You are on page 1of 3

Kesalahan Dalam Radiografi Panoramik

Dalam kedokteran gigi, penggunaan foto radiografi sangat dibutuhkan khususnya dalam
melakukan pemeriksaan sebelum dilakukannya rencana perawatan. Selain itu, penggunaan
radiologi ini dapat digunakan dalam penegakan dianogsa penyakit oral sehingga dokter akan
melakukan tindakan pada pasien dengan benar. Namun, dalam foto radiografi dapat terjadi
kegagalan dalam pemotretan yang salah satunya adalah double image.

Pergerakan anggota tubuh baik pada anggota tubuh yang di lakukan proses
penyinaran(proses radiografi) maupun pada anggota tubuh pasien yang menyebabkan pergerakan
pada alat radiografi pasien selama dilakukannya peninaran sinar X menyebabkan gambar tidak
jelas atau kabur pada hasil foto radiografinya. Kegagalan foto inilah yang disebut sebagai double
image.

Terjadinya double image ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengipretasikan


hasil radiografi karena batas antara radiopak dan radiolusen tidak jelas. Selain itu juga,
kegagalan ini dapat tejadi di seluruh anggota badan karena dalam praktiknya, kegagalan ini
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Adanya pergerakan pasien saat dilakukan penyinaran


2. Adanya pergerakan film saat dilakukan penyinaran
3. Adanya double exposure pada film

1. Adanya pergerakan pasien saat dilakukan penyinaran

Seperti pada penjelasan diawal,pergerakan yang dilakukan saat penyinaran akan


menyebabkan gambaran atau hasil foto yang dihasilkan akan berbayang( double image).
Pergerakan ini menyebabkan efek fatal bukan hanya menyebabkan double image saja,melainkan
dalam masalah elongasi sampai rusaknya nilai dianogsa yang terkandung dalam foto radiografi
akibat tidak adanya keakuratan terhadap hasil rontgen.
Dalam hal ini,dapat dilakukannya beberapa cara untuk menghindari dari pergerakan pasien yaitu:
Dengan memberikan panduan atau instruksi kepada pasien serta menginformasikan
kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan sehingga pasien akan merasa lebih
tenang.
Mempersiapkan mental pasien. Caranya yaitu mengunggu sampai pasien benar benar
yakin dan diam sehingga proses penyinaran sinar X akan menjadi lebih mudah dan tepat.
Menggunakan f-speed film untuk melakukan pemaparan dalam waktu singkat. Ingatkan
pasien untuk diam dan menggunakan head rest. Gerakan tabung ini tidak meiliki efek
kekurangan terhadap gerakan pasien.

2. Adanya pergerakan film saat melakukan paparan

Dalam melakukan pemotretan, tidak menutup kemungkinan film akan tergeser. Salah
satunya yaitu pada saat melakukan radiography intraoral teknik periapikal bisecting. Pada saat
terjadi pegerakan film akibat pegangan yang kurang kokoh atau terjadi tremor akan
menyebabkan terjadi double image.

3. Adanya Double Exposure pada film

Jika film digunakan kedua kalinya pada tempat yang berbeda(penempatan film) pada
pasien yang sama akan meyebabkan terbentuknya double exposure seperti pada gambar
disamping. Dalam masalah ini dapat di tangani dengan cara penggunaan film organizer untuk
membantu operator dalam melakukan penyinaran sehingga tetap pada daerah tersebut sehingga
kesalahan akan dapat dicegah, dan hasil yang didapatkan adalah pemotretan dua kali namun tetap
pada lokasi yang sama.
Selain dengan cara diatas, dapat juga dengan menggunakan teknik pencegahan yaitu film
yang disinari harus diberi label atau tanda dengan cepat dengan pena penanda dalam proses atau
dengan cara memberikannya wadah sebagai tempat film,dan diberikan jarak antara tube sebesar
8 sampai 10 kaki dengan tujuan selain untuk mengurangi radiasi dari sinar x yang dipaparkan
serta untuk mencegak terjadinya double exposure dan double image.

Referensi
1. Marinelli D and Millertechnical WT. Double Images in Plain Film Radiography: A Motion
Artifact. Philadelphia: Hospital of the University of Pennsylvania;2004
2. Successful radiography. Rochester: Dental Business;2003:8
3. Successful Intraoral radiography. Caresteam health; 2010:10
4. Langland E, Robert P. Langlais, Preece JW. Principles of dental imaging. USA :Philadelphia;
2: 160
5. Ghom.Textbook of oral radiography. Dehli: Elsivier; 2008: 232

You might also like