You are on page 1of 6

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS

TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN


GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO
Maya Sinta Sumangkut
Sefti Rompas
Michael Karundeng

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: sumangkutsinta@yahoo.co.id

Abstract: Gastritis is an inflammation of the gastric mucosa that characterized by discomfort


in the upper abdomen, nausea, vomiting, decreased, appetite, or headache. Gastritis is one of
types of the cases that generally affect in teenagers, caused by various factors, including
knowledge and behaviors to prevent gastritis. The research purpose of this study is known
about the effect of health education on the knowledge and behavior of gastritis prevention in
adolescents. The method of this research is pre experimental with one group pre test and post
test design. The sampling technique used purposive sampling and sample obtained 74 people.
Data analysis used the Wilcoxone Signed Ranks test with = 0,05. The results showed an
increase in knowledge before and after the health education of 31 people (41,9%) with good
knowledge to as many as 67 people (90,5%) good knowledge with P value = 0,000. And an
increase in preventive behavior before and after the health education of 10 people (13,5%)
sufficient behavior to as many as 65 people (87,8%) sufficient behavior with P value = 0,000.
The conclusion there is the effect of health education on the knowledge and behavior of
gastritis prevention in adolescents at High School State 7 Manado.

Keywords : Gastritis, Health Education, Knowledge, Behavior, Adolescent

Abstrak: Gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung yang ditandai dengan tidak
nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu makan menurun atau sakit kepala.
Gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja,
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan dan perilaku untuk mencegah
terjadinya gastritis. Tujuan penelitian diketahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang
gastritis terhadap pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada remaja. Metode
penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimental dengan one group pre test and post test
design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapat sampel 74
orang. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks dengan = 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
kesehatan yaitu dari 31 orang (41,9%) dengan pengetahuan baik menjadi sebanyak 67 orang
(90,5%) pengetahuan baik dengan P value = 0,000. Dan adanya peningkatan perilaku
pencegahan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dari 10 orang (13,5%) dengan
perilaku sedang menjadi sebanyak 65 orang (87,8%) perilaku sedang dengan P value = 0,000.
Kesimpulan ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap pengetahuan dan
perilaku pencegahan gastritis pada remaja di SMA Negeri 7 Manado.

Kata Kunci : Gastritis, Penyuluhan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku, Remaja

