You are on page 1of 3

JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE

SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 1 dari 3

PEDOMAN PRAKTIK
Ditetapkan
KLINIS Tanggal Terbit
Direktur,

mm/dd/yy
dr. Tonny Christianto M, Sp.B., MM
KOMITE MEDIK
Parkinson adalah penyakit gangguan gerak yang ditandai dengan adanya
Pengertian tremor, rigiditas dan bradikinesia
Gejala utama :
-. Tremor : frekuensi 4-6 Hz, timbul pada saat istirahat, bisa menjalar
ke bagian tubuh lain ( dagu, geraham, lidah wajah dan kaki)
-. Rigiditas : dikeluhkan sebagai rasa kaku atau kencang, pada
pemeriksan terlihat sebagai peningkatan tonus yang biasa disertai
fenomena roda gigi.
-. Bradikinesia : bisa dalam bentuk lambat dalam memulai gerak,
melaksanakan gerak, mengakhiri gerak, mengurangi gerak dan
kesulitan dalam melakukan gerak yang bersamaan.
-. Instabilitas postural : hilangnya reflex yang dibutuhkan
mengakibatkan propulsi atau retropulsi
Anamnesis
Gejala motorik lainnya:
-. Hipomimik, disartria, hipofona, disfagia, sialore, mikrofagia.

Gangguan non motorik: disfungsi otonom ( hipotensi ortostatik,


keringat berlebihan, konstipasi, disfungsi visual, perasaan letih,
penurunan berat badan.

Kelainan neuro-behavioral : perubahan tingkah laku ( apatis, hilang


percaya diri, cemas, emosi stabil, tidak fleksibel, dependensi, menarik
diri dari masyarakat) depresi, insomnia.
1. Tremor, rigiditas, bradikinesia, instabilitas postural.
Pemeriksaan fisik 2. Pengukuran klinis : pronation-supination, hand/arm movement
between two point, finger dexterity, stand-walk-sit tes
Didapati gejala utama disertai atau tanpa disertai gejala lain
Kriteria Diagnosis
Parkinson
Diagnosis
-. Penyakit degenerasi primer lainnya
-. Progresif supra nuclear palsy, Shy-drager syndrome, degenerasi
striatonigra
Diagnosis Banding -. Akibat sekunder dari:
1. obat fenotiasin
2. toksin ( karbonmonoksida, sianid, mangan)
1. MRI
Pemeriksaan Penunjang 2. Visual Evoked Potential
JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 2 dari 3

Tahap awal penyakit


1. Antikolinergik : diberikan bila tremor merupakan gejala utama
-. Triheksifenidil : 1,0-5,0 mg tid
-. Benzotropin : 0,5-4,0 mg bid
-. Eto propazin : 10-20 mg tid
2. Amantadin : 100mg/hari-100mg tid
3. Dopamin Agonis:
-. Bromokriptin : 2,5 mg/hari, dosis maksimum 30-100mg/hari
-. Pergolid : 0,1 mg/hari, dosis efektif 2-4 mg/hari
4. Levodopa : diberikan selambat mungkin atau jika sudah ada
gangguan fungsional, dimulai dosis kecil, bisa diberikan bersama
dopamin agonis untuk mengurangi dosis levodopa
Terapi 5. MAO B inhibitor
-. Selegelin, diberikan sebagai terapi tambahan pada pemberian
levodopa. Dosis 100 mirkrog/kg/hari setelah pemberian loading dose
10 mg/hari selama 1 minggu.

Tahap sedang atau lanjut penyakit


Diberikan levodopa dosis kecil digabung dengan dopamin agonis. Jika
penyakit berlanjut dosis levodopa dinaikkan dan ditambahkan obat
lain.
Komplikasi psikiatri : jika timbul dpresi diberikan antidepresan Trisiklik.
Pada depresi berat dipertimbangkan penggunaan ECT.

-. Untuk keluarga supaya member dukungan


Edukasi -. Latihan
-. Nutrisi
Quo ad vitam : ad bonam
Prognosis Quo ad functionam: dubia ad malam

1. Standar Pelayanan Medis RS DR.Sarjito; MEDIKA Fakultas


Kepustakaan Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 2005

Riwayat Perubahan

No / Tanggal Revisi Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

.. .. /.. .. - .. .. - .. ..
JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 3 dari 3

No / Tanggal Revisi Komite SPI

.. .. /.. .. - .. .. - .. ..

You might also like