You are on page 1of 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................i

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

BAB II PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA ....................... 3

2.1 Pengumpulan Data.................................................................................... 3

2.2 Data Responden ........................................................................................ 4

2.3 Data Recommended Weight Limit (RWL) ................................................ 4

2.4 Pengolahan Data ....................................................................................... 7

BAB III ANALISIS ............................................................................................. 18

3.1 RWL dan LI Origin............................................................................. 18

3.2 RWL dan LI Destination..................................................................... 18

BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

i
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Alat dan Fasilitas .................................................................................... 3


Tabel 2. 2 Frekuensi Angkat/menit ......................................................................... 6
Tabel 2. 3 Data RWL Origin................................................................................... 6
Tabel 2. 4 Data RWL Destination........................................................................... 7
Tabel 2. 5 Frequency Multiplier ........................................................................... 10
Tabel 2. 6 Coupling Multiplier.............................................................................. 11
Tabel 2. 7 Data RWL dan LI pada keadaan Origin .............................................. 12
Tabel 2. 8 Frequency Multiplier ........................................................................... 15
Tabel 2. 9 Coupling Multiplier.............................................................................. 16
Tabel 2. 10 Data RWL dan LI pada keadaan Destination .................................... 17

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 2D Benda Origin ................................................................................ 4


Gambar 2. 2 2D Benda Destination ........................................................................ 4
Gambar 2. 3 Origin Beban 1, 15 dan 5 ................................................................... 5
Gambar 2. 4 Destination Beban 1, 15 dan 5 ........................................................... 5
Gambar 2. 5 Destination Beban 6 dan 16 .............................................................. 5
Gambar 2. 6 Destination Beban 2, 10 dan 11 ......................................................... 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Penggunaan mesin dalam sebuah perusahaan industri sudah banyak


digunakan untuk membantu pekerjaan agar lebih cepat dan efisien. Namun, tidak
memungkiri pekerjan manual masih memerlukan peran manusia sebagai seorang
operator. Keterbatasaan tersebut menjadikan peran manusia masih dibutuhkan
untuk melakukan proses produksi khususnya di industri-industri kecil. Manusia
ketika melakukan proses produksi tentu menggunakan pekerjaan secara manual.
Pekerjaan penangan material secara manual (Manual Material Handling) terdiri
dari mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa yang
merupakan sumber utama komplain karyawan di sebuah perusahaan industri
(Ayoub dan Dempsey, 1999). Banyak keluhan dari karyawan yang mengalami
sakit pada bagian tubuh diakibatkan dari pekerjaannya, hal ini biasa disebut
dengan musculosketal disorsders (MSDs) atau cidera pada sistem musculosketal.
Penyebabnya adalah pemberian beban statis pada otot yang dilakukan berulang-
ulang dalam waktu yang lama akibat dari pekerjaan manual (mengangkat,
mendorong, menurunkan, dan lainnya) yang tidak ergonomis atau tidak
menggunakan metode yang baik yang pada akhirnya banyak membuat cidera pada
bagian tubuh tertentu. Maka dari itu, mengetahui batas berat beban yang masih
aman diangkat dalam pekerjaan manual dengan metode yang benar, penting untuk
diperhatikan. Hal tersebut dapat dipelajari melalui ilmu ergonomi yaitu
Recommended Weight Limit (RWL).
Recommended Weight Limit (RWL) adalah berat beban yang masih aman
untuk dikerjakan oleh pekerja dalam waktu tertentu tanpa meningkatkan resiko
gangguan sakit pinggang (low back pain) (Waters, & Anderson, 1996b). RWL
pertama kali dicanangkan oleh sebuah lembaga yang menangani masalah
kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika atau lebih dikenal dengan NIOSH
(National Institute of Occupational Safety dan Health) pada 1991 setelah
sebelumnya mengalami perubahan ditahun yang sama yaitu MPL (Maximal
Permissible Limit) yaitu rekomendasi batas maksimum beban angkat yang masih
boleh diangkat oleh pekerja. Batas beban angkat tergantung kepada kondisi fisik
dan metode yang digunakan dari pekerja tersebut. Dilakukan beberapa pendekatan