1
PENDAHULUAN mencegah terjadinya gastritis. Hasil
Gastritis merupakan peradangan penelitian menunjukkan terdapat
(pembengkakan) pada mukosa lambung peningkatan jumlah responden yang
ditandai dengan tidak nyaman pada perut memiliki pengetahuan tinggi antara
bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan
makan menurun atau sakit kepala (Ratu & yaitu dari 23,3% menjadi sebanyak 100%.
Adwan, 2013). Dan terdapat peningkatan jumlah responden
Penyakit gastritis atau sering juga yang memiliki sikap positif antara sebelum
disebut penyakit tukak lambung merupakan dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu
tukak (borok, pekung) di dalam lambung, 40,0% menjadi 86,7% (Rahayu, 2007).
termasuk penyakit pencernaan. Namun Menurut data dari World Health
penyakit ini lebih populer disebut sebagai Organization (WHO), persentase dari
penyakit maag. Penyakit ini memang sudah angka kejadian gastritis di dunia,
mulai dialami oleh orang Indonesia sejak diantaranya Inggris 22%, China 31%,
dari remaja sampai lanjut usia (Saydam, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis
2011). 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar
Ada berbagai faktor yang dapat 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap
memengaruhi terjadinya gastritis tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia
diantaranya yaitu pengetahuan dan perilaku Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah
untuk mencegah terjadinya gastritis. penduduk setiap tahunnya. Prevalensi
Pengetahuan merupakan domain yang gastritis yang dikonfirmasi melalui
sangat penting dalam membentuk tindakan endoskopi pada populasi di Shanghai
seseorang (overt behaviour). Pengetahuan sekitar 17,2% yang secara substantial lebih
merupakan hasil dari tahu dan terjadi tinggi daripada populasi di barat yang
setelah orang melakukan penginderaan berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik
terhadap suatu objek tertentu. Perilaku (Gustin, 2011).
merupakan totalitas penghayatan dan Berdasarkan profil kesehatan Indonesia
aktivitas seseorang, yang merupakan hasil tahun 2009, gastritis merupakan salah satu
bersama berbagai faktor, baik faktor penyakit di dalam sepuluh penyakit
internal maupun eksternal. Perilaku terbanyak pada pasien rawat inap di rumah
kesehatan merupakan respon seseorang sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154
terhadap objek yang berkaitan dengan sakit kasus (4,9%) (Gustin, 2011).
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, Dari data awal yang didapatkan di
makanan dan minuman, serta lingkungan SMA Negeri 7 Manado jumlah seluruh
(Notoatmodjo, 2012). siswa dari kelas X sampai kelas XII yaitu
Batasan usia remaja berbeda-beda 1.123 siswa, yang terdiri dari laki-laki 466
sesuai dengan sosial budaya setempat. siswa dan perempuan 657 siswa. Dari data
World Health Organization (WHO) yang didapatkan dari UKS, sejak bulan
menetapkan usia 10-20 tahun sebagai Agustus 2013 ada sekitar 50 orang siswa
batasan usia remaja. Definisi remaja yang yang masuk ruang UKS karena gastritis.
digunakan oleh Departemen Kesehatan RI Dan dari hasil wawancara kepada 20 orang
mereka yang berusia 10-19 tahun dan siswa, 15 siswa pernah mengalami gastritis
belum kawin. Menurut Badan dan kurang mengerti tentang gastritis (Data
Kependudukan dan Keluarga Berencana Primer).
Nasional (BKKBN) batasan usia remaja Berdasarkan data di atas penulis
ialah 10-21 tahun (Kumalasari & tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Andhyantoro, 2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang
Berdasarkan penelitian sebelumnya ada Gastritis Terhadap Pengetahuan dan
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Remaja
tingkat pengetahuan dan sikap remaja untuk di SMA Negeri 7 Manado.

2
METODE PENELITIAN sebagai berikut yaitu : perilaku baik,
Desain penelitian yang digunakan ialah perilaku sedang, perilaku buruk.
pre eksperimental dengan one group pre
test and post test design, yaitu rancangan Prosedur Pengambilan dan
eksperimen dengan cara sampel diberikan Pengumpulan Data
kuesioner (pengukuran) sebelum dan Peneliti terlebih dahulu mendapatkan
sesudah dilakukan treatment (perlakuan). persetujuan (izin) dari tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri dalam hal ini Kepala SMA Negeri 7
7 Manado pada bulan juni 2014. Sampel Manado. Pengumpulan data dilakukan
dalam penelitian ini berjumlah 74 orang. secara langsung terhadap responden,
Metode pengambilan sampel menggunakan kemudian peneliti menyampaikan maksud
teknik purposive sampling. dan tujuan penelitian ini dengan
Instrumen penelitian yang digunakan memberikan lembar Informed Consent.
dalam penelitian ini yaitu kuesioner sebagai Setelah menyampaikan maksud dan tujuan
alat pengumpulan data. Kuesioner yang penelitian ini, peneliti menyerahkan lembar
digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu persetujuan menjadi responden untuk
berisi data responden, pernyataan untuk ditanda tangani oleh responden sebagai
mengetahui pengetahuan responden tentang bukti telah bersedia menjadi responden
gastritis, dan pernyataan untuk mengetahui dalam penelitian ini. Kemudian peneliti
perilaku pencegahan gastritis. memberikan lembar kuesioner (kuesioner
Kuesioner tentang biodata responden pengetahuan dan kuesioner perilaku
meliputi nomor responden, nama pencegahan) dan mempersilahkan
responden, umur responden, agama, responden mengisi lembar kuesioner saat
sumber informasi tentang gastritis. itu juga. Kemudian peneliti memberikan
Kuesioner pengetahuan tentang penyuluhan kesehatan tentang gastritis
gastritis terdiri atas sepuluh pernyataan selama 45 menit. Setelah selesai melakukan
positif dan sepuluh pernyataan negatif penyuluhan kesehatan, responden diberikan
dengan pilihan jawaban ya atau tidak kesempatan untuk istirahat sekitar 30 menit.
yang masing-masing mempunyai skala 1 Setelah itu peneliti memberikan lembar
dan 0. Untuk jawaban benar diberi skor 1 kuesioner yang sama dan mempersilahkan
dan untuk jawaban salah diberi skor 0, responden mengisi lembar kuesioner.
Sehingga nilai terendah yang dicapai
responden 0 sedangkan nilai tertinggi yang
dicapai responden 20. Ada 3 kategori kelas HASIL PENELITIAN
dalam pengetahuan remaja tentang gastritis
yaitu baik, cukup dan kurang. Analisis Univariat
Untuk kuesioner perilaku pencegahan
dibuat dengan pilihan jawaban tidak pernah, Tabel 1. Distribusi frekuensi
kadang-kadang, sering, terus-menerus / berdasarkan umur
selalu. Untuk jawaban tidak pernah diberi No Umur n %
skor 0, kadang-kadang skornya 1, sering 1. 15 Tahun 40 54,1
skornya 2, terus-menerus/selalu skornya 3 2. 16 Tahun 33 44,6
sehingga nilai terendah yang dicapai 3. 17 Tahun 1 1,4
responden 0 sedangkan skor tertinggi dari Jumlah 74 100
responden 54. Kuesioner berisi tentang Sumber : Data Primer, 2014
pernyataan perilaku pencegahan gastitis.
Jumlah pernyataan kuesioner terdiri dari 18
pernyataan. Untuk penilaian perilaku
pencegahan terhadap gastritis dikategorikan

