You are on page 1of 6

WAJAH BARU INDONESIA ,

ARSITEKTUR MAJAPAHIT
UNTUK ISTANA NEGARA

Disusun Oleh :
Aries Pribadie
Teknik Arsitektur Universitas Widya Mataram Yogyakarta
121411289
WAJAH BARU INDONESIA ,
ARSITEKTUR MAJAPAHIT
UNTUK ISTANA NEGARA

Sejarah Istana Negara dan Istana Merdeka

Istana Negara dan Istana Merdeka yang berada di satu kompleks di Jalan Medan

Merdeka Utara, Jakarta. Istana Negara dibangun tahun 1796 untuk kediaman pribadi

seorang warga negara Belanda J.A van Braam. Pada tahun 1816 bangunan ini diambil

alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan digunakan sebagai pusat kegiatan

pemerintahan serta kediaman para Gubernur Jenderal Belanda. Sedangkan Istana

Merdeka mulai dibangun pada tahun 1873 pada masa pemerintahan Gubernur Jendral

Louden dan selesai pada tahun 1879 pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Johan

Willem van Landsbarge.

Nasionalisme Dalam Arsitektur

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan

sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok

manusia. (wikipedia.org). Nasionalisme dalam arsitektur adalah ketika ia berkontribusi

dalam penguatan kecintaan terhadap bangsa. Seorang arsitek dapat merancang karya

arsitektur dengan nilai-nilai dan budaya arsitektur lokal, serta memakai sumber daya

dan teknologi serta material lokal. Sejarah keagungan karya cipta arsitektur indonesia

telah menghasilkan karya-karya hebat pada masa lalu, menjadi sebuah bukti bahwa

bangsa Indonesia mempunyai ilmu dan budaya ber-arsitektur yang unggul. membentuk
ruang-ruang arsitektur pada masa lalu, yang pada dasarnya adalah membentuk citra

dan identitas bangsa itu sendiri.

Kekayaan arsitektur tradisional Indonesia merupakan arsitektur sederhana yang

memiliki konsep menghormati alam. Hal ini terlihat pada proses-proses pembangunan

dan penggunaan material-material lokal setempat. Wilayah Indonesia yang luas serta

memiliki topografi beragam serta iklim yang berbeda-beda, juga menciptakan karya

arsitektur yang kaya ragam, sehingga Indonesia memiliki kekayaan arsitektur

tradisional yang banyak dan memiliki karakter kedaerahannya masing-masing.

Simbol Penjajahan Kolonial Bangunan Istana Negara

Tanpa disadari dan dipahami dan seolah disengaja, bangsa Indonesia begitu

mensakralkan bangunan yang menjadi Istana Negara Indonesia sekarang ini, sebagai

bangunan yang mewakili identitas dan jatidiri asli bangsa Indonesia, ironisnya

bangunan yang dipakai sebagai Istana Negara dan pusat pemerintahan sekarang adalah

bangunan peninggalan pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang telah sekian lama

dijadikan tempat bagi para pejabat kolonial pada waktu itu menjalankan pemerintahan

yang menindas bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia seolah tidak menyadari, selain

pendudukan secara fisik yang dilakukan pada waktu itu, bangsa kolonial Belanda juga

menancapkan pengaruhnya dalam segala bidang kehidupan, salah satunya adalah upaya

untuk mendegradasi dan menghilangkan identitas bangsa Indonesia itu sendiri,

sehingga bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya dan tercabut dari akar budaya

dan nilai-nilai kabajikan warisan leluhurnya, hingga pada akhirnya menjadi bangsa yang

kehilangan rasa nasionalismenya. Salah satu bentuk penjajahan menyeluruh yang

dilakukan bangsa kolonial Belanda adalah dalam bidang arsitektur, arsitektur

digunakan sebagai simbol penjajahan dan pendudukan yang diterapkan secara merata
pada seluruh wilayah pendudukan kolonial Belanda, yaitu berupa pendirian bangunan

bergaya kolonial yang meninggalkan nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang sangat tinggi

dan luhur nilainya, digantikan dengan bangunan yang Nampak megah secara fisik

semata, namun tidak mempunyai kedalaman makna dan nilai-nilai filosofis yang

mendalam, serta ajaran-ajaran luhur yang mewakili identitas asli bangsa Indonesia.

