You are on page 1of 8

PERILAKU DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTORAN

MELALUI STIMULUS 50% DISCOUNT DI SURABAYA

Hatane Semuel
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya
Email: samy@petra.ac.id

Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia


Praktisi Bisnis dan Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya

Abstrak: Penggunaan promosi 50% Discount merupakan sebuah fenomena yang menarik di kalangan bisnis ritel,
sebagai salahsatu strategi pemasaran perusahaan. Penggunaaan strategi pemasaran dengan 50% Discount di restoran dapat
menjadi stimulus terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini mencoba melihat pengaruh stimulus tersebut
terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen restoran di Surabaya. Perilaku konsumen diamati melalui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu faktor sosial, faktor personal, faktor psychological, dan faktor
cultural, sedangkan keputusan pembelian diamati melalui bentuk proses pengambilan keputusan pembelian, dan
digolongkan dalam Fully Planned Purchase, Partially Planned Purchase, dan Unplanned Purchase. Hasil penelitian dari
100 responden menunjukan bahwa stimulus 50% Discountyang diberikan melalui faktor sosial dan psychological
berpengaruh positif significan terhadap perilaku pengambilan keputusan, sedangkan faktor culture dan faktor personal tidak
berpengaruh terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.

Kata kunci: perilaku konsumen, 50% discount, keputusan pembelian, restoran.

Abstract: The use of 50% discount promotion is an interesting phenomenom in retail business, especially as one of the
marketing strategies within the company. It can also be used as a stimulus towards customer purchase decision. This
research is trying to see the impact of the stimulus towards the customer purchase decision when they dine in restaurants in
Surabaya. This customer behavior is studied from the factors influencing that behavior, such as social, personal,
psychological and cultural factors; whereas the customer purchase decision is studied from the decision making process,
which is decided into fully planned purchase, partially planned purchase and unplanned purchase. The result of the
research, which is taken from 100 respondents, shows that 50% discount stimulus from social, psychological and factors
have positive influences significantly towards the customer purchase desision. Whereas, from cultural and personal factors,
it has no influence on the customer purchase decision.

Keywords: consumer behavior, 50% discount, customer purchase decision, restaurant

PENDAHULUAN jalankan promosi ini, seperti Banana Leaf, Fu Yuan


Chinese Restaurant, Ah Yatt Abalone, Lan Hua
Strategi penjualan ritel pada umumnya meman- Chinese Restaurant, Pro Steak, dan Prime Ribs, X.O.
faatkan momen tertentu dan situasional. Kondisi ini Suki. Strategi penjualan seperti ini biasanya dilakukan
memungkinkan penjual menemukan pembeli yang sebagai bentuk kerja sama dengan bank tertentu,
tergolong emosional, dan sangat mungkin termasuk khususnya pada bagian produk kartu kredit sebagai
kelompok pembeli irasional. Fenomena ini terlihat promosi restoran dan bank yang menjual kartu kredit.
dengan adanya berbagai promosi yang ditawarkan Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan
sebagai strategi pemasaran atau strategi penjualan dari sebuah promosi efektif, diperlukan pengetahuan
perusahaan. Namun strategi penjualan seperti ini telah tentang faktor yang mempengaruhi seseorang, dalam
dilakukan hampir sepanjang waktu, dengan tidak menerima, mempertimbangkan informasi dan meng-
melihat momen atau situasional seperti disebutkan di ambil keputusan dalam membeli produk yang
atas. Begitu banyaknya usaha ritel besar, sedang, ditawarkan. Di dalam bisnis restoran, para pelaku
maupun kecil yang muncul begitu pesat dan cepat, bisnis makanan dapat mengukur seberapa besar
sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat stimulus yang diberikan melalui promosi penjualan
persaingannya. 50% Discount terhadap perilaku dan keputusan
Strategi 50% Discount merupakan salahsatu pembelian konsumen. Proses pengambilan keputusan
strategi penjualan yang dijalankan beberapa ritel seseorang untuk membeli suatu produk biasanya
restoran. Beberapa restoran di Surabaya yang men- dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler

73
74 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80

(2006, p.129), terdapat beberapa faktor perilaku c. Roles and Status


konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan konsumen yaitu faktor cultural, social, Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti
personal, dan psychological. Salah satu dari faktor keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi.
tersebut dapat memberikan pengaruh lebih besar dari Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan
faktor yang lain. Mengetahui faktor mana saja yang pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-
berpengaruh dan bentuk pengaruh yang diberikan, orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah
akan sangat membantu manajemen dalam melakukan status yang merefleksikan penghargaan umum yang
evaluasi terhadap strategi pemasaran terutama strategi diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006,
promosi yang sudah dijalankan, dan kemudian dapat p.135).
menyusun strategi pemasaran atau strategi promosi
yang lebih efektif dari sebelumnya. Faktor Personal
Untuk mengetahui lebih mendalam dari stimulus
yang diberikan oleh program 50% discount, a. Economic Situation
terhadap keputusan pembelian, diperlukan sebuah Keadaan ekonomi seseorang akan mempenga-
penelitian tentang perilaku pembelian konsumen ruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
restoran. Pemahaman akan perilaku konsumen, akan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan
memberikan masukan kepada perushaan dalam untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi sese-
mengevaluasi kebijakan strategi pemasaran atau orang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk
strategi promosi penjualan yang dilakukan. dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu
(Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
TINJAUAN PUSTAKA
b. Lifestyle
Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) menjelaskan
bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan
ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pem- dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut.
belian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas
produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja
kebutuhan konsumen. Sementara perilaku konsumen mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler,
itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Amstrong, 2006, p.138)

Faktor Sosial c. Personality and Self Concept


Personality adalah karakteristik unik dari psiko-
a. Group logi yang memimpin kepada kestabilan dan respon
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri,
banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka
tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi,
disebut membership group. Membership group terdiri agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang
dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku
tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri
lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
(kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan
d. Age and Life Cycle Stage
serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.
203-204). Orang-orang merubah barang dan jasa yang
dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa
b. Family Influence makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali
berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk
Keluarga memberikan pengaruh yang besar oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang
dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh
memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh
dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang
Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang menentukan strategi marketing dan orang-orang
yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen,
fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204). Makens, 2003, pp.205-206).
Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran 75

e. Occupation Faktor Cultural


Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan
jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga
membeli makan siang dari catering yang datang ke dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong,
tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan
dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan
membawa makan siangnya dari rumah atau membeli nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku
dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,
yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam
Makens, 2003, p. 207).
sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
Faktor Psychological pp.201-202).

a. Motivation a. Subculture
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai
seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah
oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsu-
manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang men pada negara yang berbeda mempunyai suatu
paling mendesak sampai paling tidak mendesak kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali
(kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens,
pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling 2003, p.202).
mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut
berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan b. Social Class
kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan
paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens,
nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
2003, p.214).
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya
b. Perception pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,
pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler,
Persepsi adalah proses dimana seseorang memi- Amstrong, 2006, p.132).
lih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi
untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari Keputusan Pembelian
dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam
persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama Keputusan pembelian menurut Schiffman,
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215). Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
c. Learning bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah
tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu
membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses
berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi
dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari
Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat
membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari
digolongkan sebagai berikut:
pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek
yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak
sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika
sebagai feedback bagi individu dan menyediakan
keterlibatan dengan produk tinggi (barang
dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang
otomotif) namun bisa juga terjadi dengan
sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan
d. Beliefs and Attitude rumah tangga). Planned purchase dapat dialih-
kan dengan taktik marketing misalnya pengu-
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa sese- rangan harga, kupon, atau aktivitas promosi
orang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan lainnya.
pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, 2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk
Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan
evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan merek ditunda sampai saat pembelajaran.
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount
pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, harga, atau display produk.
p.145).
76 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80