3
Tabel 2. Distribusi frekuensi
berdasarkan jenis kelamin Analisis Bivariat
No Jenis Kelamin n %
1. Laki laki 34 45,9 Tabel 7. Pengaruh penyuluhan kesehatan
2. Perempuan 40 54,1 tentang gastritis terhadap pengetahuan
Jumlah 74 100 remaja tentang gastritis
Sumber : Data Primer, 2014 P
Variabel N Mean SD
Value
Tabel 3. Distribusi frekuensi Pengetahuan :
berdasarkan agama Sebelum
No Agama n % diberikan 74 13,18 3,067
1. Islam 18 24,3 Penyuluhan
2. Katolik 6 8,1 Kesehatan
3. Protestan 50 67,6 0,000
Jumlah 74 100 Sesudah
Sumber : Data Primer, 2014 diberikan
Penyuluhan 74 18,20 2,275
Tabel 4. Distribusi frekuensi Kesehatan
berdasarkan kejadian gastritis
No Gastritis n %
1. Pernah 67 90,5
2. Tidak Pernah 7 9,5 Tabel 7. Pengaruh penyuluhan kesehatan
Jumlah 74 100 tentang gastritis terhadap perilaku
Sumber : Data Primer, 2014 pencegahan gastritis pada remaja
P
Variabel N Mean SD
Tabel 5. Distribusi frekuensi Value
berdasarkan pengetahuan Perilaku
Sebelum Sesudah pencegahan :
Penyuluhan Penyuluhan Sebelum
Pengetahuan diberikan 74 13,91 4,399
Kesehatan Kesehatan
n % N % Penyuluhan
Baik 31 41,9 67 90,5 Kesehatan
Cukup 38 51,4 7 9,5 0,000
Kurang 5 6,8 - - Sesudah
Jumlah 74 100 74 100 diberikan
Sumber : Data Primer, 2014 Penyuluhan 74 24,80 5,954
Kesehatan
Tabel 6. Distribusi frekuensi
berdasarkan perilaku Pencegahan
Sebelum Sesudah
PEMBAHASAN
Perilaku Penyuluhan Penyuluhan
Dari hasil analisis menggunakan uji
Pencegahan Kesehatan Kesehatan
Wilcoxon Signed Ranks dapat diketahui
n % n %
pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
Baik - - - -
pengetahuan dan perilaku pencegahan yang
Sedang 10 13,5 65 87,8
dilakukan pada responden yang berjumlah
Buruk 64 86,5 9 12,2
74 orang. Nilai rata-rata yang diperoleh
Jumlah 74 100 74 100 responden mengenai pengetahuan sebelum
Sumber : Data Primer, 2014 diberikan penyuluhan kesehatan adalah
13,18 menunjukkan bahwa pengetahuan

