audit tentunya dilaksanakan secara
berkala tiap 2 (tiga) bulan sekali atau 6 (enam ) bulan sekali. ketentuan
ini ber1aku mengikuti standar / ketentuan audit yang diberlakukan pada
umumnya oleh badan intemal organisasi dan / atau badan auditor,
Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi di bidang kerjanya dan mendapat pengesahan serta
verifikasi oleh petugas yang mempunyai kompetensi K3 atau yang
diberi kewenangan akan hal ini dalam bidang K3.
Kegiatan pemeriksaan dapat dimulai dan pengendalian kegiatan
pengendalian material dan pergudangan termasuk didalamnya
penerimaan barang masuk, penyimpanan / penempatan, pengambilan /
pengeluaran / pemindahan, pemasangan, pemeliharan, pengelolaan
peralatana konstruksi dan fasilitas pekerjaan konstruksi lainnya serta
penanganan kesehatan dan lingkungan, semuanya ini harus dipastikan
terintegrasi dalam strategi pencegahan resiko kecelakaan yang akan
terjadi dan / atau peny~kit akibat kerja,
Pemeriksaan yang bersifat inspeksi maupun audit keduanya
mempunyai sifat yang sama yakni, untuk memastikan bahwa penerapan
pelaksanaan sistem manjemen K3 telah dijalankan sesuai kaidah
kaidah / standar K3. Sedangkan audit lebih ditekankan pada
a. Pencapaian Sasaran dan target
b. Penanganan ketidaksesuaian (noncorforming)

19
LEMBAGA PENDIDIKAN & PElATIHAN
V'~ I KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
\ LP2K3L A2K4 -INDONESIA

c. . Tindak lanjut HasH inspeksi, tes dan comrnisioning, dll.

2. Inspeksi dan Pengujian


Organisasi harus menetapkan inspeksi, pengujian dan
pemantauan berkaitan dengan tujuan dan sasaran K3 yang ditetapkan,
frekwensi inspeksi, pengujian dan pemantauan harus disesuaikan
dengan obyeknya, Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan
meliputi:
a. Personel yang terlibat mempunyai kompetensi dan pengalaman
yang cukup,
b. Catatan, rekaman hasil inspeksi, pengujian, dan pemantauan
dipelihara dan tersedia dengan baik bagi tenaga kerja, kontarktor
yang terkait dan manajemen,
c. Penggunaan peralatan dan metode pengujian di jamin
memenuhi stan dar keselamatan
d. Tindakan perbaikan segera dilakukan atas ketidaksesuaian yang
ditemukan saat inpeksi, pengujian dan pemantauan,
e. Penyelidikan yang memadai harus doilakukan untuk menemukan
permasalahan suatu insiden,
f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

3. Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan lebih ditujukan dan bersifat perbaikan
keadaan dan pencegahan situasi terhadap bahaya yang akan timbul.
Tindakan perbaikan yang dilaksanakan dilapangan secara umum
menjadi tanggung jawab pimpinan unit kerjanya, dan perbaikan yang
dilakukan diantaranya :
1. perbaikan atas temuan ketidaksesuaian (nonconforming) K3
disemua tingkatan aktifitas, untuk mengeliminasi penyebab
ketidak sesuaian potensial.
2. " Pelaksanaan K3 L yang yang tidak sesuai atau menyimpang dari
v ketentuan/strandar yang ditentukan dalam sasaran dan program
Kerja K3 L, sesuai dengan pengembangan kondisi pekerjaan
dilapangan yang sebelumnya belum di antisipasi bahayanya
atau belum ditinjau tingkat keseuaiannya, guna penyempurnaan
untuk mencegah terjadinya kesafahan penggunaan bahan /
material / prosedur opersionil sehingga mengakibatkan
kecelakaan kerja.
3. Rekomendasi hasil inspeksi, pengujian dan commissioning yang
termasuk pada pekerjaan fase pemindahan, penempatan,
pemasangan / perakitan dan pelepasan / pembongkaran
kembali, Pengelolaan Alat Kerja dan Peralatan Konstruksi,

20
tEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

'f"'~~ LP2K3L A2K4 -INDONESIA

pelaksanaan pengetesan / pengujian ini didasarkan pada proses


dan hasil kerja
1

Audit dan Sistem Manajemen K3


Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur audit dan
program audit dalam rangka audit sistem manqjemen K3, agar:
[I
a. mengetahui kesesuaian dengan sistem manajemen K3 :
a.1. kesesuaian dengan perencapaan manajemen K3 termasuk
spesifikasinya,
a.2. telah diterapkan dan dipelihara dengan benar,
a.3. kesesuaian dengan kebijakan dan target dengan efektif
b. evaluasi terhadap hasil audit sebelumnya,
c. menyediakan informasi tentang hasil audit kepada manajemen
organisasi
Program audit lengkap dengan jadwalnya yang dilaksanakan secara
berkala, harus didasarkan pada hasil dari penilaian resiko dari aktifitas
organisasi dan hasil dari audit sebelumnya.
Pelaksanaan audit dilaksanakan secara sistimatik terhadap pekerjaan
10

yang menjadi obyek audit oleh personil independen yang mempunyai


kompetensi kerja audit, dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan sistem
manjemen keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan ..
~~

[J
Prosedur audit mencakup Iingkup, frekwensi, metodologi, kompetensi,

I~

wewenang dan persyaratan-persyaratan untuk melakukan audit dan pelaporan


hasil.
Frekwensi audit harus ditentukan atas hasil tinjauan ulang audit

sebelumnya oleh manajemen, rekaman hasil audit ini hal-us disebar luaskan ke
unit - unit yang terkait dengan observasi audit. Hal ini guna memastikan agar
tidak akan terjadi ketidaksesuaian yang sama pada unit - ynit lain yang belum
dilaksanakan audit, dimana hasil audit sebelumnya menjadi acuan tindakan --
perbaikandah peningkatanpelaksanaan K3 yang berkelanjutan.

5. T1NJAUAN [JLANG DAN PENINGKATAN OLEH PIHAK MANAJEMEN

Tinjauan Manajemen harus dilakukan Peninjauannya Secara Teratur untuk


Peningkatan Penerapan SMK3 'secara Berkelanjutan (continual improvement),
hal ini harus dapat dipastikan dilakukan dan didokumentasikan serta mudah
ditelusur bila diperlukan untuk kepentingan pengembangan SMK3.

21

LEMBAGA PENDIDI.KAN & PELATI.HAN


KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
\{'~'Y LP2K3L A2K4 INDONESI.A

Pemerikasaan dan Tindakan perbaikan (Checking and corrective action)

~
-------.... Internal External Factors
Tinjauan
(faktor eksternal)
Manajemen
(faktor internal) (Management
review

1
Kebijakan (Policy)

Pimpinan Puncak manajemen dalam organisasi harus rnengevaluasi


manajemen sistem K3 secara periodik sesuai yang telah ditentukan, untuk
menjamin kecocokan, kesesuaian dan efektifitasnya.
Dalam proses evaluasi ini harus tersedia informasi yang memadai
sehingga manajemen organisasi bisa melakukan evaluasi dengan tepat. Hasil
evaluasi harus didokumentasikan.
TinJauan manaJemen ditujukan untuk memungkinkan dilakukan
perubahan policy, tUJuan dan sasaran dan hal-hal lain dalam sistem K didalam
kerangka hasil audit sistem K3 dan perbaikan berkelanjutan.

@

!.EMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
l$~, KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

LP2K3L A2K4 INDONESIA . .

BAB.3.
i
SIKLUS K3
I~
~
u

5.1. Siklus Harian K3.

.. ~ Siklus Harian K3 (Daily Safety Work Cycle) adalah suatu siklus aktifitas safety
yang mempunyai periode ulang setiap hari. Ak ti fitas ini sebaiknya dilakukan oleh

~
kelompok-kelompok kecil pekerja yang menangani pekerjaan sejenis, dipimpin
langsung oleh kepala grup kerja.

10 minutes
safety talk
morning
meeting
-I
"I [l

LiSpecti-:Xl
prior to \
start of )
DAILY
\NOrk
I

SAFETY

WORK

CYCLE

1
~J

; ~
[(

Secara mudah daily safety work cycle diuraikan sebagaimana tabel pada
-c---
lampiran-1.

23

@ LEMBAGA PENDIDIKAN' PELATIHAN


~~~'\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

LP2K3L A2K4 - INDONESIA ~

5.2. Siklu5 Mingguan K3.


Siklu5 Mingguan K3 (Weekly safety work cycle) dilakukan periodik mingguan,
biasanya pada akhir minggu. Hal ini perlu dilaku- kan untuk tujuan :
a. evaluasi oleh manajemen proyek terhadap grup-grup kerja
b. penyampaian informasi-informasi dari manajemen proyek kepada grup-grup
kerja
c. adanya interaksi satu gtup kerja dengan grup kerja lainnya, sehingga akan
terjadi tukar menukar peng ala man yang diperoleh 5uatu grup kerja selama satu
minggu berjalan,

Secara mudah weekly safety work cycle diuraikan sebagaimana tabel pada
lampiran-2.a.

5.3. Siklus Bulanan K3.


Siklus Bulanan K3 (Monthly safety work cycle) dilakukan periodik bulanan,
biasanya pada akhir bulan. Hal ini perlu dilakukan untuk tujuan :
a. penyampaian informasHnformasi dari manajemen proyek kepada personil
kunci proyek,
b. evaluasi oleh manajemen proyek terhadap pelaksanaan proyek selama satu
bulan,
c. penentuan program-program kerja yang bersifat strategis

Secara mudah monthly safety work cycle diuraikan sebagaimana tabel pada
lampiran-2.b.

24

Lampiran -1

Siklu5 Harian K3 (DAILY SAFETY WORK CYCLE)

NO URAlAN WAKTUPELAKSANAAN KTiT~HI.IIJATAN TEMPAT DILAKSANAKAN MATERI

I 10 Minutes safety a. Setiap hari kerja a. . Sc'i 11 11;\' pckcljii a. Di terbuka disite a. Meng-absen pekerja &
Talk Meeting b. 08.00 - 08, 10 = 10 menit b. Pckc~i;\ kOlllraklor
lIl,lIlli! (i;111 sllb
pemeriksaan kesehatan
secara visual ~
r-;><r
kOlllraklm b. Senanl pagi ~..,m

~~~
c. Dipilllpill olch: c. Pengumuman ~S;~
pcmimpill group kerja informasi yang bersifat ~Gl
N
umum ~>~
,zZ
d. Pelatihan praktis z .....
0 .11>
.,0
5:2
e. Bukti kegiatan: daftar 0 ..,;><
badir, risaIah, dB z::I:
..,>z
II Inspection Prior to a. Setiaphari kerja a. Setiap grop kerja a. Tempat peralatan a. Pemeriksaan kesiapan !:!!>120
z~
Start of Work b. 08.10 - 08.25 = 15 menit b. Pekerja kontrfl,ktor 'diparkir/di1etakkan alat ;><"'
c. Sebe1um menggunakan utama dan sub b. Bukti kegiatan: daftar ~E
X
peralatan kontraktor hadir, risaIah, dll 120
c. Dipimpin oleh: c: Z
z
Gl
Pemimpin Gmp Kerja ;><
c:
III Patrol, Guidance a. Setiap hari kerja a. Safety supervisor a. Se1utuh areal proyek a. Pemeriksaan Z
Gl
and Supervision b. 08.25 - 16.40 pe1aksanaan pekeIjaan z
".
b. Bukti 1<egiatan: c1aftar
hadir, risaIah, dll

IV Site Check a. Setiap hari keIja a. Setiap grup kerja a. Tempat keIja a. Pembersihari ternpat
b. 16.40 - 16.55 = 15 menit b. Pekerja kontraktor kerja dan alat keIja
utanla dan sub dari kotoran
kontraktor b. Bukti kegiatan: daftar
c. Dipimpin a1eh: hadir, risalall, dll
Pemimpin Gmp Kerja

V Final Check a. Setiap hari keIja a. Kepala grup kerja a. Tempat keIja a. Pemeriksaan hasil site
b. 16.55 -17.00 = 15 menit b. Pekerja kontraktor Clean Up
utama dan sub b. Bukti kegiatan: daftar
kontraktor hadir, risalah, dll

25

Lalllpiran 2.il.

Siklus Mingguan K3 (WlmKLY SAFETY WORK CYCLE)

NO URAIAN WAKTUPELAKSANAAN KETERLIB I\TI\N~


TEMPAT DILAKSANAKAN MATERI
I Weekly Meeting a. Setiap hari Sabtu a. KOlltraktor I a IWI
Di kantor kontraktor utama a Pemantauan
b. 10.30 -11.30 = 60 menit il.l. Sile 111; linger h~bersihan, 30 menit sebelum
r-:;>:;r
a.2. Super\! SOl' meeting "'tlmm
~~s
a.3. SakI\' Ilper\! ,sor b Materi meeting: ~>~

..
. . b

c
Kontraktor I lallla
b. I ForCIll:1
DipiIllpin lldl Site
b.l Evaluasi
'. daily meeting
b:2 Kompiling
pelaksanaan

data daily
~sG'l
N):o,~
~);!~
,ZZ
z .....
omO
52
Mclflager meeting' 0 " '
m:;>:;
z:J:~
b.3 Informasi lainnya m):o,Z
!!!);!f20
c. Bukti kegiatan: daftar haclir, ~Z"'tl
:;>:;m

._. __ .....
risalah, dll ;E
lOX

_
~
f20~
r- Z
Z
G'l
:;>:;
La III pi 1':111 2.b. C
Z
Siklus Bulanan K3 (MONTIILY SAFETY WORK CYCLE) G'l
~
Z

NO URAIAN WAKTUPELAKSANAAN KETERLIBATAN TEMPAT DILAKSANAKAN MATEJU


I Monthly c. Setiap hari Sabtu pada a. Kontraktor utUlllll Di kantor kontraktor utama a. Evaluasi
Meeting rninggu terakhir a.1. Project peJaksanaan weekly meeting
d. 13.00 - 15.00 = 120 menit manager b. Kornpiling data
a.2. Safety daily meeting dan weekly
koordinator meeting
a.3. Constrctio c. Penyusunan
nmanager laporan kepada P2K3
a.4. Site d. Informasi
manager lainnya
a.5. Safety e. Bukti kegiatan:
supervisor daftar hadir, risalah, dll
b. Dipimpin oleh: Project
Manager
@LEMBA.APENDIDIKAN & PElATiHAN
r{~ "\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

,
W~
'.,

.,.

MENTERI PEKERlAAN UMUM


R~,pueYl< :lNPON~SY!

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

NOMOR : 091PERJMJ2008

TENTANG

PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (KJ)

KONSTRUKSIBIDANG PEKERJAAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PEKERJAAN UMUM

Menimbang a. bahwa dalam rangka mewujudkan tertib penyelenggaraan peke~aan


kontruksi, penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
syarat-sya rat keamanan, keselamatan dan kesehatan ke~a pada
tempat kegiatan konstruksi;
b. bahwa agar penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dapat terselenggara secara optimal, maka diperlukan suatu
pedoman pembinaan dan pengendalian sistem keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan, huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Ke~a
(K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;

Mengingat 1. Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;


2.'" Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ;
3. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa KQnstruksi;
4. Undang-Undang N~mor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
6. Peraturan Pemerintah Nbmbr 29 tahun 2000 tentang
Periyeleri9garaan Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
\('+==--'-Y LP2K3L A2K4 -INDONESIA

8. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi


NasionaJ;
9. Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan. Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian negata
Republik Indonesia;
11. Surat Kepl)wsan B~r$<;lma Ment~ri Tenag<;l Kerja dan Menteri
Peke~aan Umum Nomor: 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan
Konstruksi;
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.02lMENI1992 tentang
Tata Cara Penunjukkan, Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Ke~a.
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
14. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 384/KPTS/M/2004 tentang
Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Ke~a Pada Tempat
Kegiatan Konstruksi Bendungan;
15. Peraturan Menteri Peke~aan Umum Nomor 43/PRTIMI2007 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang
Organisasi dan Tata Ke~a Departemen Pekerjaan Umum.

MEMUTUSKAN

Menetapkan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Menteri


:;.-
ini, yang
.
dimaksud dengan:
1. K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian
perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan
dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses
produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
sistem manajemen secara kesefuruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan. prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman,
efisien dan produktif.

