No Income Gained From Revaluations

(By: Robert Harley)

On February 27, westfield group declared an annual profit of $5.58 billion. It was a great
headline number, up more than 30 per cent on last year, but Frank Lowys investors did not
see a cent of additional payout.

Why? Because the result included $5.1 billion worth of asset revaluation which, under
AIFRSthe Australian equivalent of International Financial Reporting Standarswere
reported as profit, even though they add nothing to income.

Westfield is not alone. The latest property results reinforce the problems the sector is having,
and will continue to have, with statutory accounting, which insists that cash and non-cash
items (such asrevaluations) be combined as profit.

The market is still coming to grips with the appropriate way to disclosing the true
underlying performance of property companies and listed property trusts, says joint chief
executive of Mirvac Fund management, Adrian Harrington.

it is not going to be until property revaluations head down that people will truly understand
the impact of putting revaluation through the P&L (profit and lost statement) and the
confusion that will creat (for) investors, he says.

GPT, group chief financial officer Kieran Pryke holds similars view: the financial
statements are no longer useful. We had a reported profit of $1.3 billion, but the actual money
was $560 million.

AIFRS has made the production of financial statements a compliance exercise; the market
does not use the financial statements to assets financial performance but is relying upon
supplementary information that is not subject to any proscribed process or a directors sign-
off, says Pryke.

I am not sure these conditions are conducive to an orderly market.

For the Internatioal Accounting Standards Board in London, the logic seems simple, property
investors gain they return through both cash income and capital gain. Both should be
included in profit. However, many of Prykes investors regard real estate as a cash flow
business.

Profit should refer to how much money I have made, not necessarily how much value is
have, He says.

In its Real Estate Investment Trust reporting wrap. Goldman Sachs Jbwere notes that a few
REITS, notably Westfield, Tishman Speyer Office Fund, Multiplex Group and Bunnings
Warehouse Property Trust, did not present a distribution-reconciliation statement on the basis
of the accounting system before AIFRS.

We believe investors should insist on these statements, so exact composition of distributions

can be compared on a like for l;ike basis, GSJBW notes.

Property Council of Australia chief executive Peter Verwers says AIFRS had aimed to give
global investors comparable numbers whereve they were investing. it hasnt worked because
the framers of the standards did not understand property markets, He says.

He notes, however, that in recent weeks, The Australian Accounting Standards Board has
shown more willingness to revisit key issues.

(source: The Australian Financial review, 14 March 2007)

Tidak ada Pendapatan yang Diperoleh dari Revaluasi

(Oleh: Robert Harley)

Pada tanggal 27 Februari, kelompok westfield mengumumkan keuntungan tahunan sebesar $

5,58 miliar. Itu adalah nomor berita utama, naik lebih dari 30 persen pada tahun lalu, namun
investor Frank Lowy tidak melihat sepeser pun pembayaran tambahan.

Mengapa? Karena hasilnya termasuk revaluasi aset senilai $ 5,1 miliar yang, di bawah
AIFRS - setara dengan Pelaporan Keuangan Internasional Australia - dilaporkan sebagai
keuntungan, meskipun tidak menambah pendapatan.

Westfield tidak sendiri. Hasil properti terbaru memperkuat masalah yang dimiliki sektor ini,
dan akan terus berlanjut, dengan undang-undang akuntansi, yang menegaskan bahwa item
tunai dan non tunai (seperti penilaian) digabungkan sebagai keuntungan.

"Pasar masih harus mengatasi dengan cara yang tepat untuk mengungkapkan kinerja
mendasar dari perusahaan properti dan trust properti terdaftar," kata CEO gabungan
manajemen Mirvac Fund, Adrian Harrington.

"Tidak akan sampai revaluasi properti diturunkan sehingga orang benar-benar akan mengerti
dampak dari penilaian kembali melalui P & L (pernyataan keuntungan dan kerugian) dan
kebingungan yang akan menciptakan investor (untuk)," katanya.

GPT, kepala staf keuangan Kieran Pryke memiliki pandangan similars: "laporan keuangan
tidak lagi berguna. Kami memiliki keuntungan yang dilaporkan sebesar $ 1,3 miliar, tapi
uang sebenarnya adalah $ 560 juta.

"AIFRS telah membuat pembuatan laporan keuangan sebagai latihan kepatuhan; pasar tidak
menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan namun mengandalkan
informasi tambahan yang tidak tunduk pada proses yang dilarang atau keputusan direktur,
"kata Pryke.

"Saya tidak yakin kondisi ini kondusif bagi pasar yang tertib."

Untuk Dewan Standar Akuntansi Internatioal di London, logikanya sederhana, investor

properti mendapatkan keuntungan mereka kembali melalui pendapatan tunai dan keuntungan
modal. Keduanya harus dimasukkan dalam keuntungan. Namun, banyak investor Pryke
menganggap real estat sebagai bisnis arus kas.

"Keuntungan harus mengacu pada berapa banyak uang yang telah saya hasilkan, belum tentu
berapa banyak nilai yang dimiliki," katanya.

Dalam pembatalan pelaporan Real Estate Investment Trust. Goldman Sachs Jbwere mencatat
bahwa beberapa REITS, terutama Westfield, Tishman Speyer Office Fund, Multiplex Group
dan Bunnings Warehouse Property Trust, tidak menyajikan pernyataan rekonsiliasi distribusi
berdasarkan sistem akuntansi sebelum AIFRS.

"Kami percaya investor harus bersikeras pada pernyataan ini, jadi komposisi distribusi yang
tepat dapat dibandingkan seperti yang disebutkan di atas, catatan GSJBW.

Kepala Eksekutif Dewan Perwakilan Properti Australia Peter Verwers mengatakan bahwa
AIFRS bertujuan untuk memberi investor global jumlah yang sebanding di mana mereka
berinvestasi. "Ini tidak berhasil karena perancang standar tidak mengerti pasar properti,"
katanya.

Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa dalam beberapa pekan terakhir, 'Dewan Standar
Akuntansi Australia telah menunjukkan kemauan lebih untuk meninjau kembali isu-isu kunci
".

(sumber: Australian Financial Review, 14 Maret 2007)