4
siswa tentang gastritis cukup baik, dan dengan P value = 0,000. Dan terdapat
sesudah diberikan penyuluhan kesehatan peningkatan jumlah responden yang
nilai rata-rata responden mengenai memiliki sikap positif antara sebelum dan
pengetahuan meningkat menjadi 18,20, sesudah pendidikan kesehatan yaitu 40,0%
yang menunjukkan bahwa pengetahuan menjadi 86,7% dengan P value = 0,001.
siswa tentang gastritis menjadi semakin Maka dapat disimpulkan bahwa ada
baik dibandingkan sebelum dilakukan pengaruh pendidikan kesehatan pada remaja
penyuluhan kesehatan. Sedangkan nilai- tentang upaya pencegahan terjadinya
rata-rata yang diperoleh responden gastritis terhadap tingkat pengetahuan dan
mengenai perilaku pencegahan sebelum sikap remaja untuk mencegah terjadinya
diberikan penyuluhan kesehatan adalah gastritis. Dan dari hasil penelitian yang
13,91 menunjukkan perilaku yang cukup dilakukan oleh Sebayang (2011) di
baik, dan sesudah diberikan penyuluhan Sumatera Utara, dengan analisa data
kesehatan nilai rata-rata responden menggunakan distribusi frekuensi diperoleh
mengenai perilaku pencegahan meningkat gambaran pengetahuan mengenai gastritis
menjadi 24,80 yang menunjukkan bahwa dalam kategori tinggi yaitu 81 orang
perilaku pencegahan siswa tentang menjadi (92,0%) dan kategori rendah 3 orang
semakin baik dibandingkan sebelum (3,4%). Sedangkan gambaran untuk
diberikan penyuluhan kesehatan. perilaku pencegahan gastritis kebanyakan
Penyuluhan kesehatan sama halnya dengan yang berperilaku kurang yaitu 61 orang
pendidikan kesehatan yang dapat (69,3%) dan yang berperilaku baik hanya
memengaruhi pengetahuan maupun 10 orang (11,4%). Hasil ini menunjukkan
perilaku. Menurut Wood pendidikan bahwa masih kurangnya perilaku
kesehatan adalah pengalaman-pengalaman pencegahan gastritis, sehingga pada
yang bermanfaat dalam memengaruhi penelitian saat ini diberikan perlakuan
kebiasaan, sikap dan pengetahuan berupa penyuluhan kesehatan dan hasil
seseorang (Fitriani, 2011), dan menurut yang didapat penyuluhan kesehatan sangat
Nyswander pendidikan kesehatan adalah memengaruhi peningkatan baik
proses perubahan perilaku yang dinamis pengetahuan maupun perilaku pencegahan
(Fitriani, 2011). gastritis. Maka dapat disimpulkan bahwa
Dari hasil analisis uji statistik Wilcoxon penyuluhan kesehatan memengaruhi
Signed Ranks nilai yang didapat baik peningkatan pengetahuan dan perilaku
pengetahuan maupun perilaku pencegahan pencegahan gastritis.
yaitu P value = 0,000 < =0,05 Penyuluhan kesehatan merupakan
menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
berpengaruh terhadap pengetahuan dan cara menyebarkan pesan, menanamkan
perilaku penceghan gastritis pada remaja di keyakinan sehingga masyarakat tidak saja
SMA Negeri 7 Manado. Dengan demikian, sadar, tau, dan mengerti, tetapi juga mau
ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
gastritis terhadap pengetahuan dan perilaku hubungan dengan kesehatan (Fitriani,
pencegahan gastritis pada remaja di SMA 2011). Penyuluhan kesehatan bertujuan
Negeri 7 Manado. mengubah perilaku kurang sehat menjadi
Hasil ini penelitian sebelumnya oleh sehat. Perilaku baru yang terbentuk
Rahayu (2007) di Kota Semarang, hasil biasanya hanya terbatas pada pemahaman
penelitan menggunakan uji Wilcoxon Match sasaran (Maulana, 2013). Ada faktor yang
Pair Test menunjukkan terdapat berpengaruh dalam suksesnya penyuluhan
peningkatan pengetahuan jumlah responden kesehatan tersebut, antara lain faktor
yang memiliki pengetahuan tinggi antara penyuluh, faktor sasaran penyuluhan, dan
sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan faktor proses penyuluhan kesehatan.
yaitu dari 23,3% menjadi sebanyak 100% Batasan penyuluhan secara lebih luas dapat