Karena arsitektur adalah bagian yang utuh dari jatidiri dan identitas suatu bangsa, dan

bukan hasil fisik semata, melainkan merupakan suatu proses yang terus berkembang

dan terkait dengan budaya dan nilai-nilai masyarakatnya sepanjang masa.

Kolonialisme memberi pengaruh berbeda bagi arsitektur tradisional Indonesia,

arsitektur tradisional Indonesia sedikit demi sedikit ditinggalkan, kolonialisme

mengubah pola pikir masyarakat Indonesia menjadi seperti bangsa barat bahkan

dalam cara berarsitektur, Hal ini menyebabkan kreatifitas dalam berarsitektur secara

tradisional menjadi mati dan berhenti, masyarakat mulai meninggalkan membangun

dengan cara, bentuk dan konsep tradisional, mereka mulai beralih membangun dengan

metode-metode, konsep dan bentukan kolonial. Nilai-nilai luhur yang menjadi identitas

Arsitektur tradisional mulai ditinggalkan dan lambat laun (hingga saat ini) mulai

menghilang. Sehingga seolah-olah kita terlihat sebagai bangsa yang kehilangan jati

dirinya dalam hal ber-arsitektur.

Tradisionalkan Istana Negara

Istana Negara baru yang mempunyai nilai-nilai arsitektur asli Indonesia sebagai

identitas dan wajah Negara Indonesia harus menjadi perhatian segera bagi seluruh

bangsa Indonesia, melalui pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu dipikirkan

dan mulai direncanakan untuk membangun Istana Negara yang mampu mewakili dan
menjadi identitas dan mencerminkan jatidiri asli bangsa Indonesia dalam bidang

arsitektur.

Kekayaan arsitektur Indonesia merupakan harta yang tak ternilai, untuk dieksplorasi

dan digunakan untuk merencanakan sebuah Istana Negara, sehingga yang mampu

menjadi mahakarya besar bangsa Indonesia, mensejajarkan budaya arsitektur

Indonesia setara dengan Negara-negara lainnya, bukan lagi sekedar memaksakan

sebuah kantor gubernur jenderal pada jaman kolonial Belanda menjadi sebuah

bangunan istana yang sama sekali tidak mewakili jati diri bangsa Indonesia. Lebih tepat

bila bangunan istana Negara sekarang menjadi bagian masa lalu dan bisa difungsikan

sebagi museum perjalanan sejarah bangsa indonesia. Sekarang mulai saatnya kita

sebagai bangsa Indonesia menjadi bangsa besar yang menggali kekayaan nilai-nilai

arsitektur lokal tradisi bangsa Indonesia sendiri, melestarikannya dan menjadi bangsa

yang tetap berpegang erat pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sehingga tidak

kehilangan jatidirinya.

Arsitektur Majapahit Untuk Istana Negara Baru

Kekayaan arsitektur tradisional Indonesia begitu beragam dengan karakter dan nilai-

nilai lokal pada masing-masing daerah yang mewarnai arsitektur Indonesia, lalu bentuk

arsitektur tradisional manakah yang dapat mewakili dan dipilih sebagi konsep rencana

Istana Negara yang baru nanti?, tentu saja arsitektur nusantara yang mampu

menampilkan kebesaran dan kejayaan Indonesia pada masa lampau dan masa yang

akan datang, sebagai perwujudan visi misi dan cita-cita besar bangsa Indonesia, yang

mensejajarkan indonesia dengan bangsa-bangsa maju lainnya dengan memperkuat

identitas dan karakter bangsa melalui kekayaan arsitekturnya. Indonesia mempunyai

sejarah besar pada masa lalu, yaitu pada masa kejayaan Nusantara pada masa lampau,
berdiri kerajaan-kerajaan besar, salah satunya adalah kerajaan Majapahit yang Menurut

Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya,

Kalimantan, hingga Indonesia timur. Kejayaan Majapahit dan bentuk arsitekturnya

dapat mewakili wajah Indonesia baru, wajah Istana Negara Indonesia yang sebenarnya.

Wilayah kekuasaan Majapahit yang menyatukan seluruh nusantara bahkan sampai ke

Negeri jiran, merupakan alasan tepat menjadikan gaya arsitektur Majapahit menjadi

bentuk arsitektur istana negara baru, saatnya kita semua ikut berperan dalam

mengupayakan pembangunan istana Negara yang baru untuk indonesia yang berdaulat

dalam arsitektur.

.. aries_pribadie 0220XV ..

You might also like