2
@ LEMBA.APENDIDIKAN & PElATiHAN
~~~. KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

3. SMK3 Koilsfruksl Bidang Pekerjaail Umum adalah SMK3 pada sektor jasa konstruksi
yang berhuburigan dengan kepelitiligan ur'num (masyarakat) alitai"a laili pekerjaan
konstruksi: jalan, jernbatan, bangunan gedung fasilitas umurn, sistem penyediaan air
minum dan perpipaannya, sisterri pengolahan air litnbah dan perpipaannya, drainase,
pengolahan sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan
lainnya.

4. Ahli K3 Konsfruksi adalah Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3


Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam merencanakan. melaksanakan dan
mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi sesuai pedoman ini di tempat
penugasannya yang dibuktikan dengan sertifikat dari yang berwenang dan sudah
berpengalaman 5ekurang-kurangnya 2 (dua) tahlJn dalam pelaksanaan K3 Konstruksi
l.?iQ~ng P~k~rj~~!l l)mlJffi y~ng giPlJktik~n d~ng<:ln r~fer~m?i ~l1g<:ll<:lm<:l11 kerj~,

5. Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atau


Organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi
Bidan!) Peke~aan Umum.

6. P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja
yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk
mengembangkan kerja sarna saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja. Unsur P2K3 terdiri dan Ketua, Sekretaris dan
Anggota. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris
P2K3 adalah Ahli K3 Konstruksi.

7. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber sumber bahaya baik
didarat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di
dalam wilayah kekuasaan l1iJkLim Republik Indonesia.

8. Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu batas
yang tnelTiadai.

9. Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya peristiwa K3


dengan akibat yang ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi.

10. Kategori Risiko K3 berupa tinggi; sedang atau keel!. Jika terjadi peroodaan pendapat
tentang pernmtuan kategori ri~iko, harus diambil tingkat risiko yang lebih tinggi,

11. Risiko Tinggl mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya berisiko sangat
membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan serta
tergan9gunya kegiatan konstruksi.

12. Rislko Sedang rrfencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dapat berisiko
membahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusiaserta terganggunya
kegiatan konstruksi.

13. Risiko Kecil mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya tidak


membahayakan keselamatan umum dan harta benda setta terganggunya kegiatan
konstruksi.

14. Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan
mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko.

3
...... LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
'('~"Y LP2K3L A2K4 -INDONESIA

15. Peiiggulia Jasa adalah perseorangan atau badan sebagai pemberi tugss atau pemillk
peke~aan / proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

16. Satuan Kerja adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah yang bertanggung jawab
I
~
kepada Menteri yang menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dari dana APBN
Departemen Pekerjaan Umum.

17. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja. []

18. Penyedia barangJjasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan jasakonstruksi.

19. Jasa Pemborongan adalah layanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi atau wujud fisik
lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan Pejabat ~embuat
Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna Anggaran dan proses serta
pelaksanaannya diawasi oleh Pejabat Pembuat Komrtmen.

20. Jasa Konsuttansi adalah layanan jasa keahlian profeslonal dalam berbagai bidang yang
meJiputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksl, dan jasa pelayanan
profesi lainnya, dalam. rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk

I
piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang
ditetapkan Pejabat Pembuat Komitmen sesual penugasan Kuasa Pengguna Anggaran.

21. Kegiatari Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan. dikerjakan/


dilciksancikan, dan diawasi sendiii oleh pengguna jasa.

22. Pemangku Kepentingan adalah .pihak-pihak yang berinteraksi dalam kegiatan


konstruksi meJiputi Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan pihak lain yang berkepentingan.

-I 23. Audit Internal K3 Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah pemeriksaan secara
sistematik dan independen oleh Auditor K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam
kerangka pembinaan untuk memberikan penilaian terhadap efektifitas penyelenggaraan
K3 Konstruksi Bidang Peke~aan Umum di Iingkungan kerja.
[]

I ~4. A",d~ 'rttem~1 K~ KOrl$~k$i ei<f~rtg P~k~!'i~~n Ymym Q'~h P~n.Y~<fi~ ,J~$~ ~Q9!911
Audit K3 Konstruksi BidangPekerjaan Umum yang dilakukan oleh auditor internal
Penyedia Jasa.

25. Laporan Audit Internal K3 Konstruksl Bidang Pekerjaan Umum adalah hasil audit K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yangdilakukan oleh auditor yang berisi fakta yang
didapatkan pada saatpelaksanaan Audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

I
26. RK3K (Rencana K3 Kontrak) adalah dokurnen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi
Bidang Peke~aan Umum yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna
Jasa, untuk selanJutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan
Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

27. Monitoring dan Evaluasi (MONEV) 1<3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah
kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap kinerja Penyelenggaraan K3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum yang meli~ti pengumpulan data, analisa. penilaian,
;
; kesimpulan dan rekomendasi tingkat penerapan K3 KonstfLiksi Bidaiig Peke~aaii UmiJm.

28. Teliaga Kerja adalah orang yang bekerja di stJatLJ petusahaan dan/atau di tampat kerja.
[]

I ~.< ... ~
4
@~:?~~~
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

LPZK3L AZK4 INDONESIA

BAB II

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Pasal2
(1) Maksud Pedoman ini sebagai aGUan bagi PlngunCi JClS;:l dan Penyedia J;:lsa dClICIm
PlilnY~'~!1gg~rC!an SMK3 Kom,tryk$i Bic;:l;:1119 Pekerj;;l;:ln LJIT)\JIT) y;;lng dilakS;;InClkCln Sl~rCl
sistemCltis, terenCClnCl, terpCldu dan terkoordinasi.

(2) TUjuan diberlakukannya Pedoman ini agar semua pemangku kepentingan mengetahui
dan memahami tugas dan kewajibannya dalam Penyelen9garaan SMK3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja
konstruksi dan penyakit akibat kerja-konstTuksi serta menciptakan iingkungan kerja yang
aman dan nyaman, yang pada akhimya akan meningkatkan produktivitas kerja.

Pasal3
(1) Ruang lingkup Pedoman ini mengatur Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang
Pekedaan Umum bagi: ..... _.... . .
a. p-engguna..Jasa khususnya di Iingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dan
b. Penyedia Barang/Jasa. .
(2) Untuk instansi di luar Departemen Pekerjaan Umum, perlu ada penyesuaian lebih lanjut
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB III

KETENTUAN PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) KONSTRUKSI

Pasal4
(1) Kegiatan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan Qleh pengguna jasalpenyedia jasa terditi
dari Jasa Pemborongan, Jasa Konsultansi dan Kegiatan Swakelola yang aktifitasnya
melibatkan tenaga kerja dan peralatan kerja untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
fisik di lapangan wajib menyelen9garakan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
(2) Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum wajib menggunakan
Pedoman ini beserta lampirannya.
(3) PenyelenggarClan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dikelompokkan menjadi 3
(tiga) kategori, Yait!J ;
a Risiko Tinggi;

b Risiko Sedang;

c Risiko Keeil.

(4) Kiherja penerapan Penyeleilggaraan SMK3 KoristfiJksi Bidailg Pekerjaail UmLim dibagi

metijadi 3 (tiga), yaitu :
a. Baik, bila mencapai hasil penilaian > 85%;
b. Sedang, bila menCClpai hasil penilaian 60 % - 85%;
c. Kurang, bila mencapai hasil.Q~nilaian .: 60 %.

(5) Dalam rangka Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum harus
dibuat Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) oleh Penyedia Jasa
dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
(6) Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dCln/atau bertanggung
iawab. Qa!affi PertQlcmgan Pertama Pad a Ke~laka(;ln (P3.K).

."

lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN


',.. . .-"'-_.'\/ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
y lP2K3l A2K4 INDONESIA

(7) Untuk kegiatan swakelola, peHiJ adaperieritlJ<;lh tentang :


a. Pihak yang berperan sebagai Penyelenggara Langsung;
b. Pihak yang berperan sebagai Pengendali.

BABIV

TUGASj TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

e~gia!1 PQ$mlil

Departemen Pekerjaan Umum

Pasal5

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang MEinteri Pekerjaan Umutn meliputi:


(1) Menetapkan Kebijakan tentang SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan lJmum.

(2) Membina Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Pasal6

Tugas, TanggLiiig Jawab dan Weweiiaiig Kepala Badan Peiilbinaaii KbnstfiJksi Dan Sumber
Daya Mahusia (BPKSDM) meliputi :

(1) Merumuskan Kebijakan tentang SMK3 Konstruksi di Lingkungan Departemen Pekerjaan


Umum.

(2) Bertanggung jawab dalam Pembinaan Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang


Pekerjaan Urnum.

(3) Menyusun Pedoman SMK3 Konstruksi dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Monitoring
dan Evaluasi Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

(4) Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang Penyelenggaraan SMK3


Konstruksi Bidang PekerjaanUmum.

(5) ~elaksanakan Monitoring dan Evaluasl terhadap Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi


Bidang Pekerjaan Umum di setiap Unit Kerja Eselon I secara acak.

(6) Menyusun Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Penilaian Aspek K3 Konstruksi Bidang
Pekeijaan Umurii 5agi calor! Penyedia Jasa dalciiTl proses pengadaari Dararig/jasa
sepaiijang tidcik bertentarigan der;gan peratLirari yang betlaku.

(7) Melaksanakim rapatkoordinasi deng~hUnitEselon I tentang Penyelenggaraan SMK3


Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum: secara periodik, dan melaporkan hasil rapat
koordinasi kepada Menteri Pekerjaan Umum.

6
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

'f'=~- LP2K3L A2K4.INDONESIA

Pasal7

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Kepala UnilEselon , meliputi:


(1) Menyusun prcisedur teknis pelaksanaan SMK3 Konstruksi, mengacu pada ketentuan
teknis yang berlaku.

(2) Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) Monitoring dan Evaluasi di Iingkungan Unit Eselon I
yang bersangkutan.

(3) Bertanggung jawab atas Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bldang Pekerjaan Umum
di i1ngkungan Unit Eseion I yang bersangkutan.

(4) Menggunakan data, analisa. penilaian. kesimpulan dan rekomendasi tingkat Penerapan
SMK3 Koiistfuksi Bidarig Pekeijaan Urriuiii temadap hasil Monitoring dan Evaluasi yang
dilaksanaki:ln olen Afasan Laiigsuiig Safuali Kefja sebagai b~ihaii tapat kobrdiiiasi
teiitSrig PeiiyeJeiiggaraan SMK3 Konstitiksi. Bidaiig Peke~aaM Umlim deiigan
BPKSDM.

(5) Memasukkan program tindak lanjut terhadap rekomendasi hasil Monitoring dan Evaruasi
K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam program kerja rutinnya.

PasalS
Tugas; Tanggung Jawab dan Wewenang Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja meliputi:

(1) e~rtgngglJng jawab a~s Penye1e.nggaraan SMK3 KQnstrv.ksi 8idang P~k~rjaQn Uml,lm
Oi linglq.ln9an ke!ianya,
(2) Mengevaluasi laporan Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
yang diterima dari Ungkungan Kerjanya.

(3) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi di Iingkungan kerjanya.

(4) Melaporkan hasil Monitoring dan Evaluasi kepada Unit Eselon I.

(5) Memasukkan hasil Monitoring dan Evaluasi dalam program kerja rutinnya.

Pasal9
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Kepala Satuan Kerja meJiputi:

(1) Melaksaiiakan pengawasari dan evaluasi teihadap pengendalian Penyeleriggaraari


SMK3 K6iistr'uKsi Bidang PeKerjaari Umum yang diiakLikali bleh Pejaoat Pembuat
Kbriiitmen dan riielapbtkannya setiap bulan kepada Atasah Larigsling Kepala SaWari
~~. .
(2) Membuat analisa, kesimpulan, rekomendasi dan rencana tindak lanjut terhadap laparan
kecelakaan kerja konstruksi dan penyakilakibat kerja konstruksi yang diterima dari
Pejabat Pembuat Komitmen untuk diteruskan kepada Atasan Langsung Kepala Satuan
Kerja. .

7
lEMBAGA PENOIOIKAN & PElATIHAN
't.,..............y KESElAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN

LP2K3L A2K4 -INDONESIA

. .. . .

(3) Mempemituhgkan biiiya Periyel~riggaraafi SMK3 K6ristrUksi Bicarig Pekerjaali Umum

dalam orgariisasi Penggulia Jasa pada DIPA Scitlian Keija.

(4) Memperhitungkan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

oleh Penyedia Jasa dalam pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatai1

konstruksi untuk dialokasikan dalam DIPA Satuan Kerja. Perhitungan biaya

penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum tersebut sudah

merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan konstruksi, yang diperhitungkan


dalam Analisa Harga Satuan pada setiap jenis pekerjaan yang mengandung risiko K3

I []

Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

P~fia110

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) meliputi:

(1) Dalam hal materi Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

dijadikan salah satu bahan evaluasi dalam proses Pemilihan Penyedia Jasa maka PPK

wBjib menyediakan a c u a n n y a . .

I
(2) Dalam rangka menentukan kategori fisiko seluruh paket kegiatan yang dikendalikannya,
wajib berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi.
(3) Memberi penjelasan tentang Risiko K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum termasuk
kondisi dan bahaya yang dapat timbul daram pelak&;anaan pekerjaan pada saat
penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang ditenderkan. . .
(4) Memasukkan materi Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
dalam Dokumen Kontrak dengan cara mewajibkan Penyedia Jasa untuk mengikuti
Pedoman ini dalam pelaksanaan pekerjaannya.

(5) Me!akukan pembahasan persetujuan tingkat risiko yang disusun penyedia jasa dalam
,I[]
I"""""'l

rangka menetapkan tingkat risikokegiatan yang akan dilaksanakan~ - .


~
(6) Menyetujui RK3K yang disusun oleh Penyedia Jasa pada awal kegiatan.
(7) Menetapkan Ahii K3 Konstruksi atau Petugas K3 Konstruksi untuk pengendalian K3
Konstruksi sesuai dengan tingkat risiko K3 pada paket kegiatan yang dikendaiikannya.
(8) P~nggl,ll1a ja~a wajil;l me1iPat!<an Ahli K-3 KQI1~t.I1.!!<~i pa.Qa ~et!aP Paket pek~rjaa!1 Yang
mempunyai fisiko K3 tinggi, dengan ketentuan:
a. Ahli K3 koristruksi Pehgguna jasa tidak bOleh merangkap pada paket pekerjaari

yang lairi.

b. Ahli K3 konstruksi pengguna jasa dimaksud dapat berasal dari konsultan pengawas

atau pihak lain yang ditunjuk.

c. Ahli K3 Konstruksi Pengguna Jasa tidak diperkenankan berasal dari Penyedia Jasa

yang sedang terikat dalam pelaksanaan kegiatan yang sedang ditangani, agar tidak

menimbulkan pertentangan kepentingan.

(9) Pengguna jasa wajib melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada


setiap paket pekerjaan yang mempunyai risiko K3 sedang dan keci!.
a, Petl,lgp.$ K:3 kon!3.tru!<!3.i MngglJna jC!$p. tidak b91~h merangkaP pada paket pe!<erjp.an

yang lain,


8
@
if}>.>
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELAnHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

b. Petugas K3 koiisthJksi peiigguna jasa diniakSud dapat be ra sal dati kol1sultah


supervisi atau pihak lain yang ditunjuk.
e. Petugas K3 Konstruksi Pengguna Jasa tidak diperkenankan berasal dan Penyedia
Jas9 yang sedang terikat dalam pelaksanaan kegiatan yang sedang ditangani. agar
tidak menimbulkan pertentangan kepentingan.
(10) Menyetujui hasH tinjau uial1gRK3K yang dilakukan oieh Penyedia Jasa setiap bulan
(untuk butir-butir yangperfu diadakim tinjauan ulang) dan melaporkannya kepada
KepalaSatuan Ke~a. .
. ..
(11) Men~rirnCl dan m~mpelajClri tenipljsan 4ClPOra.n Rutin K~iCltan P2K3 yang c;iiPLJa.t ol~h
Penyedia Jasa ke Dinas Tenaga Kerja setempat.

(12) Melaksanakan inspeksi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dibantu oleh Ahli K3
Konstruksi / Petu9as K3 Konstruksi bersama Penyedia Jasa sesuai den~an RK3K.

(13) Melakukan evaluasi terhadap adanya kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat
kerja konstruksi yang telah terjadi pada kegiatan di bawah kendalinya, untuk selanjutnya
dilaporkan kepada Kepala Satuan Kerja.

(14) Memberi surat perlngatan secara bertahap kepada Penyedia Jasa apabila Penyedia
~asa m~nyimpang dan ketentuan yang berkattan ciengan Pecioman sMk3 ~onstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dengan eara memberi surat peringatan ke-1 dan ke-2. Apabila
peringatan ke-~ tidak ditindaklanjuti, maka Pejabal Fiembuat Komitmen dapal
menghentikan pekerjaan. Segala risiko akibat penghentian pekerjaan menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.

(15) BertaiiggUhg jawab atas tetjadiriya kecelakaaii kerja kbristrUksi dan penyakit cikibcit
kerja kbnstruksi, apabila Pejabat Pembuat Kbmitrilen tidak nielakSahakaJi keterituari
sebagaimana dimaksud pada ayat (14).

(16) Memberi surat keterangan -tidak terjadi kecelakaan kerja- kepada Penyedia Jasa yang
tetah menyelenggarakan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum tanpa terjadi
kecelakaan kerja.

(17) Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi pada Pengguna Jasa rnelakukan


