You are on page 1of 8

ARTIKEL

GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
PADA PRAKTIK DOKTER GIGI
DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

Lelly Andayasari,* Anorital**


* Peneliti pada Pusat Teknologi Terapan dan Epidemiologi Klinik
Email : andayasari@gmail.com
** Peneliti pada Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

MUSCULAR DISORDERS AND PREVENTION FOR DENTIST

Abstract
Dentists profession high risks to go through musculosceletal disorders covering the lower and upper
parts of backbone, shoulders and wrists. From various researches being done, pravalens of
musculosceletal disorders to dentists is high enough moving between 2585%. The conditions may
happen because of the dentists position while handling patiens is not in ergonomics positions. To reduce
the early disorders happens, the dentists working position which is initially standing then improved by
sitting position, even now the four-handed treatment technics has been developed that is now largely
acceptable. Although the treatment technics with sitting position has been developed and other
measures of prevention, various reports state that the musculosceletal disorders experienced by dentists
still happens. Many factors concerned risk against the happening of this musculosceletal disorders. The
working way, the position while treating patient, the dental unit being used, and other factor such as life
style, risk factors agains the appearance of musculosceletal disorders to the dentists. In efforts to
prevent continuously the musculosceletal disorders to the dentists, it has been developed different kinds
of ergonomics. Instruments for dentists profession, starting from dental unit design, operation
instruments, up to the using visual aids, and the good and accurate working way training. In such a
manner, too. Some prevention efforts, not concerning with the instruments used, has important role to
reduce the appearance of musculosceletal disorders to the dentists.

Keyword: Musculoskeletal disorders, ergonomic, dentist.

Abstrak
Gangguan muskuloskeletal yang meliputi tulang belakang bagian atas dan bawah, bahu, dan
pergelangan tangan merupakan faktor risiko pada profesi dokter gigi. Pada beberapa penelitian
sebelumnya diketahui prevalens gangguan muskuloskeletal pada dokter gigi berkisar antara 2585%.
Sejumlah faktor teknis seperti dental unit, lampu kerja dan peralatan lain yang digunakan tidak
ergonomis dan faktor non teknis antara lain cara dan posisi saat merawat pasien serta life style dokter
gigi merupakan risiko yang berperan penting untuk terjadinya gangguan musculoskeletal pada dokter
gigi. Memperbaiki faktor risiko teknis dan non teknis dapat dilakukan untuk mencegah gangguan
musculoskeletal pada dokter gigi. Faktor teknis antara lain, posisi berdiri saat merawat pasien,
diperbaiki dengan posisi duduk, peralatan (dental unit, meja, lampu kerja) yang ergonomis. Kerja tim
antara dokter gigi dan asisten yang terlatih menangani peralatan dikenal dengan four-handed dentistry,
sehingga dokter gigi hanya konsentrasi pada perawatan pasien saja. Faktor non teknis seperti ada jeda
waktu antara satu pasien dengan pasien lain agar dapat mengistirahatkan otot, serta ruangan praktek
yang luas perlu diperhatikan. Beberapa upaya pencegahan yang tidak berhubungan dengan peralatan
yang digunakan memegang peran penting guna mengurangi timbulnya gangguan muskuloskeletal pada
dokter gigi.

70 Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012


Kata kunci: muskuloskeletal disorders, posisi ergonomic, dentist.

Submit: 14 September 2011, Review 1: 19 September 2011, Review 2: 19 September 2011, Eligible article: 16
Februari 2012

