You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya merupakan salah satu pemasok energi listrik
yang penting bagi pulau Jawa-Bali dalam operasionalnya, PLTU Banten 1 Suralaya
membutuhkan batubara sebagai bahan bakarnya karena biaya yang jauh lebih murah daripada
minyak bumi. Saat ini harga bahan bakar terus meningkat naik dan untuk ketersediaan bahan
bakar fosil juga terbatas, maka banyak perusahaan berusaha untuk menekan pemakaian bahan
bakar tanpa mengganggu proses produksinya.

Efisiensi thermal suatu pembangkit secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan memanaskan
udara pembakaran terlebih dahulu. Jika udara untuk proses pembakaran di dalam furnace tidak
dipanaskan terlebih dahulu, maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk menaikkan temperatur
pada saat proses pembakaran. Maka itu, akan dibutuhkan lebih banyak bahan bakar solar untuk
start up firingnya yang akan meningkatkan biaya operasi dan menurunkan efisiensi pembangkit.

Pada umumnya, setiap Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan boiler berkapasitas
besar selalu dilengkapi dengan Air Preheater (APH). Air Preheater merupakan peralatan bantu
dalam PLTU yang berfungsi sebagai alat untuk memanaskan udara sebelum digunakan proses
selanjutnya (contohnya untuk udara pembakaran di boiler). Tujuannya adalah menaikkan
menaikkan effisiensi termal dari suatu proses. Batubara sebagai bahan dasar pembakar di PLTU
Banten 1 Suralaya saat ini menggunakan bahan bakar dengan nilai kalor yang rendah, yaitu 3800-
4500 kcal/kg (Low Rank Coal) sesuai dengan peraturan RI Nomor 71 Tahun 2006.

Letak PLTU Banten 1 Suralaya yang berada di 5'45'14 '' Lintang Selatan dan 1062'23 '' Bujur
Timur. Secara fisik Bagian utara PLTU Banten 1 Suralaya Berbatasan dengan selat sunda Sebelah
Timur dan Selatan berbatasan dengan desa salira Bagian barat berbatasan dengan Suralaya 1-7
Pembangkit listrik (UBP Suralaya) Lokasi strategis Desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Kota
Cilegon, Provinsi Banten. PLTU Banten 1 Suralay Memiliki luas 34 Ha termasuk areal reklamasi
4 Ha yang mulai beroperasi sejak tahun 2011. PLTU ini terdiri dari 1 unit yang berkapasitas 625
MW yang nantinya listrik yang dihasilkan akan memasok kebutuhan listrik Jawa, Madura dan
Bali.

Sebagai seorang mahasiswa di jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung dengan
fokus pembelajaran keenergian dan pembangkitan tenaga listrik, maka setelah lulus diharapkan
mahasiswanya dapat berperan sebagai tenaga ahli dibidang tersebut. Oleh karena itu, pemilihan
tempat kerja praktik haruslah sesuai dengan fokus pembelajaran di jurusan Teknik Konversi
Energi. Pemilihan PT. Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya (UBOH BSR) sebagai tempat
kerja praktik sangatlah tepat dengan tuntutan pembelajaran di jurusan Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Bandung.

PLTU Banten 1 Suralaya (UBOH BSR) adalah salah satu unit usaha PT Indonesia Power yang
khusus dibidang jasa oprasi dan perawatan (O & M) pembangkit listrik tenaga uap. Pemilik aset
UBOH BSR adalah PT PLN (persero) yang mana merupakan salah satu Program Percepatan
Diversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW tahap 1. Konstruksi PLTU PPDE Berdasarkan PP RI No.
71, 2006, Tanggal 5 Juli 2006: Tentang penunjukan Pemerintah Indonesia kepada PT PLN
(persero) untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan batubara.
Program ini diawali untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan listrik dan pada saat yang
bersamaan membuat penghematan penggunaan minyak bakar

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian effesiensi System. Kerja
praktek yang telah dilaksanakan di PT. Indonesia Power UJP Suralaya memberikan banyak
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan tentang
dunia kerja yang seberarnya. Dari sekian banyak pengetahuan yang penulis dapatkan selama kerja
praktek, maka di dalam laporan ini penulis membahas mengenai Analisi Proses Pembakaran
Variasi Batubara Terhadap Bottom Ash Dan Fly Ash Di PLTU Suralaya 1 x 625 MW.

Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


Politeknik Negeri Bandung sebagai lembaga akademis yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat sebuah kurikulum Kerja praktik ini merupakan salah satu
mata kuliah wajib yang ada di kurikulum akademik Departemen Teknik Konversi Energi untuk
membentuk akademisinya menjadi tenaga terampil dan siap terjun ke dunia kerja/profesi. Salah
satu caranya adalah dengan adanya mata kuliah Kerja Praktik dengan beban kredit 4 SKS. Secara
khusus tujuan kerja praktek ini adalah:

Bagi Mahasiswa

a. Untuk memperoleh pengalaman secara langsung penerapan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang didapat dalam dunia pendidikan pada dunia industri.
b. Untuk melatih kemampuan analisa permasalahan yang ada di lapangan berdasarkan teori
yang telah diperoleh.
c. Untuk menambah wawasan tentang dunia kerja sehingga nantinya ketika terjun ke dunia
kerja dapat menyesuaikan diri dengan cepat.

