You are on page 1of 4

Skill lab : Rational prescribing

Dokter Ananda, praktek sebagai dokter umum di Jl. Barito B/12 Palembang dari hari
Senin sampai dengan Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai dengan jam 20.00.
surat ijin praktek : 2114/Dinkes/2013.

Pada tanggal 4 Desember 2015 ada beberapa pasien berobat ke tempat praktek
dokter Ananda yang merupakan dokter keluarga mereka

Pasien 1 : seorang anak perempuan nama Denok umur 3 tahun berat badan 12 kg
dibawa ibunya berobat karena sering batuk, mudah lelah, demam, berkeringat pada
malam hari dan kehilangan nafsu makan. Dari hasil tes kulit dan X-ray dada, diagnosis
penyakitnya adalah TBC. Obat primer untuk TBC adalah Rifampisin, Isoniazid,
Etambutol, pirazinamid dan streptomisin.

Tuliskan resep yang rasional untuk pasien 1 dengan bentuk sediaan yang tepat, dosis
tepat, aturan pakai yang tepat, cara dan waktu pemberian yang tepat untuk Denok 3 tahun
dengan 3 macam obat sesuai dengan langkah langkah terapi rasional. Obat diberikan
selama 30 hari dan boleh diulang 1 x

Pasien 2 : seorang wanita, Mumun umur 22 tahun, pasien baru. Ia mengeluh migrain
dengan muntah yang semakin sering. Ia telah minum parasetamol tetapi tidak
menolong. Dokter menjelaskan kepada pasien bahwa parasetamol tidak bekerja
dengan baik karena ia sudah memuntahkannya sebelum diserap. Kemudian pasien
mendapatkan resep parasetamol dengan aturan pakai sesudah makan bila perlu, dan
obat anti muntah metoklopramid supositoria 10 mg yang harus dimasukkan ke
rektum 30 menit sebelum makan pagi

Tuliskan resep yang rasional untuk pasien 2 dengan bentuk sediaan yang tepat, dosis
tepat, cara dan waktu pemberian yang tepat serta frekuensi pemberian yang tepat
untuk Mumun 22 tahun

Pasien 3 : Bapak Bagas seorang pria 45 tahun menderita asma. Ia menggunakan


salbutamol semprot. Beberapa minggu yang lalu dia datang ke dokter dan ditemukan
dia menderita hipertensi esensial (145/100 mm Hg pada beberapa pengukuran). Dokter
menganjurkan diet rendah garam, tetapi tekanan darahnya tetap tinggi. Pasien
tersebut mendapat obat tambahan atenolol 50 mg/hari

Tuliskan resep yang rasional untuk pasien 3 dengan pemilihan obat yang tepat
(perhatikan adanya interaksi dan kontra indikasi obat)
PENGOBATAN TBC

Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita
TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC
tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan
dengan pemberian INH 510 mg/kgbb/hari.

1. Pencegahan (profilaksis) primer


Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+).
INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber
penularan TB aktif sudah tidak ada.
2. Pencegahan (profilaksis) sekunder
Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC.
Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :

o Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.


Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir,
sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
o Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin
dan Kanamisin.

Dosis obat antituberkulosis (OAT)


Obat Dosis harian Dosis 2x/minggu Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari)

INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)

Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)

Dosis

INH: 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300 mg/hari


Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 600 mg/hari
Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 2 000 mg/hari
Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 250 mg/hari
Streptomisin: 1540 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 000 mg/hari
Resep rasional : Pasien 1 Pasien 2

Dr. Ananda Dr. Ananda


SIP : 2114/Dinkes/2013 SIP : 2114/Dinkes/2013
Praktek : Senin Sabtu Praktek : Senin Sabtu
Jam : 16.00-20.00 Jam : 16.00-20.00
Alamat : Jl. Barito B/12 Palembang Alamat : Jl. Barito B/12 Palembang
Palembang, 21-11-2014 Palembang, 21-11-2014
Iter 1x
R/ Parasetamol 500 mg tab no. XV
R/ Rifampisin ......... S 3 dd tab I p . c
Mf pulv dtd no. XXX Anan
S 1 dd p I m.a.c
Ag
R/ Isoniazid ................ R/ Metoklopramid 10 mg supp no. V
Mf pulv dtd no. XXX S s dd supp I m. h.a.c
S 1 dd p I p.c. Anan
Ag
R/ Pirazinamid ............
Mf pulv dtd no XXX
S 1 dd p I p.c.
Ag Pro : Mumun

Pro : Denok (3 tahun)

Pasien 3 : Terapi : atenolol adalah obat beta blocker yang kontra indikasinya adalah asma.
Pada dosis tinggi akan memicu serangan asma, bila asmanya tidak terlalu berat, atenolol
dosis rendah dapat diberikan. Untuk asma berat obat harus diganti dengan obat lain misalnya
diuretik.

Mahasiswa dibebaskan memilih obat pengganti atenolol dengan memperhatikan adanya


kontra indikasi atenolol dengan penyakit asma.

Singkatan bahasa latin dalam resep


a ante sebelum
aa ana sama banyak
a.c ante coenam sebelum makan
a.n ante noctem malam sebelum tidur
a.p ante prandium sebelum makan malam
ad.lib ad libitum sesuka yang diinginkan
ad.us.prop ad usum propium untuk dipakai sendiri
b bis dua kali
b.d.d. bis de die sehari dua kali
b.d.d.c bis de die cochlear sehari 2x1 sendok makan
c cochlear sendok
c cum dengan
c.c cochlear cibarium sendok makan
c.p cochlear parvum sendok bubur
c.th cochlear theae sendok teh
d dies hari
d dosis takaran
d.c durante coenam selama sedang makan
d.c.f da cum formula berilah dengan resepnya
d.d. de die setiap hari
d.t.d. da tales dosis berikan dgn dosis sebanyak
h hora jam
h.d. hora decubitus pada waktu tidur
h.m. Hora matutira pada pagi hari
h.s. Hora somni pada waktu sebelum tidur

i.m.m in manum medici berikan keterangan dokter


m misce, atur harap dicampur
m.f. misce fac campur dan buatlah
m.f.l.a. misce fac lege artis campur dan buatlah menurut keahlian
n nocte malam
n.i. no itereter jangan diulang
ne iter ne itereter harap jangan diulang
no nomero jumlah
non rep non repetatur harap jangan diulang
o.h omni hora setiap jam
o..h. omni quarta hora setiap seperempat jam
o.b.h. omni bihorio setiap 2 jam
o.m. omni mane tiap pagi
o.n. omni nocte tiap malam
p.c. post coenam setelah makan
p.r.n. pro re nata kalau perlu
pulv pulvis serbuk tak terbagi
pulv pulveres serbuk terbagi

You might also like