1
agar dapat menemukan batas beban yang direkomendasikan, yaitu dengan
pendekatan batasan Fisiologi, Psiko-fisik, Biomekanika dan batasan Legal. Selain
nilai RWL, Lifting Index atau perkiraan nilai tegangan fisik dalam pekerjaan
pengangkatan secara manual ini yang nantinya akan menentukan pekerjaan yang
dilakukan dalam tahap aman atau sudah memasuki tingkat resiko yang tinggi
untuk pekerja tersebut.
Perhitungan RWL ini dilihat dari beberapa aspek, seperti kondisi fisik
pekerja, berat badan pekerja, berat beban yang diangkat, frekuensi pengangkatan
permenit, jarak beban dengan pekerja, sudut yang dibentuk pekerja dalam
pemindahan, ataupun jarak benda dengan tempat akhir penyimpanan beban.
Aspek-aspek di atas menjadi pertimbangan penting untuk mengetahui nilai Lifting
Index sehingga dapat mengetahui seberapa besar resiko pengangkatan tersebut.
Maka dari itu, praktikum kali ini sangat memperhatikan aspek-aspek di atas agar
dapat diketahui batas beban yang direkomendasikan untuk responden juga
merekomendasikan metode yang tepat dalam pekerjaan secara manual atau
Manual Material Handling (MMH) ini.

2
BAB II
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

2.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah pengumpulan data data yang diperoleh dari
responden saat melakukan praktikum Recommended Weight Limit (RWL).
Adapun praktikum Recommended Weight Limit (RWL) ini dilaksanakan pada :
Hari/ tanggal : Kamis, 26 Oktober 2017
Waktu : 13.00 15.30 WIB
Tempat : Lab APK dan Ergonomi Universitas Islam Bandung
Berikut fasilitas dan alat yang digunakan saat praktikum :

Tabel 2. 1 Alat dan Fasilitas


Fasilitas Alat
Meteran Kamera
8 Beban Kerja
Meja

Cara pengukuran :
1. Sebelum memulai praktikum, operator mengisi data diri berupa nama dan
berat badan.
2. Operator berdiri didepan benda kerja yang akan diangkat, posisikan agar
operator merasa nyaman saat membawa beban kerja.
3. Hitunglah menggunakan meteran jarak horizontal benda dengan operator, lalu
catat.
4. Hitunglah jarak vertikal origin benda, yaitu jarak benda dengan lantai. Catat
hasilnya.
5. Rekam kegiatan operator saat melakukan pemindahan beban kerja, posisikan
kamera diagonal dengan operator sehingga gerakkan pemindahaan terlihat
jelas.
6. Setelah selesai, operator diam di titik terakhir pemindahan lalu ukur horizontal
dan vertikal destination benda. Catat hasilnya.

3
2.2 Data Responden
Responden yang menjadi operator dalam praktikum Recommended Weight
Limit (RWL) ini adalah Syifa Maulvi yang memiliki berat 75 Kg. Responden
dalam melakukan praktikum memindahkan 8 beban yang memiliki berat beban
yang berbeda dan ditumpuk menjadi tiga tumpukan. Pemindahan dilakukan dari
meja menuju lantai dan dihitung frekuensi pemindahan selama satu menit. Selain
itu data yang diambil untuk dijadikan data adalah jarak horizontal, vertikal dan
asimetri benda terhadap responden baik dalam keadaan origin (awal) maupun
destinantion (akhir).
2.3 Data Recommended Weight Limit (RWL)
Gambar 2 Dimensi Origin
25 cm

