Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 1 PDF
Jurnal 1 PDF
Hatane Semuel
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya
Email: samy@petra.ac.id
Abstrak: Penggunaan promosi 50% Discount merupakan sebuah fenomena yang menarik di kalangan bisnis ritel,
sebagai salahsatu strategi pemasaran perusahaan. Penggunaaan strategi pemasaran dengan 50% Discount di restoran dapat
menjadi stimulus terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini mencoba melihat pengaruh stimulus tersebut
terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen restoran di Surabaya. Perilaku konsumen diamati melalui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu faktor sosial, faktor personal, faktor psychological, dan faktor
cultural, sedangkan keputusan pembelian diamati melalui bentuk proses pengambilan keputusan pembelian, dan
digolongkan dalam Fully Planned Purchase, Partially Planned Purchase, dan Unplanned Purchase. Hasil penelitian dari
100 responden menunjukan bahwa stimulus 50% Discountyang diberikan melalui faktor sosial dan psychological
berpengaruh positif significan terhadap perilaku pengambilan keputusan, sedangkan faktor culture dan faktor personal tidak
berpengaruh terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Abstract: The use of 50% discount promotion is an interesting phenomenom in retail business, especially as one of the
marketing strategies within the company. It can also be used as a stimulus towards customer purchase decision. This
research is trying to see the impact of the stimulus towards the customer purchase decision when they dine in restaurants in
Surabaya. This customer behavior is studied from the factors influencing that behavior, such as social, personal,
psychological and cultural factors; whereas the customer purchase decision is studied from the decision making process,
which is decided into fully planned purchase, partially planned purchase and unplanned purchase. The result of the
research, which is taken from 100 respondents, shows that 50% discount stimulus from social, psychological and factors
have positive influences significantly towards the customer purchase desision. Whereas, from cultural and personal factors,
it has no influence on the customer purchase decision.
73
74 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80
a. Motivation a. Subculture
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai
seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah
oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsu-
manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang men pada negara yang berbeda mempunyai suatu
paling mendesak sampai paling tidak mendesak kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali
(kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens,
pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling 2003, p.202).
mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut
berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan b. Social Class
kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan
paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens,
nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
2003, p.214).
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya
b. Perception pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,
pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler,
Persepsi adalah proses dimana seseorang memi- Amstrong, 2006, p.132).
lih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi
untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari Keputusan Pembelian
dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam
persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama Keputusan pembelian menurut Schiffman,
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215). Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
c. Learning bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah
tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu
membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses
berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi
dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari
Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat
membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari
digolongkan sebagai berikut:
pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek
yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak
sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika
sebagai feedback bagi individu dan menyediakan
keterlibatan dengan produk tinggi (barang
dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang
otomotif) namun bisa juga terjadi dengan
sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan
d. Beliefs and Attitude rumah tangga). Planned purchase dapat dialih-
kan dengan taktik marketing misalnya pengu-
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa sese- rangan harga, kupon, atau aktivitas promosi
orang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan lainnya.
pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, 2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk
Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan
evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan merek ditunda sampai saat pembelajaran.
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount
pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, harga, atau display produk.
p.145).
76 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80
3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah res-
dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering toran yang mengadakan program 50% discount.
memanfaatkan katalog dan produk pajangan se- Populasi dalam penelitian ini mencakup semua
bagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, konsumen restoran yang berdomisili di Surabaya.
sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang Sampel yang dipilih melalui dua tingkat (two stage).
akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, Pada tingkat pertama memilih restoran yang
F. James, et.al , 2001, pp.127-128). menjalankan program 50% discount secara random
dan tingkat kedua memilih responden secara tidak
Berdasarkan kajian di atas, maka dalam peneli-
random (non probability), yaitu didasarkan pada
tian ini diberikan hipotesis sebagai berikut:
judgmental sampling (sesuai dengan kemudahan
H1 : Faktor sosial berpengaruh positif terhadap ke-
mendapatkannya). Solimun (2005, p.57) menyatakan
putusan pembelian.
bahwa besar sampel yang disarankan untuk
H2 : Faktor personal berpengaruh positif terhadap
penggunaan analisis SEM, adalah minimum 100
keputusan pembelian.
sampel. Untuk itu dalam penelitian ini dipilih sampel
H3 : Faktor psikologikal berpengaruh positif
sebanyak 100 konsumen yang tersebar pada restoran
terhadap keputusan pembelian.
terpilih.