Pendahuluan mencabut gigi misalnya, kadang-kadang dokter gigi


membungkuk ke arah pasien, bergerak secara
Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal
mendadak, memutar tubuh dari satu sisi ke sisi yang
disorders) adalah penyakit yang menimbulkan rasa
lain. Seluruh gerakan tersebut dilakukan berkali-
nyeri berkepanjangan. Seseorang yang menderita
kali dalam jangka waktu yang panjang. Hal inilah
gangguan muskuloskeletal merasakan keluhan
yang dapat menyebabkan sindroma muskulo-
mulai dari yang ringan sampai berat jika otot
skeletal.4,6 Walaupun bekerja dengan postur netral
menerima beban statis secara berulang dan dalam
dapat mencegah atau mengurangi sindroma
kurun waktu yang lama. Timbulnya gangguan
muskuloskeletal, kebanyakan dokter gigi tidak
muskuloskeletal ini terkait dengan kondisi
menyadari pentingnya manfaat sistem ergonomik
lingkungan kerja dan cara kerja mendukung
dengan posisi yang baik saat merawat pasien7.
sehingga dengan kondisi seperti ini dapat
Postur yang baik dan benar membutuhkan peralatan
menyebabkan kerusakan pada otot, syaraf, tendon,
yang baik juga, misalnya bentuk kursi operator
persendian, kartilago, dan diskus vertebralis.1, 2.
yang ergonomik dapat mendukung tulang punggung
Gangguan muskuloskeletal yang kerap terjadi pada
pada posisi yang baik.6, 8 Makalah ini akan
praktisi kesehatan. Hal ini terjadi akibat posisi
membahas tentang pencegahan gangguan muskulo-
tubuh sewaktu bekerja kurang ergonomis dan
skeletal pada praktik dokter gigi dengan sistem
terjadi dalam waktu yang lama serta berulang-
ergonomik, meliputi posisi dokter gigi, posisi
ulang. Di antara praktisi kesehatan yang rentan
pasien serta peralatan di dalam ruang praktik.
dalam menghadapi adanya ancaman gangguan
muskuloskeletal adalah dokter gigi. Secara umum
jenis pekerjaan dokter gigi ditandai dengan adanya Tinjauan Pustaka
posisi tubuh yang statis dan kaku dalam melakukan Ergonomik berasal dari bahasa Yunani yaitu
perawatan terhadap pasien. Pasien yang dirawat di ergon berarti kerja dan nomos berarti hukum.
atas kursi gigi menyebabkan seorang dokter gigi Definisi ergonomik menurut Occupational Safety
harus duduk atau berdiri membungkuk dalam waktu and Health Administration (OSHA) adalah
lama. Posisi tubuh seperti ini menyebabkan dokter hubungan manusia dengan lingkungan kerja yang
gigi yang berpraktik sering mengalami rasa sakit tidak mengakibatkan suatu gangguan. Secara garis
atau rasa tidak nyaman di daerah leher, bahu dan besarnya ergonomik berarti terciptanya sistem kerja
tulang punggung sehingga dapat mengakibatkan yang sehat, aman, dan nyaman bagi manusia. Pada
antara lain gangguan muskuloskeletal yang berupa dasarnya kondisi ergonomik sangat menguntungkan
nyeri punggung bagian bawah (lower back pain) 3, 4. karena dapat mencegah terjadinya gangguan
Salah satu penyebab sindroma muskulo- muskuloskeletal dan dapat mengurangi kesalahan
skeletal pada dokter gigi dikarenakan dokter gigi yang dapat mengakibatkan cedera pada para
hanya memperhatikan kenyamanan bagi pasien pekerja. Dalam kaitan tersebut di atas, ergonomik
yang dirawat, tapi kurang memperhatikan bukan hanya tentang perasaan lebih baik secara
kenyamanan bagi diri mereka sendiri saat merawat fisik, namun juga bagaimana menempatkan
pasiennya. Dokter gigi menganggap bahwa mereka peralatan pada posisi yang mudah dijangkau
yang harus bergerak menghampiri pasien, dari pada sehingga akan meningkatkan efisiensi dan
mengatur posisi duduk pasien di atas kursi gigi.5. efektivitas.9 Menurut OSHA, gangguan muskulo-
Kebanyakan gangguan muskuloskeletal terjadi skeletal yang berhubungan dengan pekerjaan
karena dokter gigi secara tanpa sadar berada pada seseorang dapat terjadi bilamana ada ketidak-
posisi tubuh yang kurang mendukung saat merawat cocokan antara kebutuhan fisik kerja dan
pasien. Saat melakukan preparasi gigi atau kemampuan fisik tubuh manusia. Ergonomik,

Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012 71


merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan jenis rancangan kursi dokter gigi, kursi asisten, pasien,
pekerjaan terhadap pekerja/manusia dengan teknik kerja dan pencahayaan.2, 3, 7, 13.
merancang pekerjaan tersebut agar menghasilkan Tubuh manusia adalah dinamis dan dirancang
lingkungan kerja yang mendukung pencegahan untuk dapat melakukan gerakan, hal ini tidak akan
terjadinya gangguan muskuloskeletal.9 Sistem berfungsi secara optimal kecuali jika sendi dan otot
ergonomik di bidang kedokteran gigi tidak hanya bergerak secara teratur. Bila seseorang duduk agak
sekedar posisi operator dan desain alat, namun lama, maka posisi ini akan menekan discus spinalis,
integrasi dari peralatan yang digunakan di dalam mengurangi cairan di sendi dan menurunkan aliran
praktik dokter gigi.6. darah dan nutrisi ke discus spinalis. Perubahan ini
menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak, dan
Gangguan Muskuloskeletal bilamana berlangsung lama maka dapat meng-
akibatkan terjadinya gangguan muskuloskeletal.
Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal
Hal inilah yang sering terjadi pada dokter gigi
disorders) adalah suatu kumpulan gangguan atau
selama melakukan perawatan pada pasien, dan
cedera yang mengenai sistem muskuloskeletal.
kadang-kadang tidak disadari dokter gigi
Umumnya gejala timbulnya gangguan muskulo-
tersebut.2,4,6 Untuk menghindari posisi duduk yang
skeletal terlihat dalam berbagai bentuk sehingga hal
terlalu kaku, operator perlu senantiasa secara teratur
inilah yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi
mengubah posisi kerja. Perubahan posisi ini akan
penyebab awal. Rasa sakit atau gangguan
memindahkan beban kerja dari satu otot ke otot
muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan dengan
yang lain, serta memungkinkan otot beristirahat dan
pekerjaan seseorang yang disertai adanya rasa tidak
mengisi kembali nutrisi ke otot yang digunakan
nyaman pada tangan, lengan, bahu, leher dan tulang
tersebut. Perubahan posisi berdiri, kemudian duduk
punggung akibat posisi saat bekerja dengan postur
atau sekali-kali meregangkan otot yang tegang akan
tubuh yang tetap selama bekerja. Gangguan
sangat bermanfaat dalam usaha pencegahan
muskuloskeletal dapat terjadi pada dokter gigi
terjadinya gangguan muskuloskeletal. 8 Posisi yang
dikarenakan saat melakukan perawatan pasien
fleksibel merupakan bagian integral dalam usaha
berada dalam posisi berdiri, duduk atau
pencegahan dan kontrol sakit bagi dokter gigi yang
membungkuk. Gangguan muskuloskeletal dapat
paling sering mengalami peradangan dan
disebabkan oleh tekanan fisik maupun psikis.2, 8.
kehilangan oksigen akibat kontraksi yang statis dan
Adapun faktor penyebab gangguan muskuloskeletal
menetap. Posisi dokter gigi saat melakukan
sangat sulit untuk ditentukan, namun perlu
perawatan pada pasien dapat menyebabkan
diketahui bahwa belum tentu suatu faktor risiko
kontraksi otot secara terus menerus yang
akan menjadi penyebab. Banyak faktor yang
menghasilkan suatu pola ketidakseimbangan otot
menjadi penyebab dan lamanya waktu dari mulai
yang merupakan ciri khas yang terjadi pada profesi
terjadinya faktor risiko sampai timbulnya gangguan
dokter gigi.6, 7 Tanda-tanda adanya gangguan
muskuloskeletal.2. Namun besar kecilnya derajat
muskuloskeletal adalah rasa sakit pada daerah leher,
faktor risiko dapat menunjukkan timbulnya
bahu dan punggung, kesemutan pada lengan dan
gangguan muskuloskeletal. Faktor risiko tersebut
jari-jari, kekejangan otot, kaku otot, dan rasa pegal
meliputi adanya pengulangan gerakan yang terus
sekitar daerah punggung dan bahu. 9.
menerus; kekuatan yang berlebihan sehingga
menyebabkan kelelahan otot dan menimbulkan rasa
nyeri; tekanan mekanis yang disebabkan oleh Pencegahan Gangguan Muskuloskeletal
cedera akibat benda tajam, peralatan atau Usaha pencegahan gangguan muskuloskeletal
instrumen; sikap kerja selama melakukan dengan sistem ergonomik bukan saja terbatas pada
pekerjaan; getaran akibat penggunaan peralatan perbaikan posisi dan postur dokter gigi saat
dengan frekuensi getar di atas 5.000 Hz; suhu udara melakukan perawatan pada pasien, namun juga
yang tidak nyaman; dan tekanan yang disebabkan melibatkan peralatan di ruang perawatan dan
oleh keadaan luar. 10, 11, 12. Faktor risiko lainnya bagaimana dokter gigi bekerja secara bebas di
meliputi usia, penyakit tertentu, dan aktivitas dalam suatu ruang yang sempit14, 15. diantaranya:
lainnya di luar pekerjaan. Selain itu dari beberapa
1) Peralatan Ergonomik
penelitian, diketahui bahwa ada hubungan faktor
risiko penyebab gangguan muskuloskeletal dengan Peralatan yang ergonomik membantu
operator dan asisten dapat bekerja dengan posisi