24 cm
11 1
14 cm

11 cm
14 cm

10 16 15
0 cm

0 cm

0 cm
2 6 5

76 cm

Gambar 2. 1 2D Benda Origin

Gambar 2 Dimensi Destination


23 cm

24 cm

2 5
12 cm

15 cm

12 cm

10 6 15
0 cm

0 cm

11 16 15
0 cm

Gambar 2. 2 2D Benda Destination

4
Rekaman Posisi Kerja
1. Origin Kolom Beban 1, Beban 15, dan Beban 5

Gambar 2. 3 Origin Beban 1, 15 dan 5

2. Destination Kolom Beban 1, 15 dan 5

Gambar 2. 4 Destinantion Beban 1, 15 dan 5

3. Destination Kolom Beban 6 dan 16

Gambar 2. 5 Destination Beban 6 dan 16

5
4. Destination Kolom Beban 2, 10 dan 11

Gambar 2. 6 Destination Beban 2, 10 dan 11

Tabel Data Frekuensi Angkatan:


Berikut adalah tebel frekuensi angkat yang dihitung dalam satu menit:

Tabel 2. 2 Frekuensi Angkat/menit


FREKUENSI ANGKATAN (F)
Menit Ke- 1
Frekuensi Angkatan (Lift/Min) 8

Tabel Data RWL, Origin


Berikut adalah tabel data RWL beda dalam keadaan Origin:

Tabel 2. 3 Data RWL Origin


DATA PENGAMATAN RWL ORIGIN
BENDA KERJA H (cm) V (cm) A () BERAT OBJEK
1 43 100 0 6
2 42 76 56 6
5 43 76 0 5
6 41 76 33 7
10 42 90 56 5
11 42 101 56 5
15 43 87 0 5
16 41 90 33 6

6
Tabel Data RWL, Destination
Berikut adalah tabel Data RWL pada keadaan Destination:

Tabel 2. 4 Data RWL Destination


DATA PENGAMATAN RWL DESTINATION
BENDA KERJA H (cm) V (cm) A () BERAT OBJEK
1 48 0 88 6
2 47 23 72 6
5 48 24 88 5
6 43 15 92 7
10 47 12 72 5
11 47 0 72 5
15 48 12 88 5
16 43 0 92 6

2.4 Pengolahan Data


Pengolahan data ini dilakukan berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari
praktikum Recommended Weight Lifting (RWL). Pengolahan data ini akan
menentukan perhitungan untuk mencari RWL dan Lifting Index (LI). Namun
sebelum menentukan perhitungan untuk mencari RWL dan Lifting Index (LI),
dihitung terlebih dahulu Faktor Pengali Horizontal (HM), Faktor Pengali Vertikal
(VM), Faktor Pengali Jarak (DM), Faktor Pengali Asimetri (AM), Faktor Pengali
Frekuensi (FM), dan Faktor Pengali Coupling (CM). Perhitungan ini nantinya
akan digunakan untuk menganalisis metode pengambilan beban pada responden
dan menganalisis resiko cidera pada pekerjaan tersebut.

Perhitungan RWL untuk Origin


Sebelum melakukan perhitungan dengan menggunakan metoda RWL ini,
terlebih dahulu dilakukan perhitungan frekuensi angkatan, yaitu dengan
mengambil rata-rata pengangkatan beban selama satu menit. Kemudian setelah itu
melakukan perhitungan faktor-faktor pengali pada persamaan RWL. Perhitungan
faktor pengali tersebut adalah:

7
Rata-Rata Pengangkatan Beban Selama 1 Menit

= = =

Faktor Pengali Horizontal (HM)


Faktor Pengali Horizontal adalah jarak beban kerja yang akan
diangkat dengan operator. Ada 3 kelompok benda yang memiliki jarak
horizontal yang sama, yaitu dengan jarak 41 cm, 42 cm, dan 43 cm.
Maka untuk perhitungan faktor pengali horizontal adalah sebagai berikut:
H : Jarak Horizontal (cm)
HM : Faktor Pengali Horizontal

