You are on page 1of 4

1.1.

1 Analisis Kebijakan Pengembangan Wilayah Provinsi Bali

Struktur ruang wilayah merupakan susunan pusat-pusat permukiman, sistem jaringan serta

sistem prasarana maupun sarana. Semua hal itu berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial-

ekonomi yang secara hirarki berhubungan fungsional. Tata ruang merupakan wujud struktural

dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak. Wujud struktural

pemanfaatan ruang adalah susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan

sosial, dan lingkungan buatan yang secara hirarkis dan struktural berhubungan satu dengan yang

lainnya membentuk tata ruang.

Struktur ruang wilayah kota merupakan gambaran sistem pusat pelayanan kegiatan internal

kota dan jaringan infrastruktur kota sampai akhir masa perencanaan, yang dikembangkan untuk

mengintegrasikan wilayah kota dan melayani fungsi kegiatan yang ada/direncanakan dalam

wilayah kota pada skala kota, yang merupakan satu kesatuan dari sistem regional, provinsi,

nasional bahkan internasional. Rencana sturktur ruang kota mencakup: rencana pengembangan

pusat pelayanan kegiatan kota, dan rencana sistem prasarana kota. Rencana pengembangan pusat

pelayanan kegiatan kegiatan kota menggambarkan lokasi pusat-pusat pelayanan kegiatan kota,

hirarkinya, cakupan/skala layanannya, serta dominasi fungsi kegiatan yang diarahkan pada pusat

pelayanan kegiatan tersebut. Sedangkan rencana sistem prasarana kota mencakup sistem

prasarana yang mengintegrasikan kota dalam lingkup yang lebih luas maupun mengitegrasikan

bagian wilayah kota serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada/direncakan dalam

wilayah kota, sehingga kota dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan tujuan

penataan ruang kota yang ditetapkan.

Rencana tata ruang kawasan strategis adalah upaya penjabaran rencana umum tata ruang

ke dalam arahan pemanfaatan ruang yang lebih spesifik sesuai dengan aspek utama yang menjadi
latar belakang pembentukan kawasan strategis tersebut. Tingkat kedalaman rencana tata ruang

kawasan strategis sepenuhnya mengikuti luasan fisik serta kedudukannya di dalam sistem

administrasi.Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur

terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek

fungsional

Strategi pengembangan struktur ruang wilayah provinsi Bali secara khusus dimaksudkan

untuk mengarahkan sistem pusatpusat permukiman sesuai dengan heirarki dan fungsinya untuk

mengembangkan wilayah secara terintegrasi dengan cara memacu pengembangan terbentuknya

kotakota di pusat perdesaan serta membentuk struktur kegiatan perkotaan. Strategi

pengembangan struktur ruang wilayah dapat dilakukan dengan meningkatkan aktivitas wilayah

dengan penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk mendukung aktivitas dan mendorong

pertumbuhan ekonomi wilayah terutama untuk kegiatan pertanian, perdagangan, jasa dan industri

yang mendukung kegiatan pertanian.

Adapun posisi Kecamatan Mengwi dalam konteks RTRW Provinsi Bali dan Kabupaten

Badung Bersama dengan kecamatan-kecamatan Tabanan, Kuta, Sukawati, Blahbatuh, Gianyar,

dan Kota Denpasar, kecamatan Mengwi termasuk dalam Prioritas Pengembangan Wilayah Bali

Selatan, dalam bentuk Prioritas Program Pengendalian kawasan yang cepat berkembang (tumbuh

cepat). Prioritas pengembangan tersebut dilaksanakan berdasar sistem dan fungsi kota kota yang

direncanakan sebagai berikut :

1. Sistem wilayah pelayanan perkotaan Bali Selatan dengan pusat pelayanan kawasan

metropolitan Sarbagita yang berfungsi sebagai PKN yang terdiri atas kawasan perkotaan

Kuta sebagai pusat pelayanan inti.


2. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang

berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. sebagai pusat

pelayanan inti didukung Kawasan Perkotaan Mengwi, Gianyar, Tabanan dan Jimbaran

sebagai pusat pelayanan sub sistem metropolitan dan Kawasan Perkotaan Mengwi,

Kerobokan, Blahkiuh, Kediri, Sukawati, Blahbatuh, dan Ubud sebagai bagian dari

Kawasan Metropolitan Sarbagita, serta Kawasan Perkotaan di luar Kawasan Metropolitan

Sarbagita terdiri atas Kawasan Perkotaan Lalanglinggah, Bajera, Megati, Kerambitan,

Marga, Baturiti, Penebel, Pupuan, Petang, Tampaksiring, Tegalalang, Payangan, yang

berfungsi sebagai PPK;

3. Sebagai Pusat Pelayanan, Mengwi merupakan kota orde I dengan fungsi-fungsi : Pusat

kegiatan transportasi regional. Pusat kegiatan pemerintahan, pendidikan, kesehatan skala

Kabupaten. Pusat pengembangan permukiman industri kecil dan rumah tangga.

4. Terminal Mengwi merupakan Kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi sebagai kawasan strategis simpul transportasi darat nasional

(terminal Type A Mengwi

Dari uraian kebijakan pengembangan Wilayah provinsi Bali dapat disimpulkan bahwa

keberadaan Terminal Mengwi sudah didukung oleh kebijakan pengembangan wilayah Provinsi

Bali. Kebijakan ini sangat menguntungkan bagi perkembangan terminal, apabila dimanfaatkan

dengan baik keberadaan Terminal Mengwi ini dapat berfungsi sebagai generator pergerakan

pertumbuhan sub-sub wilayah yang dapat berkembang secara pesat dan memebrikan prospek

yang strategis bagi perkembangan wilayah sekitar terminal.

Kawasan terminal penumpang Tipe A Mengwi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
terletak di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi dengan luas kurang lebih 13 ha (tiga belas hektar).
Rencana pengembangan Kawasan terminal barang, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
diarahkan di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi dengan luas luas luas kurang lebih 14,68 ha
(empat belas koma enam delapan hektar).
Wilayah pengembangan Badung Tengah dengan fungsi utama pertanian berkelanjutan, Ibu Kota
Kabupaten dan pusat pelayanan umum skala regional meliputi :

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa yang berupa zona perdagangan dan jasa terpadu
diarahkan di Kecamatan Kuta meliputi : Kelurahan Kuta dan Kelurahan Tuban, dan Kecamatan
Mengwi meliputi : Kelurahan Kapal, Kelurahan Abianbase dan Desa Mengwitani.

Studi ini merekomendasikan rencana pembangunan Jalan Beringkit Batuan Pantai

Purnama bisa direalisasikan (program jangka panjang). Keberadaan jalan ini akan dapat

mengurangi beban jaringan jalan eksisting , karena lalulintas menerus (through traffic)

dari Bali bagian Barat menuju Bali bagian Timur atau sebaliknya sudah pasti melalui

jalan ini. Operasionalisasi Terminal Mengwitani harus disinkronkan dengan keberadaan

Jalan Beringkit Batuan Pantai Purnama. Trase jalan ini yang melintasi wilay Kabupaten

Badung harus dapat dikendalikan oleh Pemda Badung , agar dampak

negatif secara sosial ,ekonomi , dan lingkungan dapat ditekan sekecil mungkin sejak

dini.

You might also like