H4 : Faktor kultural berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Analisis SEM
METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan menguji dan mengana-
lisis hubungan kausal antara variabel independen dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada- dependen, sekaligus memeriksa validitas dan reliabi-
lah metode kuantitaif kausal dimana variabel bebas litas instrumen penelitian secara keseluruhan. Oleh
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku karena itu digunakan teknik analisis Structural
konsumen yang terdiri dari (1) variabel sosial, (2) Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan
variabel psikologikal, (3) varaibel personal, dan (4) paket program AMOS (Analysis of Moment
variabel culture, sedangkan variabel terikat adalah Structure) versi 4.0. SEM merupakan sekumpulan
Lan Hua With cash and Only for food No inimum purchase Take away Long term 11.00-14.30 (Monday-
credit card (dim sum) discount only Saturday)
30% 09.00-14.30 (Sunday)
X.O. Suki With cash and -cash only Dim Cash only Dim Sum. Cant take Long Term 11.00-15.00&16.00-
credit card Sum. -Credit card: away 10.00 (Monday-
-Credit card: Friday)
BCA, HSBC Minimum
BCA HSBC (08.00-15.00&16.00-
Rp 50.000 10.00) Week end
Fu Yuan With cash and Only for food Minimum Rp.100.000, Cant take Long term 11.00-14.45
credit card (dim sum) maximum Rp. 5.000.000 away (Everyday)
Ah Yatt Abalone cash and credit Only for food No minimum purchase Cant take Long term 11.30-14.30 (Monday-
card (dim sum) away Friday)
Sumber: Data diolah peneliti
Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran 77
teknik-teknik yang memungkinkan pengujian be- Tabel 2. Pendapatan Responden per Bulan
berapa variabel dependen dengan beberapa variabel
Pendapatan per Bulan Jumlah Prosentase
independen secara simultan. Ghozali (2005, p.7)
mengungkapkan bahwa SEM memungkinkan untuk < 1.000.000 8 8%
1.000.000-3.000.000 7 7%
dapat menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat
> 3.000.000-5.000.000 32 32 %
regresif maupun dimensional yaitu mengukur dimensi
> 5.000.000-10.000.000 20 20 %
dari sebuah konsep. Pada saat seorang peneliti
>10.000.000-15.000.000 28 28 %
menghadapi pertanyaan penelitian berupa identifikasi >15.000.000 5 5%
dimensi-dimensi sebuah konsep atau konstruk dan
Total 100 100 %
pada saat yang sama ingin mengukur pengaruh atau
derajat hubungan antar faktor yang telah diidentifikasi Sumber: Data diolah
dimensi-dimensinya, maka SEM akan memungkin-
kan untuk melaksanakannya. SEM juga merupakan Hasil Tabel 2. di atas memperlihatkan bahwa
pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model konsumen yang terjaring sebagai sampel lebih
didominasi oleh golongn dengan pendapatan lebih
struktural dan analisis jalur (Solimun, 2002, p.65).
dari tiga juta rupiah per bulan. Jika dilihat dari
Penggunaan SEM memungkinkan untuk me-
pekerjaan responden, nampak bahwa pekerjaan dari
nguji hubungan antar variabel yang kompleks, untuk
sampel terpilih cukup beragam seperti pada Tabel 3.