72 Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012


dan postur tubuh, lengan dan bahu yang baik agar - Permukaan handpiece yang halus.
selama melakukan perawatan yang membutuhkan - Tangkai handpiece membentuk sudut 15o
waktu yang panjang dan posisi tubuh yang menetap. dengan permukaan daerah kerja.
Peralatan seperti kursi dokter gigi, kursi asisten dan
- Jarak minimal 26 mm dari ujung handpiece
dental unit menunjang tubuh dari kemungkinan
yang masuk di dalam mulut pasien sampai ke
terjadinya ketegangan otot yang dapat
tangkai yang bersudut.
menyebabkan gangguan muskuloskeletal. 15
- Peralatan tersebut diharapkan ringan dan
2) Operating Stool: adalah kursi yang digunakan
tidak terlalu besar diameternya.
dokter gigi.
6) Dental light
- Bentuk tempat duduk yang membantu tubuh
dalam posisi yang benar dengan spinal yang Dental light yang dianjurkan adalah jangan
tegak dan dekat dengan kursi gigi. terlalu besar dan lebar, pilih yang sempit dan fokus
hanya pada mulut pasien dan tidak menghasilkan
- Bentuk sandaran yang mendukung punggung
bayangan yang mengganggu. Lebih dianjurkan
agar otot punggung bagian bawah tetap tegak
menggunakan dental light dengan sensor, atau
dan lengkungannya dipertahankan.
monitor untuk lampu ditempatkan pada lokasi yang
- Sandaran lengan dirancang untuk mudah dicapai tanpa harus memegang tangkai
mengurangi tekanan dan kelelahan pada otot- lampu. Pada dental unit yang dirancang dengan
otot punggung bagian atas, leher dan bahu sistem ergonomik, tombol untuk menyalakan dan
dengan membentuk sudut tegak lurus memadamkan dental light sudah menyatu pada
terhadap siku lengan dokter gigi. meja kursi dental dan pada assistant console,
3) Operator Table: adalah meja dari kursi dental sehingga mudah dijangkau. Operator tidak perlu
yang memungkinkan pergerakan posisi vertikal lagi menyentuh tombol dental light untuk mengatur
dan horisontal, sehingga dapat disesuaikan posisinya.
dengan posisi operator berada.
- Kursi dental dengan sandaran kepala dan Konsep Four-Handed Dentistry
belakang yang lebar serta tebal akan
Telah dikembangkan suatu konsep kerja tim
menyulitkan operator bekerja lebih dekat
yang merupakan teknologi baru yang diintegrasikan
dengan pasien, sehingga cenderung
dalam suatu praktik dokter gigi modern selama
membungkuk ke arah pasien.
beberapa dekade terakhir. Konsep ini dikenal
- Kursi dental yang ergonomik adalah dengan sebagai four-handed dentistry yang terdiri dari
sandaran kepala yang sempit dan tipis. dokter gigi dan asisten yang masing-masing
Bentuk demikian memungkinkan operator memiliki keterampilan. Pada umumnya rancangan
meletakkan tangannya dengan mudah di dental unit dibuat dengan sputum-bowl yang
bawah pasien, memudahkan pandangan ke terletak di daerah posisi asisten, sehingga bagian ini
daerah operasi, dan tetap mempertahankan menghambat penempatan asisten di daerah tersebut.
postur yang optimal. Akibatnya dokter gigi harus mengambil dan
4) Dental-loupe: adalah alat bantu lihat yang dapat mengembalikan handpiece atau peralatan lainnya
memperbesar obyek yang dilihat sehingga dari/pada tempatnya, sehingga fokus pandangan
memungkinkan dokter gigi dapat duduk lebih operator berpindah-pindah dari mulut pasien ke
nyaman dengan postur leher dan bahu yang tempat peralatan (instrument tray). Hal ini
optimal. menyebabkan tekanan fisik pada tubuh yang sering
- Pembesaran paling kurang dua kali sudah bergerak dengan posisi otot yang menegang,
cukup menghasilkan jarak penglihatan yang kemudian menyebabkan kelelahan pada mata. Alat
baik dengan posisi pasien. yang baik sekalipun belum tentu memberikan
manfaat ergonomik, alat yang baik harus digunakan
- Pembesaran yang lebih tinggi ditambah
secara benar.14
dengan sistem pencahayaan yang optimal
dapat meningkatkan efisiensi penglihatan
yang lebih rinci dan tidak ada hambatan Konsep four-handed dentistry diharapkan
bayangan pada daerah operasi. dapat mencegah terjadinya pergerakan yang
5) Handpiece/ultra sonic scaler/endodontic menegangkan otot serta perpindahan pandangan

Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012 73


dokter gigi dari daerah mulut pasien yang asisten. Biasanya ruangan dibagi atas empat
menyebabkan kelelahan pada mata. Namun konsep daerah aktivitas, yaitu daerah operator, daerah
ini bukan sekedar pemindahan alat dari asisten ke asisten, daerah untuk memindahkan alat, dan
dokter gigi atau agar pekerjaan menjadi lebih cepat daerah statik.
dan mudah. Juga butuh keterampilan dalam Penglihatan yang kurang baik juga dapat
melaksanakan suatu kerja tim yang andal.15 mengakibatkan dokter gigi cenderung membungkuk
Walaupun telah bekerja dengan konsep four-handed ke arah pasien agar mudah melihat daerah kerjanya.
dentistry, bila menggunakan alat yang tidak Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada
mendukung sistem ergonomik atau penempatan alat diskus, ligamentum dan otot di daerah leher.
yang jauh dari jangkauan asisten maupun dokter Bilamana posisi ini dipertahankan selama berjam-
gigi sendiri, maka akan tetap terjadi ketegangan otot jam, maka akan menimbulkan gangguan muskulo-
akibat pergerakan yang berlebihan. Kelelahan fisik skeletal. Bagi dokter gigi dengan penglihatan yang
juga dapat dialami oleh pasien akibat postur yang kurang memadai, dapat menggunakan alat
tegang karena posisi duduk pasien di atas kursi pembesar atau dental-loupe sebagai alat bantu lihat.
gigi.14, 15 Alat ini mencegah posisi membungkuk ke arah
Beberapa prinsip yang dianjurkan untuk mulut pasien. 14
menerapkan konsep four-handed dentistry agar Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan
dapat memberi manfaat yang lebih baik yaitu:15 merupakan salah satu faktor penentu lainnya. Arah
a. Dokter gigi diharapkan melatih asisten sehingga cahaya yang salah menyebabkan dokter gigi
tidak perlu melakukan pergerakan yang tidak cenderung berada pada posisi yang kurang
efisien. Misalnya mengambil forcep atau alat menguntungkan. Jika cahaya dihalangi dengan
pencabutan gigi di daerah yang jauh dari tangan, kepala, atau alat; dokter gigi akan
jangkauannya. menjulurkan leher dan badan bagian atas untuk
b. Asisten yang membantu dokter gigi harus mencapai suatu bidang pandangan yang lebih baik.
mempunyai pengetahuan dan keterampilan Penggunaan dental-light yang besar dapat
dalam menangani peralatan. Terlatih untuk membantu dokter gigi melihat daerah kerja lebih
mengikuti setiap prosedur perawatan yang baik, namun biasanya cahaya lampu menjadi panas
dilakukan dokter gigi. dan hal ini memberi rasa tidak nyaman bagi pasien.
Biasanya penggunaan fiber-optic handpiece lebih
c. Asisten harus lebih sering menangani peralatan
bermanfaat. Posisi dental-light yang baik juga
misalnya saliva ejector, suction pump,
penting. Sebanyak 84% dari dokter gigi biasanya
handpiece dan bor, sehingga dokter gigi tidak
meletakan sumber cahaya lebih tinggi, sehingga
perlu melakukannya sendiri. Idealnya
kadang-kadang menimbulkan bayangan.15.
penanganan peralatan yang dilakukan asisten
adalah 80 90% dari waktu kerja, sehingga
dokter gigi hanya berkonsentrasi pada perawatan Beberapa Cara Pencegahan Gangguan
pasien. Muskuloskeletal 8, 9, 14, 15, 16.
d. Letak peralatan yang harus ditangani asisten 1. Gunakan kursi dental dengan sistem
lebih banyak berada pada sisi asisten untuk ergonomik atau kursi dental selalu diatur
memudahkan pemindahan alat ke dokter gigi. dengan posisi yang mendukung postur yang
Posisi alat harus berada di depan asisten dan tepat.
jangan di samping asisten, agar tidak perlu 2. Usahakan agar posisi dokter gigi lebih dekat
melakukan pergerakan tubuh memutar. dengan pasien. Hindari postur yang
e. Asisten juga harus berada di daerah yang bebas membungkuk yang menyebabkan rasa sakit
agar mudah memindahkan alat tanpa melewati pada punggung dan leher.
dada pasien. Alat yang dipindahkan sebaiknya 3. Hindari kecenderungan dokter gigi untuk
melewati batas dagu pasien. menyesuaikan posisi terhadap pasien, namun
f. Bidang perawatan (operatory-field) dibentuk usahakan pasien didudukkan sesuai dengan
sedemikian rupa sehingga terdapat ruang bebas, posisi yang benar bagi dokter gigi.
baik bagi asisten, dokter gigi dan pasien. 4. Hindari mengangkat siku atau lengan terlalu
Kondisi seperti ini menyebabkan pasien tidak tinggi untuk mencegah otot terlalu tegang.
merasa terkurung oleh dokter gigi maupun

