You are on page 1of 8
Pet eae UM ccna cee Ua Cc) ( SEKOLAH ( PAS) TAHUN 2014 Dalam rangka memperingati ‘Hari Kesehatan se-Dunia yang diselenggarakan setiap tanggal 7 April, Keamanan Pangan (Food s ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) menjadi tema HKS tahun 2015. Tema ilengkapi slogan (tagline) “Menjamin Keamanan Pangan dari Ladang sampai Ke Piring” (“From Farmto Plate, Make Food safe"). Penyakit akibat makanan (foodborne disease) dan diare karena cemaran air (waterborne disease) membunuh sekitar 2 juta orang per tahun, termasuk di antaranya anak-anak, Makanan tidak aman yang ditandai dengan adanya kontaminasi bakteri berbahaya, virus, parasit atau senyawa kimia menyebabkan lebih dari 200 penyakit, ‘mulai daridiare sampai dengan kanker. ‘Sementara itu, akses terhadap makanan yang bergizi dan aman secara cukup merupakan kunci penting untuk ‘mendukung kehidupan dan menyokong kesehatan yang baik, sehingga keamanan pangan, gizi dan ketahanan Pangan mempunyai hubungan yang tak terpisahkan. Makanan yang tidak aman menimbulkan lingkaran setan terjadinya penyakit dan malnutrisi, khususnya pada golongan anak di bawah lima tahun (Balita), anak-anak, ‘tremaja, orang tua dan orang sakit. ‘Selain itu, penyakit akibat makanan (foodborne disease) juga mempengaruhi pertumbuhan sosio-ekonomi gan membebani APBN akibat anggaran kesehatan yang semakin membengkak dan membahayakan nomi Nasional, pariwisata dan perdagangan. Pernyataan tersebut tidak perlu diragukan meskipun terbesit -seribu tanya, mengapa urusan makanan sampai membahayakan banyak sektor makro dan mikro?. Sebagai gamberan, pada tahun 2008 di Republik Rakyat Tiongkok, kontaminesi susu formula bayi karena bahan kimia melamin memakan korban 300 ribu bayi dan anak-anak, bahkan menyebabkan 6 korban di antaranya meninggal dunia. Hal ini berdampak pada ekonomi perusahaan produsen susu formula bayi di Republik Rakyat Tiongkok akibat pencekalan dan ganti rugi vang harus dibayar oleh perusahaan. Belum lagi ekspor ke luar negeri untuk susu formula bayi menurun drastis. Contoh lainnya, pada tahun 2011 kejadian luar biasa akibat bakteri Escherichia coli(E.colf)dierman menyebabkan kerugian sekitar USS1,3 juta bagi para petani dan industri, serta menyebabkan 22 negara Uni Eropa harus membayar biaya perawatan sebesar USS236 uta. Masih segar dalag ji dihebohkan dengan apel Granny Smith asal Amerika yang terkontaminasi akibat makanan (foodborne disease) terbanyak, Blami oleh Balita, yangmerupakan kelompok usia angtua jabrik’es batu di Jakarta Timur yang menggunakan Ing tidak aman mengandung bakteri enterik (yang SITUASI PANGAN JAJANAN ANAK kualitas SDM yang menjadi pen; ‘Suatu aksi nasional sangatd menggerakkan kem: ah Dasar/Madrasah | PIAS di lingkunganny pkarena itu, BadanrOM menginisiasi gerakan aks! oleh Bapak Wakil Presiden Rl pada tanggal 31 Januari 2022 yaitu: 1. Tujuan utama Aksi Nasional PIAS adalah peningkatan keamenan, motu, dan gizi PIA kemandirian komunitas sekolah dalam mengawasi P)AS di lingkungannya. Komunitas sekolah ‘adalah para guru, murid, orang tua murid, pengelola kantin dan penjaja PIAS disekitar SD/Ml. 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) aksi nasional keamanan (MS) pada tahun 2012, 2013 dan 2014 masing-masing 70, 80 dan90%diSD/MI, 3. SD/Ml yang diintervensisekitar 18.000 sekolah selama kurunwaktu 2011-2014 (sekitar 10%dar jum total SD/MIdiseluruh indonesia), sehingga jumlah SD/MI pert adalah persentase PJAS yang mem: 4, Intervensi yang dilakukan dikategorikan sebagai pengawasan, per ng dibagi menjadi 4jenis, yaitu: * A= PengawasanPJAS = sampling dan pengujian PIAS pada 30 SD/MI untuk Balai Besar POM dan 15 SD/MIl untuk Balai Pom; = bimbingan teknis (Bimtek) komunikasi, informasi, dan eduk 25 SD/MI atau jumlah sesuai yang tersedia pada DIPA Balai POM serta bimtek dengan pendanaan intas sektor, apabila ada; {KIE) Keamanan Pangan PIAS di = KIE lainnya, misainya mobil kellling (Mobling) atau penyebaran