1 = (25 / H) = (25 / 43) = 0.58

2 = (25 / H) = (25 / 42) = 0.60

5 = (25 / H) = (25 / 43) = 0.58

6 = (25 / H) = (25 / 41) = 0.61

10 = (25 / H) = (25 / 42) = 0.60

11 = (25 / H) = (25 / 42) = 0.60

15 = (25 / H) = (25 / 43) = 0.58

16 = (25 / H) = (25 / 41) = 0.61

Faktor Pengali Vertikal (VM)


Faktor pengali vertikal adalah jarak antara beban kerja yang akan
diangkat dengan lantai. Ada 3 benda kerja yang memiliki jarak vertikal
yang sama dari 8 benda kerja. Maka untuk perhitungan faktor pengali
vertikal adalah sebagai berikut:
V: Jarak Vertikal (cm)
VM: Faktor Pengali Vertikal

1 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |100 75|) = 0.93

2 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |76 75|) = 1.00

8
5 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |76 75|) = 1.00

6 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |76 75|) = 1.00

10 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |90 75|) = 0.96

11 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |101 75|) = 0.92

15 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |87 75|) = 0.96

16 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 |90 75|) = 0.96

Faktor Pengali Jarak (DM)


Dari hasil pengumpulan data, jarak perpindahan (D) merupakan
selisih dari jarak vertikal awal dengan jarak vertikal akhir. Maka untuk
jarak perpindahan adalah:

1 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 100) = 0.87

2 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 53) = 0.90

5 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 52) = 0.91

6 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 61) = 0.89

10 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 78) = 0.88

11 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 101) = 0.86

15 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 75) = 0.88

16 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 90) = 0.87

Faktor Pengali Asimetri (AM)


Perhitungan faktor pengali asimetri (AM) dilakukan dengan
menggunakan rata-rata dari hasil pengukuran sudut asimetri terhadap
operator pada saat pengangkatan beban. Sudut asimetri rata-rata pada
kondisi awal (origin):
A : Sudut Simetri

1 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 0) = 1.00

9
2 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 56) = 0.82

5 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 0) = 1.00

6 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 33) = 0.89

10 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 56) = 0.82

11 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 56) = 0.82

15 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 0) = 1.00

16 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 33) = 0.89

Konstanta Beban atau Load Constant (LC)


Faktor pengali Load Constant (LC) telah ditetapkan dan
disesuaikan dengan satuan ukuran yang digunakan dalam penelitian.
Satuan yang digunakan untuk berat beban adalah kilogram (kg), maka
nilai LC yang digunakan adalah 23 kg (standarisasi).

Faktor Pengali Frekuensi (FM)


Nilai FM yang diperoleh adalah adalah 0.60 (dapat dilihat pada
tabel (Frequency Multiplier). Hal ini disesuaikan dengan lamanya waktu
kerja yaitu < 1 jam dengan frekuensi angkatan 8 lift/min.

Tabel 2. 5 Frequency Multiplier


Work Duration
Frekuensi
1 Jam 1 - 2 Jam 2 - 8 Jam
Lift/Min
V < 75 V 75 V < 75 V 75 V < 75 V 75
0.2 1 1 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.8 0.8 0.6 0.6 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.5 0.5 0.27 0.27
7 0.7 0.7 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.6 0.6 0.35 0.35 0.18 0.18
9 0.52 0.52 0.3 0.3 0 0.15
10 0.45 0.45 0.26 0.26 0 0.13
11 0.41 0.41 0 0.23 0 0
12 0.37 0.37 0 0.21 0 0
13 0 0.34 0 0 0 0
14 0 0.31 0 0 0 0
15 0 0.28 0 0 0 0
> 15 0 0 0 0 0 0
10
Faktor Pengali Coupling (CM)
Nilai CM diperoleh berdasarkan pada perilaku si operator dalam
memegang beban, yaitu aktivitas pengangkatan beban 5, beban 10, beban
11, beban 15 seberat 5 kg. Adapun aktivitas pengangkatan beban 1,
beban 2, dan beban 16 seberat 6 kg. Pada aktivitas pengangkatan beban 6
seberat 7 kg. Dari hasil di atas ini dikategorikan pada coupling type (tipe
kopling) yang good, karena objek memiliki pegangan dan jari-jari
pekerja pada saat melakukan pengangkatan dapat menggerakkan jari.
Jadi untuk nilai CM ini setelah disesuaikan dengan jarak vertikal adalah
1.00 (dapat dilihat pada tabel Coupling Multiplier).