74 Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012


5. Siapkan waktu untuk memposisikan pasien menyatakan bahwa gangguan muskoloskeletal dan
pada posisi horisontal (terlentang) dengan penyakit reumatik merupakan penyebab utama
sudut yang benar, pada saat melakukan morbiditas di seluruh penjuru dunia terutama pada
perawatan untuk gigi rahang atas, sedangkan warga usia lanjut sehingga mengakibatkan
posisi pasien setengah horisontal untuk tingginya anggaran pemeliharaan kesehatan
perawatan gigi rahang bawah. Pemerintah. Secara garis besar, gangguan
6. Gunakan bantal di bawah leher pasien untuk muskuloskeletal terjadi pada tulang belakang
mempertahankan posisi kepala yang benar bagian bawah, tulang belakang bagian atas
selama melakukan perawatan gigi pada rahang termasuk tulang belikat, dan tangan serta
atas. pergelangan tangan. Selain itu bagi penderita
dengan adanya gangguan nyeri dan inflamasi
7. Lakukan latihan yoga, meditasi, senam ringan,
berkepanjangan serta disabilitas, menyebabkan
relaksasi otot dengan pengurutan, mandi uap
gangguan psikologik dan sosial penderita.1.
setelah melakukan kegiatan yang sangat
menegangkan otot. Selain faktor usia tua, gangguan
muskuloskeletal dapat juga terjadi akibat pekerjaan
8. Senantiasa melakukan perubahan posisi, agar
(occupational hazard). Menurut berbagai laporan,
tidak hanya dalam posisi menetap, kaku dan
hubungan antara praktik dokter gigi dengan
hindari postur yang menetap dalam jangka
gangguan muskuloskeletal dikatakan sangat erat.
waktu lama.
Dari suatu penelitian yang dilakukan oleh
9. Gunakan sarung tangan yang cocok, jangan Chowanadisai dkk di Thailand pada tahun 2000
terlalu cekat dan jangan juga longgar, karena sebanyak 78% dari 178 dokter gigi menderita nyeri
dapat mengakibatkan carpal tunnel syndrome punggung bagian bawah.18. Demikian juga di Nepal,
(CTS). Acharya RS dkk melaporkan adanya kejadian
10. Gunakan dental-loupe untuk membantu gangguan muskuloskeletal selama satu tahun
penglihatan agar tidak terjadi kelelahan pada terakhir pada 103 dokter gigi yang menjadi
mata. responden penelitiannya yaitu leher 52,4%, tulang
11. Bilamana menerapkan four-handed dentistry belakang bagian bawah 52,4%, bahu 49,5%, tulang
dalam praktik, maka lakukan dengan konsep belakang bagian atas 21,4%, dan tangan 12,6%.19
yang benar, agar lebih efisien dan bermanfaat. Adanya hubungan yang erat antara dokter gigi
12. Sebaiknya dokter gigi menggunakan semacam dengan pekerjaannya terungkap dari hasil penelitian
korset (lumbosacral support) yang berfungsi Pargali dan Jowkar di Shiraz, Iran Tenggara. Dari
sebagai penyangga tulang belakang sewaktu 82 dokter gigi yang dikirimi kuesioner, 33%
merawat pasien. menderita nyeri tulang belakang bagian bawah,
28% sakit pada leher, dan 12% menderita kedua hal
13. Ada jeda waktu antara satu pasien dengan tersebut.12. Demikian juga di Glasgow, 86% dokter
pasien lainnya agar dapat mengistirahatkan gigi dilaporkan menderita nyeri tulang belakang
otot. bagian bawah yang disebabkan salahnya posisi
duduk selama merawat pasien. Untuk mencegah
Pembahasan timbulnya gangguan muskuloskeletal pada tulang
Di Indonesia prevalens gangguan belakang bagian bawah, sebanyak 43% dokter gigi
muskuloskeletal pada dokter gigi dan asistennya memilih tindakan pencegahan dengan
tidak diketahui dengan pasti, namun prevalens pada menggunakan Bambach saddle seat dan 21%
komunitas ditemukan 66,9% dari 1.645 responden memilih merubah posisi tubuh saat merawat
di DKI Jakarta mengalami gangguan muskulo- pasien.13. Murphy sebagaimana yang dikutip
skeletal terutama pada kelompok umur di atas 45 Rucker,4 melakukan penelitian pada tahun 1997
tahun.17. Dari hal tersebut di atas, tampak bahwa untuk melihat adanya faktor risiko sehubungan
gangguan muskuloskeletal sudah merupakan salah dengan praktik dokter gigi, dengan mengamati
satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup akibat duduk yang menetap saat merawat pasien,
serius di awal abad ke 21 ini. Dalam WHO postur leher, bahu dan pergelangan tangan,
Technical Report Series Nomor 919/2003 yang kekuatan tangan saat melakukan ekstraksi, gerakan
berjudul "The Burden of Musculoskeletal yang berulang-ulang saat melakukan skaling dan
Conditions at the Start of the New Millenium" durasi tekanan saat melakukan penyuntikan

Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012 75


(anestesi). Demikian juga dari beberapa hasil 2. Lederas S, Felsenfeld AL, Ergonomic and the
penelitian ditemukan bahwa prevalensi carpal Dental Office: an overview and consideration
tunnel syndrome yaitu sekumpulan gejala nyeri of regulatory influence. J Calif Dent Assoc
pada jari dan tangan dokter gigi, lebih tinggi (online) 2002. Available from
dibanding dengan masyarakat umum.7, 9. http://www.cda.org/member/pubs/journal/regu
Dari berbagai penelitian tersebut di atas, jelas latory.html.
bahwa risiko terhadap gangguan musculoskeletal 3. Rucker LM, Sunell S. Ergonomic Risk Factors
yang dihadapi dokter gigi cukup tinggi. Meskipun Asscosiated with Clinical Dentistry. J Calif
prevalens gangguan musculoskeletal bervariasi di Den Assoc 2002; 30:139-48.
masing-masing negara, secara umum sebenarnya 4. Hamann C. Prevalence of Carpal Tunnel
dokter gigi tahan terhadap sakit yang diderita. Hal Syndrome and Median Mononeuropathy
ini dikarenakan mereka kurang memahami Among Dentist. J Am Dent Assoc 2001;
penyebab yang sebenarnya dari gangguan yang 132:163-70.
dialaminya, paling tidak tindakan apa yang harus
5. Furlong A. Ergonomic and Dentistry. ADA
dilakukan terhadap gangguan tersebut. Biasanya
News 2000; 31(18):16-9.
gangguan ini dianggap wajar-wajar saja
sehubungan dengan pekerjaan dan profesi mereka 6. Dougherty M. Feel-based Design: A Reason to
yang tidak dapat dihindari. Untuk itu dokter gigi Endorse Ergonomic Standards. J Colo Dent
perlu untuk mengetahui berbagai risiko terjadinya Assoc 1999; 78(4):22-5.
gangguan musculoskeletal sehingga mereka dapat 7. Ligh RQ. Cummulative Trauma Injury
secara efektif mencegah timbulnya gejala, dan Carpal Tunnel Syndrome. J Calif Dent Assoc
mereka juga harus memahami berbagai peralatan (online) 2002. Available from
ergonomis, cara kerja yang baik dan gaya hidup. http://www.cda.org/member/pubs/journal/carp
Ketiga hal ini merupakan kunci dalam mencegah al.html.
timbulnya gangguan muskuloskeletal terkait 8. Mito RS, Fernandez K. Why is Ergonomic An
dengan profesi dokter gigi. Issue In Dentistry? J Calif Dent Assco (online)
2002. Available from
Kesimpulan http://www.cda.org/member/puns/journal/
introduction.html.
Gangguan muskuloskeletal dengan gejala
kekakuan otot leher, bahu, punggung, rasa 9. Harry Isbagio. Pidato Pengukuhan Guru Besar
kesemutan pada telapak dan jari-jari tangan, nyeri Osteoartritis dan Osteoporosis Sebagai