informasi untuk semua SD/MI yangmendapatkan sampling dan uli PIAS; = penyebaran produk informasi keamanan pangan (poster, CD, leaflet, buku, kornik, dan lain- lain); = Pemberian Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKP-KS) * B= Pembinaanlevel1 = kegiatan KIE langsung selain Birntek seperti Mobling, penyebaran informasi, roadshow keamanan pangan sekolah, petualangan Pompi, dan sebagainya, * penyebaran produk informasi keamanan pangan (poster, CD, leaflet, buku, komik, dan ain-lain) + C =Pembinzanlevel2 + SD/MI mendapat pengiriman produk informasi keamanan pangan (poster, CD, leaflet, buku, komik, dan lain-Iain) untuk dimanfaatkan oleh SD/MI secara mandir. Pengawasan IAS & pembinan eee Peagawasan PIAS & pembinaan 450 SD/M Pengowasan Pengawalan #500 | PIAS& pembinaan enon Soft tahun ——$SODSD/NI pasa pembinaan sebelumnya ngawalan 4500 sD/tat SD/MI tahun a soles Pengawala. 13500 ates, SD/MI tahun Eze aed a sebelumn 0% PIAS MS Ku 90% PIAS MS aL. Roadmap Asi Nasional PIAS umber Badan Pengawasan Obat dan Makaran tahun 2014, "APAIAN IIMPLEMENTASI AKSI NASIONAL PJAS TAHUN 2014 1, Capaian terhadap IKU ‘+ Hasil pengujian 10.429 sampel PIAS yang diambil di seluruh Indonesia menunjukkan 76,18% sampel memenuhi syarat (MS) dan 23,82% sampel tidak memenuhi syarat (TMS). Dari tahun 2010-2013 persentase PIAS yang memenuhi syarat mengelami peningkatan, dari S5,52% menjadi 80,79%. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penurunan persentase PIAS yang memenuhi syarat, yaitu sebesar 76,18%. + Bila dilihat gambar di bawah ini maka diketahui bahwa untuk tahun 2012 dan 2013 capaian IKU sudah ‘tercapai, yaitu 76,11% dan 80,79%, Sedangkan pada tahun 2014 capaian IKU tidak tercapai, yaitu 76,18% sementara targetnya 90%. [Gamba 2. Persentase Pangan ajanan Anak Saolah (PAS) yang Merenuhi yarat dan Tidak Memenuhi Syrat tahun 2003-2014 Sumber: Badan Pengawasan Obat dan Malanan tahun 2014, © Gambar 3. ersentase Penyebab Pangan Jjanan Anak Setolah (PIAS yang Tidak Memeouhi Syaat Suber: Badan Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2014, oe fontong, dan lain nn), makanan Tingan (ker ubuk,Keipi,produlcekstusi dan sejenisnya), Berdasarkan pemerksean sampel pengan Yang paling k memenuhi syarat secara berturut-turut adalah minuman berwarna/siup, minuman es, jelly/agar-agar, dan bakso. Penyebab sampel tidak memenuhi syarat antara lain karena smenggunakan ‘bahan berbak dilarang untuk pangan, menggunakan bahan tambahan pangan melebihi bates maksimal, mengan ‘cemaran logam berat melebihi batas maksimal, dan kualitas mutu mikrobiologis yang tidak memenuhi syarat. Bila dilihat dari tabel di bawah Ini, produk minuman es, minuman berwarna dan sirup, bakso, jelly/agar-agar merupakan empat PJAS yang tidak memenuhi syarat tertinggi dari tahun ke tahun, namun hanya berbeda urutan peringkatnya saja. Tabel 1 2 ; Empat Tertinggi Jenis Pangan Jajanan anak Sekolah yang Tidak Memenuhi Syarat di indonesia Tahun 2012 dan 2013 rsd EUs 1 Produk Minuman Es Mnuman Berwarna dan Sirup 2 Minuman Berwarna dan Sirup Produk Minuman Es 3 Bakso Jelly atau Agar-Agar 4 Jelly atau Agar-Agar Bakso Sumber: Badan Pergawasan Obat dan Makanan tahun 2014 1ekatnya Saja seperti tampak pada tabel dibawah ini. Tabel 2 ‘Empat Tertinggi Agen Hasil Uji Pangan Jajanan anak Sekolah yang Tidak Memenuhi Syarat di Indonesia Tahun 2012 dan 2013 Ree) Rees Rees) is ALT (kuantitas atau jumlah bakteri) ALT (kuantitas atau jumlah bakteri) MPN Coliform (kualitas: 2 Siklamat (pemanis rendah kelori) __mikrobiologi; jumlah bakteri Coliform) NPN Colform (kualtas mikrobiolog e jumlah bakteri Coliform) eeipeneme Rise) 4 AKK (pewarna teksti) Sikiamat (pemanis rendah kalori) Sumber: Badan Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2018 2. SD/Milyang diintervensi Kegiatan pengawasan, pembinaan dan pengawalan telah dilakukan di6.530 SD/MI pada tahun 2013, Secara keseluruhan, terdapat 16.990 SD/MI yang telah memperoleh intervensi dalam rangka Aksi