p~ng~n<,i<:lli(m
ri$ikO K~ Kqn$tn,Jl<$i aid9ng Pe.k~dc;l(;m UlT1lJm; Y9ng melipyu ; in$p-~I<$i
tempat kerja, perala~an, sarana pencegahan k~lakaan kerja konstrl;Jksi s~~l;lCli dengan
RK3K.

(18) Pihak yang berperan sebagai penyelenggara langsung pada Kegiatan Swakelola wajib
membuat RK3K Kegiatan Swakelola.

(19) Wajib menggunakan Pedoman Teknis yang disusun oleh Departemen Pekerjaan Umum
dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang relevan untuk keperluan
Pengendalian SMK3 Bidang Pekerjaan Umum terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa.

9
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
.. -.'1 LP2K3L A2K4 -INDONESIA
'l'-

Bagian Kedua

PenyediaJasa

Pasal11

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang PElnyedia Jasa meliputi:

(1) Befnak memperolEih ir1f6fmasi dari Perigguna Jasa teriffing fisiko K3 K6iisfriiksi Bidang
PeRerjaatl Uhiuitl tetmaslik ktitidisi dan potEHisi bahaya yang dapat terjadl.
(2) Memasukkan biaya penyelenggaraan SMKJ Konstruksi eidang Pei<e~aan Umum dalam
ha~~~ penawaran pengadaan lasa konstruksi. Perhitungan blaya penyeienggaraan
SMK3 Konstruksi Bidang Pekeriaan Umum tersebut sudah merupakan satu kesatuan
dengan biaya pelaksanaan konstruksi, yang diperhitungkan dalam Analisa Harga
Satuan pada setiap jenis pekerjaan yang mengandung risiko 1<3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.
(3) Wajib Illembuat "pra RK3K" sebagai salah satu kelengkapan penawaran lelang dalam
proses pengadaan barang I jasa yang diikuti sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan yang berlaku.
(4) Wajib menyusun tingkat risiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dengan
PPK sebagaimana Lampiran 4 yang disusun pada awal kegiatan.
(5) Wajib membuat RK3K sebagaimana Lampiran 1 dan Lampiran 2, dengan ketentuan:
a. Dibuat pada awal kegiatan.
b. HarUs mericantiJinkan kateg6ii risik6 pekeijaaii yang felah aitentl,ikan oersama
PPK.
c. Pada awal dimulainya kegiatan, Penyedia Jasa mempresentasikan RK3K kepada
Pelabat Pembuat komitmen untuk mendapat persetujuan.
d. Tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bag ian yang' memang perlu dilakukan kaji
ulang) dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berlangsung.
(6) Wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai
. . risiko K3 tinggi.
(7) Wajib meHbatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket
pe.ke.rjaan yang mempunyai risiko K3 sedang dan keel!.
(8) Melakukan kerja sarna untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum bila ada dua atau lebih Penyedia Jasa yang bergabung dalam satu kegiatan.
(9) Kerja sarna kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum tersebut dipimpin oleh
penanggung jawab Lifariia Penyedia Jasa.
(1 0) Wajib membentuk P2K3 bila:
a. Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan pekerja dengan jumlah palin!;! sedikit 100
orang,
9, M~ng~19Ia p~kerj<;lan Yang m~mp~k~rjakan pE;lk,E;lrja k,urang <,jan 100 on;lng, aka n
tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar
akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaranradioaktif.
(11) Wajib melapar ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan yang
berlaku.
(12) Wajib iileitlbuat Lapbran Rutin Kegiatari P2K3 Re DiMS Tehaga Kerja setempat dan
tembosantW3 disampaikan kepada PPK.
(13) Wajib melaksanakan Audit Internal k3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
sebagaimana Lampiran 3. .

10
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
V'~\1 KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

(14) Wajib membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum sebagai bagian dari dokumen serah terima kegialan pada akhir kegiatan.

(15) Wajib melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Dinas Tenaga Kerja
setempat teotang kejadiariberbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akiba.t
kerja konstruksi yang telah terjadi pad~rkegiatan yang dilaksanakan.

(16) Wajib rnenindaklanjuti sural peringatan yang diterima dan Pejabat Pembuat Komitmen.

(17) Bertanggung jamb atas terjadinya keeelakaan kerja konstruksi.

(18) Wajib melakUkan petlgeridalian risiko K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang
melitmti: jn~peksi tempat kerja, peraiatan, sarana pencegahan kecelakaan kerja
konstruksi seSuai dengan RK3K.

(19) Penyedia Jl;lSc1 yang melaksanakari pekerjaan dengan tingkat fisiko tinggi wajib rtlertlilikl
sertifikat K3 perusahaan yang dilE~rbitk~m oleh Iembaga sertifikasi yang lelah diakredilasi
OIeh Komite Akreclitasi NasionaJ (KAN).

. KETf;NTUAN PENUTUP

Pasal12
: . .
".: :. ' , ' I

Peraturan ini rneliputi .ketentuim mengenai Tata Cara Penyusunan K3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum, Format Rencana K3 Kontrak (RK3K), Format Audit Internal K3 Konstruksi
Bagi Penyedia Jasci dan Tala Cara Penilaian tngkat Risiko berpedoman pada Lampiran 1,
lampiran 2. lampifan 3 dan Lampiran 4 yang rnerupakan bagian tidak terpisahkan dari
Perciiuran Meriteri ini.

Pasal13

(1) Pera\uran Menteri ini bertaku pada tanggal ditetapkan.


(2) Peraluran ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk di1<etahui
dan dilaksanakan.

Disahkari di Jakarta

II

--'
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
V'~'Y LP2K3l A2K4 -INDONESIA

LAMPIRAN 1

TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI


BIDANG PEKERJAAN UMUM

..


lEMBAGA PENDIDIKAN & PElATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
~=" lP2K3l A2K4 -INDONESIA

LAMPIRAN 1

TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI

BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAGI PENYEDIA JASA

Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dalam Penyelenggaraan SMK3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah :

1. Kebijakan K3

2. Perencanaan
2.1. Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya;
2.2. Pemenuhan perunda~ndangan dan persyaratan lainhya;
2.3. Sasaran dan Program; .

3. Penerapan dan Operasi


3.1. Sumber Daya. Struktur Organisasi danPertanggungjawaban;
3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian; .
3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsliltasi;
3.4. Dokumentasl;
3.5. Pengendalian Dokurrien;
3.6. Pengendalian Operasional; .
3.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat;

4. Pemeriksaan
4.1. Pengukuran dan Pemantauan;
4.2. Evatuasi Kepatuhan:
4.3. Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;
4.4. Pengendalian Rekaman;
4.5. Audit Internal;

5. Tinjauan Manajemen
5.1. Tinjauan Manajemen.

Elemen-elemen sebagaimana tersebirt diatas meliputi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Kebijakan K3
a. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi
yang dilaksanakan.
b. Pimpinan Penyedia Jasa harus mengesahkan Kebijakan K3.
c. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Sesuai dengan sifat dan kategori risiko K3 bagi Penyedia Jasa;
2) Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
peningkatan berkelanjutan SMK3;
3) Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lain yang terkait dengan K3;
4) Sebagai kerangka untuk menyusun dan mengkaji sasaran K3;
5) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
6) Dikomunikasikan kepada semua person;1 yang bekerja dibawah pengendalian
Penyedia Jasa agar peduli terhadap K3;

7) Dapat diakSs ofeh semua pihak yang berkepentingan; dan

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 1 dari 10
. .
@
,fiJj.
\ LEMBAGA PENDIDIKAN &PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA . .

8) DievaJuasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan
sesuai. .
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 10 ketentuan. yaitu ketentuan : a; b; c.1); c.2); c.3); c.4); c.5); c.6); c.7); c.B);
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 10 ketentuan. yaitu ketentuan: a; b; c.1); c.2); c.3); c.4); c.5); c.6); c.7); c.B);
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 9 ketentuan. yaitu ketentuan : a; b; c.1); c.2); c.3); c.5); c.6); c.7); c.8);

2. Perencanaan
2.1. Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya;
a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
identifikasi bahaya. penilaian risiko dan pengendaliannya secara
berkesinambungan.
b. Prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya harus
mempertimbangkan:
1) Mengakomodasi kegiatan rutin.
2) Mengakomodasi kegiatan non rutin.
3) Kegiatan semua orang yang memiliki akses di tempat kerja.
4) Perilaku manusia. kemampuan dan faktor manusia lainnya.
5) Mengidentifikasi bahaya yang berasal dan luar tempat kerja yang dapat
mempengaruhl kesehatan dan keselamatan personil di tampat kerja.
6) Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan kegiatan kerja
penyedia jasa.
7) Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan di tempat kerja yang
disediakan oleh penyedia jasa atau pihak lain.
8) Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahan sementara dan dampaknya
pada operasi, proses dan kegiatannya.
9) Beberapa kewajiban perundangan yang digunakan terkait dengan penilaian
risiko dan penerapan pengendaliannya.
10) Desain Iokasi kerja, proses. instalasi, mesinJperalatan, prosedur operasi dan
instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadap kemampuan manusia.
c. Penyedia Jasa haros menerapkan prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan.
d. Penyedia Jasa haros memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya. penilaian
risiko dan pengendaliahnya secara berkesinambungan.
e. Penyedia jasaharus rnendokurnentasikan dan menjaga rekaman hasil identifikasi
bahaya,penilaian risikodan pengendalian yang ditentukan selalu mutakhir.
Untuk PenyediaJasa ,yang melak.sanakanpekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 1.4 ketentlian, yaitiJ ketentuan : a; b.1); b.2); b.3); b.4); b.5); b.6); b.7); b.8);
b.9); b.10); c;d;e. . ' . .
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 12 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1); b.3); b.4); b.5); b.7); b.8); b.9);
b.10); c; d; e.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 8 ketentuan. yaitu ketentuan : a; b.1); b.3); b.7); b.9); c; d; e.

2.2. Pemenuhan perundang-undangan dan persyaratan lainnya;


Penyedia Jasa wajib :
a. Membuat prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan dan
persyaratan K3 lainnya yang digunakan.

if

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 2 dari 10
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
,,~>y LP2K3L A2K4 INDONESIA

b. Menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan dan


persyaratan K3 lainnya yang digunakan.
c. Memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan dan
persyaratan K3 lainnya yang digunakan.
d. Mempematikan peraturan perundang-undangan dan peraturan lain yang berlaku
dalam membuat, menerapkan dan memelihara SMK3.
e. Memelihara informasi in; selalu mutakhir.
f. Mengkomunikasikan informasi persyaratan peraturan dan persyaratan lain yang
relevan untuk personil yang bekerja dalam pengendalian Penyedia Jasa, dan
pihak terkait lain yang relevan.
g. Memasukkan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Peke~aan Umum
dalam harga penawaran pengadaan jasa konstruksi.
h. Membuat "pra RK3K" sOOagai salah satu kelengkapan penawaran lelang dalam
proses pengadaan barang I jasa yang diikuti sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku.
i. Menyusun tingkat risiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dengan
PPK yang disusun pada awa! kegiatan.
j. Melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada setiap paket peke~aan yang mempunyai
risiko K3 tinggi.
k. Melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket
peke~aan yang mehlpunyai risiko K3 sedang dan keci!.
I. Melakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum bila ada dua atau Iebih Penyedia Jasa yang berfJabung dalam
satu kegiatan. Ke~a sama kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang Pek.erjaan Umum
tersebut dipimpin oleh penanggung jawab utama Penyedia Jasa.
m. Membentuk P2K3 bila:
1) Mengelola peke~aan yang mempeke~akan pekerja dengan jumlah paling
sedikit 100 orang,
2) Mengelola peke~aan yang mempeke~akan pekerja kurang dari 100 orang,
akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai fisiko
yang besar akan te~adinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran
radioaktif.
n. Melapor ke Dinas Tenaga Ke~a dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan yang
berlaku.
o. Membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan
tembusannya disampaikan kepada PPK
p. Melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
q. Membuat rangkuman aktifitas pelaksanaai I SMK3 Konstruksi Bidang Peke~aan
Umum sebagaibagian dan dokumen serah terima kegiatan pada akhir kegiatan.
r. Melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Dinas Tenaga Kerja
setempat tentangkejadian berbahaya, kecelakaan ke~a konstruksi dan penyakit
akibat kerja konstruksi yang telah te~adi pada kegiatan yang dilaksanakan.
s. Menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari Pejabat Pembuat Komitmen.
t. Bertanggung jawab atas te~adinya kecelakaan ke~a konstruksi.
u. Melakukan pengendalian risiko K3 Konstruksi Bidang Peke~aan Umum yang
meliputi: inspeksi tempat kerja, peralatan. sarana pencegahan kecelakaan kerja
konstruksi sesual dengan RK3K.
v. Memiliki sertifikat K3 perusaha~n yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang
telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) apabila melaksanakan
peke~aan dengan tingkat risiko tinggi.

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 21 ketentuan, yaitu ketentuan: a; b; c; d; e; f; g; h; i; j; I; m; n; 0; p; q; r; s; t;
u; v.

(r'

Lampiran 1: Pedoman Penyefenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 3 dari 10
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
V'~V KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA ..

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 19 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c; d; e; f; g; h; i; k; I; m; n; 0; q; r; s;' t;
u.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekeljaan dengan Risiko K3 Kedl wajib
menerapkan 16 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c; e; g; h; i; k; I; m; n; 0; r; s; t; u.

2.3. Sasaran dan Program;


Penyedia Jasa wajib :
a. Membuat Sasaran K3 yang terdokumentasi.
b. Menyusuri Sasaran K3 dengan ketentuan:
1) Relevan pada fungsi dan tingkat yang di dalam perusahaan Penyedia Jasa.
2) Dibuat secara spesifik dan terukur;
3) Dideklarasikan secara eksplisit;
4) Disosialisasikan kepada pihak terkait yang relevan;
5) Sesuai dengan Kebijakan K3;
6) Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan berkelanjutan;
c. Memelihara sasaran K3 yang terdokumentasi.
d. Mengukur tingkat pencapaian sasaran.
e. Mengkaji tingkat pencapaian sasaran.
f. Membuat program untuk mencapai sasarannya.
g. Menerapkan program untuk mencapai sasarannya.
h. Memelihara program untuk mencapai sasarannya.
i. Menyusun program dengan ketentuan:
1) Penunjukkan tanggung jawab dan kewenangan untuk mencapai tujuan pada
fungsi dan tingkat Penyedia Jasa yang relevan; dan

2) Cara dan jangka waktu tujuan untuk dicapai.

j. Mengkaji program secara rutin dan terencana, dan menyesuaikannya jika perlu,
untuk memastikan sasaran itu tercapai.
k. Membuat RK3K, dengan ketentuan:
1) Dibuat pada awal kegiatan.
2) Mencantumkan kategori risiko pekeljaan yang telah ditentukan bersama PPK
3) Pada awal dimulainya kegiatan, Penyedia Jasa mempresentasikan RK3K
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk rnendapat persetujuan.
4) Melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K {pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaJi ulang} dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama
pelaksanaan pekeljaan konstruksi berlangsung.
I. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 21 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1); b.2); b.3); bA); b.5); b.6); c; d; e; f;
g; h; i.1); i.2); j; k.1);k.2); k.3); .k.4); I.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 18 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1); b.2);. b.3); bA); b.6); c; d; e; f; g;
i.1); i.2); k.1); k.2); k.3); kA); I.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekeljaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 14 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.2); b.3); c; d; f; g; i.1); i.2); k.1); k.2);
k.3); kA); I.

3. Penerapan dan Operasi Kegiatan


3.1. Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban;
a. Pimpinan Puncak harus mengambil tanggung jawab utama untuk K3 dan sistem
manajemen K3 '
b. Pimpinan Puncak harus menunjukkan komitmennya dengan:
1) Menjamin ketersediaan sumber daya yang utama dalam membangun,
menerapkan, memelihara dan meningkatkan SMK3;

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 4 dari 10
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
\"....---..yKESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

2) Menentukan peranan, pembagian tanggung jawab dan memberi kewenangan


kepada pelaksana SMK3.
3) Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan ketentuan pada angka 1) dan 2) di
atas kepada personil yang diberi tanggung jawab dan wewenang.
c. Penyedia Jasa harus menentukanpenanggungjawab K3 untuk:
1) Menjamin bahwa SMK3 dibuat. diterapkan dandipelihara sesuai dengan
pedoman in;; . . . .. . . ..
2) Menjamin kinerja SMK3 dilaporkankepada Pimpinan Puncak untuk dikaji ulang .
dan digunakan sebagai dasar peningkatan SMK3.
d. Penyedia Jasa harus dapat memotivasi karyawan di tempat kerja untuk
bertanggung jawab terhadap aspek K3.

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 7 ketentuan. yaitu ketentuan a; b.1); b.2); b.3); c.1); c.2); d.

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 5 ketentuan, yaitu ketentuan a; b.1); b.2); b.3); c.1).