hebat pada punggung bagian bawah sangat sering Masalah Muskuloskeletal Utama Warga Usia
ditemukan sehubungan dengan jenis pekerjaan, Lanjut Abad 21. 10 Desember 2005.
termasuk pada dokter gigi. Posisi kerja yang 10. Arief Cahyanto. Makalah: Aspek Ergonomik
menetap dan kaku pada saat merawat pasien, di Bidang Kedokteran Gigi. Fakultas
peralatan yang digunakan tidak ergonomis Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran.
merupakan faktor risiko (high risk) dokter gigi Bandung. 2003.
mengalami gangguan muskuloskeletal. 11. Rahmaniyah Dwi Astuti. Analisa Pengaruh
Upaya pencegahan yang harus dilakukan Aktivitas Kerja dan beban Angkat Terhadap
dengan mengantisipasi faktor risiko penyebab Kelelahan Muskuloskeletal. Gema Teknik, No.
gangguan muskuloskeletal antara lain: 2. Tahun X, Juli 2007.
menggunakan peralatan yang ergonomis, 12. Pargali, N. Jowkar, N. Prevalence of
menggunakan four-handed dentistry, latihan Musculoskeletal Pain Among Dentists in
relaksasi otot/yoga, dan adanya jeda waktu antara Shiraz, Southern Iran.
satu pasien dengan pasien berikutnya. www.theijoem.com/ijoem/index.php/ijoem/artic
le/download/26/59. International Journal of
Daftar Pustaka Occupational and Environmental Medicine.
Vol. 1 No. 2. 2010.
1. Bethany Valachi and Keith Valachi.
Mechanisms Leading to Musculoskeletal 13. A Study of Back Pain in Dentistry. Elective
Disorders in Dentistry. Jam Dent Assoc, Vol. Report 2005.
134 No. 10. 2003. p. 1344-1350.

76 Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012


https://dspace.gla.ac.uk/bitstream/1905/499/1/ 17. FKUIBadan LitbangkesDinas Kesehatan
church_cairns.pdf. DKI Jakarta. Penelitian Penyakit Perkotaan di
14. Finkbeinr BL. Four-handed Dentistry DKI Jakarta. 2006. Jurnal.com. 26/01/2007.
Revisited. J Contemp Dent Pract 2000; 1(4):3- 18. Chowanadisai S, Kukiattrakoon B, Yapong B,
5. Kedjarune U, Leggat PA. Occupational Health
15. Manji I. Designing Better Dentistry: The Problems of Dentists in Southern Thailand. Int
Ergonomic Approach. J Can Dent Assoc 1992; Dent J 2000;50(1):36-40.
58(3):172-3. 19. Acharya RS, Acharya S, Pradhan A, Oraibi S.
16. Martha Mozartha. Dokter Gigi Rentan Sakit Musculoskeletal Disorders Among Dentist in
Punggung?. Health News. Nepal. Journal of Nepal Dental Association
www.klikdokter.com. 17 Agustus 2011. (2010), Vol. 11, No. 2, JulDec. 107113.

Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012 77

You might also like