3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah res-
dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering toran yang mengadakan program 50% discount.
memanfaatkan katalog dan produk pajangan se- Populasi dalam penelitian ini mencakup semua
bagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, konsumen restoran yang berdomisili di Surabaya.
sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang Sampel yang dipilih melalui dua tingkat (two stage).
akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, Pada tingkat pertama memilih restoran yang
F. James, et.al , 2001, pp.127-128). menjalankan program 50% discount secara random
dan tingkat kedua memilih responden secara tidak
Berdasarkan kajian di atas, maka dalam peneli-
random (non probability), yaitu didasarkan pada
tian ini diberikan hipotesis sebagai berikut:
judgmental sampling (sesuai dengan kemudahan
H1 : Faktor sosial berpengaruh positif terhadap ke-
mendapatkannya). Solimun (2005, p.57) menyatakan
putusan pembelian.
bahwa besar sampel yang disarankan untuk
H2 : Faktor personal berpengaruh positif terhadap
penggunaan analisis SEM, adalah minimum 100
keputusan pembelian.
sampel. Untuk itu dalam penelitian ini dipilih sampel
H3 : Faktor psikologikal berpengaruh positif
sebanyak 100 konsumen yang tersebar pada restoran
terhadap keputusan pembelian.
terpilih.
H4 : Faktor kultural berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Analisis SEM
METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan menguji dan mengana-
lisis hubungan kausal antara variabel independen dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada- dependen, sekaligus memeriksa validitas dan reliabi-
lah metode kuantitaif kausal dimana variabel bebas litas instrumen penelitian secara keseluruhan. Oleh
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku karena itu digunakan teknik analisis Structural
konsumen yang terdiri dari (1) variabel sosial, (2) Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan
variabel psikologikal, (3) varaibel personal, dan (4) paket program AMOS (Analysis of Moment
variabel culture, sedangkan variabel terikat adalah Structure) versi 4.0. SEM merupakan sekumpulan

Tabel 1. Syarat dan Ketentuan Promosi 50% Discount di restoran Surabaya


Food &
Cash or credit Minimum & maximum
Restoran Beverage Take away Period Operation time
card purchase
Discount
Prime Ribs With Mandiri All item Minimum Rp150.00, Cant take Short Term 18.00-22.00 (everyday)
credit card maximum Rp 1.000.000 away (Rama-dhan)
Banana Leaf With Mandiri All item exclude Minimum Cant take Until 12 October 18.00-22.00 (everyday)
credit card alcoholic Rp. 200.000, maximum away (short term)
beverage Rp. 2.000.000
Pro Steak Credit card Food Minimum Cant take Short term 11.00-22.45 (everyday)
-HSBC 50% Rp. 50.000 setelah diskon away (3Maret-3Mei
Main course 2008)

Lan Hua With cash and Only for food No inimum purchase Take away Long term 11.00-14.30 (Monday-
credit card (dim sum) discount only Saturday)
30% 09.00-14.30 (Sunday)
X.O. Suki With cash and -cash only Dim Cash only Dim Sum. Cant take Long Term 11.00-15.00&16.00-
credit card Sum. -Credit card: away 10.00 (Monday-
-Credit card: Friday)
BCA, HSBC Minimum
BCA HSBC (08.00-15.00&16.00-
Rp 50.000 10.00) Week end
Fu Yuan With cash and Only for food Minimum Rp.100.000, Cant take Long term 11.00-14.45
credit card (dim sum) maximum Rp. 5.000.000 away (Everyday)

Ah Yatt Abalone cash and credit Only for food No minimum purchase Cant take Long term 11.30-14.30 (Monday-
card (dim sum) away Friday)
Sumber: Data diolah peneliti
Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran 77

teknik-teknik yang memungkinkan pengujian be- Tabel 2. Pendapatan Responden per Bulan
berapa variabel dependen dengan beberapa variabel
Pendapatan per Bulan Jumlah Prosentase
independen secara simultan. Ghozali (2005, p.7)
mengungkapkan bahwa SEM memungkinkan untuk < 1.000.000 8 8%
1.000.000-3.000.000 7 7%
dapat menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat
> 3.000.000-5.000.000 32 32 %
regresif maupun dimensional yaitu mengukur dimensi
> 5.000.000-10.000.000 20 20 %
dari sebuah konsep. Pada saat seorang peneliti
>10.000.000-15.000.000 28 28 %
menghadapi pertanyaan penelitian berupa identifikasi >15.000.000 5 5%
dimensi-dimensi sebuah konsep atau konstruk dan
Total 100 100 %
pada saat yang sama ingin mengukur pengaruh atau
derajat hubungan antar faktor yang telah diidentifikasi Sumber: Data diolah
dimensi-dimensinya, maka SEM akan memungkin-
kan untuk melaksanakannya. SEM juga merupakan Hasil Tabel 2. di atas memperlihatkan bahwa
pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model konsumen yang terjaring sebagai sampel lebih
didominasi oleh golongn dengan pendapatan lebih
struktural dan analisis jalur (Solimun, 2002, p.65).
dari tiga juta rupiah per bulan. Jika dilihat dari
Penggunaan SEM memungkinkan untuk me-
pekerjaan responden, nampak bahwa pekerjaan dari
nguji hubungan antar variabel yang kompleks, untuk
sampel terpilih cukup beragam seperti pada Tabel 3.
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kese-
di bawah ini.
luruhan model. SEM dapat menguji secara bersama-
sama (Ghozali , 2005, p.3):
Tabel 3. Pekerjaan Responden
1. Model struktural hubungan antara konstruk
independen dan dependen Pekerjaan Responden Jumlah Prosentase
2. Model measurement hubungan (nilai loading) Staf Perusahaan 30 30 %
antara indikator dengan konstruk Manager 20 20 %
Eksekutif Perusahaan 12 12 %
PEMBAHASAN Wiraswasta 28 28 %
Belum Bekerja 10 15 %
Penelitian dilakukan terhadap 100 responden, Total 100 100 %
yang merupakan konsumen restoran dengan promosi Sumber: Data diolah
potongan harga 50% di Surabaya. Data tentang
restoran yang terpilih sebagai sampel dalam Selanjutnya dapat dilihat bahwa restoran yang
penelitian, dan syarat-syarat yang dibutuhkan agar pernah dikunjungi responden lebih dari sekali dalam
mendapatkan perlakuan promosi tersebut, disajikan sebulan terakhir seperti pada Tabel 4. berikut :
seperti pada Tabel 1.
Tabel 4. Frekuensi Kunjungan Restoran Lebih
Analisis Deskriptif dari Sekali Dalam Bulan Terakhir