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 5 ketentuan, yaitu ketentuan a; b.1); b.2); b.3); c.1).

3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian;


a. Menjamin setiap karyawan yang tertibat dalam pekerjaan yang mengandung risiko
K3 memiliki kompetensi atas dasar pendidikan. pelatihan atau pengalaman yang
sesuai.
b. Mengidentifikasi dan melaksanakan pelatihan K3 dan SMK3 sesuai dengan
kebutuhannya.
c. Mengevaluasi keefektifan pelatihan.
d. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur kerja karyawan.
e. Prosedur peietihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkatan untuk:
1) Tanggung jawab, kemampuan, keterampilan bahasa dan pendidikan; dan
2) Risiko
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 6 ketentuan. yaitu ketentuan a; b; c; d; e.1); e.2).
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketpntuan d; e.1); e.2).
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 1 ketentuan, yaitu ketentuan d.

3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultasi;


3.3.1. Komunikasi
Dalam kaitannya dengan bahaya K3 dan SMK3, Penyedia Jasa harus membuat,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk: .
a. Komunikasi internal antara berbagai tingkat dan fungsi Penyedia Jasa;
b. Komunikasi denganpemasok, sub kon~ktor dan pengunjung lainnya yang datang
ke tempat kerja;
c. Menenma, mendokumentasikandan menanggapi kritik dan saran dari pihak luar
yang terkait.

3.3.2.Keterlibatan dan Konsultasi


a. Membuat, menerapkan dan memelihara keterlibatan peke~a dalam hal:
1) Identifikasibahaya, penifaian risiko dan menentukan pengendalian;
2) Penyelidikan insiden;
3) Pengembangan dan pengkajian kebijakan dan sasaran K3;

Lampiran 1: Pedorr.an Penyelenggaraan SMK3 Konslruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 5 dan 10
@LEMBAGA PENDIDIKAN PELATIHAN

~ ? ~\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & l\NGKUNGAN

LP2K3l A2K4 INDONESIA

4) Konsultansi jika ada beberapa perubahan yang mempengaruhi K3 mereka;


5) Sebagai Perwakilan atas hal-hal yang berkaitan dengan K3.
b. Menginformasikan kepada pekerja tentang pengaturan keterfibatannya, termasuk
siapa yang mewakili jika terkait dengan hal-hal K3.
c. Konsultansi dengan pemasok, sub kontraktor jika ada perubahan pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan K3.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 10 ketentuan, yaitu ketentuan : 3.3.1 huruf a; b; c; dan 3.3.2 huruf a.1):
a.2); a.3); a.4); a.5); b; c.
Untuk Penyedia Jasa yang rnelaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 8 ketentuan, yaitu ketentuan : 3.3.1 hUruf a; b: c; dan 3.3.2 hUruf a.1);
8.2); a.4); b; c.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Keeil wajib
menerapkan 5 ketentuan, yaitu ketentuan : 3.3.1 huruf a; b; dan 3.3.2 huruf a.1 );a.2); c.

3.4. Dokumentasi;
Dokumentasi SMK3 harus meliputi:
a. Kebijakan K3
b. Sasaran K3;
c. Uraianlingkup SMK3;
d. Uraian unsur-unsur utama dan SMK3 dan kaitannya,
e. Acuan yang terkait;
f. Rekaman yang diperlukan; dan
g. Hal-hal penting untuk menjamin efektivitas perencanaan, operasi dan pengendalian
proses, dikaitkan dengan risiko K3.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
rnenerapkan 7 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c; d; e; f; g.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pclcerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 6 ketentuan, yaitu ketentuan : b; ~ d; e; t, g.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Keeil wajib
rnenerapkan 4 ketentuan, yaitu ketentuan : b; d; f; g.

3.5. Pengendalian Dokumen;


Pengelolaan dokumen tersebut harus memenuhi ketentuan sbb:
a. Dokumen yang diperlukan oleh SMK3 dan pedoman ini harus dikendalikan.
b. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk:
1) Menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum dikeluarkan;
2) Mengkaji ulang dan memutakhirkan seperfunya dan menyetujui kernbali
dokumen tersebut;
3) Menyimpan dokumen tersebut dan diidentifikasi (diberi penomoran) sehingga
mempunyai kemampuan telusur;
4) Memastikan versi terbaru dari dokumen yang dipakai telah teridentifikasi dan
tersedia di ternpat-tempat yang digunakan;
5) Memastikan dokumen ekster:nal asli yang penting untuk perencanaan dan
operasi SMK3 telah diidentifikasi dan dikendalikan pendistribusiannya; dan
6) Menjaga penggunaan yang tidak diinginkan dari dokumen kadaluarsa dan
melakukan identifikasi yang sesuai jika dokumen ters.ebut disimpan untuk tujuan
tertentu.

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan" Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 7 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1); b.2); b.3); bA); b.5); b.6).
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 7 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1); b.2); b.3); bA); b.5); b.6).

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 6 dari 10
@ t.$_,>
LEM'''NDID'''N "LAnHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Kedl wajib
menerapkan 6 ketentuan, yaitu ketentuan: a; b.1); b.3); bA);b.5); b.6). .

3.6. Pengendalian Operasional


a. Penyedia Jasa harus menentukan jenis kegiatan yang bahayanya telah
diidentitikasi, dan pada pelaksanaannya dianggap perlu untuk melakukan
.pengendalian operasional untuk mengelola risiko K3.
b. Untuk kegiatan tersebut, PenyediaJasa harus menerapkan dan memelihara:
1) Pengendalian operasional harus tennuat dalam SMK3 Organisasi Penyedia
Jasa. .... .
2) Mendokumentasikan semua prosedur pengendalian operasional;
3) Menentukan kritena pengendalian operasional.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 TInggi wajib
menerapkan 4 ketentuan. yaitu keteiltuan: a; b.1); b.2); b.3).
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1): b.2). .
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Keeil wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b.1); b.2).

3.7. Kesiagaan dan Tanggap Carurat;


a. Membuat, mengidentifikasi, menerapkan dan memelihara prosedur pada situasi
darurat
b. Tanggap terhadap situasi darurat dan mencegah atau meminimalkan kerugian yang
ditimbulkan.
e. Perencanaan tanggap darurat harus memperhitungkan keberadaan pihak-pihak
terka;t antara lain pemadam kebakaran, kantor polisi dan rumah sakit
d. Secara beaala menguji prosedur tanggap darurat dengan melibatkan pihak-pihak
terkait yang diperfukan, apakah masih dapat diterapkan dalam menanggapi situasi
darurat
e. Secara berka!a mengkaji ulang dan merevisi prosedur kesiagaan dan tanggap
darurat, khususnya seteJah pengujian berkala dan sesudah te~adinya situasi
darurat
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 TInggi wajib
menerapkan 5 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; e; d; e.
Untuk Penyedia Jasayang meJaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; e.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.

4. Pemeriksaan
4.1. Pengukuran dan Pemantauan;
a. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untLik pengukuran dan
pemantauan kine~a K3 secara teratur, meliputi:
1) Pengukuran kualitatif dan kuantitatif;
2) Pemantauan lebih luas terhadap kesesuaian dengan sasaran K3 Penyedia Jasa;
3) Pemantauan efektivitas pengendalian (untuk kesehatan dan keselamatan);
4) Pemantauan penyakit, insiden, (termasuk kecelakaan. hampir kena, dll), dan
bukti historis lainnya akibat kine~a K3 yang kurang;
5) Pencatatan data, hasiJ pemantauandan pengukuran harus dapat mencukupi
kebutuhan untuk analisa tindakan perbaikan dan pencegahan.
b. Merencanakan dan memelihara prosedur kalibrasi peralatan.

Lampiran 1; Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang P"kerjaan Umum halaman 7 dan 10
@LEMBAGAPENDIDIKAN & PEIATiHAN
r-l~_\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 6 ketentuan, yaitu ketentuan : a.1); a.2); a.3); a.4); a.5); b. .
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 4 ketentuan, yaitu ketentuan : a.1); a.3); a.5}; b.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Kedl wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a.1); a.3); b.

4.2. Evaluasi Kepatuhan


a. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur agar secara berkala dapat
mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
b. Mengevaluasi kepatuhan terhadap persyaratan lainnya yang diikuti.
c. Penyedia Jasa dapat menggabungkan evaluasi ini dengan evaluasi kepatuhan
terhadap peraturan, mengacu pada klausul 2.2. ataupun dibuat prosedur terpisah.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakanpekerjaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 0 ketentuan. . . .

4.3. Penyelidlkan Insiden, Ketidaksesualan, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;


4.3.1. Penyelidlkaninsiden .
a. Penyedia Jasaharus. membua!; mEmerapkan dan memelihara prosedur untuk
mencatat, menyelidiki dan menganalisa insiden untuk:
1) Identifikasi kebutuhari tindakan perbaikan;
2} Identifikasi peluang untuk tindakan pencegahan;
3) Identifikasi peluang untuk peningkatan berkelanjutan;
4} Mengkomunikasikan hasil penyelidikan kepada pernangku kepentingan.
b. Penyelidikan harus tepat waktu
c. Beberapa identifikasi memerlukan tindakan perbaikan atau peluang tindakan
pencegahan harus sesuai dengan klausul 4.3.2

4.3.2. Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan


Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menentukan potensi
ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan, dengan persyaratan :
a. Mengidentifikasi, memperbaiki ketidaksesuaian dan mengambil tindakan untuk
mencegah risiko K3;
b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan penyebab dan mengambil tindakan untuk
menghindari terjadi kembali;
c. Mengevaluasi tindakan perbaikan dan pencegahan agar tidak terjadi
ketidaksesuaian;
d. Mengkomunikasikan hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil kepada
pemangku kepentingan; dan
e. Mengkaji ulang keefektifan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil.

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 11 ketentuan, yaitu ketentuan : klausul 4.3.1 butir a.1); a.2); a.3); aA); b;
c; dan klausul 4.3.2 butir a; b; c; d; e.

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 8 ketentuan, yaitu ketentuan : klausul 4.3.1 butir a.1); a.2); a.3); b; c; dan
klausul 4.3.2 butir a; b; c.

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konslruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 8 dari 10
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
\('~ JKESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
\ LP2K3L A2K4 -INDONESIA

Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Keeil wajib
menerapkan 6 ketentuan. yaitu ketentuan : klausul 4.3.1 butir a.1); a.2); b; c; dan
klausul 4.3.2 butir a; b.

4.4. Pengendalian Rekaman


a. Membuat dan memelihara rekaman yang diperlukan.
b. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi, penyimpanan.
pemeliharaan kemamputelusuran. masa simpan dan pemusnahan rekaman.
c. Rekaman harus dapat terbaca. teridentifikasi dan rTludah diperoleh.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 3 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.

4.5. Audit Internal


a. Memastikan audit internal SMK3 dilaksanakan pada interval waktu yang teiah
direncanakan untuk:
1) Mengendalikan kesesuaian SMK3.
2) Memberikan informasi hasil-hasil audit kepada manajemen.
b. Program audit harus direncanakan, dibuat, diterapkan dan dipelihara oleh Penyedia
Jasa.
c. Program audit didasarkan atas hasH penilaian risiko dan kegiatan Penyedia Jasa
dan hasil audit sebelumnya.
d. Prosedur audit harus dibuat, diterapkan dan dipelihara dengan mengacu pada:
1) Tanggung jawab. kompetensi, dan persyaratan untuk merencanakan dan
melaksanakan audit, melaporkan hasil dan menyimpan rekaman yang terkait;
dan
2) Penentuan kriteria. lingkup, frekuensi dan metode audit.
e. Pelaksanaan audit harus objektif dan auditor harus memiliki integritas.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Tinggi wajib
menerapkan 7 ketentuan, yaitu ketentuan : a.1); a.2); b; c; d.1); d.2); e.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapi<an 7 ketentuan, yaitu ketentuan : a.1); a.2); b; c; d.1); d.2); e.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan peke~aan dengan Risiko K3 Kecil wajib
menerapkan 5 ketentuan, yaitu ketentuan : a.1); a.2); b; c; d.1);

5. Tinjauan Manajemen
5.1. Tinjauan Manajemen.
a. Pimpinan puncak harus melakukan tinjauan manajemen SMK3, pada interval waktu
yang telah direncanakan, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan
secara berkelanjutan. .
b. Peninjauan harus memasukkan 'analisa peluang untuk peningkatan dan perlunya
perubahan SMK3, termasukkebijakan dan sasaran K3.
c. Tinjauan manajemen mencakup:
1) Hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan
persyaratan fainnya;
2) Hasil keterlibatan dan konsultasi;
3) Komun'jkasi dan pihak luar yang relevan, termasuk kritik dan saran;
4) Kine~a K3;
5) Perluasan sasaran yang telah dicapai;

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 9 dari 10

"

LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN


KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
't-'===""JY LP2K3L A2K4 -INDONESIA

6) Status periyelidikali insiden, tiridakari pet'btiikan dan pencegahari;


7) Tindak larijut tirijauan riianajelileh sebelumnya;
8) Pertibahan Iingkup termasuk pengembangan dari persyaratan, peratutan dan
persyaratan lainnya yang terl<ait dengan K3; dan
9) Rekomendasi bagi penlngkatan.
d. Hasil dan tinjauan manajemen harus sesuai dengan komitmen perusahaan untuk
peningkatan berl<elanjutan.
e. Hasil dan tinjauan manajemen harus berupa keputusan untuk perbaikan:
1) Kinerja K3;
~) I<~bijgkan dan ~aran K3;
3) ~lJml?er P~yCi; c;ici[l
4) Unsur-unsur lain dari SMK3.
f. Hasil tinjauan manajemen harus dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan
Untuk Periyedia Jasa yang iiielaksaMkan pekeijaan dengtin RiSiko K3 Tiilggi Wajib
menerapkan 17 ketentuan, yaitu ketentuan : a; b; c.1); c.2); c.3); c.4); c.5); c.6); c.7);
c.8); c.9); d; e.1); 9.2); e.3); e.4); f.
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Sedang wajib
menerapkan 5 ketentuan. yaitu ketentuan : a; c.4); c.6); e.1); f.
Untuk Penyedia Ja.$a yang melaksanakan pekerjaan dengan Risiko K3 Keeil wajib
rnener<:lpl<Cin 4 ketel1tl,lan; Yaitl,l ketentlJ<:ln : a. oan f. .

Lampiran 1: Pedoman Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum halaman 10 dari 10
@
fL~~;
LEM'AGA PENDIDIKAN PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA .

Lampiran 2

FORMAT RENCANA K3 KONTRAK


(RK3K)
@
~---.:-"
LEMBAGA PENDIDIKAN' PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
lP2K3l A2K4 -INDONESIA

RENCANA K3 KONTRAK

KEGIATAN: .

NOMOR: : .

Lokasi Kegiatan

........................................................................

[Nama Perusahaan]
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
,~. I KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
" h' ), LP2K3L A2K4-INDONESIA

DAETARISt.RENCANAK3_.KONIRAK

LEMBAR PENGESAHAN

1 KI;QIJAKAN K~ PSRVSAHMN PENYEPIA JA$~

2 PERI;NCANAAN
2.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendaliannya

2.2 Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

2.3 Sasaran dan Program

3 PENERAPAN DAN OPERASI


3.1 Sumber baya, Struktur Organisasi dan Perlanggung jawaban

3.2 Kompetensi, Peiatihan dan Kepeduiian

3.3 Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi

3.4 Dokumentasi

3.5 Pengendalian Dokumen

3.6 Pengendalian Operasional

3.7 KesiaQaan dan Tanl;}l;'Jap Darurat

4 PEMERIKSAAN
4.1 Pengukuran dan Pemanfauan

4.2 Evaiuasi Kepatuhan

4.3 Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan

Pencegahan

4.4 Pengendlian Rekaman

4.5 Audit Internal

5 TIN~Al,JAN MANAJE;N1EN

5.1 Tinjauan Manajemen

LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN


KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
~~.J>I LP2K3L A2K4 -INDONESIA

LEMBARPENGESAHAN

KEGIATAN ...........

LOKASI ...........

Pihak Penvedia Jasa Pinak PenQQuiia Jasa

Dibuat oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,


[Penanggung Jawab
LapanganITearn
Leader] [Pimpinan Perusahaan] (SatkerIPPK]

. ~,
......................-.....

( ........................... ) ( ........................... )
( ........................... )

1 0\
LEMBAGA PENDIDtKAN & "LAT/HAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3l A2K4 INDONESIA .

............................. KEBIJAKAN K3 ..)


[Nama Perusahaan 1

*) Dilsi Kehijakan K3 daiam melaksanakan kegiatan ini.

............ , .................................
[WI11Pi3(, tanggi'!.!l
[Pimpinan Perusahaan J

( ...........................)
[nama]
@ LEMBAGA PENDIDIKAN & PELAliHAN
~_~:~. KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIANNYA


Na~ Perusahaan
Kegiatan
LOKASI
Tanooal dibuat ........... hal: ..... / .....
PENllAlAN RESIKO
NO URAlAN PEKERJAAN PERALATAN TENAGA 100NTlFlKASI PELUANG AKIBAT RESIKO PENGENDAUAN Penanggung
KERJA KERJA BAHAYA RESIKO Jawab

Dlbuat olEih.
[Penanggung Jswab
LaPangarilTeam Leader]

( )
Penyedia Jasa


@[EM'AGAPENOIOIKAN&PELATIHAN
~_!?~:' KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA

PEMENUHANPERUNDANG-UNDANGANDAN
[Nama Perusahaan) PERSYARATAN LAINNYA

Nomor Dokumen Peraturan Perundang-undangan


@
l
\.EMBAGA PENDIDIKAN & PELAnHAN
~~:. KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & llNGKUNGAN
LP2K3l A2K4 -INDONESIA

SASARAN DAN PROGRAM

1. SA$ARAN K3

2. PROGRAM K3 DAlAM MENCAPAI SASARAN

-oJ
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

hal'
o
@

~~::;;
NO URAIAN JANUARI: PEBRUARI MARET APRIL MEl JUNI JUUI' AGUSTUS'
OKTOBER SEPT
NOP DES 'KI:;! ~~~
1 234 12 3 4 ~, 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 <\ ; 1 234 1 234 12 3 .4 1 2 3 4; 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 ~);~
l>~CO)
Nl>l>
~~~
,zz
_..
f ~.. -
z"
O
me
e V>S!
m;;O:;
i z:I:l>
~~z
"
-l>1lO
l>Z~
; ;;o:;m
i
~E
l>:E
i
1lOl>
i ,...z
i Z
CO)
~
I
Z
CO)
i
~
!
...
;
,
;
,
i
;
I
;