5
dilihat dalam pandangan kesehatan secara DAFTAR PUSTAKA
umum dan pandangan penyuluhan Gustin, R. K. (2011). Faktor-Faktor yang
kesehatan di sekolah-sekolah. Teori Berhubungan dengan Kejadian
penyuluhan dalam sistem pendidikan untuk Gastritis Pada Pasien yang Berobat
peserta didik di sekolah-sekolah berkaitan Jalan di Puskesmas Gulai Gancah
dengan pembahasan teori-teori Bimbingan Kota Bukit Tinggi Tahun 2011.
dan penyuluhan, bahkan ada yang http://repository.unand.ac.id/17045/1/1
menyebut dengan istilah Bimbingan dan 7-JURNAL_PENELITIAN.pdf
Konseling(Maulana, 2013).
Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012).
Kesehatan Reproduksi Untuk
KESIMPULAN Mahasiswa Kebidanan dan
1. Pengetahuan remaja tentang gastritis Keperawatan. Jakarta: Salemba
sebelum penyuluhan kesehatan Medika.
sebagian besar dengan kategori cukup.
2. Pengetahuan remaja tentang gastritis Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
sesudah penyuluhan kesehatan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
sebagian besar dengan kategori baik. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Perilaku pencegahan gastritis pada
remaja sebelum penyuluhan kesehatan Rahayu, S. P. (2007). Pengaruh Pendidikan
sebagian besar dengan kategori Kesehatan Pada Remaja Tentang
perilaku buruk. Upaya Pencegahan Gastritis
4. Perilaku pencegahan gastritis pada Terhadap Tingkat Pengetahuan dan
remaja sesudah penyuluhan kesehatan Sikap Remaja untuk Mencegah
sebagian besar dengan kategori Terjadinya Gastritis di SMA Negeri 1
perilaku sedang. Semarang. http://eprints.undip.ac.id/10
5. Ada perbedaaan pengetahuan remaja 328/1/Sri_Panuwun_Rahayu.pdf
tentang gastritis sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan yaitu dengan Ratu, A., & Adwan, G. M. (2013).
terjadi peningkatan nilai rata-rata Penyakit Hati, Lambung, Usus dan
sebelum dan sesudah penyuluhan Ambeien. Yogyakarta: Nuha Medika.
kesehatan, yang menunjukkan bahwa
ada pengaruh penyuluhan kesehatan Saydam, G. (2011). Memahami Berbagai
tentang gastritis terhadap pengetahuan Penyakit. Bandung : Alfabeta.
remaja tentang gastritis.
6. Ada perbedaan perilaku pencegahan Sebayang, E. N. (2011). Gambaran
gastritis pada remaja sebelum dan pengetahuan dan perilaku
sesudah penyuluhan kesehatan yaitu pencegahan gastritis pada mahasiswa
dengan terjadi peningkatan nilai rata- S1 keperawatan universitas sumatra
rata sebelum dan sesudah penyuluhan utara. http://repository.usu.ac.id/handle
kesehatan, yang menunjukkan bahwa /123456789/24623
ada pengaruh penyuluhan kesehatan
tentang gastritis terhadap perilaku Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan.
pencegahan gastritis pada remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu.
7. Penyuluhan kesehatan memengaruhi
pengetahuan dan perilaku pencegahan Maulana, H. D. J. (2013). Promosi
gastritis pada remaja dengan perbedaan Kesehatan. Jakarta: EGC.
nilai rata-rata sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan.

You might also like