a. Karakteristik Responden Nama Restoran Jumlah Prosentase


Prime Ribs 22 22 %
Karakteristik responden berdasarkan faktor Pro Steak 18 18 %
demografi, meliputi jenis kelamin, status, tempat Banana Leaf 23 23 %
tinggal, pendapatan per bulan, dan pekerjaan. Dalam Ah Yatt Abalone 6 6%
penelitian ini dipilih 50 konsumen pria dan 50 Lan Hua 2 2%
konsumen wanita sebagai responden untuk men- Fu Yuan 5 5%
dapatkan informasi yang seimbang dari sisi gender.. X.O.Suki 23 23 %
Dari status perkawinan dipeoleh data 48 responden Lain-lain 1 1%
telah menikah dan 52 belum menikah, Berdasarkan
Total 100 100 %
tempat tinggal terlihat bahwa responden terpilih
sebanyak 5 orang responden bertempat tinggal di Sumber: Data diolah
Surabaya Utara, 31 orang responden bertempat
tinggal di Surabaya Selatan, 28 orang responden Pengujian realibiltas dan validitas dilakukan
bertempat tinggal di Surabaya Timur, 30 orang dengan menggunakan kriteria Cronbachs Alpha
responden bertempat tinggal di Surabaya Barat dan 6 lebih besar dari 0,60 sebagai syarat reliabel dan nilai
orang responden bertempat tinggal di Surabaya Pusat. korelasi antara setiap indikator dengan skor total
Terlihat bahwa pendapatan responden dapat indikator lebih besar dari 0.30. Dari hasil uji diperoleh
diklasifikasikan seperti pada Tabel 2. berikut: bahwa nilai alpha untuk keempat indikator inde-
78 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80

penden dan satu indikator dependen lebih besar dari berupa penambahan path, penambahan kovarian antar
0,60; yaitu variabel social 0.78, variabel personal konstrak, atau menghubungkan kesalahan pengukur-
0.86, variabel 0.85, variabel culture 0.74 dan variabel an dua indikator konstrak yang sama.
keputusan pembelian 0.82. Selain itu nilai korelasi
antara setiap indikator dengan total indikator masing-
masing variabel diperoleh paling kecil 0.50. Hasil ini social
menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk 0.28
mengkonstruk variabel penelitian sudah reliabel dan
valid.
personal
0.14 purchase
Analisis Structural Equation Modelling decision

Analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis) 0.73


untuk mengidentifikasi apakah indikator merupakan psychological
konstruk dari variabel penelitian yang ada atau 0.06
dengan kata lain indikatorindikator tersebut
merupakan kesatuan atau unidimensionalitas. Uji
CFA dilakukan pada masingmasing variabel.
Indikator dikatakan merupakan bagian dari variabel culture
apabila mempunyai nilai signifikasi < 0,05.
Dalam penelitian ini, CFA dilakukan terhadap 32
item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur 5 Gambar 1. Model Hubungan Struktural
konstruk variabel. Input matriks yang digunakan
adalah matriks kovarian antar indikator. Hair et.al. Tabel 5. Hasil Uji Goodness of Fit Model
(1995) dan Kelloway (1998) merekomendasikan
penggunaan matriks kovarian dalam estimasi model Goodness of Hasil Cut-Off
Keterangan
karena input matriks korelasi cenderung menye- Fit index Uji Value
derhanakan interpretasi. Kelima konstruk dibebaskan C min 1.866 <2 Fit
berkorelasi satu sama lain, dan hasil korelasi antar AGFI .855 >0.9 Cukup Fit
konstruk akan digunakan sebagai dasar untuk GFI .901 >0.9 Fit
menganalisis validitas. RMSEA .040 < 0.08 Fit
Untuk menguji CFA terdapat dua cara, yaitu RMR .001 <0.05 Fit
menguji variabel satu per satu, dengan syarat masing- TLI .967 >0.9 Fit
masing variabel harus memiliki paling sedikit empat CFI .928 >0.9 Fit
indikator, sedangkan cara yang kedua yaitu meng- NFI .893 >0.9 Cukup Fit
korelasikan variabel-variabel secara bersama-sama. PGFI .845 >0.9 Cukup Fit
Uji CFA dalam penelitian ini menggunakan cara yang
kedua karena variabel sosial hanya terdiri dari 2 Dari hasil modifikasi model struktural dengan
indikator. Prosedur dalam tahap measurement, harus menambahkan path atau jalur antara perilalu kon-
mengkorelasikan varibel yang satu dengan yang lain sumen dan keputusan pembelian, diperoleh indeks
dengan angka korelasi di bawah 0,9 agar diperoleh kesesuaian model yang belum memenuhi kesesuaian
validitas diskriminan yang baik. Variabel bebas dapat model yang baik dengan nilai GFI, TLI, CFI, dan
langsung dikorelasikan dengan variabel terikat karena NFI<0,90. Kemudian RMR masih berada di atas 0,05
hanya terdiri dari satu variabel. Dari hasil uji CFA di namun RMSEA berada di atas 0,08. Hanya cmin yang
atas dapat dilihat bahwa model sudah fit dimana nilai nilainya kurang dari 2. Hasil ini mengindikasikan
cmin sudah lebih kecil dari 2. bahwa model sesuai dengan data, sehingga dapat
Namun demikian perlu diingat bahwa modifikasi disimpulkan ada satu parameter yang menunjukkan
ini dilakukan tidak hanya berdasarkan pertimbangan bahwa model sesuai dengan data yaitu cmin. Menurut
statistik saja tetapi juga didasarkan teori yang dapat Solimun (2005) jika ada satu atau lebih parameter
menunjang (Solimun, 2005). Apabila model memiliki yang telah fit model maka model dinyatakan sesuai
konstrak yang konvergen dan memberikan hasil yang dengan data (fit).
memadai, tetapi tidak menunjukan indeks kesesuaian Hasil deskriptif di atas memperlihatkan bahwa
yang baik maka ada sejumlah modifikasi yang dapat responden didominasi oleh yang sudah bekerja,
dilakukan. Kemungkinan modifikasi tersebut dapat berstatus single, memiliki jenis pekerjaan sebagai staff
Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran 79