(
,
i

I
,
!
~ LEMBAGA PENDIDIKAN PELATIHAN
{<!J~\ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA .

ORGANISASI KEGIATAN
(DALAM HUBUNGAN ANTARA PENGGUNA JASA DAN PENYEDIA JASA)

Dibuat ofeh, Diperiksa oleh,

.................. ; } ( )

Penyedia Jasa Pejabat Pembuat Komitmen


LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
V(~'\1 KESELAMATAN( KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

ORGANISASI PENYEDIA JASA


[INTERNAL PENYEDIA JASAJ
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
V' _.. y LP2K3L A2K4 INDONESIA

URJ\IAN TUGA$, WI;WI;NANG QAN TANGGUNG J.AWAe

No. Nama Jabatan Tugas Wewenang Tanggung Jawab


PELATIHAN,

hal: ..... / .....


NO ,I' URAIAN I PEBRUARI! I I I I I .....
;:0:: .....
JANUARI MARET APRIL MEl JUNI JULI AGUSTUS SEPT I OKTOBER NOP I DES KETERANGAN "Cm m
~I 1'12131411121314ItI213141112131<11112rH.411 1213141112131411121314 2131411121314 213141112'1'314 ~l':S
~);~
looSe;')
N~l>
~~~
,zz
2-:'- g
omO
0"'
z~~
m~Z
!!!~l1"
l>z"C
;:o::m

~E
loS:
l1"1>
:I, ..... z
;Ii Z
e;')
;:0::
:I,. :Ii c
:1' !Ii
ze;')
:1;
l>
'I; Z
iii
:'1

iii
iii iI',

,I! il: ill


~[ ;u
''! iii

:I! ii'
l' iii ;1:
iii

it!
:I!
iii il!
:I!
:Ii

~i ,Ii 'Ii
~; :Ii ii,

;Ii !U
'Ii
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
V'~V LP2K3L A2K4.INDONESIA .

KOMPETENSIKARYAWAN

No. Nama Kompetehsi

[ditulis sesuai dengan pendidikan,


pelatihan
..'
atau pengalamannya
" '. .
]

..

,
@fLe..~'..
LfMBAGA PENDIDIKAN' PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

RAPATHARIAN
HariITanggal

Waktu

Tempat .

Peserta: [dattar hadirtedampir]

"N-o'-'--'-~U~~~Mtt\:~[ARA~ u' r:~~~:~~~_~I~t5~~~-~~~~~~~~I~:~~~~~.::u::~~C -..

LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN


'-"" I KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
'y LP2K3L A2K4 -INDONESIA

RAPAT MINGGUAN
HarifTanggal
Waktu
Tempat
Peserta : {dattar hadir terlampir]

NO PERMASALAI'iAN RENCANA TINDAK LANJUT


........._ _ _
IWAKIu. L.._
I
TARGET STATUS
.
PIC


@ ~~,
LEM'A.A PENDIDIt<.AN. PElATINAN

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN

LP2K3L A2K4 INDONESIA

RAPATBULANAN
HarifTanggal
Waktu
Tempat
Peserta : [daftar hadir terlampir]

NO PERMASAL:AHAN RENCANA TINOAK LANJUT


.. . .
I I
TARGET STATUS
WAKTU .
pic
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
y"",,;,o--oyKESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA

KOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI

No. Informasi Media yanQ diQunakan


[PQ~tQr; $p{!mjyk. pap-an
Pf'ngumllman Mf!dia EIf3ktmnik;
P~mooritahuan Lisan; dill

..

,
@ ,~~_~,
LEM.AGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

DAFTAR DOKUMEN

NO NOMORrfANGGAL NAMA DOKUMEN


DOKUME;N

, ... :::0:: ,...
~mm

~~s:
PENGENDALIAN DOKUMEN ~>~
l>S:Cl
Nl>l>
~~~
,ZZ
z'":::o:: S2
OmO
NOMORI DISTRIBUSI 0 " '
m:::O::
Z::J:l>
NO TANGGAL NAMA DOKUMEN RENERBIT DliERIMA DITERIMA DITERtMA DJ!r8RIMA ~~Z
_:r>1lO
DOKUMEIiI l>Z~
PENERIMA TANGGAl PARAF PENERIM! TANGGAL PAAM PENERIW TANGGAl PARAF IPENERIM! TANGGAl PARAF :::o::m
~E
l>:J:
1lOl>
~Z
Z
Cl
:::0::
C
" Z
Cl
l>
Z
@ ~. (1)~':
LEMBAGA PENDIDlKAN & PEIATiNAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

hal: ..... / .....

PROSEDLiR KERJA
. . '.. _. .J.l)ni~J~~.I(@d~~.I1;_ '_'.'.'-"."'.'. '~..'.'-'.".''''' .
Nomor'
Revisi ke
Tanggal berfaku :

DIBUAT DISETUJUI
[Penanggung
[Pe/aksana TeknisJ Jawab Kegiatan]

Nama Nama
Tanggal Tanggal
Divisi:' Divis(:

STATUS DOKUMEN

COpy~ Copy -.. COpy" . ~ . . Copy : Copy


Tanqqal: .TanQQal : ._ TammaJ :._ _. ._ TanqqaL_._. .. TaoQQal; ". _ .

Ookurnen ini dinyatakan sah dan terkendali apabila telah dibubuhi cap "INDUK" atau "TERKENDAU"
yang asli. Bagi para pengguna dokumen yang "TIDAK TERKENDAU" disarankan untuk senantiasa
melakukan pengecekan terhadap dokumen "INDUK" yang disimpan pada Petugas Pengendali Dokumen
guna memastikan dan meyakinkan keabsahan dan isi dokumen tersebut.

KRONOLOGIS DOKUMEN

NOMOR REVISI TANGGAL TANGGAL PEMBUAT


PENGESAHAN BERLAKU
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
V'~>V KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

PROSEDUR KERJA
Pekerjaan:
Nomor
R~Vi$j k~
Tanggal berlaku :

1. Ruailg Iirigkup

(penjelasan ruang Iingkup pekerjaan)

2. Tujuan

3; De.finisi

4. Acuan

5. Ketentuan pelaksanaan

6. Wewenang dantailggling jawab

7. Kondisl khusus

8. Lampiran

9. Rekaman
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
\{'~Y LP2K3L A2K4 -INDONESIA

hal...... - --.-

INSTRUKSI KERJA
Pekerjaan : ...................
Nemer
Revisi ke
Tanggal berlaku :

DtBUAT OISETUJUI
[f'en8nggung

[Pelaksana Teknis) Jawab Kegiatan J

Nama Nama
Tanggal : 1aoggal :
Direktorat : Direktorat :

....................
@ f1. $~,
LEMBAGA PENPIPI.KAN & P~LATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

hal: ..... / .... ~

INSTRUKSI KERJA
Pekerjaan : ;...................
Nemer
Revisi ke
Tanggal berlaku :

Tata cara pelaksanaan

[tulis urut-urutan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir secara jelas ]

.. . .

..

. _....... - ........... "._. -.. _. ..... _ ...... ... - ..... _. _ ... --_.... , ......_.-, -" .

@LEM'AGAPENDIDIKAN. PELATINAN
~?~" KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

hal: .. ". I .....

PROSEDUR
Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Nomor
Revisi ke ,
Tanggal berlaku :

DIBUAT DISETUJUI

N~m~ N~~
T~ngg~! : T~ngg~1 :
Pirf!kto~t : Oirl;!I<tQr~t :

$TATI)$ PQ~UMeN

COpy .
TanggC!! :
Cqpy
Tl'mggal;
. GPpy
TC!nQQal;
. COpy
TanQdal;
. COpy
Tanaaal:

Dokumen ini dinyatakan sah dan terkendali apabila telah dibubuhi cap "INDUK" atau "TERKENDALI"
ycmg asli. 6ag i par~ ~nggum~ QokYm~n ycmg "TIOAK TJ;RKeNDA~I" gi::~cm;mkan untllk sencmtiasa
melakukan pengecekan terhadap dokumen "INDUK" yang disimpan pada Petugas Pengendali Dokumen
guna memastikan dan meyakinkan keabsahan dari isi dokumen tersebut.

KRONOLOGIS DOKUMEN

NOMOR REVISI TANGGAL TANGGAL PEMBUAT
PENGESAHAN BERLAKU

"
,",
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
~=' LP2K3L A2K4 -INDONESIA

hal: ..... J .....

PROSEDUR
Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Nemer
Revisi ke
T<mgggi ~r!f;lI<Y :

1. Ruang Iingkup

2. Tujuan

3.Definisi

4. Wacana

5. Ketentuan umum

6. Wewenang dan tanggung jawab

7. Kondisi khusus

8. Lampiran

9. Rekaman
@ ~L0.~\
LEMBAGA PENDIDIKAN & PEIATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

hal: ..... / .....

PROSEDUR
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA
Nomor ..
Reifisike ..
Tanggalberlaku :

..
.. ..

DIBUAT DISETUJUI

N~m{:l , N':lmq
T~ngg<:ll : n~ngg9.' ;
Dirokt9fat : Oir~l<torat :

~TATl)~ POKVMI;N

COpy , CQpy Copy CoPY , COpy


TanQQal: Tanggal; Tanggal : Tanggal: TanQQal;

Dokumen ini dinyatakan sah dan terl<endali apabila telah dibubuhi cap "INDUK" atau "TERKENDAU"
yang ash. Sagi para pengguna Ookumen yang "TlPAK TE~NDAU-d~rankan l,mtl,lk ~~nantiasa
melakukan pengecekan teffia:ia;J dokumen "INDUK" yang disimpan pada Petugas Pengendali Dokumen
guna memastikan dan meyaldnkan keabsahan dan isi dokumen tersebut

KRONOLOGIS DOKUMEN

NOMOR REVISI TANGGAL TANGGAL PEMBUAT


PENGESAHAN BERLAKU
@~,t.1!~~\
LEM'AGA PENDIDIKAN & PELATINAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

hal: ..... / .....

PROSEDUR PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA


pekerja'!n: ,
N6rrlor'~
Revisi ke

Tanggal berlaku :

1. Ruang Iingkup

(penjelasan ruang Iingkup pekerjaan)

2. Tujuan

3.Definisi

4. Acuan

5. Ketentuan petaksanaan

6. Wewenang dan tanggung jawab

7. Kondisi khusus

8. Lampiran

9. Rekaman
@ '!J.~p.~\
LEMBAGA "NDIDIKAN & "LATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA

hal: ..... / .....

PROSEDUR
EVAlUASIKEPATUHAN
Nomor
Revisi ke
Tanggal berlaku :

DIBUAT DISETUJUI

N~m~ , N<;Im~
.,
T~ngg?, : T~mgg~1 :
pir~ktorat ; OirektQf?t ;

sTATUS PQKUM~N

Copy , Gopy , Copy Copy Copy


T~nQQa! ; Tangg~' ; Tanm:Jal: Ti3nggal: Tanggal:

Dokumen ini dinyatakan sah dan terkendali apabila telah dibubuhi cap "INDUK" atau "TERKENDALr'
yang a~li, 6ag! ~~ p~ngguna dokl,l~n yang "TIPAK Te:Rt(ENDAU" disarankan vntl)k senantiCisa
melakukan pengecekan terhadap dokumen "INDUK" yang disimpan pada Petugas Pengendali Dokumen
guna memastikan dan meyakinkan keabsahan dari isi dokumen tersebut.

KRONOlOGIS DOKUMEN

NOMOR REVISI TANGGAL TANGGAL PEMBUAT


PENGESAHAN BERLAKU

,
@i.~>~
LEMBAGA "NDIDIKAN & "LATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

hal: ..... / .....

PROSEDUR EVALUASI KEPATUHAN


Pekerjaan:
Nomor
Revisi ke
T\';ll'lggal Perl(;ll<Y :

1. Ruang Iingkuf) ,

(pehjelasati ruanglingklip peke~aan)

2. TUjuan
",

3.Definisi ' "


.

4. Acuan

5. Ketentuan pelaksariaaiil

6. Wewenang dan tanggl,mg j<:l~b

7. Kondisi khusus

8. Lampiran

9. Rekaman
LAMPIRAN EVALUASI KEPATUHAN

PERSYARATANI
HASIL EVALUSI
hal' I
................
~ ~.""
.~
I.~

..... A
-.:lmm
~~s:
.....