Tabel 2. 6 Coupling Multiplier


Coupling Type V < 75 (cm) V 75 (cm)
Good 1 1
Fair 0.95 0.95
Poor 0.9 0.9

Lifting Index untuk Origin


LI menggambarkan suatu perkiraan menyangkut tingkatan dalam tekanan
fisik yang berhubungan dengan suatu pekerjaan mengangkat yang dilakukan
secara manual. Apakah pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja termasuk dalam
pekerjaan yang aman dilakukan atau tidak. Perhitungan untuk LI adalah sebagai
berikut:
() 6
1= = 6.4 = 0.93

() 6
2 = = 6.1 = 0.99

() 5
5 = = = 0.69
7.3

() 7
6 = = 6.7 = 1.04

() 5
10 = = 5.7 = 0.88

() 5
11 = = 5.4 = 0.93

11
() 5
15 = = 6.8 = 0.73

() 6
16 = = 6.3 = 0.96

Berikut ini adalah data hasil perhitungan RWL dan LI oleh responden pada
keadaan origin:

Tabel 2. 7 Data RWL dan LI pada keadaan Origin


Tabel Rekapitulasi Perhitungan RWL dan LI Origin
Benda Berat
LC H (cm) HM V (cm) VM D (cm) DM A (X) AM FM CM RWL LI
Kerja Objek (kg)
1 23 43 0.58 100 0.93 100 0.87 0 1.00 0.6 1 6.42 6 0.93
2 23 42 0.60 76 1.00 53 0.90 56 0.82 0.6 1 6.08 6 0.99
5 23 43 0.58 76 1.00 52 0.91 0 1.00 0.6 1 7.25 5 0.69
6 23 41 0.61 76 1.00 61 0.89 33 0.89 0.6 1 6.71 7 1.04
10 23 42 0.60 90 0.96 78 0.88 56 0.82 0.6 1 5.65 5 0.88
11 23 42 0.60 101 0.92 101 0.86 56 0.82 0.6 1 5.37 5 0.93
15 23 43 0.58 87 0.96 75 0.88 0 1.00 0.6 1 6.81 5 0.73
16 23 41 0.61 90 0.96 90 0.87 33 0.89 0.6 1 6.25 6 0.96

Perhitungan RWL untuk Destination


Sebelum melakukan perhitungan dengan menggunakan metoda RWL ini,
terlebih dahulu dilakukan perhitungan frekuensi angkatan, yaitu dengan
mengambil rata-rata pengangkatan beban selama 1 menit. Kemudian setelah itu
melakukan perhitungan faktor-faktor pengali pada persamaan RWL. Perhitungan
faktor pengali tersebut adalah:
Rata-Rata Pengangkatan Beban Selama 1 Menit

= = =

Faktor Pengali Horizontal (HM)
Faktor Pengali Horizontal adalah jarak beban kerja yang akan
diangkat dengan operator. Ada 3 kelompok benda yang memiliki jarak
horizontal yang sama, yaitu jarak 43 cm, 47 cm, dan 48 cm. Maka untuk
perhitungan faktor pengali horizontal adalah sebagai berikut
H : Jarak Horizontal (cm)
HM : Faktor Pengali Horizontal

12
1 = (25 / H) = (25 / 48) = 0.52

2 = (25 / H) = (25 / 47) = 0.53

5 = (25 / H) = (25 / 48) = 0.52

6 = (25 / H) = (25 / 43) = 0.58

10 = (25 / H) = (25 / 47) = 0.53

11 = (25 / H) = (25 / 47) = 0.53

15 = (25 / H) = (25 / 48) = 0.52

16 = (25 / H) = (25 / 43) = 0.58

Faktor Pengali Vertikal (VM)