Bagi Institusi Pendidikan

a. Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.


b. Mendapatkan bahan masukan tentang sistem pengajaran yang lebih sesuai dengan
lingkungan kerja.
c. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang dihasilkan.

Bagi Perusahaan

a. Membina hubungan baik dengan pihak institusi perguruan tinggi dan mahasiswa.
b. Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia pendidikan.

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah

a. Mempelajari proses-proses pertukaran panas di Air Preheater


b. Mengadakan pengamatan dan penelitian tentang penerapan teori dengan kondisi yang
sebenarnya.
c. Memperoleh pengalaman operasional dari suatu industri dalam penerapan, rekayasa,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Mengetahui prinsip-prinsip alat-alat yang ada pada sistem penanganan Air preheater

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek.

Kerja Praktek ini dilaksanakan di PT. Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan Suralaya, yang
berada di Lokasi strategis Desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Waktu pelaksaan kerja praktek mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 31 juli 2017.

Batasan Permasalahan

Dalam kerja praktek ini, maka penulis membatasi topik permasalahan pada Apa yang dimaksud
dengan Air Preheater, Apa jenis Air Preheater yang digunakan di PLTU Suralaya, Bagaimana
prinsip kerja Air Preheater di PLTU Suralaya Berapa nilai Gas Side Efficiency pada Air Preheater
PLTU Suralaya secara aktual.
Metode Pengumpulan Data

Selama kerja praktek ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

Observasi

Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan dengan bimbingan


mentor/pembimbing yang ada.

Wawancara.

Penulis melakukan wawancara langsung dengan mentor maupun dengan operator agar
mendapatkan data yang diperlukan.

Studi Literatur.

Dengan metode ini penulis mendapatkan data melalui beberapa buku referensi, buku
manual, data percobaan.

Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membagi dalam 5 bab, yaitu :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, maksud dan tujuan kerja praktek, waktu dan
tempat pelaksaaan kerja praktek, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan. Serta mampu menyajikan gambaran umum secara komperhensip Industri tempat PKL
dan pertimbangan pemilihan objek/materi.

BAB II : Bertema Penulusaran Teori/Konsep

Bab ini membahas tentang, Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Siklus Rankine, Perpindahan
Panas, Perpindahan panas secara konduksi, Perpindahan panas secara konveksi, Perpindahan panas
secara radiasi.

BAB III : Bertema Deskripsi Materi/Objek

Bab ini berisi Pengenalan Air Preheater (APH), Fungsi dan Prinsip Kerja APH,
Komponen-komponen Air Preheater, Kerugian-kerugian yang terjadi pada Air Preheater (Losses),
Diagram Alir APH, Sistem Interlock dan Permissive, Instruksi Kerja Pengoperasian APH.

BAB IV :Bertema Pengolahan data dan Diskusi

Bab ini berisi Pengolahan data dan pembahasan, data parameter, Data Parameter, Pengolahan Data,
Pembahasan

BAB V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis terhadap materi yang penulis tulis dalam laporan ini

Referensi

Berisi buku acuan yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek.

Lampiran

Profil PT Indonesia Power


Sejarah UJP Banten 1 Suralaya

Gambar 2.1. Lokasi Unit Bisnis Pembangkitan PT. Indonesia Power

PT. Indonesia Power atau IP adalah sebuah anak perusahaan PLN menjalanakan usaha komersial
pada bidang pembangkit tenaga listrik. Saat ini Indonesia Power meupakan perusahaan
pembangkit listrik dengan daya mampu terbesar di Indonesia.

Cikal bakal perusahaan ini adalah PT. Pemebangkitan tenaga listrik Jawa Bali I (PLN PJB I), yang
didirikan pada tanggal 3 oktober 1995 sebagi anak perusahaan PLN yang waktu itu baru saja
berubah setatusnya dari perum menjadi persero, pada tanggal 3 oktober 2000. PJB I berubah nama
menjadi PT Indonesia Power. Bisnis utama IP adalah pengoprasiaan pembangkit listrik di Jawa
dan Bali.

Selain UP, UJP, UPJP, IP juga mempunyai bisni jasa pemeliharaan pembangkit listrik yang diberi
nama unit jasa pemeliharaan (UJHar) yang berkantor di jalan KS Tubun, Jakarta. IP juga
mempunyai anak persahaan yang bergerak di bidang trading batubara yaitu PT artha Daya
Coalindo. Sedangkan PT cogindo Daya Bersama adalah anak perushaan IP yang bergerak di
bidang co-generation dan energy outscourcing.