'NO OBJEK YANG DIEVALUASI PERUNbANG- KETERANGAN


KEPATUHAN ~>~
UNDANGAN l>s:Gl
",,l>
~j;!~
,ZZ
Z';..!2
OmO
O~;;::
Z:I:
m];>Z
,!!! j;! !<O
l>Z-.:l
",m
m .....
~::;
l>:I:
!<OJ>
..... Z
Z
Gl
'"
C
Z
Gl
l>
Z

Kesimpulan : [berisiuraian kesimpl11an patuh/tJdak patuh dan tindakanperoaikanny,a ]

Dibuat oleh,

( )
Penyedia Jasa
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
Y'~'Y KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan


Pencegahan

..

fMengikuti ketentuan daliim :


1. Pennenaker No: Per.03lMEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan

2. SK Oirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan


No ; Kep.84/BW/1 !)98 (entElng Carq Pengisian ForrT/f../fir Laporan dan Analisis
$mti~tik K~flla!<gan

3. Laporan Kecelakaan ditandatangani oleh Pengguna Jasa (Pejabat Pem


buat Komitmen) dan Penyedia Jasa.

4. Bila terjad; kecelakaan kerja, maka Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat


Komitmen) haros diikutsertakan dk1afam penyelidikannya.

5. Pennen PU tentang SMK3 Konstruksi Depanemen Pekerjaan Umum

z
0

:;u
m
S;
~
z

"U
m
Z
Z
G>
G>
c
Z
G>
' "'0
m
~. z
ro (i')
m
=l
m z
s: c
"U
-l
"U
m
...
Z
-< z
: :::0
"U m
$z $
:s:

z

"m
(J)

(J)

s:

(J)

(J)

:
"U

Z

A
~
m
z~
G)

z

\1IS3NOGNI- t')ll\1 lE)lldl k==-l..


N\1~Nml~Nn'8 \1fH3)l N\11\1H3S3)l'N\11\11A1\1l3S3)l
N\1Hll\1l3d '8 N\1)llalGN3d \19\1111A131
@ fjfJ~,
LEMBAGAPENDIDI""N PElATlHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LPZK3L AZK4 INDONESIA

, LAPORAN AUDIT ,

NQ. Div. I Keaiatan No. AI,ll;lit


N~mCl Piv, I K~'~t~n , No, l~P9nm ,

URAIAN TEMUAN: Kategori :

Sesuai 0
Minor 0
Mayor 0
Yang diaudit Auditor
Nama Penanggung jawab Nama
Tanggaf Tanggal
Tanda tangan Tandatangan
RENCANA PERBAIKAN

"

--
OUT PUTPERBAlkAN
-_. ._ __ ._._ -
- --- --
... .. .
-

TARGETWAKTU PER6AlKAN;
Yang diaudit
Nama
Tanggal
TandatanQan
VERlflKASI HASIL PERBAIKAN
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
Harifranggal
Waktu
Tempat r-",,"'
-cm m
Peserta : [daftar hadir tenampir] ~~s:
~S;:~
S:G'l
...,):0
NO PERMASALAHAN RENCANA TINDAK LANJUT TARGET STATUS PIC ~~~
,zz
WAKTU Z ~ 52
omO
11'1
0 m""
z::I:
m):oZ
!!!~~
z-c
""m
2!~
3:
~
...-Z
Z
G'l
""CZ
G'l
z
@ LEMBAGA PENDIDIKAN' PELATI"AN
,0~ ~~.' KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LPZK3L AZK4 -INDONESIA

. ' .. Lamplran 3


FORMAt OAFTAR SIMAK

AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA


FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

NO URAIAN BOBOT NlLAI !(risiko tlnQ~ l) NILAI (nsiko aedano)


(1)
NlLAI (rlsll<o kedl KET
2 3) (4 (~) (e) (7) (8) . 9) (~O) (11) 12) (13) (14) (16) (16)
1 KEBIJAKAN 7.00%
a. Apakah Penyoola Jasa mempunyal kebilakan K3? a 50 100 0 50 100 a 50 100 r-:><r
~mm
b. Apakah Pimoinan oerusahasn Penyedls Jass menandatanlloni Kebiiokan K3? 0 50 100 a 50 100 a 50 100 ~~S
c. Apaksh Kebllaksn K3 Penyedls JO&a .telah memllnuhl ketenlusn sebsaal berikut: ~S;~
1) Sesuai dengan sitat den kategorl rlsiko K3 baQilPenyoola Jasa1 a 50 100 a 50 100 0 50 100 l>SG)
",):ol>
Mencakup komllmen urilUk mencegah kecelakaan ke~a dan penysklt skiba! kerJa
S~~
2) serta oeninakatan berkelanlulan SMK3? 0 50 100 0 50 100 a 60 100 ,zZ
Mencakup komilmen unluk mematuhi peraturan perundang-undangan dan Z::.: !2
e mO
3) loersyaralan lain yang terkalt dengan K3? a 50 100 a 50 100 a 50 100 OV
m lA
4) Digunskan sebagai kerangke untuk menyusun dan menakliil sesaran K3? a 50 100 a 50 100 NIA z:rl>
Z
5) Didokumenlasik.an, diterapkan dan dlpellhara? a 50 100 a 50 100 0 50 100 :;::!:i
_12"
Dikomunikesikan kE\P8da semua.personll yang beke~a dlbawah pengendallan l>Z~
Am
O. a ~~
6) Penyedia Jasa agar pedull terhsdap K3? 0 50 100 60 100 50 100
7) D~pa! dlakses oleh semus I!lihak yana berkeoentlnaan? 0 50 100 0 50 100 a 50 100 l>:t:
Dlevaluasl secara berkiila unluk memasUken bahwa kebljakan K3 mssih relevon dOll 12"l>
Z
8) sesuai? . a 50 100 O 50 lOa 0 50 100 c
z
G)
,. A
Jumloh Total C
Z
Nilallerhadap kebljakan=jumlah lotal ~umlah item yang dlnllol G)
Nilai terlladep keseluruhsncNllai lerhadep keblJekan _ 7% l>
Z
2 Pereneanun
2.1 IdentlAAaal bahays, penllilan rtalko dan penentuan pengendaliin 10.00%
a, dan oenaendallennva secara berkesinembunaen? 0 50 100 0 .50 100 0 50 100
b. mem >ertimbanakan:
1) Menllakomodasi keelalan rutin. 0 50 100 0 SO 100 0 50 100
2) Mengakomodasl keglalan non rutin. 0 50 100 NlA N/A
3) KEllllalan semua orana vana memiliki akses dl tempat keria, a 50 100 a 50 100 a I 50 I 100
4) Penlaku manusla, kemamouan dan laklor manusla lalnnya. 0 50 100 0 50 100 NIA
Mengidentifikesi bahayayang beraaal dan luar lempel kerJa yang dlpal
5) mempsnaaruhl kesehalan dan keee/amalan personll dl1empal keria. 0 50 100 a 50 100 N/A
Bahaya yang ada dl sakltsr tempat ke~a dlkaltkan dengsn kll9lalan ke~a pllnyAdla
6) asa. 0 50 100 NIA NIA
Sacane .dan prasarana, pecalalan dan 'bahan dl lempa! kerja yang dlsedleke" olsh
7) loenvedia la5a atau olhak lain. ---~_ .. 0 50 100 a 50 100 a 51il 100
Modlfikesi pada SMK3 lenmasuk perubahan semenlara dan dampaknya plldll
8\ ooorasl, proses dan ketilalannva. 0 50 100 0 50 100 N/A
Beberapa kewlijiban perundangan yang dlgunakan lerkal! dengan penllalan rillko
9) danioenerapan oenaentlaliannva. a 50 100 a 50 100 a 50 100
Desain Iokasi ke~e, proGes, instatasi, masin/peFlllalan, prOsedur operasl dan
10) InstnJksi ke~a tenmaeuk penyeaualan !erhadao kemamouan manusIe. . a 50 100 a , 50 100 NfA
c. risiko dan:oengendalillnnya secara berKesinambungan? --- 0 50 100 0 ;
50 100 a I 60 I 100
d. fisiko dan!pengendallannve recara;berkeslnambunllan? 0 50 100 0 50 100 a I 50 I 100
e. bahaye oenllaian risiko dan oenaendallan yana ditentukan selalu mulakhlr. a 50 100 a , 50 100 a I 50 I 100

I
NO URAIAN BOBOT NlliA[ (fisiko tinlUli) NltAl (fisiko,sedanol NILAI (risiko kacill KET
(1) 2 (3) (4) (5) (6) (.7) (S) g) (10) (11) (12) (13) (1~) (15. (16)
Jumlah Total
Nllal terfladap IdentlOkasl bahaya, penllalan nslko &,penentuan penga~dallan"\lumlah
total ~umlah Item yang ~inllal ~ ~ 500 1000 0 300 600
Nilai lerhadap keseluruhan=Nilai tarfladap IdanlJfikasi bahaya" penllalan ~8lko & r-,.::r
penentuen pengendaUan x 10% i -omm
~~~
j ~>~
2.2. Pamenuhan oerundana-undanoan dan oel1lvaratan lalnnYa 1i.00oA , l>~CO'
'N l> l>
Apakah, penyedla 'Jass ,telah membuat pl'08adur unluk mangldenUflkasl dan ~l:l~
,zz
a. mengak6es peraturan dan perayaratan K3 !ainnya :yang digunakan. 0 50 100 ; :0 50 100 0 SO, 100
; z";.:g
Apakah' penyedla jasa telah menerapkan prosedur untuk mengldentlOkas! dan omC
b. mengakses peraturan dan ;persyaratan K3 (alnnya 'yang dlgunakan. 0 50 100 ! :0 50 100 0 SO 100 0"'
z~S;
Apakah penyedia jasa telah ~lihsra prosedur untuk mengidenUflkasl dan , m~z
c, mengaksas peraturan danpersyaratan K31alnnyayong digunakan. 0 50 100 .0 50 100 0 50 100 !!!i>fiO
, l>z-o
Am
Apakah' penyedla jose, lelah memperhaUkan peraturan perundeng-undangen dan i ,m S;;
~'-I
d. peraturan Isjn yang benaktl dalam'membuat. rnenerapkandan mernelihara SMK3. 0 50 100 :0 50 100 NlA' l>X
fiOl>
e. Apekah ,penyedia jasa ;talah memalihara Informasi 'ini selalu mUlakhir. 0 50 100 : :0 50 100 0 50 100 ,....Z
Apakah' penyedla Jasa telah mengkomunlkaslkan, informasl persyaralan peraturan Z
dan persyaratan lain y,ang releysn untuk personli yang bekerja dalam pengendallan
j CO'
;
A
f. Penyedia Jasa, dan piha~ teri<ait lain yang ralaYan, 0 5D 100 :0 50 100 C
N/A Z
~
Apakah penyedla Jase lelah nnemasukkan blaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksl Z
g. Bidang Peka~aan Umum dalam harga penawaranlpengadaanjasa konstruksl. 0 50 100 :0 50 100 0 50 100
Apakah penyedla jass telah membuel "pra RK3K" t16bagal salah satu kelengkapan
penawaran Ielang dalam proses pengadaan barang I Jasa yang dlikutl sepanjang ,
h. tidak bertenlangan dangan peraluran.yang be~aku. 0 50 100 ,0 SO 100 0 50 100
Apakah penyedia jasa lelah mef1Yusun !tingkal fisiko keglalan yang akan :
i. dlleksanakan untuk dlbahas dengan PPK yang dlsusun peda awal keglatan. 0 50 100 '0 50 100 0 50 100
Apakah, penyedia Jasa telah melibatkan Ahli K3 Konstruksl pada seUap pa'ket
j. , pekerjaan yang mempunyai fisiko K3 tinggi. 0 50 100 , NlA NJA

Apakah penyedia jasa lelah melibatl<an sekurang-kurangnya Petugas K3 Konalruksl


k. pads 'seliaI' pakel peke~aan yang mempunyai osiko K3 sedang dan keell. N/A '0 50 100 0 50 100

Apakah, penyedia jasa lelah melakukan keqa sama untuk membenluk keglslan
SMK3 !KonSlruksi Bidang Pekerjaan Umum blla ada :due atau Ieblh Penyedla Jasa
yang bergabung delam salu keglatan. !Kerja sama keglatan SMK3 KonstrukellBldang
I. Peke~aan Umum lersebut'dipimpin oieh penanggung jeweb utama Penyedia Jase. 0 50 100 :0 50 100 0 50 100
m. Apakah penYedia iass ~etah membentuk P2K3 blla: 0 50 100 0 50 100 0 50 100
Mangelola pekarjaan yang mempekarjakan peke~a dengan jumlah paling :sedlkll 100
1) orang,

Mengelola ,pekerjaan yang mempekerjakan peke~a kurang da~ 100 orang. akan
talapi manggunakan bahan. prosea dan !nslalasi yang mempunyal ~elko yang beBsr
2) akan lerjadinya peledakan. kebakaran. keracunandan penylnaran radioaktif.
r- A r
""mm
~~s:
~S;~
s:Cl
N>)>
NO URAIAN 1l01l0r NILAI!(rI9ik~t1rig~ I) . NlLAI (rislk~ sedana) NILAI (rislko keel! KET ~):!~
(1) 2 j (4) (5) (6) .(7) (8) (9) (~O) (11). ('~ (13) (14) (15) (16) ,Z2
Apakah penye(lia jasa lelah melapor ke Dlnas Tenaga Ke~a dan Jamsoslek z;" 2
omO
n. selempal sesuai ketenluan yang berlaku. 0 50 100 a 50 100 a 50 100 o~~
Apakah penyedla jasa lelah membual Lsporan Rutin Keglatan P2K3 ka Dlnas 2:I:
m>2
o. :renagaIKe~a setllmpatdan !embusannya dlsampaikan kepada PPK a 50 100 . ,0 50 100 a 50 100 !!!);!2"
Apakah penyedia Jasa lelah melaksanakan Audit Intemal K3 Konslruksl Bldang 2""
Am
p. Peke~aan Umum. 0 50 100 WA NJA ;J~
Apakah penyedia jasa telah membuat rangkuman ;akt!Otas pelaksana3n SMK3 );5:
2"
Konstruksi Bidang PekerJaan Umum sebagai bagIan daTi dokumen sarah ~eTima C 2
q. keglalan pada akhlr keglalan, 0 50 100 a 50 100 NfA 2
G'I
Apakah penyedla Ja88 ilelah melaporkan kepada Pejabat Pambual Komltmen dan A
C
Dinas Tenaga K~a s8tempal lenlang kejadian berbahaya, bcelakaan ka~a 2
konslruksl dan penyakll aklbalkerja konslruksl 'Yang lalah te~adl pada lkeglalan yang G'I

r, dllaksanakan, a 50 100 a 50 100 a 50 100 2

Apakah penyedla jas3 lelah menlndaklanJutl aurat penngalan yang dllenma dan
s. PejabaliPembual Komitmen, a 50 100 a , 50 100 a 50 100
Apakah penyedla Jasa lelah bertanggung Jawab alaa teljadlnya kecelakaan kelja
t. konstruksl. 0 50 100 a 50 100 0 50 100
Apakah penyedla Jus 1elah melakukan pengendalian rlalko K3 Konslruksl Bldang
Peke~aan Umum yang meliputl: Inspekai lempal karia, Peralatan, sarana
.u, pencegahan keeelakaan kerja konslrukalaesual dengan RK3K, a 50 100 a 50 100 a 50 100
Apakah penyedia jasa lelah memilikl sertifil<al K3 perusahaan yang dilerbill(an oleh
tembaga sertiOkaal yang lelah diakredllaal oleh Komlte Akredllalll Naalonal {KAN)
v. apabila melaksanakan peke~aan dengan lil:lgkat rislko tinggL a 50 100
,
NIA NlA
Jumla~ Total
Nilai lartladap Pemenuhan Peraluran:jumiah lotalJJumlah ilem yang dlnilal
Nilai lerhadap keseluruhan=Nilal lerhadap Pemelluhan Peraturan x 5% .

I
NO URAIAN BOBOr NILAHrlsiko lin'llII) NILAt (fisiko sedano) NILAI (fisiko keell KET
(1) 2 (3) 14) (5) (&) (7) (8) (9) (~O (11) 1~) 13) (1.) (15) (16)

~::o;: ~

2.3 Sauran dan Program 11.00\4 "'mm


NVI~
. :><;m
a. Apakah 'Penyedla Jasa letah membuat Sasaran K3'yang 1erdokumenlasl.
.. a 50 100 a 50 100 0 50 100 ~~~
to
~~Cl
b. Nl:>~
APakshiPenyedla Jasa lelah menyusun Sasaran K3 sesual dengan kelonlusn .. -_.-..-. ~~~
1) Relevan pada fungel dan t1l1gkal yang dl dalampertlsahaan Penyedla Jasa. . - -~. _. ~. __.. 0 50 100 a 50 100 N/A ,zz
z-;"!2
2) Dibual secara spesifik dan terukur;
_.' - ~._.
a 50 100 0 50 100 0 50 100 omO
3) Dideklarasikan secara eksplislt; a 50 100 0 50 100 o I 50 I 100 I o~;;:
- z:x:~
4) Disosialisasikan kepada plhak lerkait yang relevan;
.. --
a 50 100 0 50 100 NfA m:J:>;z
~>2"
5) $Muai dengan Kebljakan K3; a 50 100 NJA NfA :t;.z."
6) Ditlnjau ulang dala"" rangka pettlngkalan berl<elanJutan; a 50 100 a 50 ::o;:m
100 N/A m~
c. Apakah:Penyedla Jasa telah memellhara sasaran K3 yang terdokumenlasl.
---- 0 50 100 .0 50 100 a I 50 I 100 I C!!:i
~X
d. Apakah ;Penyedla Jasa lelah mengukur1llngkat pencapalan 113saran. a 50 100 0 50 100 0 50 100 2"~
~z
o. Apakah lPenyodia Jasa lalah mengkaji t1ngkat pencapaian saseran.. 0 50 100 0 50 100 N/A
Z
f. Apakah iPenyedia Jasa telah membuat program unluk mencapal sasarannya. 0 50 100 0 50 100 a 50 100 Cl
::0;:
c::
g. ApakahlPenyedia Jasalelah menerapkan program untuk mllncapal sasarannya. a 50 100 0
;
50 100 0 50 100 z
- Cl
~
Z
h. ApakahlPenyedla Jasa lalah memellhera program untuk mencapal aaaarannyo. a 50 100 N/A NJA
i. Apakah iPenyedla Jasa lalah menyusun program seaual dengan kelentuan:
Penunjukkan langgungjawab dan kawenangan unluk mencapai tujuan padafuII(Jsl
1) dan!lingkal Penyedla Jasa yang relevan; dan
--- a 50 100 0 50 100 a 50 100
2) Cara dan jangka waktu lujuan untuk dicapal. a 50 100 a 50 100 a 50 100
Apakah Penyedla Jass lelah mengkaJI program eecora rutin dan terencano, dan
j. menye8ualkannya jlka pefiu, unluk memastikan 8asaran Itu tereopai. 0 5~ 100 N/A N/A
k. Apakah ,Penyedla Jasa lalah membuat RK3K, dengan kelentuan!
1) Dibu11 pada awal kegiatan. 0 50 100 0 50 100 a 50 100
2) Mencanlumkan kalegofi osika peke~aan yang !Blah dltenlukan bersama PPK. a 50 100 0 ;; 50 100 a 50 100
Pada awal dlmulainya kegiatan, Penyedia Jasa mempresanlasikan RK3K kepada
3) Pejabat!Pembual Komltmen untuk mendapat perslltuJuan. a 50 100 0 50 100 0 50 100
Melakukan linjauan ulang (Illview) terhadap RK3K~pada bagian yang memanllperlu
dilakukan review) dilakukan setiap bulan sacsra t>erkeslnambungan' salama
4) pelaksanaan peke~oan j(onatruksl ber1angaung. 0 50 100 0 50 100 0 50 100
I ;ApakahlPenyedia Jess lalah membual Jadwel Pelaksanaan Pekeriaan. 0 50 100 0 ; 50 100 0 5~ 100
Jumlall :Total
Nilallerhadap Sasaran dan Program=jumlah lolal./jurnlah Item yang dlnilal
Nilallerhadap keseluruhan=Nilal terhadaP SasaFan dan Program x 6%

L
NG URAIAN BOBOT NILAI (risiko tina,1i) NILAI (rlslko:sedana) NILAI (risiko keell KET

~
(1) 2) (3) (4) (5) (6) .\ (10) (11 (12) (13)
(8) (9) (14) (r5) (16
3 Penerapan dan Operaal KeQlatan
3.1 SUrnber Dava, Struktur Ol'llanlaaal dan Pertanggungjawaban;
Apakah Pimplnan Puneak lelah mengambil langgung jawab ulama unluk K3 dan
5.00%
~
,..... '" ,.....
-omm
a. sislem manajemen K3 0 50 100 :0 50 100 0 60 100
b. Apakah Plmpinan Puncak harus menunjukkan komitmennya dengan: ~~s:
Menjamin ketersedlaan sumbar daya yang ulama dalam membangun. menorllpknn.
~~~
1) memelihara dan meningkalkan SMK3:
s:G'l
.....
0 50 100 :0 50 100 0 60 100
Menentukan peranan. pembagian langgung jawab dan membel'l kewolllllluan ~):!~
2) kepada pelakaana SMK3.
,zz
0 50 100 :0 50 100 0 50 100 z;' 52
Mendokumenlaslkan dan :mengkomunlkaslkan ketentuan pada angka 1) don 2) 01 omO
3) alaa kepada personil yang diberllanggung Jawab dan wewenang. 0 50 '0 0 " '
m'"
100 50 100 0 50 100 z:I:
mz
c. Apakah Penyedia Jasa telah menentukan penanggungjawab K3 untuk:
!a):!1lO
Menjamln bahwa SMK3 dlbual. dilerllpkan dan dlpellhara 6eaual denaan pedoman z-o
",m
1) Inl; 0 60 100 :0 50 100 0 50 100
Menjamin klnerja SMK3 dilapor1<an kepada Pimpinan Puncak unluk dikajl ula"ll dall ~~
:1:
2) digunakan:sebagai dasar peningkalan SMK3. 0 50 100 NJA N/A 1lO
Z
APakah Penyadla Jasa telah dapal memolivasl karyawan dl tempat kerja unluk C
d. bertanggung Jawab lemadap aspek K3. 0 50 100 NJA N/A z
G'l
Jumlah Totlll '"
C
Z
Nilalitemadap Penerapan dan Operasll<:eglalan"jumlah'lolal IJumlah lIem ynng
ol"lInl
G'l
~
Nihii lemadap keaeluruhan"Nilai lemadap Penerapan dan Operasl Kegl.tftn x 5%
--_.
3.2 Kornoelensi. iPalelihan den KepeduUan 11.00%
"
Apakah Penyedia Jesa lelah menjamln setlap karyewan yang torllbal <lalAm
peke~aan yang mengandung rislko K3 memiliki kompelenal alas dasar pendldlkun,
a. pelalihan alau pengillaman yang seauai. _..- 0 50 100 NJA N1A
Apakah Penyedia .Jua telah mengldentlflkasi dan melaksanakan pelallhan K3 dan
b. SMK3 Beaual dengen kebuluhannya. 0 50 100 N/A N/A
--_.
c. Apakah Penyedia Jasa' le/atl mengevaluaal keefektlfan pelallhan. 0 flO 100 NJA NlA
Apakah Penyedia Jass lelah mernbuat. menarapkan dan memellhara proBedur kllrja
d. karyawan. 0 50 100 :0 50 100 0 50 100
Apakah ,Pelwedl. Jasa lalah menyusun prosetlur pelatlhen d0"ll.n
e. mempertimbangkan perbedaan lIngkatan untuk:
1) Tanggung jawab. kemampuan. keterampilan bahasa dan pendldikan 0 50 100 D 50 100 N/A
2) Risiko 0 50 100 :0 50 100
Jumlah TOlAI
Nilal temadap 'Kompetensi. Pelalihan dan iKepedulian"jumlah tolal/jumlah item ynng
. __ .
NIA