Faktor pengali Vertikal adalah jarak antara beban kerja yang akan
diangkat dengan lantai. Ada 3 benda kerja yang memiliki jarak vertikal
yang sama dari 8 benda kerja. Maka untuk perhitungan faktor pengali
vertikal adalah sebagai berikut:
V: Jarak Vertikal (cm)
VM: Faktor Pengali Vertikal

1 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 0 75|) = 0.78

2 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 23 75|) = 0.84

5 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 24 75|) = 0.85

6 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 15 75|) = 0.82

10 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 12 75|) = 0.81

11 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 0 75|) = 0.78

15 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 12 75|) = 0.81

16 = 1 (0.003 |V 75|) = 1 (0.003 | 0 75|) = 0.78

13
Faktor Pengali Jarak (DM)
Dari hasil pengumpulan data, jarak perpindahan (D) merupakan
selisih dari jarak vertikal awal dengan jarak vertikal akhir. Maka untuk
jarak perpindahan adalah:

1 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 100) = 0.87

2 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 53) = 0.90

5 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 52) = 0.91

6 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 61) = 0.89

10 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 78) = 0.88

11 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 101) = 0.86

15 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 75) = 0.88

16 = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5 / 90) = 0.87

Faktor Pengali Asimetri (AM)


Perhitungan faktor pengali asimetri (AM) dilakukan dengan
menggunakan rata-rata dari hasil pengukuran sudut asimetri terhadap
operator pada saat pengangkatan beban. Sudut asimetri rata-rata pada
kondisi awal (origin):
A : Sudut Simetri
1 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 88) = 0.72

2 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 72) = 0.77

5 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 88) = 0.72

6 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 92) = 0.71

10 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 72) = 0.77

11 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 72) = 0.77

15 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 88) = 0.72

16 = 1 (0.0032A) = 1 (0.0032 x 92) = 0.71

14
Konstanta Beban atau Load Constant (LC)
Faktor pengali Load Constant (LC) telah ditetapkan dan
disesuaikan dengan satuan ukuran yang digunakan dalam penelitian.
Satuan yang digunakan untuk berat beban adalah kilogram (kg), maka
nilai LC yang digunakan adalah 23 kg (standarisasi).
Faktor Pengali Frekuensi (FM)
Nilai FM yang diperoleh adalah adalah 0.60 (dapat dilihat pada
tabel (Frequency Multiplier). Hal ini disesuaikan dengan lamanya waktu
kerja yaitu < 1 jam dengan frekuensi angkatan 8 lift/min.
Tabel 2. 8 Frequency Multiplier
Work Duration
Frekuensi
1 Jam 1 - 2 Jam 2 - 8 Jam
Lift/Min
V < 75 V 75 V < 75 V 75 V < 75 V 75
0.2 1 1 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.8 0.8 0.6 0.6 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.5 0.5 0.27 0.27
7 0.7 0.7 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.6 0.6 0.35 0.35 0.18 0.18
9 0.52 0.52 0.3 0.3 0 0.15
10 0.45 0.45 0.26 0.26 0 0.13
11 0.41 0.41 0 0.23 0 0
12 0.37 0.37 0 0.21 0 0
13 0 0.34 0 0 0 0
14 0 0.31 0 0 0 0
15 0 0.28 0 0 0 0
> 15 0 0 0 0 0 0

Faktor Pengali Coupling (CM)


Nilai CM diperoleh berdasarkan pada perilaku si operator dalam
memegang beban, yaitu aktivitas pengangkatan beban 5, beban 10, beban
11, beban 15 seberat 5 kg. Adapun aktivitas pengangkatan beban 1,
beban 2, dan beban 16 seberat 6 kg. Pada aktivitas pengangkatan beban 6
seberat 7 kg. Dari hasil di atas ini dikategorikan pada coupling type (tipe
kopling) yang good, karena objek memiliki pegangan dan jari-jari
pekerja pada saat melakukan pengangkatan dapat menggerakkan jari.