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kese-
di bawah ini.
luruhan model. SEM dapat menguji secara bersama-
sama (Ghozali , 2005, p.3):
Tabel 3. Pekerjaan Responden
1. Model struktural hubungan antara konstruk
independen dan dependen Pekerjaan Responden Jumlah Prosentase
2. Model measurement hubungan (nilai loading) Staf Perusahaan 30 30 %
antara indikator dengan konstruk Manager 20 20 %
Eksekutif Perusahaan 12 12 %
PEMBAHASAN Wiraswasta 28 28 %
Belum Bekerja 10 15 %
Penelitian dilakukan terhadap 100 responden, Total 100 100 %
yang merupakan konsumen restoran dengan promosi Sumber: Data diolah
potongan harga 50% di Surabaya. Data tentang
restoran yang terpilih sebagai sampel dalam Selanjutnya dapat dilihat bahwa restoran yang
penelitian, dan syarat-syarat yang dibutuhkan agar pernah dikunjungi responden lebih dari sekali dalam
mendapatkan perlakuan promosi tersebut, disajikan sebulan terakhir seperti pada Tabel 4. berikut :
seperti pada Tabel 1.
Tabel 4. Frekuensi Kunjungan Restoran Lebih
Analisis Deskriptif dari Sekali Dalam Bulan Terakhir
penden dan satu indikator dependen lebih besar dari berupa penambahan path, penambahan kovarian antar
0,60; yaitu variabel social 0.78, variabel personal konstrak, atau menghubungkan kesalahan pengukur-
0.86, variabel 0.85, variabel culture 0.74 dan variabel an dua indikator konstrak yang sama.
keputusan pembelian 0.82. Selain itu nilai korelasi
antara setiap indikator dengan total indikator masing-
masing variabel diperoleh paling kecil 0.50. Hasil ini social
menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk 0.28
mengkonstruk variabel penelitian sudah reliabel dan
valid.
personal
0.14 purchase
Analisis Structural Equation Modelling decision
(pegawai) perusahaan, dengan pendapatan antara 3 random, sehingga hasilnya tidak dapat digenaralisasi.
juta sampai 5 juta, responden mengetahui program Selain itu jumlah sampel yang cukup kecil (100
50% discount melalui selebaran/iklan/brosur, dan responden) merupakan sebuah kelemahan dalam
restoran yang banyak dikunjungi adalah restoran penggunaan model SEM, terutama untu menelusuri
Banana Leaf. Hasil analisa deskriptif menyimpulkan tingkat significan hubungan struktural antar variable
bahwa reponden makan di restoran dengan 50% dalam model. Dalam model nampak bahwa factor
discount karena diajak keluarga, responden percaya personal dan culture tidak mempunyai pengaruh
dengan 50% discount makanan menjadi murah. signifikan, sehingga rekomendasi pada peneliti
Hasil pengujian hipotesa melalui model yang berikut untuk dapat dimasukan variabel pengalaman
digunakan, terlihat bahwa model mampu menjelaskan belanja sebagai mediasi antara personal dan parchase
stimulus program 50% discount berdampak ter- decisin, dan kelompok referensi sebagai variable
hadap perilaku dan keputusan pembelian konsumen. moderador antara culture dengan purchase decisin.
Hal ini terlihat melalui adanya pengaruh positif antara
variabel perilaku pembelian sosial (sig.=0.045) dan DAFTAR PUSTAKA
psikologikal (sig.= 0.034) terhadap keputusan
pembelian. Selain itu ditunjukan juga bahwa tidak ada Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pen-
pengaruh antara variabel perilaku pembelian personal dekatan Praktek. Edisi ketiga. PT. Rineka
(sig.= 0.380) dan cultural (sig. = 0.832) terhadap Cipta, Jakarta.
keputusan pembelian (Gambar 1.).