dlnll.'
Nllal temadap keseluruhan=Nllaitemadap Kampelensl. Pelatlhan dan Kepedullan )(
1\%
_... _.
NO U RAIAN BOBOT NILAI (fisiko tince I) NIlJ\1 lrisiko:sedanOl
(I)
NILAl (risiko kecil KET
2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9). (10) (11) (12) (13) (14) (1:5) (16)
3.3 Komunlkaal. K9tllrllbatan dan Konaultaal; 6.00%
3.3.1 Komunlkaal
Dalsm kallannya dengan bahaya K3 dan SMK3, :
,.... A ,....

Apakah Panyedia Jasa talah mambual, menerapkan' dan memelihara prosedur unluk 'I"''''
~~~
a. komunlkaslinlemlllantara berbaQaltlngkat dan fungsl PBnyedla Jasa; a 50 100 :0 50 100 a 50 100 ~r;~
Apakah Penyedla Jasa telah membuat, monerapkan dan mernellhara prosedur unluJ< ~G'l
Nl>)>
komunikasl dengan pemaaok, aub:kontraktor dan pengunjung lainnya yang dalang ~J;!~
b ke 1empat ke~a; ." a 50 100 :() 50 100 a 50 100 ,zZ
Apakah Penyedla Jaaa telah membuat, menerapkan dan memellhara prosedur untuk z-'"
0,.,0
Q
menelima, mendokumentaslkan dan menanggapl.krttlkdan saran dan plhak luar 0"'
c yang lerhi!. a 50 100 :0 50 100 NlA
Z S!.~
,.,l>Z
3.3.2 Keterllbatan dan Konsultall . !!!J;!1tO
a. IAoakah Penvedia Jass telah membual, menerapkandlin memelihara keterlibalan:PElkerlaodalam hal: Z ."
A'"
,.,r-
1) ldentifikasl bahaya, penllalan fisiko dan menentukllO p~ngei'ldalian; a 50 100 :0 50 100 a 50 100 C!~
2) Penyelidlkan inslden; a 50 100 :0 50 100 a 50 100 3:
3) Pengembangan dan pengkajlan kebijakan,dan 88ssran!<3; a 50 100 N/A NIA
ItO
,....Z
4) KonsulIBnsljlka ada beberapa perubahan ya!1il.mBmpBogaruhIK3 mereka; a 50 100 :0 50 I 100 I N/A Z
5) Sebagal Perwakllan atas hal-hal yang beckallan denganK3. 50 100 G\
0 N/A NIA
~
Z

Apakah Penyedla Jass telah menglnformaslkan kepada p6kelja tentang pangaluran G\

b. kelerllbatannya, lenmasuk slapa yang mewaklll Jlke: hick'alt denganhal-hal K3.. 0 50 100 :0 50 100 NlA ~
Apakah f'enyedia Jasa teletl melakukan KOllsuJtansl dengan pema,ok. sub
c. kontraktor Jlka ada perubahan pelakllanaan keglatan ya'ng berhubungan dengln K3. a 50 100 :() 60 100 a 60 100
Jumlah Total
Nllal tertladap Pemenuhan Komunlkaal, Kelerllbatan dan Konsunansl-jumllh total
fJUmlah Item yang dlnllol
Nilai terhadap keseluruhan=Nilal terhadap Pemenutlan Komunikaal, Kelertlbatan dan
Konsu"ansl M fl%

3.4 Dokumentast 11.000/.


Apekah Dokumentasl SMK3 telah melipuli:
a. Kebijakan K3 a 50 100 NlA NJA
b. Saaaren K3; 0 50 100 :0 50 100 a 50 100
c. Uraian Iingkup SMK3: a 50 100 '0 50 100 NlA
d. Uraian unsur-unsur utamaodarl SMK3 dan kaitannya, a 50 100 :0 50 100 a 50 100
e. Acuan yaog terkalt; a 50 100 :0 50 100
f Rekaman yang diperlukan; dan - a 50 100 :0 50 100 0 50
N1A
100
Hal-hal panting untuk menjamln afektivllas perencanaan, operesl dan pengendallan
g. proll8S, dlkaltkan dengan rlslko K3 a 50 100 :0 50 100 a 50 100
Juml..h Tot.., "--'
Nila; lerhadap Dokumenlasl:Jumlah totlll ~umlah ilem yang dk'ilal --~".

Nilai terhedepkeseluruhan=NHai terhadap Dokumentellk 6%


._--
~
NO
(1)
URAIAN
2
OOOOT
(3) 4)
NILAli rlslko IInQ'II)
(6) (61 7) (8
NllAl (rI,lko sedanal
(.9) (no (11) 12)
NllAl (rlslko keell)
(13) ( 4) (16)
KET
(lS) ~

... "' ...


"Om'"
3.6 Pengendalla" Dokumen '6.00% ~:::::s:
~);~
>S:G)
i'lpakah Dokumen yang diperlukan oleh SMK3 dan pedoman SMK3 talah N>
",~"O
a. dikendallkan. a 50 100 0 50 100 0 50 100 ~zz
i'lpakah Penyadia Jasa Ililah membuat. menerllpkan dan rnemelihalll prosedur 2;' 52
b. unWk: 0,"0
oV>
1) Menyelu)ul dokum6n untuk kecukupannya sebEllum dlkeluarkan; a 50 100 0 , ' 50 100 a 50 100 :z~~
",Z
Mengkajl ulang dan ,memlilakhirkan seperlunya da'n menyetuJul kemball dokumen !!!~Ra
2) tersebul; a 50 100 a 50 100 N/A >z-o
",'"
Menylmpan dokumen lersebut dan dlidenUfikasl (dlberi penomoran) sshlngga
3) mempullysllkamampuan lelusur; a 5a 100 0 50 100 a 50 100 ~E
>i:
Memastikan varsl 'lerbaru darl dokumen yang .dipakal tellih terldenlifikasl dan j;!O>
... Z
<4) lersedill di tampat-tempat yang digunakan; a 50 100 0 50 100 a 50 100 2G)
Memastikan dokurrien ekstemal asll yang pentlng untuk perencanaan dan operasl
5) SMK3 lelah.dildenljfikaiit dan dikendalikan pendislTibuslannya; a 50 100 a 50 100 0 50 100 '"CZ
MeriJaga penggunaan yang 'Udal< dlinglnkan darl dokumen kadaloarsa dan G)
melakukan Identifika,sl yang se5ual Jlka dokumen tersebU1 d1sln1Pan unluk lUJuan >
Z
6) lerteritu. ' a 50 100 a 50 100 a 50 100
Jumla~
Total
Nllallerhadap PengendaUan Dokumenajumlah total ~umlah Ilem yang dlnllel
Nilai terhadap keseluruhan"Niiallerhadap Pengendalian Dokumen x 5'%

3.5 Pengendallan Operaalonal .7.00'.4


Apekah Penyedia Jasa \Blah menentukim jenls keglatan yang bahayanya telah
diidenliflkasl. dan peda pelaksanaarinya dianggap perlu unluk melakukan
a. pengendallan operasl untuk mengelola rlsiko K3. a 50 100 0 50 100 a 50 100
b. Apakah iPenyedla Jasa lelah menerapkan dan memellhara:

1) Pengendalian operasional harus lerrnuat da,lam SMK3 Organlsasl Penyedia Jasa. a 50 100 0 50 100 a 5tl 100
2) Mendokumentasikan semua prosedur pengendalian operasional; a 50 100 a ' 50 100 a 50 100
3) Menenll:lkon krileria oenaendallan operosional. 0 50 100 N/A NtA
Jumlah J otal

Nilalterhadap Pengendallan Operasionat:jumlah lolalljumlah Item yang dlnllal


Nlisl terhadap keaeluruhan=NIIaI terhadap l<ebllakan x 7%
NO URAIAN -_. II(IIIOT NILAI (rlslko tinac f) NILAI (rislko,s8dsna) NILAl (risiko keell KET
(1) (2
- --W. I~) (S) 8) (7) (s) (9) 10) 11) (12) (13) (14) (IS) (16)

..... ;><:
3.7 KeslsnQaan dsn Tanaasp Darura!
Apakah Penyedia Jasa lelah membuat, mengidenliflllali, menorspkan dan
1.00% '1:l m
N
;><:m '" ~
a. memelihars prosadur psds sltus&l:darursl. a a ~S; ""~
-..... 50 100 1) 50 100 50 100 ~
Apakah Panyedla Jass tEilah .anggap torhadsp slluasl .darurs! dan men~.h atAll Nl>! '1:l
b. memlnimalkan keruglan yang d~ln1bulkan. a 50 100 :0 50 100 a 50 100 ~J;! m
Apakah Penyedia Jasa telah melalcukan peruncanaan tanggap darural dRIIl/nn '? Z
z;><:Q
memperhltungkan keberadaan pihsk-plhsk terlesn sntsrs Isln pemsdsm keboknran. omO
a a 0 " '
m;><:
e. kantor poliSI dan rumah aekJl.
_. 50 100 :0 50 100 50 100 z:J:
ml>!Z
Apakah Penyedla Jasa lelah secara berkala menguJI prosedur langgsp darurol !!!J;!!<O
dangan msllbalkan pihak-plhak lerkslt yang dlper1ukan, apsksh msslh dllPol Z'1:l
;><:m
d. dllerapkan dalam menanggapl slluasl darural. a 50 100 NIA
~~
NIA
Apakah Penyedia .Jasa lelah secara berkala mengkajl ulang ,dan merevlsl prosudur
kesiagaan dan tanggap darurs!. khususnya selelah pengujian bsrksls dsn 8UlIdah
3:
!<O
e. te~adinys situasi darural. a 50 100 N/A NJA ..... Z
Jumloh Toml
Z
Gl
;><:
Nlisl terhadap Keslagasn dsn Tsnggap Darursl "'Jumlah'lolal ~umlah Item yang C
/ . dlnltal Z
Gl

Z
NlIsl terhadap keseluruhan=Nilai lerhsdapKesiagaan dan Tanggap DaNral x 7%

4. Pemeriksaan
4.1. Pengukuran dan Pemanmuan 6.oil~

Apakah Penyedla Jasa lalah membuat, menerapklln dan rnemellhara prosedur untuk
a. pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara terstur. melipuU:
1) Pangukuran. kualilatlf dan kuanUtaUf, a 50 100 Xl 50 100 a 50 100

2) Pemanteuan Iebih !uasterhadap kesesualan dengan sSsarari K3 PenyedJa Jalla; a 5D 100 NJA NJA
3) Pemanteuan elek1Jvitss pengendaUan (u.otuk kesehatan dan keselamatan); 0 5D 100 0 50 100 0 50 I 100
Pemanlauan penyakll, Insldan. (Iennuuk kacelekaan, hsmplr kena, dll), dan bukU
4) hlatoris Ial.onya akiba! klllB~a K3 yang kurang; a 50 100 NJA N/A
Pencalalan data, hBSII pemanteuan dan pengukursn harus dal'st IIllB"cukupl
5) kebutuhan untuk analisa t1ndakan pernalkan dan pencegahan. a 5D 100 :0 50 100 NIA
b. Merencenaka.o dan memellhara prosedur kallbrllsl peralaten. a 5D 100 0 50 100 a 50 100
Jumlah Total
Nllal terhadap Pemeriksaan=Jumlah lotal/Jumlah ilem yang dinilal
Nilel terhadsp keselunJhen=Nllal terhadep Pemeriks8l1T1 x 6%
NO
(1)
4.2. Evaluaei:Kepaluhan
URAIAN
2

Apakah' Penyedla Jasa.lelah mambuat. menerapkan dan memellhara proeedu, -oal


BOBOT
(3)
5.00%
(4
NILAllrlsiko Ilnn'lll
(5) (8) (.7) (8
NILAI (rislko'sed.ong)
9) (10) (11) (12)
NILAJ {risiko kecill.
I
I
(13) (14) 15)
KET
(18) @

,.."",..
~m'"
seCllrn bor\(ala dapal mongovaluasi kopsluhan lemadap pernluran perulld_ng. ~~$:
a. undllngan. 0 50 100 :0 50 100 NIA ~>~
$:G'l
Apakah Penyedia Jsssielah mengevaluaei kepaluhan temadap per8yaralnn .I11110Y8 N,
b. yang diikuti. 0 50 100 :0 50 100 N/A ""J;!~
Jumlllh Tolnl :-Z~
z;'; 2
NlIsi lemadap Evaluasl Kepaluhsn"jumlah totaillumiah Ilem yano dlnllal 0 ... 0
Vl-
Nllal terhadap keseluruhan"Nllal lemadap Evsluasi Kopatuhan x 5% O m""
z:J:
m,Z
!!!J;!I!O
.... Z~
",,'"
4.3.
4.3.1
Penyelidikan InsidEm', Killidaksesueien, Tindekan Perbaikan dan Penooaahan;
Penyelldlkan.lnsl(lan