Dewan Direksi PT Indonesia Power saat ini adalah

Sripen inten cahyani (Direktur Utama)


Roiki (Direktur Sumber Daya Manusia)
Hudiono (Direktur Keuangan)
Adi supriono (Direktur Pengembangan Dan Niaga)
Eri prabowo (Direktur Oprasi I)
Antonius RT artono (Direktur Oprasi II)

Kontrak O&M PLTU

PLTU PT. Indonesia Power (PT.IP) dan PLN (Persero) pada tanggal 16 Desember 2008 membuat
perjanjian induk jasa oprasi dan pemeliharaan pusat listrik tenaga uap proyek percepatan 10.000
MW, dari perjajniajn tersebut PT.IP dapat tugas untuk melaksanakan jasa oprasi dan pemliharaan
PLTU 1 banten suralaya 1 x 625 MW dengan nomer kontraj PT. IP no 37.PJ/061/IP/IP/2010
tanggal 23 Juni 2010 Perjanjian kontrak jasa oprasi dan pemeliharaan di bagi menjadi dua periode.

Periode supporting

Dalam periode supporting terbagi dalam 2 masa/tahap , yaitu;

a. Masa mobilitas (pra COD)

Periode ini adalah sejak dimulainya mobilitas sumber daya oleh PT.IP yang terhubung mulai 23
jui 2010 samoai dengan bulan agusts 2011. Ketentuan tentang plaksanaan O&M pada periode ini
diatur lebih detail dalam perjanjian O&M supporting No. PT IP No. 37.PJ/061/IP/2010

b. Masa COD sampai dengan FAC


Periode ini melanjutkan periode mobilusai pra COD , yaitu sejak setelah tanggal berakhirnya masa
mobilisasi pra cod PLtu 1 Banten 1 suralaya yang terhitung bulan septembr 2010 sampai bulan
agustsu 2001 . COD pada PLTU 1 Banten suralaya mengalami perubahan jadwal dan realisasi
COD dittapkan tanggal 22 agstus 2011.

Periode performance ini melnjutakan periode supporting , yaitu sejak tanggal berakhirnya geransi
(FAC) PLTU 1 BANTEN SURALAYA sampai dengan perjanjian berakhi. Pada periode ini mulai
diterapkannya penilaian kinerja pembangkit sebagai dasar pencapaian kotrak jasa O&M . adapun
performance aggremen. Ketentuan tentang plaksanaan O&M pda oeriodae ini diatur lebih detaul
dalam perjanjian performance (PA).

c. Pleaksanaan kegiatan O&M PLTU

Dalam menjalanakan kegiatan O&M PLTU BANTEN 1 SURALAYA , UBOH bSR membentuk
struktur irganisasi yang telah di tetapkan oleh ditreksi melalu surat keputusandireksi dengan no
018.K/010/IP/2011 dengan jumlah pegawai sebanyak 168 orang.

Tujuan , Visi, Misi, dan Motto Perushaaan

PT. Indonesia Power sebagai perusahaan memiliki paradigma, visi, misi, dan motto serta simbol perusahaan
yang memiliki makna tersendiri.

Tujuan perusahaan
Untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Visi
Menjadi perusahaan energy terpercaya yang tumbuh berkelanjutan
Misi
Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan
Motto
IP AKSI
Makna Bentuk dan Warna Logo
Logo mencerminkan identitas dari PT. Indonesia Power sebagai Power Utility Company terbesar
di Indonesia.

Gambar 2.1. Logo PT. Indonesia Power

Bentuk
INDONESIA dan POWER ditampilkan dengan menggunakan dasar jenis huruf FUTURA BOOK
/ REGULAR dan FUTURA BOLD menandakan font yang kuat dan tegas. Aplikasi bentuk kilatan
petir pada huruf O melambangkan TENAGA LISTRIK yang merupakan lingkup usaha utama
perusahaan.
Titik/bulatan merah (red dot) diujung kilatan petir merupakan simbol perusahaan yang telah
digunakan sejak masih bernama PT. PLN PJB I. Titik ini merupakan simbol yang digunakan di
sebagian besar materi komunikasi perusahaan. Dengan simbol yang kecil ini, diharapkan identitas
perusahaan dapat langsung terwakili.

Warna
Merah
Merah, diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukkan identitas yang kuat dan kokoh sebagai
pemilik sumber daya untuk memproduksi tenaga listrik, guna dimanfaatkan di Indonesia dan juga
di luar negeri.
Biru
Biru, diaplikasikan pada kata POWER. Pada dasarnya warna biru menggambarkan sifat
pintar dan bijaksana, dengan aplikasi pada kata POWER, maka warna ini menunjukkan produk
tenaga listrik yang dihasilkan perusahaan memiliki ciri-ciri :
Berteknologi tinggi.
Efisien.
Aman.
Ramah lingkungan.

You might also like