15
Jadi untuk nilai CM ini setelah disesuaikan dengan jarak vertikal adalah
1.00 (dapat dilihat pada tabel Coupling Multiplier).

Tabel 2. 9 Coupling Multiplier


Coupling Type V < 75 (cm) V 75 (cm)
Good 1 1
Fair 0.95 0.95
Poor 0.9 0.9

Lifting Index untuk Destination


LI menggambarkan suatu perkiraan menyangkut tingkatan dalam tekanan
fisik yang berhubungan dengan suatu pekerjaan mengangkat yang dilakukan
secara manual. Apakah pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja termasuk dalam
pekerjaan yang aman dilakukan atau tidak. Perhitungan untuk LI adalah sebagai
berikut:

() 6
1= = 3.46 = 1.73

() 6
2 = = 4.31 = 1.39

() 5
5 = = = 1.26
3.96

() 7
6 = = 4.15 = 1.69

() 5
10 =
= 4.02 = 1.24

() 5
11 = = 3.79 = 1.32

() 5
15 = = 3.69 = 1.36

() 6
16 = = 3.82 = 1.57

16
Berikut ini adalah data hasil perhitungan RWL dan LI oleh responden pada
keadaan Destination:

Tabel 2. 10 Data RWL dan LI pada keadaan Destination


Tabel Rekapitulasi Perhitungan RWL dan LI Destination
Benda Berat
LC H (cm) HM V (cm) VM D (cm) DM A (X) AM FM CM RWL LI
Kerja Objek (kg)
1 23 48 0.58 0 0.93 100 0.87 88 0.72 0.6 1 3.46 6 1.73
2 23 47 0.60 23 1.00 53 0.90 72 0.77 0.6 1 4.31 6 1.39
5 23 48 0.58 24 1.00 52 0.91 88 0.72 0.6 1 3.96 5 1.26
6 23 43 0.61 15 1.00 61 0.89 92 0.71 0.6 1 4.15 7 1.69
10 23 47 0.60 12 0.96 78 0.88 72 0.77 0.6 1 4.02 5 1.24
11 23 47 0.60 0 0.92 101 0.86 72 0.77 0.6 1 3.79 5 1.32
15 23 48 0.58 12 0.96 75 0.88 88 0.72 0.6 1 3.69 5 1.36
16 23 43 0.61 0 0.96 90 0.87 92 0.71 0.6 1 3.82 6 1.57

17
BAB III
ANALISIS

3.1 RWL dan LI Origin


Recommended Weight Limit adalah rekomendasi batas beban yang dapat
diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera apapun walaupun beban
tersebut dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan
Lifting Index digunakaan untuk mengetahui pekerjaan tersebut beresiko atau tidak.
LI yang direkomendasikan adalah < 1. Jika nilai LI diantara 1-2 maka pekerjaan
tersebut memiliki resiko cidera pada tulang belakang dan jika nilai LI > 3 maka
pekerjaan tersebut memiliki resiko yang besar untuk timbulnya cidera pada tulang
belakang.
Nilai perhitungan RWL origin pada 8 beban yang diangkat dengan beban
kerja yang berbeda, batas beban yang direkomendasikan diangkat oleh responden
maksimal pada nilai 7,25 Kg yaitu pada beban kerja 5 dengan berat beban 5 kg.
Nilai Lifting Index responden pada saat memindahkan dari meja ke lantai adalah <
1, hal ini berarti pengangkatan beban kerja ini termasuk dalam kategori aman. Hal
ini disebabkan karena sudut yang terbentuk pada saat pemindahan kecil dan nilai
horizontal benda pada responden cukup dekat sehingga nilai RWL yang
dihasilkan lebih besar dibandingkan berat beban. Akan tetapi, pada pemindahan
beban kerja 6 dengan berat beban 7 Kg nilai LI > 1 yang artinya pengangkatan
beban kerja 6 ini memiliki resiko cidera ditulang belakang jika dilakukan terus
menerus tanpa memperbaiki metode pengangkatan yang benar.