Ap"l<ah Penyedia Jasa lelah membual, menerapkan dan memellhara prosedu, IIl1luk
. __
1I.00'k
. ~E
:1:
I!O
,..z
a. mencalal, mer1Y~lIdiki dan :menganallaa inalden unluk:
'._--- ... --- Z
1) Iden~fikasi kebutubii'n tindakan p~rbaiken;' :0
. .. .. .. .. 0 50 100 50 100 0 50 100 .' . G'l
2) Idehtifikasi peluaflg'unluk lindekSn pencagahen;
3) ldentifikaai p6luang .unlu~ pjlningkalan ber\(elanjutan;
" " - ' ..... _- 0
0
50
50
100
100
0
0
50
50
100
100
0 50
NIA
100
""CZ
G'l
4) Mengkomunl.kllsikan haail pjlnyelldikan kepada.pemangku kapenlingan.
._'
0 50 100 N/A NJA Z
b. . Apakah Penyelldlkan tela.h lep'll ;vaklU 0 50 100 :0 50 100 0 50 100
Apakeh identiftka.sl yang mamerlukan lindakan ,perbaikan atau peluang linduosn
c. pjlncegah'eri.lelah aesual dengan k1auaul 4.3.2 0 50 100 :0 50 100 0 50 100
...
4.3.2 Kelidakseaualan, Tlndakan Perbaikan dan Penceaahan ..
Apakah-Penyedia Jass telah membual, menerapkan dan memellhara prosedur untuk
menenl\lkan potenSi ketldaks88uaian, tindakan pjlrbaikan dan pencegahan, dengB"
persyaratan :
Mengidentiflkasl, memperbaikl kalldakseauaian dan mengambil tlndekan unluk
s. mencagah ri'iko K3;
MenYelidiki ketidaksesualan. menentukan penyebab dan ,mengambil ,Undaken unluk
.. -_ 0 50 100 :0 50 100 0 60 100

b. menghindari le~sdl kemball; 0 50 100 ':0 50 100 0 60 100


--"
Mengevaluasl t1ndakan perbalkan dan pjlncegahan agar tldak I&!JRdl
c, ketidaksesualan; 0 50 100 :0 50 100 NIA
Mengkomunlkasikan hasil 'lindakan' perbalkandan pencagahan yang dlembll kopadll
d. pjlmangku kapenUngan; dan 0 50 100 NIA NJA
e Mengkaji ulang keef9ktifan tindekan perbaikan dan pjlncegshan yang dlambll, 0 50 100 NIA NIA
Jumlah Total
Nllallemadap Penyelidlkan Insiden, KetidakseSll8ian, Tlndakan,Perbalkan dan
Pencegahan"jumlah total ~umlah Ilem yang :dinitai
'Nilaiterhadap keseluruhanzNilai lsrhsdap Penyelidlksn Inslden, Kellrlsksesuaian.
Tlndakan :Pertlaikan,dan Pencegahan x 6%
r- ;><; ,
~mm

~~s:
NO U RAIAN BOBOT NILAI (rialko timllli) NILAI (rialko'sedana) NILAI (rialko kecil KET ~>~
(1) (2 3 (4) (5) (6) m 6) 9 10 11) t12) (m (14 (15) (16) S:C'1
N
4.4 Pengendallan rekaman 5.00% ~~~
,zZ
z';.;S!
a. . Apekah'Penyedla Jasa lelah membuat dall memellharerekaman yang dlperlukan. a 50 100 :0 50 100 a 50 100 omO
o~;;:
Apekah' PeriyedJa Jaaa telah membuat, menerapkan dan memallhara llroeedur. untuk z:I:
idantifikasl. penylmpanan, pemeliharaan kemamputelusuran, maaa slmpan dan
mZ
!!!~l!"
b. pemuanahan rekaman. a 50 100 :0 50 100 a 50 100 Z~
;><;m
c. Apakah rekaman dapat terbaca. teridentiflkasi:dan mudah,dlperoleh. a 50 100 0 100 0 100
~~
50 50
Jumlah Toiol
:I:
I Nllai lerhadap Pengendalian Rakaman=Jumlah lotal ~uml8h Item yang dlnllal l!"
,-Z
I Nlla; lemadap keaeluruhan=Nilallerhadap Pengendallan Rekaman x 5%
Z
I C'I
;><;
4.5. Audit Intemal 5.00% C
Z
Apakah' Penyedia Jasa lelah memaatikan audit Internal SMK3 dilakaanakan padR C'I
a. interval waklu yang !elah direncanakan untuk: Z
1) Mengandalikan kesaauaian ,sMK3. a 50 100 :0 50 100 a 50 100
2) Memberikan informasiihasilhasll audit kepada manajamen. a 50 100 .0 50 100 a 50. 100
Apakah program audit telah dlrencanaken. dibuat. diterapksn dan dlpellhara oleh
b. Penyedla Jass. a 60 100 :0 50 100 a 50 100
Apakah program audit: telah didassr1<an atas hasil penilaian risiko darl koglalan
c. Penyedia Jaaa dan hasil audllsebelumnya. a 50 100 '0 50 100 a 50 100
Apakah Prosedur audit lelah dlbuat. dUerapkan dan. dlpellhara dengan mengacu
d. pads:

Tanggung jawab. kompatensl, dan persyaralan untuk merancanakan dAn


1) melaksanakan aUdit, melaporkan hasll dan menylmpan'rekaman yang lerkall; dan 0 50 100 :0 50 100 a 50 100
2) Penentuan krlleria, IIngkup. frekuenai dan metoda audll 0 60 100 '0 50 100 NIA
e. Pelaksanaan audit harua objektlf dan aUdrtor harua memlllklintearitaa. 0 50 100 .0 50 100 NJA
-
Jumlllh T01,,1 -_.. _--
I Nile; terhadap Aud~ Intemal=Jumleh tolalljumlah Item vang 1l1"11~1
Nilai larhadap keselunJhan=Nilal tarhadap Audlliniarnol M !I%
- -.
_. __ ._--
__ .

.. _--


NG URAIAN BOBOT NILAI (risiko tinocl\ NILAI (rmko,sedang)
(1) 2) 3) (4) (5 (6) m 8) (9 10) (11 (12)
NILAI (risiko keeil
(13) (14) (15)
KET
(16) ....
-ern "" ....m
S. Tin Susn Mana/emen 6.00"10 ~~~
Apakah Pimpinan puncak lelah melakukan t1njauan manajennen SMKS.. pada Inlerval ~>~
waktu yang lelah dinancenaken, untuk memasllkan keseaualan. kecukupan dan
J>~CO)
NJ>J>
a. keefektifan secara berkelanjuliln. a 50 100 :0 50 100 a 60 100 ~~~
Apakah peninjsuan lelah memasukkan anlinsa peluang, unluk peningkal8n dan ,zZ
b. perllmya perubahan SMK3. lennasuk kebijakan dan sasarsn K3. a 50 100 NIA N/A z;'S2
omO
e. Apakah lInjauan manajennen telsh,mencakup: I I 0 " '
rn""
zxJ>
Hasll-hasll aud~ ,Intemsl dan lIvaluSlI kepatuhan terhadap perayaraten peraturen m>Z
1) dan peraysrsl8n lalnnys; a 50 100 NIA NJA !!!~~
J>z-e
2) Hasit partislpasl dan konsullasl; a 50 100 N1A NJA ""m
3) Komunikasl darl pihak luar yang relevan, termasuk krllik dan saran; a 50 100 N1A N/A ,~,~,
4) Kinerja K3; a 50 100 :0 I 50 I 100 I N/A J>:i:
~J>
5) Perluasan aasaran yang Illiah dlcapal; 0 50 100 NlA NIA .... z
6) Status!penyelldlkan"lnslden, t1ndakan perbalkan dan pencagahan; a 50 100 :0 I 50 I 100 I , NfA Z
,CO)
7) Tlndak lanjut Iinjausn manajemen sebelumnya; 0 50 100 " NIP.
,~
NlA
Perubahan Hngkup lermasuk pengembangan ,darf persyaralan, peraluran dan
8) persyaratan lainnya yang lerkait deflQan 1<3; dan 0 50 100 CO)
NIA NJA J>
9) Rekomendasl bagi penlngkatan. a 50 100 NlA NIA Z
Apakah MsU dart tinJauan menajemen lelah 'sesuai dengan komitmen perusahaan
d, untlJ!< peningkatari berkelanjutan. a 50 100 NIA N/A
e. . Apekah'hasil darlllnJeuan nnanajeman berupa,kepulusan unluk perbalkan: N/A
1) Kine~a K3; a 50 100 :0 I 50 I 100 N/A
2) Kebijekan den ,aasaran 1<3: a 50 100 N1A NIA
3) Sumber Dayn; dan a 50 100 NIA NlA
4) Unsur-Onsur lain dari SMK3. 0 50 100 N/A NlA
f. Apakah hasil Uniausn manajemen leleh'dlKomunlkeslkan kepsda pemangku kepenUn an a 50 100 .0 50 100 a 50 100
Jumlah Total
NilallElfhadap iT,inJauan ManaJemen=jumlah lotal ~umlah Item yang dlnllal
Nilei terhedep keSeluruharFNllai lerhadep TlnjauanM'IO.jemen x 6%

KETERANGAN:

penilaian
a. a = bile Ildak menerapkan pedoman,lnl
b. 50 = bile sudllh menerapkan lelapi bEllum sesual dengan pedoman Inl
e. 100 = bile sudah menerapkan dan sudeh sesual dengan pedoman Inl
@ vL>~':
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATINAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LPZK3L AZK4 INDONESIA

FORMAT HASll AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

NO ELEMEN BOSOr NILAI


SUB TOTAL TOTAL
1
..
KE6IJAKAN..........
K3 PERUSAliMN
.
PENYEPIAJASA
..... ..
.... .7.00% . . _. ... ..". _....

2 PERENCANAAN
2.1 Identifikasi Bahava, Penilaian Risiko dan Penoendaliannva 10.00%
2.2 Pemenuhan Perundana-undanaan dan Persvaratan Lainnva 5.00%
2.3 Sasaran daR PiOOmm 6.00%
3 PENERAPAN DAN OPERASI
3.1 Sumber Dava Struktur Ol]:lanisasl dan Pertanoauno lawaban 5.00%
3.2 Komoeterisi Pel8tiha,; dan KeOOdliliaii 5.00%
3.3 Komunikasi Partisioasi dan Konsultasi .. 5.00% .
3.4 Dokumentasi ,,. 5.00%
....... :
3.5 Penaendatian Dokurnen 5.00%
3.6 Penaendalian Qperasional . 7.00%
3.7 Kesiaaaan dan Tanoaao Darurat 7.00%
4 PEMERlKSAAN
4.1 Penaukuran dan Pemanlauan 6.00%
.4.2. Eva!u8siKeoatuhan ........_, .... __ . ..... - ..... ,.". ,"._ ... ......... .".5.00%.. _ ..
"

-'4.3' PenyeiiCiikciii Insideri: Ke(idaksesliaiaii~Tiridakan 'Pertlaikan dan ........-.


...
._. __'M._ . .. _._.... .. "'- - _........
... .. ... _... _.. ,'--"."-"
Penceaahan 6.000/.
4.4 PenQendalian Rekaman 5.00%
4.5 Audit Internal 5.00%
5 TlNJAUAN MANAJEMEN
5.1 Tiniauan Manaiernen 6.00%
TOTAL 106.00010

Dilak=akan oleh,
Aucitor Intemal Penyedfa Jasa Penyedia Jasa

( ) ( )
@
l
'!!~:
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA. .
. '. .

Lampiran 4

FORMAT TATA CARA


PENENTUAN TINGKAT RISIKO KEGIATAN


@
fl' .'p~.
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA

PENENTUAN TINGKAT RISIKO KEGIATAN

Nama Perusahaan
Kegiatan
Lokasi
T. _.. _. _._-- .. a

PENII-AIAN RISIKO
IDENTIFIKASI
NO URAIAN PEKERJAAN PERALATAN TENAGA PELUANG AKIBAT RISIKO
BAHAYA
KERJA KERJA

. ""

.'

bibuat oleh. Diperiksa oleh,

( ) ( )
Penyedia Jasa Pejabat ;::embuat Komitrnen

Penjelasan:
1. Peluang nitai 1 = Jarang terjadi
mlai 2 = Kadang-kadang terjadi
nilai 3 = Sering terjadi

2. Akibat nilai 1= luka ringan


nilai 2 = luka sedang
nilai 3 = luka berat, cacat, kematian

~. Risiko = pl;lluang X akibat

4. Tingkat Risiko Kegiatan adalah nilai rata-rata risiko


nilai 1-3 = Risiko kecil
nilal 4-6 = Risiko sedang
nilai 7-9 =
Risiko tinggi

You might also like