Nasional PIAS. Jumish SD/Mil yang diintervensi pada tabun 2013 telah melampaui target, yaitu sebesar 4,500 SD/MI per tahun, Dampak yang timbul akibat penerapan intervensi tersebut cukup signifikan. Jika diasumsikan bahwa satu SD/MI rata-rata terdapat 167 siswa, 10 guru, 10 pedagang PIAS, dan 3 pengelola kantin, maka pada tahun 2013 diperkirakan intervensi aksi nasional ini dapat melindungi sekitar 2,8 juta siswa dari PIAS yang tidak aman, Selain itu, sekitar 5,6 juta orang tua siswa, 170 ribu guru, 170 ribu pedagang PIAS di sekitar sekolah, dan 51.000 pengelola kantin diperkirakan telah terpapar dengan Komunikasi, informasi, Edukasi (KIE) keamananpangan, Target: Bare 4 500'50/M & Kowal 13.500 S0/nat IKU 9055 Piasnas Target: 6aru 6.500 SO/MI & Kowal] 4.500'SD/M KU: 70% PJASMIS Target Bara 4.500 50/Ml & Kawa 9000 80/Mi KU 80% Fiasias * Capatan Artevensi ke 4500 SOM Surber: Badan Pengawasan Obat dan Makaran tahun 2018 Pemecahan masalah ini dilaksanakan secara bertahap dan terus-menerus bekerje keras untuk mencapai IKU yang ditetapkan tersebut dengan m dalam bentuk pembinaan dan pengawasan. Meski demikian, Aksi Nasional PIAS tidal melalui sinergisme dengan lintas sektor strategis seperti Kementerian Pendidika Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Peclindungan Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam ‘Negeri, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pertanian dan lintassektorterkait, Lima Kunci Keamanan Pangan untuk Anak Sekolah ‘Anak sekolah sebagai konsumen utama PIAS adalah aset bangsa Indonesia yang akan menjadi penerus kita di masa mendatang. Edukasi keamanan pangan menjadi salah satu upaya sehingga masyarakat memahami dan menerapkan perilaku keamanan pangan secara konsisten. Salah satu sarana edukesitersebut adalah dengan kampanye "5 Kunci Keamanan Pangan untuk Anak Sekolah” yang berisi tips, pengetahuan dan prinsip mengenai praktek keamanan pangan yang perlu dilaksanakan oleh anak sekolah clengan bahasa yangdipahami oleh mereka, (UKE chesney Berisi mengenai definisi keamanan pangan, apa syarat pangan yang aman, serta tips memilih pangan yang aman. Di dalam Kunci ini, disajikan ciri-ciri pangan yang mengandung bahan tambahan pangan melebihi batas ‘maksimum serta bahan kimiaberbahaya. KUNCI2:BELI PANGAN YANG AMAN Kune’ ini menjelaskan bagaimana membeli pangan yang aman, misalnya membeli pangan ditempat yang bersih, membeli dari penjual yang sehat dan bersih, memilih pangan yang telah dimasak, memilih pangan yang dipajang, disimpan dan disajikan dengan baik, serta mengonsumsi pangan dengan benar. KUNCI3: BACA LABEL DENGAN SEKSAMA Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Kunci ini menjelaskan pentingnya membaca label pangan serta parameter-parameter yang perludiperhatikan. KUNCI4:JAGA KEBERSIHAN Kunci ini menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan. Meskipun tidak semua mikroba dapat menyebabkan sakit, mikroba berbahaya/kuman banyak ditemukan pada tanah, air, hewan, dan manusia. Kuman dapat terbawa oleh udaraatau melalui tangan, lap, dan peralatan makan sehingga perlu intervensi untuk mencegah terjadinya penyakit akibat pangan. Prinsip pokok yang dibahas pada Kunci ini adalah mencuci tangan dengan balk, serta menjaga lingkungan kantin agar tetap bersih, KUNCIS: CATAT, if Kunci ini menjelaskan tentang beberapa parameter yang perlu dilaporkan jika ditemul penyimpangan terhadap praktek keamanan pangan, baik di sekolah maupun di tempat lainnya, Pelaporan dapat dilakukan secara fem informasi antara komunitas elektronik melalui notifikasi elektronik (e-notifikasi). E-notifikasi adalah sekolah dengan klub POM PI untuk menginformasikan secara cepat berbagai hal terkait Keamanan pangan jajanan anak sekolah baik yang sifatnya positif maupun negatif. {>> KEXAANAN PANGAN ONTUK ANAK SEKOLA ORG ORIN JENOLEE KOUNCT 1: KENALT PAGAN YANG AMAN KUNCT 3: BACA LABEL DENGAN SEK SAMA KONCT 5: CATAT APA YANG DITEMUI E 2015 Mn

You might also like