3.2 RWL dan LI Destination


Perhitungan RWL destination pada responden memiliki batas beban
maksimal diangka 4,15 Kg, yaitu pada saat pengangkatan beban 6 dengan beban
objek 7 Kg. Nilai Lifting Index pada RWL destination ini > 1 dan < 3 atau ada
pada level 2 yaitu pengangkatan beban memiliki resiko cidera pada tulang
belakang jika dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang dan
tidak segera memperbaiki metode pengangkatan. Nilai Lifting Index yang besar
ini diakibatkan oleh sudut yang terbentuk pada saat pemindahan benda kerja besar
karena responden memutar tubuh lebih dari 70. Selain itu metode pengangkatan

18
yang digunakan oleh responden masih menggunakan metode yang kurang tepat
sehingga dapat membuat cidera pada tulang punggung belakang. Selain itu, pada
kondisi destination responden cenderung berjarak lebih jauh terhadap benda yang
diangkat sehingga punggung cenderung lebih membungkuk.
Cara penanggulangan penyakit MSDs ini dapat dilakukan dengan cara
mengubah metode pengangkatan benda. Yaitu, posisi badan pekerja harus lebih
dekat dengan benda dan tidak melakukan pemutaran hanya pada bagian pinggang
saja, melainkan seluruh badan bergerak selaras saat pemindahan beban kerja.
Selain itu, dengan memperhatikan berat beban kerja yang direkomendasikan
untuk dibawa oleh seorang pekerja juga menjadi hal yang harus diperhatikan agar
dapat mengurangi resiko cidera pada bagian tertentu.

19
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan data dari praktikum Recommended Weight Limit (RWL) ini,


didapatkan beberapa informasi selanjutnya yang diolah dan diperhitungkan
menjadi sebuah data, dari data-data tersebut dianalisis dan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:

1. Recommended Weight Limit (RWL) dapat digunakan untuk


merekomendasikan batas beban yang semestinya harus diangkat oleh
pekerja agar dapat meminimalisir risiko cedera yang berulang-ulang atau
dalam jangka waktu yang panjang.
2. Lifting Index (LI) digunakan sebagai standarisasi pengangkatan beban
secara manual yang aman atau tidak aman pada suatu pekerjaan. dengan
beberapa ketentuan.
3. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Recommended
Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI) pada kondisi origin aktivitas
operator dalam pengangkatan beban secara manual termasuk ke dalam
kategori aman.
4. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Recommended
Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI) pada kondisi aktivitas operator
dalam pengangkatan beban secara manual destination termasuk ke dalam
kategori kedua, yaitu pekerjaan tersebut memiliki resiko cidera pada tulang
belakang.
5. Beban yang diangkat secara manual pada praktikum tersebut termasuk
kedalam kategori good atau baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ayoub, M. M. Dampsey, P. G. 1999. The Phychophysical Approach to Material


Handling Task Design. Ergonomic Vol. 42. No 1, pp : 17 31.

Hardianto, Yassierli. (2016). Ergonomi suatu pengantar. Bandung. PT. Remaja


Rosdakarya

Rafsanjani, Fariza. Pratiwi, Indah. (2015). Jurnal Ilmiah Universitas Negeri


Surakarta : Analisis Manual Material Handling Menggunakan NIOSH
EQUATION. Surakarta.

Rezeki S, Yanti. Achireaniwati Eri, (2017). Modul Tugas Besar Ergonomi 2017.
Lab. Apk dan Ergonomi Unisba

Tawarka, Bakri Solichul HA., Sudiajeng Lilik. (2004). Ergonomi Untuk


Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Produktivitas. Surakarta. Uniba Press.

21
LAMPIRAN

You might also like