Untuk melihat ukuran goodness of fit dari model Belch. G. E., & Belch. M. A., 2004. Advertising &
yang digunakan ditunjukan pada Tabel 5. Menurut Promotion. 6th edition. Mc Graw Hill, New
Solimun (2005) jika ada satu atau lebih parameter York.
yang telah fit, maka model dinyatakan fit. Burnett.J. J., 1988. Promotion Management: A Stra-
Data GOF pada Tabel 5. di atas menunjukan tegic Approach. 2th edition. West Publishing
sudah terdapat beberapa indikator GOF index yang Company, America
fit. Ukuran ini memberikan kesimpulan bahwa
konstruk variabel penelitian menjamin kesesuaian Busch, P.S., & Michael J.H., 1985. Marketing: Stra-
model dengan data sampel yang digunakan. Hal ini tegic Foundation. Richard D. Irwin, Inc.,
menunjukan bahwa interpretasi yang telah dilakukan Homewood, Illinois.
dapat diandalkan.
Clow, Back, 2007. Integrated Advertising, Promo-
tion, And Marketing Communications. Prentice
KESIMPULAN
Hall. New Jersey.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Djarwanto, Ps., & Pangestu, S., (1994). Statistik
maka dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai Induktif. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.
berikut:
th
a. Terdapat dampak stimulus program 50% Engel, F.J., dkk., 2001. Consumen Behaviour. 9
discount terhadap variabel perilaku pembelian edition. Harcourt, Orlando
psikologikal dan sosial terhadap keputusan
pembelian konsumen. Hal ini ditunjukan dengan Ghozali, Imam, 2005. Model Persamaan Struktural .
adanya pengaruh positif significan antara variabel Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Se-
psikologikal dan social terhadap variabel kepu- marang.
tusan pembelian, sehingga hiptesis H1 dan H3 Hair, J.F., et al., (1995). Multivariate Data Analysis
dapat terbukti dalam penelitian ini. (4th ed.). New Jersey: Prentice Hall
b. Tidak ada dampak program 50% discount
terhadap Variabel culture dan personal terhadap Hair, J.F.et al., 1998. Multivariate Data Analysis.
keputusan pembelian konsumen..Artinya hiptesis Prentice Hall. New Jersey.
H2 dan H4 tidak dapat dibuktikan melalui data
Hoffman, D.K, dkk., 2003. Merketing Best Practice.
sampel penelitian .
Thomson Learning. America
KETERBATASAN PENELITIAN Kelloway, E.K., (1998). Using lisrel for structural
equation modeling: A researcher guide. Thou-
Penelitian yang dilakukan mempunyai beberapa sand Oak, California: Sage Publication.
kelemahan, seperti; pengambilan sampel tidak
80 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80
Kotler, P., Bowen, J., Makens, J., 2003 . Markting for Sheth, J.N. & Banwari M., 2004. Customer Behavior:
Hospitality & Tourism. 3th edition. Prentice A Manajerial Perspective, Thomson Learning,
Hall. New Jersey. America.
Kotler, P., & Gary A., 2006. Principles of Marketing, Simamora, Bilson, 2002. Panduan Riset Perilaku
11th edition. Prentice Hall, New Jersey. Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Malhotra. N. K., 1997. Marketing Research. 3th edi- Jakarta.
tion. Prentice Hall. International, Inc.
Solimun, (2005). Aplikasi Sofware Amos: Structural
Malhotra, N.K., 2002. Marketing research: An Equation Modeling.
applied orientation. 8th edition. New Jersey:
Prentice Hall Inc. Solomon. R. M., 2002. Consumer Behaviour :
Buying, Having, & Being. 5th edition. Prentice
Schiffman, l.G., & Leslie L.K., 2004. Consumer Hall. New Jersey.
Behavior. 8th edition. Prentice Hall, New
Jersey. Tjiptono. F., & Santoso. S., 2001. Riset Pemasaran :
Konsep dalam Appilkasi SPSS. PT. Elex Media
Semenik, 2002. Promotion Integrated Marketing Computindo, Jakarta.
Communication. Thomson Learning. Canada.