You are on page 1of 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PROSES KEPERAWATAN

MELAKUKAN PENGALIHAN PADA PASIEN PERILAKU KEKRASAN

KONDISI KLIEN

DS : klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. Klien mengatakan suka menbentak
orang tanpa sebab dan menyerangnya jika menurutnya orang tersebut mengusiknya.

DO :mata merah dan melotot, wajah kemerahan, nada suara tinggi, merusak dan melempar
barang.

DIGANOSA KEPERAWATAN

1. Perilaku kekerasan b.d koping individu tidak efektif

TUJUAN KHUSUS

1. Setelah dilakukan latihan, klien diharapkan mampu mengontrol emosinya


2. Klientidak mencederai diri-sendiri maupun orang lain
3. Klien dapat mengontrol nada suara jika sedang berbicar kepada orang lain.

TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan
o Klien dapat mengidentifikasi penyebab pk
o Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda pk
o Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukkannya
o Klien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
o Klien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik
Tindakan
o Bina hubungan saling percaya
o Diskusikan bersama klien penyebab pk saat ini dan yang lalu
o Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab pk
o Diskusikan bersama klien pk yang biasa dilakukan pada saat marah
PROSES PELAKSAAN TINDAKAN

ORIENTASI:
A : selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Ajeng Ayu Saraswati, panggil saja ajeng, saya
perawat yang dinas di ruangan ini, Nama ibu siapa?
S : nama saya Sriyuni Sundari
A : ibu lebih senang dipanggil siapa bu?
S : saya lebih senang dipanggil Yuni
A : bagaimana perasaan ibu saat ini? Masih kesel gak bu?
S : sudah tidak sus
A : baiklah bu sekarang kita akan berbicara tentang perasaan ibu ya bu. Berapa lama ibu
bisa luangin waktunya bu?
S : 10 menit saja ya sus
A : dimana enaknya kita duduk untuk berbicara ini ya bu?
S : diruang tamu aja sus
A : oke baik bu

KERJA:
A : Apa yang menyebabkan Ibu marah?
S : saya juga gatau sus, tiba-tiba kalau ada orang yang melihat saya dengan tatapan yang
sinis pasti saya langsung kesal dan saya marah
A : Apakah sebelumnya ibu pernah marah? Lalu apa penyebabnya bu?
S : iya saya pernah marah, penyebabnya ya misalnya ada orang yang memanggil saya
dengan nada yang tinggi seperti membentak
A : pada saat penyebab ibu marah, misalnya pada saat ada yang memanggil ibu dengan
nada membentak. Apa yang ibu rasakan?
S : ih saya kesel banget sus, rasanya saya ingin melempar kursi ke mukanya orang itu
A : apakah ibu merasakan dada berdebar-debar, lalu mata melotot dan tangan mengepal?
S : awalnya saya tidak sadar, tetapi ketika sudah terjadi lama-kelamaan saya merasakan apa
yang saya lakukan itu sus
A : lalu apa yang ibu lakukan? Apakah orang dirumah jadi takut setelah melihat yang ibu
lakukan itu?
S : ya saya diam saja sus. Tetapi orang rumah jadi menghidari saya sus. Seakan-akan
menganggap kalau saya itu monster sus
A : kalau begitu apakah ibu mau mengungkapkan marah yang baik tanpa menimbulkan
kerugian bu?
S : iya saya mau sus
A : jadi ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan nih bu, salah satunya dengan cara
fisik. Gini caranya bu, kalau misalnya tanda-tanda marah tadi udah ibu rasakan, maka ibu
coba berdiri lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar dan keluarkan dari mulut secara
perlahan. Nah ayo bu dicoba lagi, diulangi 3 sampai 5 kali bu. Sebaiknya ini dilakukan
rutin setap hari bu. Agar jika sewaktu-waktum=rasa marah itu muncul, ibu sudah terbiasa
melakukannya bu. Bagaimana bu apakah ibu sudah paham? Bagaimana rasanya bu?
S : iya saya paham sus, hmm saya merasa lebih relaks sih sus tidak tegang seperti
sebelumnya
TERMINASI

A : bagaimana bu perasaannya setelah becertia tentang kemarahan ibu?


S : saya merasa lebih lega sus
A : coba bu diulang lagi apa yang tadi saya ucapkan jika kemarahan ibu sudah ibu rasakan
S : iya jadi jika saya sudah mulai merasakan marah saya berdiri lalu tarik napas dalam dan
dibuang perlahan memalui mulut, diulangi hingga 5 kali ya sus
A : nah betul sekali bu. Nanti kalau rasa marah itu terulang lagi, bu bisa melakukan yang
tadi sudah saya ajarkan ya bu
S : iya baik suster
A : baiklah bu kalau begitu saya pamit dulu, nanti 2 jam lagi saya akan kembali lagi kesini
untuk membahas cara mengontrol amarah yang lain ya bu. Terima kasih bu atas
waktunya
S : iya suster samasama

You might also like