(pegawai) perusahaan, dengan pendapatan antara 3 random, sehingga hasilnya tidak dapat digenaralisasi.
juta sampai 5 juta, responden mengetahui program Selain itu jumlah sampel yang cukup kecil (100
50% discount melalui selebaran/iklan/brosur, dan responden) merupakan sebuah kelemahan dalam
restoran yang banyak dikunjungi adalah restoran penggunaan model SEM, terutama untu menelusuri
Banana Leaf. Hasil analisa deskriptif menyimpulkan tingkat significan hubungan struktural antar variable
bahwa reponden makan di restoran dengan 50% dalam model. Dalam model nampak bahwa factor
discount karena diajak keluarga, responden percaya personal dan culture tidak mempunyai pengaruh
dengan 50% discount makanan menjadi murah. signifikan, sehingga rekomendasi pada peneliti
Hasil pengujian hipotesa melalui model yang berikut untuk dapat dimasukan variabel pengalaman
digunakan, terlihat bahwa model mampu menjelaskan belanja sebagai mediasi antara personal dan parchase
stimulus program 50% discount berdampak ter- decisin, dan kelompok referensi sebagai variable
hadap perilaku dan keputusan pembelian konsumen. moderador antara culture dengan purchase decisin.
Hal ini terlihat melalui adanya pengaruh positif antara
variabel perilaku pembelian sosial (sig.=0.045) dan DAFTAR PUSTAKA
psikologikal (sig.= 0.034) terhadap keputusan
pembelian. Selain itu ditunjukan juga bahwa tidak ada Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pen-
pengaruh antara variabel perilaku pembelian personal dekatan Praktek. Edisi ketiga. PT. Rineka
(sig.= 0.380) dan cultural (sig. = 0.832) terhadap Cipta, Jakarta.
keputusan pembelian (Gambar 1.).
Untuk melihat ukuran goodness of fit dari model Belch. G. E., & Belch. M. A., 2004. Advertising &
yang digunakan ditunjukan pada Tabel 5. Menurut Promotion. 6th edition. Mc Graw Hill, New
Solimun (2005) jika ada satu atau lebih parameter York.
yang telah fit, maka model dinyatakan fit. Burnett.J. J., 1988. Promotion Management: A Stra-
Data GOF pada Tabel 5. di atas menunjukan tegic Approach. 2th edition. West Publishing
sudah terdapat beberapa indikator GOF index yang Company, America
fit. Ukuran ini memberikan kesimpulan bahwa
konstruk variabel penelitian menjamin kesesuaian Busch, P.S., & Michael J.H., 1985. Marketing: Stra-
model dengan data sampel yang digunakan. Hal ini tegic Foundation. Richard D. Irwin, Inc.,
menunjukan bahwa interpretasi yang telah dilakukan Homewood, Illinois.
dapat diandalkan.
Clow, Back, 2007. Integrated Advertising, Promo-
tion, And Marketing Communications. Prentice
KESIMPULAN
Hall. New Jersey.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Djarwanto, Ps., & Pangestu, S., (1994). Statistik
maka dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai Induktif. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.
berikut:
th
a. Terdapat dampak stimulus program 50% Engel, F.J., dkk., 2001. Consumen Behaviour. 9
discount terhadap variabel perilaku pembelian edition. Harcourt, Orlando
psikologikal dan sosial terhadap keputusan
pembelian konsumen. Hal ini ditunjukan dengan Ghozali, Imam, 2005. Model Persamaan Struktural .
adanya pengaruh positif significan antara variabel Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Se-
psikologikal dan social terhadap variabel kepu- marang.
tusan pembelian, sehingga hiptesis H1 dan H3 Hair, J.F., et al., (1995). Multivariate Data Analysis
dapat terbukti dalam penelitian ini. (4th ed.). New Jersey: Prentice Hall
b. Tidak ada dampak program 50% discount
terhadap Variabel culture dan personal terhadap Hair, J.F.et al., 1998. Multivariate Data Analysis.
keputusan pembelian konsumen..Artinya hiptesis Prentice Hall. New Jersey.
H2 dan H4 tidak dapat dibuktikan melalui data
Hoffman, D.K, dkk., 2003. Merketing Best Practice.
sampel penelitian .
Thomson Learning. America
KETERBATASAN PENELITIAN Kelloway, E.K., (1998). Using lisrel for structural
equation modeling: A researcher guide. Thou-
Penelitian yang dilakukan mempunyai beberapa sand Oak, California: Sage Publication.
kelemahan, seperti; pengambilan sampel tidak
80 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80

Kotler, P., Bowen, J., Makens, J., 2003 . Markting for Sheth, J.N. & Banwari M., 2004. Customer Behavior:
Hospitality & Tourism. 3th edition. Prentice A Manajerial Perspective, Thomson Learning,
Hall. New Jersey. America.
Kotler, P., & Gary A., 2006. Principles of Marketing, Simamora, Bilson, 2002. Panduan Riset Perilaku
11th edition. Prentice Hall, New Jersey. Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Malhotra. N. K., 1997. Marketing Research. 3th edi- Jakarta.
tion. Prentice Hall. International, Inc.
Solimun, (2005). Aplikasi Sofware Amos: Structural
Malhotra, N.K., 2002. Marketing research: An Equation Modeling.
applied orientation. 8th edition. New Jersey:
Prentice Hall Inc. Solomon. R. M., 2002. Consumer Behaviour :
Buying, Having, & Being. 5th edition. Prentice
Schiffman, l.G., & Leslie L.K., 2004. Consumer Hall. New Jersey.
Behavior. 8th edition. Prentice Hall, New
Jersey. Tjiptono. F., & Santoso. S., 2001. Riset Pemasaran :
Konsep dalam Appilkasi SPSS. PT. Elex Media
Semenik, 2002. Promotion Integrated Marketing Computindo, Jakarta.
Communication. Thomson Learning. Canada.

You might also like